Anda di halaman 1dari 2

Program Menjaga Kesetaraan Gender untuk Mahasiswa

Gender merupakan konstruksi sosial atas peran, sikap, kegiatan, serta atribut yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat dan dianggap sesuai dengan jenis kelamin tertentu.
Terdapat banyak hal yang membedakan laki-laki dan wanita, seperti warna (biru untuk laki-laki
dan pink untuk perempuan), mainan (bola untuk laki-laki dan boneka untuk perempuan),
pekerjaan (kemiliteran untuk laki-laki dan perawat untuk perempuan), status (memimpin untuk
laki-laki dan membantu untuk perempuan), dan masih banyak lagi. Stereotip inilah yang
membuat cap bahwa laki-laki dan perempuan pada umumnya seperti demikian.
Sebenarnya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam
mengekspresikan dan mewujudkan potensi diri masing-masing. Mereka dapat membuat
keputusan sesuai keinginannya masing-masing tanpa harus berpatokan dengan stereotip
masyarakat yang ada. Inilah yang disebut dengan kesetaraan gender. Kesetaraan gender sangat
penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya kesetaraan gender, manusia memperoleh
berbagai ketidakadilan, seperti marjinalisasi (kesempatan bekerja lebih diperuntukkan untuk
laki-laki), stigmatisasi (perempuan dianggap tidak pantas melakukan pekerjaan yang biasanya
dilakukan laki-laki), eksploitasi (menguras tenaga laki-laki dan perempuan), kekerasan seksual
(baik secara verbal, fisik, maupun teknologi informasi dan komunikasi), dan lainnya.
Melihat hal tersebut, terdapat beberapa program yang sekiranya dapat diterapkan untuk
mendukung kesetaraan gender, antara lain sebagai berikut.
1. Seminar dan workshop: staf, dosen, dan mahasiswa mendapatkan program pendidikan
tentang kesetaraan gender (seperti stereotip gender, konsekuensi yang ditimbulkan
apabila tidak ada kesetaraan gender, dan jenis-jenis kekerasan seksual), serta bagaimana
cara menciptakan dan membangun kesetaraan gender tersebut.
2. Kesetaraan dalam hal mengakses pendidikan: seluruh mahasiswa, baik laki-laki maupun
perempuan, diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh beasiswa dan diterima di
universitas tanpa adanya bias jenis kelamin.
3. Partisipasi aktif dalam kegiatan: seluruh mahasiswa, termasuk perempuan, dapat
berpartisipasi dalam mencalonkan diri menjadi ketua acara, memimpin organisasi,
ataupun memimpin penelitian.
4. Pencegahan dan penanggulangan pelecehan seksual dan kekerasan gender: menyediakan
kampanye awareness, pelatihan untuk staf, dosen, maupun mahasiswa, serta
menyediakan layanan dukungan bagi korban.
5. Penyesuaian kebijakan berdasarkan penelitian dan fakta yang ada: memastikan kebijakan
tidak mengandung unsur diskriminasi dan menjunjung tinggi keadilan, serta membuat
kebijakan berdasarkan penelitian dan fakta di lapangan.
Selain itu, dari pihak UNIKA Atma Jaya sendiri juga menyadari pentingnya mencegah
dan menangani kekerasan seksual, sehingga diturunkanlah Permendikbud Ristek dalam bentuk
Keputusan Rektor UNIKA Atma Jaya Nomor 2755/II/SK-OT.30.03/08/2022 tentang Peraturan
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya. Berkat keputusan Rektor ini, UNIKA Atma Jaya dibantu oleh unit satuan tugas
pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (Satgas PPKS) yang berkoordinasi dengan
layanan psikologis dan bimbingan rohani spiritual di Campus Ministry, layanan kesehatan di
Rumah Sakit Atma Jaya, serta pusat konsultasi bantuan hukum di fakultas hukum UNIKA Atma
Jaya. Kampus juga berkoordinasi dengan lembaga eksternal saat memerlukan rujukan dan
bantuan. Apabila mahasiswa menjadi korban ataupun saksi pelecehan seksual, maka bisa ke
laman Satgas PPKS di website UNIKA Atma Jaya dan melaporkan pengaduan di link yang
tertera, dan akan diproses maksimal 2 x 24 jam kerja. Satgas PPKS tentunya mengutamakan
kerahasiaan dan transparan.
Dari seluruh program yang diusulkan sebelumnya, tentunya perlu ada evaluasi minimal
setiap 6 bulan sekali untuk memastikan bahwa kesetaraan gender sudah benar-benar dijaga di
kampus. Program yang diusulkan diatas diharapkan dapat mendukung terjaganya kesetaraan
gender di lingkungan kampus.

Anda mungkin juga menyukai