Anda di halaman 1dari 40

Kelompok 2

nama:
1.eka rahmawati(201936003)
2.kurnia nur h.
musyarofah(201936017)
3.vivi anita pitri(201936002)
Pemodelan interaksi
antar duA SPESIES
DENGAN
KOMPARTEMEN
MODEL DAN
ANALISIS
KESTABILANNYA
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah masalah mengenai pertumbuhan
populasi. Pertumbuhan populasi suatu spesies di tandai dengan adanya perubahan
populasi setiap satuan waktu yang dipengaruhi oleh jumlah kematian dan kelahiran.
Jumlah populasi suatu spesies dapat di amati secara langsung dalam jangka waktu
tertentu.
Interaksi antar spesies menurut Stewart Tahun 2001 merupakan suatu fenomena alam
yang nyata dan menurut Campbell et al Tahun 2004, interaksi merupakan faktor seleksi
alam yang kuat dalam evolusi, karena berpengaruh terhadap kepadatan suatu populasi.
Prakiraan perilaku spesies antara lain laju pertumbuhan populasi, titik kesetimbangan
dan analisis kestabilannya (Barnes dan Fulford,2002).

3
2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana memodelkan
kompetisi dua spesies 3. TUJUAN MASALAH
dengan kompartemen Untuk mengetahui cara
model dan analisis memodelkan kompetisi
kestabilannya? 4. MANFAAT
dua spesies dengan
kompartemen model dan Manfaatnya adalah
analisis kestabilannya. untuk menambah
pengetahuan mengenai
pemodelan matematika
beserta penerapannya
dalam kehidupan nyata.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA
✘ Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Menurut Netra (1976) Populasi
adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai
karakteristik yang cenderung sama.
✘ Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi atau satu variable
atau lebih, yang menghubungkan nilai fungus itu sendiridan turunannya dalam
berbagai orde.
✘ interaksi atau hubungan antar spesies terdiri dari beberapa macam-macam atau
jenis-jenis, tipe-tipe interaksi antar spesies dimana kita tahu bahwa pada tiap-tiap
organisme itu tidak dapat hidup sendiri, dikarenakan pada tiap organisme tersebut
membutuhkan bantuan dari orang lain.

5
✘ Jika interaksi antara makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang ,
aka nada sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan
itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk makhluk hidup yang ada
di dalamnya.

6
Iii pembahasan
Interaksi antar spesies (Interspecific interaction) yaitu interaksi yang terjadi antara
populasi-populasi spesies yang berbeda hidup bersama-sama di dalam suatu
komunitas. Interaksi antar spesies dapat menjadi faktor seleksi yang kuat dalam
evolusi. Selain itu, interaksi di antara setiap dua spesies yang hidup bersama-sama
dalam suatu komunitas dapat berpengaruh positif, negatif, atau netral terhadap
kepadatan suatu populasi. Interaksi antar spesies menurut komunitas dapat dibagi
atas empat, yaitu pemangsaan (predasi), kompetisi, komensalisme, dan mutualisme.

7
 Kompetisi
Ketika populasi dua atau lebih spesies dalam suatu komunitas
mengandalkan sumber daya terbatas yang sama, keduanya terbiasa
dihadapkan pada kompetisi (persaingan) antar spesies (Interspecific
interaction),
contohnya sekelompok singa dengan sekelompok hyena. Kedua
kelompok tersebut bersaing untuk memperoleh sumber daya yang ada,
seperti makanan dan tempat tinggal. Persaingan atau kompetisi dapat
terjadi dalam berbagai cara. Perkelahian langsung atas sumber daya
disebut kompetisi interferensi (interference competiton) dan persaingan
untuk penggunaan sumber daya yang sama disebut kompetisi eksploitatif
(exploitative competition).

8
 Asumsi Model

Kami memulai dengan sebuah daftar dari asumsi dimana untuk


membangun model pertama kita:
•Kami asumsikan populasinya cukup besar sehingga fluktuasi
acak dapat diabaikan tanpa konsekuensi.
•Kami asumsikan bahwa dua spesies model mencerminkan
ekosistem yang cukup akurat.
•Kami asumsikan setiap populasi tumbuh secara eksponensial
tanpa adanya pesaing lainnya, meskipun kami kemudian
menggabungkan pertumbuhan yang bergantung pada kepadatan
untuk masing-masing.

9
 Model Kompartemen umum
Misalkan X (t) dan Y(t) adalah kedua padatan penduduk (jumlah persatuan
luas) di mana t adalah waktu. . Diagram kompartemen dari gambar 5.13
mengilustrasikan proses

10
Gambar 5.13: Diagram input-output untuk model kompetisi dua spesies
Dengan kata lain, kita memiliki untuk setiap populasi dalam sistem.

{ }{ }{ }
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎h𝑎𝑛 = 𝑘𝑒𝑙𝑎h𝑖𝑟𝑎𝑛 − 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖

11
 Merumuskan Persamaan Diferensial
Karena dua populasi bersaing untuk sumber daya yang sama,
kepadatan masing-masing populasi memiliki efek menahan,
sebanding dengan kepadatan ini, di sisi lain. Jadi tingkat kematian
per kapita untuk Y sebanding dengan X, dan untuk X sebanding
dengan Y , yang dalam simbol adalah

Di sini dan adalah konstanta proporsionalitas untuk efek penahanan ini.

12
Model kita menjadi

13
 Solusi Numerik
Nilai parameter telah diperkirakan untuk dua spesies mikroorganisme
yang bersaing (lihat Renshaw (1991)) sebagai

maka solusi numeriknya adalah


Diketahui :
,
,

Jika   

14
Jika  
 
Untuk X(0) = 0.5, jika t = 0, maka :

Untuk Y(0) = 1,5 jika t = 0, maka :

15
Daftar 3.2: Kode maple: c pe compet.mpl

16
Gambar 3.3: Simulasi numerik sampel dari
model spesies yang bersaing dengan masing-
masing spesies memiliki pertumbuhan tak
terbatas tanpa adanya spesies lain. Nilai
parameternya adalah , , dan , dengan kondisi
awal . Spesies (hitam), spesies (garis abu-
abu).
Prinsip Pengecualian Kompetitif Gause, dari
serangkaian eksperimen yang dilakukan oleh
ahli mikrobiologi pada spesies sel ragi yang
bersaing. Selanjutnya, tidak seperti di model
predator-mangsa, populasi tampaknya tidak
berosilasi dengan waktu.

17
 Interpretasi Parameter
Interaksi kompetisi dapat diartikan sebagai pernyataan bahwa semakin banyak
kematian pada spesies , semakin banyak sumber daya yang akan tersedia untuk
spesies , dan dengan demikian semakin sedikit kematian yang akan terjadi pada .
Untuk menjelaskan interaksi tersebut, kami mempertimbangkan interval waktu yang
kecil , cukup kecil sehingga dan tidak berubah secara signifikan. Misalkan a′ adalah
laju area yang 'digunakan' oleh satu individu dalam spesies (untuk makanan),
sehingga membuatnya tidak tersedia untuk (untuk makanan). Asumsikan bahwa
tidak ada area seperti itu yang dapat tumpang tindih.

18
 Keterbatasan Model
Pada diagram ketergantungan waktu, Gambar 3.3, tampak bahwa hanya satu
spesies yang akan bertahan dan yang lainnya akan punah. Ide ini ditekankan
dalam hasil kerja eksperimental yang dilakukan oleh Gause.

19
 Pertumbuhan yang Bergantung pada Kepadatan
Kami sekarang memperluas model persaingan untuk memperhitungkan
pertumbuhan logistik di kedua spesies, tanpa adanya spesies lain. Biarkan dan
menjadi daya dukung masing-masing untuk Spesies dan . Kemudian termasuk
pertumbuhan yang bergantung pada kepadatan, kami memiliki
, (3.2)
Dengan dan , sistem (3.2) menjadi
, (3.3)

20
Menggunakan data Gause (Renshaw, 1991), juga memungkinkan untuk memperkirakan parameter
d1 dan d2 seperti pada model sebagai

Perhatikan bahwa parameter ini sesuai dengan daya dukung (tanpa adanya spesies lain) dari dan
Maka solusi numeriknya adalah
Diketahui :
,
,
,
Jawab:

Maka menjadi :

21
Untuk X(0) = 0,5, untuk t = 0, maka :

Untuk Y(0) = 0,5 , untuk t = 0, maka :

22
Daftar 3.4: Kode maple: c pe compet.mpl

23
Gambar 3.4: Grafik kepadatan populasi dua spesies populasi ragi, spesies (garis
hitam), dan spesies (garis abu-abu)) sebagai fungsi waktu untuk model dengan
ketergantungan kepadatan dan dengan nilai parameter dari percobaan Gause, seperti
yang diberikan dalam teks. Kedua populasi memiliki kepadatan awal .

24
 Analisis Bidang Fase
✘ Ulasan model
pertama mengasumsikan pertumbuhan eksponensial tanpa adanya pesaing, dan
kemudian kami memperkenalkan model yang ditingkatkan yang mengasumsikan
pertumbuhan yang bergantung pada kepadatan untuk kedua spesies tanpa adanya
pesaing. Kami menganggap model kedua yang ditingkatkan di sini, meninggalkan
analisis model pertama.
Dari Bagian 3.9 model kita adalah

25
Di mana dan adalah laju kelahiran atau laju pertumbuhan per kapita, d1 dan d2 adalah
koefisien yang bergantung pada kepadatan (tidak bergantung pada spesies lain), dan dan
adalah koefisien interaksi (efek interaksi spesies pada tingkat kematian). Dengan tidak
adanya spesies , spesies memiliki pertumbuhan logistik dengan daya dukung . Demikian
pula, jika , maka spesies memiliki pertumbuhan logistik dengan daya dukung .

26
 Diagram bidang fase dari Maple
Ambil contoh, tingkat kelahiran per kapita, parameter interaksi antarspesies , dan
parameter interaksi intraspesies , yang berasal dari eksperimen Gause dengan ragi.
Lihat Listing 3.5 untuk contoh kode Maple.

27
Daftar 3.5: Kode maple: c pe compet.mpl

28
Gambar 3.5: Maple menghasilkan diagram
bidang fase untuk model spesies yang
bersaing termasuk pertumbuhan yang
bergantung pada kepadatan, dengan nilai
parameter seperti yang diberikan untuk
percobaan Gause.
Perhatikan bahwa lintasan yang dimulai pada
bergerak ke kanan sebelum berbalik dan
menuju titik keseimbangan kira-kira .
Lintasan lainnya, dari berbagai kondisi awal,
cenderung ke titik kesetimbangan yang sama.

29
✘ Populasi keseimbangan
menetapkan tingkat perubahan ke .
Contoh 1: Temukan semua titik kesetimbangan untuk sistem persamaan diferensial. Solusi: Kita
perlu menyelesaikan (secara bersamaan) dan . Ini berarti (Setelah Pemfaktoran)
(3.4)
(3.5)

• Dari (3.4) kita memiliki dua kemungkinan: atau . Jika , maka (3.5) disederhanakan menjadi ,
yang memiliki dua kemungkinan solusi: atau . Dengan demikian kita memperoleh dua solusi
untuk persamaan, dan .

30
• Dari (3.5) kita memiliki dua kemungkinan: atau . Jika , maka (3.4)
disederhanakan menjadi . Ini memiliki dua solusi dan . Jadi, solusi simultan dari
kedua persamaan adalah (sudah diperoleh di atas) dan (.
• Satu kemungkinan lebih lanjut yang belum dipertimbangkan adalah di mana
(3.4) dipenuhi dengan membiarkan dan di mana (3.5) dipenuhi dengan
membiarkan . Dengan mensubstitusi satu persamaan ke persamaan lainnya dapat
ditunjukkan bahwa kedua persamaan ini dipenuhi Ketika
,

31
Diketahui :
,
,
,
Jawab

Maka menjadi:

32
,
,
Maka:

33
Jadi,
,
,

Daftar 3.6: Kode maple: c pe compet.mpl

34
Seperti sebelumnya, tentukan garis nullcline sebagai

 
Ada titik kesetimbangan yang sesuai dengan perpotongan pasangan garis dan dengan
pasangan garis dan (tetapi tidak dengan atau dengan ). Hal ini ditunjukkan pada
Gambar 3.7. Diagram menegaskan bahwa ada empat titik kesetimbangan jika garis
dan berpotongan di kuadran positif bidang dan hanya tiga titik kesetimbangan
sebaliknya.

35
iii. penutup
 Kesimpulan
Interaksi antar spesies (Interspecific interaction) yaitu interaksi yang
terjadi antara populasi-populasi spesies yang berbeda hidup bersama-sama di
dalam suatu komunitas. Interaksi antar spesies dapat menjadi faktor seleksi
yang kuat dalam evolusi.
Ketika populasi dua atau lebih spesies dalam suatu komunitas
mengandalkan sumber daya terbatas yang sama, keduanya terbiasa dihadapkan
pada kompetisi antar spesies ,
Misalkan X dan Y adalah kedua padatan penduduk di mana t adalah waktu.
Seperti sebelumnya, kita memiliki tingkat kelahiran dan kematian yang terkait
dengan setiap populasi:
36
Karena dua populasi bersaing untuk sumber daya yang sama, kepadatan
masing-masing populasi memiliki efek menahan, sebanding dengan kepadatan ini, di
sisi lain. Jadi tingkat kematian per kapita untuk Y sebanding dengan X, dan untuk X
sebanding dengan Y , yang dalam simbol adalah

Model kita menjadi

Interaksi kompetisi dapat diartikan sebagai pernyataan bahwa semakin banyak


kematian pada spesies , semakin banyak sumber daya yang akan tersedia untuk
spesies , dan dengan demikian semakin sedikit kematian yang akan terjadi pada .

37
 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan ini, diberikan saran agar makalah ini dapat
dikembangkan lagi dalam memodelkan hasil yang lebih realistis, misal adanya interaksi
dengan spesies lain sehingga sistem dari model dapat memuat tiga atau lebih persamaan
diferensial.

38
Daftar pustaka
Barnes,Belinda dan Glen R. F.2000. “Mathematical Modelling with case
Studies1992”. London dan New York :Taylor & Francis.
Yuliyanto,Benedictus Dwi.2017. “Analisis Titik Ekuilibrum dan Solusi Model
Interaksi Mutualisme Dua Spesies Menggunakan Metode Iteraksi
Variasional”.Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Putra, Diastro.2015.“Model Matematika Interaksi Antar Spesies yang Saling
Menguntungkan (Mutualisme) dan Analisis Kestabilannya”.Skripsi.Manokwari:
Universitas Papua.

39
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai