Anda di halaman 1dari 5

Syntax Literate: tari sigeh pengunten p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, No. 7, Oktober 2023

EKSISTENSI TARI SIGEH PENGUNTEN DI ERA MODERN


Dela Shantiya
Universitas Lampung, Indonesia
Email: delashantiya@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Pada tari-tarian daerah atau tari tradisional, tarian merupakan bentuk seni pertujukan, akan tetapi pada sisi tertentu tarian merupakan bentuk ritual

upacara dan perayaan hari besar di daerah tertentu pula. Kondisi ini menggambarkan bahwa perbedaan tujuan dan bentuk penyajiaannya pada ujungnya

mempengaruhi format pertunjukan dan peran fungsi tari di masyarakat Salah satunya pada Provinsi Lampung yaitu provinsi yang berada di Selatan

Pulau Sumatera yang memiliki kebudayaan serta tari tradisional Tari Sigeh Pengunten. Tari sigeh pengunten atau disebut juga tari sembah merupakan

tarian umum yang ada di Lampung sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan tamu undangan didalam suatu acara.

Kata kunci: (Pembelajaran; Tari Tradisional; Tari Sigeh Penguten)


Abstract
Learning is an effort carried out deliberately by educators which can cause students to carry out learning activities. Learning is two-way

communication. Teaching is carried out by the teacher as an educator, while learning is carried out by the students. In regional dances or traditional

dances, dance is a form of performing art, but on the other hand, dance is a form of ceremonial ritual and celebration of holidays in certain areas as

well. This condition illustrates that differences in goals and forms of presentation ultimately influence the format of the performance and the role of

dance functions in society. One of them is Lampung Province, which is a province in the South of Sumatra Island which has the culture and traditional

dance of the Sigeh Pengunten Dance. The sigeh pengunten dance or also called the sembah dance is a common dance in Lampung as a form of respect

and welcoming invited guests to an event.

Keywords: (Learning; Traditional Dance; Sigeh Penguten Dance)

Pendahuluan

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama.

Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Duffy dan Roehler (1989) mengemukakan bahwa

pembelajaran merupakan suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai

tujuan kurikulum. Menurut Sudjana (2012: 28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan

peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,

sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Kesenian atau tari-tarian di banyak daerah banyak digunakan untuk beberapa keperluan menyangkut pertemuan antar kerabat, klangenan,

dan kepentingan lainnya. Kesenian atau tari-tarian tertentu yang telah mencapai puncak budaya daerah mampu menyedot perhatian masyarakat.

How to cite: Dela Shantiya (2023) Pemelajaran Tari Sigeh Pengunten Sebagai Tarian Penyambutan Tamu Penting Atau Agung

E-ISSN:
-

Published by: -
Dela Shantiya

Kesenian atau tari-tarian yang telah dikenal masyarakat sering digunakan untuk pelengkap acara adat, suguhan bagi tamu yang dihormati, dan ajang-

ajang festival tertentu yang cukup diandalkan oleh daerah tertentu. Pendapat seni menurut beberapa ahli, Seni menyimpulkan bahwa ada hubungan

timbal balik antara seniman sebagai pencipta seni sebagai hasil dan masyarakat sebagai pengamat (Sulistyo, 2005: 1). Hubungan timbal balik ini

membuktikan bahwa di samping sebagai aktivitas, seni juga sebagai media komunikasi. Selaras dengan pengertian Rusliana (1982) memberikan batasan

tentang seni yaitu “seni adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalamanpengalaman bathinnya, disajikan secara indah dan

menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman baik manusia yang menghayatinya.” Dapat disimpulkan bahwa seni adalah segala kegiatan

manusia untuk mengkonsumsikan pengalaman batinnya pada orang lain.

Ada banyak jenis-jenis karya seni, salah satunya ialah seni tari. Seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga,

wirama, wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai

ungkapan jiwa manusia, tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi kehidupan manusia yang sangat

kompleks. Ada beberapa definisi tari menurut para ahli tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis dan indah

(Soedarsono, 1978). Tari adalah gerak seluruh tubuh disertai bunyian (gamelan diatur menurut irama lagunya (gendang), ekspresi muka dan geraknya

diserasikan dengan isi dan makna tarinya (Soeryodiningrat).

Pada tari-tarian manca daerah, tarian merupakan bentuk seni pertujukan, akan tetapi pada sisi tertentu tarian merupakan bentuk ritual

upacara dan perayaan hari besar di daerah tertentu pula. Kondisi ini menggambarkan bahwa perbedaan tujuan dan

bentuk penyajiaannya pada ujungnya mempengaruhi format pertunjukan dan peran fungsi tari di masyarakat.Seni tari yang ada di setiap daerah yang

berada di Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dari segi gaya dan sikap pembawaannya. Salah satunya pada Provinsi Lampung yaitu provinsi yang

berada di Selatan Pulau Sumatera yang memiliki kebudayaan serta tari tradisional klasik menurut Daerah Tingkat I Lampung yaitu Tari Sigeh Penguten.

Tari sigeh pengunten atau disebut juga tari sembah merupakan tarian umum yang ada di Lampung sebagai bentuk penghormatan dan

penyambutan tamu undangan didalam suatu acara.Tari Sigeh Penguten ini ditarikan penari putri dengan jumlah penari ganjil minimal 3 orang dan salah

satu penari paling depan menyuguhkan sirih untuk tamu yang dihormati. tarian ini menggunakan pakaian adat masyarakat Lampung seperti

menggunakan kain Tapis yang telah ditenun

menggunakan benang emas dan menggunakan mahkota siger.

Biasanya, tari Sembah ditampilkan sebagai pembukaan dalam acara-acara khusus, formal bahkan non formal hingga sekarang. Tari ini

merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian

dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para

tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Tari Sigeh Pengunten

juga menggambarkan persatuan dalam gerak tarian yang ditampilkan. Tari Sembah ini memiliki makna yang menggambarkan perpaduan dua suku besar

yaitu Pepadun dan Saibatin, walaupun berbeda namun tetap hidup dalam harmonis dan menyatu dalam perpaduan yang ada di tari Sigeh Pengunten.

Oleh karena itu tari sigeh pengunten ini sangatlah penting sebagai identitas kebudayaan masyarakat Lampung dan harus tetap dilestarikan

dan dikembangkan.

2
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Pembelajaran tari sigeh pengunten
sebagai tarian sambutan tamu penting
atau agung

Bentuk pelestarian dan pengembangan tari sigeh pengunten dapat dilakukan dengan pembelajaran di sekolah, baik tingkatan TK, SD/MA,

SMP dan SMA/SMK. Sebagai tari daerah khas Lampung, Tari Sigeh Penguten telah tersebar di wilayah Lampung melalui pendidikan formal dan non

formal. Tari Sigeh Penguten mengandung sebagian nilai-nilai pendidikan karakter. Oleh sebab itu tidaklah salah apabila Tari Sigeh Penguten sebagai

materi ajar di sekolah maupun di sanggar tari. Nilai-nilai pendidikan karakter pada Tari Sigeh Penguten juga dapat ditanamkan pada peserta didik

khususnya sebagai pembelajaran pembentukan karakter atau tingkah laku peserta didik melalui media seni tari. Hal ini sangat penting bagi peserta didik

dan remaja lainnya untuk menyukai dan mempelajari kesenian serta budaya dari daerahnya sendiri, dan dapat diteruskan warisan budaya tersebut

kepada generasi penerus nantinya.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis akan membahas pentingnya pembelajaran tari sigeh pengunten sebagai tarian penyambutan

tamu penting atau agung.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan denga menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam meneliti tentang

pembelajaran tari sigeh pengunten sebagai tarian menyambut tamu penting atau agung yang dilakukan tidak dapat diukur menggunakan alat-alat ukur.

Sedangkan untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dimana hasil dari penelitian yang telah akan disajikan dalam

bentuk deskriptif. Hasil dari penelitian akan dijabarkan atau diuraikan dalam bentuk tulisan.

Hasil dan Pembahasan

Bentuk Tari Sigeh Pengunten

Tari Sigeh Penguten merupakan tari tradisional yang

berasal dari Lampung. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh

masyarakat Lampung untuk menyambut dan memberikan

penghormatan kepada para tamu atau undangan istimewa

pada acara adat atau pun acara lainnya. Tujuannya adalah

memberi penghormatan kepada tamu tersebut. Seiring

dengan perkembangannya, selain sebagai ritual

penyambutan, Tari Sigeh Penguten pun kerap kali

dipertunjukkan dalam upacara adat pernikahan masyarakat-

Lampung. Tari Sigeh Penguten merupakan kesenian tradisional yang ditarikan oleh penari putri berkelompok yang jumlahnya gasal, minimal lima

penari atau lebih. Meskipun tarian ini mempunyai ketentuan harus berjumlah gasal, namun tidak ada makna khusus dari jumlah gasal tersebut. Dari

gerakannya tersirat kesopanan yang ingin ditunjukkan muli-muli Lampung. Tari Sigeh Penguten mempunyai gerakan-gerakan yang sangat

menunjukkan penghormatan kepada para tamu salah satunya dengan cara para penari menundukkan kepala dengan posisi duduk. Pada saat pertengahan

di Tari Sigeh Penguten ini, penari paling depan atau ratu yang membawa kotak kecil yang berisi sekapur sirih, mempersembahkan sekapur sirih yang

ada di dalam kotak kecil kepada tamu kehormatan sebagai ungkapan rasa hormat antara tuan

Gambar: Properti Tari Sigeh Pengunten


Sumber: Traditional Games Return

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Oktober 2023 3


Dela Shantiya

rumah kepada para tamu.

Pembelajaran Tari Sigeh Pengunten

Dalam rangka mengupayakan memelihara kehidupan seni Tari Sigeh Penguten secara menyeluruh mulai dari memetakan segala persoalan yang berkait

dengan materi Pendidikan Seni Tari Sigeh Penguten. Mengembangkan kesenian Tari Sigeh Penguten agar dapat bertahan perlu ada kesadaran dari para

pelaku seni, bahwa peranan kesenian Tari Sigeh Penguten diera modern ini perlu adanya langkah kompromis dengan tidak mengurangi jati diri dari

kesenian itu sendiri misalnya merasionalisasi, dan

mengembangkan bentuknya, karena seni bukanlah benda mati.

Dengan demikian, seni tradisional secara

kronologis perlu diadaptasikan untuk mencapai

tahap yang sesuai menurut nilai hidup pada

perkembangannya. Dalam hal ini sistem

pewarisannya adalah siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler Tari Sigeh Penguten

sebagai subjek dari kalangan generasi muda

yang dapat-

mengapresiasi dan diajak mengenal kesenian tradisinya, sehingga dapat mencetak generasi pewaris kesenian Tari Sigeh Penguten. Pendidikan Seni Tari

Sigeh Penguten pada hakikatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan manusia yang sedang berkembang menuju pribadi yang mandiri

untuk membangun dirinya sendiri maupun masyarakatny (DKBL, 2014). Pendidikan juga dipandang sebagai upaya untuk membantu manusia ‘menjadi

apa’ yang bisa diperbuat dan ‘bagaimana harus menjadi atau berada’. Pendidikan seni Tari Sigeh Penguten pada hakikatnya adalah suatu proses

kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan nilai-nilai budaya yang bermakna di dalam diri manusia melalui pembelajaran seni Tari Sigeh Pengutenn.

Kesimpulan
Gambar: Tari Sigeh Pengunten anak sekolah
Tari sigehSumber:
pengunten atau Lampung
Seputar disebut juga tari sembah merupakan tarian umum yang ada di Lampung sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan tamu

undangan didalam suatu acara.Tari Sigeh Penguten ini ditarikan penari putri dengan jumlah penari ganjil minimal 3 orang dan salah satu penari paling

depan menyuguhkan sirih untuk tamu yang dihormati. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat

Lampung. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan.

Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk

penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Tari Sigeh Pengunten juga menggambarkan persatuan dalam gerak tarian yang ditampilkan.

Mengembangkan kesenian Tari Sigeh Penguten agar dapat bertahan perlu ada kesadaran dari para pelaku seni, bahwa peranan kesenian Tari Sigeh

Penguten diera modern ini perlu adanya langkah kompromis dengan tidak mengurangi jati diri dari kesenian itu sendiri misalnya merasionalisasi, dan

mengembangkan bentuknya. Pendidikan seni Tari Sigeh Penguten pada hakikatnya adalah suatu proses kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan

nilai-nilai budaya yang bermakna di dalam diri manusia melalui pembelajaran.

BIBLIOGRAFI

4
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Pembelajaran tari sigeh pengunten
sebagai tarian sambutan tamu penting
atau agung

(Fatimah Azzahrah, Hartono, 2017) Revitalisasi Tari Sigeh Penguten Melalui Pendidikan Seni Budaya di SMP Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten
Mesuji
(Iriani, 2012) Peningkatan Mutu Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
(Ocavia, 2019) Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Tari Sigeh Penguten skripsi
(Setiawati & Dkk, 2008) Seni Tari Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(Arsyad A, 2011) Media Pembelajaran
(Seknun, 2013) Strategi Pembelajaran
Suardi, Moh.(2018) Belajar & Pembelajaran. Deepublish
Darmawan,Deni(2018) Model pembelajaran di sekolah. Bandung.Remaja Rosdakarya

Copyright holder:
Dela Shantiya (2023)
First publication right:
Syntax Literate: -
This article is licensed under:

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Oktober 2023 5

Anda mungkin juga menyukai