Anda di halaman 1dari 5

Terjebak dalam Bayang Narkoba

Pemeran:

Rendy
Maya
Fauzi
Dita
Andi
Iwan
Reza
Aldo(mahasiswa 1)
Budi(mahasiswa 2)
Polisi

Akt 1: Percobaan Pertama

Adegan 1: Di lingkungan kampus

Rendy, Maya, Fauzi, dan Dita berada di kelas saat habis kelas

Maya: Hei, Rendy. Aku mendengar ada orang yang menjajakan narkoba di sekitar kampus
kita. Sepertinya seru jika mencobanya?

Fauzi: jangan, Maya! Kita harus menghindari hal-hal seperti itu. Narkoba dapat merusak
hidup kita.

Dita: Tapi, apakah tidak menarik untuk mencoba sesuatu yang berbeda?

Rendy : (hanya terdiam)

Fauzi : lebih baik, membuat aktivitas yang positif saja deh, daripada mencoba barang laknat
tersebut.

Adegan 2: Pertemuan dengan Andi

Rendy bertemu dengan Andi di luar kampus

Andi: Hei, Rendy. Aku punya sesuatu yang menarik untukmu. Kamu boleh mencobanya
gratis kok?

Rendy: Sesuatu yang menarik apa maksudmu ndi?

Andi : (tertawa penuh arti)

Rendy : Maksudmu Kamu punya barang terlarang itu?

Andi: Ya, Aku punya siapa yang Ingin mencobanya, hayolah gratis ini, kapan lagi? (sambil
berikan sebuah pil kepada Andi)
Rendy: (ragu-ragu) Aku takut Ndi. Sambil kemudian menelan pil tersebut.

Akt 2: Terjebak dalam Ketergantungan

Adegan 1: Ketagihan dan Keuangan Terbatas

Hari- hari terus berlalu suatu hari Rendy, Maya, Dita,dan Fauzi berada di kantin kampus

maya: Apa kabar, Rendy? Aku melihat kamu sering terlihat tidak bersemangat dan lelah
akhir-akhir ini.

Rendy: (ragu Ragu dan terbata) Ah, itu, hanya perasaan Kamu saja, may. Lalu pergi
menghindari mereka.

dita : Apa yang terjadi pada Rendy ya?

Fauzi : Jangan-jangan dia sudah ....

maya : Sudah apa Zi? jangan bikin aku takut deh

Fauzi : Kita harus menyelidikinya.

semua: (mengangguk setuju).

Adegan 2: Tindakan Kriminal

Saat Rendy, Andi, Iwan, dan Reza berada di dalam kelas

Andi: Rendy, kita butuh uang untuk membeli barang, Apa Kamu bisa bantu?

Rendy: Aku tidak punya uang lagi, sudah habis itu beli barang itu.

Reza : (Berbisik) Mungkin Kamu bisa ambil uang dari tas Maya saat dia tidak ada di kelas.

Rendy : (terperanjak) Gak ah, Aku takut, Maya sahabatku.

Iwan : tenang, saja Rendy, kami mendukungmu

Rendy : (mencuri uang Maya) diberikan kepada Andi.

Iwan :bagus! Kita butuh uang itu untuk memenuhi kebutuhan kita.

Akt 3: Akibat dan Pemulihan

Adegan 1: Ditangkap oleh Polisi

Rendy, Andi, dan kelompoknya berada di luar kampus saat razia dilakukan oleh polisi

Polisi: Berhenti di tempat! Kami menangkap kalian atas tuduhan telah melakukan tindakan
kriminal yakni pencurian dan juga pengguna narkoba.
Rendy: (ketakutan) Aku menyesal! Aku tidak bermaksud melakukannya, Aku sangat
menyesal.

Andi: (panik) Apa yang akan terjadi sekarang?

Polisi: Kalian akan dibawa ke kantor polisi untuk proses hukum. Tindakan kriminal memiliki
konsekuensi serius.

Adegan 2: Pusat Rehabilitasi

Rendy, Maya, dita dan Fauzi berada di ruang pertemuan di pusat rehabilitasi

Maya: Rendy, kamu harus mengakui kesalahanmu. Narkoba telah merusak hidupmu dan
hidup orang-orang di sekitarmu.

Fauzi: Kamu memiliki kesempatan untuk berubah. Pusat rehabilitasi ini akan membantu
kamu keluar dari kecanduan narkoba.

Dita: Kami yakin kamu pasti bisa melewatinya kok, kami pasti dukung yang terbaik buat
kesembuhan kamu

Rendy: terima kasih atas dukungannya teman-teman, Aku menyesal atas tindakan bodohku.
Aku berjanji akan berusaha untuk pulih dan mengembalikan hidupku yang sehat.

Adegan 3: Kembali ke Sekolah sebagai Duta Anti-Narkoba

Rendy, Maya, dan Fauzi berada di aula kampus

Maya: Rendy, kamu telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa selama rehabilitasi.
Sekarang saatnya kamu berbagi pengalamanmu dan menjadi duta anti-narkoba.

Fauzi: Kamu bisa memberikan pengarahan kepada teman-teman kita tentang bahaya narkoba
dan memberi mereka pemahaman tentang pentingnya hidup yang sehat.

Dita: betul itu!!!!

Rendy: Aku akan melakukan yang terbaik. Aku ingin mencegah teman-teman kita dari
terjerumus ke dalam lingkaran kecanduan narkoba.

Akt 4: Kesadaran dan Perubahan

Adegan 1: Presentasi di kampus

Rendy berdiri di depan seluruh mahasiswa dan para dosen)

Rendy: Halo semuanya. Saya Rendy, mantan pecandu narkoba. Aku ingin berbagi
pengalaman hidupku yang pahit dengan kalian semua.

mahasiswa 1(aldo): Apa yang membuatmu mencoba narkoba?

Rendy: Penasaran dan kurangnya pemahaman tentang bahayanya. Saya percaya bahwa hal itu
hanya sekadar mencoba, tapi ternyata itu menghancurkan hidupku.
mahasiswa 2 (budi): Apa yang kamu rasakan selama masa kecanduan?

Rendy: Aku merasa terjebak dan kehilangan kendali atas hidupku. Aku kehilangan teman,
keluarga, dan masa depan yang cerah.

Adegan 2: Transformasi dan Harapan Baru

Rendy, Maya,dita dan Fauzi berada di kantin kampus

Maya: Kamu telah melakukan pekerjaan yang hebat, Rendy. Kamu telah menginspirasi
banyak orang dengan ceritamu.

Fauzi: Kamu telah menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan
melawan kecanduan.

Rendy: Aku ingin mengubah kesalahanku menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Fauzi: Kamu telah menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan
melawan kecanduan.

Rendy: Aku ingin mengubah kesalahanku menjadi pembelajaran bagi orang lain. Aku ingin
memberikan harapan kepada mereka yang tengah terjerumus dalam narkoba.

Dita: Kamu benar, Rendy. Kita harus bekerja sama untuk mengubah persepsi dan
menciptakan kesadaran akan bahaya narkoba di lingkungan kita.

Fauzi: Mari kita bentuk sebuah komunitas anti-narkoba di kampus ini, tempat kita bisa saling
mendukung dan memberikan informasi yang benar kepada siswa lainnya.

Adegan 3: Komunitas Anti-Narkoba

Rendy, Maya, Fauzi,dita dan siswa lainnya berkumpul di aula kampus

Rendy: Saya senang melihat semangat dan dukungan kalian dalam memerangi narkoba. Kita
semua berada di sini untuk menciptakan perubahan yang positif.

dita: Dengan membentuk komunitas anti-narkoba, kita akan mengadakan berbagai kegiatan
dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba.

Fauzi: Bersama-sama, kita akan memberikan informasi yang benar dan menjalin hubungan
yang kuat dalam melawan kecanduan narkoba.

maya: (tersenyum haru mendengar penuturan teman-temanya)

mahasiswa 1: Kami ingin berperan aktif dalam menjaga lingkungan kampus kita bebas dari
narkoba. Kami ingin menciptakan generasi muda yang sehat dan berprestasi.

mahasiswa 2: Kami berjanji untuk tidak tergoda mencoba narkoba dan mendukung teman-
teman kami yang berjuang melawan kecanduan.

Rendy: Terima kasih kepada kalian semua. Bersama-sama, kita bisa mengubah masa depan
kita dan mencegah orang lain terperosok ke dalam lingkaran kecanduan narkoba.
Akhirnya, Rendy, Maya,dita, Fauzi, dan komunitas anti-narkoba yang mereka bentuk bekerja
keras untuk memerangi narkoba di kampus mereka.

Melalui presentasi, kegiatan kampanye, dan dukungan yang saling menguatkan, mereka
berhasil menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang bahaya narkoba di kalangan remaja.

Dalam prosesnya, Rendy menemukan harapan baru, menjadikannya sebagai pendorong untuk
menjalani hidup yang lebih baik dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk
melakukan hal yang sama.

Anda mungkin juga menyukai