Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

MENULIS ARTIKEL

Arttikel Artikel dapat dipahami sebagai suatu rangkaian atau karangan yang
dibuat berdasarkan fakta dan opini untuk dipublikasikan di media,
Berita merupakan sebuah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar, menarik, atau penting bagi sebagian besar khalayak.
Artikel ilmiah agian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar.
Artikel ilmiah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer, seperti bahasa
populer media atau bahasa jurnalistik, untuk dimuat di media massa, misalnya
surat kabar, majalah, atau tabloid. Artikel ilmiah populer tidak terikat
secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah.
feature adalah salah satu jenis tulisan jurnalistik berisi perpaduan berita dan
opini, dengan gaya bercerita (story telling) mengandung unsur human
interest menyentuh dan bahasa yang indah (sastrawi).

A. Mengevaluasi Informasi dalam Sebuah Artikel


Berita-berita disuguhkan untuk membantu kita mencari informasi tentang segala hal
yang kita inginkan. Berita juga dapat memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, berita dapat diartikan
sebagai : (1)cerita atau keterangan mengenai kejadiain atau peristiwa yang hangat; kabar;
semalam dia mendengar – bahwa kampungnya dilanda banjir; (2) laporan: ia bertugas
membuat – harian; (3) pemberitauan; pengumuman: -- redaksi. Sementara itu, menurut
kamus komunikasi, berita adalah laporan mengenai hal atau peristiwa yang baru terjadi,
menyangkut kepentingan umum dan disiarkan secara cepat oleh media massa: surat kabar,
majalah, radio siaran, dan telepon siaran.

Struktur Teks Berita


1. Kejadian inti/penting
Kejadian inti/penting berisi tentang pemberitaan terjadinya suatu kejadian penting.
2. Latar belakang kejadian
Latar belakang kejadian berisi keterangan lebih lanjut tentang kejadian tersebut baik
tempat, waktu, siapa saja yang terlibat, dan sebagainya.
3. Sumber informasi
Sumber informasi berisi komentar atau kesaksian dari para saksi kejadian atau orang
yang ahli dalam hal yang diberitakan tersebut, dan sebagainya.

Berkaitan dengan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, struktur dari teks
berita adalah sebagai berikut.
1. Judul berita/kepala berita
Setiap berita yang standar menggunakan judul berita. Selain memudahkan pembaca
untuk menikmati berita, judul berita juga menjadikan struktur berita itu baku.
2. Waktu/tanggal
Waktu terjadinya suatu peristiwa menandakan bahwa berita itu adalah fakta.
3. Teras berita
Teras berita merupakan paragraph pertama berita. Dalam paragraph ini dipaparkan
pokok-pokok berita. Seorang pembaca berita mengetahui substansi dan ini berita dari
membaca teras berita ini.
4. Perangkai
Antara paragraph satu berikutnya dirangkai oleh peristiwa-peristiwa tertentu yang
saling koheren.
5. Tubuh berita
Tubuh berita merupakan isi berita dalam tahap-tahap informasi tubuh berita
menguraikan secara detail isi berita.
6. Kaki berita
Kaki berita berfungsi sebagai penutup berita dan menekankan Kembali terjadinya
peristiwa.

Kaidah Teks Berita


1. Memiliki kepala berita yang singkat, padat, dan jelas.
2. Menggunakan kata kerja Tindakan. Contoh kerja Tindakan dalam berita, misalnya
mengabarkan dan menumbangkan
3. Menggunakan kata keterangan. Kata keterangan yang digunakan misalnya
teraktual, luar biasa, dan teratas.
4. Menerangkan situasi dan urutan kejadian dengan jelas.

Contoh analisis berdasarkan struktur teks berita


Struktur Penjelasan
Judul berita/Kepala Nilai Toyota Paling Tinggi di Dunia
berita
Waktu/tanggal 21 Mei 2014
Teras berita Peneliti pasar global, Millward Brown, menobatkan Toyota
sebagai merek mobil dengan nilai tertinggi pada BrandZ Top 100
Most Valuable Global Brands 2014.
Perangkai Ini adalah ketujuh kalinya Toyota meraih posisi teratas….
Tubuh berita Toyota meraih posisi teratas, dalam kurun sembilan tahun
penelitian ini dilakukan. Toyota hanya kehilangan posisi pertama
pada tahun 2010 dan 2012. BMW menjadi pemegang posisi
kedua, yang mendapatkan peningkatan nilai 7 persen sebesar 25,7
miliar dollar AS. Tempat ketiga masih milik produsen asal
Jerman, Mercedes-Benz, yang memiliki nilai 21,5 miliar dollar
AS. Angka ini tumbuh 20 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. Keempat, ada Honda yang mendapat peningkatan 14
persen, untuk mencapai nilai 14,1 miliar dollar AS. Ford berada di
posisi kelima dengan pertumbuhan terbesar yang mencapai 56
persen, dengan nilai 11,8 miliar dollar AS.
Kaki berita "Toyota terus menjadi merek yang pintar dan ini membuatnya
terdepan secara kualitas dan nilai. Reputasi Toyota pernah
melorot pada 2009 dan 2010, tapi mereka telah pulih dengan
cepat," kata Peter Walshe, Direktur Global BrandZ di Millward
Brown, seperti dilansir Inautonews, Rabu (21/5/2014).

Contoh analisis berdasarkan kaidah teks berita


Kaidah Penjelasan
Pokok/kepala berita Nilai Toyota Paling Tinggi di Dunia
Menggunakan kata Menobatkan
kerja Tindakan
Menggunakan kata Teratas
keterangan
Menerangkan situasi BMW menjadi pemegang posisi kedua, yang mendapatkan
urutan kejadian dengan peningkatan nilai 7 persen sebesar 25,7 miliar dollar AS.
jelas Tempat ketiga masih milik produsen asal Jerman, Mercedes-
Benz, yang memiliki nilai 21,5 miliar dollar AS. Angka ini
tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa kriteria yangdapat dijadikan patokan untuk mengidentifikasi berita yang


berkualitas antara lain sebagai berikut.
1. Actual, berita yang memiliki nilai actual adalah berita yang baru saja terjadi terkini,
dan layak diberitakan.
2. Penting. Berita yang penting melibatkan banyak orang dan berdampak pada banyak
orang pula.
3. Menarik, berita yang baik memiliki judul yang berita menarik perhatian Masyarakat.
4. Memiliki daya Tarik, daya Tarik muncul dari segi substansi berita maupun dari isinya.
Contoh berita kebudayaan.
5. Memiliki kedekatan geografis ke peristiwa, kedekatan ini dapat berarti kedekatan
secara tempat dan dapat juga berarti secara emosional antara berita itu dan penulis
berita.
6. Informatif, berita berkualitas mempunyai unsur memberitahu.
7. Menghibur, apabila pembaca membaca berita secara detail dapat dikatan bahwa ia
terhibur dengan keberadaan berita tersebut.
8. Mendidik, berita bernilai apabila mengandung nilai Pendidikan. Nilai pendidkan ini
bersifat mengarahkan.
9. Memiliki perhatian terhadap isu kemanusiaan, manusia mempunyai daya Tarik untuk
dijadikan sumber berita, mulai dari kebutuhannya, kesukaannya, cita-citanya,
pandangan hidupnya, hingga pa saja yang berkaitan dengan lingkungan manusia.
10. Memiliki control sosial, berita hendaknya dapat menjadi sarana control sosial
terhadap berbagai kejadian di sekitarnya.

B. Menganalisis Kebahasaan Artikel dan Karya Ilmiah


Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang menggambarkan kegiatan ilmiah
(Suhardjono, 2010: 2). Laporan ini ditulis dalam bentuk karya ilmiah atau artikel ilmiah.
Kebahasaan artikel dan buku ilmiah
1. Reproduktif, artinya Bahasa yang digunakan mampu menyamakan persepsi antara
penulis dan interpretasi pembaca.
2. Tidak ambigu, artinya Bahasa yang digunakan tidak bermakna ganda , baik
struktur kebahasaan maupun efektivitas penggunaan kalimatnya.
3. Tidak emotif, artinya Bahasa yang digunakan tidak berdasarkan emosi penulis.
4. Tidak salah tafsir, artinya Bahasa yang digunakan merupakan Bahasa baku.
5. Menggunakan istilah keilmuah yang sesuai dengan persoalan yang dibahas.
6. Denotative, artinya dalam karya ilmiah digunakan istilah atau kata yang hanya
memiliki satu makna.
7. Rasional, artinya Bahasa yang digunakan runtut, logis, dan mempunyai alur
pemikiran yang lancer.
8. Kohesif dan koherensif, artinya Bahasa yang digunakan dalam setiap paragraph
dan antarparagraf bersifat padu.
9. Bahasa karya ilmiah langsung pada sasaran dan tidak berbelit-belit.
10. Kalimat efektif, artinya kalimatnya sesuai dengan kaidah Bahasa, baik ejaan
maupun tanda baca.
Jika hendak menganalisis artikel ilmiah dan buku ilmiah, Langkah-langkah yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Baca dan pahami teks karya ilmiah, berupa artikel ilmiah dan buku ilmiah.
2. Tentukan kriteria yang hendak digunakan dalam menganalisis.
3. Lakukan analisis menggunakan kriteria yang ditentukan.
4. Tulislah hasil analisis sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
5. Interpretasikan hasil analisismu berdasarkan kebutuhan.
6. Simpulkan hasil analisismu dan presentasikan.

C. Menyusun Opini Dalam Artikel


Menulis berita dapat diawali dengan proses meliput. Proses meliput berita ini,
menurut Asep Samsul mencakup tiga Teknik sebagai berikut.
1. Reportase, pencari berita dating ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari
informasi.
2. Wawancara, pencari berita mendatangi seseorang dan meminta keterangan dari
narasumber tersebut. Hasilnya dipakai sebagai sumber berita.
3. Studi kepustakaan, pencari berita berusaha mencari informasi melalui buku-buku
atau literatur sebagai dasar kepenulisan.
Pola yang paling sederhana dalam penulisan berita adalah 5W+1H. berikut
penjelasan mengenai pola penulisan tersebut.
1. Who, siapa pelaku dari berita yang ditulis.
2. When, kapan peristiwa yang diberitakan terjadi.
3. Where, di mana peristiwa yang diberitakan terjadi.
4. What, apa, yang dilakukan dalam berita itu.
5. Why, mengapa peristiwa itu terjadi.
6. How, bagaimana peristiwa itu terjadi.
Semua unsur ini dapat digunakan untuk menulis berita dalam tahap yang paling
sederhana. Berkaitan dalam hal ini, contoh teks yang masih dekat yang masih dekat
dengan berita adalah artikel di koran. Fungsi utama koran adalah sebagai berikut.
1. To inform, menginformasikan kepada pembaca secara objektif.
2. To cooment, mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya
dalam focus berita.
3. To provide, menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan
barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi sekunder koran adalah sebagai berikut.
1. Mengampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan yang diperlukan
untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
2. Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komisk, kartu, atau
cerita khusus.
3. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramahh sekaligus menjadi agen
informasi.
Artikel yang ditulis dikoran ada yang berbentuk opini, berita, atau feature. Artikel
berita, opini, atau feature dapat ditulis sebagai berikut.
1. Penemuan ide
2. Pencarian bahan referensi
3. Pembuatan outline
4. Penulisan bebas
5. Penulisan ulang naskah
6. Penyuntingan
Berdasarkan tujuannya, artikel dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
1. artikel eksploratif, jenis yang mengungkapkan fakta berdasarkan kajian
penulisannya.
2. artikel eksplanatif, artikel yang berisi keterangan tentang sesuatu untuk dapat
dipahami pembaca.
3. artikel deskriptif, artikel yang menggambarkan tentang suatu pokok
permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat. Contoh : kejadian kerusuhan
antar mahasiswa.
4. artikel prediktif, berisi perhitungan atau peramalan tentang sesuatu yang akan
terjadi berdasarkan perhitungan penulis. Contoh : akibat dari peralihan suku
bunga BI ke luar negeri.
5. artikel preskriptif, artikel jenis ini memberikan tuntunan kepada pembaca agar
tidak mengalami kesalahan atau kekeliruan. Contoh : cara mengurus paspor.
Bedasarkan sifatnya artikel dapat dibedakan menjadi artikel ilmiah dan artikel
popular. Perbedaan artikel ilmiah dan artikel popular adalah sebagai berikut.

Perbedaan artikel ilmiah dan artikel populer


- Struktur
Perbedaan dua jenis artikel ini bisa dilihat dari strukturnya yang tentu sangat berbeda.
Pada artikel ilmiah, struktur dimulai dari judul, nama penulis, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, lalu daftar
rujukan.
Sedangkan pada artikel populer struktur yang digunakan lebih sederhana daripada
artikel ilmiah.
Artikel ini dibuat dengan judul, nama penulisan, paragraf pembuka, subjudul isi
pertama, subjudul isi kedua, dan seterusnya.
- Tujuan Penulisan
Artikel ilmiah dan artikel populer juga bisa dikenali perbedaannya dari tujuan dua
tulisan ini dibuat.
Pada artikel ilmiah, tulisan dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir, membuat
laporan praktikum atau penelitian, jurnal akademik, dan lain sebagainya.
Sedangkan artikel populer biasanya dibuat dengan tujuan memberikan informasi,
memotivasi, edukasi, atau bahkan hiburan.
Sehingga jenis artikel ini bisa dibaca oleh semua kalangan dengan harapan bisa memberikan
perubahan.
- Pemilihan Istilah
Baik artikel ilmiah atau artikel populer tentu membutuhkan penggunaan berbagai
istilah dalam mendeskripsikan isi tulisannya.
Tapi, pemilihan istilah pada dua jenis artikel ini akan sangat berbeda karena sasaran
pembacanya berbeda.
Pada artikel ilmiah akan ada banyak istilah yang sesuai dengan bidang keilmuan
tertentu.Istilah yang digunakan pun lebih dipahami oleh orang yang berada di satu disiplin
ilmu yang sama. Sedangkan artikel populer menggunakan isilah populer yang umum
digunakan di masyarakat. Sehingga jenis artikel populer lebih mudah dipahami oleh banyak
orang.
- Langkah Penulisan
Perbedaan terakhir adalah langkah penulisan yang dilakukan pada dua jenis artikel ini.
Pada artikel ilmiah penulisan dimulai dari memahami isi laporan hasil penelitian yang sudah
dibuat.
Lalu menyusun hasil penelitian dan pembahasan yang perlu dibuat dengan saksama
dan detail.
Kemudian akan menampilkan kesimpulan dan saran. Tidak lupa wajib ada daftar rujukan
yang sudah digunakan.
Sedangkan artikel populer memiliki tahapan yang berbeda dalam proses penulisan.
Pertama, penulis perlu merumuskan masalah atau ide yang akan dibahas, baru kemudian
menentukan judul.
Setelah itu menyusun kerangka artikel dan mengisinya dengan penggunaan kalimat yang
menarik dibaca.

Contoh Artikel Ilmiah


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Di masa modern sekarang ini peredaran narkoba sudah tidak bisa


ditolerir,tidak memandang lingkungan dan usia .Banyak anak-anak yang masih
memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju kedewasaan,terserang atau
tergoda oleh narkoba.
Narkoba sungguh-sungguh telah anak-anak khususnya para remaja .yang
masih duduk di bangku sekolah, padahal telah diadakan penyuluhan-penyuluhan
beberapa kali di sekolah-sekolah tapi narkoba tetap merasuki pikiran para pelajar
yang masa depannya masih dipertanyakan.
Masa depan yang seharusnya menjadi tujuan atau akhir dari perjuangan
para pelajar di masa-masa sekolah kini dipertanyakan statusnya. Jika narkoba terus
berkembang dan menggoda para pelajar agar mengalihkan pandangannya pada
narkoba maka para pelajar yang akan menjadi penerus bangsa akan kandas di
tengah jalan.

2. Rumusan Masalah
- Apa sesungguhnya narkoba itu?
- Apa dampak yang diakibatkan oleh narkoba kepada para pelajar atau remaja?
- Mengapa para remaja atau pelajar tersebut menggunakan narkoba?
3. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui bahaya narkoba serta jenis-jenisnya.
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan para remaja atau pelajar tentang
narkoba.
- Untuk mengetahui penyebab para remaja atau pelajar menggunakan narkoba.

BAB II
PEMBAHASAN
Narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) atau napza adalah obat/bahan/zat,
yang bukan tergolong makanan jika diminum, disuntik, ditelan atau dihirup akan
berpengaruh terutama pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantungan.
Akibatnya fungsi kerja otak berubah demikian pula dengan fungsi vital organ tubuh
lain.
Narkotika terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat psikoaktif lainnya. Alasan
remaja menggunakan narkoba ada bermacam-macam. Yakni keyakinan aditif,
kepribadian adiktif, ketidakmampuan menghadapi masalah, tidak terpenuhinya
kebutuhan sosial, emosional, dan spiritual, serta kurangnya dukungan sosial.
Selain itu, banyak gejala-gejala yang bisa diamati dalam kehidupan sehari-hari,
gejala-gejala ini pun juga berbeda-beda tergantung dari jenis narkotika apa yang kita
gunakan, tapi pada dasarnya dengan menggunakan narkotika ini kita bisa kehilangan
kesadaran dalam tingkat yang berbeda-beda.
Akibat dari penggunaan narkoba ini sangat banyak,hal ini bisa berdampak buruk
baik bagi diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara. Jika hal
ini terus tidak terkontrol, maka bangsa kita lama-kelamaan akan menjadi bangsa yang
hancur dan tidak punya masa depan
Penanggulangan dan pencegahan narkoba ini pun juga bisa dilakukan dengan
berbagai cara yaitu dengan melakukan tindakan represif, yaitu dengan melakukan
penyuluhan, seminar, nasihat dan dengan melakukan tindakan represif yaitu dengan
melakukan rehabilitasi dan terapi bagi para pecandu narkoba agar mereka bisa sadar.
Dampak negatif penggunaan narkoba secara umum yaitu:
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat/psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri.
4. Menyebabkan melakukan tindak kejahatan, kekerasan, dan pengrusakan.
5. Menyebabkan kematian.
6. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja.
7. Menurunnya nilai-nilai kehidupan agama,sosial dan budaya.
8. Intoksikasi.

BAB III
PENUTUP
Narkoba itu adalah salah satu penyebab kehancuran bangsa oleh sebab itu marilah kita
lebih sadar dan lebih tanggap akan bahayanya narkoba, sebagai remaja hendaknya kita
bisa lebih berhati-hati agar kita tidak terpengaruh oleh bahaya akan narkoba yang ada di
sekitar kita.
Kita pun juga harus tau apa saja dampak narkoba itu terhadap dari kita sendiri, keluarga,
dan sekolah juga lingkungan sekitar kita agar masa depan bangsa ini menjadi lebih baik di
masa depan.

contoh artikel populer

Awan Dibanting Bapaknya

Rabu 13 Desember 2023, peristiwa sangat mengejutkan dan memprihatinkan terjadi.


