Anda di halaman 1dari 62

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KECEMASAN PADA IBU HAMIL MENJELANG


PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS MODO KECAMATAN
BUKAL KABUPATEN BUOL

PROPOSAL

KARMILA HUSEN KANOLI


201801065

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KECEMASAN PADA IBU HAMIL MENJELANG
PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS MODO KECAMATAN
BUKAL KABUPATEN BUOL

PROPOSAL

KARMILA HUSEN KANOLI

201801065

Sabtu, 04 Juni 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Ahmil, S.Kep, M. Kes Sintong Hutabarat, M.Sc


NIK. 20150901051 NIK. 20210901123
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu

Ns. Yuhana Damantalm, S.Kep.,M.Erg


NIK.20110901019

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 26
C. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
A. Desain Penelitian 28
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 28
C. Populasi Dan Sampel 28
D. Variabel Penelitian 29
E. Definisi Operasional 29
F. Instrumen Penelitian 31
G. Teknik Pengumpulan Data 33
H. Analisis Data 34
I. Bagan Alur Penelitian 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-kisi Kuisioner Penelitian 44

iv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konsep 26


3.1 Bagan Alur Penelitian 37

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ansietas atau kecemasan ialah respon emosional serta
kekhawatiran yang tidak jelas yang mana ini berkaitan dengan perasaan
yang tidak berdaya ataupun timbulnya perasaan yang tidak pasti.1 Di
dalam kondisi ini. Individu yang mengekspresikan kecemasannya terhadap
suatu perilaku cemas yang tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan
juga dapat dipicu oleh hal-hal baru, pengalaman baru, kondisi saat sakit,
termasuk kecemasan yang muncul dan di alami oleh ibu hamil menjelang
persalinan.2
Berdasarkan data (WHO)3 mencatat, sekitar 13 % ibu hamil
mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Kondisi ini lebih tinggi
terjadi pada negara berkembang yaitu mencapai 19,8 %. Beberapa negara
berkembang didunia beresiko tinggi terjadinya gangguan psikologis pada
kehamilan diantaranya Uganda, Nigeria, Zimbabwe dan afrika selatan. Di
Uganda sebanyak 18,2% ibu hamil mengalami depresi ataupun
kecemasan, Di Nigeria sebanyak 12,5%, Zimbabwe sebanyak 19% dan
afrika selatan 41%.4
Berdasarkan penelitian Wibowo5 yang dilakukan di Banyuwas
Jawa Tengah didapatkan hasil sebanyak 42,8% ibu hamil yang mengalami
kecemasan menjelang persalinan. Terdapat riset yang dilakukan pada ibu
hamil primigravida 22,5% mengalami cemas ringan, selanjutnya 30%
mengalami cemas sedang, 27,5% cemas berat dan 20% ibu hamil yang
mengalami cemas sangat berat. Ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Suyati6 yang mana dari jumlah sampel 48 orang ibu hamil
terdapat sebanyak 29 ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan, 6 ibu
yang mengalami kecemasan sedang dan 13 ibu yang mengalami
kecemasan berat.

1
2

Kecemasan terhadap ibu hamil bisa muncul khususnya pada


trimester III kehamilan sampai masa melahirkan. Pada trimester ketiga
ibu hamil mengalami kecemasan tentang beragam hal seperti normal apa
tidak normalnya anak yang akan dilahirkan nanti dan rasa sakit yang akan
dirasakan. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan terjadi
perubahan fisik serta emosi pada ibu hamil dan keadaan tersebut akan
terus berlanjut sampai ke masa melahirkan. 7 Kecemasan tentu berdampak
buruk pada ibu hamil serta kandungannya pada saat hamil sampai pada
proses melahirkan, seperti kandungan yang gelisa sehingga memperlambat
proses pertumbuhannya, melemahkan kontraksi otot kandungan dan
lainnya. Akibat dari hal tersebut bisa membahayakan ibu dan
kandungannya.8
Ibu hamil yang tidak memiliki perencanaan untuk melahirkan akan
mengalami kecemasan serta rasa takut dengan mengekspresikannya
kedalam suatu perilaku diam hingga menangis, meskipun melahirkan
merupakan kejadian yang normal terjadi pada wanita, akan tetapi proses
melahirkan bisa menyebabkan pendarahan serta rasa sakit yang luar biasa
sehingga dapat mengakibatkan hal buruk pada ibu serta kandungannya.9
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil menjelang
persalinan yaitu dukungan keluarga, pengetahuan, paritas dan religiusitas.
Dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kecemasan pada
ibu hamil yang akan melahirkan karena dari dukungan keluarga yang
diberikan kepada ibu hamil bisa memberikan perasaan nyaman serta aman
sehingga bisa mengurangi rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil
menjelang persalinan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Taniya10 yang
menjelaskan bahwa lebih dari (57,1%) ibu hamil mengalami kecemasan
sedang sampai kecemasan berat karena tidak mendapat dukungan dari
keluarga dibandingkan ibu hamil yang mendapat dukungan dari keluarga.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin besar
kesempatan untuk mencari dan mengetahui informasi tentang pelayanan
kesehatan. Dan sebaliknya semakin rendah pendidikan atau pengetahuan
3

bisa menyebabkan individu mengalami cemas dan stress. Hal itu terjadi
karena kurangnya informasi serta pengetahuan ibu tentang kesehatan dan
kehamilannya.11 Hal tersebut didukung oleh penelitian Evi rinata dan
Gita12 menjelaskan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan
pada ibu hamil trimester III dengan p-value =0,000.12 selain dukungan
keluarga dan pengetahuan paritas juga mempengaruhi kecemasan ibu
hamil menjelang persalinan.
Paritas juga mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil, karena
berkaitan dengan aspek psikologis ibu.13 Handayani14 berpendapat bahwa
semakin dekat waktu melahirkan apalagi pada persalinan pertama, wajar
jika muncul rasa takut dan cemas pada ibu hamil karena itu merupakan
pengalaman pertama dalam hidupannya.14 Hal tersebut di dukung oleh
penelitian Evi rinata dan Gita ayu andiani12 menunjukkan ada hubungan
yang bermakna antara paritas dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan dengan p-value=0.008.12
Religiusitas juga dapat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil
karena merupakan keyakinan serta mengandung nilai sistem perilaku yang
melambangkan semua persoalan yang dihayati sebagai hal yang paling
bermakna. Ibu hamil yang merasakan gelisah serta takut akan berusaha
mendekatkan diri dengan tuhannya, agar hatinya menjadi tentram dan
yakin dalam menjalani masa kehamilan dan proses melahirkan. 15 Hal
tersebut didukung oleh penelitian Dedeh mahmudah16 menjelaskan ada
hubungan kecemasan dengan religiusitas pada ibu hamil primigravida
menjelang persalinan.
Berdasarkan dari hasil wawancara pada tanggal 28 desember 2021
data yang diperoleh oleh peneliti dari 11 orang ibu hamil mengatakan
mengalami kecemasan menjelang waktu melahirkan. Penyebab rasa cemas
disebabkan mereka yang merupakan kehamilan pertama dan mengatakan
karena kurang mengetahui tentang kehamilan, namun ada juga yang
mengatakan karena takut perdarahan serta ada juga ibu hamil yang
mengatakan mengalami kecemasan karena kurang mendapat perhatian dan
4

dukungan dari suami/keluarga dan takut akan keselamatan dirinya serta


anaknya.
Berdasarkan latar belakang diatas menjadi motivasi bagi peneliti
untuk melakukan penelitian mengenai “faktor-faktor yang berhubungan
dengan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan diwilayah kerja
UPTD PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah mengetahui “faktor-faktor apa sajakah yang
berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan di
wilayah kerja UPTD PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten
Buol”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk menganalisis “faktor-faktor yang berhubungan dengan
kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan di wilayah kerja UPTD
PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol ?”
2. Tujuan khusus
a. Untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan
pada ibu hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD
PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
b. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada
ibu hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD PUSKESMAS
Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
c. Untuk menganalisis hubungan paritas dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD PUSKESMAS
Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
d. Untuk menganalisis hubungan religiusitas dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD PUSKESMAS
Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
5

