Anda di halaman 1dari 9

 Hewan harus mempertahankan diri

◦ Dari berbagai patogen berbahaya yang berasal dari


lingkungan

 Ada 2 bentuk pertahanan utama:


◦ 1. Kekebalan bawaan (Innate immunity)
◦ 2. Kekebalan yang diperoleh (acquired immunity)

 Sri Puji Astuti Wahyuningsih


 FST UNAIR

 Innate immunity  Acquired immunity, juga dinamakan adaptive


◦ Sudah ada sebelum paparan patogen dan efektif immunity
sejak kelahiran
◦ Melibatkan respon non-spesifik terhadap patogen ◦ Hanya berkembang setelah paparan patogen seperti
mikroba, toksin, atau substansi asing yang lain

◦ Melibatkan respon spesifik terhadap patogen


Patogen sedang
difagositosis

Figure 43.1 3m

1
 Ringkasan innate dan acquired immunity  Konsep 1: INNATE IMMUNITY MEMBERIKAN
PERTAHANAN YANG LUAS TERHADAP INFEKSI

INNATE IMMUNITY ACQUIRED IMMUNITY  Patogen yang berhasil menerobos pertahanan luar
Rapid responses to a Slower responses to
broad range of microbes specific microbes (eksternal) dari tubuh hewan
◦ Akan segera menemui beberapa mekanisme seluler dan kimia
bawaan yang menghambat serangan pada tubuh
External defenses Internal defenses

Skin Phagocytic cells Humoral response


Mucous membranes Antimicrobial proteins (antibodies)

Invading
Secretions Inflammatory response
Cell-mediated response
1. Kulit dan membran mukosa
microbes Natural killer cells (cytotoxic lymphocytes) ◦ Bentuk barier fisik yang menghalangi masuknya
(pathogens)
mikroorganisme dan virus
2. Sel-sel tertentu dari membran mukosa menghasilkan mukus
Figure 43.2 (lendir)  cairan kental yang memerangkap mikroba dan
partikel lainnya

 Pada trakhea, sel-sel epithel bersilia  Sekresi kulit dan membran mukosa
◦ Mukus membersihkan setiap mikroba terperangkap ◦ Menyediakan lingkungan yang tidak disukai
dan mencegah mikroba memasuki paru-paru mikroba
10m

 Sekresi dari kulit


◦ Memberikan pH kulit antara 3 dan 5, yang cukup
asam untuk mencegah kolonisasi mikroba
◦ Juga mengandung protein seperti lisozim, enzim
yang melisiskan dinding sel bakteri

Figure 43.3

2
 Fagosit mengenali mikrobia melalui reseptor permukaan
- Menelan, membentuk vakulola yang kemudian fusi dengan
lisosom

Pertahanan seluler Internal


1 Pseudopodia
surround

Makrofag Microbes microbes.

◦ Terutama tergantung fagositosis oleh fagosit adalah jenis 2 Microbes
are engulfed
spesifik dari MACROPHAGE
into cell.

fagosit 
 Fagosit adalah jenis sel darah putih yang bermigrasi ke
3 Vacuole
containing

◦ - Menelan serangan mikroorganisme


microbes
jaringan tubuh forms.

dan ke berbagai
◦ - Menginisiasi respon inflamasi (peradangan) organ dari
Vacuole Lysosome
containing
4 Vacuole
and lysosome
enzymes fuse.
sistem limfatik
5 Toxic
compounds
and lysosomal
enzymes
destroy microbes.

6 Microbial
debris is
released by
Figure 43.4 exocytosis.

 Sistem limfatik
◦ Memainkan peran aktif dalam mempertahankan tubuh
dari patogen  Sejumlah protein yang berfungsi dalam
1 Interstitial fluid bathing the
tissues, along with the white
pertahahan bawaan
◦ Melawan mikroba dengan menghambat reproduksinya
blood cells in it, continually
enters lymphatic capillaries. Lymphatic
Interstitial capillary
fluid 2 Fluid inside the
Adenoid lymphatic capillaries,
called lymph, flows

4 Lymphatic vessels
Tonsil through lymphatic
vessels throughout
the body.
 Ada sekitar 30 protein dapat menyebabkan lisis dari
sel yang terinfeksi mikrobia dan membantu memicu
return lymph to the
blood via two large
ducts that drain into

terjadi peradangan
Lymph
veins near the Blood
nodes
shoulders. capillary

Spleen
Lymphatic
Tissue
Peyer’s patches vessel
cells

Salah satunya adalah interferon


(small intestine)

Appendix
3 Within lymph nodes, 
microbes and foreign
particles present in
the circulating lymph ◦ Yang memberikan pertahanan bawaan terhadap virus
dan membantu mengaktifkan makrofag
encounter macro-
phages, dendritic cells,
and lymphocytes,
which carry out
Lymphatic Masses of various defensive
vessels Lymph lymphocytes and actions.
node macrophages
Figure 43.5

