Anda di halaman 1dari 33

Code : SEC.

SOP
PT. GRAHA BUANA CIKARANG Version : 1.0

Standard Operating Revised: Oct – 2014

Procedure Page : 1 of 20

SISTEM MANAJEMEN
PENGAMANAN

PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL

ISI HALAMAN
1. MAKSUD DAN TUJUAN..............................2
2. LINGKUP...........................................2 - 3
3. LANDASAN HUKUM..................................3
4. PROSEDUR & KETENTUAN..................8 - 14
5. EMERGENCY RESPONSE....................15 -20
6. LAMPIRAN.......................................21 -32

Versi Tanggal Alasan Diberlakukan


1.0 13 Okt 2014 Penerapan Sistem Pengamanan

Prepared by Acknowledged by Approved by

Name : GUNTUR UMBORO Name : WARYOTO Name : SUTEDJA S. D.


Title : SEC. MANAGER Title : ESTATE DIV. HEAD Title : DIRECTOR
Date : 13 OCT 2014 Date : 13 OCT 2014 Date : 13 OCT 2014
SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (GBC)
Prosedur Standar Operasional

I. PENDAHULUAN

1. Pengertian

Bahwa dalam rangka memfokuskan pelaksanaan tugas para anggota


personil Security di seluruh Kawasan Residensial dan Komersial PT.
GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk.) dan guna menunjang
performa kinerja dilapangan maka dipandang perlu untuk disusun
Standard Operational Procedures.

2. Maksud

Untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi setiap anggota


personil Security dengan pihak Divisi Estate Management PT. GRAHA
BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk.) ataupun dengan pihak instansi luar
yang terkait dalam tugas.

3. Tujuan

Agar dalam pelaksanaannya, sistem pengamanan terintegrasi dapat di


implementasikan / di aplikasikan secara proporsional, efektif, efisien,
terarah, dan terpadu sehingga tercipta ketertiban dan keamanan di
lingkungan Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA BUANA
CIKARANG (JABABEKA Tbk.)

4. Ruang Lingkup

Lingkup kerja ini memberikan gambaran pengetahuan secara menyeluruh


dan sifat pekerjaan yang diperlukan dalam rangka menyediakan sistem
pengamanan dan perlindungan terhadap asset – asset PT. GRAHA BUANA
CIKARANG (PT. JABABEKA Tbk.) khususnya di Kawasan Residensial dan
Komersial (920 Ha) di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi yang mencakup
tindakan pengamanan yang berkelanjutan dan perlindungan bagi asset –
asset Perusahaan, termasuk;

1. Penjagaan dan perlindungan terhadap semua orang yang bekerja di


kawasan wilayah kerja Perusahaan (Pimpinan, Staf dan Karyawan).
2. Patroli dan Penertiban di ke – 2 (dua) sektor area tugas dan
kewenangan di seluruh Kawasan Residensial dan Komersial.
3. Penjagaan, akses kontrol, dan pemeriksaan di seluruh Kawasan
Residensial dan Komersial termasuk fasilitas – fasilitas penunjangnya
antara lain; akses jalan, perkantoran, perumahan, hotel & apartment,
pertokoan, supermarket dan fasilitas umum lainnya.
4. Pengawalan VIP dan VVIP.
Judul Dokumen Disetujui oleh Tanggal Berlaku

Prosedur Standar Operasional


GBC – ESTATE
13 Okt 2014
Dokumen Asli
DIVISION
Kaji Ulang
No Registrasi Dokumen Versi
Berikutnya Halaman 2 dari 32
OPS-EM/KAM/GBC/JBK/SOP/001/X/2014 1.0
5. Pertolongan keadaan darurat terhadap personil dan asset Perusahaan.
6. Membuat laporan insiden.
7. Melakukan analisis penilaian resiko dan membuat laporan secara
berkala mengenai situasi keamanan di seluruh Kawasan Residensial
dan Komersial PT. GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk.)
8. Menempatkan petugas pengamanan pada pos-pos yang telah
ditetapkan oleh Perusahaan dan membuat laporan keamanan secara
berkala serta merekapitulasikannya ke dalam Jurnal Laporan Bulanan,
Triwulan, Semester dan Tahunan.
9. Melakukan tugas pengamanan dilokasi-lokasi yang ditentukan
Perusahaan.

5. Landasan Hukum

5.1. UU No. 13 Tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Kepolisian Negara Republik Indonesia.
5.2. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. Skep/126/XII/1980 Tgl. 31
Desember 1980 tentang Pola Pembinaan Satuan Pengamanan.
5.3. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. Skep/73/IV/1981 Tgl. 11 April
1981 tentang Pelaksanaan Pembinaan Satuan-satuan Pengamanan.
5.4. Sosialisasi Undang – Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Tugas dan
Peranan Kepolisian Republik Indonesia.
5.5. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. Skep/1738/X/2005 Tgl. 13 Oktober
2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Obyek Vital Nasional.
5.6. Peraturan Kapolri No. 24 Tahun 2007
5.7. ISO 9001 – 2008
5.8. Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan
5.9. Kepmen 555

II. PROSEDUR PENGAMANAN

Pengertian Pengamanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh instansi /


proyek / Badan Usaha atau perusahaan untuk melaksanakan pengamanan baik
fisik maupun material dari faktor-faktor gangguan keamanan eksternal dan
internal.

Pengamanan dibagi menjadi 4 (empat) yaitu ;

1. Pengamanan Dokumen :

- Mengamankan segala macam dokumen yang sangat dirahasiakan


oleh instansi / proyek / Badan Usaha atau perusahaan bila terjadi
peristiwa kerusuhan, kebakaran, atau bencana alam.
- Membakar atau menghancurkan dan memusnahkan arsip / file penting
agar tidak diketahui kerahasiaannya oleh perusahaan lain apabila arsip
/ file tersebut sudah tidak dipergunakan atas persetujuan dari Pimpinan.

2. Pengamanan Material :

- Mengamankan asset-asset instansi / proyek / Badan Usaha atau


perusahaan.
- Menjaga asset-asset agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti pencurian, perampokan, baik dari dalam maupun dari luar.

3. Pengamanan Personil :

- Mengamankan personil / staff / karyawan / tamu yang akan berbuat


aksi / tindakan (criminal / anarkis ) yang mana akan mengakibatkan
kerugian instansi / proyek atau perusahaan.
- Mengamankan personil / staff / karyawan / tamu yang akan melaksanakan
pekerjaan atau aktifitas tanpa ijin di instansi / proyek perusahaan yang
bisa mengakibatkan kerugian.
- Mengamankan personil / staff / karyawan / tamu dari gangguan dan
ancaman dari ancaman orang (aksi pencurian, perampokan, teror, dll),
dan dari faktor eksternal ( bahaya kebakaran atau bencana alam ) agar
aktifitas secara rutin dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar.

4. Pengamanan Kegiatan :

- Mengamankan seluruh kegiatan operasional perusahaan termasuk fasilitas


– fasilitas dan sarana – sarana utama pendukungnya.

TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB

Menyelenggarakan segala usaha, kegiatan, pekerjaan di seluruh Kawasan


Residensial dan Komersial PT. GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk.)
khususnya pengamanan fisik dan material terhadap potensi AGHT keamanan
dan ketertiban secara pre – emptive serta pelanggaran hukum yang bersifat
pidana secara preventif.

PERANAN

1. Sebagai unsur pembantu pihak POLRI dalam pembinaan keamanan


dan ketertiban di bidang penegakan hukum dalam lingkup terbatas
(dalam
lingkungan Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA BUANA CIKARANG
(JABABEKA Tbk)).
2. Sebagai unsur pembantu Direksi / Pimpinan Divisi Estate Management PT.
GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk) dalam bidang Keamanan dan
Ketertiban di seluruh Kawasan Residensial dan Komersial .