Awan alias Kurniawan (11 tahun) meninggal dibanting oleh ayahnya. Kompas memberitakan
soal Awan, yang menurut para tetangga, merupakan anak yang sangat baik dan senang
membantu orang lain. Ia bermain sepeda, menyenggol anak lain secara tidak sengaja, lalu
ditegur oleh beberapa warga agar lebih hati-hati. Ayahnya yang sedang bermain gitar
mendengar kejadian itu, lalu menghampiri anaknya dan memukulnya.
Lalu, ada tetangga berkata, ”Siang-siang jangan ribut!” Tak disangka tak dinyana
bapak Awan langsung membanting anaknya. Awan mengeluarkan darah dari mulut, dibawa
ke rumah sakit, dan meninggal.
Tetangga bercerita bahwa ayah Awan adalah laki-laki yang baik, bekerja keras
sebagai kuli bongkar muat ikan di Penjaringan. Akan tetapi, keluarga mengakui bahwa ayah
tersebut mudah tersulut emosinya. Ibu Awan yang setelah berhari-hari masih saja tertegun tak
percaya dengan kejadian mengaku bahwa suaminya juga pernah memukulnya dan memukul
anak, tetapi tidak sampai dibanting.
Permintaan maaf dari ayah Awan yang membanting anak, penyesalan yang luar biasa,
dan mungkin keterkejutannya sendiri mengenai perilakunya yang tak terkendali hingga
membuat anak meninggal tidak ada gunanya sama sekali.
Mengapa
Kita bertanya mengapa dan ada banyak analisis dapat dicoba ditelurkan. Apakah Pak
Usman, ayah Awan, frustrasi dengan kehidupannya yang miskin, berat, dan sulit sehingga
memendam banyak emosi negatif yang sulit dikeluarkan? Akibatnya, ia mencoba diam
menahan diri, tetapi terkadang lepas kendali yang berakibat fatal?
Apakah ia dibesarkan dalam lingkungan yang biasa menggunakan kekerasan dan melihat itu
sebagai hal yang biasa untuk dilakukan? Apalagi, sebagai kepala keluarga, ia merasa wajib
dihormati dan memiliki alasan untuk boleh marah atau melakukan penghukuman pada anak
dan istri?
Mungkinkah ada impitan rasa malu dan tiadanya rasa bangga diri yang menyebabkan
ia mudah tersulut seolah-olah perilaku atau omongan orang dirasakan selalu ditujukan untuk
merendahkan dan menghinanya? Lalu, dalam batinnya ia bilang, ”Jangan menghina saya,
saya juga punya harga diri dan bisa melakukan hal yang akan bikin kamu menyesal?”
Lampiaskan kemarahan di ruang tertutup, seperti disediakan oleh Temper Clinic di
Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Bahkan, mungkin saja Usman merasa cemas dan marah dengan berbagai hal yang
melingkupi kehidupannya sebagai orang kecil yang tidak mampu berbuat apa-apa, termasuk
merasa tak berdaya dengan ingar bingar politik saat ini.
Karena ia tidak punya kekuasaan, entah disadari atau tidak, rasa marah dan ekspresi agresi
dipindahkan ke pihak yang lebih lemah daripada dirinya, yakni anggota keluarganya.
Apa pun analisis kita dan alasan yang sesungguhnya, yang sulit mengelola ketersinggungan
dan emosi marah bukan hanya Usman. Banyak dari kita juga sulit meregulasi emosi dan
mungkin sudah atau akan menyesali ledakan kemarahan kita yang berdampak sangat
merugikan.
Mengelola emosi
Peristiwa memilukan dari Awan dan Usman menjadi pengingat kuat agar hal tersebut
tidak terjadi lagi. Kita yang tak mampu mengendalikan emosi perlu bekerja keras mengelola
diri agar tidak melakukan hal-hal fatal yang akan disesali.
Kapan seseorang perlu mencari bantuan untuk mengelola rasa marahnya? Sebagai manusia,
kita semua pasti pernah merasa marah. Emosi marah juga dapat memiliki manfaat, antara
lain, untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari ketidakadilan. Pertanyaannya, ”Sejauh
mana kemarahan saya masuk akal atau telah berlebihan? Sejauh mana saya dapat mengelola
rasa marah saya?”
Ketika rasa marah sesekali saja muncul, dalam bentuk lunak serta menghilang dengan
cepat, tampaknya tidak ada masalah besar dalam diri kita. Apalagi jika kita dapat
mengekspresikan rasa marah itu secara langsung, tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri.
Kemarahan itu malah mungkin membantu kita menemukan jalan keluar dari masalah yang
sedang dihadapi.
Sejauh mana kemarahan saya masuk akal atau telah berlebihan? Sejauh mana saya
dapat mengelola rasa marah saya? Akan tetapi, apabila rasa marah cukup intens, sering kita
rasakan, sulit dikendalikan, hingga muncul keinginan untuk melukai atau membalas dendam,
hal itu perlu diperhatikan sebagai alarm. Agresi bukan hanya muncul dalam bentuk fisik
(dorongan untuk memukul), tetapi juga dalam bentuk verbal (ingin memaki, berkata kasar,
menghina).
Jika demikian halnya, ada risiko kita masuk dalam hubungan negatif, dengan berbagai
dampak merugikan pada orang lain dan diri sendiri.
Anak-anak sedang bermain di pos RT 022, dekat perempatan Gang 4/5, Jalan Muara
Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, tempat Usman (43), membanting anaknya,
Kurniawan (11), Kamis (14/12/2023) sekitar pukul 14.00.
Kita dapat melakukan refleksi dan analisis diri, sejauh mana sering diganggu oleh perasaan
marah? Kira-kira apa penyebabnya? Apa yang kita lakukan jika merasa marah? Jika yang kita
lakukan sudah melampaui batas yang wajar dan telah merugikan, bagaimana dapat mengelola
emosi kita?
Apabila perasaan terganggu, tersinggung, atau marah muncul, kita perlu
mengingatkan diri untuk bersikap tenang, tidak langsung berbicara atau bertindak
menyuarakan kemarahan kita. Atur pernapasan agar batin terasa lebih tenang.
Kita perlu belajar bagaimana dapat mengembangkan sikap asertif, yakni sikap yang
terbuka dan jujur dalam menyuarakan perasaan atau kepentingan kita, tanpa harus merugikan
orang lain. Kita dapat menemukan situasi-situasi yang cenderung memicu ketersinggungan
kita, lalu berlatih menyampaikan perasaan tidak nyaman kita dengan cara yang lebih baik.
Orang yang mudah tersinggung atau marah mungkin perlu juga belajar untuk menurunkan
ego dan bersikap lebih rendah hati. Daripada melakukan agresi yang nanti disesali, tidak
perlu merasa gengsi ataupun kalah untuk keluar dari perdebatan sengit.

Contoh artikel feature

Ini Alasan Kenapa Tulisan Dokter Jelek & Sulit Dibaca


4 Juni 2023
Author :Darin Rania
Kebanyakan dari kalian pasti sepakat dengan anggapan kalau tulisan seorang
dokter itu sulit dibaca. Cara mereka menulis terkesan seperti diseret-seret, membuat
rangkaian kata demi kata itu justru terlihat seperti tanda tangan yang sangat panjang, alih-alih
seperti tulisan pada umumnya.
Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak dulu. Tapi anehnya, nggak pernah ada gerakan
protes dari suster atau apoteker yang setiap hari bergelut dengan tulisan-tulisan abstrak dokter
saat membaca resep yang ditulisnya.
Sebagai pasien, saya pun sering banget bertanya-tanya, apa sih yang membuat tulisan
para dokter –setidaknya yang pernah saya temui selama hidup– begitu jelek dan sulit dibaca?
Sampai-sampai saya pernah suudzon, jangan-jangan dokter sengaja nulis pakai tulisan cakar
ayam biar nggak bisa kebaca pasien, karena ada kode-kode rahasia yang cuma bisa dibaca
sesama tenaga medis?
Tapi kalau alasannya itu, kenapa mereka nggak sekalian berkomunikasi pakai sandi-
sandi atau istilah kedokteran aja, toh, pasien atau orang awam juga nggak bakal
tahu, kan? Tapi ternyata, ada alasan lain yang lebih logis terkait kenapa tulisan dokter jelek
ini lo, Guys! Hipwee sudah merangkumnya untuk kamu. Simak, yuk~
Ternyata, semua fakta di atas ada hubungannya sama kebiasaan mereka saat masih
menimba ilmu di jurusan kedokteran. Para calon dokter sering berhadapan sama situasi yang
mengharuskan mereka membuat catatan dengan cepat
Banyak yang bilang kuliah di jurusan kedokteran itu sulit, salah satunya karena
banyak banget materi yang mesti dipelajari. Para calon dokter juga kerap didorong untuk
selalu cepat, termasuk dalam hal menulis catatan, rangkuman, atau materi pelajaran. Gary
Larson, seorang direktur medis, mengatakan kalau kebiasaan itu bikin kemampuan menulis
para dokter memburuk seiring perjalanan waktu. Meski nggak semua, tapi faktanya,

kebanyakan dokter memang punya tulisan tangan ala cakar ayam, alias jelek sekali huhuhu 🙁
Selain itu, ternyata jumlah pasien yang membludak, membuat para dokter nggak
punya waktu buat bagus-bagusin tulisan. Jadi ya wajar kalau nulisnya jadi ala kadarnya
Celine Thum, direktur medis di ParaDocs Worldwide, mengatakan kalau semua hal di
dunia medis harus ada dokumentasinya. Para dokter nggak cuma diharuskan menulis resep
aja, tapi juga keluhan pasien, riwayat kesehatan, pokoknya semua informasi tentang
pasiennya deh. Semua itu dilakukan agar si pasien punya rekam medis. Jadi kalau suatu hari
pasien datang lagi ke sana dengan gejala yang sama atau berbeda, daftar riwayat si pasien
yang tertulis jadi data yang sangat penting untuk diagnosis dokter.
Dengan jumlah pasien yang bisa mencapai puluhan sehari, jam kerja dokter bisa
sangat panjang. Karena udah capek, mereka jadi nggak sempat mikirin tulisannya bagus atau
enggak
Seorang dokter bisa bekerja belasan jam dalam sehari. Belum lagi kalau ada operasi atau
tindakan-tindakan medis lain di samping memeriksa pasien reguler. Rasa lelah luar biasa ini
bikin mereka jadi nggak sempat mikirin tulisannya bagus atau nggak. Yang penting pasien
tertangani, dapet obat, sembuh. Bayangin aja kalau para dokter nulisnya lama, sedangkan di
luar ruang praktiknya, pasien-pasien udah pada antri. Kan kasihan…
Meski ada sejumlah alasan logis kayak di atas, tapi sekarang udah banyak fasilitas
kesehatan yang mengharuskan dokter memasukkan data atau menulis resep di komputer,
bukan tulisan tangan lagi
Tulisan dokter yang kayak cakar ayam itu ternyata berisiko tinggi salah dibaca. Kalau
yang salah baca pasien sih mungkin masih nggak masalah. Tapi apa jadinya kalau yang salah
menafsirkan adalah apoteker? Padahal apoteker bertugas memberi atau meracik obat untuk
pasien sesuai resep dari dokter. Risikonya bisa fatal banget misal mereka salah membaca
dosis yang ada di resep. Misalnya satuan mikogram terbaca miligram, atau sebaliknya,
dosisnya bisa kurang atau kelebihan!
Karena itu, sekarang banyak dokter yang mulai meninggalkan cara lama tersebut dan
beralih ke komputer. Saat pasien datang, menceritakan keluhannya, dokter udah siap
dengan keyboard-nya. Semua ditulis di komputernya, sampai resep pun juga ditulis di sana
dan langsung dikirim ke apoteker di bagian farmasi. Dengan begitu, kesalahan membaca
tulisan dokter jadi bisa lebih diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai