Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

Studi Kasus

“ANALISIS MARKETING MIX PADA MIXUE”

Disusun oleh :

WAHYU DWI ARTI LESTARI (2021010018)


RIZKI ALFIA YUNITASARI (2021010017)
GALUH CONDRO KARTIKO U. ( )
MARGARETTA
FEBRITA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME, yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Seminar
Manajemen Pemasaran dengan analisis studi kasus strategi pemasaran marketing
mix di Mixue. Makalah ini kami buat untuk memenuhi syarat mata kuliah Seminar
Manajemen Pemasaran. Saya berharap makalah yang kami buat ini dapat
meningkatkan pengetahuan kita mengenai strategi pemasaran. Dan saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Seminar Manajemen Pemasaran yang telah
membantu kami dalam memahami pembuatan makalah dan memahami materi
Seminar Manajemen Pemasaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Atas perhatiannya, kami mengucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Marketing Mix .............................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Marketing Mix ...................................................................... 3
2.1.2 Penerapan Marketing mix pada Mixue ................................................... 5
2.2 Strategi Marketing pada Mixue .................................................................... 6
2.3 Strategi Promosi pada Mixue ....................................................................... 8
2.4 Bauran Pemasaran (4P) ................................................................................ 8
2.5 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning ............................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada akhir bulan tahun 2022 terdapat brand viral yang gerainya begitu cepat
menjamur di Indonesia. Saking cepatnya perkembangan bisnis, sampai-sampai
logonya yang berbentuk boneka alju Snow King dijuluki dengan sebutan
malaikat pencatat ruko kosong. Perusahaan berhasil menerapkan konsep-
konsep strategi marketing yang tepat. Mixue sendiri berada dalam naungan PT.
Zhisheng Pacific Trading yang berasal dari Tiongkok. Pemilik waralaba ini
bernama Zhang Hangcao yang mendirikan bisnis tahun 1997 dengan modal
4000 yuan atau sekitar 7 juta rupiah pada masa itu. Uang yang ia pinjam dari
neneknya itu kemudian ia jadikan modal mendirikan usaha es serut. Bisnis es
serut ini awalnya hanya sebuah kedai kecil di Distrik Zhengzhou, Henan,
Tiongkok. Usahanya memang tidak berjalan mulus dan kerugian kerap ia
daparkan. Namun, kemudian es krim buatannta ini disukai banyak orang dan
akhirnya ia berhasil membuka cabang di Tiongkok sejak tahun 2006 dan
akhirnya masuk ke Indonesia tahun 2020. Saat ini ia sudah memiliki kurang
lebih 300 gerai di seluruh Indonesia dan 3000 toko di China dan Vietnam.
Keberhasilan ini selain dilirik oleh konsumen juga dilirik oleh investor sehingga
mendapatkan banyak modal dan usahanya semakin berkembang. Diketahui
bahwa Mixue Ice Cream & Tea merupakan waralaba internasional asal China
yang menawarkan minuman teh dan es krim segar. Perusahaan ini menyediakan
berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake, dan produk es krim.
Sedangkan untuk sistem franchise kerja sama Mixue, perusahaan ini
menyokong model usaha mandiri yang mengharuskan setiap mitra mengelola
tokonya sendiri atau tidak bisa auto pilot. Contohnya seperti urusan manajemen
karyawan, perizinan, pajak, promosi dan sosial media, namun dengan mengikuti
seluruh ketentuan pusat. Selain itu, bagi yang ingin membuka franchise juga tak
dikenakan fee royalti. Artinya, keuntungan murni untuk mitra sendiri, namun
setiap tahunnya mitra akan dikenakan biaya manajemen. Untuk kerja samanya
sendiri berlangsung selama kedua belah pihak setuju, namun tetap ada kontrak

