Anda di halaman 1dari 3

The Best Year (Chapter V)

Farhan yang tadinya membawa Suno akhirnya sampai juga di apartemen tempat Suno tinggal.
Ayahnya Suno yang melihat anaknya dibawa dalam keadaan pingsan terlihat panic dan langsung
mengangkat Suno untuk masuk kedalam apartemen diikuti Farhan dibelakangnya. Saat didalam lift
Farhan dan Ayahnya Sunoo sedikit bercakap-cakap tentang kejadian yang menimpa Sunoo. “om…..emm
Farhan mau ngomong sesuatu sama om” kata Farhan dengan nada yang sedikit ragu dan takut. Farhan
takut kalau nanti Ayahnya Sunoo akan marah dan nggak bakal ngeijinin Sunoo buat main sama dia lagi.
“bicarabya nanti saja yah kalau udah sampai nganterin Sunoo” kata Ayahnya Sunoo yang kelihatan
sedikit marah dan khawatir dengan keadaan Sunoo.

Selang beberapa menit akhirnya mereka bertiga sampai di ruangan apartemen milik Ayah
Sunoo, Ayahnya langsung membawa Sunoo untuk masuk kedalam kamarnya dan membaringkan Sunoo
di atas kasurnya, dengan menyalakan AC dikamar agar ruangan terasa sedikit lebih sejuk. Sambil
memegang tangan Sunoo, Ayahnya berbicara kepada Farhan dengan menannyakan apa yang ingin
dibicarakan Farhan kepadanya “oh iya om perkenalkan nama aku Farhan, temannya Sunoo” “satu kelas
sama Sunoo kamu?” “nggak om aku kelas 12 udah mau lulus tahun depan” “ohh jadi kamu kakak
kelasnya.. kirain kamu sekelas sama Sunoo” Farhan dan Ayahnya Sunoo berbincang-bincang disamping
kasurnya Sunoo mereka langsung menghentikan pembicaraan mereka karena Sunoo yang sudah
siuman. “Ayah” panggil Sunoo dengan suara yang masih lemas “Sunoo……kamu kenapa, Kok bisa
pingsan? Tadi pagikan udah Ayah suruh buat sarapan dulu kamu sarapan tadi pagi atau enggak sih?
“sebenarnya om,……Sunoo pingsan bukan karena belum sarapan tapi…” “Han jangan bilang ke papa
nanti kamu kena marah” “nggak apa-apa kok biar aku yang tanggung jawab” kata Farhan yang
mangabaikan ucapan Sunoo. “kalau bukan karena sarapan terus karena apa?” kata Ayahnya Sunoo yang
penasaran dengan apa yang terjadi. “sebenarnya om, tadi pas udah mau makan siang dikantin Sunoo
nyamperin aku buat ngajakin makan sama-sama dikantin, tapi pas Sunoo sampai didepan kelas aku lagi
berantem sama temen aku, Sunoo niatnya mau misahin malah nggak sengaja kena pukulan aku om.”
Kata Farhan yang menceritakan kejadian tadi. “oh karena itu, lain kali Sunoo kalau ada orang yang
berkelahi nggak usah kamu yang misahin yah, tubuh kamu yang kecil itu nggak bakalan dianggap sama
orang yangb berantem yang ada kamu bakalan kena pukulan kek tadi” kata Ayahnya Sunoo sambil
tertawa kecil “Ayah kok ketawa sihh, bukannya sedih anaknya lagi sakit malah ketawa, dasar Ayah sama
aja kayak Farhan” ucap Sunoo yang kesal ke Ayahnya dan Farhan. “yaudah maafin Ayah tadi Ayah Cuma
bercanda doang, kalau udah bisa bangun buat makan ayo makan kamu pasti belum makan tadi kan?”
“ohh iya om aku juga mau pamit dulu,sekalian mau latihan basket dilapangan” “ehh nggak makan dulu
Han, om udah mesen makanan buat tiga orang loh, kalau kamu udah mau pulang mubazir dong
makanannya” “iya Han makan aja dulu kamu udah nganterin aku anggap aja balas budi” kata Sunoo
yang membujuk Farhan agar bisa makan bersama “oke” jawab Farhan. Setelah menunggu lumayan lama
akhirnya pesanan makanan yang dipesan Ayahnya Sunoo udah datang Sunoo,Farhan dan Ayahnya
Sunoo makan bersama di meja makan dengan menu yang dipesan ayam geprek level 10 pedasnya.
Setelah selesai makan Farhan pamit buat pulang karena udah sore, Ayah Sunoo mengantar Farhan
sampai diparkiran “hati-hati dijalan yah Farhan kalau mau pulangb langsung kerumah aja nggak usah
kelapangan udah sore nanti latihannya esok aja” kata Ayahnya Sunoo “oke om entar Farhan langsung
pulang” sambil memutar motornya Farhan melihat ke atas dimana Sunoo melambaikan tangan
kepadanya dengan dibalas lambaian tangan dari Farhan,sambil tersenyum Farhan mengendarai motor
gedenya untuk pulang .

Sementara itu Jay dengan rombongan geng motornya yang mencari Farhan dilapangan tempat
biasanya Farhan bermain basket dengan teman-temannya, sesampianya mereka di lapangan tempat
Farhan main basket dengan kecewa mereka tidak bertemu dengan Farhan. “gimana nih bos target kita
nggak terlihat dilapangan” kata salah seorang anak geng motor kepada Jay yang ternyata adalah ketua
dari geng motor tersebut. “yaudah hari ini kita pulang dulu ntar esok aku yang kabarin kekalian kalau
mau beraksi lagi, dan jangan lupa kalau ada yang ngelihat si Farhan jangan lupa kabarin aku yah.” Kata
Jay yang memberikan pengumuman kepada anggotanya.

Hari berikutnya Farhan datang kesekolah pada jam 06.00 dimana dia berencana buat
menjemput Sunoo kebetulan jalurnya untuk lewat sekolah satu jalur dengan tempt tinggalnya Sunoo.
Diperjalanan Farhan bertemu dengan salah satu anggota geng motornya Jay yang menghalang Farhan
“turun lo” bentak anak geng motor tersebut “kenapa nih, punya masalah apa kamu?” Tanya Farhan
sambil turun dari motor. Tanpa berbicara panjang lebar anak tersebut langsung meluncurkan pukulan
kewajahnya Farhan tapi untungnya Farhan dapat menghindari serangan tersebut. Terjadilah perkelahian
antara Farhan dan anak geng motor tersebut dengan dimenangi oleh Farhan. “pengecut lo, jangan lari lo
dasar anjing, beraninya nyerang tapi takut pas diserang balik, sini lo jangan lari bangsat” kata Farhan.
“awas lo yah ntar liat pembalasan kami” jawab anak geng motor tersebut sambil pergi dengan
mengebut motornya menuju jalur lain dari jalan tersebut. “Han…kok baju kamu berantakan?” Tanya
Sunoo yang melihat keadaan Farhan yang pagi-pagi udah cakar bongkar aja. “tadi ada yang ngalangin
jalan aku sambil nyerang makanya aku menghindar tapi dia malah nyolot makanya aku ladenin
berantem kita” kata Farhan sambil membenarkan kerah bajunya yang berantakan. “ohh” “kok jawabnya
oh doang nggak khawatir gitu sama aku?” “ngapain ngawatirin kamu, emang kamu siapanya aku
pacar?temen juga bukan” kata Sunoo “jahat banget dah, teman nggak diakuin, dahlah. Kamu mau
berangkat sekolah diantar sama siapa?” Tanya Farhan kepada Sunoo yang masih berdiri diseberang
jalan. “nanti diantar sama Ayah, emangnya kenapa? Terus kamu ngapain nggak terus kesekolah malah
singgah di aku?” “ikut aku aja yah kebetulan juga aku lewat sini makanya singgah bentar” “bilang aja
mau jemput aku kan” sambil ngeledekin si Farhan “jangan sok imut yah, aku cuman lewat doang kok
nggak ada niatan juga mau jemput kamu” si Farhan yang mnecoba menghindari tuduhan Sunoo, padahal
niatnya dia mau jemput Suoo “ehh Farhan, ngapain kesini pagi-pagi?” kata Ayahnya Sunoo yang baru
ngeluarin mobil buat nganterin Sunoo “nggak tau nih Yah atanya cuman kebetulan lewat doang” jawab
Sunoo yang memotong jawaban Farhan yang hendak menjawab pertanyaan Ayahnya “aku kesini mau
jemput Sunoo Om mau ngajakin kesekolah bareng, kebetulan kan jalurnya sama, boleh kan Om?” Tanya
Farhan kepada Ayahnya Sunoo “kalau kamu nggak keberatan silahkan, tapi coba Tanya Sunoo kalau dia
mau” “kalau Ayah nggak keberatan aku iya aja” kata Sunoo sambil memeriksa isi dari tasnya “yaudah
ayo naik ntar terlambat “ kata Farhan yang langsung memegangi lengan Sunoo “ehhh bentar ada yang
ketinggalan, tunggu bentar yah” “oke cepat yah ntar terlambat” “oke.” setelah 2 menit Sunoo yang tadi
mengambil barangnya yang tertinggal di kamarnya langsung naik ke atas motornya Farhan. “yaudah
hati-hati dijalan kalian berdua” kata Ayahnya Sunoo sambil keluar dari parkiran “Ayah juga hati-hati yah
jangan lupa makan siang Ayah” “iya kamu juga jangan lupa makan siang” “siap Ayah” Farhan dan Sunoo
langsung berangkat kesekolah begitu pula dengan Ayahnya Sunoo yang langsung pergi ke tempat
kerjanya dengan berlawanan jalur “pegangan yang erat, kalau boleh peluk aku kita ngebut” kata Farhan
sambil senyum “ih jalannya pelan aja nggak usah ngebut” “ntar terlambat, udah peluk aja yang erat jan
banyak ngeluhnya” Farhan langsung ngebutin motornya setelah Sunoo memeluk dia dengan erat.

Diperjalanan tepatnya di lampu merah mereka berdua bertemu dengan Jay yang juga
mengendarai motor tepatnya disamping mereka. Awalnya Farhan dan Jay tidak saling mengetahui kalau
mereka bersebelahan “Han itu kan Kak Jay” sambil nunjuk disebelah mereka . Jay yang mendengar
suara Sunoo langsung menengok kesebelahnya dan betapa panas dan terkejutnya dia melihat Sunoo
yang dibonceng sama Farhan “tunggu aja lo yah kalau udah nyampe sekolah.

(Fyi: disini Jay udah mulai suka sama Sunoo yahh) Farhan yang melihat Jay disebelahnya malah
ngeledek Jay dengan mengambil tangan Sunoo sambil menyuruh Sunoo buat meluk lebih erat lagi
karena sebentar lagi lampu hijau, membuat Jay semakin panas dan cemburu. Hampir saja Jay turun dan
memukul Farhan tapi sudah keburu lampu hijau. “Sunoo aku mau ngomong sesuatu kekamu” kata
Farhan sambil mengurangi kecepatan motornya “apa itu Han?” Tanya Suno yang penasaran dengan apa
yang ingin di tanyakan Farhan “kamu udah pernah punya pacar?, kalau ada yang nyatain perasaan ke
kamu kamu mau jawab apa? Kalau dia bukan cewek tapi cowok?” “bisa nggak sih nanyanya satu-satu,
bingung aku jawabnya yang mana dulu” “yaudah gini, aku suka sama kamu” kata Farhan yang membuat
Sunoo kaget dengan pernyataan farhan kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai