ABSTRAK
Pasar tradisional memiliki potensi yang sangat besar dalam hal limbah organik berupa sisa
sayuran, buah, daun, nasi, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos
dan Pupuk Organik Cair (POC). Namun tingkat pengelolaan sampah organik di pasar
tradisional masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan minimnya
pengetahuan pedagang pasar mengenai masalah yang dapat ditimbulkan oleh sampah
organik dan peluang pemanfaatannya. Mengingat besarnya potensi sampah organik yang
dihasilkan oleh pasar tradisional, maka sebuah program IbM diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal swakelola sampah. Kegiatan pengabdian ini
dikemas dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pembuatan demplot rumah
kompos yang akan diberikan pada Pasar Inpres Panakukang (Pasar Toddopuli) yang berada
di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Penyuluhan dan pelatihan
meliputi materi pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan POC dengan sistem
anaerob dan teknik kewirausahaannya termasuk pengemasan dan pemasaran produk
kompos dan POC.
Kata Kunci: kompos, limbah pasar, pupuk organik cair, swakelola sampah, sampah
organik.
ABSTRACT
Traditional markets have a huge potential in terms of organic waste such as leftover
vegetables, fruit, leaves, rice, and others that can be used as compost material and Liquid
Organic Fertilizer (POC). Organic waste management in traditional markets is still low due to
lack of awareness and lack of knowledge of market traders on issues that can be caused by
organic waste and utilization opportunities. Seek the potential of organic waste generated by
traditional markets in the city of Makassar, then a public service program is needed to improve
the knowledge and skills of partners in terms of self-management of garbage. The public
service activities packaged in the form of counseling, training, mentoring and manufacturing of
home composting demonstration plots will be given to Panakukang Presidential Market (Pasar
Toddopuli) which is located in the Village Paropo, District Panakukang, Makassar. Counseling
and training material was covering the utilization of organic waste into compost and POC with
anaerobic system and entrepreneurial techniques including packaging and marketing of
compost and POC.
Key words: compost, liquid organic fertilizer (POC), organic waste, waste, waste-self
management.
143
Tigin Dariati, Kahar Mustari, Rusnafi Padjung, Nuniek Widiayani: Pengelolaan Limbah Pasar Menuju
‘Pasar Swakelola Sampah di Kota Makassar
144
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 Mei 2017 e-ISSN: 2528-3219
pemasaran dari produk ini akan menjadi bersumber dari sayur mayur. Sedangkan
daya tarik dan pendorong bagi semua pihak sampah anorganik biasanya dari kemasan
dalam melakukan pengelolaan sampah barang dagangan berupa kantung plastik,
secara mandiri tersebut. Dengan jalan ini karung, dan kertas (Madani, 2011).
diharapkan puluhan bahkan ratusan ton Salah satu pasar tradisional yang
limbah organik pasar per minggunya dapat menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini
diubah menjadi sesuatu yang bernilai lebih adalah Pasar Inpres Panakukkang atau lebih
yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh dikenal dengan nama ‘Pasar Toddopuli’ yang
para pedagang di pasar yang bersangkutan terletak di Kelurahan Paropo, Kecamatan
namun juga masyarakat luas pengguna Panakukang. Pasar ini berada di bawah
fasilitas ini. Dengan demikian secara tidak pengelolaan PD Pasar Kota Makassar dan
langsung pengelolaan sampah organik seorang Kepala Pengelola Pasar yang
menjadi kompos maupun pupuk cair ini juga bertanggung jawab untuk mengatur pe-
dapat mengurangi beban TPA, dan dagang yang menyewa kios/los. Pasar ini
mencegah penyebaran penyakit dari pasar berada di tengah kota Makassar dan
ke pemukiman warga. . melayani warga sekitar yang berasal tidak
Di Kota Makassar, pengelolaan pasar hanya dari Kelurahan Paropo yang terdiri dari
tradisional umumnya dilakukan oleh sekitar 3.600 rumah tangga, namun juga dari
Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) dan kecamatan lain yang berbatasan seperti
kepemilikan kios/toko secara perorangan. Kecamatan Rappocini.