D. Manfaat Penelitian
1) Bagi pendidikan STIKes Widya Nusantara Palu
Penelitian ini di harapkan bisa memberikan informasi sebagai
bahan referensi mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu kedepannya
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
2) Bagi Responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, menambah
pengetahuan, memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya
ibu hamil mengenai kecemasan serta dampak kecemasan bagi ibu
hamil.
3) Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi
terhadap dampak kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Tinjauan umum tentang kecemasan
a. Pengertian kecemasan
Kecemasan ialah keadaan emosi tanpa objek tertentu.
Perasaan cemas disebabkan oleh hal-hal yang tidak diketahui yang
berkaitan dengan pengalaman baru, seperti masuk sekolah,
memulai pekerjaan baru dan melahirkan anak. Cemas yaitu
perasaan yang tidak menyenangkan yang digambarkan dengan
kegelisahan atau ketegangan.17
Cemas dalam Bahasa latin “anxius“ dan Bahasa jerman
“Angst“ kemudian menjadi “Anxiety“ yang berarti kecemasan,
merupakan suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan
suatu efek buruk dan keterangsangan. Cemas mengandung arti
pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang perna dialami setiap
individu dalam rangka memacu seseorang dalam mengatasi
masalah yang sedang dihadapi dengan baik.18
Ansietas atau kecemasan (anxiety) yaitu kondisi emosi
yang ditandai dengan munculnya rasa tidak nyaman pada diri
seseorang, serta merupakan perasaan yang tidak berdaya serta tidak
menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas.
Ansietas merupakan kondisi yang normal dan merupakan reaksi
sehat terhadap stress yang berhubungan dengan aktivasi respon
fight-or fight dari segi fisik, mental, dan perubahan perilaku yang
memungkinkan seseorang untuk menghadapi ancaman atau
bahaya.19
b. Teori kecemasan
1) Teori genetik

6
7

Perasaan cemas berkaitan dengan riwayat hidup keluarga.


Seseorang cenderung memiliki gangguang kecemasan jika
mereka memiliki anggota keluarga yang juga memiliki
gangguang kecemasan.20
2) Teori perilaku atau teori belajar
Kecemasan dipandang sebagai suatu respon atau kondisi yang
didapatkan melalui proses belajar.
3) Teori perilaku kognitif
Kecemasan dipandang sebagai bentuk penderitaan yang berasal
dari pola fikir maladaptif.
4) Teori sosial
Cemas yaitu rasa takut dan khawatir yang berlebihan ketika
individu berada bersama dengan orang lain, serta merasa cemas
terhadap situasi sosial dikarenakan khawatir akan mendapatkan
penilaian negatif dari orang lain.
5) Teori eksistensi
Cemas yaitu sebuah rasa takut yang disebabkan rasa tidak
berdaya dirinya dan respon terhadap kehidupan yang hampa
serta tidak berharga.20
c. Macam-macam kecemasan
Macam-macam kecemasan antara lain sebagai berikut :
1) Kecemasan realistik merupakan kecemasan yang erat kaitannya
dengan rasa takut. Kecemasan ini didefinisikan sebagai
perasaan yang tidak menyenangkan, perasaan yang tidak
spesifik yang melibatkan kemungkinan adanya bahaya.
Contohnya adalah perasaan cemas berkendara saat hujan lebat,
sehingga pandangan mata menjadi tidak jelas.17
2) Kecemasan neurotik merupakan kecemasan yang muncul
tanpa diketahui bahaya yang mengancamnya. Contohnya
seseorang merasa cemas ketika bertemu dosen, meskipun ia
8

tidak memiliki pengalaman atau mendengar pengalaman yang


tidak menyenangkan dengan dosen tersebut.
3) Kecemasan moral adalah jenis kecemasan yang muncul dari
perasaan seseorang ketika melakukan kesalahan sehingga
menimbulkan rasa berdosa.17
d. Tanda dan gejala kecemasan
Tanda dan gejala kecemasan ditunjukkan oleh seseorang
secara berbeda-beda, tergantung berat atau tingkatan yang dialami
oleh orang tersebut. Gejala yang dialami oleh individu ketika
megalami cemas yaitu sebagai berikut.21
1) Gejala psikologis : rasa cemas, tidak tenang, fikiran buruk,
takut dengan fikirannya, gampang tersinggung, merasa tegang,
gelisah, mudah terkejut.
2) Gangguan tidur : bermimpi hal-hal yang menegangkan.
3) Sulit berkonsetrasi dan daya ingat menurun atau cepat lupa.
4) Gejala somatic : gangguan pencernaan, kepala menjadi sakit,
gangguan perkemihan, tangan dingin.21
e. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan terdiri dari :
1) Gangguan panik yaitu rasa panik yang berulang serta di tandai
dengan rasa cemas yang mendadak serta menimbulkan rasa
khawatir ataupun perasaan terteror.22
2) Gangguan Fobia berkaitan dengan rasa takut yang berlebihan
yang tidak rasional pada objek tertentu.
3) Gangguan obsesif-kompulsif yaitu gangguan kecemasan
dimana seseorang mempunyai pikiran yang menyebabkan rasa
cemas yang tidak akan hilang.
4) Gangguan Stress Pasca Trauma yaitu gangguan kecemasan
yang berkembang karena kejadian trauma, seperti situasi yang
sangat menekan, penyiksaan, dan bencana alam ataupun
bencana akibat perilaku manusia.22
9

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi kecemasan


1) Usia
Orang yang masih muda lebih mungkin mengalami rasa cemas
dibandingkan yang lebih tua. Karena semakin bertambah usia
seseorang maka semakin baik tingkat kematangannya dalam
berfikir.23
2) Jenis kelamin
Kecemasan lebih sering di alami perempuan daripada laki-laki.
Perempuan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi di
bandingkan pria. Hal itu disebabkan wanita lebih peka terhadap
emosi. Wanita cenderung melihat hidup serta hal-hal yang
dialaminya dari segi detail sedangkan pria tidak detail.
3) Tahap perkembangan
Tahap perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan
jiwa seseorang termasuk dengan konsep diri yang akan
mempengaruhi cara berfikir, kepercayaan dan pandangan
seseorang terhadap dirinya serta mempengaruhi seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain. seseorang dengan
konsep diri yang buruk lebih rentang mengalami kecemasan.
4) Pendidikan
Individu dengan tingkat pendidikan yang rendah mudah
mengalami kecemasan, karena semakin tinggi pendidikan akan
mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang.23
5) Status kesehatan
Individu yang sedang sakit bisa menurunkan kemampuannya
dalam menghadapi stress.
6) Nilai-nilai budaya dan spiritual
Nilai-nilai budaya dan spiritual dapat mempengaruhi cara
berfikir dan tingkah laku seseorang.
10

7) Dukungan sosial dan lingkungan


Dukungan sosial dan lingkungan sekitar bisa berpengaruh
terhadap cara fikir seseorang tentang dirinya dan orang lain.
Hal tersebut disebabkan oleh pengalaman seseorang dengan
keluarga dan orang lain. Rasa cemas akan muncul ketika
sesorang merasa terancam dengan lingkungannya.23
8) Pekerjaan
Pekerjaan yaitu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bekerja bisa membuat individu memperoleh pengetahuan.23
g. Tingkat kecemasan
1) Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah rasa cemas yang diakibatkan oleh
peristiwa dikehidupan sehari-hari. Pada tingkat kecemasan ini
individu akan terjaga serta perhatiannya meningkat dan lebih
peka dalam melihat, mendengar dan merasakan.24
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang mengakibatkan individu cuman fokus
terhadap masalah yang dialaminya sehingga individu tersebut
akan memperkecil pemikirannya maka hal yang dilihat dan
dirasakan menjadi lebih kecil dan sempit.
3) Kecemasan Berat
Kecemasan berat ialah perasaan takut dan tertekan. Pada
tingkat kecemasan ini individu cenderung berfokus pada
sesuatu yang menjadi penyebab rasa cemas yang dirasakan
yang mengakibatkan individu tersebut tidak memikirkan hal
lain.
4) Panik
Terkait dengan rasa takut dan terteror, individu yang
mengalami kepanikan tidak mampu melakukan sesuatu tanpa
arah, serta mengalami penurunan persepsi dan hilangnya
11

