Anda di halaman 1dari 7

KASUS KORUPSI BUPATI CIANJUR DITINJAU DARI

SUDUT PANDANG ACTUS HUMANUS, TATANAN


SUBYEKTIF DAN TATANAN MORAL OBYEKTIF.

{
SARVA .M. SOMAT
201901031
2A KEPERAWATAN
 Kronologi Kasus Korupsi Bupati Cianjur
Tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap
Bupati Cianjur non-aktif Irvan Rivano Muchtar
pada Selasa (26/3/2019). Ia akan diperiksa sebagai
tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana
alokasi khusus pendidikan di APBN 2018 untuk
Kabupaten Cianjur. "Yang bersangkutan diperiksa
sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK Febri
Diansyah lewat keterangan tertulis pada Selasa
(26/3/2019). Selain memeriksa Irvan, KPK pun
memanggil tersangka lainnya dalam kasus ini yakni
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cecep
Sobandi. KPK menetapkan Bupati Cianjur Irvan
Rivano Muchtar sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi pada Rabu (12/12/2018)

)
 Kasus Ditinjau Dari Tindakan Manusia Sebagai Actus
Humanus
Actus Humanus merupakan suatu tindakan bebas,
dimana manusia adalah subyek dari tindakan bebas
tersebut. Kebebasan disini diartikan bahwa tindakan
manusia tersebut murni atas kehendak dan manusia
tersebut telah mengetahui atas perbuatan yang
dilakukannya tanpa adanya paksaan. Dengan demikian
manusia tersebut harus bertanggungjawab atas dampak
yang timbul dari tindakan yang dilakukan itu. Oleh
karena itu, kehendak yang dilakukan manusia juga
mencerminkan baik/buruk dan terpuji/tercela perbuatan
manusia itu sendiri, karena sejatinya dalam Actus
Humanus manusia yang bertindak sebagai subyek telah
dibekali oleh akal budi
 Kasus Dipandang Dari Sudut Tatanan Moral
Subjektif

1. Perbuatan Manusiawi dan Faktor-Faktor Nilai


Moral.
Dalam kenyataannya perbuatan manusia bersifat
majemuk atau dengan kata lain terdiri dari beberapa
bagian majemuk yang mengakibatkan perbuatan
manusia bisa dikatakan salah atau benar. Dalam
perbuatan manusia terdapat sebuah kehendak dan
pengamalan. Kehendak diartikan sebagai perilaku
manusia dalam konteks
2. Hati Nurani
Nurani merupakan pengetahuan yang mana didalamnya
mengacu pada berbagai pertimbangan dan penegasan dalam
sebuah kehendak manusia sehingga bisa dijadikan sebagai
pilhan dalam pengambilan sebuah keputusan. Tidak hanya
itu, dalam hati nurani tidak melulu mengacu soal benar atau
salah secara etis, melainkan hati nurani merupakan "Suara
Tuhan" yang dapat mengantarkan hubungan manusia dengan
Tuhan. Oleh sebab itu, manusia wajib mentaati hati nurani
agar tidak salah dalam mengambil sebuah keputusan untuk
bertindak.
 . Kasus Dipandang Dari Sudut Tatanan Moral Obyektif

Tatanan moral subyektif dimaksudkan secara langsung


tatanan moral sebagai pelaku perbuatan. Sehingga jika
dikaitkan maka langsung menuju pada subyek/pelaku itu
sendiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai