Pertemuan Ke-2 - Santun Bahasa
Pertemuan Ke-2 - Santun Bahasa
A. INFORMASI UMUM
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode/SKS : UNP 1.60.1404/2 SKS
Pokok bahasan : Santun Bahasa
Pertemuan Ke- : 2
Dosen : Tim Dosen MK Bahasa Indonesia
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan sejarah, kedudukan
dan fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.
C. MATERI
Mengacu kepada capaian pembelajaran di atas, maka ada beberapa materi yang akan
dijelaskan untuk menambah pemahaman dan wawasan peserta didik.
“Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bahasa
Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjujung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”.
e. Berdasarkan Sarana
Mengacu kepada sarana berbahasa, maka variasi bahasa dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu ragam bahasa tulis dan bahasa lisan. Ragam bahasa tulis memiliki ragam bahasa
yang berbeda dengan bahasa lisan. Hal ini karena dalam bahasa tulisan aturan penulisan
berbahasa mengacu kepada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, sedangkan pada
Bahasa lisan tidak mengacu kepada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Pada
bahasa lisan, acuan dalam berbahasa mengacu kepada acuan komunikasi yang
bergantung kepada intonasi dan nada serta memperhatikan diksi yang digunakan.
f. Gangguan Berbahasa
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari telah
mengalami percampuran dengan bahasa lain yang juga berkembang di Indonesia. Hal ini
bisa terjadi pada penutur tingkat atas yang mencampur bahasa dalam komunikasi dengan
tujuan pemenuhan maksud dan tujuan komunikasi. Oleh karena itu, bahasa Indonesia
dibedakan berdasarkan ragam bahasa Indonesia yang mengalami percampuran dan
ragam bahasa Indonesia yang tidak mengalami percampuran. Ragam bahasa berdasarkan
percampuran bahasa dinamakan dengan campur kode. Campur kode mengacu kepada
penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia dengan tidak memperhatikan
kesesuaian dalam kalimat, sehingga mempengaruhi bentuk dan makna kalimat.