Sub Tema : Kampanye Mahasiswa dalam Edukasi Kekerasan Seksual
Mengedukasi Mahasiswa Tentang Kekerasan Seksual Melalui Kampanye
di Media Sosial Meningkatnya kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini membuat semua orang terutama wanita lebih harus berhati hati terhadap sekitar. Bahkan kekerasan seksual dapat terjadi di lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa sudah seharusnya membantu korban dan ikut mencegah terjadinya lagi kekerasan seksual agar tidak terjadi di lingkungan kampus kita. Sebagai mahasiswa baru kita harus memahami apa fungsi dan peran mahasiswa di perguruan tinggi. Ada 5 fungsi dan peran mahasiswa. Pertama mahasiswa sebagai agent of change, yaitu mahasiswa merupakan pemicu perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua mahasiswa sebagai iron stock, mahasiswa diinginkan menjadi pribadi tangguh yang berkemampuan dan sikap terpuji untuk meneruskan generasi yang lalu. Ketiga mahasiwa sebagai guardian of value, yaitu mahasiswa berperan dalam menjaga prinsip dalam masyarakat. Keempat mahasiswa sebagai moral force, yaitu mahasiswa diimpikan menjadi contoh dan pemicu peningkatan moral yang ada di masyarakat. Kelima mahasiswa sebagai social control, yaitu berperan menjadi pengontrol kehidupan sosial pada masyarakat dengan memberi saran, kritik serta solusi untuk permasalahan sosial. (Jurnalis Nuansa, 2021) (Cahyono, 2019) Kekerasan seksual merupakan perlakuan yang meremehkan, menista, melecehkan, dan menyakiti tubuh atau organ genital seseorang, karena ketidaksetaraan kuasa atau kesenjangan gender, yang mengakibatkan korban menderita sakit mental ataupun fisik dan tidak berkesempatan untuk melakukan pendidikan dengan aman dan optimal. Kekerasan seksual dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu kekerasan seksual yang dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik, dan daring atau melalui teknologi digital. (Kemendikbud, 2023) Kekerasan seksual di perguruan tinggi benar benar terjadi dan sedang maraknya, namun pengetahuan mahasiswa terhadap kekerasan seksual masih terbatas. Sayangnya, korban masih belum berani melapor meskipun di kampus ada lembaga yang dapat membantu. (Lince, 2023) Pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa seharusnya bekerja sama untuk mencari solusi dari masalah ini. Seperti kampanye mahasiswa dalam edukasi kekerasan seksual yang harus lebih ditingkatkan. Kampanye dilakukan untuk mengedukasi mahasiswa agar lebih memahami lagi jenis jenis kekerasan seksual, cara melaporkannya jika mengalami atau melihat kejadian tersebut, dan agar bisa menghindari tindakan kekerasan seksual. Sebagaimana mahasiswa berperan menjadi agent of change dan iron stock kita harus bisa menjadi generasi baru yang berani memperbaiki kesalahan dan menegakkan keadilan untuk korban yang mengalami. Kampanye bisa dilakukan dalam berbagai cara. Yang paling efektif untuk generasi muda adalah kampanye melalui media sosial, karena generasi muda lebih akrab dengan media sosial. Kampanye di media sosial juga bermanfaat untuk megomunikasikan satu tujuan kepada orang banyak. (Afgiansyah, 2022) Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus berani untuk mengemukakan pendapat, menegakkan keadilan, dan mengubah kebiasaan lama yang tidak menguntungkan. Kita juga harus lebih sering mengkampanyekan tentang edukasi kekerasan sosial agar tidak ada lagi korban di lingkungan kampus.