PROPOSAL
PROPOSAL
201801065
Pembimbing I Pembimbing II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 26
C. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
A. Desain Penelitian 28
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 28
C. Populasi Dan Sampel 28
D. Variabel Penelitian 29
E. Definisi Operasional 29
F. Instrumen Penelitian 31
G. Teknik Pengumpulan Data 33
H. Analisis Data 34
I. Bagan Alur Penelitian 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ansietas atau kecemasan ialah respon emosional serta
kekhawatiran yang tidak jelas yang mana ini berkaitan dengan perasaan
yang tidak berdaya ataupun timbulnya perasaan yang tidak pasti.1 Di
dalam kondisi ini. Individu yang mengekspresikan kecemasannya terhadap
suatu perilaku cemas yang tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan
juga dapat dipicu oleh hal-hal baru, pengalaman baru, kondisi saat sakit,
termasuk kecemasan yang muncul dan di alami oleh ibu hamil menjelang
persalinan.2
Berdasarkan data (WHO)3 mencatat, sekitar 13 % ibu hamil
mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Kondisi ini lebih tinggi
terjadi pada negara berkembang yaitu mencapai 19,8 %. Beberapa negara
berkembang didunia beresiko tinggi terjadinya gangguan psikologis pada
kehamilan diantaranya Uganda, Nigeria, Zimbabwe dan afrika selatan. Di
Uganda sebanyak 18,2% ibu hamil mengalami depresi ataupun
kecemasan, Di Nigeria sebanyak 12,5%, Zimbabwe sebanyak 19% dan
afrika selatan 41%.4
Berdasarkan penelitian Wibowo5 yang dilakukan di Banyuwas
Jawa Tengah didapatkan hasil sebanyak 42,8% ibu hamil yang mengalami
kecemasan menjelang persalinan. Terdapat riset yang dilakukan pada ibu
hamil primigravida 22,5% mengalami cemas ringan, selanjutnya 30%
mengalami cemas sedang, 27,5% cemas berat dan 20% ibu hamil yang
mengalami cemas sangat berat. Ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Suyati6 yang mana dari jumlah sampel 48 orang ibu hamil
terdapat sebanyak 29 ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan, 6 ibu
yang mengalami kecemasan sedang dan 13 ibu yang mengalami
kecemasan berat.
1
2
bisa menyebabkan individu mengalami cemas dan stress. Hal itu terjadi
karena kurangnya informasi serta pengetahuan ibu tentang kesehatan dan
kehamilannya.11 Hal tersebut didukung oleh penelitian Evi rinata dan
Gita12 menjelaskan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan
pada ibu hamil trimester III dengan p-value =0,000.12 selain dukungan
keluarga dan pengetahuan paritas juga mempengaruhi kecemasan ibu
hamil menjelang persalinan.
Paritas juga mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil, karena
berkaitan dengan aspek psikologis ibu.13 Handayani14 berpendapat bahwa
semakin dekat waktu melahirkan apalagi pada persalinan pertama, wajar
jika muncul rasa takut dan cemas pada ibu hamil karena itu merupakan
pengalaman pertama dalam hidupannya.14 Hal tersebut di dukung oleh
penelitian Evi rinata dan Gita ayu andiani12 menunjukkan ada hubungan
yang bermakna antara paritas dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan dengan p-value=0.008.12
Religiusitas juga dapat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil
karena merupakan keyakinan serta mengandung nilai sistem perilaku yang
melambangkan semua persoalan yang dihayati sebagai hal yang paling
bermakna. Ibu hamil yang merasakan gelisah serta takut akan berusaha
mendekatkan diri dengan tuhannya, agar hatinya menjadi tentram dan
yakin dalam menjalani masa kehamilan dan proses melahirkan. 15 Hal
tersebut didukung oleh penelitian Dedeh mahmudah16 menjelaskan ada
hubungan kecemasan dengan religiusitas pada ibu hamil primigravida
menjelang persalinan.
Berdasarkan dari hasil wawancara pada tanggal 28 desember 2021
data yang diperoleh oleh peneliti dari 11 orang ibu hamil mengatakan
mengalami kecemasan menjelang waktu melahirkan. Penyebab rasa cemas
disebabkan mereka yang merupakan kehamilan pertama dan mengatakan
karena kurang mengetahui tentang kehamilan, namun ada juga yang
mengatakan karena takut perdarahan serta ada juga ibu hamil yang
mengatakan mengalami kecemasan karena kurang mendapat perhatian dan
4
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi pendidikan STIKes Widya Nusantara Palu
Penelitian ini di harapkan bisa memberikan informasi sebagai
bahan referensi mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu kedepannya
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
2) Bagi Responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, menambah
pengetahuan, memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya
ibu hamil mengenai kecemasan serta dampak kecemasan bagi ibu
hamil.
3) Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi
terhadap dampak kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Tinjauan umum tentang kecemasan
a. Pengertian kecemasan
Kecemasan ialah keadaan emosi tanpa objek tertentu.
Perasaan cemas disebabkan oleh hal-hal yang tidak diketahui yang
berkaitan dengan pengalaman baru, seperti masuk sekolah,
memulai pekerjaan baru dan melahirkan anak. Cemas yaitu
perasaan yang tidak menyenangkan yang digambarkan dengan
kegelisahan atau ketegangan.17
Cemas dalam Bahasa latin “anxius“ dan Bahasa jerman
“Angst“ kemudian menjadi “Anxiety“ yang berarti kecemasan,
merupakan suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan
suatu efek buruk dan keterangsangan. Cemas mengandung arti
pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang perna dialami setiap
individu dalam rangka memacu seseorang dalam mengatasi
masalah yang sedang dihadapi dengan baik.18
Ansietas atau kecemasan (anxiety) yaitu kondisi emosi
yang ditandai dengan munculnya rasa tidak nyaman pada diri
seseorang, serta merupakan perasaan yang tidak berdaya serta tidak
menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas.
Ansietas merupakan kondisi yang normal dan merupakan reaksi
sehat terhadap stress yang berhubungan dengan aktivasi respon
fight-or fight dari segi fisik, mental, dan perubahan perilaku yang
memungkinkan seseorang untuk menghadapi ancaman atau
bahaya.19
b. Teori kecemasan
1) Teori genetik
6
7
d) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh
manusia guna mempertahankan hidup dan juga kebutuhan
hidup sehari-hari. ibu hamil yang mempunyai pekerjaan akan
sering bertemu dengan orang banyak sehingga membuatnya
memperoleh informasi tentang pengalaman kehamilan dari
orang lain. Selain itu ibu yang mempunyai pekerjaan bisa
mengontrol perasaan cemas dengan baik. Berbagai infomasi
dan pengalaman dari orang lain bisa mengubah cara pandang
individu dalam menerima dan mengatasi kecemasan.33
e. Status kehamilan
1) Primigravida
Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama
kalinya. Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan
suatu pengalaman baru yang ditandai dengan perubahan, baik
itu perubahan fisik maupun psikologis. 34
2) Multigravida
Multigravida adalah wanita yang hamil lebih dari satu kali.
kecemasan yang dialami berkaitan dengan pengalaman buruk
saat melahirkan sebelumnya seperti trauma, pengalaman
abortus, dukungan sosial yang kurang serta kondisi ekonomi.
3) Grande multigravida
Grande multigravida merupakan wanita yang hamil lebih
dari tiga kali atau memiliki anak lebih dari lima orang.34
3. Tinjauan teori tentang dukungan keluarga
a. Pengertian dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan sikap atau tindakan
penerimaan keluarga kepada anggota keluarganya yang lain.
Yaitu dukungan informasi, penilaian, dukungan instrumental
dan emosioal. Memberikan dukungan, memberikan bantuan jika
diperlukan dalam hal ini, menerika dukungan keluarga akan
16
4) Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi ke
suatu objek kedalam struktur organisasi yang saling berkaitan
satu dengan yang lain.
5) Sintesis
Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang
ada.
6) Evaluasi
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian
kembali terhadap suatu materi atau objek.39
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1) Faktor internal
a.) Pendidikan
Pendidikan adalah arah dimana seseorang
berkembang menuju cita-cita tertentu relative terhadap
orang lain, cita-cita ini menentukan seseorang bertindak
demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan. pendidikan
mempengaruhi seseorang termasuk perilaku gaya hidupnya
terutama ketika sikap masyarakat terhadap perkembangan
berubah. secara umum semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah bagi mereka untuk memperoleh
informasi.40
b.) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan aktivitas dalam pengertian
yang sebenarnya istilah kerja mengacu pada aktivitas yang
dirancang untuk menghasilkan uang bagi seseorang.
19
c.) Umur
Umur adalah usia seseorang yang dihitung dari
waktu lahir hingga berulang tahun. semakin dewasa
seseorang, maka tingkat kematangan serta kekuatan akan
semakin matang dalam berfikir dan bekerja sehingga usia
ibu semakin matang. Hingga terus menjadi matang pula
pemikirannya soal kesehatan.
2) Faktor Eksternal
a.) Lingkungan
Lingkungan adalah keadaan disekitar kita yang
mempengaruhi perkembangan serta tingkah laku individu
atau kelompok. Keadaan ini dapat mempengaruhi psikologi
seseorang tergantung pada lingkungan orang tersebut.
b.) Sosial budaya
Sosial budaya adalah segala sesuatu atau tata nilai
yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri
khas dari masyarakat tersebut. Adanya sosial budaya yang
ada di masyarakat dapat mempengaruhi perilaku kelompok
terhadap penerimaan tentang suatu hal.40
5. Paritas
a. Pengertian Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran yang menghasilkan bayi hidup
ataupun mati. Paritas pada ibu primigravida, kehamilan yang
dialaminya merupakan pengalaman pertama sehingga trimester
ketiga yang dirasakan semakin mencemaskan karena waktu
melahirkan semakin dekat. Ibu akan cenderung merasa takut dan
gelisah menghadapi persalinan, karena ketidaktahuan menjadi
penyebab terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang perna hamil
sebelumnya (multigravida), kecemasan yang dirasakan mungkin
berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang dialaminya.41
20
Dukungan keluarga
Religiusitas
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Arah Hubungan
23
C. Hipotesis
Adapun Hipotesis Dalam Penelitian Adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada
ibu hamil menjelang persalinan
2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
3. Ada hubungan antara paritas dengan kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan.
4. Ada hubungan antara Religiusitas dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Cros Sectional adalah jenis
penelitian yang menekankan waktu/pengukuran hanya satu kali pada
waktu yang bersamaan tanpa ada tindak lanjut. 46 Variabel yang akan
diteliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD PUSKESMAS modo
kecamatan bukal kabupaten buol. Faktor-faktor yang berhubungan yaitu
dukungan keluarga, pengetahuan, paritas dan religiusitas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di Wilayah kerja UPTD
PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
2. Waktu penelitian
Waktu pengambilan dan pengumpulan data penelitian di
laksanakan setelah peneliti melakukan seminar proposal penelitian
pada bulan Mei 2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. 46
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang menjelang
persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Modo kecamatan bukal
kabupaten buol tahun 2022 yang berjumlah 30 orang ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang
dimiliki oleh sebuah populasi.46 Sampel dalam penelitian ini
menggunakan total sampling dimana seluruh populasi yaitu 30 orang
dijadikan sampel penelitian.
28
29
D. Variabel Penelitian
1) Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab timbulnya
atau adanya perubahan pada variabel lain. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu Dukungan keluarga, Pengetahuan, Paritas dan
Religiusitas.
2) Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi serta
ditentukan oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada
karateristik yang diamati dari suatu objek tertentu. Karateristik yang dapat
diamati (diukur) itulah merupakan kunci definisi oprasional.46 Observasi
artinya peneliti dapat mengamati atau mengukur dengan cermat objek atau
fenomena yang dapat di ulangi oleh orang lain.
1. Variable independen
a. Dukungan keluarga
Definisi : Dukungan keluarga adalah suatu bentuk dukungan
atau dorongan dari anggota keluarga kepada ibu
hamil dengan memberikan bantuan berupa
dukungan emosional, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan informasi.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur :Baik, jika jumlah skor yang diperoleh ≥
mean/median.
Kurang baik, jika skor yang di
peroleh<mean/median.
30
b. Pengetahuan
Definisi : Pengetahuan adalah hal yang diketahui atau
dipahami secara benar oleh ibu hamil tentang
kehamilan dan persalinan.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : Baik, jika skor yang diperoleh ≥ mean/ median.
Kurang baik, jika skor yang diperoleh
<mean/median.
c. Paritas
Definisi : Paritas adalah jumlah anak yang pernah
dilahirkan hidup atau mati.
Alat Ukur : Lembar Ceklis
Cara Ukur : Melihat KMS
Skala Ukur : Nominal
Hasil ukur : paritas
1) Primigravida
2) Multigravida
d. Religiusitas
Definisi :Religiusitas adalah keyakinan yang
menghubungkan serta mengikat manusia
dengan tuhannya berdasarkan keyakinan
yang dianutnya yang dinilai dari dimensi
keyakinan,praktik agama/ritualistik, dimensi
pengalaman dan dimensi konsekuensi dan
dimensi pengetahuan.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
31
b. Coding
Coding adalah tindakan memberikan skor dan simbol
berupa angka atau huruf yang memberikan petunjuk pada
setiap jawaban berdasarkan variabel yang diteliti.
c. Tabulation
Tabulation data adalah penyusunan data kedalam master
table dan dijumlah serta diberi keterangan.
d. Entry data
Entry data adalah proses pemindahan data dari fisik
menjadi data digital yang dapat diolah oleh softwer.
e. Cleaning
Setelah semua data diperoleh dari responden, peneliti
melakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan
adanya kesalahan.
f. Describing
Describing adalah menunjukkan atau menjelaskan data
yang telah dikumpulkan.
H. Analisis Data
Setelah data diolah kemudian dilakukan analisa dengan
menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
1. Analisa univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dengan tujuan
untuk menganalisis setiap variabel yang diteliti dalam bentuk distribusi
frekuensi dan presentase.47 Tujuannya untuk melihat, evaluasi terbaik
adalah memastikan bahwa pengukuran akurat atau tidak masuk akal.
Rumus
P= f X 100 =…%
N
Keterangan :
P: Presentase
F: Jumlah subjek yang ada pada kategori tertentu
35
1X2 = ∑𝑛
𝑖−1(𝑂𝑖−𝐸 𝑖)2
𝐸𝑖
Keterangan :
X2 : Distribusi Chi-square
Oi : Nilai observasi (pengamatan) ke-i
Ei : Nilai ekspektasi ke-i
I. Alur penelitian
Proposal penelitian
Populasi 30 orang
Teknik sampling
Total sampling
Dengan jumlah sampel 30 orang
Informend consent
Menjelaskan dan meminta persetujuan responden
Pengumpulan data
Dengan menggunakan data primer dan sekunder
Analisa data
Uji Chi square
Hasil pembahasan
4. Yulia H, Fitri DM, Paulina R. Aspek Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Di Puskesmas Pasir Mulya Kecamatan Bogor Barat. J Kesehat Dan
Kebidanan. 2021;vol 2:73–40.
8. Pohan RA. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Menghadapi
38
39
11. Yohana, Geme, Elika P. Pengaruh dukungan suami terhadap kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di puskesmas tegalrejo yogyakarta.
Univ Aisyiyah Yogyakarta. Published online 2018.
file:///C:/Users/hp/Documents/JURNAL KTI/NASKAH
PUBLIKASI(YOHANA GEME 1710104311.pdf
12. Rinata E, Andayani GA. Karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan) dan
dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III. Medisains.
2018;16(1):14. doi:10.30595/medisains.v16i1.2063
18. Annisa DF, Ifdil I. Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor. 2016;5(2):93. doi:10.24036/02016526480-0-00
29. Lily Yulaikhah S si. . Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. Vol 53.;
2019.
32. Baroroh GN. Hubungan dukungan suami terhadap kecemasan pada ibu
42
34. Marmi SS. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Asuhan Kebidanan Pada
Persalinan. Published online 2012:1.
40. Kesehatan FI, Bangsa UD, Komputer FI, Bangsa UD, Mojolaban K,
Sukoharjo K. Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan
Persalinan Di Desa Wonorejo Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
Ana Yuliana * , 2 Tri Wahyuni. 2020;10(2).
43
42. Hamil IBU, Iii T, Menghadapi D. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1
Nopember 2013. Published online 2003:2003–2008.
47. Ahyar H, Maret US, Andriani H, Sukmana DJ, Mada UG. Buku Metode
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.; 2020.
Nama :
Umur :
Agama :
Alamat :
Pendidikan Terakhir :
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda
diminta untuk mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri
anda dengan memberi tanda centang(√) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak
ada jawaban yang benar ataupun salah.
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1. Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan √
untuk saya
No Pernyataan S SS TS STS
Dukungan emosional
1. Keluarga memperhatikan kesehatan saya.
45
Kuisioner Religiusitas
No Pernyataan S SS TS STS
Dimensi keyakinan
1. Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak
saya dapat lahir dengan selamat.
2. Saya pesimis tuhan tidak akan mengabulkan doa
saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat.
3. Kitab suci tidak sepenuhnya benar karena
hanyalah buatan manusia.
4. Saya yakin bahwa surga dan neraka benar-benar
ada.
5. Saya yakin bahwa tuhan itu ada.
Dimensi praktek agama
6. Selama hamil membuat saya lebih menutup diri
untuk tidak berhubungan dengan orang lain.
7. Selama hamil membuat saya lebih banyak
membangun hubungan baik dengan orang-orang
sekitar saya.
8. Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial
dilingkungan saya.
9. Kehamilan ini membuat saya malas untuk
48
beribadah.
10. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin
taat untuk beribadah.
11. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin
taat untuk beribadah.
12. Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan
lingkungan sekitar
13. Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai
lingkungan sekitar saya
Dimensi pengalaman
14. Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani
kehamilan.
15. Berpuasa membuat saya lemah menjalani
kehamilan.
16. Saya yakin tuhan mendengar doa saya agar saya
dapat melahirkan anak saya dengan selamat.
17. Saya menjadi lebih malas berdoa selama masa
kehamilan.
Dimensi pengetahuan
18. Dengan mendalami agama membuat saya lebih
tenang selama menjalani kehamilan.
19. Agama memberikan saya pegangan dan
kepercayaan akan keyakinan kepada tuhan.
20. Saya merasa jauh dengan agama selama masa
kehamilan.
21. Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya
selama proses kehamilan.
Dimensi konsekuensi
22. Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan
ibadah
49
Kuisioner Pengetahuan
50
Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Alamat :
Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai. Ada 2
alternatif jawaban yaitu:
menjelang persalinan.?
KUESIONER KECEMASAN
ALAT UKUR
TINGKAT KECEMASAN – HAMILTON RATING SCALE FOR
ANXIETY (HRS-A)
Penilaian :
0 : tidak ada gejala (Tidak ada gejala sama sekali)
1 : gejala ringan (Satu atau kurang dari sparuh dari gejala pilihan yang ada)
2 : gejala sedang (Separuh dari gejala yang ada)
3 : gejala berat (Lebih dari separuh dari gejala yang ada)
4 : gejala berat sekali (Semua gejala ada)
Penilaian derajat kecemasan :
Score <14 : Tidak ada
Score 14-20 : Ringan
Score 21-27 : Sedang
Score > 27 : Berat
Berilah tanda (√) gejala yang terjadi selama pemeriksaan (dimulai dari anamnesa)
1) Perasaan cemas (Ansietas)
Cemas.
Firasat buruk.
Takut akan pikiran sendiri.
Mudah tersinggung.
Score :
2) Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Tidak bisa istirahat dengan tenang
54
Mudah terkejut
Mudah menangis
Gemetar
Gelisah
Score :
3) Ketakutan
Pada gelap
Pada orang asing
Ditinggal sendiri
Pada binatang besar
Pada keramaian lalu lintas
Pada kerumunan orang banyak
Score :
4) Gangguan tidur
Sukar masuk tidur
Terbangun pada malam hari
Tidur tidak nyenyak
Bangun dengan lesu
Banyak mimpi-mimpi
Mimpi buruk
Mimpi menakutkan
Score :
5) Gangguan kecerdasan
Sukar konsentrasi
Daya ingat yang menurun
Daya ingat buruk
Score :
55
Nama :
Hari/Tanggal :
Buol,............ 2022
Responden
(.......................)
59
60