Anda di halaman 1dari 5

MATHunesa

Jurnal Ilmiah Matematika Volume 7 No.2 Tahun 2019


ISSN 2301-9115

MODEL MATEMATIKA INTERAKSI MANGSA PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON BEDDINGTON-


DEANGELIS DAN PEMANENAN TERHADAP PEMANGSA

Vernanda Aprilia
Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : vernandaaprilia@mhs.unesa.ac.id

Dian Savitri, S.Si., M.Si


Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : diansavitri@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai perilaku mangsa pemangsa dengan adanya pemanenan terhadap
populasi pemangsa. Pemanenan pada dinamika mangsa pemangsa dapat menstabilkan keseimbangan kedua
populasi agar tetap ada. Metode penelitian dengan mengkontruksi model matematika mangsa pemangsa
yang mempertimbangkan pemanenan dengan upaya konstan. Laju pertumbuhan populasi mangsa
mengikuti model pertumbuhan Lotka-Volterra, dengan pola interaksi menggunakan Beddington-
DeAngelis. Laju pertumbuhan pemangsa menggunakan fungsi respon Beddington-DeAngelis dengan
mempertimbangkan pemanenan.
Kata kunci: mangsa pemangsa, pemanenan, Beddington-DeAngelis

Abstract
This study discusses about predator-prey-behaviour with harvesting on predator population. Harvesting
on the dynamics of predator-prey can stabilize the balance of both populations which still exists. The research
method is done by constructing a mathematical model of predator-prey that consider harvesting with constant
effort. The growth populations of prey follows the Lotka-Volterra growth model, with interaction system using
Beddington-DeAngelis. The populations of predator growth rate uses the Beddington-DeAngelis responses
funtions by considering harvesting.
Keywords : predator prey, harvesting, Beddington-DeAngelis

Menurut Liu & Tang (2011) tujuan dari pemanenan ini


1. PENDAHULUANI memperoleh beberapa hasil yang secara teori bermanfaat
Model interaksi makhluk hidup dalam suatu untuk mempertahankan pengembangan ekosistem yang
ekosistem salah satu contohnya adalah model mangsa berkelanjutan serta menjaga perkembangan pemanenan
pemangsa. Predasi merupakan interaksi biologis di mana dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan
pemangsa memakan mangsanya (Roy et al., 2017). hidupnya.
Hubungan interaksi antar mangsa pemangsa sangat erat Chakraborty et al (2012) mengkaji model
sebab tanpa mangsa populasi pemangsa tidak dapat mangsa pemangsa menggunakan fungsi respon rasio
hidup. Sebaliknya, pemangsa juga berfungsi sebagai dependent yang mempertimbangkan pemanenan terhadap
pengontrol populasi mangsa. pemangsa. pemanenan yang digunakan peneliti adalah
Pola interaksi antara mangsa dan pemangsa pemanenan dengan upaya konstan. Model interaksi yang
dalam penelitian ini memepertimbangkan interaksi kedua digunakan peneliti adalah populasi bakteri bersel satu
populasi tersebut yang dikenal sebagai fungsi respon yaitu, Paramecium Aurelia sebagai mangsa dan Didinium
Beddington-DeAngelis. Fungsi respon ini memberikan Nasutum sebagai pemangsa. Berdasarkan latar belakang
dekripsi bahwa pemangsaan tidak hanya bergantung pada di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan
populasi mangsa tetapi juga pada populasi pemangsa mengkontruksi model matematika mangsa pemangsa
serta adanya batasan proteksi lingkungan (Haque, 2011). dengan fungsi respon Beddington-DeAngelis dengan
Pemanenan pada model mangsa pemangsa mempertimbangkan pemanenan. Pemanenan terjadi pada
menarik untuk dikaji dalam segi ekologi, karena adanya pemangsa menggunakan pemanenan dengan upaya
pemanenan dapat mencegah suatu populasi tidak konstan Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis
berlebihan di populasi lain dan tetap dalam keadaan mengambil judul “Model Matematika Interkasi Mangsa
seimbang. Pemanenan sering dilakukan dalam perikanan,
kehutanan, dan pengelolaan satwa liar (Xiao et al., 2006).

67
Volume 7 No. 2 Tahun 2019, Hal 67-71

Pemangsa Dengan Fungsi Respon Beddington-DeAngelis 𝑑𝑥 𝑥


= 𝑟𝑥 (1 − ) − 𝛾𝑥𝑦
𝑑𝑡 𝐾
dan Pemanenan Terhadap Pemangsa”. 𝑑𝑦
= −𝜇𝑦 + 𝛿𝑥𝑦 (3)
𝑑𝑡
2. KAJIAN TEORI
Fungsi Respon
Model Mangsa Pemangsa Lotka-Volterra Salah satu komponen dasar pada model mangsa
Diasumsikan bahwa 𝑥 dan 𝑦 populasi mangsa pemangsa adalah fungsi respon. Fungsi respon
dan pemangsa pada waktu 𝑡 . Dalam mengkontruksi menggambarkan pola interaksi antara mangsa dan
sebuah model interaksi dua spesies, maka diasumsikan pemangsa yang menyatakan jumlah mangsa yang
sebagai berikut (Boyce & DiPrima, 2008) : dikonsumsi oleh setiap pemangsa per satuan waktu
1. Dengan tidak adanya pemangsa, mangsa tumbuh pada (Chakraborty et al., 2012). Fungsi respon Beddington-
tingkat yang sebanding dengan populasi saat ini, DeAngelis diberikan sebagai berikut :
𝑑𝑥 𝛾𝑥𝑦
sehingga = 𝑟𝑥, 𝑟 > 0 ketika 𝑦 = 0. 𝑓(𝑥, 𝑦) = (4)
𝑑𝑡 𝑥+𝛽𝑦+𝛼
2. Dengan tidak adanya mangsa untuk bertahan hidup, dengan :
tingkat kematian pemangsa menghasilkan peluruhan 𝑥 = Kepadatan populasi mangsa
𝑑𝑦 𝑦 = kepadatan populasi pemangsa
eksponensial, sehingga = −𝜇𝑦, 𝜇 > 0 ketika 𝑥 =
𝑑𝑡
𝛾 = Tingkat predasi maksimum pemangsa
0.
𝛽 = Koefisien kepadatan populasi pemangsa
3. Jumlah pemangsaan antara mangsa dan pemangsa
𝛼 = Batasan proteksi lingkungan
sebanding dengan banyaknya populasi mereka. Setiap
pemangsaan tersebut cenderung untuk menaikkan
DeAngelis pertama kali memperkenalkan fungsi
pertumbuhan pemangsa dan untuk menghambat
respon yang lebih umum, untuk solusi dari masalah
pertumbuhan mangsa. Dengan demkian tingkat
mengenai model interaksi trofik mangsa pemangsa
pertumbuhan pemangsa yang meningkat sebesar
klasik, dan secara mandiri dilanjutkan oleh Beddington
bentuk dari 𝛿𝑥𝑦 . Sedangkan tingkat pertumbuhan
untuk menggambarkan interaksi antara inang parasit.
mangsa menurun sebesar −𝛾𝑥𝑦 , di mana 𝛿 dan 𝛾
Fungsi respon Beddington-DeAngelis memberikan
adalah konstanta positif ukuran dari efek interaksi
dekripsi bahwa pemangsaan tidak hanya bergantung pada
antara dua spesies.
populasi mangsa tetapi juga pada populasi pemangsa
Sebagai konsekuensi dari asumsi ini, kita
serta adanya batasan proteksi lingkungan (Haque, 2011).
diarahkan ke sistem persamaan :
𝑑𝑥 Substitusi tingkat pemangsaan ke model Lotka-Volterra
= 𝑟𝑥 − 𝛾𝑥𝑦 = 𝑥(𝑟 − 𝛾𝑦) pada sistem persamaan (3) dengan persamaan fungsi
𝑑𝑡
𝑑𝑦
= −𝜇𝑦 + 𝛿𝑥𝑦 = 𝑦(−𝜇 + 𝛿𝑥) (1) respon Beddington-DeAngelis pada persamaan (4),
𝑑𝑡
sehingga diperoleh :
𝑑𝑥 𝑥 𝛾𝑥𝑦
Konstanta 𝑟, 𝜇, 𝛾, dan 𝛿 semuanya bernilai positif. = 𝑟𝑥 (1 − ) −
𝑑𝑡 𝐾 𝑥+𝛽𝑦+𝛼
𝑟 adalah tingkat pertumbuhan intrinsik mangsa dan 𝜇 𝑑𝑦 𝛿𝑥𝑦
= − 𝜇𝑦 (5)
adalah tingkat kematian alami pemangsa saat tidak ada 𝑑𝑡 𝑥+𝛽𝑦+𝛼

mangsa. Persamaan (1) dikenal sebagai persamaan Lotka-


Volterra. Persamaan tersebut dikembangkan oleh Lotka dengan 𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡) masing-masing mewakili kepadatan
pada tahun 1925 dan oleh Volterra pada tahun 1926. populasi mangsa dan pemangsa pada waktu
𝑡. Dengan masing − masing 𝑟, 𝐾, 𝛾, 𝛽, 𝛼, 𝛿, 𝜇
Berdasarkan tingkat pertumbuhan mangsa saat adalah parameter bernilai positf yang menyatakan tingkat
tidak ada populasi pemangsa mengikuti pertumbuhan pertumbuhan intrinsik mangsa, daya dukung lingkungan
logistik, sebagai berikut : bagi mangsa, tingkat predasi maksimum pemangsa,
𝑑𝑥 𝑥 koefisien kepadatan populasi pemangsa, batasan proteksi
= 𝑟𝑥 (1 − ) (2)
𝑑𝑡 𝐾 lingkungan, tingkat konversi yang menunjukkan jumlah
𝑟 dan 𝐾 adalah parameter positif di mana 𝑟 memberikan pemangsa yang baru terlahir untuk setiap mangsa yang
tingkat pertumbuhan populasi ketika 𝑥 kecil, sedangkan ditangkap, dan tingkat kematian alami pemangsa saat
𝐾 adalah daya dukung lingkungan (carrying capacity). tidak ada mangsa.
pertumbuhan populasi logistik dikembangkan
oleh P. Verhulst pada tahun (1804-1849). Berdasarkan Pemanenan Pada Populasi
persamaan (1) dan (2), diperoleh sistem persamaan Jika suatu populasi dimodelkan dengan
sebagai berikut : persamaan diferensial (Brauer & Castillo-Chavez, 2011) :

68
MODEL MATEMATIKA INTERAKSI MANGSA PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON BEDDINGTON-
DEANGELIS DAN PEMANENAN TERHADAP PEMANGSA

𝑑𝑥 Pemanenan dengan upaya konstan pada pemangsa


= 𝑓(𝑥) (6)
𝑑𝑡
dengan adanya koefisien tangkapan sebagai berikut :
Dikenakan pemanenan pada tingkat ℎ(𝑡) per
𝑞𝐸𝑦 (12)
unit waktu untuk beberapa fungsi ℎ(𝑡) yang diberikan,
dengan :
maka populasi pemanenan dengan menggunakan
𝑞 = Koefisien tangkapan
persamaan diferensial sebagai berikut :
𝑑𝑥 𝐸𝑦 = Pemanenan dengan upaya konstan pada
= 𝑓(𝑥) − ℎ(𝑡) (7)
𝑑𝑡 pemangsa
Pemanenan pada populasi mangsa dan pemangsa
dibedakan menjadi 2 jenis, diantaranya : 3. PEMBAHASAN

a. Pemanenan hasil konstan Kontruksi Model


Jika fungsi ℎ(𝑡) adalah konstanta 𝐻 , sehingga Secara umum model sistem interaksi mangsa
pada konstanta tingkat 𝐻 per unit waktu dimodelkan pemangsa dinyatakan dalam bentuk sistem persamaan
dengan persamaan berikut (Brauer & Castillo-Chavez, diferensial orde satu sebagai berikut (Arditi & Ginzburg,
2011) : 1989) :
𝑑𝑥 𝑑𝑥̅
= 𝑓(𝑥) − 𝐻 (8) = ℎ(𝑥̅ )𝑥̅ − 𝑓(𝑥̅ , 𝑦̅)𝑦̅ 𝑥̅ (0)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑦̅
Jenis pemanenan ini disebut pemanenan hasil konstan. = 𝑔(𝑥̅ , 𝑦̅)𝑦̅ − 𝜇𝑦̅ 𝑦̅(0) > 0 (13)
𝑑𝑡
Pemanenan hasil konstan adalah pemanenan dengan hasil
Diasumsikan 𝑥̅ dan 𝑦̅ pada sistem persamaan
panen yang tetap setiap harinya dengan mengasumsikan
(13) adalah populasi mangsa dan pemangsa pada waktu 𝑡.
usaha pemanenan dan kemampuan tangkapan suatu
Bentuk tingkat pertumbuhan mangsa ketika tidak ada
populasi mangsa pemangsa yang dijaga tetap konstan.
pemangsa, yang dilambangkan dengan ℎ(𝑥̅ )𝑥̅ pada
Jika populasi diatur oleh pertumbuhan logistik, model
sistem persamaan (13) diasumsikan mengikuti
dengan pemanenan adalah :
𝑑𝑥 𝑥
pertumbuhan logistik, sebagai berikut :
= 𝑟𝑥 (1 − ) − 𝐻 (9) 𝑥̅
𝑑𝑡 𝐾 ℎ(𝑥̅ ) = 𝑟 (1 − ) (14)
𝐾
dengan :
b. Pemanenan Dengan Upaya Konstan 𝑟 = Tingkat pertumbuhan intrinsik mangsa
Jika fungsi ℎ(𝑡) adalah fungsi linear dari ukuran 𝐾 = Daya dukung lingkungan bagi mangsa
populasi ℎ(𝑡) = 𝐸𝑥(𝑡), model persamaannya adalah
(Brauer & Castillo-Chavez, 2011) : Model pertumbuhan logistik digunakan karena
𝑑𝑥 adanya pertumbuhan yang membatasi populasi makhluk
= 𝑓(𝑥) − 𝐸𝑥 (10)
𝑑𝑡 hidup di bumi yaitu daya tampung lingkungan, sehingga
dengan : suatu populasi tidak akan tumbuh secara tidak terkendali
𝑥= Jumlah populasi mangsa yang dipanen per dalam kurun waktu yang cukup lama.
unit waktu Fungsi 𝑓(𝑥̅ )𝑥̅ pada sistem persamaan (13)
𝐸 = Upaya yang dikeluarkan dalam pemanenan menggambarkan mengenai faktor predasi. Fungsi respon
pada penelitian ini menggunakan fungsi respon
Jenis pemanenan ini disebut pemanenan proposional. Beddington-DeAngelis. Persamaan fungsi respon
Pemanenan proposional adalah pemanenan dengan hasil Beddington-DeAngelis diberikan sebagai berikut :
panen yang meningkat secara proposional di setiap 𝛾𝑥̅
𝑓(𝑥̅ )𝑥̅ = (15)
harinya. Pemanenan proposional diasumsikan adanya 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼

pengaruh dari tingkat kelahiran dan tingkat kematian, dengan :


serta tingkat pemanenan yang berubah secara konstan 𝛾 = Tingkat predasi maksimum pemangsa
disetiap harinya. Jika populasi diatur oleh model logistik, 𝛽 = Koefisien kepadatan populasi pemangsa
model mangsa yang dipanen adalah: 𝛼 = Batasan proteksi lingkungan
𝑑𝑥 𝑥
= 𝑟𝑥 (1 − ) − 𝐸𝑥 (11)
𝑑𝑡 𝐾 Sehingga secara matematis perubahan kepadatan populasi
Pemanenan dengan upaya konstan dapat berupa mangsa dalam penelitian ini, yaitu dengan substitusi
adanya tangkapan yang disebut Pemanenan dengan persamaan (14) dengan persamaan fungsi respon pada
koefisien tangkapan. Pemanenan tersebut diperlukan persamaan (15) diperoleh :
dalam pengelolaan sumber daya yang terfokus hanya 𝑑𝑥̅ 𝑥̅ 𝛾𝑥̅ 𝑦̅
= 𝑟𝑥̅ (1 − ) − (16)
pada permasalahan maksimalisasi penangkapan. 𝑑𝑡 𝐾 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼

69
Volume 7 No. 2 Tahun 2019, Hal 67-71

Fungsi, 𝑔(𝑥̅ )𝑥̅ pada sistem persamaan (13) dengan :


menggambarkan bentuk tingkat konversi yang 𝑥̅ = Kepadatan populasi mangsa
menunjukkan jumlah pemangsa yang baru terlahir untuk 𝑦̅ = kepadatan populasi pemangsa
setiap mangsa yang ditangkap ketika adanya predasi 𝑟 = Tingkat pertumbuhan intrinsik mangsa
menggunakan fungsi respon Beddington-DeAngelis, 𝐾 = Daya dukung lingkungan bagi mangsa
sebagai berikut : 𝛾 = Tingkat predasi maksimum pemangsa
𝛿𝑥̅
𝑔(𝑥̅ )𝑥̅ = (17) 𝛽 = Koefisien kepadatan populasi pemangsa
𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼
𝛼 = Batasan proteksi lingkungan
dengan :
𝛿 = Tingkat konversi yang menunjukkan jumlah
𝛿 = Tingkat konversi yang menunjukkan jumlah
pemangsa yang baru terlahir untuk setiap
pemangsa yang baru terlahir untuk setiap
mangsa yang ditangkap
mangsa yang ditangkap
𝜇 = Tingkat kematian alami pemangsa ketika tidak
𝛽 = Koefisien kepadatan populasi pemangsa
ada mangsa
𝛼 = Batasan proteksi lingkungan
𝐸𝑦̅ =Upaya pemanenan konstan pada populasi
pemangsa
Populasi pemangsa ketika tidak berinteraksi
dengan mangsa, maka populasi ini akan mengalami
4. Kesimpulan
penurunan. Hal ini dapat mengakibatkan kematian alami
Kontruksi pada model sistem interaksi mangsa
pada populasi pemangsa. Model penurunan populasi
pemangsa dengan fungsi respon Beddington-DeAngelis
pemangsa dalam hal ini dinyatakan sebagai −𝜇𝑦̅, 𝜇 > ,
yang mempertimbangkan pemanenan terhadap pemangsa
dengan 𝜇 adalah tingkat kematian alami pemangsa ketika
sebagai berikut :
tidak ada mangsa. 𝑑𝑥̅ 𝑥̅ 𝛾𝑥̅ 𝑦̅
Populasi pemangsa selain berkurang karena = 𝑟𝑥̅ (1 − ) − 𝑥̅ (𝑡) > 0
𝑑𝑡 𝐾 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼
adanya kematian secara alami juga diasumsikan 𝑑𝑦̅ 𝛿𝑥̅ 𝑦̅
= − 𝜇𝑦̅ − 𝐸𝑦̅ 𝑦̅(𝑡) > 0
𝑑𝑡 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼
berkurang karena adanya pemanenan pada populasi
pemangsa. Meningkatnya jumlah populasi pemangsa
mengakibatkan jumlah populasi pemangsa yang DAFTAR PUSTAKA
memangsa mangsanya juga meningkat, sehingga Arditi, R., & Ginzburg, L. R. (1989). Coupling in
kepadatan populasi pemangsa semakin meningkat. Predator-Prey Dynamics: Ratio-Dependence.
Tujuan adanya pemanenan pada populasi pemangsa agar Journal of Theoretical Biology, 139, 311–326.
keberadaan populasi pemangsa tetap terjaga dengan Retrieved from http://www.sciencedirect.com/
seimbang. Pemanenan pada populasi pemangsa science/article/pii/S0022519389802115
menggunakan pemanenan dengan upaya konstan atau Boyce, W. E., & DiPrima, R. C. (2008). Elementary
pemanenan proposional yang ditunjukkan sebagai Differential Equation and Boundary Value
berikut: Problems.
𝐸𝑦̅ (18) Brauer, F., & Castillo-Chavez, C. (2011). Mathematical
dengan : Models in Population Biology and Epidemiology
𝑦̅ = Jumlah populasi pemangsa yang dipanen (Vol. 40). https://doi.org/10.1007/978-1-4614-
per unit waktu 1686-9
𝐸 = Upaya yang dikeluarkan dalam pemanenan Chakraborty, S., Pal, S., & Bairagi, N. (2012). Predator-
Sehingga secara matematis perubahan kepadatan Prey Interaction With Harvesting: Mathematical
populasi pemangsa sebagai berikut : Study With Biological Ramifications. Applied
𝑑𝑦̅ 𝛿𝑥̅ 𝑦̅
= −𝜇𝑦̅ + − 𝐸𝑦̅ (19) Mathematical Modelling, 36(9), 4044–4059.
𝑑𝑡 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼
Berdasarkan uraian di atas, maka model mangsa https://doi.org/10.1016/j.apm.2011.11.029
pemangsa Lotka-Volterra menggunakan fungsi respon Haque, M. (2011). A Detailed Study of The Beddington-
Beddington-DeAngelis pada persamaan (16) dengan DeAngelis Predator-Prey Model. Mathematical
mempertimbangkan pemanenan terhadap populasi Biosciences, 234(1), 1–16.
pemangsa pada persamaan (19) sebagai berikut : https://doi.org/10.1016/j.mbs.2011.07.003
𝑑𝑥̅ 𝑥̅ 𝛾𝑥̅ 𝑦̅ Liu, C., & Tang, W. (2011). The Dynamics and Control
= 𝑟𝑥̅ (1 − ) −
𝑑𝑡 𝐾 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼 of a Harvested Differential-Algebraic Prey-
𝑑𝑦̅ 𝛿𝑥̅ 𝑦̅
= − 𝜇𝑦̅ − 𝐸𝑦̅ (20) Predator Model. International Journal of
𝑑𝑡 𝑥̅ +𝛽𝑦̅+𝛼
Information and Systems Sciences, 7(1), 103–113.
https://doi.org/10.1016/S1474-6670(17)59417-3

70
MODEL MATEMATIKA INTERAKSI MANGSA PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON BEDDINGTON-
DEANGELIS DAN PEMANENAN TERHADAP PEMANGSA

Roy, B., Roy, S. K., & Gurung, D. B. (2017). Holling–


Tanner Model With Beddington–DeAngelis
Functional Response and Time Delay Introducing
Harvesting. Mathematics and Computers in
Simulation, 142, 1–14.
https://doi.org/10.1016/j.matcom.2017.03.010
Xiao, D., Li, W., & Han, M. (2006). Dynamics in a
Ratio-Dependent Predator-Prey Model With
Predator Harvesting. Journal of Mathematical
Analysis and Applications, 324(1), 14–29.
https://doi.org/10.1016/j.jmaa.2005.11.048

71

Anda mungkin juga menyukai