Sarifuddin
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan
kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan KBM di depan kelas, dan
memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya
sesuai dengan harapan peneliti, untuk membuktikan hipotesis
tersebut diadakan suatu penelitian pada guru dengan sampel 12 guru.
Penelitian dilaksanakan melalui 2 siklus, yang tiap siklusnya terdiri
dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Semua data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya
dianalisa menggunanakan analisa kuantitatif dan kualitatif. Hasil
penelitian menunjukan kompetensi kinerja guru terjadi peningkatan
yang signifikan, dimana rata-rata kenaikan kinerja guru pada pada
Siklus I kinerja guru dengan kategori sangat baik sebesar 0%; kategori
baik sebesar 39,6%; kategori cukup sebesar 52,1%; kategori kurang
sebesar 8,3 %; kategori sangat kurang sebesar 0%. Pada Siklus II terjadi
perubahan yang sangat signifikan yaitu Kinerja guru dengan kategori
sangat baik sebesar 41,7%; kategori baik sebesar 35,4%; kategori cukup
sebesar 22,9%; kategori kurang sebesar 0%; dan kategori sangat kurang
sebesar 0%. Dari Siklus I dan Siklus II dapat dilihat bahwa telah terjadi
peningkatan kinerja guru di SD Negeri No 104182 Paya Geli
Kabupaten Deli Serdang.
PENDAHULUAN
Pendidikan Nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar
yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pendidikan. Masalah
pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang
berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah.
Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat dari capaian daya serap siswa
terhadap materi pelajaran yang masih rendah pula.
Penulis adalah Guru SD Negeri No 104182 Paya Geli Kabupaten Deli Serdang
[ 29 ]
Sarifuddin
Pelaksanaan Supervisi Berbasis Workshop dalam Peningkatan…..
Guru merupakan salah satu unsur utama yang mempunyai peranan penting
dalam mewujudkan tujuan tersebut, karena tanpa adanya guru sangat kecil
kemungkinan terjadinya interaksi siswa dengan sumber belajar yang ada. Hal ini
sangat beralasan karena guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, memgarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (Depdiknas, 2009:1) Pemerintah
telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai strategi,
termasuk pemberian sertifikasi terhadap guru. Pemberian sertifikasi tersebut
terkandung makna peningkatan mutu pendidikan dan juga kesejahteraan bagi
guru karena guru merupakan komponen sumberdaya manusia yang sangat
penting dalam pembelajaran.
Tilaar (1999) menyatakan guru merupakan komponen sumber daya
manusia yang memiliki peranan sangat penting dalam mencapai keberhasilan
proses belajar mengajar dan pendidikan secara umum di sekolah, dan seberapa
besar peranan guru tersebut dapat ditunjukkan melalui kinerjanya. Pendapat yang
sama juga disampaikan Usman (2002:7) menyatakan upaya peningkatan
profesionalisme dan kinerja guru perlu terus dilakukan karena guru adalah
sumber daya manusia utama yang merupakan komponen strategis yang memiliki
peran sangat penting dalam menentukan gerak maju kehidupan suatu bangsa,
bahkan keberadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh
komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu hingga sekarang.
Berangkat dari permasalahan yang ada bahwa guru-guru di SD Negeri No
104182 Paya Geli Kabupaten Deli Serdang perlu ditingkatkan kinerjanya karena
selama dua tahun terakhir kinerjanya sangat rendah bahkan cenderung menurun
apalagi dengan berkembangnya kurikulun yang seolah mereka alergi dengan
pergantian Kurikulum 2013 dimana guru yang biasa melaksanakan pembelajara
konvensional dituntut untuk melakukan perubahan dengan pembelajaran tematik
terpadu, sehingga peningkatan kualitas pendidikan harus ditingkatkan dengan
melakukan pembinaan melalui supervisi untuk meningkatkan kinerjanya.
Harapan semua pihak guru seharusnya senantiasa berupaya memperbaiki
dan meningkatkan kinerjanya sehingga pembelajaran yang dilakukannya
menarik, efektif, menyenangkan, dan mengaktifkan siswa. Selain itu guru juga
harus mengetahui kewajibannya sebagai pendidik seperti yang diuraikan pada
UU No 20 Tahun 2003 Pasal 40 (2) yaitu: (1) menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (2) mempunyai
komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3)
memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan.
Kenyataannya berdasarkan hasil supervisi kunjungan kelas oleh pengawas
Sekolah Dasar, menyatakan lebih 50% guru pada umumnya belum melaksanakan
[ 30 ]
proses pembelajaran sesuai dengan harapan. Mereka belum memahami
bagaimana membuat sendiri silabus dan RPP dengan benar. Silabus dan RPP yang
mereka miliki pada umumnya hasil copypaste (menyalin tanpa perbaikan),
bahkan fotocopy dari model RPP dan silabus sekolah lain yang ditandai dengan
adanya nama sekolahnya tidak sesuai dengan sekolah tempat tugas. Hasil
supervisi pengawas sekolah 90% RPP yang dibuat guru menggunakan copy paste,
program evaluasi tidak dibuat guru hanya membuat soal saja, pelaksanaan
program perbaikan dan pengayaan juga tidak dilaksanakan dengan baik, masih
seenaknya guru untuk melaksanakan perbaikan, juga pada pengembangan profesi
guru masih belum ada kemauaan, hal inilah yang mendorong peneliti selaku
pengawas di SD Negeri No 104182 Paya Geli Kabupaten Deli Serdang untuk
mengadakan penelitian ini. Mereka juga belum menunjukkan adanya upaya yang
sungguh-sungguh dalam meningkatkan PBM-nya menggunakan berbagai media
dan metode, sehingga proses pembelajaran jauh dari standar yang diinginkan atau
yang diharapkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri No 104182 Paya Geli
Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 12 guru. Penelitian
ini dilaksanakan pada semester ganjil. Hartono dan Edi (2003) Prosedur penelitian
tindakan sekolah ini dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri
dari 4 tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting),
mengamati (observasing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan
melalui 2 siklus.
Indikator penelitian sejalan dengan tujuan dari penelitian tindakan sekolah
ini, adalah: (1) diperolehnya model supervisi yang efektif oleh kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja guru; dan (2) meningkatnya kinerja guru dalam
pembelajaran. Indikatornya meliputi: kinerja guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran, melaksanakan
evaluasi, mengadakan perbaikan pembelajaran pada siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan pengayan terhadap siswa yang telah
mencapai KKM. Jika salah satu jenis dilaksanakan maka dapat dinilai kinerjanya,
dengan kriteria: sangat baik, baik, cukup, dan kurang baik. Jika tidak satupun
dikerjakan maka dianggap tidak mengerjakan dan nilai kerjanya 0%.
PEMBAHASAN
Hasil refleksi awal Siklus I terhadap kinerja guru di SD Negeri No 104182
Paya Geli Kabupaten Deli Serdang sebelum diadakan kegiatan atau tindakan
Siklus I adalah sangat memprihatinkan. Setelah dilakukan tindakan Siklus I yaitu
[ 31 ]
Sarifuddin
Pelaksanaan Supervisi Berbasis Workshop dalam Peningkatan…..
[ 32 ]
41,7%; kategori baik sebesar 35,4%; kategori cukup sebesar 22,9%; kategori kurang
baik sebesar 0%; dan kategori sangat kurang baik sebesar 0%.
[ 33 ]
Sarifuddin
Pelaksanaan Supervisi Berbasis Workshop dalam Peningkatan…..
aspek penilaian naik menjadi 100% disini membuktikan bahwa supervisi berbasis
workshop dapat meningkatkan kinerja guru. Pada aspek yang lain juga terjadi
peningkatan yang signifikan yaitu pada aspek perbaikan, pengayaan, dan
pengembangan profesi guru naik dari 50% menjadi 75%. Aspek skenario
pembelajaran yang semula hanya 75% meningkat menjadi 87,5% hal ini setelah
dilakukan pembinaan secara individu bagaimanakah mengembangkan skenario
pembelajaran dengan menambah berbagai macam model pembalajaran dan
berbagai metode pembelajaran.
Hasil penelitian dari Siklus I dan Siklus II yang diuraikan di atas terdapat
beberapa implikasi yang perlu diamati dengan adanya peningkatan kinerja guru
di sekolah binaa6 terutama pada perencanaan pembuatan RPP, program evaluasi,
program perbaikan, program pengayaan dan pengembangan profesi guru.
Dimana pada siklus pertama kinerja guru dicapai dengan rata-rata lebih dari
cukup, hal ini membuktikan dengan adanya supervisi berbasis workshop melalui
pembinaan dapat meningkatkan kinerja yang cukup baik.
Hasil dari Siklus II menunjukkan peningkatan secara signifikan tentang
kinerja guru, yang mana telah menerima masukan-masukan dari observer serta
peningkatan pendekatan secara individu, dan hasilnya rata-rata kinerja guru
menjadi lebih baik yaitu mencapai rata-rata lebih dari 80%.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah Supervisi berbasis workshop dapat
meningkatkan kinerja guru pada aspek penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), program evaluasi, program perbaikan, program pengayaan
dan pengembangan profesi guru. di SD Negeri No 104182 Paya Geli Kabupaten
Deli Serdang, ditandai dengan hasil penelitian yang menunjukan pada Siklus I
kriteria kinerja guru sangat baik 0% Siklus II sebesar 41,7%; baik Siklus I sebesar
39,6% pada Siklus II sebesar 35,4%; cukup baik pada Siklus I sebesar 52,1% pada
Siklus II sebesar 22,9%,Kurang baik pada Siklus I sebesar 8,3% pada Siklus II
sebesar 0%.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa kompetensi kinerja guru terjadi
peningkatan yang signifikan, semua aspek kinerja guru mengalami kenaikan yang
sangat signifikan. Terutama pada kompetensi RPP meningkat menjadi 100% juga
pada aspek penilaian naik menjadi 100% , pada aspek perbaikan, pengayaan, dan
pengembangan profesi guru naik dari 50% menjadi 75%. Aspek skenario
pembelajaran yang semula hanya 75% meningkat menjadi 87,5% di sini
membuktikan bahwa supervisi berbasis workshop dapat meningkatkan kinerja
guru.
[ 34 ]
Hasil dari Siklus II menunjukan peningkatan secara signifikan tentang
kinerja guru, yang mana telah menerima masukan-masukan dari observer serta
peningkatan pendekatan secara individu, dan hasilnya rata-rata kinerja guru
menjadi lebih baik yaitu mencapai rata-rata lebih dari 80%. Supervisi berbasis
workshop dapat meningkatkan motivasi guru pada aspek pelaksanaan
pembelajaran di SD Negeri No 104182 Paya Geli Kabupaten Deli Serdang.
Saran
Supervisi berbasis workshop merupakan salah satu alternatif untuk mening-
katkan ketrampilan guru dalam menyelesaikan administrasi pembelajaran oleh
karena itu Pengawas, Kepala sekolah: hendaknya mau menerapkan supervisi
berbasis workshop dalam melaksanakan supervisi di sekolah-sekolah guna
meningkatkan kemampuan guru terutama dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Kepala Dinas Pendidikan hendaknya selalu memantau kinerja Pengawas
kepala sekolah, dan guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam
bidang teknis pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John W.. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Danim, Sudarwan. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Lanjutan Menengah Pertama
Lovell, J. T., dan Wiles, K. 1982. Supervsion for Batter School. Englewood Cliffts, NJ:
Prentice-Hall-INC
Muhtriyo. 2013. Peningkatan Kinerja Guru melalui Supervisi Berbasis Workshop.
Medan (Tidak dipublikasikan)
Ronal W, Rebore. 2012. The Essentials of Human Resources Administration in
Education. Saint Louis University: Pearson
[ 35 ]