Di alam, spesies tidak hidup sendiri-sendiri. Sebaliknya, mereka hidup berdampingan dan
berinteraksi dengan banyak spesies lain. Interaksi interspesifik mempengaruhi spesies yang
terlibat secara positif, negatif, atau netral. Simulasi ini mengeksplorasi interaksi kompetitif, di
mana kedua spesies saling mempengaruhi secara negatif, dan interaksi predator-mangsa, di mana
satu spesies diuntungkan dan yang lainnya dirugikan. Simulasi ini merupakan eksperimen klasik
yang dilakukan oleh G.F. Gause.
Latar Belakang
Persaingan (kompetisi) adalah interaksi antar spesies yang terjadi ketika dua spesies atau
lebih memanfaatkan sumber daya yang sama. Sumber daya (bisa berupa ruang, udara, atau energi)
tidak ada yang tidak terbatas. Karena sumber daya terbatas, sumber daya yang digunakan oleh
satu spesies akan mengurangi ketersediaannya untuk spesies lain. Tanpa persaingan dengan
spesies lain, suatu populasi biasanya akan bertambah jumlahnya sampai persaingan untuk
mendapatkan sumber daya dalam populasi (kompetisi intraspesifik) mengarah pada
keseimbangan antara kelahiran dan kematian. Titik keseimbangan ini disebut sebagai 'daya
dukung' populasi tersebut, dan terlihat dalam kurva pertumbuhan populasi logistik (Gbr. 1).
Ada beberapa kemungkinan hasil persaingan antar spesies. Salah satunya adalah kedua
spesies dapat bertahan, tetapi masing-masing dengan ukuran populasi yang stabil tertekan oleh
persaingan. Hal ini paling mungkin terjadi ketika sumber daya yang diperebutkan hanya
sebagian dari sumber daya yang dapat dimanfaatkan setiap spesies. Namun, jika dua spesies
bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang sama persis, biasanya salah satu spesies
memiliki 'keunggulan' kompetitif dan mendorong yang lain menuju kepunahan lokal (Gbr. 2).
Hasil jangka panjang kompetisi antarspesies yang mungkin terjadi adalah pembagian relung
ekologi atau perpindahan karakter (character displacement). Dalam hal ini spesies berevolusi
(secara morfologis atau perilaku) untuk mengeksploitasi sumber daya yang berbeda. Ini efektif
untuk mengurangi persaingan di antara mereka.
Dalam kasus hubungan predator-mangsa, satu spesies merupakan sumber daya bagi
spesies lainnya. Keberhasilan relatif setiap spesies dipengaruhi oleh spesies yang lain. Dalam
hubungan klasik lynx (predator) dan kelinci (mangsa), ketika populasi kelinci tinggi, populasi
lynx mendapat banyak makanan sehingga jumlahnya meningkat. Dengan meningkatnya
populasi lynx, akan lebih banyak kelinci yang dimakan sehingga populasi kelinci menurun,
sehingga memicu terjadinya kelaparan dan akhirnya populasi lynx menurun. Hasil pengamatan
terhadap kedua populasi spesies ini menunjukkan terjadinya siklus multi tahun ukuran populasi
keduanya, dengan pola siklus populasi lynx berada di bawah populasi kelinci.
P age |2
Pada tahun 1934, G.F. Gause menulis sebuah buku berjudul 'The Struggle for Existence'
(diterjemahkan dari bahasa Rusia). Gause mengekplorasi secara empiris interaksi interspesifik:
persaingan dan predator-mangsa. Dia melakukan eksperimen dalam skala kecil (disebut
mikrokosmos), dengan berbagai organisme uniseluler. Eksperimennya yang paling terkenal
menggunakan protista bersilia Paramecium dan Didinium. Latihan ini akan mensimulasikan
eksperimen Gause. Di mikrokosmos virtual akan ada bakteri yang menjadi makanan bagi dua spesies
Paramecium. Salah satu spesies Paramecium (P. Aurelia, Gbr. 3), lebih kecil, dan berkembang biak
lebih cepat dari spesies yang lain (P. Bursaria, Gbr. 4). Paramecium bursaria memiliki hubungan
endosimbiotik dengan alga hijau (disebut zoochlorellae) yang berfotosintesis dan menyediakan
makanan bagi inang Paramecium. Predator di mikrokosmos ini juga merupakan protista bersilia yaitu
Didinium (Gbr. 5).
Penjelasan Model
Prosedur Simulasi
f. Tentukan volume petridisk sebesar 5, dengan cara menggeser “slider” yang terdapat pada
menu
g. Tentukan intensitas Cahaya (light) pada 6.
h. Tentukan jumlah bakteri sebanyak 200 unit yang akan ditambahkan ke petridisk dengan cara
mengetikkan langsung pada kolom yang tersedia (“Init Bacteria”).
i. Tentukan jumlah Paramaecium aurelia sebanyak 20 unit yang akan ditambahkan ke
petridisk dengan cara mengetikkan langsung pada kolom yang tersedia (“Init Aurelia”).
j. Tentukan jumlah Bursaria sebanyak 20 unit yang akan ditambahkan ke petridisk dengan cara
mengetikkan langsung pada kolom yang tersedia (“Init Bursaria”).
k. Tambahkan bacteria ke dalam petridisk dengan cara menekan tombol “add bacteria”.
Tmabahkan juga aurelia dengan cara menekan tombol “add aurelia”
l. Tmabahkan juga Bursaria dengan cara menekan tombol “add Bursaria
m. Jalankan model dengan car acara click tombol “go”
n. Hentikan model pada satuan waktu 500 tick; Catat jumlah aurelia yang diamati.
o. Lanjutkan simulasi dengan menekan tombol “Go” lalu hentikan pada 1.000 tick. Catat
jumlah aurelia yang diamati.
p. Lakukan hal yang sama untuk watu simulasi 1.500, dan selanjutnya untuk kelipatan 500
sampai 5.000.
q. Buatlah grafik pertumbuhan populasi Aurelaia dan Bursaria (sumbu y populasi Aurelia dan
Bursaria; sumbu x waktu (tick)
r. Bandingkan pertumbuhan Aurelia dan Burasria yang ditumbuhkan secara dibandingkan
dengan Aurelia dan Busaria yang ditumbuhkan secara bersama-sama. Amati
perbedaannya..?
Lakukan simulasi yang sama dengan populasi awal P. aurelia sebanyak 20 dan P. bursaria
sebanyak 10
Lakukan simulasi yang sama dengan populasi awal P. aurelia sebanyak 10 dan P. bursaria
sebanyak 20
P age |5
Populasi (N)
Satuan Waktu Ditumbuhkan terpisah Ditumbuhkan Bersama-sama
(tick) P.aurelia P. bursalia P.aurelia =20 P. bursalia =20
500
1.000
5.000
9.000
10.000
Pertanyaan
Bandingkan pertumbuhan Aurelia yang ditumbuhkan secara dibandingkan dengan Aurelia dan
didinium yang ditumbuhkan secara Bersama-sama. Amati perbedaannya..?
Populasi (N)
Predasi didinium terhadap Predasi Didinium terhadap
Satuan Waktu
aurelia bursaria
(tick)
Didinium P. aurelia Didinium P. bursaria
500
1000
5000
9000
10000
References
Gause, G.F. 1934. The Struggle For Existence. The zoological Institute of the University of
Moscow.
Copyright © 2010 Virtual Biology Lab, All rights reserved