pikiran rasional serta menurunnya kemampuan untuk


berhubungan dengan orang lai.24
h. Alat ukur tingkat kecemasan
Mengukur kecemasan bisa diukur dengan menggunakan
alat ukur (instrumen) atau yang disebut dengan Hamilton rating
scale for anxiety (HRS-A) yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat, atau
sangat berat sekali yang terdiri dari 14 kelompok gejala yang
masing-masing kelompok diperluas lagi dengan gejalah tertentu.25
Skala HARS Masing-masing gejala dikelompokkan dengan
memberi penilaian 0-4 dengan kategori :
0 = Tidak ada gejala atau keluhan
1 = jarang (ringan)
2 = kadang-kadang (sedang)
3 = lumayan sering (berat)
4 = selalu (berat sekali)
Kemudian hasil dicocokkan dengan skala HARS
dengan cara menjumlahkan nilai skor dan item 1-14
dengan hasil :
a. Skor < 14 tidak ada kecemasan
b. Skor 14 - 20 kecemasan ringan
c. Skor 21 - 27 kecemasan sedang
d. Skor 28 - 41 kecemasan berat.25
i. Dampak kecemasan
Perasaan takut atau khawatir serta perasaan gelisah yang
tidak jelas akan menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.
Hal ini akan berdampak terhadap perubahan tingkah laku dan
menarik diri dari lingkungannya, susah untuk berkonsentrasi pada
saat beraktivitas, nafsu makan menurun, gampang tersinggung,
tidak dapat mengendalikan emosi, menjadi sensitif, serta susah
tidur.26
12

Kecemasan pada saat hamil jika tidak teratasi dengan cepat


akan berakibat buruk pada ibu ataupun janinnya. Dampak pada ibu
memicu terjadinya kontraksi Rahim sehingga menyebabkan bayi
lahir tidak cukup bulan, keguguran serta depresi.27
Kecemasan pada saat kehamilan memang tidak berdampak
langsung pada kematian tetapi cemas pada masa persalinan
memberikan rasa gelisah yang mengakibatkan proses melahirkan
menjadi lama. Kecemasan pada kehamilan menyebabkan
menurunnya kontraksi uterus, sehingga proses persalinan akan
lama serta meningkatnya insidensi atonia uteri, laserasi perdarahan,
infeksi, ibu mengalami kelelahan dan syok, sedangkan dampak
pada bayi dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur dan
BBLR.28
2. Tinjauan Teori Tentang Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa
dari (laki-laki) ke ovum (sel telur dari perempuan) dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi menjadi 3
trimester, yaitu trimester pertama, kedua dan ketiga. Kehamilan
yaitu proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
bayi. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.29
Kehamilan adalah hal yang wajar dialami oleh wanita
produktif. Selama hamil akan terjadi perubahan fisik dan
perubahan psikis pada ibu hamil. Secara umum perubahan fisik
pada ibu hamil yaitu tidak menstruasi, membesarnya payudara,
terjadi perubahan pada bentuk Rahim, perubahan sistem kerja
organ tubuh, perubahan bentuk perut, naiknya berat badan atau
turunnya berat badan, melemahnya relaksasi otot-otot saluran
pencernaan, sensitif pada penciuman serta kaki dan tangan mulai
membengkak.30
13

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa


kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan
spermatozoa dari pria dan ovum atau sel telur dari wanita dan
dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya
berkisar 40 minggu.
b. Klasifikasi Umur kehamilan
Kehamilan diklasifikasikan dalam tiga trimester, yaitu :24
a) Trimester kesatu yaitu dimulai dari konsepsi sampai bulan
ketiga (0-12 minggu) trimester ini dianggap sebagai
penyesuaian bahwa ibu sedang hamil.
b) Trimester kedua yaitu dari bulan keempat sampai bulan
keenam atau 13-27 minggu. Pada trimester ini ibu mulai
merasa nyaman dengan kehamilannya.
c) Trimester ketiga yaitu dari bulan ketujuh sampai bulan
Sembilan atau 28-40 minggu. Merupakan periode menunggu
dan waspada. Trimester III merupakan waktu persiapan untuk
menanti kelahiran anak dan menjadi orang tua.24
c. Perubahan psikologis pada ibu hamil selama kehamilan.
a) Perubahan psikologi trimester I
Pada trimester pertama akan muncul perasaan cemas, rasa
takut, rasa sedih, rasa kecewa, sikap penolakan serta rasa panik
terhadap kehamilannya.31
b) Perubahan psikologis trimester II
Perubahan psikologis trimester II adalah emosi menjadi
tidak stabil, perubahan bentuk tubuh karena perut yang mulai
membesar, gejolak perubahan emosi karena janin sudah mulai
bergerak serta turunnya rasa percaya diri karena perubahan
bentuk tubuh.32
c) Perubahan psikologi trimester III
Perubahan psikologis pada ibu hamil semakin meningkat
pada trimester ketiga dibandingkan trimester sebelumnya. Pada
14

trimester ketiga ibu hamil akan merasakan takut tentang


tentang persalinan.32
d. Karakteristik kehamilan
Karakteristik kehamilan terbagi dalam karateristik
demografi dari ibu hamil. Beberapa karateristik demografi
yaitu sebagai berikut :33
1) Karateristik demografi
a) Usia
Usia adalah waktu yang terlewat dihitung dari waktu
kelahiran atau dia ada. Semakin dewasa usia seseorang maka
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir
maupun bekerja akan menjadi lebih baik, hal ini di karenakan
dari pengalaman yang dialami sebelumnya akan
mempengaruhi tingkah laku seseorang.
b) Status perkawinan
Kecemasan dalam menghadapi persalinan juga dapat
disebabkan oleh status perkawinan. Rasa takut dan khawatir
serta cemas saat hamil dipengaruhi dengan penerimaan pada
kehamilannya. Penerimaan kehamilan di pengaruhi oleh status
pernikahan suami dan istri. Kehamilan yang terjadi sebelum
pernikahan mengakibatkan individu merasa bersalah, sehingga
membuatnya sulit menerima kehamilnannya. Sebaliknya,
kehamilan yang terjadi setelah pernikahan merupakan
kehamilan yang sudah direncanakan oleh pasangan suami dan
istri, sehingga ibu hamil memiliki pikiran yang baik terhadap
kehamilannya.
c) Pendidikan
Pendidikan ialah pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok yang merupakan usaha untuk mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pendidikan.
15

d) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh
manusia guna mempertahankan hidup dan juga kebutuhan
hidup sehari-hari. ibu hamil yang mempunyai pekerjaan akan
sering bertemu dengan orang banyak sehingga membuatnya
memperoleh informasi tentang pengalaman kehamilan dari
orang lain. Selain itu ibu yang mempunyai pekerjaan bisa
mengontrol perasaan cemas dengan baik. Berbagai infomasi
dan pengalaman dari orang lain bisa mengubah cara pandang
individu dalam menerima dan mengatasi kecemasan.33
e. Status kehamilan
1) Primigravida
Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama
kalinya. Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan
suatu pengalaman baru yang ditandai dengan perubahan, baik
itu perubahan fisik maupun psikologis. 34
2) Multigravida
Multigravida adalah wanita yang hamil lebih dari satu kali.
kecemasan yang dialami berkaitan dengan pengalaman buruk
saat melahirkan sebelumnya seperti trauma, pengalaman
abortus, dukungan sosial yang kurang serta kondisi ekonomi.
3) Grande multigravida
Grande multigravida merupakan wanita yang hamil lebih
dari tiga kali atau memiliki anak lebih dari lima orang.34
3. Tinjauan teori tentang dukungan keluarga
a. Pengertian dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan sikap atau tindakan
penerimaan keluarga kepada anggota keluarganya yang lain.
Yaitu dukungan informasi, penilaian, dukungan instrumental
dan emosioal. Memberikan dukungan, memberikan bantuan jika
diperlukan dalam hal ini, menerika dukungan keluarga akan
16

membuatnya merasa bahwa ada orang lain yang memperhatikan


dan menyukainya. Dukungan sosial merupakan kondisi yang
menguntungkan bagi seseorang yang diterima dari orang lain
yang dapat dipercaya, sehingga individu mengetahui bahwa ada
orang lain yang memperhatikan dan menyukainya.35
Dukungan serta kasih sayang keluarga bisa memberi rasa
nyaman serta aman pada saat ibu merasakan takut dan cemas
pada kehamilannya. Peran dan dukungan keluarga sangat
berpengaruh pada kondisi psikologis ibu hamil menjelang
proses melahirkan.36
1) Dukungan suami atau keluarga terhadap ibu hamil
a.) Sebagai penyemangat
Suami atau keluarga memberikan bantuan pada ibu
hamil untuk mmengendalikan perasaan cemas dan takut
saat ibu hamil mulai memikirkan tentang menghadapi
waktu melahirkan nanti.
b.) Membantu meringankan berbagai keluhan
Suami atau keluarga memberikan bantuan kepada
ibu hamil untuk mengurangi keluhan ibu hamil ketika
merasa sakit, pegal, ngilu dan beragam rasa tidak
nyaman dengan tubuhnya.
c.) Memberikan pujian
Ketika ibu hamil merasa penampilannya sudah tidak
menarik dikarenakan perubahan bentuk tubuhnya,
suami ataupun keluarga harus memberi pujian pada ibu
hamil bahwa penampilannya masih menarik dan cantik
walaupun terjadi berbagai perubahan pada tubuhnya.36
d.) Membantu mengatasi masalah sulit tidur
Kehamilan yang memasuki trimester ketiga, ibu
hamil akan mengeluh susah tidur dikarenakan kondisi
perut yang semakin besar yang membuat ibu merasa
17

tidak enak ketika berbaring. Keluarga dan suami harus


menemani seta membantu saat ibu susah tidur.37
e.) Keluarga memberi dukungan pada ibu hamil dalam
bentuk berkunjung pada ibu hamil, mendoakan
keselamatan ibu dan bayinya, melakukan ritual adat
istiadat, memberi nasehat tentang kehamilan dan
melahirkan, mengantar ibu periksa kehamilan, dan
menemani ketika ibu melahirkan.
4. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan ialah hasil tahu seseorang yang diperoleh
melalui pengalaman atau pembelajaran individu pada suatu objek
yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,
penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Pada saat penginderaan
hingga menghasilkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh
perhatian individu terhadap objek tersebut. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.38
b. Tingkat pengetahuan
1) Mengetahui
Mengetahui adalah mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Dengan menyebutkan, menguraikan
serta mendefiniskan mengenai materi yang telah dipelajari.39
2) Memahami
Memahami yaitu kemampuan untuk menjelaskan tentang
suatu objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara benar
sesuai fakta.
3) Aplikasi
Aplikasi merupakan kemampuan seseorang untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi yang sebenarnya atau nyata.
18

4) Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi ke
suatu objek kedalam struktur organisasi yang saling berkaitan
satu dengan yang lain.
5) Sintesis
Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang
ada.
6) Evaluasi
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian
kembali terhadap suatu materi atau objek.39
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1) Faktor internal
a.) Pendidikan
Pendidikan adalah arah dimana seseorang
berkembang menuju cita-cita tertentu relative terhadap
orang lain, cita-cita ini menentukan seseorang bertindak
demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan. pendidikan
mempengaruhi seseorang termasuk perilaku gaya hidupnya
terutama ketika sikap masyarakat terhadap perkembangan
berubah. secara umum semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah bagi mereka untuk memperoleh
informasi.40
b.) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan aktivitas dalam pengertian
yang sebenarnya istilah kerja mengacu pada aktivitas yang
dirancang untuk menghasilkan uang bagi seseorang.
19

c.) Umur
Umur adalah usia seseorang yang dihitung dari
waktu lahir hingga berulang tahun. semakin dewasa
seseorang, maka tingkat kematangan serta kekuatan akan
semakin matang dalam berfikir dan bekerja sehingga usia
ibu semakin matang. Hingga terus menjadi matang pula
pemikirannya soal kesehatan.
2) Faktor Eksternal
a.) Lingkungan
Lingkungan adalah keadaan disekitar kita yang
mempengaruhi perkembangan serta tingkah laku individu
atau kelompok. Keadaan ini dapat mempengaruhi psikologi
seseorang tergantung pada lingkungan orang tersebut.
b.) Sosial budaya
Sosial budaya adalah segala sesuatu atau tata nilai
yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri
khas dari masyarakat tersebut. Adanya sosial budaya yang
ada di masyarakat dapat mempengaruhi perilaku kelompok
terhadap penerimaan tentang suatu hal.40
5. Paritas
a. Pengertian Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran yang menghasilkan bayi hidup
ataupun mati. Paritas pada ibu primigravida, kehamilan yang
dialaminya merupakan pengalaman pertama sehingga trimester
ketiga yang dirasakan semakin mencemaskan karena waktu
melahirkan semakin dekat. Ibu akan cenderung merasa takut dan
gelisah menghadapi persalinan, karena ketidaktahuan menjadi
penyebab terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang perna hamil
sebelumnya (multigravida), kecemasan yang dirasakan mungkin
berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang dialaminya.41
20

Pengalaman kehamilan masa lalu pada ibu hamil multigravida


membuat mereka lebih berhati-hati dalam menjaga kehamilannya
saat ini serta rutin memeriksakan kehamilannya, agar kejadian-
kejadian yang tidak normal pada masa lalu tidak terulang kembali
pada kehamilan sekarang.41
b. Klasifikasi paritas
1) Primipara adalah seorang perempuan yang perna melahirkan
untuk pertama kalinya.
2) Multipara adalah perempuan yang telah melahirkan seorang
anak lebih dari satu kali.
3) Grande multipara adalah perempuan yang telah melahirkan 5
orang anak atau lebih.42
c. Penentuan paritas
Paritas ditentukan oleh jumlah kehamilan yang besar dan
bukan oleh jumlah bayi yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar
apabilah yang dilahirkan adalah janin tunggal, kembar, atau
kuintuplet, atau lebih kecil apabila janin lahir mati.43
6. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Kata religi berasal dari Bahasa inggris yaitu religion yang
berarti agama yang berasal dari akar kata religare yang artinya
mengikat. Artinya ada ikatan antara manusia dengan suatu tenaga
yaitu tenaga gaib. Religiusitas merupakan ekspresi spiritual
seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai serta
hokum yang berlaku.15
Agama adalah suatu ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan seseorang kepada tuhan
yang maha esa. Individu yang mempunyai tingkat keagamaan atau
religiusitas yang tinggi maka semakin tinggi juga tingkat
kepercayaan individu terhadap tuhannya, dan sebaliknya semakin
21

rendah tingkat keagamaan individu tersebut maka akan semakin


rendah pula tingkat kepercayaan orang tersebut pada tuhannya.44
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa religiusitas adalah
proses seseorang dalam menghayati suatu ajaran agama, yang akan
mengarahkan individu tersebut untuk hidup dan berperilaku
seseuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
b. Aspek-aspek Religiusitas
Dimensi keberagamaan yaitu sebagai berikut :
1) Dimensi Keyakinan yaitu dimensi dari keberagaman yang
berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya
kepercayaan adanya tuhan dan lainnya sebagainya.16
2) Dimensi praktek agama yaitu mencakup tentang perilaku
pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan seseorang untuk
menjalankan kewajiban ritual agamanya.
3) Dimensi penghayatan berkaitan dengan perasaan keagamaan
yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh individu
dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang
dilakukannya, misalnya ketika sholat.
4) Dimensi pengetahuan berkaitan dengan pengetahuan serta
pemahaman individu dalam ajaran agama yang dianutnya.
5) Dimensi konsekuensi yaitu aspek yang mengungkap tentang
perilaku seseorang yang dimotivasi oleh ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari.16
7. Tinjauan Teori Tentang persalinan
a. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
urin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir dengan bantuan atau kekuatan sendiri yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu yang lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlansung dalam
18 jam tanpa komplikasi pada ibu dan janin.45
22

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa


persalinan yaitu proses pengeluaran janin atau yang biasa disebut
sebagai kandungan yang sudah cukup umur.
B. Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan teori yang telah diuraikan pada tinjauan
pustaka maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

Variabel independen Variabel dependen

Dukungan keluarga

Pengetahuan Kecemasan pada ibu


hamil menjelang
persalinan
Paritas

Religiusitas

Gambar 2.1 kerangka konsep

Keterangan :
: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Arah Hubungan
23

C. Hipotesis
Adapun Hipotesis Dalam Penelitian Adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada
ibu hamil menjelang persalinan
2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
3. Ada hubungan antara paritas dengan kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan.
4. Ada hubungan antara Religiusitas dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Cros Sectional adalah jenis
penelitian yang menekankan waktu/pengukuran hanya satu kali pada
waktu yang bersamaan tanpa ada tindak lanjut. 46 Variabel yang akan
diteliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu
hamil menjelang persalinan diwilayah kerja UPTD PUSKESMAS modo
kecamatan bukal kabupaten buol. Faktor-faktor yang berhubungan yaitu
dukungan keluarga, pengetahuan, paritas dan religiusitas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di Wilayah kerja UPTD
PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
2. Waktu penelitian
Waktu pengambilan dan pengumpulan data penelitian di
laksanakan setelah peneliti melakukan seminar proposal penelitian
pada bulan Mei 2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. 46
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang menjelang
persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Modo kecamatan bukal
kabupaten buol tahun 2022 yang berjumlah 30 orang ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang
dimiliki oleh sebuah populasi.46 Sampel dalam penelitian ini
menggunakan total sampling dimana seluruh populasi yaitu 30 orang
dijadikan sampel penelitian.