3
 Contoh: respon peradangan lokal

Pathogen Pin Blood clot

 Peradangan lokal, histamin dan bahan kimia


lainnya dilepaskan oleh sel yang luka Macrophage
Blood
Chemical signals clotting
Phagocytic cells elements

◦ Menimbulkan perubahan dalam pembuluh darah


Phagocytosis
Capillary

yang memungkinkan lebih banyak cairan, fagosit,


dan protein antimikroba untuk memasuki jaringan
Red blood cell
1 Chemical signals released 2 Fluid, antimicrobial proteins, 3 Chemokines released by various 4 Neutrophils and macrophages
by activated macrophages and clotting elements move kinds of cells attract more phagocytose pathogens and
and mast cells at the injury from the blood to the site. phagocytic cells from the blood cell debris at the site, and the
site cause nearby capillaries Clotting begins. to the injury site. tissue heals.
to widen and become more
permeable.

Figure 43.6

 Konsep 2: ACQUIRED IMMUNITY, LIMFOSIT


 Natural killer (NK) cells: sel NK MERUPAKAN PERTAHANAN SPESIFIK TERHADAP INFEKSI
◦ Melindungi tubuh, menyerang sel-sel tubuh yang
terinfeksi virus dan sel kanker
◦ Memicu apoptosis pada sel-sel yang terinfeksi  Acquired immunity
◦ Adalah jenis pertahanan kedua pada tubuh yang
melibatkan aktivitas limfosit

 Banyak invertebrata mempertahankan diri dari


infeksi
- Terjadi mekanisme yang sama dengan respon
bawaan seperti pada vertebrata

4
 Antigen adalah molekul asing
◦ Secara spesifik dikenali oleh limfosit dan memunculkan
tangggapan
 Antibodi yang diproduksi oleh limfosit akan mengenali dan
berikatan hanya di bagian kecil dari antigen yang dinamakan  Pada vertebrata ada 2 macam limfosit yang beredar
epitop (determinan antigen) melalui darah
 Simbol antibodi atau imunoglobulin: huruf Y 1. Limfosit B (B lymphocytes /B cell)
2. Limfosit T (T lymphocytes / T cell)
Antigen-
binding

Antibody A
sites
Epitopes
(antigenic  Membran plasma sel B dan sel T
determinants)
◦ Memiliki sekitar 100.000 reseptor antigen untuk
mengenali semua epitop
Antigen

Antibody B
Figure 43.7 Antibody C

 Masing-masing reseptor sel T


◦ Akan berikatan secara spesifik pada antigen
◦ Tersusun oleh 2 rantai polipeptida yang berbeda
◦ Sering disebut antibodi membran atau membran
imunoglobulin Antigen-
binding
Antigen-
binding site
Antigen-
Binding site
site Disulfide
bridge Variable
Imunoglobulin
Light Variable regions
mempunyai 2 rantai : chain regions
V V
1. Rantai ringan (light
Constant
chain) C C
Constant
regions regions C C
2. Rantai berat (heavy
Transmembrane
chain) region Transmembrane
V = bagian variabel, region
tempat binding Ig
dengan antigen Plasma
C= bagian konstan, membrane Plasma b chain
Heavy chains membrane a chain
menentukan tipe Disulfide bridge
imunoglobulin (IgG, Cytoplasm of T cell T cell
B cell Cytoplasm of B cell
IgM, IgA, IgD, dan
Figure 43.8b (b) A T cell receptor consists of one
IgA) (a) A B cell receptor consists of two identical heavy a chain and one b chain linked by
chains and two identical light chains linked by a disulfide bridge.
Figure 43.8a several disulfide bridges.

5
 Limfosit berasal dari stem cells dalam bone marrow
 Limfosit yang baru terbentuk semua sama
◦ Tetapi mereka kemudian berkembang menjadi sel B atau RESPON IMUN PRIMER
sel T, tergantung pada tempat pendewasaan ◦ Pengenalan antigen yang pertama kali oleh limfosit
yang telah dewasa akan menginduksi proliferasi
Bone marrow Pendewasaan sel B dan diferensiasi limfosit
berlangsung di Bone marrow
Lymphoid Thymus Pendewasaan sel T ◦ Menghasilkan klon sel efektor aktif yang berumur pendek
stem cell
berlangsung di thymus dan klon sel memori yang berumur panjang
Sel B dan T yang telah
dewasa akan menuju ke RESPON IMUN SEKUNDER
darah, limfe , dan jaringan
limfoid seperti limfe nodus, ◦ Sel memori menfasilitasi respon menjadi lebih
B cell T cell
limfa, dll) cepat dan lebih efisien

Blood, lymph, and lymphoid tissues


(lymph nodes, spleen, and others)
Figure 43.10

 Respon imun primer dan sekunder


 Peran antibodi dalam mengeliminasi antigen
Binding of antibodies to antigens
1 Day 1: First 3 4 Secondary response to anti-
inactivates antigens by
2 Day 28:
exposure to Primary
response to Second exposure gen A produces antibodies
antigen A
antigen A to antigen A; first to A; primary response to anti-
produces anti- exposure to gen B produces antibodies to B Viral neutralization Agglutination of
antigen B (blocks binding to host) antigen-bearing particles, Precipitation of Activation of complement system
bodies to A and opsonization (increases soluble antigens and pore formation
such as microbes
phagocytosis)

Bacteria Complement
Virus
104 proteins
MAC
Antibody concentration

103
Pore
(arbitrary units)

Bacterium Soluble
antigens Foreign cell

102 Antibodies Antibodies


to A to B Enhances Leads to

101 Phagocytosis Cell lysis

100

0 7 14 21 28 35 42 49 56
Figure 43.13
Time (days)
Figure 43.19 Macrophage

6
 Konsep 3: KEMAMPUAN IMUN DALAM MEMBEDAKAN
 Imunisasi Aktif DIRINYA DARI YANG BUKAN DIRINYA
◦ Terjadi secara alami dalam menanggapi infeksi
◦ Bisa juga terjadi melalui imunisasi, juga disebut vaksinasi ◦ Sistem imun dapat menyerang sel-sel dari individu lain
◦ Contoh:
◦ Mikrobia atau bagian dari mikrobia akan memunculkan respon
imun berupa terbentuknya sel memori terhadap mikroba atau ◦1. Jaringan transplantasi, biasanya dihancurkan oleh
bagian mikrobia sistem kekebalan tubuh penerima

Imunitas Pasif ◦2. Pada sel darah merah, mempunyai jenis antigen
Menyediakan perlindungan secara cepat, tetapi respon kekebalan tertentu pada membran sel darah merah
relatif pendek
◦ Antibodi terhadap jenis antigen pada sel darah bukan
Terjadi secara alami ketika IgG melintasi plasenta dari ibu ke janin dirinya sudah ada di dalam tubuh
atau ketika IgA dari ibu ke bayi melalui ASI
Transfusi darah yang tidak cocok dapat menyebabkan
Dapat diberikan secara artifisial dengan menyuntikkan antibodi dari kerusakan sel darah merah yang ditransfusikan
kepada orang yang belum mempunyai kekebalan

 Kombinasi resipien-donor
◦ Dapat fatal atau aman

 HAMA : makhluk hidup yang menyebabkan kerusak


an pada tanaman, contoh: serangga, mamalia

 PENYAKIT : patogen yang menyebabkan penyakit


pada tanaman, seperti busuk akar, nekrosis pada
daun yang disebabkan oleh jamur dan bakteri

Table 43.1

7
Jenis Patogen:  Secara mekanis dengan adanya struktur trikoma,
1. Jamur lapisan lilin pada daun, duri pada batang
2. Bakteri
 Menghasilkan senyawa metabolit sekunder
3. Virus
4. Nematoda
 Menghasilkan senyawa fitoaleksin yang dapat
menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri patogen
yang menyerang tanaman

 Fitoaleksin : phyton = tumbuhan, alexin =


menangkal
adalah senyawa antimikroba yang disintesis
tumbuhan bila terinfeksi oleh mikroba tertentu

 Senyawa yang bertindak sebagai fitoaleksin a.l. :


◦ Gliseolin (akar kedelai)
◦ Pisatin (polong kapri)
◦ Faseolin (polong buncis)
◦ Lipomeamaron (akar ubi jalar)
◦ Orkinol (anggrek)

8
 Senyawa alelopati berperan sebagai anti-
 Menjaga kesehatan tanaman akibat
germinative atau toksik untuk tanaman lain
interaksinya dengan ekosistem

 Metabolit sekunder juga berpengaruh


 Molekul-molekul tersebut dideskripsikan
terhadap hewan, seperti insekta (senyawa
sebagai antibiotik, antifungi, dan antivirus,
anti-feeding) atau bahkan terhadap ternak
dan oleh karena itu mampu memproteksi
pemakan rumput-rumputan yang dapat
tanaman dari patogen (selanjutnya disebut
mengekspresikan senyawa estrogen dan
senyawa fitoaleksin)
berakibat pada fertilitas

 Bahan penguat yang terdapat bersama selulosa dan THANK YOU


polisakarida lainnya di dinding sel tertentu (terutama xilem)
dan semua tumbuhan tingkat tinggi

 Terdapat di lamela tengah, dinding primer dan dinding


sekunder dari unsur xilem

 Disamping sebagai penguat lignin memberi perlindungan


terhadap serangan patogen dan herbivora, baik serangga
maupun mamalia

 Selain lignin, beberapa senyawa juga digunakan untuk


pertahanan diri yaitu: lapisan lilin, trikoma pada daun
BI
O
DA
S
II

Anda mungkin juga menyukai