Anda di halaman 1dari 131

HSSE PLAN

PEKERJAAN STUDI ANALISIS BREASTING


DOLPHIN FUEL TERMINAL SABANG
TAHUN 2023

PROYEK PENGERUKAN DERMAGA SANGGARAN TERMINAL - [SELECT DATE] 1


PROSES I
KEPEMIMPINAN
DAN AKUNTABILITAS
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 2 / 126

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 3 / 126

POINT 2

PENGHARGAAN DAN SANKSI TERKAIT ASPEK HSSE

1) Sistem reward/ consequences (Penghargaan/ sanksi) aspek HSSE yang mencakup


namun tidak terbatas pada:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


REWARD AND PUNISHMENT

1. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberikan arahan dan prosedur dalam memberikan reward dan
punishment kepada karyawan,(pengawas lapangan) dan Pekerja lapangan berdasarkan Kinerjanya.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Ruang lingkup Prosedur ini meliputi:
a. Proses penilaian karyawan,(pengawas lapangan) dan Pekerja lapangan dan pemberian
reward bagi yang selalu mentaati peraturan HSSE;
b. Proses penerbitan surat peringatan dan atau surat teguran karena indisipliner atau
pelanggaran dalam menjalankan tugas;
c. Proses pembuatan usulan punishment berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan.

3. DEFINISI
a. Reward adalah pemberian penghargaan berupa karyawan,(pengawas lapangan) dan Pekerja
lapangan dalam bentuk pembayaran insentif atau tambahan jasa dan atau penghargaan
berdasarkan Kinerja di lapangan.
b. Punishment adalah tindakan hukuman disiplin yang diambil pimpinan kepada karyawan,
(pengawas lapangan) dan Pekerja lapangan karena indisiplin atau melakukan pelanggaran HSSE.

4. PROSEDUR PEMBRIAN REWARD


a. Pada awal memulai pekerjaan Manager HSSE diwajibkan membuat Laporan Harian
b. Pada Akhir pekerjaan Site Manager menghitung capaian kinerja masing-masing pekerja
kemudian diajukan kepada atasan langsung untuk diverifikasi kebenarannya berdasarkan
dokumen yang tersedia
c. Atasan langsung mensahkan/menandatangani capaian Kinerja dan mengisi lembar prilaku
pegawai berdasarkan sikap dan tingkah laku perbuatan keseharian karyawan,(pengawas
lapangan) dan Pekerja lapangan yang bersangkutan berdasarkan aturan yang berlaku;
d. Proses pengusulan reward dalam bentuk pembayaran gaji dan Insentif Kinerja
e. Kriteria penilaian:
• Penggunaan ID Card
• Kepatuhan APD
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 4 / 126

• Kepatuhan larangan membawa Hadphone, korek api, senjata api/berbahaya di lokasi


• Kepatuhan tidak menggunakan kamera tanpa ijin
• Kepatuhan tidak mengkonsumsi NAPZA
• Kepatuhan penaatan Prosedur kesehatan pencegahan Covid-19
• Tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan
• Disiplin
• Aktif melaporkan PEKA

5. PROSEDUR PEMBERIAN PUNISMENT


PT. Pertamina Trans Kontinental memberikan punishment terhadap pekerja yang melakukan
pelanggaran sebagai berikut:
a. Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 (K1)
1. Selalu mencuci tangan (K1)
2. Selalu memakai masker dimanapun berada (K1)
3. Menjaga jarak minimal 1 meter saat melakukan komunikasi pada lawan bicara (K1)
4. Menjauhi kerumunan yang tidak perlu kecuali dalam kondisi mendesak seperti melakukan
pekerjaan (K1)
5. Melaporkan diri apabila merasa tidak fit saat bekerja (K1)
6. Melakukan isolasi mandiri apabila terkena gejala Covid-19 (K2)

b. Tata Tertib Perusahaan


1. Setiap karyawan wajib memeriksa peralatan kerja masing-masing sebelum mulai bekerja
atau akan meninggalkan pekerjaan sehingga benar-benar tidak akan menimbulkan
kerusakan atau bahaya yang akan mengganggu pekerjaan. (K2)
2. Setiap karyawan wajib memelihara ketertiban dan kebersihan di tempat kerja, serta menjaga
dan memelihara kondisi dan keselamatan barang inventaris yang berada di bawah tanggung
jawabnya. (K2)
3. Setiap karyawan wajib bersikap, berperilaku dan berpakaian yang pantas dan sopan. Bagi
mereka yang bekerja pada bagian tertentu yang karena sifat pekerjaannya memerlukan
keseragaman dan atau peralatan perlindungan diri, diharuskan memakai pakaian kerja dan
alat pengaman yang telah ditentukan dan disediakan oleh perusahaan. (K2)
4. Apabila karyawan menemui hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan karyawan dan
atau Perusahaan harus segera melaporkan kepada atasannya atau bidang lain yang terkait.
(K3)

c. Penggunaan Milik Perusahaan


1. Setiap karyawan dilarang menyalahgunakan, memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan data, fasilitas, barang, dokumen atau surat berharga milik
perusahaan. (K4)
2. Setiap karyawan dilarang membawa ke luar lingkungan Perusahaan barang Inventaris tanpa
ijin tertulis dari penanggungjawab. (K2)
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 5 / 126

3. Setiap karyawan dilarang menggunakan barang inventaris untuk kepentingan pribadi


maupun kepentingan lainnya, selain kepentingan Perusahaan. (K3)
4. Yang dimaksud dengan barang inventaris di atas termasuk barang-barang bekas pakai atau
barang-barang yang tidak dipergunakan lagi. (K2)

d. Pencegahan Bahaya Kebakaran


1. Setiap karyawan tidak boleh merokok di tempat-tempat yang dilarang merokok yang
ditentukan oleh Perusahaan. (K2)
2. Setiap karyawan dilarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan kebakaran di
lingkungan Perusahaan. (K3)

5. KONSEKUENSI PELANGGARAN
a. K1 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 1
Teguran dari Pihak Manajemen
Pelanggaran kategori 1 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Skorsing selama maksimal 7 hari
b. K2 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 2
Skorsing selama maksimal 7 hari
Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Skorsing maksimal 1 bulan
c. K3 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 3
Skorsing selama maksimal 1 bulan
Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) Pemutusan
Hubungan Kerja
d. K4 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 4
Pemutusan Hubungan Kerja
Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) Pemutusan
Hubungan Kerja dan tidak diberikan uang pesangon

6. LAMPIRAN
1. Sertifikat penghargaan Reward
2. Surat Peringatan

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 6 / 126

1. CONTOH SERTIFIKAT PENGHARGAAN REWARD

BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA SELAMA BERJALANNYA


ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR JETTY HEAD
FUEL TERMINAL (FT) SABANG
PT PERTAMINA PATRA NIAGA
DENGAN AMAN DAN SUKSES

Manager Coastal Engineering


Jakarta, 06 September 2022
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 7 / 126

2. CONTOH SURAT PERINGATAN

Jakarta, September 2023


No. XXX/PTK2110/2023-SO

Lampiran :
Perihal : Surat Peringatan

Surat Peringatan ini ditujukan kepada :

Nama :
Jabatan :

Surat Peringatan diterbitkan berdasarkan :


Bahwa Sdr. ……………… telah melakukan kesalahan berupa : …………….. terbukti kedapatan
menggunakan berupa (OBAT-OBATAN TERLARANG / MINUM-MINUMAN BERALKOHOL) sebagai
seorang karyawan ………….. seharusnya mampu menjaga tata tertib kerja dan peraturan sebagaimana
yang telah tercantum kebijakan perusahaan.

Tujuan Penerbitan Surat Peringatan :


Tujuan diterbitkannya surat peringatan ini adalah untuk memberikan PERINGATAN TEGAS kepada
……… karena telah melanggar peraturan yang telah diberikan perusahaan yang akan menyebabkan
kerugian pihak perusahaan.

Pemberian Sanksi :
Sehubungan dengan tindakan indispliner yang Sdr. …… lakukan, maka pihak perusahaan memberikan
sanksi kepada Sdr. ….. berupa PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA tanpa syarat

Catatan :
PT. PERTAMINA TRANS KONTINENTAL secara tegas akan mengusut tuntas dan akan melimpahkan ke
instansi yang berwajib untuk tindakan selanjutnya.
Demikian Surat Peringatan ini dikeluarkan untuk dapat dijadikan sebagai bahan perhatian dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


PROSES II
KEBIJAKAN DAN SASARAN
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 9 / 126

POINT 1
HSSE POLICY DAN OBJECTIVE

1) Komitmen HSSE
KEBIJAKAN HSSE
PTK adalah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Dredging, Salvage & Teknik Bawah Air,
Maintenance Port Facility yang mempunyai tanggung jawab secara moral dan hukum berlandaskan
Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, untuk mencapai jumlah dan tingkat
keparahan kecelakaan kerja, cidera, sakit dan pencemaran lingkungan pada tingkat NIHIL dengan
mensejajarkan kepentingan HSSE dan pekerjaan di bidangnya secara bersama-sama dengan
menyediakan tempat kerja serta lingkungan komunitas yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan,
kontraktor, pelanggan, dan pengunjung.

PTK menyadari bahwa manajemen memiliki tanggung jawab secara penuh untuk menyediakan
tempat kerja dan lingkungan yang sehat dan aman. Masing-masing perwakilan manajemen memiliki
tanggung jawab dalam menerapkan kebijakan ini di area tanggung-jawabnya yang dipantau melalui
tinjauan ulang terhadap kinerja tahunan HSSE. Sebaliknya pekerja juga menjamin akan mengikuti
seluruh kebijakan dan prosedur HSSE dengan melaporkan seluruh potensi bahaya kepada pengawas
masing-masing.

PTK sebagai rekan bisnis PT. Pertamina (Persero) mempunyai komitmen untuk memenuhi persyaratan
pelanggan, peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku, melakukan proses
perbaikan serta penyempurnaan secara terus menerus dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan
dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, zero accident, penyakit akibat kerja dan
mencapai standar Health, Safety, Security & Environment perusahaan dengan:

1. Mengutamakan aspek HSSE perusahaan dalam pekerjaan perbaikan untuk mencapai target
NIHIL KECELAKAAN KERJA dan NIHIL PENCEMARAN
2. Mematuhi peraturan perundangan aspek HSSE yang berlaku secara konsisten dengan targel
NIHIL KOMPLAIN
3. Memastikan dan menyediakan pekerja-pekerja yang berkompetensi dan berwawasan HSSE
dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi secara rutin dengan target 100% KOMPETEN
4. Beperan aktif dalam aspek Fit To Work, patuh prosedur COVID-19, pencegahan HIV-AIDS dan
penggunaan NAPZA (Narkoba, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya) untuk mencapai NIHIL
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
5. Melarang seluruh pekerja dalam kegiatan Berjudi, penggunaan Senjata Api/Tajam dan Berkelahi
baik di lingkungan perkantoran maupun Pertamina
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 10 / 126

6. Melakukan intervensi terhadap kondisi maupun tindakan yang dinilai tidak aman, melalui
penerapan HSE Golden Rules (Patuh, Intervensi, Peduli) dan Corporate Life Saving Rules (CLSR)
7. Melaksanakan upaya perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja HSSE dengan menggunakan
teknologi yang tepat guna dan efisiensi sehingga NIHIL KERUSAKAN ASSET PERTAMINA
8. Menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan harmonis dengan PT. Pertamina,
institusi terkait dan masyarakat sekitar kegiatan usaha.

Direktur bertanggung jawab menjamin implementasi kebijakan ini. Penerapan kebijakan ini menjadi
tanggungjawab dan kewajiban semua pekerja.

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


PROSES III
ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB,
SUMBER DAYA, DAN DOKUMEN
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 15 / 126

POINT I
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PROJECT ORGANIZATION CHART


STUDI ANALISIS BREASTING DOLPIN FUEL TERMINAL (FT) SABANG
PT PERTAMINA PATRA NIAGA
PT PTK (Pertamina Trans Kontinental)

Muhammadan

HSSE
FT SABANG

Teuku Muammar Qhadafi Fakhrur Rahman Muhammad Adryan Munir Rifa'i

TENAGA MEDIS

Farekha Akhilma Shara

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 16 / 126

DATA KARYAWAN PTK

PENGALAMAN
TANGGAL/ BULAN
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN KERJA
/THN/LAHIR
(TAHUN)
Project
1 Muhammad Rifki 04.09.1988 Sarjana 7 THN
Supervisor
2 Muhammadan 06.06.1995 SLTA Administrasi 3 THN

3 Fakhrur Rahman 29.05.1989 S2 Port Engineer 10 THN

4 Teuku Muammar Qhadafi 06.06.1995 SLTA Safety Man 4 THN

5 Farekha Akhilma Shara 13.10.1996 Diploma III Tenaga Medis 4 THN

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 17 / 126

A. Tugas dan Tanggung Jawab Personil (Job Description)

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAN JABATAN


Seluruh personel proyek yang terlibat dalam proyek tersebut bertanggung jawab atas sistem HSSE
sebagai bagian terintegerasi dari aktivitas mereka dan seluruh aktivitas yang dilaksanakan di bawah
pengendalian mereka.
Peranan dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur HSSE serta
persyaratan sistem manajemen HSSE, termasuk persyaratan kesiagaan dan tanggap darurat.

a. Manager Coastal Engineering bertanggung jawab untuk membuat HSSE Project.


b. Project Supervisor/Senior Engineer bertugas sebagai SPA (Single Point of Accountability) yang
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengontrol, mengevaluasi dan mengingatkan
keseluruhan performa HSSE dalam proyek.
c. Port Engineer bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas yang dilaksanakan di lapangan
dalam menjalankan program HSSE.
d. HSSE Koordinator, Safetyman dan Safety Medik bertanggung jawab untuk
mengiplementasikan semua Program HSSE yang digambarkan dalam program HSSE Proyek.

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 18 / 126

1. Personil HSSE dalam Struktur Organisasi

DAFTAR NAMA PERSONIL HSSE

NO NAMA JABATAN SERTIFIKASI KETERANGAN

1 Teuku Muammar Qhadafi SAFETY MAN AHLI K3 MIGAS DISNAKER

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 19 / 126

Lampiran 3. Dokumentasi sertifikat Pelatihan


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 20 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 21 / 126

Jakarta, 18 Oktober 2023

Lampiran :
Perihal : Surat Penunjukan Safety Man

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Mochamad Priyo Haryono
Jabatan : Manager Coastal Engineering

Dengan ini menyatakan bahwa:

Nama : Teuku Muammar Qhadafi


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Jabatan : Safety Man
Alamat : Dusun Cot Trieng, Keude Kruenggeuku, Dewantara 24354, Aceh utara.
Adalah benar merupakan karyawan PTK yang ditunjuk sebagai Safety Man Pekerjaan Analisi kekuatan
struktur jetty head Fuel Terminal (FT) Sabang PT Pertamina.
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian
saya ucapkan

Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 22 / 126

POINT III
ASURANSI KETENAGAKERJAAN

Semua karyawan telah diikutsertakan dalam progam jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 23 / 126

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 24 / 126

1. Pekerja yang memiliki sertifikat keahlian

DAFTAR NAMA PEKERJA YANG MEMILIKI SERTIFIKAT KEAHLIAN

NO NAMA Jabatan Sertifikasi Keterangan


Manager Coastal SKK/SKA Teknik
1 Mochamad Priyo Haryono BNSP/LPJK
Engineering Dermaga - Madya
Project SKK/SKA Manajemen
2 Muhammad Rifki BNSP/LPJK
Supervisor Konstruksi - Muda

3 Teuku Muammar Qhadafi Safety Man Ahli K3 Migas BNSP

Diploma III
4 Farekha Akhilma Shara Tenaga Medis Akademi keperawatan
Keperawatan

5 SKK/SKA Teknik
Fakhrur Rahman Port Engineer BNSP/LPJK
Dermaga - Madya

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 25 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 26 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 27 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 28 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 29 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 30 / 126


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 31 / 126


PROSES IV
MANAJEMEN RISIKO
PROSES V
PERENCANAAN DAN PROSEDUR
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 34 / 126

POINT 1
PROSEDUR KERJA DAN STANDAR KESELAMATAN

1) Metode Kerja Dan Handlling Peralatan Secara Aman

I. LATAR BELAKANG

Manual handling adalah aktivitas seseorang atau kelompok untuk memindahkan suatu benda secara
manual atau dengan menggunakan alat bantu. Aktivitas yang termasuk manual handling mencakup,
aktivitas mengangkat, menarik, mendorong, meluncurkan, menggelindingkan, menumpuk,
membawa, dan menahan. Termasuk juga aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang-ulang
seperti mengemas barang, mengetik, kegiatan perakitan, pembersihan, dan penyortiran, baik
menggunakan perkakas manual atau mesin.

Walaupun tidak semua aktivitas manual handling itu berbahaya, namun tetap saja sekitar seperempat
dari total kecelakaan kerja disebabkan oleh manual handling. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja,
Amerika Serikat, tulang belakang menjadi bagian tubuh yang paling sering terkena cedera
akibat manual handling. Pada 2013, cedera tulang belakang telah menghilangkan waktu kerja
sebanyak 60 juta hari dan produktivitas kerja sebanyak 35 juta hari.

II. TUJUAN
1. Memberikan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja personil ketika berhadapan dengan
penanganan beban secara manual atau penggunaan perkakas.

2. Menerapkan pendekatan ergonomi terhadap potensi risiko yang dihadapi dalam penanganan
beban secara manual

III. PENGERTIAN
1. Ergonomik adalah Ilmu yang merancang pekerjaan agar sesuai dengan pekerja, bukan
sebaliknya memaksa pekerja agar sesuai pekerjaan.

2. Penanganan Beban Secara Manual adalah Penanganan beban dengan usaha manusia, sebagai
lawan penanganan mekanis, yaitu mengangkat, meletakkan, mendorong, menarik, membawa
atau memindahkan beban dengan tangan atau kekuatan tubuh.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 35 / 126

IV. KUALIFIKASI PELAKSANA


Personil yang melakukan penanganan pekerjaan pengangkatan secara manual dan perkakas
adalah personil yang telah mendapatkan pelatihan terkait dan sudah memiliki pengalaman
pekerjaan sejenis.

V. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN MANUAL

A. TEKNIK PENANGANAN MANUAL

1. Cara Mengangkat yang Aman


a. Posisi :
1) Pertimbangkan objek yang akan diangkat.
2) Pertimbangkan posisi terbaik.
3) Berdiri dengan benar.
b. Tentukan postur tubuh yang tepat :
1) Letakkan tangan pada posisi dibawah beban.
2) Bengkokkan lutut.
3) Usahakan agar punggung tetap lurus, jangan membungkuk.

Gambar 1
(Sumber : http://www.vcoll.ac.uk/?page_id=824)

c. Memegang objek :
1) Letakkan tangan dibawah sudut, hindari sudut tajam dan daerah yang mudah lepas.
2) Coba pegangan tersebut sebelum mengangkat.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 36 / 126

3) Periksa kemungkinan rusak atau robek.


d. Perhatikan sekitar :
1) Perhatikan lingkungan sekitar.
2) Usahakan agar kepala dan punggung tetap lurus.
e. Mengangkat :
1) Periksa beban sebelum mengangkat.
2) Sesuaikan berat beban yang diangkat dengan table beban pengangkatan manual pada
Lampiran 1.
3) Gunakan otot kaki, karena otot kaki merupakan otot terkuat diseluruh tubuh gunakan
otot tersebut untuk melindungi punggung.
4) Tekuk lutut dan angkat.
f. Ketika 2 (dua) orang atau lebih yang mengangkat :
1) Pilih pekerja dengan postur dan kekuatan yang sama.
2) Tempatkan 1 (satu) orang di belakang untuk memberikan sinyal atau perintah.
3) Membawa benda-benda panjang seperti tangga, pipa dan kayu pada bahu di sisi yang
sama.
4) Menangani barang yang dikemas dalam kotak dengan memegang bagian sudut yang
berlawanan pada sisi atas dan bawah.
5) Menegakkan drum yang terisi penuh merupakan pekerjaan 2 (dua) orang. Ketika
menggulingkan drum, dorong dengan tangan pada bagian tengah drum. Lengkapi
drum dengan tali pengaman ketika melewati tanjakan atau turunan untuk menjaga
kestabilan drum.
6) Sediakan bantuan untuk penanganan benda yang berbentuk tidak beraturan, jika
kombinasi bentuk dan beratnya menjadikan benda tersebut berbahaya bagi satu
orang.
g. Posisikan benda sedekat mungkin dengan tubuh karena semakin dekat objek dengan
tubuh, maka semakin kecil tekanan pada punggung
2. Cara Mengangkat
a. Untuk meletakkan objek diatas meja ( 40 – 60 inchi ) :
1) Letakkan objek di tepi dan di dorong sehingga cukup jaraknya agar objek tidak jatuh.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 37 / 126

2) Pindahkan objek dari tepi meja dengan cara didorong menggunakan tangan dan berat
badan, untuk menhindari terjepitnya jari-jari tangan ketika objek atau benda
diletakkan

Gambar 2

b. Untuk mengangkat objek diatas tinggi bahu :


1) Geser posisi tangan saat mengangkat objek setinggi pinggang agar dapat didorong
setelah lutut dalam posisi kuat.
2) Luruskan lutut dengan mengangkat objek atau geser bahu untuk menaikkan objek.
c. Untuk perubahan arah :
Gunakan posisi kaki terlebih dahulu ketika harus melakukan perubahan arah dan jangan
putar tubuh.

Gambar 3

d. Beban sangat berat :


1) Lihat Lampiran 1 tentang persyaratan beban yang boleh diangkat manual.
2) Mintalah bantuan pada rekan kerja untuk mengangkat beban yang berat atau kondisi
kemiringan ketika melewati tanjakan atau turunan. Jangan memaksakan diri, bila
memang dirasakan sangat berbahaya bila diangkut sendirian.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 38 / 126

3) Ketika beban dibawa berdua, bawa beban pada bagian tubuh yang sama misalnya
bahu dengan bahu.
e. Rute dan lebarnya jalan :
Cek rute dan lebar jalan yang akan dilewati untuk menghindari terhimpitnya tangan
oleh benda lain, tembok, dll.

f. Terdapat tangga dan lantai :


Periksa tangga-tangga dan lantai yang kemungkinan licin, menurun/menanjak.

g. Beban yang panjang:


Perhatikan bagian depan, ketinggian dan belakang agar tidak menabrak atau menggores
orang lain atau barang yang ada di sekitar rute jalan.

3. Melakukan kegiatan mengangkat disyaratkan kurang dari 30 kegiatan per jam dan harus
diselingi istirahat.
4. Jika intensitas kegiatan mengangkat dan menurunkan memiliki durasi lebih lama dan
jumlah kegiatan melebihi normal, harus menerapkan faktor reduksi berat berikut :
- Sekali atau dua kali satu menit: direduksi 30%,
- 5 sampai 8 kali per menit: direduksi 50%,
- Lebih dari 12 kali per menit: direduksi 80%.
5. Memutar dengan beban
Pekerja melakukan gerakan pemutaran dengan beban sesuai petunjuk Pada Lampiran 1 :

- 10% di mana liku handler melalui 45º, bahu / kaki,


- 20% di mana liku handler melalui 90º, bahu / kaki.
6. Membawa Beban
Pekerja membawa beban sesuai petunjuk di Lampiran 1 tentang persyaratan beban yang
boleh diangkat manual. Pekerja beristirahat setiap 10 meter.

7. Mendorong dan Menarik


Pekerja melakukan aktifitas mendorong dan menarik dengan tangan antara knuckle dan
bahu sesuai dengan Lampiran 1. Jika tidak praktis, angka harus dikurangi.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 39 / 126

B. PERKAKAS KERJA MANUAL DAN BERTENAGA

1. PERKAKAS MANUAL

Pekerja melakukan pekerjaan dengan perkakas manual seperti palu, pahat, kunci - kunci,
obeng, tang dll meliputi:

a) Menjaga alat tetap bersih dan bebas dari korosi.

b) Memastikan semua bagian dapat bergerak bebas untuk menggeser atau memutar
sesuai kebutuhan.

c) Memastikan semua perkakas potong dijaga tetap tajam.

d) Memastikan semua cacat (rompel) dibersihkan dari tepi alat.

e) Simpan perkakas dengan aman ketika tidak digunakan :

- Dalam kotak atau wadah yang sesuai, atau digantung di rak

- Menggunakan pelindung untuk perkakas yang tajam,

- Di tempat di mana perkakas tidak bergeser atau jatuh dari tempatnya,

- Di tempat di mana mereka tidak menyebabkan kerusakan (perkakas berat).

f) Selalu menggunakan alat yang tepat untuk melakukan pekerjaan.

g) Gunakan pegangan yang aman untuk setiap perkakas.

h) Kenakan pelindung mata atau muka sesuai kebutuhan.

i) Sangat berhati-hati ketika bekerja di dekat peralatan listrik, kecuali secara khusus
dirancang untuk digunakan sebagai konduktor listrik.

j) Periksa perkakas secara teratur oleh orang yang berkompeten.

k) Pastikan area kerja telah bebas dari gas berbahaya (mudah terbakar) sebelum
menggunakan semua jenis perkakas logam. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan
gas freeing, gunakan perkakas yang tidak menimbulkan percikan.

Peringatan : Tidak ada alat yang bebas dari pemicu bahaya dan kurangi penggunaan alat
ketika pekerjaan dilakukan dalam kondisi berbahaya.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 40 / 126

2. PERKAKAS BERTENAGA (POWER TOOL)

Pastikan upaya pencegahan kecelakaan ketika menggunakan perkakas bertenaga/power


tools yang meliputi:

a) Lakukan penyimpanan yang tepat

b) Jaga area kerja tetap bersih dan rapi.

c) Pastikan semua alat tetap bersih, lindungi dari korosi dan kerusakan. Inspeksi dan
perawatan harus dilakukan secara sistematis dan berkala.

d) Perbaikan harus segera dilakukan dengan benar pada alat yang rusak atau aus.

e) Hanya personel yang terlatih dan kompeten yang dapat menggunakan perkakas
bertenaga.

f) Merawat perkakas bertenaga listrik. Dilakukan oleh petugas listrik yang kompeten
secara teratur memeriksa insulasi alat listrik. Semua hasil harus dicatat.

g) Pelindung (cover) dan sekring harus tetap terpasang.

h) Pada daerah basah / lembab harus berhati-hati saat mengoperasikan perkakas


bertenaga listrik.

3. PENGOPERASIAN GERINDA (GRINDER PORTABLE)

1. Gunakan sarung tangan, pelindung mata dan muka yang sesuai.

2. Periksa mata/batu gerinda secara berkala. Kenakan pelindung mata dan masker saat
menggerinda. Sebuah potongan retakan batu dapat terbang dan harus dibuang.

3. Gunakan alat dengan benar. Letakkan alat ketika grinder tidak bergerak.

4. Batu/mata gerinda harus memiliki putaran kerja maksimum yang sama (atau lebih tinggi)
dari putaran kerja gerinda.

4. PENGOPERASIAN MESIN LAS SMAW

1. Gunakan sarung tangan, pelindung mata dan muka yang sesuai.


2. Pasang clamp massa pada terminal (-) dan tang pemegang elektroda pada terminal (+)

3. Pilih ampere sesuai benda kerja yang akan dilas. Semakin besar ampere semakin besar
juga panas yang dihasilkan yang membuat benda kerja mudah bolong.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 41 / 126

4. Pilih ampere sesuai benda kerja yang akan dilas. Semakin besar ampere semakin besar
juga panas yang dihasilkan yang membuat benda kerja mudah bolong.

5. Sebelum mengelas gunakanlah kacamata las yang sesuai karena sinar ultraviolet sangat
berbahaya untuk mata. Kacamata las yang benar sangat gelap dan kita tidak bisa melihat
apapun keculai sinar ultraviolet. Workshop Pakeotac menggunakan helm las dengan
model autodarkening sehingga kacamata akan otomatis berubah menjadi gelap apabila
ada cahaya terang saja.

6. Selanjutnya jepit tang massa pada objek yang akan dilas/sambung.

7. Letakan elektroda pada objek untuk memulai pengelasan. Pertama-tama mungkin sulit
untuk mendapatkan hasil pengelasan yang bagus, tetapi dengan belajar terus kita akan
semakin mahir dan menjadi terbiasa.

8. Biasanya saat membeli alat las, kita diberikan alat dengan besi di bagian ujung dan sikat
pada bagian belakang, alat itu berguna untuk memecahkan flux yang membungkus hasil
pengelasan, ketok dan sikat untuk mendapat hasil las yang rapi dan bersih.

VI. INDIKATOR & UKURAN KEBERHASILAN


1. Persyaratan penaganan beban secara manual dan penggunaan perkakas terpenuhi.

VII. LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Beban Pengangkatan Manual

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 42 / 126

Lampiran 1 : Persyaratan Beban Pengangkatan Manual


Pekerja harus mengangkat beban dengan kedua tangan dengan bobot yang diizinkan (sesuai table 1).
Harus mempertimbangkan posisi vertikal dan horizontal dari tangan serta ketinggian dan jangkauan
tangan individu.

Table 1: Beban yang Diizinkan pada Penanganan Manual Aman


Height Woman Man
Half Arm Full Arm Half Arm Full Arm
Lifting & Lowering
- Mid Lower Leg 7 kg 3 kg 10 kg 5 kg
- Knuckle 13 kg 7 kg 20 kg 10 kg
- Elbow 16 kg 10 kg 25 kg 15 kg
- Shoulder 13 kg 7 kg 20 kg 10 kg
- Head 7 kg 3 kg 10 kg 5 kg
Carrying while Seated 3 kg 5 kg
Start Pushing/ Pulling 16 kg 25 kg
Keep Pushing/ Pulling kg 10 g

Persyaratan tambahan
a. Pekerja melakukan gerakan memutar, batas beban dikurangi sebagai berikut :
- 10% di mana liku handler melalui 45º, bahu / kaki,
- 20% di mana liku handler melalui 90º, bahu / kaki
b. Jika intensitas kegiatan mengangkat dan menurunkan memiliki durasi lebih lama dan jumlah
kegiatan melebihi normal, harus menerapkan faktor reduksi berat berikut :
- Sekali atau dua kali satu menit: direduksi 30%,
- 5 sampai 8 kali per menit: direduksi 50%,
Lebih dari 12 kali per menit: direduksi 80%.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 43 / 126

2) Cara Kerja Aman (Safe Work Practice)

I. LATAR BELAKANG

Corporate Life Safing Rules (CLSR) Pertamina adalah elemen kunci dalam komitmen pertamina
untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk seluruh pekerja, pengunjung dan kontraktor
pertamina.

II. TUJUAN
Demi mewujudkan lingkungan kerja aman bagi pekerja, tamu dan kontraktor Pertamina.

III. PROSEDUR CARA KERJA AMAN SESUAI CLSR


A. TOOLS AND EQUIPMENT
Pastikan peralatan dan perlengkapan layak pakai, terawat dan sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan.
• Mempunyai kompetensi, telah mendapat pelatihan, memiliki sertifikat dan otorisasi untuk
menggunakan tools & equipment.
• Waspada terhadap posisi anggota badan yang berpotensi terhadap bahaya terjepit,
tertusuk, terpukul, terpotong dsb.
• Menggunakan tools & equipment sesuai standar, layak pakai, dalam kondisi baik dan sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
• Tidak melakukan modifikasi tools & equipment, tidak menggunakan tools & equipment di
atas toleransi beban kerja dan tidak melakukan bypass tools & equipment.
• Menggunakan tools & equipment yang memiliki sertifikat dan masih berlaku (khusus untuk
peralatan yang memerlukan sertifikasi instansi).
• Menghentikan pekerjaan jika memiliki keraguan terhadap keselamatan dari pelaksanaan
pekerjaan.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain :
• Memastikan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi mengoperasikan tools & equipment
sesuai dengan persyaratan.
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, antara lain posisi bekerja.
Memastikan tools & equipment layak digunakan dan tidak dimodifikasi.
• Memastikan tools & equipment mempunyai sertifikat yang masih berlaku.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 44 / 126

• Memastikan tools & equipment dikembalikan ke tempat semula setelah selesai digunakan
dan lokasi pekerjaan dinyatakan aman. Memastikan tersedianya prosedur penggunaan tools
& equipment dan sudah dikomunikasikan kepada semua pelaksana pekerjaan.
• Menghentikan pekerjaan jika pekerjaan tidak aman untuk dilaksanakan.

B. SAFE ZONE POSITION


Safe Zone Position merupakan area lokasi bekerja yang terhindar dari peralatan bergerak.
Bekerja di area berbahaya (“line of fire”) dari pergerakan peralatan (contoh: crane dan
peralatan lainnya) dan peralatan berenergi (peralatan berputar, listrik, atau bertekanan sangat
berbahaya) berpotensi untuk terjadinya insiden.
• Memastikan bekerja pada lokasi yang terhindar dari peralatan bergerak.
• Mengikuti petunjuk dari petugas yang berwenang atau orang yang bertanggung jawab untuk
pengoperasian peralatan.
• Tidak melewati batas yang telah ditentukan.
• Melakukan konfirmasi dengan pengawas atau asset holder apakah aman bekerja di zona
dibatasi. Mematuhi prosedur penggunaan peralatan bergerak yang berlaku.
• Menyepakati tindakan pencegahan dengan pengawas pekerjaan ketika bekerja di dekat
peralatan bergerak
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Memastikan telah membatasi area yang terpapar bahaya (line of fire/ ring of fire/ hot zone)
dan sudah dipasang tanda / baricade.
• Memastikan hanya personil berwenang yang bekerja di area yang terpapar bahaya (line of
fire/ ring of fire/ hot zone) tersebut dan personil berada di area aman dari pergerakan
peralatan.
• Memastikan bahwa metode sinyal dan komunikasi disepakati dan dipahami oleh semua
orang.
• Memastikan terdapat penerangan yang cukup apabila pekerjaan dilakukan di malam hari.

C. PERMIT TO WORK
Semua pekerjaan harus mempunyai prosedur kerja. Untuk pekerjaan berisiko tinggi dan tidak
rutin dilengkapi dengan ijin kerja. Ijin kerja diberikan setelah dilakukan kajian risiko, upaya
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 45 / 126

pencegahan bahaya untuk mengurangi risiko, adanya organisasi kerja yang kompeten, ada
proses otorisasi pemberian ijin, pengkomunikasian proses kerja dan kajian risiko, pengawasan
pekerjaan sesuai dengan ijin kerja dan proses penutupan ijin kerja secara formal
• Telah mendapat penjelasan dan komunikasi detail tentang proses dan prosedur pekerjaan
sesuai ijin kerja.
• Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
• Menjaga dengan baik dokumen ijin kerja & JSA pekerjaan.
• Mematuhi prosedur pekerjaan dan mitigasi risiko sebagaimana yang tertulis dalam ijin kerja
& JSA.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Mempunyai kompetensi mengenai ijin kerja.
• Menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja.
• Memastikan hanya pekerja berkompeten yang melakukan pekerjaan yang berisiko.
• Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
• Memastikan mitigasi risiko dan lokasi kerja sudah diperiksa sesuai yang tercantum dalam ijin
kerja (termasuk pemasangan baricade, gas test, LOTO dll).
• Mengkomunikasikan seluruh potensi bahaya dan rencana mitigasi yang tertulis dalam ijin
kerja, JSA & dokumen lain (metode kerja, penilaian risiko, SOP dll) kepada pelaksana
pekerjaan.
• Menghentikan pekerjaan jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan dan lakukan review ulang
untuk mendapatkan ijin kerja baru.
• Memastikan ijin kerja ditutup jika pekerjaan telah selesai dan seluruhnya dalam kondisi
aman.

D. ISOLATION
Isolasi merupakan suatu pencegahan kecelakaan karena paparan energi berbahaya, misalnya
seperti paparan potensi bahaya listrik, tekanan, material berbahaya, gas beracun, bahan kimia,
cairan panas atau radiasi. Dalam melaksanakan isolasi, tentunya proses pelaksanaan “Lock-out
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 46 / 126

dan Tag-out” harus tercatat dalam sistem administrasi yang terintegrasi dengan sistem izin
kerja.
• Mempunyai kompetensi dan kewenangan melakukan isolasi energi.
• Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaannya.
• Memastikan peralatan yang diisolasi adalah peralatan yang sesuai standar dan layak pakai.
• Memastikan label LOTO dalam kondisi baik dan sesuai syarat.
• Melakukan konfirmasi kepada pengawas atau pejabat yang berwenang dilokasi kerja bahwa
isolasi energi telah diterapkan.
• Memastikan pekerjaan perbaikan alat atau mesin dimulai jika semua semua sistem yang
diisolasi sudah dikunci (Lock Out) & dilabel (Tag Out).
• Memastikan semua energi yang tersimpan telah di-release (pressure, voltage, atau energi
potensial lainnya).
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Memastikan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi dan sertifikasi serta
menggunakan APD sesuai dengan pekerjaan. Memastikan peralatan yang digunakan sesuai
standar.
• Memastikan label LOTO yang digunakan dalam kondisi baik & berfungsi.
• Memastikan kunci dan tagging sesuai dengan peruntukannya.
• Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku.
• Melakukan pengecekan dan konfirmasi bahwa isolasi telah diterapkan oleh orang yang
mempunyai otorisasi.
• Melakukan pengetesan untuk meyakinkan bahwa isolasi yang telah dilakukan efektif.
Melakukan monitoring isolasi energi secara periodik.
• Memastikan pelepasan energi berbahaya telah dilakukan dan tidak ada sisa energi atau
potensi bahaya lain.
• Memastikan lokasi kerja aman untuk memulai pekerjaan dan tidak ada pekerja dalam zona
bahaya
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 47 / 126

E. CONFINED SPACE
Kegiatan di ruang terbatas (confined space), yang memiliki potensi bahaya kandungan gas
beracun, kekurangan oksigen, dan gas mudah meledak. Kegiatan yang termasuk confined space
antara lain: melakukan aktivitas kerja di dalam tangki, bejana, pipa.
• Memiliki kompetensi melaksanakan pekerjaan dalam ruang terbatas.
• Memastikan sudah dapat briefing pekerjaan dari pengawas pekerjaan.
• Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaan & layak pakai.
• Membawa peralatan komunikasi selama di dalam confined space.
• Mematuhi prosedur, JSA & dapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Memastikan kompetensi pekerja terpenuhi.
• Memastikan JSA dan ijin kerja sudah tersedia dan telah ditandatangani pejabat berwenang
sebelum memulai pekerjaan.
• Memastikan ada Entry Watcher & Entry Supervisor sebelum masuk ke confined space.
Memastikan nama personil & pengendalian waktu masuk tercatat.
• Memastikan peralatan penyelamatan (rescue) untuk penyelamatan di ruang terbatas telah
disiagakan.
• Mengkomunikasikan kepada pekerja tentang prosedur pekerjaan confined space dan
identifikasi risikonya.
• Memastikan isolasi energi berbahaya dan lokasi pekerjaan dinyatakan aman sebelum masuk.
• Memastikan gas testing sudah dilaksanakan, dan lakukan pengukuran gas secara rutin.

F. LIFTING OPERATION
Adalah proses pengangkatan barang atau beban melalui peralatan mekanis, terutama
menggunakan alat berat seperti crane. Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya yang harus
diwaspadai.
• Memiliki kompetensi dan sertifikat sebagai operator alat angkat / rigger.
• Memastikan alat angkat dalam kondisi layak pakai dan memiliki sertifikat yang masih
berlaku.
• Melakukan kegiatan pengangkatan sesuai batas kapasitas angkat.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 48 / 126

• Memasang pembatas area pengangkatan.


• Memastikan safety devices berfungsi dengan baik termasuk alarm.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Memastikan bahwa pekerja (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi yang disyaratkan.
• Memastikan tidak ada orang yang berjalan di atas beban yang diangkat.
• Memastikan risk assessment dan lifting plan telah disiapkan sebelum operasi pengangkatan.
• Memastikan peralatan lifting dan aksesorisnya (sling) sesuai standar dan telah diinspeksi
sebelum digunakan.
• Memastikan baricade telah terpasang.
• Memastikan area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Memastikan lifting operation prosedur sudah dikomunikasi kepada semua pekerja.

G. FIT TO WORK
Adalah pelaksana pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang prima dan mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai beban kerjanya. Tingkat kesehatan pekerja dapat berdampak terhadap
keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Melaporkan kepada pengawas apabila merasa kurang fit untuk bekerja.
• Melakukan pemeriksaan kesehatan harian ketika akan melakukan pekerjaan risiko tinggi.
• Melakukan Medical Check Up (MCU) sesuai dengan potensi bahaya di lingkungan kerjanya
dan jadwal yang telah ditetapkan (maksimum masa berlaku MCU adalah satu tahun).
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Memastikan setiap personel telah memenuhi syarat fit to work, antara lain melakukan MCU.
• Memastikan setiap personel telah melakukan pemeriksaan kesehatan terutama untuk
pekerjaan berisiko tinggi (seperti bekerja di ketinggian, bekerja di ruang terbatas, awak mobil
tanki, operator alat berat, driver, penyelam / teknik bawah air).
• Memastikan setiap personel dalam status fit untuk bekerja.
• Tidak mengijinkan personel yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan/ MCU/ masa
berlaku MCU nya telah habis untuk melaksanakan pekerjaan.
• Mengetahui hasil analisis dan pemantauan hasil pemeriksaan kesehatan, sehingga
mengetahui pekerja yang berisiko kesehatan.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 49 / 126

H. WORKING AT HEIGHT
Adalah pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya terjatuh.
• Mempunyai kompetensi dan mendapat pelatihan bekerja di ketinggian.
• Mengenakan APD termasuk full body harness dengan benar.
• Menggunakan peralatan, alat bantu (misal scaffolding) dan APD yang digunakan telah
diinspeksi dan dinyatakan dalam kondisi layak pakai dan aman.
• Melakukan mitigasi risiko sesuai yang tertulis dalam JSA & ijin kerja.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain :
• Memastikan pelaksana pekerjaan berkompeten dan bersertifikat bekerja di ketinggian.
• Memastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian dan dalam kondisi layak
pakai.
• Memastikan pelaksana pekerjaan menggunakan full body harness dikaitkan pada struktur
yang benar (safety line).
• Memastikan ijin kerja dan JSA bekerja di ketinggian tersedia telah mengidentifikasi semua
potensi bahaya dan mitigasi risiko yang harus dilakukan.
• Memastikan peralatan, alat bantu dan APD telah dilakukan pemeriksaan oleh personel yang
kompeten dan diberi label layak pakai.
• Mengkomunikasikan prosedur, rencana kerja dan rescue plan bekerja di ketinggian kepada
semua pelaksana pekerjaan.

I. PERSONAL FLOATATION DEVICE


Pelampung atau alat bantu apung lainnya harus selalu dikenakan di area yang teridentifikasi
memiliki potensi bahaya terjatuh ke dalam air untuk melindungi dari kemungkinan tenggelam.
• Mengenakan pelampung atau alat bantu apung lainnya saat bekerja di area yang memiliki
potensi bahaya tenggelam.
• Mengenakan pelampung dengan benar sesuai dengan peruntukannya (contoh: ukuran yang
sesuai, diikat dengan kencang jika diharuskan, dll).
• Memastikan kondisi pelampung laik pakai dan tidak ada kerusakan sebelum digunakan.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain :
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 50 / 126

• Memastikan semua pekerja menggunakan pelampung sesuai petunjuk penggunaan personal


floatation device.
• Memastikan pelampung diinspeksi secara berkala dan layak pakai.
• Mengkomunikasikan petunjuk penggunaan PFD kepada seluruh pelaksana pekerjaan

J. SYSTEM OVERRIDE
Peralatan keselamatan kritikal harus berfungsi dengan baik untuk menjaga keselamatan anda.
• Mematuhi perintah tertulis (instruksi kerja yang berlaku) dan arahan dari Pengawas terkait
penerapan override pada fasilitas operasi.
• Memiliki pengetahuan terkait keselamatan system override yang meliputi: Process System,
Control System, Safeguarding System dan Shut Down System terhadap fasilitas yang akan di-
override.
• Memahami bahaya dan risiko serta melaksanakan mitigasi yang disyaratkan pada kegiatan
system override.
• Tidak melakukan inisiatif pribadi tanpa ijin dari Pengawas/pejabat yang berwenang.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain:
• Mempunyai kompetensi terkait keselamatan system override yang mencakup: Process
System, Control System, Safeguarding System dan Shut Down System.
• Memastikan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi melakukan system override.
• Memastikan system override telah memenuhi persyaratan ijin dan disetujui oleh pejabat
yang berwenang.
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya proses/non proses yang muncul akibat
melakukan system override kemudian melaksanakan rencana pengendalian yang mencakup
pemenuhan prosedur dan administrasi system override.
• Memprioritaskan dan menyelesaikan system override (karena merupakan kondisi sub
standard) agar dapat segera dikembalikan pada mode operasi normal (tidak ada penerapan
system override yang tersisa).
• Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian system override telah diregistrasi,
didokumentasi dan dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 51 / 126

• Melakukan inspeksi/monitoring terhadap pemenuhan pengendalian yang disyaratkan dalam


system override.

K. ASSET INTEGRITY
Fasilitas operasi yang handal dan terpelihara merupakan salah satu kunci pelaksanaan kegiatan
operasi yang aman.
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya dan risiko sebelum melakukan kegiatan
perawatan/ pemeliharaan/ perbaikan peralatan fasilitas operasi.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan,
pengujian, perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengujian peralatan fasilitas operasi.
• Melakukan pemeriksaan, pengujian, perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengujian
peralatan fasilitas operasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
• Menggunakan peralatan yang standard, layak digunakan dan sesuai peruntukannya.
• Melakukan perbaikan/perawatan dengan menggunakan material yang standard sesuai
spesifikasi desain
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain :
• Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian asset integrity telah diregistrasi,
didokumentasikan serta dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
• Memastikan sertifikasi terhadap fasilitas operasi sesuai persyaratan.
• Memastikan seluruh peralatan yang digunakan telah memenuhi persyaratan standard dan
layak digunakan.
• Memastikan prosedur asset integrity telah tersedia dan dikomunikasikan kepada para pihak
terkait.
• Memastikan program asset integrity yang mencakup: pemeriksaan, pengujian,
pemeliharaan (Preventive, Predictive dan Breakdown) telah disusun, dilaksanakan sesuai
prosedur dan mempertimbangkan tingkat criticality serta dievaluasi pelaksanaannya.
• Memastikan hanya personil yang kompeten yang diberi wewenang untuk melaksanakan
kegiatan pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan fasiltas operasi.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 52 / 126

L. DRIVING SAFETY
Adalah upaya untuk mencegah kecelakaan yang dapat terjadi terkait penggunaan setiap moda
transportasi darat (mobil, truk pengangkut, motor) yang digunakan oleh Pekerja dan Mitra Kerja
(yang menjadi pengemudi dan/atau penumpang) terhadap aktivitas pekerjaan yang dilakukan.
• Mengidentifikasi bahaya dan risiko perjalanan sesuai rute yang ditempuh dan membuat
serta melaksanakan rencana perjalanan secara aman (termasuk contingency plan dalam
keadaan darurat).
• Memiliki dan membawa surat-surat kendaraan yang disyaratkan dan Surat Izin Mengemudi
yang berlaku.
• Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kelayakan fungsi kendaraan sebelum memulai
berkendara (roda, alat kemudi, seat belt, rem, lampu, spion, klakson, speedometer, dll).
• Menggangkut penumpang/ barang sesuai kapasitas beban angkut, sesuai peruntukan serta
barang diikat dengan benar.
• Dalam keadaan sehat, cukup istirahat, tidak dalam pengaruh negatif dari obat-obatan/
alkohol, dalam keadaan siaga selama berkendara.
• Selalu menggunakan Sabuk Keselamatan saat berada di dalam kendaraan (driver dan seluruh
penumpang).
• Menggunakan helm bagi pengemudi dan penumpang untuk kendaraan roda dua.
• Melakukan intervensi apabila pengemudi dan/ atau penumpang tidak mematuhi
keselamatan berkendara.
• Mematuhi seluruh rambu-rambu keselamatan yang berlaku: tidak melebihi batas kecepatan,
tidak menggunakan Handphone/ alat lain serta aktivitas yang dapat mengganggu
konsentrasi, memastikan jarak aman dan jarak pandang berkendara.
Adapun Tugas dari pengawas pekerjaan antara lain :
• Memastikan pengemudi telah mendapatkan pelatihan keselamatan berkendara dan
melaksanakan cara mengemudi yang aman.
• Memastikan kendaraan Perusahaan yang digunakan telah memiliki rencana perjalanan
aman (Journey Management Plan).
• Memastikan kendaraan yang digunakan telah dilakukan perawatan dan pemeliharaan rutin
sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 53 / 126

• Memastikan kendaraan Perusahaan telah diperiksa kelengkapannya (termasuk surat


kendaraan dan Surat Ijin Mengemudi yang berlaku), kelayakan fungsinya serta sesuai ijin dan
peruntukannya sebelum digunakan. Memastikan pengemudi dalam kondisi fit (melalui hasil
Daily Check Up), cukup istirahat, tidak dalam pengaruh negatif dari obat-obatan/ alkohol,
tidak merokok serta dalam keadaan siaga selama berkendara.
• Memastikan kendaraan yang digunakan tidak melebihi daya angkut dan kecepatan
maksimum berkendara sesuai peraturan yang berlaku.
• Memastikan pengemudi dan penumpang telah mematuhi seluruh persyaratan keselamatan
berkendara yang berlaku.

IV. LAMPIRAN
Lampiran 2 Tabel Penerapan CLSR

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Lampiran 2 Tabel Penerapan CLSR
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 55 / 126

3) Pemeriksaan/Inspeksi dan/atau Sertifikasi

PROSEDUR INSPEKSI PERALATAN KERJA

I. TUJUAN
Pemeriksaan/inspeksi peralatan kerja bertujuan untuk memastikan seluruh peralatan kerja milik
perusahaan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan/proyek telah memenuhi persyaratan
aspek HSE, sehingga aman untuk digunakan dan tidak berpotensi menimbulkan insiden dalam
pekerjaan yang dilaksanakan di lokasi kerja Fuel Terminal Sabang.

II. PENGERTIAN
1. Peralatan adalah semua peralatan (baik peralatan milik atau sewa) yang digunakan oleh
kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan dilokasi kerja Fuel Terminal Sabang.
2. Label Keselamatan (safety/stiker tag) adalah kartu tanda/identitas yang diberikan atau
dipasang pada peralatan kerja kontraktor.
Label keselamatan (safety/stiker tag) hanya terdiri atas 1 jenis, yaitu label warna BIRU.
Label keselamatan warna BIRU diberikan pada peralatan yang telah diinspeksi, memenuhi
syarat keselamatan dan layak digunakan.

III. REFERENSI
1. OHSAS 18001

IV. KUALIFIKASI PELAKSANA


Pekerja yang telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan tentang keselamatan dan pemakaian
peralatan kerja kontraktor.
V. INSTRUKSI KERJA
1. Membuat daftar peralatan yang akan digunakan.
2. Melakukan pemeriksaan peralatan dengan menggunakan ceklis pemeriksaan yang sesuai.
3. Melengkapi dengan sertifikat atau surat izin peralatan khusus dan pastikan sesuai dengan
identitas serta masih berlaku.
4. Peralatan wajib memenuhi 100% persyaratan keselamatan (sesuai checklist), untuk dapat
dinyatakan layak digunkan.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 56 / 126

5. Apabila peralatan dinyatakan layak, maka diberi/dipasang safety/ stiker tag BIRU. Artinya
peralatan memenuhi pesyaratan keselamatan dan layak digunakan untuk bekerja di lokasi
kerja Fuel Terminal Sabang.
6. Apabila peralatan yang tidak memenuhi 100% persyaratan keselamatan, maka tidak
diberi/dipasang safety/stiker tag dan peralatan tersebut tidak diizinkan untuk masuk area
Pertamina sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian.
7. Untuk peralatan-peralatan yang tidak lulus inspeksi (tanpa safety tag) maka peralatan
tersebut akan diganti.
8. Untuk pekerjaan baru maka peralatan yang telah diperiksa sebelumnya wajib untuk diperiksa
kembali.

VI. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


1. Seluruh peralatan kerja yang digunakan dalam pekerjaan/proyek di lokasi kerja Fuel Terminal
Sabang telah diperiksa danmemenuhi persyaratan keselamatan.
2. Tidak ada insiden yang diakibatkan oleh penggunaan peralatan yang tidak aman.

VII. LAMPIRAN
1. Lampiran 3 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Alat Selam
2. Lampiran 4 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Rebar Scanner
3. Lampiran 5 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Hammer Test
4. Lampiran 6 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Kamera

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Lampiran 3 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Alat Selam
Lampiran 3 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Alat Selam
Lampiran 4 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Rebar Scanner
Lampiran 4 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Rebar Scanner
Lampiran 5 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Hammer Test
Lampiran 5 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Concrete Hammer Test
Lampiran 6 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Kamera
Lampiran 6 – Lembaran Pemeriksaan Peralatan Kamera
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 65 / 126

4) Persyaratan Kualifikasi Operator Yang Mengoperasikan Peralatan

NO NAMA JABATAN SPESIFIKASI

1 Fakhrur Rahman Port Engineer Ahli Tenaga Dermaga - Madya

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 66 / 126

5) Standar Keselamatan Yang Berlaku

NO NAMA ALAT STANDARD ALAT


1 Safety Helm ISO-3873-1977
2 Sarung Tangan ISO-23388-2018
3 Safety Glasses ISO-3537-1975
4 Life Jacket ISO 12402-2:2020
5 Safety Shoes EN 345, ANSI Z41

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 67 / 126

6) Intervensi terhadap perilaku dan kondisi Sub Standard yang terjadi

SOP PELAPORAN PEKA

I. TUJUAN
Untuk memberikan panduan tentang cara mengobservasi, mengoreksi secara langsung dengan
berdiskusi, maupun melaporkan secara tertulis tentang tindakan atau kondisi tidak aman yang
ditemukan di area kerja

• RUANG LINGKUP
Penerapan Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) ini berlaku untuk Seluruh Pekerja PTK.

• PENGERTIAN
1. Pengamatan Keselamatan Kerja adalah observasi dan koreksi keselamatan kerja terhadap
tindakan dan/atau kondisi tidak aman di lokasi kerja yang dilakukan oleh pekerja.
2. Unsafe Condition adalah kondisi – kondisi yang tidak aman dan berbahaya bagi para pekerja.
3. Unsafe Action adalah tindakan – tindakan yang tidak aman dan berbahaya bagi para pekerja.
4. Nearmiss adalah Suatu kejadian, peristiwa atau situasi yang belum menimbulkan dampak
kerugian, namun bila dibiarkan atau tidak dilakukan koreksi dan pencegahan, maka kejadian
atau situasi tersebut akan berkembang menjadi kecelakaan serius.

• PROSEDUR PENGAMATAN KESELAMATAN KERJA (PEKA)


Pengamatan Keselamatan Kerja (Peka) dapat dilakukan dengan 4 langkah berikut :
1. Langkah 1 : Mengunjungi
Datang ke lokasi Kerja untuk mengobservasi kondisi dan tindakan tak aman.
2. Langkah 2 : Mengobservasi : Apakah ada tindakan/kondisi tak aman?
(Peralatan, perlengkapan, tindakan yang membahayakan).
3. Langkah 3 : Mengoreksi: Apa yang dapat Pengamat/Observer lakukan untuk memperbaiki?
(Mengoreksi langsung dan berdiskusi dengan pekerja yang diobservasi melakukan tindakan tak
aman atau terhadap kondisi tak aman).
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 68 / 126

4. Langkah 4 : Melaporkan
Menulis/mengisi Lembar Pengamatan Keselamatan Kerja (Lembar PATUH PEKA) dan
menyampaikan ke Fungsi HSE baik secara langsung, dengan memo atau memasukkan ke dalam
kotak saran yang tersedia untuk dievaluasi oleh Fungsi HSE.

• INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


1. Terlaksananya pelaporan PEKA/Nearmiss.
2. Diidentifikasi penyebab kejadian Nearmiss sedini mungkin sebelum berkembang menjadi
kerugian yang mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan harta benda.
3. Dihasilkan rekomendasi perbaikan dari hasil pelaporan PEKA/Nearmiss.

• LAMPIRAN
1. Form PATUH PEKA

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 69 / 126

Lampiran Form PEKA


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 70 / 126

5. EMERGENCY RESPONE
Emergency Response bertujuan untuk membimbing setiap individu yang berada pada situasi
kecelakaan atau keadaan darurat guna mencegah atau meminimalkan cedera, kerusakan aset
serta kerugian material.

a) Identifikasi keadaan darurat yang dapat terjadi selama pelaksanaan pekerjaan kontrak

KEADAAN CARA
NO SUMBER CARA PENANGGULANGAN
DARURAT PENACEGAHAN
1 Kebakaran pengelasan Proteksi sumber Memadamkan dengan APAR
panas dan berkoordinasi dengan
fungsi HSSE Pertamina

2 Gempa bumi, Bencana alam - Melakukan evakuasi sesuai


Tsunami, jalur
Longsor

3 Huru-hara Konflik yang Tidak ikut campur Melapor kepada pihak


terjadi antar pada konflik huru berwajib dan berkoordinasi
individu/kelompok hara dengan Security Pertamina
yang bersumber Pertamina
pada berbagai
macam sebab

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 71 / 126

PERENCANAAN DAN PROSEDUR


I. PROSEDUR KERJA DAN STANDAR KESELAMATAN

PTK menyusun prosedur kerja yang mengatur petunjuk cara kerjaaman yang mencakup namun
tidak terbatas pada:
a. Metode kerja dan handling peralatan secara aman
b. Standard keselamatan yang berlaku
c. Cara kerja aman (Safe Work Practice) terhadap aktivitas pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya kritis sesuai CLSR PERTAMINA.
d. Pemeriksaan/ inspeksi dan/ atau sertifikasi peralatan
e. Persyaratan kualifikasi Operator yang mengoperasikan peralatan
f. Intervensi terhadap perilaku dan kondisi Sub Standard yang terjadi

PTK Menyusun program untuk mensosialisasikan prosedur kerja dan standard keselamatan yang
berlaku. Semua Prosedur PTK disesuaikan dengan system tata kelola yang berlaku di Pertamina
Patra Niaga yang direview dan dikembangkan secara berkesinambungan yang berkaitan dengan
kontrak ini. PTK mematuhi peraturan nasional dan internasional seperti peraturan keselamatan
pemerintah yang mengacu dalam ruang lingkup pekerja dan untuk proyek tersebut.

II. EMERGENCY RESPONSE

a. PTK bertanggung jawab untuk menjaga informasi terkait bahaya dan resiko di tempat kerja.
b. PTK bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi bahaya ke seluruh pekerja, pelanggan
dan pihak terkait yang penting sebagai data referensi penetapan rencana Tanggap Darurat.
c. PTK menyusun rencana tanggap darurat terhadap pekerjaan kontrak yang mencakup namun
tidak terbatas pada:
1) Melakukan identifikasi keadaan darurat yang dapat terjadi selama pelaksanaan
pekerjaan
2) Tersedianya prosedur penanggulangan terhadap keadaan darurat
3) Tersedianya struktur organisasi tanggap darurat beserta tugas dan tanggung jawabnya
serta terhubung dengan Organisasi keadaan darurat di lokasi Pertamina terkait
4) Emergency contact number yang berlaku di lokasi pekerjaan (Terlampir)
5) Alur komunikasi keadaan darurat (Terlampir)
d. PTK memiliki program sosialisasi rencana keadaan darurat tersebut.
e. PTK menyusun jadual pelaksanaan simulasi keadaan darurat yang berlaku di lokasi pekerjaan
f. PTK menyediakan petugas First Aider (P3K) dan peralatan P3K di lokasi kerja sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor: PER.15/MEN/VIII/2008 PTK
menyediakan peralatan Evakuasi Medis sesuai yang dipersyaratkan.

III. PENANGANAN ZAT KIMIA

a. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia berbahaya harus dicantumkan dengan jelas


kelengkapan informasi bahan berupa:
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 72 / 126

1) Labeling
2) Informasi dampak bahaya
3) Informasi P3K dan APD
b. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO dengan
memperhatikan Keamanan, Ketahan, Efektifitas dan Efisiensi. Khusus dalam hal Botol/Bejana
Bertekanan, harus dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan jenis/golongan Gas. Dalam
hal ini bisa berpedoman pada Standar Internasional” Global Harmoni Syetem / GHS atau NFPA,
UN, UMO, EEC dsb.).
c. Setiap wadah Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA RESIKO BAHAYA serta
tindakan Pencegahan dan Penanggulangannya.
d. User yang mengajukan pembelian Bahan Kimia Berbahaya berkewajiban melengkapi syarat-
syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3 yang dimaksud sudah cukup lengkap dan memenuhi
standart K3, maka pengajuan pembelian dapat diproses dan direalisasikan pengadaannya.

Pada pekerjaan ini bahan kimia yang digunakan diantaranya adalah


1) Solar
Untuk penanganan dan informasi keselamatan dari bahan kimia yang dipergunakan
diuraikan lebih lanjut pada MSDS sebagai berikut. (Lampiran 3)

IV. SISTEM IZIN KERJA AMAN (SIKA)/PERMIT TO WORK

a. Prosedur Izin Kerja Aman (SIKA) / Permit To Work akan mengikuti kepada Pertamina Patra
Niaga FT Sabang
b. Adapaun untuk melaksanakan pekerjaan ini, Ijin kerja yang digunakan dalam proyek ini adalah
Surat ijin kerja Panas dan Surat ijin kerja dingin. (Contoh terlampir)
c. Dalam melaksanakan Permkit to work wajib mengimplementasikan 12 CLSR Pertamina.
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 73 / 126

V. PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR (JIKA MENGGUNAKAN)

Tersedia Prosedur sub kontraktor yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini. Aspek
HSSE menjadi bagian yang menentukan dalam pemilihan Sub Kontraktor yang akan digunakan.
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 74 / 126

VI. KESELAMATAN BERKENDARA

Untuk mendukung Proyek ini PTK akan mengadakan kendaraan Operasional diantaranya:
a. Mobil Operasional PTK akan menyerahkan foto copy kelengkapan data dokumen kendaraan
Operasional berupa STNK dan SIM Pengemudi.
b. Kelengkapan peralatan Safety untuk kendaraan sebagai berikut.

No Uraian Jumlah Keterangan


1 Apar Jenis Chemical 1 Kg 1 Pcs Kondisi Baik
2 Segitiga Hazard 1 Pcs Kondisi Baik
3 Kunci Roda 2 Pcs Kondisi Baik
4 Ban Serep 1 Pcs Kondisi Baik
5 Dongkrak 1 Pcs Kondisi Baik
6 Peralatan lainnya 1 Box Kondisi Baik

VII. PROSEDUR PENGGUNAAN APD

No. Jenis APD Persyaratan Keterangan


Bahan katun dilengkapi reflecting sheet
1 Coverall Spesifikasi
(scothlight)
Coverall harus dikancingkan sempurna jangan
Ketentuan Pemakaian sampai terdapat material yang berpotensi
tersangkut.
Selesai pakai coverall sebaikan dicuci dan dicuci
Pemeliharaan secara terpisah dengan pakaian harain lainnya
untuk menghindari kontaminasi.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan
Sepatu
2 Spesifikasi ANSI Z 41
keselamatan
Gunakan kaos kaki agar tidak lecet.
Ketentuan Pemakaian Pastikan kaki masuk dengan sempurna ke dalam
sepatu dan/atau tali terikat kuat
Selesai pemakaian, sepatu dibersihkan dengan lap
Pemeliharaan
dan disimpan pada suhu kamar.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan.
3 Sarung Tangan Spesifikasi Guanakan hingga terpasang sempurna
Sarung tangan kain pada umumnya hanya
Ketentuan Pemakaian
dipergunakan satu kali, disposable
Sarung tangan kain pada umumnya hanya
Pemeliharaan
dipergunakan satu kali, disposable
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 75 / 126

No. Jenis APD Persyaratan Keterangan


Pelatihan Tidak diperlukan.
Kacamata
4 Spesifikasi ANSI Z87.1
keselamatan
Pakai kacamata safety secara sempurna agar mata
Ketentuan Pemakaian
terhindar dari paparan/bahaya
Lap kacamata safety setelah digunakan dan
simpan di tempat aman terhindar dari potensi
Pemeliharaan
tergores. Apabila kacamata sudah buram maka
perlu dilakukan perganti
Pelatihan Tidak perlu pelatihan
5 Helm Spesifikasi ANSI Z 87.1
Helm dipakai langsung tanpa dialasi oleh penutup
Ketentuan Pemakaian kepala ataupun topi. Apabila tersedia tali helm,
maka pastikan tali helm terpasang kuat di dagu.
Selesai pemakaian lap helm dan simpan pada suhu
Pemeliharaan
kamar.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan
6 Dust mask Spesifikasi ANSI X 88.2-980
Gunakan hingga terpasang sempurna, apabila
masker tersebut dilengkapi dengan karet
Ketentuan Pemakaian
pengikat, maka karet tersebut harus terpasang
dengan sempurna.
Masker debu apabila sudah dipakai tidak dapat
Pemeliharaan
dipergunakan kembali, disposable.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan
7 Earplug/Earmuff Spesifikasi EN 352.2
Pakai earplug dengan sempurna, sehingga level
kebisingan dapat diturunkan sesuai dengan
Ketentuan Pemakaian
spesifikasi ear plug sehingga kebisingan yang ada
di tempat kerja tidak membahayakan pekerja
Selesai pemakaian earplug segara dilap dan
disimpan pada suhu kamar. Apabila sirip pada
Pemeliharaan
earplug sudah retak/rusak maka earplug harus
segara dilakukan pergantian.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan.
8 Life Vest Spesifikasi EN 396 atau SOLAS 74/83
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 76 / 126

No. Jenis APD Persyaratan Keterangan


Life vest digunakan di lokasi tempat berkegiatan
Ketentuan Pemakaian dimana lokasi tersebut terdapat kemungkinan
bahaya jatuh ke air.
Selesai pemakaian life vast dibersihkan dengan lap
Pemeliharaan bersih dan disimpan di ruangan dengan suhu
ruangan.
Pelatihan Tidak perlu pelatihan.

VIII. PROSEDUR PENGGUNAAN APAR

Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam Api,
kita dapat menggunakan singkatanT.A.T.A. yaitu:

a. TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR


b. ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
c. TEKAN Pemicu untuk menyemprot
d. AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)

IX. PROSEDUR P3K TEKNIK CPR

1. Pendahuluan
CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation adalah teknik kompresi dada dan pemberian napas
buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti. Tindakan CPR yang
disebut juga resusitasi jantung paru (RJP) tersebut juga bisa dilakukan pada orang yang tenggelam
atau terkena serangan jantung.
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 77 / 126

Henti jantung, rupanya dapat memengaruhi peredaran darah yang mengandung oksigen ke otak
dan organ penting lain di dalam tubuh. Hal ini bisa memicu kerusakan otak yang dapat
mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan menit. Dengan pemberian CPR atau RJP,
darah yang mengandung oksigen bisa kembali mengalir ke otak dan seluruh tubuh.

Kapan CPR/RJP harus dilakukan:


Resusitasi jantung paru hanya dilakukan pada penderita yang mengalami henti jantung atau henti
nafas dengan hilangnya kesadaran. oleh karena itu harus selalu dimulai dengan menilai respon
penderita, memastikan penderita tidak bernafas dan tidak ada pulsasi.

Berhasil tidaknya resusitasi jantung paru tergantung pada cepat tindakan dan tepatnya teknik
pelaksanaannya.

Pada beberapa keadaan, tindakan resusitasi tidak dianjurkan (tidak efektif) antara lain bila henti
jantung (arrest) telah berlangsung lebih dari 5 menit karena biasanya kerusakan otak permanen
telah terjadi, sehingga penatalaksanaan resusitasi jantung paru dilaksanakan sesegera dan
secepat mungkin diberikan. Teknik pemberian CPR pada umumnya terdiri dari tiga langkah, yaitu:

Langkah pertama: Tekan atau kompresi dada


- Cara melakukannya, yakni dengan membaringkan tubuh orang yang akan ditolong di atas
permukaan yang keras. Lalu Anda bisa berlutut di samping leher dan bahu orang itu. Letakkan
satu telapak tangan Anda di atas dada bagian tengahnya, tepatnya di antara puting, dan letakkan
telapak tangan kedua Anda di atas tangan pertama. Pastikan posisi siku Anda lurus dan bahu
berada tepat di atas tangan Anda.

- Setelah itu, Anda bisa mulai menekan dada sedalam kira-kira 5 cm sebanyak 30 kali atau sekitar
100 hingga 120 kali per menit, dengan kecepatan satu hingga dua tekanan per detik. Saat
menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas Anda, jangan hanya mengandalkan kekuatan
lengan, agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat.

- Kemudian cek apakah sudah terlihat tanda-tanda dia bernapas atau menunjukkan respon. Jika
belum, Anda bisa memberikan napas buatan jika merasa kompeten atau Anda bisa lanjutkan
proses kompresi dada saja hingga tenaga medis datang.

2. Langkah kedua: Buka saluran pernapasan


Setelah menekan dada telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuka saluran napas
dengan cara mendongakkan kepalanya, lalu letakkan telapak tangan Anda di dahinya. Lalu angkat
dagunya secara lembut untuk membuka saluran napas
3. Langkah ketiga: Beri napas buatan dari mulut ke mulut
- Pemberian napas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut, atau dari mulut ke hidung,
terutama jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka.
- Setelah mengamankan saluran pernapasan orang yang hendak ditolong, Anda bisa
memberikan pernapasan buatan, dengan catatan Anda sudah terlatih. Cara memberikannya
adalah dengan menjepit hidungnya, lalu tempatkan mulut Anda ke mulutnya. Berikan dia
napas atau udara dari mulut Anda sebanyak dua kali, sambil melihat apakah bagian dadanya
terangkat seperti orang bernapas atau belum. Jika belum, coba perbaiki posisi lehernya, atau
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 78 / 126

periksa kembali apakah terdapat sumbatan pada jalan napasnya.


- Setelah itu, ulangi proses kompresi dada sebanyak 30 kali yang diikuti oleh dua kali
memberikan napas buatan. Proses ini dihitung sebagai satu siklus.
- Anda bisa melanjutkan CPR hingga ada gerakan tubuh atau hingga tenaga medis datang.
- Teknik ini bisa diterapkan pada orang dewasa dan remaja yang tidak sadarkan diri.

X. PROSEDUR P3K TEKNIK PEMBALUTAN LUKA

Membersihkan Luka – Membalutkan Perban ke Luka


Membalut luka adalah bagian yang sangat penting dalam pertolongan pertama. Anda tidak
pernah tahu kapan Anda atau orang yang Anda sayangi terluka dan membutuhkan pertolongan
pertama. Walaupun luka dalam yang mengalami pendarahan hebat harus mendapatkan
pertolongan medis segera, sebagian besar luka dan luka gores kecil dapat diatasi dan diperban di
rumah. Setelah Anda berhasil menghentikan pendarahan dan membersihkan luka, membalut
luka dengan perban sebenarnya cukup mudah dilakukan.

Cara Membersihkan Luka:


a. Kendalikan pendarahan.
b. Membersihkan luka
c. Membalut luka

Kendalikan pendarahan. Sebelum membersihkan dan membalut luka, cobalah untuk


mengendalikan alirah darah yang keluar. Gunakan perban bersih (atau kain bersih apa saja yang
dapat menyerap) untuk menekan lembut bagian atas luka untuk mengendalikan pendarahan.
Dalam sebagian besar kasus, tekanan pada luka akan memicu pembekuan darah dan pendarahan
seharusnya dapat dihentikan dalam waktu 20 menit, walaupun mungkin akan tetap mengalir
sedikit hingga 45 menit. Perban atau kain juga akan melindungi luka dari bakteri penyebab infeksi.
Dalam kasus luka yang cukup berat, bisa membuat torniket dari dasi atau sehelai kain panjang
untuk mengikat bagian atas luka.
Membalutkan Perban ke Luka
a. Pilih perban steril (yang masih terbungkus rapat) dengan ukuran yang sesuai dengan luka.
b. Jika luka berukuran kecil, plester luka (seperti Hansaplast)
c. Berusahalah untuk tidak menyentuh bagian bawah perban yang akan bersentuhan dengan
luka
Carilah perban yang sesuai. Pilih perban steril (yang masih terbungkus rapat) dengan ukuran yang
sesuai dengan luka. Jika luka berukuran kecil, plester luka (seperti Hansaplast) kemungkinan
adalah pilihan yang terbaik untuk menutupnya. Namun, jika luka berukuran cukup besar untuk
ditutup dengan plester harus menggunakan perban yang lebih besar. Harus melipat atau
memotong perban hingga dapat menutupi luka. Berusahalah untuk tidak menyentuh bagian
bawah perban yang akan bersentuhan dengan luka untuk mengurangi risiko infeksi. Jika tidak
punya perban yang dapat merekat, siapkan plester untuk merekatkannya.

XI. PROSEDUR KERJA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

PTK memiliki prosedur pencegahan penyebaran pademi yang mencakup namun tidak terbatas
pada:
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 79 / 126

a. Pencegahan penularan pandemic


b. Penanganan pekerja saat mengalami penularan pandemic
c. Pengaturan reward dan konsekuensi kepatuhan pekerja terhadap prosedur

PTK akan memberikan APD yang memadai untuk memastikan seluruh personel yang terlibat
dalam kegiatan proyek terlindungi dari paparan COVID-19 dan memastikan semua pekerja
mematuhi aturan dan regulasi dengan pedoman kesehatan untuk mencegah penularan COVID-
19, antara lain:
a. Setiap pekerja wajib mematuhi protokol kesehatan / peraturan Pemerintah (Ref. KEPMENKES
No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
di Tempat Kerja) & Perusahaan tentang pencegahan Covid-19 penularan.
b. Sebelum memasuki area kerja, seluruh pekerja harus mencuci tangan terlebih dahulu dan
dilakukan pengecekan suhu badan menggunakan thermogun oleh petugas keamanan.
c. Pekerja wajib memakai masker selama bekerja. Sebelum menggunakan masker pencuci
tangan terlebih dahulu dan jangan menyentuh masker saat tidak mencuci tangan. Saat
berkomunikasi antar pekerja pada jarak ± 1.5-meter diharapkan menggunakan masker.
d. Pekerja wajib menggunakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70%.
e. Membersihkan area kerja terutama alat kerja yang digunakan bersama, dll.
f. Mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang masuk ke ruang kerja.
g. Menetapkan jarak minimal antar pekerja ± 1,5 meter di setiap aktivitas kerja.
h. Dilarang menggunakan perlengkapan pribadi bersama, seperti: perlengkapan makan / minum,
perlengkapan sholat, dll.
i. Bagi Crew Kapal yang akan bekerja dalam proyek ini wajib melakukan PCR Test sebelum
berlayar menuju ke area lokasi Poject, dan setelah saesampainya di Area Project dilarang
turun untuk melakukan interaksi dengan warga sekitar.
j. Bagi pekerja yang berasal dari luar daerah akan memasuki area project (Pertamina Patra Niaga
FT Sabang) diwajibkan membawah dan menunjukan hasil pemeriksaan Rapid Antigen tes/PCR
Tes kepada petugas keamanan Pertamina.
k. Bagi seluruh pekerja yang memiliki keluhan (Demam, batuk, flu atau pilek, radang
tenggorokan & sesak nafas) diharuskan beristirahan dan segera memeriksakan diri ke
Puskesmas terdekat.

Catatan:
PTK akan memastikan bahwa semua pekerja telah melakukan Antigen Test / PCR Test saat akan
memasuki area kerja Pertamina Patra Niaga FT Sabang.
V. LAMPIRAN
1. Form LKP

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 80 / 126

Lampiran LKP

LAPORAN KEJADIAN PENTING


No. ........................................

Pada hari ini ........................................ tanggal ........... bulan ........... tahun .............. jam .............. WIB
Nama :
Jabatan :
Yang sedang melakukan tugas sebagai .......................................... bahwa :
Hari/Tanggal : ..................................................................................................................

Pukul : ..................................................................................................................

Telah Terjadi : ..................................................................................................................


..................................................................................................................
..................................................................................................................
Lokasi Kejadian : ..................................................................................................................

Penyebab Kejadian : ..................................................................................................................


..................................................................................................................
..................................................................................................................

Akibat Yang Ditimbulkan : ..................................................................................................................


..................................................................................................................

Langkah Yang Diambil : ..................................................................................................................


..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 81 / 126

BAGAN ORGANISASI TANGGAP DARURAT

ON SCENE COMANNDER
Aidil Lido
REGU MEDIS
PERTAMINA

KOMANDAN KEADAAN DARURAT


Teguh Try Hartono

REGU MEDIS REGU PEMADAM REGU KOMUNIKASI REGU EVAKUASI


Farekha KEBAKARAN EKS & IN M. Rifki
Akhlima Shara Teuku Muammar Muhammadan
Qhadafi

ANGGOTA EVAKUASI
ANGGOTA PEMADAM KEBAKARAN Made Naryama
Fakhrur Rahman

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 82 / 126

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAN JABATAN


1. KOMANDAN KEADAAN DARURAT
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
• Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat Perusahaan
• Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana tanggap darurat
Perusahaan.
• Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan latihan tanggap darurat di
lingkungan Perusahaan.
• Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap Darurat.
• Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat Perusahaan.

2. REGU PEMADAM KEBAKARAN


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
• Menanggulangi Kebaran dengan melakukan pemadaman menggunakan APAR.
3. REGU EVAKUASI
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
• Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat
• Melaporkan segala kekurangan dan kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan ara
lokasi pekerjaan/lingkungan perusahaan kepada Koordinator Tanggap Darurat
• Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun terluka kepada Regu P3K dan
Koordinator Tanggap Darurat

4. REGU MEDIS
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
• Melaksanakan tindakan P3K.
• Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K di lingkungan Perusahaan
kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
• Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat bilamana terdapat
korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan.

5. REGU KOMUNIKASI EKS & IN


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
• Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi informasi/pemberitaan untuk pihak
luar.
• Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat (Kepolisian/Warga).

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 83 / 126

EMERGENCY CONTACT

NO NAMA DAN ALAMAT NOMOR TELEPON NOMOR HANDPHONE


1 Polres Kota Sabang (0652) 22264

2 RSUD Kota Sabang (0652) 22156

3 M. Rifki 082134567808

4 Fungsi HSE Pertamina 085267013297

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 84 / 126

DIAGRAM ALIR KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT

KEADAAN DARURAT
(KEBAKARAN, TUMPAHAN MINYAK,
GEMPA BUMI DAN HURU HARA)

Safety Man/Personil setempat berhasil Safety Man melaporkan kejadian


segera melakukan tindakan dengan mengisi formulir LKP
penanggulanagn awal

Tidak berhasil Safety Man melaporkan formulir


LKP ke Fungsi HSSE Pertamina

Safety Man/Personil setempat


segera melapor kepada Security
Pertamina/Tim HSE Pertamina
terkait kejadian keadaan darurat

Safety Man akan melakukan


evakuasi dari lokasi kerja

Tim HSE Pertamina akan menagmbil alih area


keadaan darurat dan melaporkan ke penjabat
terkait.

Safety Man melaporkan kejadian


dengan mengisi formulir LKP

Safety Man melaporkan formulir


LKP ke Fungsi HSSE Pertamina
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 85 / 126

DATA FIRST AIDER

NO NAMA JABATAN SPESIFIKASI

1 Farekha Akhlima Shara Fist Aider Akademi Keperawatan

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 86 / 126


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 87 / 126

DAFTAR ALAT P3K DAN CARA PENGGUNAANYA

Palang merah merekomendasikan bahwa seluruh alat P3K yang harus dimiliki di dalam kotak
pertolongan pertama, adalah :

NO NAMA ALAT P3K UNIT FUNGSI ALAT P3K


Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah
dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran
1 Kassa Steril 16x16cm 20 pcs
lebar Kasa dengan ukuran luka, tutup luka tersebut dan
rekatkan dengan menggunakan Plester.
2 Perban 5 cm 2 roll Terdapat 2 ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K,
diantaranya adalah 5 Cm dan 10 Cm. Perban berfungsi untuk
3 Perban 10 cm 2 roll membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan
juga sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.
Plester digunakan dalam Kotak P3K adalah plester yang
4 Plester Gulung 1/2inch 2 roll berukuran 1,25 Cm yang berfungsi untuk merekatkan luka
yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.
Plester Cepat digunakan untuk menutupi luka kecil. Plester
Cepat pada umunya sudah terdapat Kasa bantalan yang
5 Plester Cepat reguler 10 pcs
diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah
Hansaplast
Kapas dalam kotak P3K digunakan untuk membersihkan
luka dan juga sebagai bantalan luka. Setelah membersihkan
6 Kapas 25gram 1 roll
luka dengan kapas, harus dipastikan tidak ada Kapas yang
tersisa pada luka.
Kain Segitiga / Mittela digunakan untuk membalut luka pada
7 Mittela / Kain segitiga 2 pcs kepala dan juga dapat digunakan untuk membalut
gendongan tangan.
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting
8 Gunting 1 pcs perban, plester ataupun yang lainnya agar sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.
9 Peniti 12 pcs Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas
P3K agar tidak terjadi Kontak langsung dengan luka korban
10 Sarung Tangan Latex 2 psg
dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena
bahan kimia.
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap
pernafasan untuk petuga P3K sendiri maupun korban.
11 Masker 2 pcs
Penggunaan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan
mulut.
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 88 / 126

Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat


12 Pinset 1 pcs
steril ataupun benda asing (Kotoran) pada luka.
Untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata
korban pingsan. Jika Pupil Mata tetap melebar atau antara
13 Penlight 1 pcs pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-
benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat
disinari berarti korban masih sadar.
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari
kotoran atau kontak bahan kimia. Tempelkan gelas
14 Gelas Cuci Mata 1 pcs
menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan
mata, bilas samapi bersih.
untuk membersihkan kotoran dari mata dan juga dapat
15 NaCl 500ml 1 btl
digunakan untuk membersihkan luka.
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk
mengobati luka tersayat atau tergores yang tidak dalam.
16 Povidone iodine (60ml) 1 btl Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon
Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah
Betadine.
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga
17 Alkohol 70% 1 btl
dapat digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan.
18 Plastik Biohazard 1 pcs sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan
19 Plastik ICE 1 pcs luka.
20 Buku Panduan P3K 1 pcs Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam
21 Manual Kit P3K 1 pcs Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku
tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan
pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban
22 Buku Laporan P3K 1 pcs keracunan, serangan asma, korban pingsan, sumbatan
nafas, terpapar bahan kimia, eakuasi korban dan lain
sebagainya.

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 89 / 126

DOKUMENTASI ISI P3K


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 90 / 126

Jakarta, 18 Oktober 2023


No. 005/PTK2110/2023-S0

Lampiran :
Perihal : Permohonan Peminjaman Kendaraan 1 Unit Ambulance

Kepada Yth,
Fuel Terminal Manager Sabang
PT. Pertamina Patra Niaga
Di
Tempat.

Bersamaan ini kami PTK mengajukan permohonan bantuan untuk peminjaman 1 unit mobil
Ambulance kepada Pimpinan Fuel Terminal Manager Sabang PT. Pertamina Patra Niaga guna
memperlacar mobilisasi pekerja apabila sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat ke Faskes
Tingkat II (Rumah Sakit) pada saat berlangsungnya Analisis Kekuatan Struktur Jetty Head FT
Sabang.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya kami
ucapkan terima kasih.

Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono

Tembusan:
- HSSE Fuel Terminal Sabang PT. Pertamina Patra Niaga
- Klinik Fuel Terminal Sabang PT. Pertamina Patra Niaga
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 91 / 126

1. PENGELOLAAN PENYEBARAN PANDEMIC

PANDEMIC COVID-19

I. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai pandemi global pada Rabu, 11 Maret 2020. Penetapan tersebut didasarkan pada sebaran
118 ribu kasus yang menjangkiti di 114 negara. Sebelumnya COVID-19 pertama kali terdeteksi di
kota Wuhan, RRT pada akhir desember 2019, dan kemudian menjadi wabah di januari 2020.
Gejala dari COVID-19 ini, sangat mirip dengan gejala flu disertai dengan pneumonia (radang paru),
yang mengakibatkan pasien menjadi sesak (sulit bernafas). Hal inilah yang menyebabkan
meningkatnya angka kematian akibat virus ini.

II. TUJUAN
a. Keselarasan dalam pelaksanaan dan penanganan yang lebih efektif dalam rangka
penyelamatan jiwa, pemenuhan kebutuhan dasar, mengurangi dampak lanjutan serta
mengantisipasi penyebaran pandemi COVID-19 di seluruh wilayah Republik Indonesia.
III. RUANG LINGKUP
Dokumen ini merupakan protokol dan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 dengan melibatkan seluruh elemen bangsa baik dari unsur
lembaga usaha, media, akademisi, dan masyarakat (termasuk organisasi masyrakat sipil).

IV. PENGERTIAN
1. Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV)
dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
b. Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah virus corona jenis baru yang ditemukan pada
tahun 2019 dan belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus corona adalah zoonosis,
artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-
CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia.
Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.

V. KEBIJAKAN PENANGANAN COVID – 19


Menjalankan tanggap darurat bencana pandemi dan wabah penyakit yang merujuk pada definisi
bencana yang diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 92 / 126

VI. PROSEDUR PENCEGAHAN PANDEMI COVID-19


Adapun pencegehan yang dilakukan perusahan untuk menekan penularan pandemic covid-19
antara lain :
• Cuci tangan Anda secara rutin.
• Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.
• Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
• Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
• Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
• Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
• Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
• Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

VII. PROSEDUR PENANGANAN PANDEMI COVID-19


Setelah terpapar ke orang yang terinfeksi COVID-19, lakukan tindakan berikut:
• Hubungi penyedia layanan kesehatan atau hotline COVID-19 untuk mendapatkan informasi
terkait tempat dan waktu untuk menjalani tes.
• Taati prosedur pelacakan kontak untuk menghentikan penyebaran virus.
• Jika tes tidak tersedia, tetaplah di rumah dan jangan lakukan kontak dengan orang lain selama
14 hari.
• Selama masa karantina, jangan pergi ke kantor, sekolah, atau tempat-tempat umum. Mintalah
seseorang mencukupi kebutuhan Anda.
• Jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, termasuk anggota keluarga Anda.
• Kenakan masker medis untuk melindungi orang lain, termasuk jika/ketika Anda perlu meminta
perawatan medis.
• Cuci tangan Anda secara rutin.
• Gunakan ruangan yang terpisah dari anggota keluarga lain, dan jika tidak memungkinkan,
selalu kenakan masker medis.
• Pastikan ventilasi ruangan selalu baik.
• Jika menggunakan kamar bersama orang lain, beri jarak antar-tempat tidur minimal 1 meter.
• Amati diri Anda sendiri apakah ada gejala apa pun selama 14 hari.
• Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami salah satu tanda bahaya
berikut: sulit bernapas, sulit berbicara atau bergerak, bingung, atau merasakan nyeri di dada.
• Tetaplah positif dengan terus berinteraksi dengan orang-orang terdekat melalui telepon atau
internet, dan dengan berolahraga di rumah.

VIII. PROSEDUR PEMBRIAN REWARD


a. Pada awal memulai pekerjaan Manager HSSE diwajibkan membuat Laporan Harian
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 93 / 126

b. Pada Akhir pekerjaan Site Manager menghitung capaian kinerja masing-masing pekerja
kemudian diajukan kepada atasan langsung untuk diverifikasi kebenarannya berdasarkan
dokumen yang tersedia
c. Atasan langsung mensahkan/menandatangani capaian Kinerja dan mengisi lembar prilaku
pegawai berdasarkan sikap dan tingkah laku perbuatan keseharian karyawan,(pengawas
lapangan) dan Pekerja lapangan yang bersangkutan berdasarkan aturan yang berlaku;
d. Proses pengusulan reward dalam bentuk pembayaran gaji dan Insentif Kinerja
e. Kriteria penilaian :
• Penggunaan ID Card
• Kepatuhan APD
• Kepatuhan larangan membawa Hadphone, korek api, senjata api/berbahaya di lokasi
• Kepatuhan tidak menggunakan kamera tanpa ijin
• Kepatuhan tidak mengkonsumsi NAPZA
• Kepatuhan penaatan Prosedur kesehatan pencegahan Covid-19
• Tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan
• Disiplin
• Aktif melaporkan PEKA

IX. PROSEDUR PEMBERIAN PUNISMENT


PTK memberikan punismend terhadap pekerja yang melakukan pelanggaran sebagai berikut :
a. Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 (K1)
1. Selalu mencuci tangan (K1)
2. Selalu memakai masker dimanapun berada (K1)
3. Menjaga jarak minimal 1 meter saat melakukan komunikasi pada lawan bicara (K1)
4. Menjauhi kerumunan yang tidak perlu kecuali dalam kondisi mendesak seperti melakukan
pekerjaan (K1)
5. Melaporkan diri apabila merasa tidak fit saat bekerja (K1)
6. Melakukan isolasi mandiri apabila terkena gejala Covid-19 (K2)

X. KONSEKUENSI PELANGGARAN
a. K1 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 1
Teguran dari Pihak Manajemen
Pelanggaran kategori 1 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Skorsing selama maksimal 7 hari
b. K2 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 2
Skorsing selama maksimal 7 hari
Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Skorsing maksimal 1 bulan
c. K3 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 3
Skorsing selama maksimal 1 bulan
Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 94 / 126

Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Pemutusan Hubungan Kerja
d. K4 : Pelanggran Yang Termasuk Kategori 4
Pemutusan Hubungan Kerja
Pelanggaran kategori 2 kedua dalam jangka waktu satu proyek (bagi pekerja) dan satu tahun
(bagi karyawan) : Pemutusan Hubungan Kerja dan tidak diberikan uang pesangon

XI. LAMPIRAN
1. Sertifikat penghargaan Reward
2. Surat Peringatan

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 95 / 126

1. CONTOH SERTIFIKAT PENGHARGAAN REWARD

BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA SELAMA BERJALANNYA


ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR JETTY HEAD
FUEL TERMINAL (FT) SABANG
PT PERTAMINA PATRA NIAGA

Manager Coastal Engineering


DENGAN AMAN DAN SUKSES

Jakarta, 0September 2022


Document Number:

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 96 / 126

2. CONTOH SURAT PERINGATAN

Jakarta, Oktober 2023


No. XXX/PTK2110/2023-SO

Lampiran :
Perihal : Surat Peringatan

Surat Peringatan ini ditujukan kepada :

Nama :
Jabatan :

Surat Peringatan diterbitkan berdasarkan :


Bahwa Sdr. ……………… telah melakukan kesalahan berupa : …………….. terbukti kedapatan
menggunakan berupa (OBAT-OBATAN TERLARANG / MINUM -MINUMAN BERALKOHOL) sebagai
seorang karyawan ………….. seharusnya mampu menjaga tata tertib kerja dan peraturan sebagaimana
yang telah tercantum kebijakan perusahaan.

Tujuan Penerbitan Surat Peringatan :


Tujuan diterbitkannya surat peringatan ini adalah untuk memberikan PERINGATAN TEGAS kepada
……… karena telah melanggar peraturan yang telah diberikan perusahaan yang akan menyebabkan
kerugian pihak perusahaan.

Pemberian Sanksi :
Sehubungan dengan tindakan indispliner yang Sdr. …… lakukan, maka pihak perusahaan memberikan
sanksi kepada Sdr. ….. berupa PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA tanpa syarat

Catatan :
PT. PERTAMINA TRANS KONTINENTAL secara tegas akan mengusut tuntas dan akan melimpahkan ke
instansi yang berwajib untuk tindakan selanjutnya.
Demikian Surat Peringatan ini dikeluarkan untuk dapat dijadikan sebagai bahan perhatian dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


PROSES VI
IMPLEMENTASI DAN
PENGENDALIAN OPERASIONAL
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 98 / 126

POINT I
PENGELOLAAN PERUBAHAN (MANAGEMENT OF CHANGE)
POINT II
KELAYAKAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
PEKERJAAN STUDI ANALISIS BREASTING DOLPHIN FUEL TERMINAL (FT) SABANG

BRAND/ KONDISI
NO JENIS PERALATAN JUMLAH BERLAKU SAMPAI KETERANGAN
TIPE BAIK BURUK N/A
1 Safety Helmet 6 Pcs √
2 Wearpack 6 Pcs √
3 Safety Shoes 6 Pcs √
4 Sarung Tangan Kain 6 Pcs √
5 Safety Galsses 4 Pcs √
6 Masker 6 Pcs √
7 Life Jacket 6 Pcs √
8 Concrete Hammer Test 1 Unit √
9 Concrete Rebar Scanner 1 Unit √
10 Alat Selam 2 Set √
11 Kamera Digital 2 Pcs √

Jakarta, 18 Oktober 2023


Dibuat oleh Manager Coastal Engineering

Muhammad Rifki
Mochamad Priyo Haryono
Senior Engineer II Coastal
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 100 / 126

DAFTAR MATERIAL

Pekerjaan Analisis Kekuatan Struktur Jetty Head FT Sabang PT Pertamina Patra Niaga
TIDAK MENGGUNAKAN MATERIAL.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 101 / 126

POINT III
SISTEM IZIN KERJA AMAN (SIKA)/ PERMIT TO WORK

I. PENGERTIAN SISTEM IZIN KERJA AMAN (SIKA)/ PERMIT TO WORK


1. Lokasi kerja adalah setiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka bergerak atau tetap
di mana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber berbahaya,termasuk tempat kerja ialah :
terminal BBM,Depot LPG,Depot Pengisian pesawat udara,pabrik aspal,kantor , jalan dll.
2. Izin kerja adalah suatu dokumen tertulis yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan boleh
dilaksanakan dalam daerah berbahaya sesuai dengan syarat-syarat keselamatan kerja yang
ditentukan.
3. Izin Kerja Dingin adalah Izin kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang mengundang
potensi bahaya tetapi tidak menimbulkan atau menggunakan api atau sumber panas.
4. Izin Kerja Panas adalah Izin kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang menggunakan api
atau dapat menimbulkan sumber panas yang dapat menyalakan bahan mudah terbakar.
5. Izin Masuk Ruang Tertutup/Terbatas adalah Izin untuk memasuki suatu ruang atau tempat
tertutup atau tempat dengan ventilasi yang kurang memadai.
6. Izin Penggalian adalah Izin untuk melaksanakan pelaksanaan penggalian., pemotongan jalan
atau membuat lubang dipermukaan tanah.
7. Izin Kerja Radiasi adalah Izin untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan
radioaktif.
8. Izin Kerja Listrik adalah Izin untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan instalasi listrik
atau pekerjaan non-listrik yang membutuhkan isolasi terhadap bahaya konduktor listrik
disekitar pekerjaan mekanis.
9. Bekerja di Ketinggian adalah melakukan pekerjaan pada suatu ketinggian ≥ 1.8 meter yang
harus dilengkapi dengan persyaratan keselamatan bekerja di ketinggian.
10. Izin Pengambilan Foto adalah perizinan yang dikeluarkan jika ada suatu pihak tertentu yang
akan mengambil foto di area terbatas. Meskipun izin sudah dikeluarkan pengambilan foto dari
pihak luar harus didampingi oleh pihak internal Pertamina.
11. Izin Masuk Kendaraan adalah izin yang dikeluarkan jika ada suatu kendaraan yang akan
memasuki area terbatas.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 102 / 126

12. Area Berbahaya adalah bagian dari lokasi kerja dimana terdapat atau mungkin terdapat udara
yang flamable yang dapat digolongkan atas 3 zones :
- Zone 0 : Area dimana terdapat udara berbahaya secara terus menerus dalam kondisi
operasi normal
- Zone 1 : Area dimana mungkin terdapat udara berbahaya sewaktu-waktu dalam
kondisi operasi normal.
- Zone 2 : Area dimana tidak terdapat kemungkinan timbulnya atmosfer mudah
terbakar pada saat operasi normal, jika seandainya timbul, hanya akan berlangsung dalam
waktu singkat
13. Peminta Pekerjaan (Requester) adalah orang yang meminta izin agar suatu pekerjaan dapat
dilakukan. Pihak ini bisa juga sebagai pelaksana pekerjaan atau Pengawas Kontraktor
(Contractor Foremen)
14. Gas Safety Inspector (GSI) / Issuing Authority adalah petugas yang mempunyai
otorisasi/kewenangan untuk menyetujui Izin Kerja di wilayah kerjanya. Seorang GSI di lokasi
biasanya dijabat oleh Ka. Lokasi atau Pengawas Area dimana pekerjaan dilaksanakan,
sedangkan di Region / Kantor Cabang bisa dijabat oleh Manager ASET
15. Wakil GSI / Issuing Authority Representative adalah perwakilan dari GSI yang melakukan
proses validasi izin kerja di lapangan. Seorang wakil Area Authority di lokasi bisa dijabat oleh
Supervisor RSD , Supv Distribution,dll .sedangkan di kantor region bias dijabat oleh user setara
assistant
16. Ahli Teknik / Performing Authority adalah Penanggung jawab pekerjaan atau Pengawas
Pekerjaan yang memahami kegiatan yang akan dilakukan dan pengamanannya serta memiliki
otorisasi menandatangani Surat Izin Kerja. Seorang wakil Ahli Teknik di lokasi biasanya dijabat
oleh Supv Maintenance sedangkan di kantor region dijabat oleh Asmen R&C
17. Wakil Ahli Teknik / Performing Authority Representative adalah perwakilan dari Ahli Teknik
yang melakukan proses validasi izin kerja di lapangan. Seorang Wakil Ahli Teknik di lokasi bisa
dijabat oleh Technician yang berada setingkat di bawah Supv Maintenance sedangkan di
kantor region dijabat oleh inspector R&C
18. HSE Inspector adalah Pengawas / petugas HSE selaku auditor Surat Izin Kerja yang bertugas
melakukan verifikasi penanda tanganan Surat Izin Kerja, dan melaksanakan pemeriksaan,
pengawasan dan advise aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja pada suatu pekerjaan yang
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 103 / 126

telah mempunyai Surat Izin Kerja. Safety Inspector tidak termasuk dalam pejabat
penandatangan Surat Izin Kerja.
19. Gas Tester adalah petugas yang mempunyai otorisasi/kewenangan untuk melakukan
pengukuran gas secara langsung dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
20. Pelaksana Pekerjaan adalah Pelaksana pekerjaan adalah pihak yang akan melaksanakan
pekerjaan, yang dapat dilaksanakan oleh Pertamina atau Pihak III / Kontraktor.
21. Pengawas Kontraktor (contractor formen) adalah seorang perwakilan dari pihak kontraktor
(mandor) yang melakukan proses pengawasan pekerjaan di lapangan dan pengurusan proses
izin kerja.

II. PROSEDUR IJIN KERJA

A. PERMINTAAN & PERSIAPAN IJIN KERJA


1. Pelaksana Pekerjaan atau Pengawas Kontraktor (Contractor Foreman) mengisi formulir izin
kerja untuk mengajukan izin suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan. Pada tahap ini
pihak yang meminta izin kerja harus menyiapkan dan mengidentifikasi:
a. Menyiapkan dokumen pendukung pekerjaan, sesuai dengan ketentuan CSMS
misalnya: HSE Plan, Job Safety Analysis (JSA), gambar kerja, prosedur kerja dan lain-
lain sesuai dengan penilaian risiko pekerjaan.

b. Kebutuhan peralatan yang digunakan saat melakukan eksekusi pekerjaan.

2. Ahli Teknik (Performing Authority) melakukan review terhadap:

a. Mengidentifikasi risiko kerja lainnya yang dibutuhkan (dapat diberlakukan atau tidak
boleh diberlakukan) dengan menyesuaikan potensi risiko yang mungkin timbul.
Misalnya: Izin Kerja Panas tidak boleh dikeluarkan jika ada pekerjaan lain yang
menimbulkan potensi uap hydrocarbon.

b. Mengecek kecukupan persyaratan-persyaratan yang telah diajukan oleh pihak


peminta pekerjaan.

c. Melakukan identifikasi tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan

3. HSE Inspector (Supervisor HSE) melakukan review sesuai dengan point 2 di atas dan
memberikan identifikasi bahaya dan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin tidak
tercantum di dalam ceklist.
Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 104 / 126

4. GSI (Area Authority) menganalisa izin kerja yang diajukan dengan melakukan:

a. Menilai kecukupan persyaratan-persyaratan izin kerja yang telah diajukan (sesuai


form Izin Kerja pada baris Persiapan).

i. Jika dinilai cukup, menominasikan nama-nama yang ditunjuk sebagai Wakil


Ahli Teknik dan Wakil GSI di lapangan.

ii. Jika dinilai tidak cukup, mengembalikan izin kerja untuk dilengkapi oleh pihak
Peminta Pekerjaan.

b. Memberikan catatan / rekomendasi tambahan terhadap persyaratan yang perlu


dilakukan saat melakukan persiapan atau eksekusi pekerjaan di lapangan untuk
menjamin agar pekerjaan tersebut aman untuk dilaksanakan.

c. Menandatangi pernyataan “Saya yang bertandatangan di bawah ini sebagal


penanggung jawab keselamatan dan lingkungan, mengizinkan untuk memulai
melaksanakan pekerjaan yang dijelaskan di atas, jika seluruh tindakan pencegahan
yang ditentukan telah dipenuhi”.

5. HSE Inspector (Supervisor HSE) melakukan registrasi izin kerja yang telah diterbitkan dan
mendistribusikan formulir izin kerja yang terdiri dari:

a. Lembar asli (COPY 1) diberikan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pengawas Kontraktor.

b. Lembar ke-2 (copy 2) diberikan kepada Ruang Kendali / Control Room.

c. Lembar ke-3 (copy 3) diberikan kepada Sekuriti.

Lembar ke-4 (copy 4) disimpan oleh HSE.

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 105 / 126

DAFTAR JABATAN YANG MEMILIKI OTORISASI UNTUK PENERBITAN SIKA

NO NAMA JABATAN KET

1 AIDIL LIDO FT MANAGER

2 M. RASYID RIDHA NST SPV R S & D

JR. SPV MAINTENANT PLAN


3 MUHAMMAD ADRYAN MUNIR RIFA'I
SERVICE & HSSE
MANAGER COASTAL
4 MOCHAMAD PRIYO HARYONO
ENGINEERING PTK

5 MUHAMMAD RIFKI PROJECT SUPERVISOR

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 106 / 126

DAFTAR SIKA

NO JENIS SIKA JENIS PEKERJAAN KET

1 Surat Izin Kerja Dingin Surat Izin Kerja Dingin diperlukan


untuk setiap pekerjaan yang tidak
termasuk pekerjaan yang
menggunakan atau menimbulkan
sumber api atau panas, tapi
mempunyai bahaya baik secara
langsung atau tidak langsung
terhadap manusia maupun peralatan.
2 Surat izin kerja bawah air Setiap pekerjaan di bawah air tanpa
melihat berapapun dalamnya harus
dilengkapi dengan Surat Izin Kerja
Bawah Air
3 Surat Izin Kerja Memotret di Penggunaan kamera, shooting video
Kawasan Kilang atau film atau alat-alat yang sejenis di
kawasan kilang

Jakarta, 18 Oktober 2023


Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number :

001/PTK2110/2023-S0
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND
ENVIRONMENT PLAN Revision : 00 Status: IFR
Document Type: System/ Sub
- Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023
Procedure System:

Originator Document No. Page(s) No. 107 / 126

POINT IV
PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR

Pekerjaan Studi Analisis Breasting Dolphin FT Sabang PT Pertamina Patra Niaga TIDAK
MENGGUNAKAN SUB KONTRAKTOR.

POINT V
KESELAMATAN BERKENDARA

Pekerjaan Studi Analisis Breasting Dolphin FT Sabang PT Pertamina Patra Niaga TIDAK
MENGGUNAKAN KENDARAAN.
PROSES VII
JAMINAN: PEMANTAUAN,
PENGUKURAN DAN AUDIT
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 109 / 126

POINT I
AUDIT DAN ATAU INSPEKSI, REVIEW DAN EVALUASI PEMENUHAN

CHECKLIST INSPEKSI
Tanggal :
Lokasi :
Pekerjaan :
Kondisi
No Aspek K3LL Tindak Lanjut P.I.C
BAIK KURANG N/A
1 ID Card Pekerja
2 Helm Sefty
3 Sepatu Sefty
4 Pakaian Kerja / Seragam
5 Rambu / tanda HSSE
6 Tidak membawa HP, Korek Api, Rokok
7 Kedisplinan
8 Kerapian Kerja
9 Kebersihan lokasi
10 Surat ijin kerja di tempat
11 Tidak melakukan tindakan berbahaya
12 Sarung tangan
Temuan lain – lain
13 a. ………….
b. ………….

Dibuat Oleh Jakarta, 18 Oktober 2023


Safety Man Manager Coastal Engineering

Teuku Muammar Qhadafi


Mochamad Priyo Haryono
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 110 / 126

CHECKLIST INSPEKSI

Pekerjaan :
Lokasi :

NO. POKOK BAHASAN YA TDK N/A CATATAN

I. Kebersihan Tempat Kerja (Housekeeping)


1.1 Lokasi kerja nampak rapih
1.2 Bahan / peralatan tersimpan dengan baik
1.3 Tempat berjalan, rapih dan bersih
1.4 Rute darurat, bersih dan tanpa halangan
1.5 “ Safety Sign ” terpasang di tempatnya
1.6 Sampah-sampah dibuang secara teratur
1.7 Tidak ada bahaya material jatuh
1.8 Tidak ada benda tajam berserakan
1.9 Penerangan cukup
1.1 Tempat kerja serta lingkungan yang sehat
Terdapat tempat sampah dalam jumlah yang cukup dan
1.11
sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan
II. Perlengkapan Perlindungan Perseorangan (PPE)
2.1 Topi keselamatan selalu dipakai
2.2 Sepatu keselamatan selalu dipakai
2.3 Proteksi pendengaran dipakai bila diperlukan
2.4 Proteksi mata / muka dipakai bila diperlukan
2.5 Sarung tangan/pakaian khusus dipakai bila diperlukan
2.6 Prosedur inspeksi untuk APD
2.7 Pakaian yang dipakai sesuai dengan tugas
2.8 Alat pernapasan tersedia bila diperlukan
2.9 Alat pernapasan teruji keandalannya
2.1 Alat pernapasan bersih dan tersimpan rapih
2.11 Perlindungan jatuh tersedia dan dipakai
III. Pencegahan dan Perlindungan Kebakaran (Fire Prevention and Fire Protection)
3.1 Alat pemadam tersedia dan siap pakai
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 111 / 126

NO. POKOK BAHASAN YA TDK N/A CATATAN


3.2 Alat pemadam diinspeksi dan ditandai
3.3 Pekerja memahami semua prosedur
3.4 Material kayu tersimpan dengan baik
3.5 Material mudah terbakar tersimpan dengan baik
3.6 Kain bekas tersimpan di dalam kaleng tertutup
3.7 Tempat minyak yang standar
3.8 Ijin kerja Panas diikuti
IV. Tanda-tanda, Sinyal dan Tanda Peringatan (Signs, Signals, and Barricades)
4.1 Daerah bahaya dilengkapi barikade
4.2 Daerah bahaya ditandai dengan jelas
4.3 Tanda khusus untuk peralatan tak aman
V. Komunikasi Bahaya (Hazard Communication)
5.1 Program tertulis
5.2 Identifikasi Bahaya terdapat di lokasi kerja
Pekerja mengerti tentang aspek bahaya terkait dengan
5.3
pekerjaannya
Terdapat daftar bahan kimia berbahaya yg digunakan
5.4
selama proyek
5.5 Arsip MSDS terpelihara dengan baik
5.5 Semua bahan-bahan kimia diberi label
5.6 Material Emergency Spill Control siap pakai
VI. Bahan Berbahaya (Limbah Buangan, Asbestos, Radio Aktif & Bahan Peledak)
Terdapat daftar bahan berbahaya yang digunakan selama
6.1
pekerjaan berlangsung
6.2 Bahan berbahaya disimpan sesuai dengan ketentuan
Terdapat Rencana yang jelas untuk aspek HSE dalam
6.4
penggunaan bahan berbahaya tersebu
Pekerja yang menanganani bahan berbahaya terlatih,
6.5
memiliki sertifikat / lisensi
VII. Peralatan Tangan & Listrik (Hand and Power tools)
7.1 Peralatan diinspeksi secara teratur
7.2 Peralatan yang rusak tidak dipakai lagi
7.3 Sistem grounding terpasang dan bekerja
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 112 / 126

NO. POKOK BAHASAN YA TDK N/A CATATAN


7.4 Ijin penggunaan listrik diatas 50 Volt didalam Vessel diikuti
7.5 Peralatan sesuai dengan klasifikasi daerah berbahaya.
7.6 Perkakas tersimpan rapih bila tidak dipakai
7.7 Peralatan yang dipakai berisolasi ganda
7.8 Operator berkeahlian khusus memiliki sertifikat
7.9 Pelindung mesin terpasang dengan rapih
VIII. Keamanan Elektrikal (El Safeectricalty)
8.1 Perhatian khusus untuk saluran overhead
8.2 Penerangan sementara terlindung baik
8.3 Tangga nonlogam dipakai dekat listrik
8.4 Tanda-tanda untuk peringatan bahaya listrik
8.5 Topi yang dipakai dari bahan nonkonduktif
8.6 Material mudah terbakar tersimpan dengan aman
8.7 Kabel-kabel listrik tidak ada yang luka
8.8 Kabel yang tepat untuk instalasi permanen
8.9 Dilaksanakannya Prosedur Lock / tagout
IX. Welding, Cutting, and Grinding
9.1 Selang-selang tidak bocor atau rusak
9.2 Ground mesin las telah diperiksa
9.3 Tukang las mengenakan sarung tangan panjang kulit
9.4 Kaca mata dan pelindung mata dipakai
9.5 Lokasi pengelasan terisolir, terlindungi
9.6 Pengawasan pengelasan dan alat pemadam siap pakai
9.7 Daerah pengelasan bebas potensi kebakaran
9.8 Torches dinyalakan dengan friction lighters
X. Gas Bertekanan (Compressed Gas)
10.1 Semua silinder gas terikat rapih
10.2 Silinder oksien dan silinder gas terpisah
10.3 Isi silinder ditandai dengan baik
Penutup valve silinder terpasang selama transportasi atau
10.4
tidak terpakai
10.5 Torches dilengkapi flashback arrestor
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 113 / 126

NO. POKOK BAHASAN YA TDK N/A CATATAN


XI. Tempat Tertutup (Confined space)
11.1 Prosedur Entry Permit diikuti
11.2 Pengawasan Stand By tersedia
11.3 Ventilasi udara yang cukup
11.4 Alat proteksi pernapasan tersedia
Harness, lifeline, dan breathing apparatus digunakan
11.5
dengan baik
XII. Tangga (Ladder)
12.1 Pemakaian yang tepat guna
12.2 Anak tangga tidak licin
12.3 Tangga diikat dengan baik
12.4 Panjang tangga cukup
12.5 Lebar anak tangga dan jaraknya < 1:4
12.6 Kondisi tangga diinspeksi secara teratur
XIII. Perancah (Scaffolds)
13.1 Rail pelindung dan toeboards terpasang
13.2 Papan perancah Terpasang dengan baik / taging
13.3 Perancah berdiri kokoh dan rata
13.4 Lantai cukup kuat menyangga perancah
Perancah telah terpasang tanda “ Aman untuk
13.5
dipergunakan “
XIV. Penggalian (Excavation)
14.1 Operator memiliki sertifikat
14.2 Pekerja terlindung dari bahaya runtuh
14.3 Jarak terhadap Pintu keluar minimal 7,6 m / terlindungi
Penggalian lebih dari 1,2 m dilengkapi alat pelindung
14.4
pernafasan
14.5 Instalasi bawah tanah terlokalisir, ditandai
14.6 Daerah gali-menggali diberi barikade
14.7 Ijin kerja galian diikuti
14.8 Jembatan dan tempat jalan dilengkapi hand rail
XV. Peralatan Angkut
15.1 Sabuk pengaman terpasang dan dipakai
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 114 / 126

NO. POKOK BAHASAN YA TDK N/A CATATAN


15.2 Pencegahan terhadap bahaya merosot
15.3 Dilengkapi klakson
15.4 Pengisian bahan bakar di daerah aman
15.5 Alat pemadam tersedia
15.6 Peralatan tersimpan rapih bila tak dipakai
15.7 Alarm cadangan beroperasi baik
XVI. Cranes and Hoists
16.1 Peralatan laik operasi ( sertifikat )
16.2 Petunjuk beban maksimum tertulis jelas
16.3 Kode aba-aba tergambar jelas
16.4 Daerah radius kerja crane cukup terlindungi
16.5 Kabel power di atas terlindungi dengan baik
16.6 Ropes, slings, chains, hooks dinspeksi tiap hari
16.7 Hooks dilengkapi dengan pengaman
16.8 Beban yang aman ditentukan dengan jelas
16.9 Tag line tersedia setiap mengangkat beban

Dibuat Oleh Jakarta, 18 Oktober 2023


Safety Man Manager Coastal Engineering

Teuku Muammar Qhadafi Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 115 / 126

POINT II
PELAPORAN DAN INVESTIGASI KECELAKAAN

PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN

I. TUJUAN
Prosedur ini digunakan sebagai pedoman dalam melaporkan dan melakukan investigasi insiden yang
terjadi dalam Proyek pekerjaan .

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku untuk kegiatan pelaporan dan investigasi insiden yang terkait dengan kecelakaan
kerja dan hampir celaka (near miss) di Proyek pekerjaan perusahaan.

III. PENGERTIAN DAN BATASAN


A. Pengertian

1. Insiden adalah peristiwa yang tidak dikehendaki yang memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian.

2. Kecelakaan Kerja adalah insiden berupa cidera, kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja
(PAK) dan pencemaran lingkungan kerja.

3. Hampir Celaka (Near Miss) adalah suatu kejadian, peristiwa atau situasi yang belum
menimbulkan dampak kerugian, seperti kecelakaan, atau kerusakan harta benda, namun bila
dibiarkan atau tidak dilakukan koreksi dan pencegahan, maka kejadian, peristiwa atau situasi
tersebut akan berkembang menjadi kecelakaan yang serius.

Hampir celaka termasuk deviasi terhadap pelaksanaan prosedur, kebijakan perusahaan dan
rancangan peralatan.

Contoh-Contoh Kejadian Hampir Celaka:


a) Kebocoran dan penyebaran uap yang mudah terbakar tetapi tidak terjadi kebakaran.
b) Pergelangan kaki keseleo karena tersandung selang yang dibiarkan melintang di atas jalur
lintas pejalan kaki.
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 116 / 126

c) Teraktifkannya sistem penyetopan darurat (Activations of emergency shutdowns).


d) Teraktifkannya sistem proteksi bahaya, seperti relief valves, blowdown systems, fixed water
spray systems.
e) Hampir terjadi tabrakan antara dua kendaraan.
f) Beban yang diangkat crane terjatuh tetapi tidak ada korban dan kerusakan harta benda.
g) Melakukan kegiatan yang menyimpang dari prosedur (mengoperasikan peralatan tidak
sesuai prosedur operasi, melakukan kerja panas tidak sesuai izin kerja).
h) Tidak menggunakan/memakai alat pelindung diri yang sesuai.
B. Batasan
1. Pelaporan dan investigasi yang diatur dalam prosedur ini adalah seluruh insiden termasuk
kejadian hampir celaka (near-miss) di lingkungan proyek pekerjaan perusahaan.
2. Tim Investigasi diutamakan dari pekerja yang telah mendapatkan pelatihan sertifikasi teknik
investigasi.

IV. REFERENSI
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

4. ISO 14001:2004 Klausul 4.5.3 Ketidaksesuaian, Perbaikan dan Tindakan Pencegahan.

5. OHSAS 18001:2007 Klausul 4.5.3 Investigasi Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan.
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 117 / 126

V. DOKUMEN TERKAIT
1. Prosedur Pelaporan PEKA

VI. PROSEDUR
A. Pembentukan Tim Investigasi
1. Direktur Perusahaan
Mengusulkan daftar Tim Investigasi yang terdiri dari:
a. Ketua minimal Manager HSSE/ Safety Man tetap
b. Sekretaris dari Safety Man/ Administrasi Perusahaan
c. Anggota dari pekerja perusahaan.
d. Mengesahkan Tim investigasi yang telah diusulkan.
B. Pelaporan Awal Incident / Laporan Kejadian Penting
1. Pelapor
Melaporkan incident kepada Manager HSSE/Safety Man/Site Manager
2. Manager HSSE/ Safety Man.
- Mencari fakta – fakta lapangan, foto / dokumenasi, dan melakukan isolasi lapangan
apabila diperlukan.
- Melaporkan incident melalui laporan kejadian penting (LKP) kepada HSSE Pertamina
dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam.
3. Safety Man
Melakukan penilaian dampak dari incident apakah kategori kecil, sedang atau besar.
4. Direktur Perusahaan
Melaporkan LKP kepada Fuel Terminal Manager FT Biak
C. Pelaksanaan Investigasi
1. Manager HSSE
a. Melakukan analisa awal mengenai kategori insiden yang telah terjadi sesuai dengan
kategori berikut:
• Fatal/Meninggal :
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 118 / 126

Kecelakaan yang menyebabkan kematian tanpa memperhitungkan tenggang waktu


antara terjadinya kecelakaan dengan meninggalnya korban.
• Berat (Serious)
Kecelakaan yang menimbulkan hari hilang lebih dari 21 hari kalender atau yang
menyebabkan kehilangan anggota badan atau fungsi badan.
• Sedang (Minor) :
Kecelakaan yang menimbulkan hari hilang tidak lebih dari 21 hari kerja kalender dan
tidak menyebabkan kehilangan anggota badan atau fungsi badan. Termasuk dalam
klasifikasi sedang adalah kecelakaan yang menyebabkan pekerjaan hanya dapat
melakukan aktifitas terbatas (restricted activity) dan menyebabkan pingsan.
• Ringan (Non Lost Time):
Kecelakaan yang tidak menimbulkan hari hilang. Termasuk dalam klasifikasi ringan
adalah kecelakaan yang memerlukan pertolongan ringan (first aid). Memberikan
rekomendasi pelaksanaan investigasi incident oleh lokasi kerja terkait apabila
incident termasuk kategori minor 2.

2. Tim Investigasi
a. Melakukan investigasi secepat mungkin setelah incident terjadi dan mengumpulkan:
- Data/bukti Primer
- Data/bukti Sekunder
- Interview dan rekonstruksi kejadian
- Dan lain - lain.
b. Melakukan analisa penyebab kecelakaan dengan metode :
- STAK / SCAT Metode;
- What If, FTA (Fault Tree Analysis);
- FMEA (Failure Mode & Effect Analysis).
- Tripod Beta.
- Dan lain - lain
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 119 / 126

c. Membuat laporan dan rekomendasi hasil investigasi, dan melaporkan kepada :


- Fuel Terminal Biak

D. Monitoring Rekomendasi Investigasi


1. Manager HSSE/ Safety Man
Menyimpan dokumen laporan investigasi dan mensosialisasikan pembelajaran kejadian
melalui berbagai media.
2. Pekerja Perusahaan
Melaksanakan tindak lanjut rekomendasi hasil investigasi dan melaporkan progressnya secara
periodik.
3. Management Perusahaan
a. Monitoring rekomendasi dilaksanakan oleh Manager HSSE untuk investigasi tingkat lokasi.

VII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


1. Semua insiden telah dilaporkan dan diinvestigasi.
2. Pelaporan LKP lokasi maksimal 1 x 24 jam.
3. Pelaporan investigasi maksimal 1 bulan dari kejadian.
4. Rekomendasi hasil investigasi ditindaklanjuti.
5. Tidak terjadinya insiden yang berulang dengan penyebab yang sama.

VIII. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Diagram Alir Pelaporan.
Lampiran 2 : Formulir Laporan Kecelakaan
Lampiran 3 : Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan
Jakarta, 18 Oktober 2023
Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 120 / 126

ALUR PELAPORAN INSIDEN

Insiden /
Kejadian

Pelapor

Pihak Pengawas Lokasi


(atau pihak Pertamina
setempat)

Mengisi Formulir
Pelaporan
Pimpinan
Kejadian
Kontraktor
(Direktur)

Pihak
Pertamina
Lokasi

Direksi
Pekerjaan
Pertamina
Jakarta, 18 Oktober 2023
Manager Coastal Engineering

Mochamad Priyo Haryono


Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 121 / 126

Formulir Laporan Kecelakaan


Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 122 / 126

Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan


Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 123 / 126
Document Number:

HEALTH, SAFETY, SECURITY AND 001/PTK2110/2023-S0


ENVIRONMENT PLAN Revision: 00 Status: IFR

Document Type: System/ Sub Discipline: HSSE Date : 18 Oktober 2023


-
Procedure System:
Originator Document No. Page(s) No. 124 / 126
PROSES VIII
TINJAUAN

Anda mungkin juga menyukai