Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

DI RUANGAN POLI KIA RSUD UNDATA


PROVINSI SULAWESI TENGAH

DI SUSUN OLEH :
SARVA M. SOMAT, S.Kep
WN10323048

CI LAHAN CI INSTITUSI

Imelda, A.,Md.Keb Ns. Katrina Feby Lestari, S.Kep., M.P.H


NIP. 197908232001122003 NIK. 20120901027

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
2024
1. Definisi
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen
Forer, 2019). Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan
sehat dan baik (Wiknjosastro, 2021)
2. Tanda dan Gejala
Menurut Haen Forer, (2020) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
1) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
2) Mual muntah (morning sicknes)
3) Letih, sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada Wanita hamil pertama.
5) Perubahan pada mamae
6) Frekuensi berkemih meningkat. Dan Lekore/keputihan
2. Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu
17- 18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan
lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali
permenit.
b. Adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
3. Patofisiologi
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel- sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2020).

4. Pathway ANC
1. Trimester I

Konsepsi Fertilitas Implantasi Embryogenesis Maturasi janin

Perubahan pada ibu


Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardi Sist.urina


perub.psikologis, o ria
ketidakstabilan Instabili vascular
hormon tas Penekanan
hormon Peningka vesika
e tan TD urinaria
karena
Ansietas Perubahan Asam pembesaran
peran lambung Sakit uterus
sebagai meningkat kepala
calon ibu Frekuensi
Perub.pro Rasa Nyeri BAK
ses Koping sebah/m meningkat
keluarga individu ual
tdk Gangguan
efektif Muntah eliminasi
urin
Intake
maka Kebersi
nan han
menur genital
un menuru
n
Perub.nut
risi Kelembaban
kurang meningkat
dari
kebutuha Resiko
n infeksi
2. Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Kulit Saliva & asam Postur tubuh
Na+ Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body volume plasma serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac TD meningkat Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output seksual Perub.body Nyeri Akut pola nafas Perub.peran
Sakit kepala image Pengosongan
Resiko cidera Perub.pola lambung lambat
janin & Nyeri Akut seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
3. Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri Akut
5. Pemeriksaan Leopold
1. Leopold 1
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
2. Leopold 2
Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping atau menentukan letak
punggung.
3. Leopold 3
Menetapkan bagian apa yang terletak diatas simfisis pubis.
4. Leopold 4
Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul atau belum.
6. Adaptasi Psikologis Pada Masa Kehamilan
Menurut Asrinah, dkk 2020, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
b. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi
2) Merasakan gerakan anak
3) Libido meningkat serta menuntut perhatian dan cinta
c. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
1) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
2) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
3) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah minimal dilakukan 2x selama hamil, pada trimester 1
dan 2.
2. Pemeriksaan urine
Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine.
3. Pemeriksaan radiologi
USG untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan
tafsiran kehamilan
8. Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi : Perdarahan,
Pre-eklampsia/eklampsia, Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
dan Hidramnion, Ketuban Pecah Dini
2. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung: Penyakit Jantung, Tuberculosis,
Anemia, Malaria
3. Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2020).
9. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan
dietnya
2. Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum
dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil
3. Perawatan Payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. (Mochtar, 2021).
II. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
1. Pengkajian
Pengkajian fokus yang dapat dilakukan pada kehamilan trimester 3 sebagai
berikut:
1. Keluhan utama klien saat ini
2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya bagi klien
multipara
3. Riwayat peyakit keluarga
4. Keadaan klien meliputi:
a. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
1) Penampilan umum (postur tubuh, penampilan, kesadaran)
2) TTV (TD, Nadi, RR, BB, TB)
b. Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
c. Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
d. Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis, bau mulut.
e. Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran saluran
limfe.
f. Dada :
1) Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
2) Jantung :kaji keadaan jantung pasen
3) Payudara : adakah benjolan / tidak, kesimetrisan
g. Abdomen
1) Ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya bila
perlu.
2) Periksa bentuk perut, linea alba, striae gravidarum, bekas
operasi, gerakan janin
3) Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan dengan depresi pusat
pernapasan, penurunan energi, kecemasan (D.0005)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan Kurang terpapar informasi (D.0080)
3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Pola nafas tidak efektif Pola Nafas Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Untuk mengetahui masalah
(D.0005) Setelah dilakukannya tindakan keperawatan Observasi pernapasan yang dialami pasien
Penyebab: selama 2x24 jam Diharapkan Pola nafas 1. Monitor pola napas (frekuensi, 2. Untuk mengetahui adanya bunyi
1. Hambatan Upaya Nafas membaik dengan kriteria hasil (L.01004) kedalaman , usaha nafas) napas tambahan
2. Gangguan Neurologis 1. Dispnea menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan 3. Untuk membuat pasien merasa
3. Penurunan energi 2. Penggunaan otot bantu napas menurun (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi lebih nyaman
4. Posisi tubuh yang 3. Pemanjangan fase ekspirasi menurun kering) 4. Untuk membantu pasien
menghambat ekspansi Terapeutik mengeluarkan dahak yang
paru 3. Posisikan semi-fowler atau fowler dialami
5. Kecemasan 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 5. untuk membantu pernapasan
5. Berikan oksigen, jikaperlu pasien
Edukasi 6. untuk membantuk pasien
6. Ajarkan teknik batuk efektif melakukan batuk efektif
Kolaborasi 7. untuk membantu mengatasi
7. Kolaborasi pemberian brokodilator, masalah batuk pasien
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Nyeri akut (D.0077) Tingkat Nyeri Manajemen nyeri (I.08238) 1. Untuk mengetahui seberapa
Penyebab: Setelah dilakukannya tindakan keperawatan Observasi besar rasa nyeri yang dirasakan
1. Agen pencedera selama 2x24 jam Diharapkan nyeri akut 1. Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, pasien
biologis membaik dengan kriteria hasil (L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Untuk mengetahui skala nyeri
2. Agen pencedera 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri yang dirasakan pasien
kimiawi 2. Meringis menurun Terapeutik 3. Untuk mengurangi rasa nyeri
3. Agen pencedera fisik 3. Kesulitan tidur menurun 3. Berikan teknik non farmakologis untuk yang dirasakan
4. Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, 4. Untuk membantu mengurangi
hypnosis, akupresur, biofeedback, terapi nyerim yang di rasakan pasien
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi akibat lingkungan
terbimbing, kompres hangat/dingin) 5. Untuk membantu pasien secara
4. Kontrol lingkungan yang memperberat mandiri mengatasi atau
rasa nyeri (mis. suhu ruangan, memredahkan nyeri yang
pencahayaan, kebisingan) dirasakan
Edukasi 6. Untuk mengurangi rasa nyeri
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri yang dirasakan
6. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 7. Untuk mengobati nyeri yang di
mengurangi rasa nyeri Kolaborasi rasakan pasien
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
3. SDKI: D.0080 SLKI: L.09093 Anxiety reduction (I.09314)
1. Gunakan pendekatan yang 1. Untuk membina hubungan
Ansietas Tingkat Ansietas
menenangkan saling percaya pada pasien
Penyebab: Ekspektasi: Menurun 2. Temani pasien untuk memberikan 2. Untuk membantu menurunkan
1. Krisis situasional Kriteria Hasil: keamanan dan mengurangi rasa takut kecemacan pasien
2. Kebutuhan tidak 1. Verbalisasi kebigungan menurun 3. Dengarkan dengan penuh perhatian 3. Agar pasien merasa bahwa dia
terpenuhi 2. Verbalisasi khawatir menurun 4. Bantu pasien mengenal situasi yang dihargai saat berbicara dan
3. Krisis maturasional 3. Perilku gelisah menurun menimbulkan kecemasan pasien nyaman
4. Ancaman terhdap 4. Perilaku tegang menurun 5. Instruksikan pasien menggunakan 4. Agar pasien dapat keluar dari
konsep diri 5. Keluhan pusing menurun teknik relaksasi rasa cemas yang dirasakan
5. Ancaman terhadap 6. Anoreksia menurun 6. Kolaborasi pemberian obat untuk 5. membantu menurunka
kematian 7. Palpitasi menurun mengurangi kecemasan perasaan cemas
6. Kekhawatiran 8. Diaphoresis menurun
mengalami kegagalan 9. Tremor menurun
7. Disfungsi sistem 10. Pucat menurun
keluarga
8. Hubungan orang tua-
anak tidak memuaskan
9. Faktor keturunan
(temperaman mudah
teragitasi sejak lahir)
10. Kurang terpapar
informasi
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2021, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bulechek G, Dkk. 2021 – 2023. Klasifikasi Luaran Keperawatan. Pengukuran Outcome


Kesehatan Edisi Keenam : Elseiver Jakarta

Haen Forer. 2020. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Heather, T. Herdman. 2021. NANDA. International Diagnosis Keperawatan : Defenisi Dan


Klasifikasi 2021 – 2023. Edisi 12. EGC : Jakarta.

Manuaba, IBG 2020, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta

Muchtar Rustam. 2021. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2021), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Wiknjosostro. 2021. Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka Sarwana

Wilkinson, Judith M. 2021. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan


Intervensi.Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai