Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Kelas:VB
Yaitu suatu jenis tari yang memiliki fungsi sebagai sarana upacara adat atau keagamaan.
Fungisnya Sebagai media persembahan dan pemujaan terhadap kekuasaan yang lebih tinggi
( ketua suku ataupun tuhan) dengan maksuda umtuk mendapatkan perlindungan atau mengusir
keburukan demi keselamatan dan kesejahteraan hidup masyarakat:
Ciri-ciri
Contoh
Tor-tor (Sumatra), Bedaya Semang (Yogyakarta), Bedaya Ketawang (Jateng), Seblang (Jatim),
Mon (Papua), dan tari Hudog (Kalimantan), serta masih banyak lainnya.
2. Tari Pergaulan
Yaitu jenis tari yang menjadi sebuah sarana untuk mengungkapkan rasa gembira, dengan kata
lain fungsinya adalah memeriahkan keakraban pertemuan dan memberikan kesempatan serta
penyaluran hobi dan kegemaran dalam menari.
Ciri-ciri
Contoh
Rantak kudo (Sumatra), Keruk Tilo (Sunda), Tayub (Jateng), Gandrung (Jatim), Joged Bumbung
(Bali), Jenger (Lombok), Yosim (Papua), dam masih banyak lainnya.
3. Tari pertunjukan
Yaitu sebuah tari yang disajikan kepada penonton, sehingga penonton dapat merasa terhibur.
Ciri-ciri
Contoh
1. TARI TOR-TOR
Tarian ini digunakan tidak hanya untuk sebuah acara sakral, tetapi sebagai acara lain. Saat ini,
pakaian yang digunakan dalam tarian yakni telah menjadi modern karena kadang-kadang dapat
ditampilkan sebagai tontonan di depan banyak orang.
Asal Usul Tarian
Tarian Tor Tor termasuk jenis tarian yang berasal dari sebuah suku Batak di wilayah pulau
Sumatra. Sejak kira-kira dalam abad ke-13, tarian goal-to-goal telah menjadi budaya Batak.
Perkiraan tersebut diberikan dengan mantan anggota Paviliun Sumatera Utara tahun 1973-2010
dan ahli Tor Tor Dance.
Di masa lalu, pada sebuah tradisi gerbang-gerbang hanya ada dengan kehidupan Batak di
wilayah Toba, Samosir, dan bagian dari daerah Humbang. Setelah agama Kristen memasuki
Silinde, budaya ini dikenal sebagai tarian modern dan budaya menyanyi.
Di wilayah Pahae yakni telah dikenal dalam sebuah tarian dan dalam nyanyiannya yang begitu
sangat ceria, disebut sebagai Pahae do mula ni tumba atau Tumba.
Di masa lalu, tarian ini biasanya dapat digunakan dalam sebuah ritual yang telah dilakukan
dengan beberapa sebuah patung batu yang dapat dimasukkan oleh roh, kemudian patung batu itu
“menari”.
Tor Tor Pangarason yakni biasanya termasuk dalam sebuah tarian yang dapat digunakan sebagai
mengisi terhadap suatu acara-acara tersebut. Tempat untuk tarian ini pertama kali dibersihkan
dengan jeruk purut. Penggunaan dalam sebuah jeruk purut yang dimaksudkan untuk menghindari
adanya bahaya.
Tor Tor Panasulan merupakan telah digelar saat adanya sebuah bencana dalam menghantam
desa, akan tetapi orang tidak bisa bertindak sembarangan dalam jenis tarian ini. Karena Tor Tor
Panasulan yakni telah dibuat dengan seorang dukun untuk mencari petunjuk tentang bencana
atau masalah yang dihadapi desa tersebut.
Tarian Sipitu Cawan yakni dapat digunakan pada saat pelantikan raja. Seperti namanya, dalam
jenis tarian ini yakni berasal dari sebuah kisah seorang 7 putri surgawi yang mandi di sebuah
gunung Pusuk Buhit. Ketika seorang 7 putri surgawi mandi, tujuh sarung datang ke danau
bersamaan dengan Piso Sapitu Sasarung atau piso.
Fungsi Tari Tor Tor
Fungsi dalam jenis tarian ini ialah bersifat dinamis karena dapat mengikuti sebuah waktu.
Awalnya, adanya suatu kehadiran tarian tradisional tersebut merupakan adanya sebuah
persyaratan khusus atau tarian dalam pembersihan yang dapat dilakukan sebagai sebuah langkah
sebelum upacara agar tetap halus dan jauh dari bahaya yang jahat.
Bisa dikatakan bahwa dalam fungsi jenis tarian ini ialah sakral, yang pernah dilakukan untuk
sebuah upacara tradisional dengan orang Batak, perlahan-lahan akan bergeser ke arah hiburan
serta acara resmi dalam pemerintah dan acara sebuah pernikahan.
Seperti halnya dalam sebuah tarian tradisional, secara umum, dapat menggunakan suatu pakaian
khusus. Tidak terkecuali dengan seorang penari Tor Tor yang dapat menggunakan ulos atau
pakaian khas terhadap suku Batak saat menari. Biasanya, syal Ulos yang digunakan sebagai
menari dalam tarian ini ialah mendominasi dengan warna merah, putih, dan hitam.
Tarian yang merupakan salah satu budaya Batak saat ini sangat populer karena tarian ini biasa
dapat digunakan untuk tarian upacara.
Akan tetapi, dalam tarian ini tidak hanya dapat digunakan untuk tarian upacara, dalam sebuah
tarian ini dapat digunakan sebagai media komunikasi. Dalam gerakan tarian dengan jelas
menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan interaksi dengan penonton.
Fitur khusus lain dari tarian ini ialah dalam prosesi Ni Gondang lama sebelum tarian tujuan ke
tujuan dimulai. Biasanya tuan rumah mempunyai sebuah permintaan khusus terhadap para
musisi Gondang sebelum memainkan musik Gondang. Gondang tua ini dimaksudkan untuk
komunitas Dayak sebagai berkah dari sebuah musik yang bernama Gondang.
Keistimewaan lain dari tarian ini dapat disertai dengan sebuah alat musik sejenis Gondang.
Dalam sebuah gerakan-gerakan tarian yang bertujuan dengan menjadi lebih kuat dengan irama
musik Gondang. Instrumen ini biasanya dapat dimainkan yang terlebih dahulu sebelum tarian ini
dapat dimulai.