28
29

D. Variabel Penelitian
1) Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab timbulnya
atau adanya perubahan pada variabel lain. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu Dukungan keluarga, Pengetahuan, Paritas dan
Religiusitas.
2) Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi serta
ditentukan oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada
karateristik yang diamati dari suatu objek tertentu. Karateristik yang dapat
diamati (diukur) itulah merupakan kunci definisi oprasional.46 Observasi
artinya peneliti dapat mengamati atau mengukur dengan cermat objek atau
fenomena yang dapat di ulangi oleh orang lain.
1. Variable independen
a. Dukungan keluarga
Definisi : Dukungan keluarga adalah suatu bentuk dukungan
atau dorongan dari anggota keluarga kepada ibu
hamil dengan memberikan bantuan berupa
dukungan emosional, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan informasi.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur :Baik, jika jumlah skor yang diperoleh ≥
mean/median.
Kurang baik, jika skor yang di
peroleh<mean/median.
30

b. Pengetahuan
Definisi : Pengetahuan adalah hal yang diketahui atau
dipahami secara benar oleh ibu hamil tentang
kehamilan dan persalinan.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : Baik, jika skor yang diperoleh ≥ mean/ median.
Kurang baik, jika skor yang diperoleh
<mean/median.
c. Paritas
Definisi : Paritas adalah jumlah anak yang pernah
dilahirkan hidup atau mati.
Alat Ukur : Lembar Ceklis
Cara Ukur : Melihat KMS
Skala Ukur : Nominal
Hasil ukur : paritas
1) Primigravida
2) Multigravida
d. Religiusitas
Definisi :Religiusitas adalah keyakinan yang
menghubungkan serta mengikat manusia
dengan tuhannya berdasarkan keyakinan
yang dianutnya yang dinilai dari dimensi
keyakinan,praktik agama/ritualistik, dimensi
pengalaman dan dimensi konsekuensi dan
dimensi pengetahuan.
Alat ukur : Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuisioner
Skala ukur : Ordinal
31

Hasil ukur : Baik, Jika jika skor yang diperoleh ≥ mean/


median.
Kurang baik, jika jika skor yang diperoleh
<mean/median.
2. Variabel Dependen
Kecemasan
Definisi : Kecemasan yaitu rasa takut dan khawatir yang
tidak jelas serta tidak menyenangkan yang
dialami oleh seseorang sehingga menimbulkan
dampak yang buruk.
Alat ukur : Kuisioner
Cara Ukur : Pengisian Kuisioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Cemas, jika jumlah Skor yang diperoleh≥
mean/median.
Tidak cemas, jika jumlah skor yang diperoleh<
mean/median.
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat atau sarana yang
dipakai oleh peneliti saat mengumpulkan suatu data supaya pekerjaan
menjadi gampang serta hasilnya lebih bagus (cermat, sistematis, serta
lengkap) akhirnya ketika pengolahan membuat jadi gampang.47 Jenis
instrumen yang dipakai dalam penelitian ini ialah kuisioner dukungan
keluarga, kuisioner pengetahuan, paritas dan kuisioner religiusitas.
Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan yang telah di isi oleh peneliti dan
dibagikan kepada responden untuk mengisi kuisioner secara mandiri.
Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumen. Kumpulan
pertanyan dalam kuesioner bersifat tertutup yaitu responden hanya
menandai jawaban yang telah dipilihnya tanpa harus menulis panjang
lebar. Kuisioner yang dipakai ialah kuesioner penelitian dari peneliti
32

sebelumnya dengan berbagai macam penelitian dan sudah dilaksanakan uji


validitas dan reabilitasi oleh peneliti sebelumnya.
1. Kuisioner Dukungan keluarga
Kuisioner dukungan keluarga di ukur memakai skala likert dengan
4 kriteria yaitu Setuju (S) di kasih poin 3, sangat setuju(SS) dikasih poin 4,
Tidak setuju (TS) dikasih poin 2, sangat tidak setuju (STS) dikasih poin 1
dengan jumlah pernyataan 30 item. Sesudah diberi poin selanjutnya
dikelompokkan berdasarkan jumlah poin skor lalu ditetapkan klasifikasi
poin untuk menetapkan kategori “Baik” dan “kurang baik”.
2. Kuisioner Pengetahuan
Kuesioner pengetahuan di ukur menggunakan Skala Guttmen yaitu
setiap jawaban yang benar di beri poin 2 dan jawaban yang salah di beri
poin 1. Sesudah diberi poin selanjutnya dikelompokkan berdasarkan
jumlah poin skor, lalu ditetapkan klasifikasi poin untuk menetapkan
kategori “Baik” dan “Kurang Baik”
3. Lembar Ceklist
Lembar ceklist paritas berisi tentang data responden berupa (nama,
dan jumlah anak yang pernah dilahirkan).
4. Kuisioner religiusitas
Kuisioner religiusitas di ukur memakai skala likert dengan 4
kriteria yaitu Setuju (S) di kasih poin 3, sangat setuju(SS) dikasih poin 4,
Tidak setuju (TS) dikasih poin 2, sangat tidak setuju (STS) dikasih poin 1
dengan jumlah pernyataan 26 item. Sesudah dikasi poin selanjutnya
dikelompokkan berdasarkan jumlah poin skor lalu ditetapkan klasifikasi
poin untuk menetapkan kategori “Baik” dan “kurang baik”.
5. Kuisioner Kecemasan
Kuisioner kecemasan menggunakan skala kecemasan menurut
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Masing-masing gejala
dikelompokkan dengan memberi penilaian 0-4 dengan kategori nilai
0=tidak ada gejala atau keluhan, nilai 1=jarang (ringan), nilai 2=kadang-
33

kadang (sedang), nilai 3=lumayan sering (berat), nilai 4=selalu (berat


sekali).
G. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah sebuah metode yang dilakukan
oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi yang
nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam memaparkan
penelitiannya.47
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan menggunakan
kuisioner yang dibagikan kepada responden. Terdiri dari beberapa
kuisioner yaitu : kuisioner dukungan keluarga, kuisioner pengetahuan,
kuisioner paritas, dan kuisioner religiuitas.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari wilayah kerja
UPTD Puskesmas Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
3. Proses pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakuakan dengan meminta persetujuan agar
menjadi responden dengan cara mengisi lembar persetujuan menjadi
responden setelah itu responden dibagikan kuisioner untuk mengetahui
dukungan keluarga, pengetahuan, paritas, religiuitas responden
mengenai Faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan.
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan yaitu :46
a. Editing
Editing adalah kegiatan memeriksa kembali kelengkapan
dan ketepatan data yang telah di kumpulkan. Editing dilakukan
ketika data sudah terkumpul.
34

b. Coding
Coding adalah tindakan memberikan skor dan simbol
berupa angka atau huruf yang memberikan petunjuk pada
setiap jawaban berdasarkan variabel yang diteliti.
c. Tabulation
Tabulation data adalah penyusunan data kedalam master
table dan dijumlah serta diberi keterangan.
d. Entry data
Entry data adalah proses pemindahan data dari fisik
menjadi data digital yang dapat diolah oleh softwer.
e. Cleaning
Setelah semua data diperoleh dari responden, peneliti
melakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan
adanya kesalahan.
f. Describing
Describing adalah menunjukkan atau menjelaskan data
yang telah dikumpulkan.
H. Analisis Data
Setelah data diolah kemudian dilakukan analisa dengan
menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
1. Analisa univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dengan tujuan
untuk menganalisis setiap variabel yang diteliti dalam bentuk distribusi
frekuensi dan presentase.47 Tujuannya untuk melihat, evaluasi terbaik
adalah memastikan bahwa pengukuran akurat atau tidak masuk akal.
Rumus
P= f X 100 =…%
N
Keterangan :
P: Presentase
F: Jumlah subjek yang ada pada kategori tertentu
35

N: Jumlah atau keseluruhan responden


2. Analisa bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk
menganilisis dua hubungan variabel yang di duga memiliki hubungan
atau berkorelasi.47 Variabel ini menggunakan analisis bivariat guna
mengerti kaitan dukungan keluarga, pengetahuan, paritas dan religiusitas
dengan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan di wilayah kerja
UPTD PUSKESMAS Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol dengan
menggunakan uji statistik chi-square.
Uji chi-square yaitu dimana nilai signifikan 0,05 dan tingkat
kepercayaan 95%. Dikatakan ada hubungan, jika p-value <0,05
sedangkan jika p-value >0,05 tidak ada hubungan. Adapun rumus dari uji
Chi-square yaitu sebagai berikut :48
Uji chi-square adalah uji non parametris yang paling sering
digunakan dalam penlitian. Syarat dari uji ini adalah frekuensi atau
responden yang digunakan harus besar.

1X2 = ∑𝑛
𝑖−1(𝑂𝑖−𝐸 𝑖)2

𝐸𝑖
Keterangan :
X2 : Distribusi Chi-square
Oi : Nilai observasi (pengamatan) ke-i
Ei : Nilai ekspektasi ke-i

Berikut ini persyaratan Uji Chi-Square yaitu:


a. Tidak adanya sel dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga
Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol)
b. Apabila bentuk tabel kontigensi 2 x 2, maka tidak diperbolehkan ada
1 sel saja yang memiliki frekuensi 2 x 2, contohnya 2 x 3, jadi jumlah
sel dengan frekuensi harapan < 5 tidak boleh > 20%.
36

Jika tabel kontingensinya 2 x 2, tapi tidak mencukupi syarat uji Chi


Square, maka rumus yang dipakai ialah Fisher's Exact Test.
Sedangkan jika tabel kontingensi lebih dari 2 x 2, misalnya 2 x 3
maka rumus yang dipakai ialah Pearson Chi-Square.48
37

I. Alur penelitian

Proposal penelitian

Mengurus izin pengambilan data di ruang TU (Tata Usaha) stikes


widya nusantara palu

Populasi 30 orang

Teknik sampling
Total sampling
Dengan jumlah sampel 30 orang

Informend consent
Menjelaskan dan meminta persetujuan responden

Pengumpulan data
Dengan menggunakan data primer dan sekunder

Variabel independen (bebas)


1. Dukungan keluarga Variabel dependen (terikat)
2. Pengetahuan Kecemasan pada ibu hamil
3. Paritas menjelang persalinan
4. Religiuitas

Analisa data
Uji Chi square

Hasil pembahasan

Kesimpulan dan saran


Gambar 3.1 bagan alur penelitian
DAFTAR PUSTAKA

1. Purwandari A, Tirtawati GA, Lakotani E. Usia Dan Paritas Berhubungan


Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Menjelang Masa
Persalinan Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Pros Semin Nas
Tahun 2018 ISBN 2549-0931. 2018;1(3):525–533.

2. Asrori A. Terapi Kognitif Perilaku Untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan


Sosial. J Ilm Psikol Terap. 2015;03(Vol 3, No 1 (2015)):89–107.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2128

3. Sarmita, Nurdin S, Fattah AH. Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Di


Wilayah Kerja Puskesmas Cabenge Kabupaten Soppeng. J Pendidik
Keperawatan dan Kebidanan. 2021;01(1):20–26.

4. Yulia H, Fitri DM, Paulina R. Aspek Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Di Puskesmas Pasir Mulya Kecamatan Bogor Barat. J Kesehat Dan
Kebidanan. 2021;vol 2:73–40.

5. Wibowo, Trisno A., Hakimi, M., dan Isworo A. Hubungan Antara


Kecemasan dengan Kejadian Preeklampsia di Kabupaten Banyumas
JawaTengah. Ber Kedokt Masy. 2012;28(1):9–19.

6. Suyati. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-


tanda Persalinan Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan. Repos
Poltekkes Semarang. Published online 2018:3–7.
http://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=16518&keywords=kecemasan+ibu+hamil

7. Maki FP, Pali C, Opod H. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil


Primigravida Trimester III di Klinik Bersalin Sutra Minahasa Selatan. J e-
Biomedik. 2018;6(2):103–110. doi:10.35790/ebm.6.2.2018.21889

8. Pohan RA. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Menghadapi

38
39

Persalinan Pertama. J Ilm PANNMED (Pharmacist, Anal Nurse, Nutr


Midwivery, Environ Dent. 2021;16(3):620–623.
doi:10.36911/pannmed.v16i3.1209

9. Konga Naha M, Handayani S. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Persalinan Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Trimester Iii Di
Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta the Correlation Knowledge Pregnant
Women Dealing With Readiness of Labor Midwives on Iii Trimester in
Puskesmas. Published online 2015.

10. Taniya, Setyo Dwi Andhini C, Susan Y. Hubungan Dukungan Keluarga


Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Kalijaga
Kota Cirebon. J Kesehat Mahardika. 2021;8(1).
www.jurnal.stikesmahardika.ac.id

11. Yohana, Geme, Elika P. Pengaruh dukungan suami terhadap kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di puskesmas tegalrejo yogyakarta.
Univ Aisyiyah Yogyakarta. Published online 2018.
file:///C:/Users/hp/Documents/JURNAL KTI/NASKAH
PUBLIKASI(YOHANA GEME 1710104311.pdf

12. Rinata E, Andayani GA. Karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan) dan
dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III. Medisains.
2018;16(1):14. doi:10.30595/medisains.v16i1.2063

13. Sukmadewi M. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Dalam


Menghadapi Persalinan Di Desa Tualang Teungoh Kecamatan Langsa Kota
Kabupaten Kota Langsa Tahun 2014. J Kedokt Syiah Kuala. 2016;16(1):6–
13.

14. handayani. Faktor yang berhubungan dengan kecemasan Ibu


HamilTrimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Rsud La Temmamala
Kabupaten Soppeng. J Ilm Kesehat Diagnosis. 2018;12:497–500.
http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/download/61/47
40

15. Surbakti T, Joan GA, Ricky D. Hubungan Religiusitas Dengan Kecemasan


Menghadapi Partus Pada Ibu Nullipara Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parongpong Kabupaten Bandung Barat. J Sk Keperawatan. 2017;3(1):31.
doi:10.35974/jsk.v3i1.576

16. Mahmudah D. DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU


HAMIL ANAK PERTAMA ( PRIMIGRAVIDA ) SKRIPSI Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi Disusun Oleh : DEDEH MAHMUDAH FAKULTAS
PSIKOLOGI 1432 H / 2010 LEMBAR PENGESAHAN. Published online
2010.

17. Mukholi. KECEMASAN DALAM PROSES BELAJAR Mukholil.


Kecemasan Dalam Proses Belajar. 2018;8.

18. Annisa DF, Ifdil I. Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor. 2016;5(2):93. doi:10.24036/02016526480-0-00

19. Livia Prajogo S, Yudiarso A. Metaanalisis Efektivitas Acceptance and


Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum.
Psikologika J Pemikir dan Penelit Psikol. 2021;26(1):85–100.
doi:10.20885/psikologika.vol26.iss1.art5

20. P YD. Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai


Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Published online 1890:233–
238.

21. Di H, Sakit R, Pemerintah B, Malang K. Pengaruh dukungan sosial


terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di rumah sakit bersalin pemerintah
kota malang. 2018;22(2):185–211.

22. Diferiansyah O, Septa T, Lisiswanti R, Kedokteran F, Lampung U.


Gangguan Cemas Menyeluruh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.
2016;5:63–68.
41

23. Handayani DS, Kep S, Kep M. USIA PERTENGAHAN DALAM


MENGHADAPI PROSES MENUA ( AGING PROCESS ) DI
KELURAHAN JOGOSETRAN KECAMATAN KALIKOTES
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN ( STIKES ) DUTA GAMA KLATEN. Published
online 2016.

24. Rahayu DSN. Hubungan Tingkat Kecemasan berdasarkan Karakteristik


Demografi pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III di Puskesmas
Kelurahan Cipinang Besar Utara. Published online 2019:70–120.

25. Hamilton P, Rating A, Hars S. APLIKASI FUZZY TOTAL INTEGRAL.


2008;2008(Snati).

26. Dan B, Islam K. 60 | jurnal at-taujih. 3(1):60–73.

27. Baro R, Jannah M, W EN, W DS. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan


Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Skor Prenatal Attachment di Praktik
Mandiri Bidan Rina Malang. Published online 2020:12–19.
doi:10.21776/ub.JOIM.2020.004.01.2

28. Kebidanan P, Sarjana P, Profesi P, Program B, Hamil I. HUBUNGAN


TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS PEKERJAAN DENGAN
KECEMASAN PADA IBU HAMIL Published online 2020:19–28.

29. Lily Yulaikhah S si. . Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. Vol 53.;
2019.

30. Zamriati W, Hutagaol E, Wowiling F. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Poli Kia Pkm
Tuminting. J Keperawatan UNSRAT. 2013;1(1):109817.

31. Febriati D L Z z. hubungan dukungan keluarga dengan adaptasi perubahan


psikologi pada ibu hamil. 2022;13(1):23–31.

32. Baroroh GN. Hubungan dukungan suami terhadap kecemasan pada ibu
42

hamil trimester ketiga di wilayah kerja puskesmas Srumbung Kabupaten


Magelang. Skripsi. Published online 2019.

33. Kurniawati A, Nurdianti D. Karakteristik Ibu Hamil dengan Pengethuan


dan Sikap Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan. J Bimtas.
2018;2(1):32–41.
https://journal.umtas.ac.id/index.php/bimtas/article/view/336/209

34. Marmi SS. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Asuhan Kebidanan Pada
Persalinan. Published online 2012:1.

35. Isnaniar I, Norlita W, Gusrita S. Pengaruh Peran Suami Terhadap Tingkat


Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas
Harapan Raya Pekanbaru. Phot J Sain dan Kesehat. 2020;11(1):32–44.
doi:10.37859/jp.v11i1.2144

36. Kartika I, Suryani I, Claudya TP, et al. Hubungan Dukungan Keluarga


dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses The
Relationship Of Family Support With Anxiety Level Of Pregnant Mothers
Facing The Delivery. 2021;3(2).

37. Murdayah, Lilis DN, Lovita E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan


kecemasan pada ibu bersalin. Jambura J Heal Sci Res. 2021;3(1):115–125.

38. Puspa E, Angesti W, Febriyana N. HUBUNGAN KECEMASAN DAN


PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI MASA
PANDEMI COVID-19 Program Studi Kebidanan , Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga. 2021;5(4). doi:10.20473/imhsj.v5i4.2021.349-358

39. Info A. PENGETAHUAN ; ARTIKEL REVIEW. 2019;12(1):95–107.

40. Kesehatan FI, Bangsa UD, Komputer FI, Bangsa UD, Mojolaban K,
Sukoharjo K. Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan
Persalinan Di Desa Wonorejo Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
Ana Yuliana * , 2 Tri Wahyuni. 2020;10(2).
43

41. Heriani H. Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas,


Usia dan Tingkat Pendidikan. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2016;1(2):01–08.
doi:10.30604/jika.v1i2.14

42. Hamil IBU, Iii T, Menghadapi D. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1
Nopember 2013. Published online 2003:2003–2008.

43. Apriani. BAB II Tinjauan Pustaka_ 2010isa.pdf. Apriani. 2014;(1969):9–


66.

44. Suhermi S, Amirasti S. Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu


Primigravida Menjelang Persalinan. Wind Nurs J. 2020;01(01):7–14.
doi:10.33096/won.v1i1.23

45. Arifin A. Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas


Budilatama Kecamatan Gandung Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi
Tengah. eJournal Keperawatan. 2015;3(Volume 3 Nomor 2):2, 3.

46. Yayasan P, Menulis K. METODOLGI PENELITIAN KESEHATANAN.

47. Ahyar H, Maret US, Andriani H, Sukmana DJ, Mada UG. Buku Metode
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.; 2020.

48. Proporsi DUA. Chi Square Chi Square.

Kuisioner Dukungan Keluarga


44

Petunjuk pengisian kuisioner

Nama :

Umur :

Agama :

Alamat :

Pendidikan Terakhir :

Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda
diminta untuk mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri
anda dengan memberi tanda centang(√) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak
ada jawaban yang benar ataupun salah.

Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

Contoh :

No Pernyataan SS S TS STS
1. Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan √
untuk saya

No Pernyataan S SS TS STS
Dukungan emosional
1. Keluarga memperhatikan kesehatan saya.
45

2. keluarga saya cuek terhadap perasaan saya.


3. Keluarga saya tidak perduli dengan perasaan saya
walaupun saya sedang hamil.
4. Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki
keluhan pada kehamilan saya.
5. Keluarga memberikan saya kasih sayang yang
menenangkan perasaan saya.
6. Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya
sedang hamil.
Dukungan Penilaian
7. Keluarga memberi saya dukungan dalam
menjalani kehamilan ini.
8. Ketika sedang putus asa karena cemas
menghadapi kelahiran jabang bayi, keluarga
memberikan dukungan untuk terus berusaha,
berdoa dan yakin pada sang pencipta.
9. Saya merasa tegar dan kuat dalam menjalani
kehamilan ini karena keluarga saya terus
mendampingi saya.
10. Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas
dalam menghadapi kelahiran jabang bayi.
11. Keluarga saya meminta agar diberitahukan
keadaan kehamilan saya.
12. Keluarga memberikan pelukan saat saya sedang
merasa cemas.
13. Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun
saya sedang hamil
14. Keluarga saya tidak mengekspresikan kasih
sayang dalam bentuk apapun.
15. Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya
46

yang cemas memikirkan keselamatan bayi saya.


Dukungan Instrumental
16. Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup
untuk keperluan saya melahirkan nanti.
17. Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan
keluarga.
18. Tabungan keluarga kurang untuk persiapan
kelahiran bayi saya.
19. Keluarga menolak membantu menyelesaikan
pekerjaan saya, walaupun saya sedang hamil.
20. Keluarga saya menyiapkan dana lebih untuk
keperluan tak terduga
21. Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap
ikut membantu meringankan pekerjaan saya yang
belum selesai.
22. Keluarga melayani setiap saya membutuhkan
sesuatu.
23. keluarga saya membantu meringankan pekerjaan
saya.
Dukungan informasi
24. Keluarga saya tidak pernah memberikan
informasi seputar kehamilan dan proses
melahirkan.
25. Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang
ketika saya merasa takut dalam menghadapi
kelahiran bayi.
26. Keluarga saya malas mencarikan informasi
tentang kehamilan dan proses melahirkan.
27. Keluarga malas memberikan saya nasehat
walaupun saya sangat membutuhkannya.
47

28. Keluarga memberikan saya buku dan majalah


seputar kehamilan dan proses melahirkan.
29. Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan
hal-hal yang baik.
30. Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan
tentang keselamatan bayi, keluarga menasehati
untuk berdoa.

Kuisioner Religiusitas

No Pernyataan S SS TS STS
Dimensi keyakinan
1. Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak
saya dapat lahir dengan selamat.
2. Saya pesimis tuhan tidak akan mengabulkan doa
saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat.
3. Kitab suci tidak sepenuhnya benar karena
hanyalah buatan manusia.
4. Saya yakin bahwa surga dan neraka benar-benar
ada.
5. Saya yakin bahwa tuhan itu ada.
Dimensi praktek agama
6. Selama hamil membuat saya lebih menutup diri
untuk tidak berhubungan dengan orang lain.
7. Selama hamil membuat saya lebih banyak
membangun hubungan baik dengan orang-orang
sekitar saya.
8. Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial
dilingkungan saya.
9. Kehamilan ini membuat saya malas untuk
48

beribadah.
10. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin
taat untuk beribadah.
11. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin
taat untuk beribadah.
12. Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan
lingkungan sekitar
13. Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai
lingkungan sekitar saya
Dimensi pengalaman
14. Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani
kehamilan.
15. Berpuasa membuat saya lemah menjalani
kehamilan.
16. Saya yakin tuhan mendengar doa saya agar saya
dapat melahirkan anak saya dengan selamat.
17. Saya menjadi lebih malas berdoa selama masa
kehamilan.
Dimensi pengetahuan
18. Dengan mendalami agama membuat saya lebih
tenang selama menjalani kehamilan.
19. Agama memberikan saya pegangan dan
kepercayaan akan keyakinan kepada tuhan.
20. Saya merasa jauh dengan agama selama masa
kehamilan.
21. Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya
selama proses kehamilan.
Dimensi konsekuensi
22. Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan
ibadah
49

23. Kehamilan membuat saya meninggalkan shalat


dan perilaku beribadah lainnya.
24. Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari
ke hari semakin baik.
25. Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari
ke hari semakin menurun.
26. Kehamilan ini membuat kadar keimanan saya
menurun

Kuisioner Pengetahuan
50

Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Sebelum mengisi pertanyaan isilah terlebih dahulu identitas anda.


2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberikan tanda checklist
(√) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat
Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Alamat :

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai. Ada 2
alternatif jawaban yaitu:

Ya : Jika pertanyaan tersebut selalu diketahui ibu

Tidak : Jika pertanyaan tersebut tidak diketahui ibu


No Pertanyaan Ya Tidak

1. Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal


dialami wanita?

2. Seorang ibu hamil yang berkunjung ke tenaga


kesehatan untuk mendapatkan pelatihan kesehatan ibu
dan janin di sebut pemeriksaan kehamilan ( Antenatal
Care )?

3. Persalinan adalah proses pengeluaran janin dan urin


dari dalam ke luar rahim melalui jalan lahir.?

4. Persalinan yang normal adalah persalinan yang terjadi


secara spontan dengan kekuatan ibu sendiri dan tanpa
51

bantuan alat atau obat-obatan.?

5. Nyeri di daerah perut dan pinggang serta keluarnya


lendir bercampur darah dari kemaluan ibu merupakan
tanda-tanda permulaan dari persalinan?

6. Kontraksi Rahim merupakan kekuatan utama yang di


butuhkan dalam kelancaran proses persalinan.?

7. Rasa takut dan cemas menghadapi persalinan


merupakan hal yang wajar terjadi bagi ibu?

8. Proses pembukaan jalan lahir pada persalinan bisa


berlangsung 13-14 jam pada ibu yang baru pertama
kali melahirkan.?

9. Senam hamil dapat membantu kelancaran proses


persalinan.?

10. Tenaga ibu sama sekali tidak mempengaruhi


kelancaran proses persalinan.?

11. Tanda-tanda persalinan kala 1 di mulai dari perut dan


pinggang terasa sakit.?

12. Jika di jumpai pengeluaran lendir bercampur darah


harus dianggap sebagai suatu gejala dan tanda
komplikasi persalinan.?

13. Proses melahirkan dianggap normal apabila terjadi


pada usia kehamilan 36-42 minggu.?

14. Jika janin terlalu lama di jalan lahir dapat mengancam


keselamatan janin.?

15. Ibu tidak diperbolehkann makan atau minum pada saat


52

menjelang persalinan.?

LEMBAR CEKLIS PARITAS


53

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang di sediakan

Paritas : Jumlah anak yang perna dilahirkan hidup ataupun mati

No Nama Jumlah Jawaban Paritas Jawaban


Kehamilan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
>7 >7
53

KUESIONER KECEMASAN

ALAT UKUR
TINGKAT KECEMASAN – HAMILTON RATING SCALE FOR
ANXIETY (HRS-A)
Penilaian :
0 : tidak ada gejala (Tidak ada gejala sama sekali)
1 : gejala ringan (Satu atau kurang dari sparuh dari gejala pilihan yang ada)
2 : gejala sedang (Separuh dari gejala yang ada)
3 : gejala berat (Lebih dari separuh dari gejala yang ada)
4 : gejala berat sekali (Semua gejala ada)
Penilaian derajat kecemasan :
Score <14 : Tidak ada
Score 14-20 : Ringan
Score 21-27 : Sedang
Score > 27 : Berat
Berilah tanda (√) gejala yang terjadi selama pemeriksaan (dimulai dari anamnesa)
1) Perasaan cemas (Ansietas)
 Cemas.
 Firasat buruk.
 Takut akan pikiran sendiri.
 Mudah tersinggung.
Score :
2) Ketegangan
 Merasa tegang
 Lesu
 Tidak bisa istirahat dengan tenang
54

 Mudah terkejut
 Mudah menangis
 Gemetar
 Gelisah
Score :
3) Ketakutan
 Pada gelap
 Pada orang asing
 Ditinggal sendiri
 Pada binatang besar
 Pada keramaian lalu lintas
 Pada kerumunan orang banyak
Score :
4) Gangguan tidur
 Sukar masuk tidur
 Terbangun pada malam hari
 Tidur tidak nyenyak
 Bangun dengan lesu
 Banyak mimpi-mimpi
 Mimpi buruk
 Mimpi menakutkan
Score :
5) Gangguan kecerdasan
 Sukar konsentrasi
 Daya ingat yang menurun
 Daya ingat buruk
Score :
55

6) Perasan depresi (Murung)


 Hilangnya minat
 Berkurangnya kesenangan pada hobi
 Sedih
 Bangun dini hari
 Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
Score :
7) Gejala somatik/fisik (Otot)
 Sakit dan nyeri otot-otot
 Kaku
 Kedutan otot
 Gigi gemerutuk
 Suara tidak stabil.
Score :
8) Gejala Somatik/ fisik(sensorik)
 Tinitus (Telinga berdenging)
 Pengelihatan kabur
 Muka merah atau pucat
 Merasa lemas
 Perasaan seperti ditusuk-tusuk
Score :
9) Gejala kardiovaskuler (Jantung dan pembuluh darah)
 Takikardia
 Berdebar-debar
 Nyeri di dada
 Denyut nadi mengeras
 Rasa lesu/ lemas seperti mau pingsan
56

 Detak jantung menghilang atau berhenti sejenak


Score :
10) Gejala Respiratori
 Rasa tertekan atau sempit di dada
 Rasa tercekik
 Sering menarik nafas
 Nafas pendek dan sesak
Score :
11) Gejala gastrointestinal
 Sulit menelan
 Perut melilit
 Gangguan pencernaan
 Nyeri sebelum dan sesudah makan
 Perasaan terbakar di perut
 Rasa penuh atau kembung
 Mual dan muntah
 Buang air besar lembek
 Konstipasi (Sukar buang air besar)
 Weight loss (Kehilangan berat badan)
Score :
12) Gejala urogenital (Perkemihan dan Kelamin)
 Sering buang air kecil
 Tidak dapat menahan air seni
 Tidak datang bulan
 Darah haid yang berlebihan
 Darah haid yang teramat sedikit
 Masa haid yang berkepanjangan
57

 Masa haid yang amat pendek


 Haid beberapa kali dalam sebulan
 Menjadi dingin (Frigid)
 Ejakulasi dini
 Ereksi melemah
 Ereksi hilang
 Hipotensi
Score :
13) Gejala autonom
 Mulut kering
 Muka merah
 Mudah berkeringat
 Kepala pusing
 Kepala terasa berat
 Kepala terasa sakit
 Bulu-bulu berdiri
Score :
14) Tingkah laku (Sikap) pada saat wawancara
 Gelisah
 Tidak tenang
 Jari gemetar
 Kerut kening
 Muka tegang
 Otot mengeras/ tegang
 Nafas pendek dan cepat
 Muka merah
Score :
58

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMANT CONCENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Hari/Tanggal :

Bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian


yang akan dilakukan oleh Karmila Husen Kanoli Mahasiswi STIKes
Widya Nusantara Palu Program Studi S1 Keperawatan, tanpa paksaan
atau tertekan dari pihak tertentu guna membantu terlaksananya penelitian
ini. Semua jawaban yang saya berikan, murni dari apa yang saya alami.
Saya juga mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data dalam
penelitian ini.

Buol,............ 2022

Responden

(.......................)
59
60

Anda mungkin juga menyukai