Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO PELAKSANAAN KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA PASIEN LANSIA UMUR


65 TAHUN KE ATAS

 Topik : Pasien Lansia Hipertensi


 Pemain dan Peran :
1) Perawat
2) Pendamping Perawat
3) Pasien Lansia Umur 68 thn
4) Pendamping Pasien (Anak Pasien) 21 thn
 Percakapan :
I. Tahap Prainteraksi
Perawat : “Sebelum saya berinteraksi dengan pasien saya harus melakukan evaluasi diri
saya, yaitu mulai dari mempersiapkan diri dengan kondisi fisik saya yang sehat dan
mempersiapkan peralatan yang saya butuhkan, seperti tensi dan stetoskop, lalu
memperisapkan notes untuk mencatat keluhan pada pasien.”

II. Tahap Orientasi


Perawat : “Selamat Pagi (pasien) Perkenalkan pak/bu nama saya perawat (nama), saya sering
dipanggil ... Saya perawat yang akan mengecek kondisi bapak/ibu pada hari ini. Saya disini
mau ajak bapak/ibu konsultasi tentang masalah kesehatan bapak/ibu. Kalo boleh tau nama
lengkap bapak/ibu siapa?”

Pasien : “Nama saya ...”

Perawat : “Biasanya sering dipanggil siapa pak/bu?”

Pasien : “Biasanya sering dipanggil ...”

Perawat : “Bapak/ibu kabarnya bagaimana hari ini? Atau selama beberapa hari ini ada
keluhan pak/bu?”

Pasien : “Saya belakangan ini sering merasa pusing dan terkadang penglihatan kunang-
kunang.”

Perawat : “Kalo boleh tau kapan pak/bu sering terasa pusing? Apakah disaat melakukan
aktivitas tertentu dan yang lain?”

Pasien : “Sering terasa pusing dan terkadang tiba-tiba penglihatan gelap ketika beraktivitas di
rumah dan pinggang juga terasa nyeri.”

Perawat : “Bapak/ibu sebelumnya sudah pernah melakukan apa untuk mengatasi keluhan
bapak/ibu?”

Pasien : “Hanya ke puskesmas terdekat saja.”

Pendamping Pasien : “Iya bu, jadi kebetulan bapak/ibu saya sering ngeluh kepala pusing,
sakit pinggang juga, dibawa ke puskesmas terdekat ditensi ternyata 160/80.”

Perawat : “Baik.. jadi hanya cek dan minum obat dari puskesmas aja ya pak/bu?”

Pendamping Pasien : “Iya bu.”

Perawat : “Iya pak/bu, jadi karena bapak/ibu mempunyai keluhan darah tinggi, saya akan
mengajak bapak/ibu berbincang-bincang lebih lanjut mengenai keluhan bapak/ibu dan
mungkin akan memakan waktu 10-15 menit, apakah bapak/ibu bersedia?”
Pasien : “Iya bersedia.”

Perawat : “Baik terima kasih pak/bu.. untuk tempatnya bapak/ibu lebih nyaman dimana?”

Pasien : “Disini aja gapapa.”

III. Tahap Kerja


Pendamping Perawat : “Pagi bapak/ibu, jadi disini saya perawat (nama) pendamping
perawat (nama) yang berbincang dengan bapak/ibu tadi, sebelumnya bapak/ibu sudah pernah
berkonsultasi penyakit darah tinggi bapak/ibu?”

Pasien : “Enggak, Cuma periksa di puskesmas ditensi darahnya 160/80.”

Pendamping Perawat : “Baik pak/bu, disini saya akan mengecek ulang tensinya bapak/ibu
untuk memastikan bapak/ibu menderita darah tinggi atau hanya sekedar tekanan darah biasa.”

“Mempersiapkan tensimeter dan stetoskop”

Perawat : “Permisi pak/bu, boleh saya pakaikan ke tangannya? Permisi ya pak/bu.”

“Pasien memberi tangan dan perawat memasang tensi dan melakukan pemeriksaan”

Perawat : “Baik pak/bu, ternyata benar darah tinggi 150/80. Jadi bapak/ibu benar dinyatakan
darah tinggi atau hipertensi.”

“Perawat melepaskan tensi meter dari pasien”

Perawat : “Baik ibu, disini saya akan sedikit memberi tahu bapak/ibu penyebab dari
hipertensi yang bapak/ibu derita, penyebabnya ada 2 ya pak/bu, yaitu pola hidup atau dari
keturunan itu sendiri. Lalu ada juga penanganan untuk mengatasi keluhan pusing bapak/ibu
yaitu dengan mengontrol lagi pola istirahat bapak/ibu dan jika bisa ditambah lagi jam
tidurnya, lalu juga jangan sampai bapak/ibu banyak pikiran karena itu bisa menyebabkan
stress dan akan membuat tekanan darah bapak/ibu naik. Dan pencegahannya bapak/ibu
sebaiknya mengurangi makan makanan cepat saji misalnya seperti mie instan dan
semacamnya.”

IV. Tahap Terminasi


Perawat : “Jadi bapak/ibu, bagaimana perasaannya setelah berkonsultasi dengan saya?”

Pasien : “Alhamdulillah bu, jadi semakin tau penyebab penyakit dan cara menghindarinya
dengan menjaga pola makan, pola tidur dan banyak istirahat juga.”

Perawat : “Alhamdulillah ya pak/bu, sudah mengerti setelah konsultasi. Dengan begitu saya
harap bisa diterapkan dengan baik ya pak/bu karena jika terus mengalami darah tinggi itu bisa
menyebabkan masalah berkelanjutan salah satunya serangan jantung. Untuk bapak/ibu
(pendamping pasien) mohon dibantu untuk mengingatkan bapak/ibu untuk menjaga pola
makan dan istirahat yang cukup.”

Pendamping Pasien : “Baik bu, terima kasih atas arahannya, saya akan membantu
mengingatkan Ayah/Ibu saya untuk tetap menjaga kesehatan.”

Perawat : “Baik pak/bu jika tidak ada yang ditanyakan lagi, saya akhiri pertemuan konsultasi
kita ya pak/bu, tetap jaga kesehatan dan tetap semangat.”

Anda mungkin juga menyukai