FUNGSI

Dalam pelaksanaan tugasnya Satuan Pengamanan / Security mempunyai fungsi


yang disesuaikan dengan lingkungan kerja dalam menjaga, melindungi, dan
mengamankan secara fisik dan material terhadap unsur gangguan keamanan
dan ketertiban serta pelanggaran hukum yang bersifat pidana (preventif).
Untuk itu Satuan Pengamanan / Security harus:

1. Mengadakan Pengaturan :

Menegakkan tata tertib yang berlaku di seluruh Kawasan Residensial dan


Komersial yang menyangkut keamanan, ketertiban, dan tugas-tugas yang
diberikan Pimpinan yang bersangkutan atau kebijakan yang di-issued-kan oleh
Divisi Estate Management PT. GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk),
seperti ;

 Pengaturan tanda pengenal pegawai / karyawan / access clearance,


 Pengaturan penerimaan tamu,
 Pengaturan akses parkir, dan pengaturan masuk / keluar kendaraan.

2. Melaksanakan Penjagaan :

Pengawasan / pemantauan keamanan dan ketertiban terhadap area perumahan,


proses keluar/masuk barang maupun pekerja / kontraktor, keadaan situasi dan
hal-hal mencurigakan yang berpotensi akan timbulnya gangguan dan ancaman /
kerawanan di seluruh Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA BUANA
CIKARANG (JABABEKA Tbk).

3. Melakukan Patroli, Penertiban, dan Pengawalan :

3.1. Pengawasan / Pemantauan dilapangan terhadap lingkungan, area,


akses utama dan lokasi kerja secara mobilitas yang tersistemasi
ditentukan waktu dan route-nya (periodic) dengan melakukan kontrol
dan pemeriksaan langsung / inspeksi dengan check list pada asset-
asset inventarisasi gedung, Management Office, akses jalan utama,
area parkir kendaraan , dan area gedung keseluruhan secara umum
serta pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar / diluar
kewajaran dan tidak pada tempatnya yang dapat diperkirakan
menimbulkan kemungkinan potensi gangguan dan ancaman /
kerawanan di seluruh Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA
BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk).

3.2. Pengaturan Lalu Lintas (Traffic) dan penertiban terhadap para


pedagang (PKL) serta sterilisasi akses area yang telah ditentukan
oleh Divisi Estate Management PT. GRAHA BUANA CIKARANG
(JABABEKA Tbk).

3.3. Melakukan Pengamanan Event – Event Kegiatan, dan Pengawalan


terhadap tamu VVIP/VIP, uang, atau barang bila diperlukan dan
disesuaikan dengan kebutuhan Divisi Estate Management PT. GRAHA
BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk).

4. Mengambil langkah / tindakan penanganan awal apabila


terjadi insiden / kejadian tindak pidana, seperti ;

4.1. Mengamankan tempat kejadian perkara (TKP)


4.2. Menangkap pelaku / tersangka (khusus hanya dalam kejadian
yang tertangkap tangan)
4.3. Menolong korban
4.4. Melaporkan / meminta bantuan petugas / aparat POLRI yang terdekat
(pada kesempatan pertama) untuk melakukan proses kejadian perkara

5. Memberikan tanda bahaya dalam keadaan darurat melalui Alarm


atau kode isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam, dan
kejadian-kejadian lain yang mengancam / membahayakan
keselamatan jiwa, badan / tubuh, harta, dan benda orang banyak di
lingkungan Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA BUANA
CIKARANG (JABABEKA Tbk) serta memberikan pertolongan dan
bantuan penyelamatan.

POLA PENGAMANAN (BENTUK, METODE, SASARAN, DAN SISTEM


PENGENDALIAN):

Pelaksanaan system kerja pengamanan di seluruh Kawasan Residensial dan


Komersial PT. GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk) adalah dengan
menggunakan bentuk;

 Pengamanan Secara Langsung :


Yaitu melalui pengerahan / menggelar kekuatan yang diminta secara fisik
dilapangan.
 Pengamanan Secara Tidak langsung :
Yaitu melalui kegiatan pemantauan, pengawasan, dan laporan perkembangan
situasi.

Untuk menjalankan bentuk-bentuk dari pengamanan tersebut, maka Metode


Pengamanan yang digunakan adalah ;

 Pengamanan oleh Manusia


 Pengamanan menggunakan Peralatan Elektronik / Mekanik, dan
 Pengamanan dengan Memberdayakan Peran Serta Masyarakat

Sasaran Pengamanan:

Yang harus dipantau dan dimonitor berdasarkan identifikasi potensi kerawanan


adalah;

 Manusia (Staff dan Karyawan serta Tamu)

 Fisik / Benda Materi (Gedung, Instalasi listrik, Area / Obyek Vital,


Dokumen, Sarana dan Prasarana Utama Penunjang Keselamatan Umum,
Kendaraan, serta Event / Kegiatan-Kegiatan)

Komando dan Pengendalian Sistem Pengamanan:

 Dalam keadaan NORMAL maka KOMANDO PENGENDALIAN


PENGAMANAN berada pada SECURITY MANAGER.

 Bila terjadi ANCAMAN DAN GANGGUAN yang bersifat KRIMINAL dan


TEROR BOM, maka otoritas pengamanan dikoordinasikan dengan Pimpinan
Divisi Estate Management PT. GRAHA BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk)

 TINGKAT KOORDINASI / KOORDINASI KEWILAYAHAN ( POLRI & TNI ),


APARAT PEMERINTAHAN , dan TOKOH MASYARAKAT SETEMPAT

Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi dalam proses Sistem Pengendalian


Pengamanan pada prinsipnya berpedoman pada Ketentuan – Ketentuan yang
berlaku di lingkungan Kawasan Residensial dan Komersial PT. GRAHA
BUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk), yaitu dengan melaksanakan;

 Pendataan pada setiap individu dan asset dari PT. Graha Buana Cikarang dan
Contractors serta Sub - Contractors melalui prosedur Pengawasan dan
Pemeriksaan (Check List dan Inspeksi).
 Pengawasan dan Pengendalian Langsung (Direct Control) berdasarkan :

- Tugas Pokok & Kewenangan


- Permintaan Lisan / Tertulis
- Petunjuk / Arahan Langsung di Lapangan
- Surat Perintah / Surat Keputusan

 Pengawasan dan Pengendalian Tidak Langsung ( Indirect Control ) :

- Pembuatan Laporan Rutin; Harian / Mingguan, Bulanan,


Triwulan, Semester, dan Tahunan, serta
- Laporan Insidentiil berupa Laporan Khusus / Atensi yang berisi tentang
Situasi Gangguan Keamanan dan Ketertiban yang terjadi di lingkungan
Kawasan PT. GRAHABUANA CIKARANG (JABABEKA Tbk) yang sifatnya
segera disampaikan secara langsung kepada Security Manager.

URAIAN PROSEDUR DAN KETENTUAN - KETENTUAN


TUGAS JAGA

A. Sebelum Melaksanakan Penjagaan;

 Dilakukan briefing singkat dan pengecekan oleh


Supervisor/Danton tentang hal-hal yang menyangkut:

 Pemberian informasi dan penekanan.


 Larangan dan keharusan.
 Protap bila terjadi insiden selama pelaksanaan tugas jaga.

