Makalah Kelompok Rantai Pasok
Makalah Kelompok Rantai Pasok
Dibuat oleh:
Abdul Razzaaq C20122238
Foster Adrial C20122258
Telsa Lestari C20122271
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME mana telah memberikan kita
kekuatan, kesehatan jasmani dan rohani sehingga terselesaikan tugas kelompok
Makalah etika dan hukum bisnis yang berjudul Manajemen Rantai Pasok mixue.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Dan kami mohon maaf
apabila terdapat kekurangan baik dalam penyusunan isi dari makalah ini, akhir kata
kami berharap kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi dan bisa menambah wawasan pengetahuan.
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………………3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
Mixue didirikan tahun 1997 di Tiongkok, oleh Zhang Hongchao, saat ia masih merupakan
mahasiswa tahun keempat yang punya pekerjaan paruh waktu di sebuah kedai minuman es
serut. Bisa diduga, Zhang Hongchao pasti terinspirasi dari tempatnya bekerja hingga ia mulai
menelusuri potensinya. Dari modal sejumlah 4.000 RMB, atau waktu itu setara dengan Rp7
juta, dari neneknya, Hongchao lantas membuka gerai pertamanya di Zhengzhou. Dengan 3
produk utamanya yang dijual, yakni es serut, es krim, dan smoothie, Hongchao berusaha
menaklukkan kompetitor-kompetitornya dan mengembangkan bisnisnya. Tak lama
kemudian, Hongchao berhasil menambahkan milk tea dalam menunya. Meski waktu itu
cukup laris, Hongchao sadar bahwa bisnisnya sangat tergantung oleh musim. Begitu musim
panas berlalu, bisnisnya akan tutup. Dan, itulah yang terjadi juga.
Tahun 2006, Mixue Bengcheng dibangun kembali oleh Hongchao. Saat itu, es krim cone ala
Jepang lagi ngehype banget di Tiongkok. Hongchao pun mempelajari cara pembuatannya,
dan kemudian menjualnya di Mixue. Tahun 2007, Mixue mulai menawarkan franchise.
Tahun 2008, sudah ada 180 gerai cabang di seluruh Tiongkok, dan akhirnya terdaftar resmi
sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kuliner. Setelah melalui banyak sekali
pengembangan dari 2010, tahun 2022, Mixue sudah memiliki 10.000 lebih cabang di seluruh
Tiongkok. Mixue pun mulai memproduksi bahan bakunya sendiri demi menekan biaya
produksi.
1.2Rumusan masalah
1. Mengapa rantai pasok memaksimalkan nilai dan profit yang dihasilkan?
2. Mengapa konsumen memberikan umpan balik dari informasi kepuasan konsumen
3. Mengapa mixue menjadi konsep marketing yang sukses?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui rantai pasok yang dimaksimalkan nilai dan profit nya
2. Untuk mengetahui konsumen berikan umpan balik dari informasi kepuasan konsumen
3. Untuk mengetahui konsep marketing mixue yang berjalan sukses
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut laporan keuangannya, Mixue mendapat penghasilan dari penjualan es krim hanya
0,56%. Sedangkan pendapatan Mixue dari penjualan bahan baku di bulan Maret-Juni 2022
mencapai 72,16%, dan packaging sebesar 15,55% yang mereka jual ke franchisee, sehingga
total dari pendapatan supply chain mereka hampir 90%. Jadi bisa disimpulkan bahwa Mixue
bukan perusahaan es krim. Supply chain management justru menjadi kunci utama kesuksesan
Mixue hingga detik ini.
Keberhasilan Mixue sebagai perusahaan supply chain terbesar saat ini tidak terlepas dari
inovasi dan keunggulannya dalam teknologi dan manajemen. Perusahaan ini menggunakan
teknologi terbaru untuk memantau dan mengelola rantai pasokan secara efisien, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat dan tepat waktu.
Selain itu, Mixue juga memiliki sistem manajemen yang kuat untuk memastikan kualitas
bahan baku dan peralatan yang disediakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini
memungkinkan produsen es krim yang menjadi mitra bisnis Mixue dapat memproduksi es
krim berkualitas tinggi yang dapat memuaskan pelanggan.
2.2 Strategi Mixue Supply Chain
Bahan Baku Terjangkau
Mixue dengan rendahnya biaya ingredients (bahan baku) yang mereka jual mengakibatkan
jumlah permintaan konsumen meningkat drastis. Untuk itu, cabang outlet Mixue berada
dimana-mana. Coba bayangkan, di Tiongkok saja outletnya hampir menyentuh 13 ribu unit.
Belum lagi outlet yang berada di luar Tiongkok, seperti di Vietnam, Malaysia, Singapura,
dan di Indonesia. Jika pendapatan mereka didapat dari penjualan bahan baku saja hampir
90%, lain halnya dengan pembuatan bahan baku yang mampu menekan biaya produksi
hingga 20%. Karena itu jumlah outletnya merajalela.
Jingle Marketing
Mixue menggunakan jingle yang lucu sebagai audio sensory marketing. Jingle biasanya
diputar di setiap outlet mereka secara berulang-ulang untuk meningkatkan ingatan brand
pada konsumennya. Jingle terbukti menjadi salah satu alat marketing yang dapat membantu
sebuah brand dikenal dan diingat oleh masyarakat dari tahun ke tahun.
Selalu Inovatif
Mixue terus berinovasi dengan menciptakan menu-menu dan promo baru agar dapat bersaing
dan menarik perhatian serta minat pelanggan. Hasil riset yang dilakukan terhadap kompetitor
akan dikreasikan dengan keunikan Mixue itu sendiri. Inovasi tersebut membuat Mixue
perlahan-lahan tumbuh menjadi perusahaan besar dengan keuntungan bersih mencapai $800
juta. Nah, suksesnya Mixue adalah contoh nyata bagaimana kemitraan yang solid dan strategi
pemasaran yang efektif dapat menghasilkan prestasi luar biasa. Dengan fokus pada kualitas
produk, penargetan yang tepat, kemitraan yang kuat, pengalaman pelanggan yang unggul,
dan analisis data yang cermat.
Dengan modal harga tersebut Anda bisa mendapatkan penjualan sekitar Rp. 5.000.000 dalam
satu hari, dengan target penjualan 500 cup per hari. Jika ditotal, dalam satu bulan Anda
mendapat Rp. 150.000.000. Maka gross profit yang akan Anda dapatkan dari 60% penjualan
adalah Rp 90.000.000 per bulan. Dari perhitungan tersebut, maka ada kemungkinan
keuntungan franchise Mixue akan berbalik modal dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mixue bukanlah perusahaan es krim, tetapi perusahaan supply chain yang berfokus pada
penyediaan bahan baku dan peralatan es krim. Keberhasilannya sebagai perusahaan supply
chain terbesar saat ini dapat diatribusikan pada inovasi dan keunggulannya dalam teknologi
dan manajemen, serta kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat
dan tepat waktu.
Dalam mendistribusikan produknya, Mixue juga memiliki jaringan distribusi yang luas dan
efisien. Mixue mengatur sendiri jalur distribusi produknya, mulai dari pabrik ke gudang, dan
dari gudang ke gerai-gerai Mixue. Hal ini memungkinkan Mixue untuk mengontrol kualitas
produknya dari awal hingga akhir, serta memastikan produk selalu tersedia di gerai-gerai
Mixue.
Dalam mengelola rantai pasokannya, Mixue menggunakan sistem manajemen rantai pasokan
yang modern dan terintegrasi dengan teknologi informasi. Hal ini memungkinkan Mixue
untuk mengoptimalkan kinerja rantai pasokannya, meminimalkan biaya, serta
memaksimalkan efisiensi dan kecepatan dalam menghasilkan dan mendistribusikan
produknya.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.higo.id/strategi-bisnis-mixue-menguasai-pasar-dunia
https://www.hadirr.com/blog/keuntungan-franchise-mixue/
https://www.mceasy.com/blog/news/bagaimana-mixue-kuasai-market-
supply-chain/
https://www.ruangmenyala.com/article/read/strategi-bisnis-mixue
https://www.sevenads.id/blogs/sukses-berkat-kemitraan-intip-strategi-
marketing-mixue
https://hypeabis.id/read/21081/mengenal-supply-chain-management-yang-
jadi-resep-rahasia-sukses-mixue
https://palu.tribunnews.com/amp/2022/12/27/perusahaan-waralana-
tiongkok-buka-di-kota-palu-sejak-2022-apa-itu-mixue
https://diskartes.com/2022/07/belajar-dari-kesuksesan-mixue/