1
kerja sama per 3 tahun. Saat diperpanjang, mitra hanya perlu membayar biaya
manajemen seperti tahun-tahun sebelumnya. waralaba es krim Mixue sudah
tersebar di berbagai tempat di Indonesia, seperti Jakarta, Depok, Tangerang,
Bandung, Surabaya, Denpasar, Bogor, Malang, Lampung, Palembang,
Purwokerto, Tasikmalaya, Pangandaran, Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Untuk membuka waralaba ini, kurang lebih harus menyiapkan modal sekitar
300 juta rupiah meskipun memang harga franchise mixue Indonesia berbeda-
beda di setiap daerah. Adapun rincian biaya operasional outlet franchise Mixue
tahun 2023 :
• Deposit : Rp. 40.000.000
• Biaya manajemen pertahun : Rp. 18.000.000
• Biaya survei : Rp. 2.000.000
• Biaya pelatihan : Rp. 3.000.000
• Bahan baku pertama : Rp.100.000.000
• Biaya peralatan (Mesin) : Rp. 170.000.000
• Total keseluruhan : Rp. 330.000.000
Selain uang juga harus mempunyai tempat operasional standar mixue.
Diantaranya, harus menyewa atau memiliki bangunan minimal 25 meter, lebar
muka 3,8 meter dan tinggi plafon minimal 1,7 meter. Sumber air bersih dan
listrik 3300 watt juga harus ada untuk menjamin keberlangsungan usaha.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut: Bagaimana Mixue
menerapkan marketing mix dengan sukses dalam meningkatkan pendapatan
perusahaan?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari makalah ini yaitu mengetahui cara yang dilakukan Mixue dalam
menerapkan marketing mix dengan sukses dalam menciptakan keunggulan
produk dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Marketing Mix
2.1.1 Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah suatu strategi pemasaran yang menggabungkan berbagai
elemen terpadu untuk dapat menjual sebuah produk atau jasa pada konsumen.
Dalam bahasa Indonesia, marketing mix juga bisa disebut sebagai bauran
pemasaran. Sebagai strategi pemasaran produk, teori marketing mix sudah
dikenal sejak 1960 oleh E.Jerome McCarthy dalam buku "Basic Marketing: A
Managerial Approach". Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pembaruan
terjadi guna menyesuaikan strategi ini dengan kondisi yang ada di lapangan.
Oleh karena itu, marketing mix tak hanya sekadar 4P saja, tetapi ada
penambahan sehingga menjadi 7P yang terdiri dari people, physical evidence,
dan processes.

1. Product

Produk biasanya dapat memiliki wujud fisik seperti makanan, minuman, buku,
dan sebagainya. Selain itu, produk juga dapat tidak memiliki wujud fisik
seperti jasa yang perusahaan tawarkan dan jual pada konsumen Sederhananya,
produk adalah semua jenis penawaran yang perusahaan berikan pada
konsumen. Menurut studi Mailchimp, konsep produk dalam strategi ini
mengarah pada apa yang produk Anda bisa tawarkan kepada konsumen.
Makanya, sebelum produk dijual atau dipromosikan, Anda perlu
mempertimbangkan desain, kualitas, fitur, kemasan, dan market segmentation
secara jelas.

2. Price

Harga dalam marketing mix adalah biaya yang harus konsumen keluarkan
untuk mendapatkan produk yang perusahaan tawarkan. Elemen ini
membutuhkan perhitungan dan pertimbangan yang matang karena jika tidak
sesuai dengan target perusahaan, Anda bisa saja akan merugi karena konsumen
tidak akan mau melakukan pembelian.

3
3. Place

Tempat adalah lokasi dari bisnis yang Anda dirikan. Setiap bisnis
membutuhkan lokasi yang ideal untuk melakukan proses penjualan dan
menjangkau target konsumen yang tepat. Semakin strategis lokasi bisnis, maka
makin besar peluang perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar pula. Oleh karena itu, dalam mempertimbangkan persoalan place, Anda
perlu memikirkan sesuatu terkait hal-hal berikut:

• di mana produk akan dijual; di online atau offline


• apakah konsumen perlu memegangnya?
• apakah Anda perlu bantuan pihak ketiga juga atau tidak.
4. Promotion
Promosi dalam marketing mix adalah elemen terakhir dari 4Ppemasaran.
Elemen ini berhubungan dengan setiap kegiatan yang berupaya untuk
meningkatkan awareness serta mengajak konsumen untuk membeli dan
menggunakan produk atau jasa. Promosi sendiri memiliki elemen penting yaitu
sales person, public relation, dan advertising.
5. People
Selanjutnya adalah people atau SDM yang menjadi aspek penting dan dapat
menjadi penentu untuk melihat dapat atau tidaknya sebuah perusahaan maju.
Inilah yang menjadi alasan mengapa setiap perusahaan selalu berlomba-lomba
untuk mendapatkan kandidat terbaik yang dapat mereka rekrut. Sebab, dari
tangan mereka, Anda bisa membuat dan mengembangkan produk. Jika produk
tidak diolah dengan baik oleh man power yang tepat, bisa saja bisnis Anda
hanya jalan di tempat.
6. Process
Proses adalah setiap rangkaian tahapan yang perlu konsumen lewati untuk bisa
menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. Tahapan ini meliputi proses
awal bagaimana konsumen mengetahui produk hingga mereka memutuskan
untuk membeli produk tersebut.
7. Physical Evidence

4
Elemen terakhir marketing mix 7P adalah physical evidence atau bentuk fisik
yang menjadi pendukung berjalannya sebuah bisnis. Bentuk fisik ini tidak
terbatas pada hal yang berwujud saja, tetapi juga meliputi logo, produk, event,
media sosial, website, brosur, customer service, dan sebagainya.

2.1.2 Penerapan Marketing mix pada Mixue


1. Product

Produk utama dari gerai MIXUE ialah ice cream and tea. Yang mana setiap
produk dipadukan dengan berbagai kombinasi rasa sehingga member sensasi
yang berbeda dalam menikmati ice cream atau teh.

2. Price

Harga yang di tawarkan pada produk MIXUE ini sangat variatif dan tentunya
murah. Yang mana produk dengan harga termurah nya senilai Rp. 8000.- yang
mana pada harga tersebut dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat di
berbagai kelas social.

3. Place

Gerai MIXUE sangat menyebar luas baik di gerai mandiri atau pada mall. Hal
tersebut menjangkau area yang luas dikarenakan pemilihan tempat selalu pada
tempat ramai dan mudah dijangkau. Seperti di dalam mall, di ruko-ruko yang
dekat dengan pusat keramaian.

4. Promotion

Promosi adalah aktivitas penting yang dilakukan sebagai strategi marketing


Mixue. Berdasarkan analisisnya, Prof. Hartini menemukan bahwa Mixue
memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk melakukan
kegiatan promosi. Konten Mixue di media sosial tidak hanya dibuat secara
organik oleh Mixue, namun juga oleh para pengguna media sosial lainnya.
Selain menerapkan strategi marketing yang sifatnya digital, strategi marketing
Mixue juga melibatkan kegiatan promosi yang sifatnya konvensional.

5
Contohnya seperti memberikan voucher potongan harga untuk pembelian
produk es krim dan teh dari Mixue.

5. People

SDM yang ada pada setiap Gerai MIXUE merupakan sdm yang berada
disekitar tempat usaha yang mana dapat menyerap tenaga kerja banyak serta
berkualitas di sekitar daerah usaha MIXUE. Selain itu pemilihan sdm sudah
diseleksi dengan matang sehingga perusahaan dapat memberikan best service
kepada konsumen

6. Process

Dalam hal ini konsumen dalam mendapatkan produk MIXUE ini sangat mudah
yaitu dengan dating pada gerai MIXUE terdekat atau pesan secara online
melalui aplikasi.

7. Physical evidence

Merupakan kemasan dari mixue. Seperti pada logo gerai yang sangat unik dan
mudah dikenali, ciri khas warna kedai yaitu merah dan putih, produk nya pun
juga sangat unik yaitu es krim dan teh yang dikombinasikan dengan berbagai
rasa buah atau kopi, untuk media soosial mixue selalu aktif memberikan info-
info menarik seputar produk terbaru atau promo-promo menarik yang
diberikan ke konsumen

2.2 Strategi Marketing pada Mixue


Ada empat tools yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam strategi
pemasaran, yaitu price, product, place, dan promotion. Dalam hal ini, Mixue
berhasil menggunakan empat tools tersebut dengan baik.

1. Price

Pertama price,kekuatan Mixue terletak pada harganya yang relatif murah.


Dalam teori marketing strategy, hal itu disebut dengan penetration pricing.

6
"Memang Mixue ini sengaja merebut pasar-pasar es krim yang sudah ada
dengan harga yang paling murah. Kita tidak tahu ke depannya kalau
penetration pricing itu memang menawarkan harga yang paling murah atau
nanti ketika kompetitor lain sudah tidak ada, pelan-pelan menaikkan harga.

Selain penetration price, bahwa harga jual Mixue juga dipengaruhi karena
banyaknya cabang Mixue. Sehingga, Mixue membutuhkan banyak banyak
kebutuhan untuk produksi. Hal tersebut membuat Mixue mencapai skala
ekonomis sehingga laku keras dan biaya produksi menjadi lebih rendah.

"Misalnya, kita mau beli packaging-nya, kalau kita cuman memproduksi


ratusan unit dengan memproduksi ribuan unit, harganya akan lebih murah
ribuan unit. Kekuatan utamanya itu pricing murah, low cost, dan sistem
franchise sehingga semua diurusi oleh masing-masing cabang.

2. Product

Produk Mixue juga memiliki rasa yang tidak kalah dari produk-produk pesaing
lainnya. Meskipun dijual dengan harga murah, Mixue justru berhasil membuat
produk yang bagus dan mampu bersaing di pasaran.

3. Place

Di sini, Mixue berhasil mengandalkan kekuatan relationship atau kemitraan


yang banyak. Sehingga tidak membutuhkan tempat yang mahal dan bagus,
melainkan tempat yang ramai dan strategis.

4. Promotion

Terakhir mengenai promotion, dosen bidang perilaku konsumsi itu


menjelaskan bila Mixue menggunakan media social marketing seperti
Instagram, Tiktok, dan sebagainya. Sehingga produknya mudah dikenal
banyak orang dan viral.

7
2.3 Strategi Promosi pada Mixue
Promosi adalah salah satu aspek penting dalam meningkatkan brand awareness
Mixue. Promosi dapat membantu meningkatkan visibilitas brand dan
membangun citra brand yang positif di benak konsumen.

Untuk memastikan promosi yang efektif, Mixue harus memastikan bahwa


pesan promosi yang diterima konsumen jelas, konsisten, dan sesuai dengan
image brand Mixue. Mixue dapat menggunakan berbagai kanal promosi seperti
media sosial, iklan online, iklan televisi, dan banyak lagi.

Selain itu, Mixue juga dapat mengadakan acara atau kampanye promosi yang
menarik dan memperingatkan konsumen tentang produk dan brand Mixue. Ini
akan membantu meningkatkan brand awareness dan membangun citra brand
sebagai perusahaan yang memikirkan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Dengan demikian, fokus pada promosi yang jelas, konsisten, dan sesuai dengan
image brand Mixue akan membantu meningkatkan brand awareness dan
membangun citra brand yang positif di benak konsumen.

2.4 Bauran Pemasaran (4P)


Apa itu konsep 4P? Konsep 4P ini merupakan konsep awal dan sederhana
dalam Marketing Mix. Teknik Marketing Mix ini dikenal sebagai beberapa hal
dan komponen yang menjadi fokus pengusaha untuk memenuhi keinginan
pelanggannya. Konsep 4P ini terdiri dari Price, Product, Place, dan Promotion.
Bagaimana strategi marketing Mixue dalam menerapkan Konsep 4P ini dalam
mengembangkan bisnisnya di Indonesia?

1. Price (Harga)

Penentuan harga merupakan hal yang krusial untuk dilakukan. Strategi


marketing Mixue pada konsep ini adalah dengan mematok harga yang relatif
lebih murah dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Dalam ilmu marketing,
teknik menggunakan harga yang murah ini dinamakan dengan penetration
pricing. Harga murah ini bisa diberikan oleh Mixue karena banyaknya gerai
cabang yang dimiliki oleh Mixue. Banyaknya gerai cabang yang selalu ramai,
membuat produksi es krim juga akan semakin banyak. Produksi dalam jumlah

8
besar ini tentu membutuhkan bahan baku yang banyak, yang mana jika dibeli
dalam jumlah besar harga bahan baku akan lebih murah.

2. Product (Produk)

Meskipun dijual dengan harga yang relatif murah, bukan berarti Mixue tidak
memperhatikan kualitas produk yang dijual. Rasa es krim yang ditawarkan
oleh Mixue dinilai tidak kalah jika dibandingkan dengan produk es krim
kompetitor. Selain itu, Mixue juga menyediakan beragam varian produk seperti
es krim dan minuman dengan rasa yang bervarian pula. Dengan strategi ini,
Mixue dapat menjangkau lebih banyak pelanggan yang memiliki produk
favorit yang berbeda-beda.

3. Place (Tempat)

Dikutip dari CNBC Indonesia, Mixue berhasil membuka lebih dari 1000 gerai
di seluruh Indonesia dalam kurun waktu dua tahun saja. Dalam menentukan
lokasi gerai, Mixue tidak memiliki aturan berapa jarak radius antar gerainya.
Penentuan lokasi gerai Mixue ditentukan berdasarkan riset. Riset ini dilakukan
sebagai bentuk strategi marketing Mixue, meliputi kondisi lokasi, target dan
ukuran market, hingga permintaan dan minat masyarakat setempat terhadap
produk es krim dan teh dari Mixue.

4. Promotion (Promosi)

Promosi adalah aktivitas penting yang dilakukan sebagai strategi marketing


Mixue. Mixue memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk
melakukan kegiatan promosi. Konten Mixue di media sosial tidak hanya dibuat
secara organik oleh Mixue, namun juga oleh para pengguna media sosial
lainnya. Selain menerapkan strategi marketing yang sifatnya digital, strategi
marketing Mixue juga melibatkan kegiatan promosi yang sifatnya
konvensional. Contohnya seperti memberikan voucher potongan harga untuk
pembelian produk es krim dan teh dari Mixue.

9
2.5 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning
STP (Segmentation, Targeting and Positioning) ialah metode pemasaran yang
digunakan untuk menyesuaikan serta mengembangkan suatu brand atau
produk kepada konsumen atau audiens. Dalam sistematika strategi marketing
ini terbilang memiliki concern utama lebih kepada pendekatan audiens. Pada
strategi marketing ini pun melibatkan tiga aspek didalamnya seperti sebagai
berikut:

Segmentation

Segmentation ialah suatu tindakan dalam melakukan segmentasi dengan


berdasarkan membagi suatu market serta kebutuhan dengan kelompok audiens
yang didasarkan dari demografis, geografis, psikografis hingga behaviour atau
perilaku audiens. Mixue menggunakan metode “Trading Area” yaitu
memanfaatkan daerah yang padat dengan memasarkan bisnisnya pada kota
kecil dan daerah pendidikan seperti sekolah dan universitas. Hal ini sukses
membuat Mixue lebih mudah dikenal sebagai sebuah produk yang ditujukan
untuk masyarakat golongan menengah kebawah.

Targeting

Targeting ialah suatu tindakan dalam melakukan evaluasi terhadap beberapa


segmen yang sudah diketahui untuk memutuskan segmen yang nantinya
menjadi target market. Langkah selanjutnya setelah mengetahui target market
yang dituju diharapkan dapat menghitung presentase potensi tumbuh dimasa
depan, profitabilitas lewat presentase segmen mana yang memiliki potensi
serta menghasilkan profit terhadap produk atau brand dan aksesibilitas atau
nilai capaian mudah atau sulitnya terhadap suatu segmen dari target market.
Dengan menerapkan straegi harga yang murah, Mixue menyasar target pasar
menengah ke bawah yang merupakan mayoritas dari populas di Indonesia saat
ini. Kebanyakan pelanggan Mixue berasal dari golongan pelajar dan pekerja.
Oleh karena itu, penjualan Mixue di Indonesia meraup target pasar yang besar
sehingga menghasilkan keuntungan yang besar pula.

10
Positioning

Positioning ialah sutatu tindakan tindakan merancang penawaran atau


menentukan seberapa jauh representase brand atau bisnis didalam benak
audiens. Tujuan dari positioning ini adalah untuk dapat mengetahui caranya
memposisikan produk terhadap segmen yang paling unggul dan berpotensi.
Mixue menggunakan jingle yang lucu sebagai audio sensory marketing. Jingle
biasanya diputar disetiap outlet mereka secara berulang-ulang untuk
meningkatkan ingatan brand pada konsumennya. Jingle terbukti menjadi salah
satu alat marketing yang dapat membantu sebuah brand dikenal dan diingat
oleh masyarakat dari tahun ke tahun.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
produk,harga,promosi dan distribusi memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja
pemasaran ataupun yang dimediasi oleh keunggulan bersaing. Berdasarkan konten
media sosial instagram mixue memiliki hasil jangkauan lebih tinggi darpada konten
format. Selain itu konten dengan visual yang lebih dominan dapat menarik
perhatian konsumen.
3.2 Saran
Adapun saran untuk makalah manajemen pemasaran ini yaitu perlunya
pihak produsen mixue untuk menambah cita rasa yang lain, serta mengusahakan
agar kemasan es krim lebih menaik dan unik, sehingga mempengaruhi kondumen
dalam keputusan pembelian es krim mixue. Meninjau kembali harga jual yang
ditetapkan dapat bersaing dengan perusahaan ice cream lainnya, selain itu agar
dapat terjangkau pula oleh konsumen. Untuk lebih meningkatkan keunggulan
bersaing maka perlunya ditingkatkan lagi kegiatan promosi yang dijalankan selama
ini. Sangat disarankan untuk memakai strategi distribusi itensif yakni dengan
menggunakan penyalur untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka
terpenuhi.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hadirr.com/blog/harga-franchise-ice-cream-mixue-
indonesia/
https://ekonomi.republika.co.id/berita/ro1lvp490/cepat-berkembang-di-
indonesia-ini-analisis-strategi-pemasaran-mixue
https://mysooltan.co.id/artikel/simak-strategi-marketing-mixue-yang-
sukses-viral-di-indonesia-aqddk
https://stickearn.com/blog/blog/marketing-mix
https://www.google.com/amp/s/bisnismuda.id/amp/read/4066-yusuf-
ridhwan/mari-pelajari-strategi-marketing-stp
https://edoo.id/2023/01/terbongkar-inilah-4-strategi-marketing-es-krim-
mixue/

13

Anda mungkin juga menyukai