Masalah pengelolaan sampah juga ditemui
METODE PELAKSANAAN
pada pasar-pasar tradisional di kota
Makassar. Dengan timbulan sampah dalam Metode yang digunakan dalam pe-
jumlah yang cukup besar yakni sekitar laksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
744,27 m3/hari, pasar menjadi sumber ini antara lain:
penyumbang sampah kedua terbesar di kota
Kegiatan I. Edukasi Pengelolaan Sampah
Makassar setelah permukiman sederhana
Organik Pasar secara Mandiri
(BPS Kota Makassar, 2015). Sebagian besar
sampah tersebut berasal dari pedagang, Edukasi pengelolaan sampah organik
konsumen, baik dari barang-barang yang pasar dilaksanakan dalam bentuk pe-
dijual di pasar berupa kemasan, kulit sayur, nyuluhan dan pelatihan. Materi-materi yang
atau sisa olahan barang yang akan dijual. diberikan adalah:
Komposisi sampah dari sampah pasar kota
Makassar adalah berupa sampah organik A. Permasalahan sampah pasar dan
145
Tigin Dariati, Kahar Mustari, Rusnafi Padjung, Nuniek Widiayani: Pengelolaan Limbah Pasar Menuju
‘Pasar Swakelola Sampah di Kota Makassar
ngabdian pada masyarakat adalah terkait demplot rumah kompos pada kawasan
terlibat langsung dalam kegiatan. Pelibatan kegiatan rutin di lingkungan mitra berupa
146
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 Mei 2017 e-ISSN: 2528-3219
147
Tigin Dariati, Kahar Mustari, Rusnafi Padjung, Nuniek Widiayani: Pengelolaan Limbah Pasar Menuju
‘Pasar Swakelola Sampah di Kota Makassar
mengolah sampah organik menjadi kompos). (Gambar 1). Hasil POC dari pelatihan ini
Harapannya jika pasar telah dapat membuat kemudian disimpan di kantor pengelola pasar
kompos sendiri dari sampah pasar sendiri agar mudah terawasi oleh pengelola pasar.
maka masalah sampah di Pasar Toddopuli Setelah 2 minggu pembuatan POC, anggota
jumlahnya akan banyak berkurang. tim pelaksana pengabdian melakukan
Selama itu para pedagang pasar juga kunjungan ke Pasar Toddopuli untuk melihat
belum pernah membuat Pupuk Organik Cair hasil pembuatan POC dan hasilnya bagus.
(POC). Proses pembuatan POC diajarkan Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bahwa
melalui program pengabdian ini. Bahan POC dianggap berhasil jika bau dari POC
sampah telah disediakan oleh para seperti bau hasil fermentasi, warnanya
pedagang pasar. Alat dan bahan lainnya kecoklatan (bukan kehitaman) dan pada
disediakan oleh tim pelaksana pelatihan ini. permukaan air terdapat buih-buih putih.
Para peserta pelatihan yang merupakan Tanda-tanda keberhasilan POC ini ada pada
pedagang di Pasar Toddopuli cukup antusias POC yang dibuat di Pasar Toddopuli ini
mengikuti pelatihan pembuatan POC (Gambar 2).
148
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 Mei 2017 e-ISSN: 2528-3219
149
Tigin Dariati, Kahar Mustari, Rusnafi Padjung, Nuniek Widiayani: Pengelolaan Limbah Pasar Menuju
‘Pasar Swakelola Sampah di Kota Makassar
sampah pasar terlalu basah diberi campuran dibuatkan lubang untuk mengeluarkan air
sekam. Kemudian pada setiap lapisnya diberi lindi (Gambar 5). Air lindi ini pun dapat
promi sebagai aktivator pembuatan kompos dipanen untuk kemudian dicampur dengan
pasar ini. Setiap 2 ton sampah pasar POC. Keberadaan dan keberhasilan
membutuhkan 1 kg promi. Setelah sampah kegiatan pengomposan di dalam pasar dapat
pasar dan promi selesai dicampur, kemudian meningkatkan nilai pemantauan adipura di
calon kompos dibuat dalam bentuk gundukan Kota Makassar karena Pasar Inpres
dan ditutup dengan terpal plastik (Gambar 4). Panakukkang merupakan salah satu titik
Pada bagian pojok bawah dari bak kompos pantau di Kota Makassar.
Gambar 4. Pembuatan Kompos dari Limbah Pasar (kiri) dan Gundukan Kompos (kanan).
Kegiatan yang terakhir dilakukan di dan Kompos. POC hasil dari Pasar
Pasar Toddopuli adalah kegiatan pe- Toddopuli diberi nama POC Topas yang
ngemasan. Kegiatan diikuti oleh pedagang merupakan singkatan dari Pupuk Organik
pasar dan pengelola pasar. Tim pengabdian Cair Toddopuli-Unhas. Untuk pengemasan
telah menyiapkan label produk untuk POC POC dikemas dalam botol bekas air mineral,
150
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 Mei 2017 e-ISSN: 2528-3219
juga dapat dikemas dalam jerigen, yang kan plastik kemasan. Proses pengemasan-
kemudian diberi label nama (Gambar 6). nya yaitu kompos yang sudah jadi
Sementara kompos pasar-nya diberi nama dimasukkan ke dalam plastik kemasan,
Kompas Topas (Kompos Pasar Toddopuli- kemudian di-sealed dengan menggunakan
Unhas). Pengemasan kompos mengguna- sealer.
Gambar 6. POC yang sudah jadi dimasukkan ke dalam pada botol bekas (kiri) dan
penempelan label pada jerigen (kanan).
151
Tigin Dariati, Kahar Mustari, Rusnafi Padjung, Nuniek Widiayani: Pengelolaan Limbah Pasar Menuju
‘Pasar Swakelola Sampah di Kota Makassar
DAFTAR PUSTAKA
152