Anda di halaman 1dari 12

SHORT MOVIE

TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO DAN


VIDEO

Di Susun Oleh :
1.Amirul kan
2.Aldi kasnandi
3.Fajar dwi budiarshono
4.Januar farhan
5.Muhammad chalifah
6.Salsabiila ramadhania p.g
SMK NEGERI 14 JAKARTA
XII MULTIMEDIA 2

DAFTAR ISI

Title Goals ....................................................................................


Audience .......................................................................................
Title Genre ....................................................................................
Pemasaran .....................................................................................
Jadwal Pelaksanaan.......................................................................
Susunan Tim..................................................................................
Naskah...........................................................................................
Storyboard...........................................................................
Title Goals
Tujuan di buat short movie adalah untuk melengkapi nilai tugas
pembelajaran dari teknik audio visiual selain itu tujuan dari
shortmovie ini untuk Memproduksi sebuah film pendek berjenis
drama keluarga dengan latar belakang kehidupan sosial
masyarakat kecil

Audience
Audience short movie ini untuk semua kalangan karna short
movie ini menceritakan tentang kekeluargaan

Title Genre
Genre dari shortmovie ini adalah kekeluargaan

Pemasaran
Pemasaran shortmovie ini bisa dari sosial media seperti
youtube,instagram,tiktok,share link dan lain sebagainya

Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan akan dilakukan pada bulan November dan
Desember, shooting akan dilakukan 10 hari
SUSUNAN TIM
Sutradara:
1. Salsabiila ramadhania p.g

Assisten Sutradara:
1. Amirul kan
2. Januar farhan

Bendahara
1. Januar farhan

Aktor :
1. Fajar dwi budiarsono
2. Muhammad chalifah
3. Januar Farhan
4. Salsabilla ramadhania p.g
5. Aldi kasnandi

Kameramen :
1. Amirul kan
2. Januar farhan

Skenario dan Tim Lokasi:


1. Salsabiila ramadhania p.g
2. Amirul kan

Editor:
1. Amirul kan

Naskah
Naskah SHORTMOVIE
“ipul”
Anggota :
Penulis Naskah :
Sutradara : Salsa
Kameraman : Januar Farhan, Amirul Kan
Editor : Amirul Kan
Pemeran
Chalifa : Bapak
Fajar: Fajar
Aldi Kasnandi : Guru
Januar : Teman fajar
Salsabiila : Ibu Fajar
scene 1
Disuatu hari, Fajar seorang anak yang sedang menduduki bangku kelas 12 di sekolah tiba-tiba
menerima telfon dari ayahnya bahwa ibunya baru saja meninggal. Fajar sangat terpukul dan
langsung bergegas pulang untuk menemui ayahnya dan melihat ibunya untuk terakhir kali.
Fajar : “Pak.... ini beneran? Ibu kenapa pak? Pak? Ga serius kan pak?” (menangis gegerungan)
Bapak : “Sabar ya anak, bapak pasti bisa kok menggantikan posisi ibumu. Kita pasti bisa kok
hidup berdua tanpa ibumu.”(menyabarkan)
5 bulan kemudian
Scene 2
Fajar sedang bermain game di ruang tamu, tiba tiba ayahnya menghampirinya
Bapak : “JAR!!!!... KAMU BELAJAR YANG BENER BISA GA? BAPAK CAPEK LOH
NGURUS ANAK BODOH KAYAK KAMU INI.”
Fajar : “Iya pak, sebentar aku selesaiin gamenya dulu.”
Sang bapak langsung mengambil handphone dari tangan fajar dan membantingnya ke lantai
Fajar : “APAAN SIH PAK? BAPAK KOK JADI BEGINI?” (berteriak)
Sang bapak menampar wajah fajar dengan kencang, fajar pun sontak langsung pergi menuju
kamar dan menguncinya.
Scene 3
Pagi hari berikutnya, Fajar berangkat sekolah dengan perasaan marah kepada ayahnya, ia
berangkat tanpa satu patah kata pun.
Sampainya fajar disekolah, fajar pun kembali bermain game dengan keadaan hp yang layarnya
sudah pecah
Guru : “Fajar, matikan hp kamu, saya sedang mengajar.”
Fajar : “Lah ngatur amat pak, ntar y, satu match lagi.”
Guru : “Mau taro hp kamu, atau saya adukan ke bapak kamu?.”
Fajar : “Aduin aja pak, bapak saya juga gabakal peduli”

Scene 4
Bel pulang pun telah berbunyi, fajar bergegas pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah,
bapaknya sudah menunggu kepulangannya di ruang tamu. Fajar berlajan masuk kerumahnya
tanpa menghiraukan apapun.
Bapak : “Jar.. “(membentak)
Fajar : “Hmm “(tak acuh)
Bapak : “FAJAR!!!”
Fajar : “APAANSI PAK?”
Bapak pun berdiri dan menatap fajar
Bapak : “INI APA? KENAPA PAK ALDI BISA SAMPE NELFON BAPAK? SUDAH MULAI
BERANI MELAWAN KAMU? MAU JADI APA KAMU?”
Fajar : “Gak usah sok peduli pak”
Fajar langsung bergegas ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Fajar merebahkan dirinya
dikasur, merenungi tentang hidupnya yang kian hari makin memburuk. Tak sadar air matanya
pun mengalir
Fajar : “Coba aja ibu masih ada, pasti gue ga begini.” (bergugam)
Scene 5
Hari berganti. Fajar kembali ke sekolah
Guru : “Fajar? Ada apa kamu? Kayaknya sifat kamu kurang baik akhir akhir ini”
Fajar : “Gak usah ikut campur pak, bapak mending diem gausah ngadu ngadu ke bapak saya.”
Guru : “Bapak Cuma mau kamu jadi lebih baik jar, bukan maksud bapak ikut campur urusan
kamu. Tapi bapak ini juga orang tua kamu disini, bapak juga mau tahu keadaan kamu dan murid
muid bapak yang lain.”
Fajar pun Cuma terdiam
(Waktu tiba saat pulang sekolah)
Guru : “Fajar, tolong jangan pulang dulu bapak mau bicara sebentar, ayo ikut bapak.”
Fajar mengiyakan dan mengikuti gurunya
Sesampainya di ruangan pak guru mempersilahkan Fajar duduk
Guru : “Fajar, kamu kenapa? Bapak kenal kamu, bapak tahu kamu tidak seperti ini. Kenapa
kamu terus terusan menghindari bapak dan teman teman mu yang lain? Kamu bisa cerita kalo
ada masalah”
Fajar : “saya lagi gak mau ngomong pak. Saya lagi capek, saya mau pulang. Bapak jangan mau
tahu terus begitu, ganggu pak
Fajar pun bergegas dari kursinya dan langsung berjalan kearah pintu
Guru : jar
Fajar tak membalas sepatah katapun perkataan gurunya, ia langsung membanting pintu ruangan
tersebut dan bergegas pulang.
Scene 6
Dalam perjalanan pulang, fajar terus terusan memikirkan perkataan pak Aldi
Fajar : gue salah ya? Gue kasar ya? Gue jahat ya? Gue juga gamau begini, gue capek, gue
kangen ibu (menunduk dan bergugam)
Fajar terus berjalan dan menunduk memikirkan apa yang baru saja iya lakukan, iya menyesali
semua perbuatan yang ia lakukan kepada guru dan teman temannya yang bahkan tidak
mengetahui apa yang ia rasakan
Fajar pun tiba dirumahnya, ia melihat bapaknya sedang duduk di ruang tamu sambil memgang
botol minuman keras di tangannya. Fajar hanya bisa menghela nafas berat karena jujur saja fajar
membenci perilaku bapaknya semenjak ibunya meninggal. Fajar sontak beranjak ke kamarnya
dan membanting pintu kamarnya
Bapak : JARR!! APAAN SIH LO, ANAK KURANG AJAR (berteriak dari ruang tamu)
Fajar berusaha masa bodo dengan tingkah sang bapak, fajar sudah merasa sangat lelah.
Lagi lagi dan lagi, fajar berbicara sendiri meratapi kepergian ibunya. Iya terung meringkuk dan
berhayal jika suatu saat keluarganya dapat kembali seperti sedia kala.
Fajar : bu, ibu ga sayang fajar ya? Ibu kok ninggalin fajar? Ibu disana bisa liat kan bapak
sekarang bagaimana? Fajar kesepian bu, ibu bilang mau rawat fajar sampe sukses, tapi kenapa
ibu tinggalin fajar bu? (melihat langit langit kamar)
Perasaan sedih, marah, kecewa dan lelah berkecamuk di hati fajar. Fajar duduk dan
menjambakkin sambil memukuli kepalnya dan menangis
Seiring berjalannya waktu fajar pun tertidur
Keesokkan harinya,fajar berangkat sekolah tanpa meninggalkan sepatah katapun.
(pov bapak)
Bapak fajar terdiam melihat anaknya pergi begitu saja
Bapak : sayang, maafin aku. Aku gagal, aku gabisa jaga fajar, maaf
Scene 7
(pov fajar)
Fajar masuk ke kelas dan langsung memukul meja tempat dia duduk
BRAKK
Sontak janu, teman sebangku dan bisa dibilang sahabatnya pun bingung sekaligus kaget dengan
tingkah fajr
Janu : kenapa jar?
Fajar : bukan urusan lo
Janu : coy, gue temen lo, ayo lah cerita sm gue
Fajar : gue capek nu
Janu : kenapa lo? Cerita lah masa begitu sih lo rahasia rahasiaan sm gue (menepuk punggung
fajar)
Fajar : bapak gue nu (menunduk)
Janu : lah kenapa? Kan bapak lo baik, dulu juga terakhir gue kerumah lo dia baik bgt
Fajar : iya, dulu. Semenjak ibu gue pergi, bapak gue berubah nu, bener bener berubah. Dia jadi
pemabuk, kasar, suka mukul
Janu : serius? Lo gapapa kan tapi
Fajar : gue gapapa, tapi jujur gue ga kuat
Janu : sabar ya, gue tetap bakal nemenin lo kok gmn pun kondisi lo
Fajar : iya
Suasana pun berubah menjadi hening, fajar hanya terdiam dan terus meratapi hidupnya
Bel pun berbunyi , janu beranjak dari kursinya
Janu : ayo balik jar, udahh lo gausa terlalu dipikirin
Fajar pun tidak membalas perkataan janu dan ikut bergegas pulang. Mereka pulang bersama
sambil berbincang sepanjang jalan
Janu : ya, udeh sampe rumah gue. Gue duluan ya?
Fajar : iya, titip salam ke ibu lo
Scene 8
Fajar melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Sesampainya iya dirumah, iya melihat
bapaknya lagi lagi dalam keadaan setengah sadar duduk dilantai bagi mayat hidup
Fajar benar benar sudah geram dengan bapaknya, fajar ingin sekali mengembalikan
kehidupannya seperti dulu lagi. Dengan mengumpulkan niat dan nyali yang besar. Fajar
mengambil air di botol minumnya lalu berjalan menuju tempat bapaknya. Fajar mengambi botol
kaca itu dari tangan bapaknya kemudian langsung menyiram wajah bapaknya dengan air yang ia
ambil itu.
Bapak : ANAK KURANG AJAR!! SUDAH GILA LO YA?
Fajar : SADAR PAK SADAR, FAJAR ANAK BAPAK. BAPAK TAHU GA SEMENJAK
KEPERGIAN IBU BAPAK BERUBAH? BAPAK RUSAK KARENA MINUMAN MINUMAN
GAJELAS GINI. SADAR PAK!!
Bapak : OH KAMU SUDAH BISA NASIHATIN BAPAK YA? SUDAH PINTER KAMU?
Sang bapak ingin memukul fajar, tetapi sang bapak mengurungkan niatnya
Fajar : KENAPA PAK? MAU PUKUL FAJAR LAGI? PUKUL PAK! PUKUL!, PUKUL
SAMPE BAPAK PUAS, BAPAK GAMAU FAJAR DISINI KAN?
Tanpa disangka, sang bapak malah terdiam dan menunduk, sang bapak memegang kedua pundak
fajar sambil menangis penuh penyesalan.
Bapak : “ maafin bapak jar, maaf, maaf. Bukan maksud bapak. Bapak belum bisa relain
kepergian ibumu. Maaf jar, bapak khilaf, bapak ga sadar bapak sudah jahat ke kamu” (menangis)
Fajar yang kaget dengan ucapan bapaknya pun lgsg terdiam dan memproses apa yang sedang
terjadi. Tak lama kemudian, fajar akhirnya berbicara.
Fajar : pak? Bapak sudah sadar? Maaf kalo fajar kasar ke bapak tadi. Fajar mau hidup fajar
kayak dulu lagi pak
Bapak : maafin bapak jar, bapak janji setelah ini bapak bakal perbaikin semua kesalahan bapak.
Fajar mau kan mulai semuanya dari awal? Bapak bakal coba ikhlasin ibu
Fajar : fajar mau, asalkan bapak janji mau jauhin minuman minuman ini
Bapak : bapak janji jar
Mereka pun berdamai dengan keadaan. Suasana rumah tersebut terasa sangat berbeda, terasa
sangat lebih baik dri hari hari sebelumnya.
Scene 9
Hari hari berganti, keadaan pun semakin membaik. Fajar bersiap berangkat sekolah
Bapak : jar, sarapan dulu biar fokus
Fajar : ga keburu pakkk
Bapak : yaudah ini, bawa ongkos lebih biar bisa makan disana (memberikan uang)
Fajar : makasih pak, yaudah fjar berangkat dlu ya (mencium tangan)
Fajar tersenyum sepanjang jalan karena tidak menyangka hidupnya bisa kembali seperti sedia
kala walau tanpa sosok ibunya. Sesampainya disekolah, fajar menyapa janu
Fajar : woy nu, laper ga?
Janu : idih tumben banget, kayaknya ada yang lebih bahagia ini
Fajar : sudah ayoo, mau gue traktir ga?
Janu : mau lahhh
Scene 10
Mereka pun pergi ke kantin.waktu demi waktu berlalu, bel pulang pun berbunyi. Fajar beranjak
dari bangkunya.
Fajar : pak (memanggil pak aldi)
Pak aldi : kenapa jar?
Fajar menghampiri pak aldi
Fajar : maaf ya pak, maaf saya kasar. Kedepannya saya janji gaakan mengulangi kejadian seperti
kemarin lagi. Terimakasih pak sudah sangat perduli ke saya
Pak aldi : sudah tugas saya sebagai walikelas kamu jar. Jika kamu ada masalah ceritakan pada
bapak ya
Fajar : baik pak, saya pulang dulu ya. Assalamualaikum pak
Pak aldi : waalaikumsalam
Fajar pun langsung pulang menuju rumahnya dengan perasaan senang karena akhirnya ia
memiliki hidup seperti yang selama ini ia impikan

TAMAT
Storyboard

Anda mungkin juga menyukai