 Dilakukan pengecekan oleh Supervisor tentang hal-hal sbb:

 Kerapian berpakaian.
 Kelengkapan perlengkapan dan peralatan perorangan:

- Pakaian seragam
- Topi
- Kopel rim
- Borgol dan sarung
- Sepatu (safety )
- Ikat pinggang
- Tongkat dan sarung
- Peluit dan talinya
- Kaos kaki
- Sarung tangan
- Masker (bila berdebu)
- Kartu Identitas/ ID Badge

B. Saat Melaksanakan Tugas Penjagaan;

1) Peraturan dan Tata Tertib yang berlaku

Semua kendaraan yang akan masuk maupun keluar kawasan zona


area cluster perumahan harus berhenti di gate / portal dan dilakukan
pemeriksaan sebagai berikut :

1.1) Tata cara melakukan pemeriksaan

 Berikan Penghormatan, dan minta ijin pemeriksaan dengan


mengedepankan 3 S (Senyum, Sapa, Salam).
 Pastikan kendaraan dalam keadaan berhenti sebelum melakukan
pemeriksaan.
 Khusus kendaraan Tamu/Pekerja Proyek/Kontraktor catat semua
jenis dan nomor kendaraan serta periksa alat/barang yang
masuk maupun keluar.
 Jangan berdiri di tengah / badan jalan untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.
 Kendalikan emosi saat melakukan pemeriksaan, jangan
terpancing untuk melakukan kekerasan atau mengeluarkan
kata-kata yang tidak pantas/tidaksopan.
 Segera meminta petunjuk kepada atasan langsung/yang
dituakan dilapangan bila mendapatkan masalah jangan
mengambil keputusan sendiri.
 Melarang orang lain berada di pos security kecuali khusus
Petugas Jaga dan tidak dibenarkan untuk menerima titipan
apapun seperti mobil, motor, atau barang dan lain-lain.

1.2) Pemeriksaan Kendaraan :

 Khusus Tamu/Pekerja Kontraktor periksa antara lain :

 Catat jenis dan nomor plat kendaraan di Buku Daftar Tamu /


Pekerja Proyek / Kontraktor.
 Periksa Surat Ijin Pekerjaan atau Manifestnya, apakah benar
dan sesuai pekerja dari proyek / kontraktor atau bukan.
 Periksa barang yang dibawa dalam kendaraan pekerja
kontraktor apakah sesuai dengan yang ada di Surat Ijin
Masuk/Keluar Barang, dan apabila tidak maka dilarang untuk
masuk/keluar dan koordinasikan dengan pihak Divisi Estate
Management PT. GBC yang mempunyai kewenangan.
 Khusus kendaraan R – 4 / mobil pada malam hari agar lampu
depan dimatikan dan lampu kabin kendaraan agar dinyalakan
untuk lebih mudah melakukan pemeriksaan terhadap orang
dan barang yang ada didalam.
 Perhatikan posisi tubuh saat melakukan pemeriksaan terhadap
kendaraan, jangan berdiri terlalu ketengah jalan dan
perhatikan pergerakan kendaraan yang akan di periksa.
 Pastikan roda kendaraan dalam keadaan berhenti sebelum
pemeriksaan dilakukan.
 Pastikan posisi tubuh aman saat membuka dan menutup
portal.

1.3) Kartu Gate Pass / Visitor Card:

 Periksa Kartu ID / SIM dari Pengemudi.


 Cocokkan foto yang ada di ID card HARUS sama dengan pemilik.
 Pastikan ID Card tersebut benar dan sesuai, maka dipersilahkan
untuk memarkir kendaraan dan menukarkan ID dengan Visitor
Card sesuai dengan SOP Visitor Card. apabila ditemukan
ketidaksesuaian maka orang tersebut dilarang masuk area cluster
perumahan.

1.4) Barang bawaan / muatan :

 Semua kendaraan yang membawa barang / muatan harus


diperiksa.
 Barang yang dibawa harus memiliki Surat Jalan/Manifest.
 Periksa isi Surat Jalan/Manifest, dengan barang yang dibawa dan
apabila tidak sesuai maka barang tersebut ditahan kemudian
ditanyakan atau dikoordinasikan dengan pihak perusahaan
pembuat Surat Jalan/Manifest, serta meminta pertanggung
jawabannya dan mencatat dalam buku mutasi.

1.5) Penumpang :

 Pastikan semua penumpang memakai safety belt dengan benar.


 Pastikan jumlah penumpang yang ada didalam kabin sesuai
peruntukannya / aturan.
 Semua penumpang harus memiliki ID Card.
 Perhatikan barang bawaan yang mereka bawa dan apabila
mencurigakan maka lakukan pemeriksaan.
Judul Dokumen Disetujui oleh Tanggal Berlaku

Prosedur Standar Operasional


GBC – ESTATE
13 Okt 2014
Dokumen Asli
DIVISION
Kaji Ulang
No Registrasi Dokumen Versi
Berikutnya Halaman 10 dari 32
OPS-EM/KAM/GBC/JBK/SOP/001/X/2014 1.0
C. Setelah menyelesaikan Penjagaan;

1) Masing-masing Anggota Jaga mengecek kembali peralatan inventaris


post dan menyelesaikan buku mutasi.
2) Masing-masing Pos melaksanakan serah terima yang antara
lain barang inventaris , kegiatan yang dilakukan dan informasi.
3) Melaksanakan pergantian Shift.

D. Pelaksanaan Tugas Patroli

Mobil; UMUM :

1. Mengadakan serah terima dengan shift yang sebelumnya den gan


lengkap ( seperti: kendaraan, inventaris, kejadian dan informasi
).
2. Melakukan pre-trip inspection, journey management dan memeriksa
kelengkapan surat-surat pengemudi serta kendaraan sebelum
berangkat melaksanakan rutinitas patroli.
3. Memakai sabuk pengaman termasuk penumpangnya selama
berada di dalam kendaraan pada saat berjalan.
4. Membantu mengatur lalu lintas pada tempat yang telah
ditentukan terutama saat jam sibuk dan mengenakan PPE
lengkap.
5. Mengadakan patroli ke tiap pos di sektornya mencatat dalam buku
jurnal serta melaporkan kepada Supervisor setiap kejadian yang tidak
normal.
6. Menegur dan mengingatkan apabila melihat personil yang indisipliner
di area Pos jaga serta melaporkan kepada Pimpinan jaga dilapangan.
7. Melaporkan situasi kawasan setiap 1 (satu) jam sekali kepada
Command Center Operator (CCO).
8. Siap ditempatkan di pos / area rawan manapun untuk membantu serta
melaksanakan tugas berdasarkan perintah dari unsur Pimpinan dan
kebutuhan operasional.
9. Dilarang membawa kendaraan Patroli ketempat-tempat yang bukan
wilayah Patroli untuk keperluan pribadi , kecuali ada izin dari
(Supervisor / Chief Security dan diketahui oleh Security Manager).

KHUSUS :

1. Melakukan patroli secara random di jajaran yang menjadi


tanggung jawabnya minimal 2 (dua) kali dalam setiap shiftnya.
2. Pada saat melakukan Patroli, personil harus turun dari kendaraan
dan memantau area disekitarnya.
3. Melakukan pengaturan lalu lintas pada lokasi dan jam – jam sibuk
yang telah ditentukan oleh Security Manager.
4. Melakukan Pengawalan terhadap Tamu VVIP / VIP, kendaraan, dan
barang berdasarkan permintaan dan perintah dari Security Manager.
5. Membantu penjagaan dan pemantauan pada saat ada event
berdasarkan permintaaan dan perintah dari Security Manager.
6. Tanggap terhadap segala bentuk kejadian emergency di Kawasan
Residensial dan Komersial PT. Graha Buana Cikarang (Jababeka Tbk).
7. Mengadakan pemantauan di area yang dianggap rawan secara rutin.
8. Setiap saat siap untuk ditugaskan bila terjadi hal-hal emergency di
Kawasan Residensial dan Komersial PT. Graha Buana Cikarang
(Jababeka Tbk).
9. Memberikan contoh kedispilinan yang baik kepada personil
yang lainnya.
10. Menjaga dan mengamankan Kawasan Residensial dan Komersial PT.
Graha Buana Cikarang (Jababaka Tbk) dari tindakan yang meresahkan
warga dan pekerja.

INSTRUKSI KERJA PATROLI;

Petugas yang melaksanakan patroli/kontrol wajib memiliki pengetahuan


dasar antara lain :

Mengetahui lokasi/kawasan kerja yang menjadi sasaran patroli yakni :

1. Bangunan utama: perkantoran, perumahan, dan sekolah – sekolah


2. Area – area Komersial: Hotel, Apartment, Pasar, Supermarket,
Sport Facilites, Taman - Taman dan Tempat Hiburan
3. Instalasi Listrik / Power Generator
4. Akses – akses Jalan – jalan Utama (boulevard), lorong dan gang
dalam Kawasan
5. Kantor Direksi / Pimpinan di PT. Graha Buana Cikarang
6. Tempat area parkir mobil / sepeda motor

Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui potensi gangguan


/ancaman yang dapat menimbulkan kerawanan lingkungan kerjanya.

Pelaksanaan patroli :

1. Siapkan perlengkapan yang diperlukan sebelum pelaksanaan patroli.


2. Tentukan route patroli serta hal-hal yang perlu mendapatkan
pengamatan khusus, patroli dilaksanakan dengan teliti, tanggap dan
kecepatan yang teratur.
3. Pergunakan mata dan teliga dengan sebaik baiknya.
4. Perhatikan dengan teliti daerah yang vital, misalnya kantor Direksi /
Pimpinan Estate Management PT. Graha Buana Cikarang.
5. Patroli tidak boleh melalui route yang tetap, berhentilah sejenak di
daerah-daerah rawan.
6. Usahakan untuk mengenal semua kebiasaan yang terjadi dalam
lingkungan kerja karena dengan mengenal kebiasaan maka akan di
ketahui sasaran yang ganjil atau mencurigakan.
7. Bila terjadi hal-hal yang di luar kebiasaan, petugas harus mengambil
tindakan namun harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan di
buatkan laporan kejadian/khusus untuk di proses lebih lanjut.
8. Selesai melaksanakan patroli, petugas wajib mencatat hasil patroli di
buku Jurnal Patroli.

E. Prosedur – Prosedur dan Ketentuan - Ketentuan Lainnya;

1) Penjagaan dilaksanakan secara terus menerus dengan


menggunakan sistem kerja 3 shift dengan jumlah jam per shift 8
jam.

2) Pergantian shift dilaksanakan pada jam 07.00 WIB, jam 15.00 WIB dan
jam 23.00 WIB setiap hari.

3) Pengaturan Petugas Jaga di Pos dan Petugas Patroli ditentukan oleh


Supervisor dan diketahui oleh Chief Security.

4) Apabila selama melaksanakan tugas jaga terjadi kejadian emergency


maka petugas wajib mengikuti PROSEDUR EMERGENCY RESPONSE
(terlampir).

5) Selama melaksanakan penjagaan seluruh anggota DILARANG


melakukan :

 Meninggalkan pos tanpa izin dan alasan yang jelas.


 Bercanda kelewat batas.
 Berkelahi sesama teman maupun orang lain.
 Membuang sampah sembarangan.
 Menerima uang atau barang dari orang lain.
 Tidur selama melaksanakan tugas.
 Tidak memakai seragam lengkap beserta peralatan yang ada.
 Berjudi.
 Melakukan tindakan yang melanggar aturan / hukum.
 Meninggalkan pos pada jam tugas tanpa ijin resmi
 Menggunakan HP pada saat menjalankan fungsi pemeriksaan
 Merokok ditempat yang dilarang.
6) Tindakan – tindakan yang wajib dilakukan oleh Anggota Security:

Peristiwa Tertangkap Tangan :

Yang dimaksud dengan Tertangkap Tangan adalah :

Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan Tindakan


Pidana, atau,
Dengan segera sesudah tindak pidana itu dilakukan, atau,
Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai pelaku / orang
yang melakukannya, atau Setelah adanya Barang Bukti, maka proses
dapat dilakukan.

 Maka Tindakan yang wajib dilakukan oleh Anggota Security adalah:

- Menangkap Pelaku dan menyita Barang Bukti.


- Meminta Para Saksi atau Saksi Korban untuk tetap berada di TKP.
- Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan massa.
- Melaporkan dan menyerahkan Tersangka berikut dengan
Barang Buktinya kepada Petugas Kepolisian yang berwenang.

 Tindakan yang harus dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara)


adalah :

Yang dimaksud dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) ;

- Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi atau


akibat yang ditimbulkan.
- Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana
tersebut dimana barang bukti, korban, atau bagian tubuh korban
ditemukan.

a. Melakukan Pertolongan / Perlindungan terhadap Korban.


b. Tutup dan Jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak
berkepentingan, serta menghubungi pihak Kepolisian
terdekat.
c. Pertahankan keaslian TKP (status quo) tetap steril dan
mencegah agar berkas-berkas / barang bukti tidak rusak atau
hilang sampai dengan petugas Kepolisian yang berwenang tiba di
TKP.
d. Apabila petugas Kepolisian tiba di TKP, laporkan tentang
keadaan yang ditemukan di TKP baik tentang korban, pelaku,
berikut dengan barang buktinya.
EMERGENCY RESPONSE

I. DEFINISI:

a) Tanggap Darurat adalah suatu tindakan yang harus diambil guna mengantisipasi
kondisi dan situasi Keadaan Darurat.
b) Keadaan Darurat adalah suatu keadaan dalam kondisi tidak aman / tidak normal
oleh sebab kecelakaan kerja, kebakaran, ledakan, ancaman bom, demonstrasi
dan huru hara, serta terjadinya bencana alam (banjir dan gempa bumi, dan
bencana lainnya) yang berakibat fatal bagi asset – asset suatu fasilitas –
fasilitas proyek (personil, materiil, dokumen, dan kegiatan – kegiatan
operasional).
c) Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang terkait dengan proses kegiatan
kerja yang tidak dikehendaki dan semula tidak diduga.

II. URAIAN PROSEDUR:

A. Persiapan Menghadapi Keadaan Darurat;

1) Mengidentifikasi kategori Keadaan Darurat yang mungkin terjadi di dalam /


luar kawasan kerja.
2) Berkoordinasi dengan instansi – instansi yang berkompeten dan terkait dalam
kegiatan penanggulangan keadaan darurat a.l. TNI / POLRI, Dinas PMK, Rumah
Sakit / PMI, dan Basarnas.
3) Membuat Daftar Nomor Telepon Penting terkait dengan situasi keadaan darurat
dan mendistribusikan serta mensosialisasikannya.
4) Membuat denah / bagan Akses Jalur Evakuasi di kawasan kerja dan
mendistribusikan serta mensosialisasikannya.
5) Memastikan semua Sistem dan Sarana Peralatan Keselamatan dan Keamanan
yang terpasang di kawasan kerja dalam keadaan baik dan siap digunakan
sewaktu – waktu mengantisipasi keadaan darurat yang terjadi (Pemeriksaan
terhadap seluruh sistem dan sarana peralatan tersebut dilakukan secara
periodik mengacu pada prosedur inspeksi K 3 / HES).
6) Membentuk dan menetapkan TIM SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT (SPKD) yang terdiri dari personil – personil (staff dan
karyawan) yang berkualifikasi.
7) Memastikan anggota Tim SPKD mendapatkan pelatihan – pelatihan (teori dan
praktek / simulasi keadaan darurat) secara periodik minimal 2 (dua) kali dalam
setahun.
8) Menetapkan Pedoman Standard Penanggulangan Keadaan Darurat (a.l.
sistem kendali operasi, komunikasi dan tingkat koordinasi) di kawasan kerja
dengan lingkungan kawasan sekitar baik yang terkait maupun tidak dengan
proses kegiatan kerja yang tidak memiliki sistem tanggap darurat.
B. Pada Saat Kejadian Keadaan Darurat;

a. Melaporkan Kejadian Darurat yang dilihat dan dialami kepada Petugas SPKD di
POSKO,
b. Menetapkan Kondisi dari Keadaan Darurat yang sesuai dan berdasarkan
pada eskalasi perkembangan situasinya,
c. Melakukan evakuasi, penyisiran, dan kegiatan lainnya yang diperlukan sesuai
dengan Pedoman Standard Penanggulangan Keadaan Darurat,
d. Menetapkan Tindakan Penanganan; jika yang terjadi kategorinya adalah
Kecelakaan Kerja, a.l;

- Untuk Korban tidak meninggal (luka, pingsan, atau cedera ringan),


maka segera melakukan Tindakan Pertolongan Pertama,
- Apabila mengalami kondisi kritis akibat luka / cedera berat, maka
harus segera dibawa / dirujuk ke Rumah Sakit terdekat,
- Untuk Korban Meninggal, maka langkah – langkah yang harus diambil
adalah dengan segera Mengamankan Tempat Pejadian Perkara (TP TKP),
menghubungi pihak Kepolisian, dan menghubungi Keluarga Korban.

C. Pasca Keadaan Darurat;

1) Memastikan apakah tempat kerja telah dapat untuk dimasuki kembali atau
belum, bilamana keadaan telah Kembali Normal (setelah kejadian bencana
alam / kebakaran).
2) Menetapkan Sistem Kerja Pasca Keadaan Darurat (pulang, libur, atau
bergantian Shift), bilamana keadaan tersebut belum mengakibatkan proses
kegiatan kerja belum dapat beroperasi secara normal.
SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (GBC)
Prosedur Standar Operasional

EMERGENCY RESPONSE

I. Penanganan Demonstrasi Massa (Non – Karyawan)

1. Chief Security, SPV, DANRU, Tim PKD dan Anggota Security segera
menyiapkan alat pemadam kebakaran, memobilisasi kekuatan (dari internal
resources yang ada a.l. sopir, karyawan, dan staff) untuk menahan massa
agar tetap berada diluar area perimeter (pagar betis / barikade), temui
korlap massa pendemo guna mencatat permintaan para pendemo, serta
menghubungi Pimpinan Divisi Estate Management, pihak Kepolisian dan TNI
setempat.

2. Pimpinan Divisi Estate Management dengan didampingi oleh Security


Manager, Chief Security dan pihak Aparat Keamanan melakukan
komunikasi untuk bernegoisasi dengan korlap massa yang berdemo, dan
mendokumentasikan proses negoisasi yang berlangsung.

3. Bila negoisasi terjadi deadlock dan massa mulai bertindak


anarkis, maka segera amankan serta mengevakuasi para Pimpinan dan
Direksi berikut Staff dan para karyawannya, menandai /
mendokumentasikan siapa yang bertindak sebagai provokator massa untuk
bahan informasi laporan lebih lanjut kepada aparat POLRI, dan
menyemprotkan APAR sebagai sarana guna menahan laju pergerakan
massa yang anarkis sambil menunggu bantuan personil aparat keamanan
tiba.
II. Penanganan Terhadap Kekerasan dan Penganiayaan

Tindak kekerasan dan penganiayaan adalah suatu tindakan yang dapat


dilakukan baik oleh sesama karyawan, atau pimpinan kepada bawahan
maupun sebaliknya, ataupun oleh orang luar / pengunjung / tamu / umum
yang berupa pemukulan dimana perbuatan tersebut dilakukan dengan
sengaja melawan hukum yang berlaku.

 Tindakan yang harus dilakukan adalah:

1. Pengawasan terhadap karyawan / tamu / pengunjung yang keluar / masuk


di lingkungan Kawasan Residensial dan Komersial PT. Graha Buana Cikarang.

2. Pemeriksaan terhadap para tamu serta mendata identitasnya bagi yang


hendak bertemu Karyawan, Staff, atau Pimpinan / Direksi PT. Graha Buana
Cikarang.

3. Mengamankan tamu / karyawan yang sengaja membuat keributan (apabila


ada korban).

4. Menjaga dan mengawal keselamatan Pimpinan / Direksi PT. Graha


Buana Cikarang.

5. Membuat Laporan Kejadian dan Berita Acara Kejadian serta melaporkan


segera kepada Pimpinan Divisi Estate Management PT. Graha Buana
Cikarang perihal tindak lanjut pelimpahan penanganannya lebih lanjut
ke pihak POLRI.
SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (GBC)
Prosedur Standar Operasional

EMERGENCY RESPONSE

III. Penangan Kejadian Kebakaran

1. Selamatkan korban manusia dan materi yang semaksimal mungkin dapat di


upayakan, mengamankan dan mengarahkan pengunjung / tamu / karyawan
dan staff melewati jalur Access Evakuasi dan segera menghubungi Pihak
Pemadam Kebakaran, Unit Ambulance, dan aparat keamanan POLRI / TNI.

2. Segera putuskan aliran listrik utama dengan memutuskan jaringan


dari saklar induk dan semua sekering.

3. Gunakan alat pemadam ada untuk segera turun tangan


membantu menangani proses pemadaman api yang masih
berkobar.

4. Berkoordinasi dengan karyawan lain untuk membantu proses


pemadaman api.

5. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekati /


memasuki zona bahaya demi keselamatan diri dan agar tidak merusak /
menghilangkan barang-barang bukti yang ada dan membantu petugas POLRI
yang berwenang dalam mengumpulkan barang bukti / saksi guna proses
pemeriksaan lebih lanjut.
IV. Penanganan Kejadian Tabrakan Kendaraan Bermotor

Dalam kondisi ini pada prinsipnya Anggota Security untuk penanganan


pertama kejadian dilokasi dengan cara musyawarah antara kedua belah
pihak, namun bila tidak tercapai kesepakatan antara keduanya maka, segera
melaporkannya kepada pihak POLRI terdekat yang berwenang (LANTAS).

 Untuk itu, maka tindakan yang harus dilakukan adalah:

1. Amankan lokasi (status quo), bila ada korban maka segera larikan ke
Rumah Sakit terdekat dan segera menghubungi pihak POLRI (LANTAS),

2. Para pelaku tabrakan di amankan, termasuk juga mengamankan kunci


kendaraan, SIM, dan STNK- nya, membuat Laporan Kejadian dan Berita
Acara Kejadian serta mendata dan mengumpulkan informasi dari saksi –
saksi (bila ada) sampai dengan Petugas POLRI (LANTAS) yang berwenang
tiba dilokasi, maka serahkanlah dokumen-dokumen tersebut.

Judul Dokumen Disetujui oleh Tanggal Berlaku

Prosedur Standar Operasional


GBC – ESTATE
13 Okt 2014
Dokumen Asli
DIVISION
Kaji Ulang
No Registrasi Dokumen Versi
Berikutnya Halaman 20 dari 32
OPS-EM/KAM/GBC/JBK/SOP/001/X/2014 1.0
SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (GBC)
Prosedur Standar Operasional

LAMPIRAN 1: FORM KENDALI SUPERVISI

Site Area / Post : RESIDENCES & COMMERCIAL / POSKO SEC.


Department: SECURITY
Dari: SUPERVISOR
Tanggal / Waktu / SHIFT:
Kepada: CHIEF SECURITY
Cc: SECURITY MANAGER / DEPUTY

I. Kedisplinan Anggota (Kehadiran, Kerapihan, Sikap dan Etika) :

II. Aktifitas / Kegiatan Rutin (TURJAWALI):

III. Prioritas Tugas Utama (SOW):

IV. Event / Kegiatan / Kejadian / Incident yang ada:

V. Tugas yang Masih Belum Tuntas / Terselesaikan:

VI. Situasi dan Kondisi:

VII. Lain – Lain (Saran Tindakan):

VIII.Tanggapan Atasan Langsung & Tanda Tangan

IX. Tanda Tangan SPV Turun Jaga Tanda Tangan SPV Naik Jaga
LAMPIRAN 2: FORM KENDALI PATROLI INSPEKSI POS
FORM: PAT/KAM-GBC/2014

POST INSPECTION

HARI /TANGGAL : LOKASI: RESCOM SHIFT: JAM:


NO NAME JOB TITLE POS INSPECTION TIME AWARENESS APPEARANCE HYGENE REMARK

1
SO
2
SO
3
SO
4 SO
5 SO
6
SO

7
SO

8
SO
9
SO

10
SO

11
SO

12
SO
13
SO

14
SO

15
SO

16
SO
17
SO

18
: SO

19
SO

20
SO

21
SO

22
SO

23
SO

24
SO

25
SO

26
SO

27
SO
28
SO

29
SO

30
SO

31
SO

32
SO

Catatan: INSPECTED BY :

NAME : NAME :
SHIFT LEADER : POSITION : SUPERVISOR
GROUP : RESCOMM SECURITY
LAMPIRAN 3: FORM KENDALI PATROLI AREA CHECK POINT

FORM: PAT/KAM-GBC/2014
LAPORAN UNIT PATROLI SECURITY RESCOMM
Hari/Tanggal : /
Shift : JAM: SECTOR A
Personal In Charge : TTD: UNIT 006
No Jam Area Check point Temuan Solusi/Tindakan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7

Shift : JAM: SECTOR B


Personal In Charge : TTD: UNIT 007
No Jam Area Check point Temuan Solusi/Tindakan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7

Mengetahui:

SUPERVISOR
LAMPIRAN 4: MAPPING AREA OF RESPONSIBILITY

SEKTOR POS TAKTIS FASILITAS WILAYAH AGHT KONSEP


AREA HUKUM & PENGAMANAN
TERITORIAL

TIMUR Pos 5  Main Gate  Kab. Bekasi  Tamu tdk resmi Penerimaan Tamu
Pos 6  Perumahan  Polresta  Penerobosan Penanganan Barang
Pos 7  Pertokoan Bekasi  Pencurian Pengamanan VVIP
Pos 8  Perkantoran  Kodim 0509  Penggelapan Koordinasi
 Pos 9  Pembangunan  Kec. Cikarang  Perampasan Pengawalan
 Pos 10 Proyek Timur  Kebakaran  Akses kontrol
 Pos 11  Hotel &  Kec.  Demonstrasi Patroli Area
 Roxy & Apartment Cikaarang Sel.  Sabotase Penertiban
Pecenongan  Tempat  Kec. Cikarang  Sterilisasi
 Farmers Hiburan Pusat
Market  Taman Kec.Cikarang Utara
 Pertigaan  Rumah Sakit  Ds.
Gardenia  Pasar Jayamukti
 Ds.
Mekarmukti
BARAT MOVIELAND  Main Gate  Kab. Bekasi Tamu tdk resmi  Penerimaan Tamu
 Pos 1  Main Office  Polresta Penerobosan  Penanganan Barang
 Pos 2  Perumahan Bekasi Pencurian  Pengamanan VVIP
 Pos 3  Pertokoan  Kodim 0509 Perampasan  Koordinasi
 Pos 4  Perkantoran  Kec. Cikarang Penggelapan  Pengawalan
 Pos 12  Fasilitas Timur Kebakaran  Akses kontrol
 Median Golf Pendidikan  Kec. Cikarang Demonstrasi  Patroli Area
 Medical  Fasilitas Sel. Sabotase  Penertiban
Center Olahraga  Kec. Cikarang  Sterilisasi
 Sentra Niaga  Pembangunan Pusat
 Simpang Proyek  Kec. Cikarang
Anggrek  Hotel & Utara
Apartment  Ds. Jatireja
 Parking Area  Ds. Sertajaya
 Tempat  Ds.
Hiburan Simpangan
 Ds.
Mekarmukti
LAMPIRAN 5: PLOTTING PERSONIL POS

SEKTOR TIMUR
No. POS TAKTIS I II III KETERANGAN
1 POS 5 (GARDENIA) 2 2 2
2 POS 6 (BOTANICAL) 1 1 - 1 PERSONIL TAM BAH AN

3 POS 7 (TROP ICANA) 4 4 5


4 POS 8 (SIMPRUG) 2 2 2 1 PERSONIL TAM BAH AN

5 POS 9 (GATE 11 ) 1 1 - SHIFT III (TARU M BARAT)

6 POS 10 (TARUM) 1 1 2
7 POS 11 (PAV. KOST) 3 3 3
(8 ) P ECENONGAN & ROXY 2 2 - (20.00 – 06.00 1 PERSONIL TAM BAH AN
WIB) SHIFT II & III (TROPICAN A &
M ED.CENTER)
(9 ) P ERTIGAAN GARDENIA 1 1 2 1 PERSONIL TAM BAH AN

(10 ) FARMERS MARK ET 3 3 4 1 PERSONIL TAM BAH AN


(06.00 – 08.00 (+)
WIB) TRAFFIC CONTROL
16.00 – 18.00
WIB)

TOTAL 20 20 20

SEKTOR BARAT
No. POS TAKTIS I II III KETERANGAN
1 MOVIELAND 5 4 4
2 POS 1 (ROTARI) 1 1 - (07.00 – 23.00 1 PERSONIL TAMBAHAN
WIB)
3 POS 2 (KTG) 1 1 1
4 POS 3 (VERANDA) 1 1 1
5 POS 4 (TGB) 1 1 1
6 POS 12 (D’JAVA) 2 2 2
7 POS SENTRA NIAGA 1 1 1 1 PERSONIL TAMBAHAN
(8) POS 13 (MED.CTR) - 2 2 (20.00 – 06.00 (+) 1 PERSONIL
WIB) MOVIELAND & 1
PERSONIL PECENONGAN
(9) POS MEDIAN GOLF 1 1 2 (23.00 – 06.00 (+) 1 PERSONIL ROTARY
WIB)
(10) POS PERTIGAAN ANGGREK 1 1 - 1 PERSONIL TAMBAHAN
(21.00 – 23.00
(+) *GIANT & ROTARY WIB)
2 2 2 (17.00 – 18.00
*MEDIAN GOLF WIB) PATROLI
01.00 – 03.00 AREA
WIB) SURVEILANCE
(05.00 – 06.00
WIB)
TOTAL 16 16 16
LAMPIRAN 6: KEKUATAN PERSONIL ORGANIK & STRUKTUR ORGANISASI

1. AREA MANAJER KEAMANAN : 1 PERSONIL


2. KEPALA SEKSI KEAMANAN : 1 PERSONIL
3. CHIEF SECURITY : 1 PERSONIL
4. SUPERVISOR : 4 PERSONIL
5. KOMANDAN REGU (DANRU) : 4 PERSONIL
6. ANGGOTA SECURITY :144 PERSONIL

JUMLAH TOTAL KEKUATAN :155 PERSONIL

RESCOMM
AREA MANAGER
(1)

Kasie. SEC.
(1)

CHIEF
SECURIT
Y (1)

SUPERVISOR (A) SUPERVISOR (B) SUPERVISOR (C) SUPERVISOR (D)

DANRU (A) DANRU (B) DANRU (C) DANRU (D)

ANGGOTA
(36) ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA (36)
(36) (36)
DEFINISI:

Manajemen Keamanan Perusahaan adalah Departemen Keamanan Perusahaan.

Area Manager Keamanan adalah pimpinan tertinggi Departemen Keamanan


Perusahaan yang bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan
mengendalikan pelaksanaan Pekerjaan Pengamanan di wilayah kerja Perusahaan.

Kepala Seksi Security / Deputy Manager adalah personel yang ditunjuk oleh Perusahaan
untuk menjalankan tugas dan fungsi yang terkait dengan administrasi, logistik, dan personalia
(minlogpers) pengamanan.

Shift Leader / Supervisor adalah Personil Departemen Keamanan Perusahaan yang


bertanggung jawab mengawasi/memonitor dan mengendalikan secara langsung pelaksanaan
tugas operasional pengamanan pada setiap Shift - nya serta membantu tugas-tugas harian
Area Manager.

Group Leader / Komandan Regu adalah Personil Departemen Keamanan Perusahaan yang
bertugas dan bertanggung jawab mengatur dan mengendalikan Satuan Pengamanan pada
setiap Regu dalam melaksanakan Pekerjaan Pengamanan Perusahaan.

CHIEF Security adalah Personil Grup Kontraktor yang bertugas dan bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas-tugas Operasional Pengamanan yang tertuang dalam Kontrak dan
SOP serta menjalankan fungsi pembinaan terhadap sikap, etika, mental dan kedisiplinan
Anggota Satpam.

Satuan Pengamanan adalah semua Personil Grup Kontraktor yang bertugas menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan Perusahaan di bawah pengawasan dan pengendalian
Komandan Regu dan Supervisor.

Personil Pengamanan adalah seluruh Personil Departemen Keamanan Perusahaan dan


Personil Grup Kontraktor yang ditugaskan di fasilitas-fasilitas Perusahaan, termasuk tetapi
tidak terbatas pada Personil Pengamanan berseragam yang selanjutnya disebut sebagai
Satuan Pengamanan

MANAJEMEN OPERASIONAL PENGAMANAN

Area Manager Keamanan wajib mengadakan pengawasan terhadap seluruh Personil


Pengamanan dalam menjalankan tugas-tugas mereka yang terkait dengan pengamanan
berdasarkan SOP yang berlaku dan peraturan tata tertib serta kebijakan dari Divisi Estate
Perusahaan.

Supervisor dan Komandan Regu berkompeten dan wajib untuk menjalankan tugas-tugas
pengawasan dan fungsi pengamanan yang melekat pada pengaturan personil dan tugas
pokoknya di masing - masing Regu pada setiap Shift - nya serta bertanggung jawab secara
langsung kepada Area Manager Keamanan.
Manajemen Operasional Pengamanan ini termasuk:

1. Mengawasi pos-pos penjagaan statis.


2. Mengawasi pelaksanaan pengaturan akses kontrol.
3. Manajemen pergantian regu dan petugas satuan pengamanan.
4. Melaksanakan tindakan atas terjadinya insiden, krisis dan keadaan darurat termasuk
penyediaan laporan kemajuan berkala mengenai pelaksanaan tindakan di wilayah -
wilayah operasional pengamanan.
5. Melaksanakan patroli di perkantoran, perumahan, area komersial (hotel, apartment,
pertokoan), fasilitas - fasilitas umum, tempat hiburan, taman rekreasi & olahraga, dan
penertiban terhadap PKL serta akses - akses boulevard dan jalan - jalan utama dalam
Kawasan.
6. Kemampuan mengamankan insiden atau kejadian di lokasi untuk mencegah resiko
lebih lanjut terhadap aset dan personel dan menjaga bukti kejahatan.
7. Menjaga komunikasi yang efektif dengan pelaporan kegiatan operasional
yang terperinci dan akurat.
8. Evaluasi dan pemantauan situasi keamanan secara konsisten.
9. Penyelidikan tehadap pelanggaran internal oleh Kontraktor, semua pelanggaran harus
dilaporkan, disimpan dalam database dan digunakan oleh Departemen Keamanan
Perusahaan untuk analisis pola, kecenderungan, dan penyelidikan dalam rangka
mencegah kejadian lebih lanjut
10. Catatan pemeliharaan seperti Absensi Kehadiran (Harian dan Bulanan),
Jadwal Rencana Kerja Anggota Sekuriti, Laporan Insiden, dan sebagainya.
11. Kehadiran dan partisipasi dalam rapat-rapat Manajemen di lokasi Perusahaan
12. Mengetahui jumlah personil lapangan di wilayah operasional.
13. Tugas-tugas lainnya dalam parameter untuk menunjang keberlanjutan pekerjaan.

Chief Security bertanggungjawab dan bertugas untuk melatih dan membina serta mengatur
jadwal pelatihan penyegaran untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggota
satuan pengamanan sesuai keadaan dilapangan tanpa mengganggu operasional pengamanan
dengan tujuan agar dapat;

1. Mencegah kecelakaan dan kehilangan nyawa


2. Mencegah kerusakan dan kehilangan asset
3. Mencegah dan menghalangi kejahatan
4. Melindungi asset
5. Mendeteksi kemungkinan adanya kehilangan, kerusakan, atau kejahatan
6. Reaksi cepat untuk membantu menangani kejadian, mengatasi insiden, & keadaan
darurat.

Chief Security wajib untuk membuat rencana kerja bulanan terkait pembinaan dan pelatihan
Anggota Satpam dan wajib dikoordinasikan dengan para Supervisor serta dimasukkan ke
dalam Laporan Bulanan yang dilaporkan kepada Area Manajer Keamanan.
LAMPIRAN 7: MANPOWER DEPLOYMENT

Summary of Manpower Deployment for


RESIDENCIAL & COMMERCIALS Area
PERSONNEL
NO POST NAME KETERANGAN
I II III OFF TOTAL

Personnel
1 Chief Security
2 POS MOVIELAND 5 4 4 5 18
3 POS 1 ROTARY 1 1 - 1 3 1 pers. baru
4 POS 2 KTG 1 1 1 1 4
5 POS 3 VERANDA 1 1 1 1 4
6 POS 4 TGB 1 1 1 1 4
7 POS 12 D’JAVA 2 2 2 2 8
8 POS 13 MEDICAL CENTRE - 2 2 - 4
9 POS SENTRA NIAGA 1 1 1 1 4 1 pers. baru
10 POS MEDIAN GOLF 1 1 2 1 5
11 POS SIMPANG ANGGREK 1 1 - 1 3 1 pers. baru
12 POS 5 GARDENIA 2 2 2 2 8
13 POS 6 BOTANICAL 1 1 - 1 3 1 pers. baru
14 POS 7 TROPIKANA 4 4 5 5 18
15 POS 8 SIMPRUG 1 1 2 1 5
16 POS 9 GATE 11 1 1 - 1 3
17 POS 10 ALFAMIDI TARUM BARAT 1 1 2 1 5
18 POS 11 PAVILIUN KOST 3 3 3 3 12
18 POS SIMPRUG PLAZA 1 1 1 1 4 1 pers. baru
19 POS PERTIGAAN GARDENIA 1 1 2 1 5 1 pers. baru
20 POS PECENONGAN & ROXY 2 1 - 2 5 1 pers. baru
21 POS FARMERS MARKET 1 1 2 1 5 1 pers. baru
22 Unit Patroli Mobil 4 4 4 4 16

Sub Total 36 36 36 36 144


LAMPIRAN 8: MAPPING AREA OF SECURITY POSTS

Judul Dokumen Disetujui oleh Tanggal Berlaku

Prosedur Standar Operasional


GBC – ESTATE
13 Okt 2014
Dokumen Asli
DIVISION
Kaji Ulang
No Registrasi Dokumen Versi
Berikutnya Halaman 30 dari 32
OPS-EM/KAM/GBC/JBK/SOP/001/X/2014 1.0
LAMPIRAN 9: POST WORK INSTRUCTIONS
1. POS OFFICE JABABEKA CENTER / HOLLYWOOD PLAZA, MOVIELAND
(Total Kekuatan 5 [lima] personil per Shift)

Tugas mereka adalah:


i. Memahami prosedur access control khususnya melakukan pemeriksaan terhadap
kendaraan yang akan memasuki area parkir Movieland.
ii. Melaksanakan prosedur penerimaan tamu. Jika ada Tamu yang datang pastikan
mengisi buku tamu dengan mencantumkan Nama, Jam Masuk dan Keluar, keperluan
apa serta siapa yang ditemui dan melaksanakan prosedur penerimaan tamu,
surat/dokumen dan paket/barang.
iii. Mencegah masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan ke dalam wilayah
kerja PT. Graha Buana Cikarang di Jababeka Center, Hollywood Plaza, Movieland.
iv. Sudah melaksanakan pelatihan kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran.
v. Bereaksi dan melaksanakan evakuasi apabila terjadi kebakaran/bencana alam.
vi. Menangani secara terbatas apabila terjadi tindakan kriminal.
vii. Mengamankan kegiatan rapat GBC di meeting room.
viii. Memelihara ketertiban, kerapihan dan kebersihan pos penjagaan, ruangan rapat,
dan lain lain.
ix. Memelihara pencatatan
x. Melaksanakan patroli secara berkala untuk mengecek pagar pagar, pintu pintu
masuk, jendela jendela luar, lampu lampu penerangan, kantor kantor, area area
umum dan area area lain khususnya pada saat tugas jaga malam sesuai yang
diarahkan oleh Komandan Regu.
xi. Mengisi checklist patroli dan menyerahkannya kepada Komandan Regu.
xii. Melaporkan setiap temuan yang tidak biasa kepada Komandan Regu.
xiii. Mencatat semua kendaraan yang diparkir di Movieland, cek semua pintu
mobil, pintu mobil yang tidak dikunci agar dicatat (Khusus untuk petugas jaga
malam).

2. POS CLUSTER HUNIAN & PAVILION (Static Guarding)

2.1 POS TROPIKANA (Total Kekuatan 5 [lima] personil per Shift)


2.2 POS SIMPRUG (Total Kekuatan 2 [dua] personil per Shift)
2.3 POS GARDENIA (Total Kekuatan 2 [dua] personil per Shift)
2.4 POS D'JAVA (Total Kekuatan 2 [dua]personil per Shift)
2.5 POS KTG (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
2.6 POSKO TGB (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
2.7 POS VERANDA (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
2.8 POS BOTANICAL (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
2.9 POS PAVILION KOST (Total Kekuatan 3 [tiga] personil per Shift)

Tugas mereka adalah:


i. Mengawasi dan memantau akses ke fasilitas-fasilitas (dikunci/tidak dikunci)
ii.Menerapkan dan melaksanakan prosedur access control; tamu, pekerja / kontraktor
dan prosedur serah terima serta pemeriksaan barang.
iii. Mengunci/membuka gerbang-gerbang dan pintu-pintu pada waktu-waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya atau sesuai dengan kebutuhan.
iv. Patroli sedikitnya sekali setiap jam untuk mengecek sekeliling pagar, memeriksa
seluruh pintu, jendela dan lampu serta yang lainnya
v. Menangani kehilangan atau penemuan barang.
vi. Menertibkan dan melarang PKL, Pemulung, atau Gepeng agar tidak memasuki area
cluster hunian.
vii. Menindak-lanjuti alarm kebakaran, alarm keamanan dan kecelakaan-kecelakaan serta
melaporkannya ke Operator Pusat Komunikasi Darurat melalui radio HT.
viii. Mengaktifkan atau menonaktifkan system alarm keamanan sesuai dengan waktu -
waktu yang telah ditentukan atau sesuai dengan kebutuhan
ix. Mengoperasikan generator listrik jika Pembangkit Utama padam atau sesuai dengan
kebutuhan menjaga kebersihan pos setiap saat.

3. POS PANTAU (Static & Mobile Guarding)

3.1 POS SENTRA NIAGA (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
3.2 POS MEDIAN GOLF (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
3.3 POS ROTARY (Total Kekuatan 1 [satu] personil Shift I & II)
3.4 POS SIMPRUG PLAZA (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
3.5 POS SIMPANG ANGGREK (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
3.6 POS PERTIGAAN GARDENIA (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
3.7 POS ROXY (Total Kekuatan 1 [satu] personil Shift I & II)
3.8 POS PINTU 11 (Total Kekuatan 1 [satu] personil Shift I & II)

Tugas mereka adalah:


i. Mengawasi dan memantau situasi Keamanan sekitar dan melaporkan perkembangan
via Radio HT setiap jamnya kepada Danru dan Unit Patroli.
ii. Menjaga dan mengawasi Holding Board yang terpasang di sekitar titik pemantauan
dari aksi pencoretan dan perusakan.
iii. Menertibkan PKL dan Parkir Kendaraan (sterilisasi khusus di badan jalan).
iv. Melakukan Sterilisasi Area; orang nongkrong & PKL (khusus Median Golf)
v. Mensortir Unit Angkutan Berat / Dump Truk Container yang akan melintasi zona
Kawasan Cluster Hunian melalui akses Rotary - Boulevard - Thamrin - ROXY & Pintu
11.

4. POS TRAFFIC CONTROL (Static & Mobile Guarding)

4.1 POS FARMERS MARKET (Total Kekuatan 1 [satu] personil per Shift)
4.2 POS ALFAMIDI TARUM BARAT (Total Kekuatan 1 [satu] personil Shift I & II,
2 [dua] personil Shift III)
4.3 POS PECENONGAN (Total Kekuatan 1 [satu] personil Shift I & II)

Tugas mereka adalah:


i. Mengawasi dan memantau situasi Keamanan sekitar dan melaporkan perkembangan
via Radio HT setiap jamnya kepada Danru dan Unit Patroli.
ii. Mengatur kelancaran arus lalulintas di area tugas.
iii. Menertibkan PKL dan Parkir Kendaraan (sterilisasi khusus di badan jalan).
iv. Mensortir Unit Angkutan Berat / Dump Truk Container yang akan melintasi zona
Kawasan Cluster Hunian melalui akses Rotary - Boulevard - Thamrin - ROXY.

Anda mungkin juga menyukai