Anda di halaman 1dari 18

Hikayat raja

pasai
by: Erna
historiografi islam tradisional hikayat
raja pasai
Histoiografi tradisional adalah sebuah karya tulis sejarah yang di buat oleh para pujangga
atau sejarawan suatu kerajaan. Ia biasanya ditugaskan secara khusus oleh Raja. Dapat
dikatakan bahwa studi historiografi itu dimaksudkan untuk mempelajari cara sejarawan
memberi tafsiran melalui pemikirannya

Ciri-Ciri Historiografi
1. Istana-sentris 5. Feodalis aristokratis
2. Regio-sentris 6. Sumber data sulit
3. Subjektivitas tinggi ditelusuri
4. Melegitimasi dan 7. Penulisannya sudah
bercampur antara
melanggengkan kekuasaan
mitos dan realtas
sang raja
Mengenal Hikayat
Hikayat adalah sebuah karya sastra Melayu lama yang berbentuk
prosa. Isinya adalah cerita, undang-undang, silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, dan biografis.

Ciri-Ciri Hikayat Kebiasaan Hikayat


1. Istanasentris 1. Diawali dengan pembukaan panjang
2. Pralogis 2. Menceritakan tokoh heroik atau romantis
3. Statis 3. Mengandung nilai moral
4. Disampaikan dari generasi ke generasi selanjutnya
4. Anonim
5. Hikayat dibacakan untuk pelipur lara, membangkitkan
5. Menggunakan kata arkais
semangat juang, dan meramaikan sebuah pesta
Hikayat raja pasai
Hikayat Raja Pasai merupakan karya sastra berbentuk prosa yang bersifat sejarah
tertua di Melayu dari zaman Islam. Dalam naskah HRP ini, menceritakan
beberapa peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1250-1350. Hikayat ini satu-
satunya naskah peninggalan sejarah zaman kerajaan Samudera Pasai. Hikayat
Raja Pasai juga masuk ke dalam historiografi Islam tradisional.
Dalam cerita naskah Hikayat Raja Pasai, kita akan menemukan beberapa kata
yang sudah tidak digunakan saat ini. Selain itu, kekuatan magis yang dimiliki
oleh Meurah Silo menjadi pertimbangan ia menjadi Raja.
Para rakyat meyakini bahwa, jika penguasa dianugrahi oleh kekuatan magis
kawasan yang dibawah naungannya menjadi makmur dan diberkahi
Isi hikayat raja pasai
1. Silsilah keluarga Raja Samudera Pasai secara sakral dan
magis.
2. Pengangkatan Raja Meurah Silo
3. Masuk Islamnya Meurah Silo
4. Konflik keluarga kerajaan
5. Penaklukan Pasai oleh Majapahit
6. Penaklukan Nusantara oleh Patih Gajah Mada, atas
perintah Sang Nata Majapahit.
Salinan Naskah HRP
1. Naskah yang diberi nama Or. 14350, tersimpan di British
Library
2. Naskah yang diberi jama Rafles Malay no. 67
3. Naskah yang disalin oleh sarjana Perancis tahun 1847
Perjalanan naskah hrp (Or. 14350,
British Library)

1 2 3
Awalnya, dari manuskrip Penyalinan ke dua, oleh Incik Tahun 1986, naskah ini diberikan
Uthman. Ia adalah seorang anak oleh seseorang, dan British
yang dimiliki oleh Incik
juru tulis Melayu di Makasar. Library membelinya. Naskah ini
Usup. Ia seorang Qari di
Selain itu, ia juga mengambil dari sedikit cacat, hanya tersisa 83
Talolo, Kampung Belikang, naskah milik Kapitan Melayu halaman. Di beberapa halaman

Makasar. bernama Abdullah. Naskah KM ini, pertama, terdapat Hikayat Raja


selesai ditulis pada Ahad, 8 Sya'ban Handik. Naskah ini diberi nama
1211 H/6 Februari 1797 M. Or. 14350.
Perjalnan naskah HRP 2 (rafles
Malay no. 67)
1 2 3
Pada tahun 1826 M,
Naskah ini dibawa oleh
Pada awalnya, Thomas Stamford Rafles meninggal
Stamford Rafles ke
Stamford Rafles (saat itu ia dunia. Beberapa naskah
England pada tahun 1824
koleksinya, termasuk naskah
menjadi Letnan Gubernur
M. Naskah HRP menjadi Hikayat Raja Pasai
Jawa tahun 1811-1815)
salah satu koleksi yang dihadiahkan oleh Lady Sopia
meminta naskah HRP dari
dimiliki oleh Stamford Rafles ke Royal Asiatic
seorang Bupati Demak Society. Salinan naskah ini
dari beberapa koleksi
bernama Kiai diberi nama Rafles Malay
naskah lainnya.
Suradimanggala. no.67.
Salinan Prancis
Salinan yang terdapat di

Perancis merupakan salinan


yang dibuat oleh Sarjana
Perancis pada tahun 1847 M.
Ini merupakan salinan ke-3,
yang dimana naskah ini

disalin dari naskah yang


terdapat di Royal Asiatic
Society.
Beberapa penelitian tentang
hrp
■Orang yang pertama kali menerbitkan HRP adalah Ed. Dulaurier. Ia
adalah seorang ilmuan Perancis yang tertarik dan menerbitkan HRP,
dalam tulisannya "Collection Principales Cronique Malayes" (1948). Ia
menerbitkannya dalam tulisan Jawi seperti manuskrip yang dibawa oleh
Sir Thomas Stamford ke London. Saat ini terbitan Dulaurier sulit
ditemukan.

■ Pada tahun 1914, J.P Mead menerbitkan HRP dalam tulisan Latin. J.P.
Mead adalah seorang ilmuan berkebangsaan Inggris. Ia juga sama
seperti Ed. Dularier, yang menggunakan naskah Stamford. Ia kemudian
menerbitkannya dengan judul "A Romanized Versions of the Hikayat Raja-
raja Pasai".
■ Menurut R. Roolvink, yang mengamati HRP dari segi bahasa dan sastra),
menyebutkan bahwa HRP merupakan karya sastra sejarah yang bersifat mistis-
legendaris dan historis. Isinya berpusat pada tiga peristiwa, yakni awal mula
tersebarnya agama Islam, tragedi keluarga kerajaan, dan serangan Majapahit ke
Pasai.

■A. Hill (1960) menerbitkan HRP dalam majalah Journal of the Malayan Branch Royal
Asiatics Sosciety (vol. 33, th. 1960) dengan judul "Hikayat Raja-raja Pasai". Teks yang
dipakainya ialah teks terbitan J.P Mead. A.Hill mengatakan bahwa HRP merupakan
karya sastra sejarah yang tertua yang kemudian modelnya diikuti oleh karya sastra
yang lain seperti Sejarah Melayu, Hikayat Aceh, dan lain-lain. Menurut A.Hill, teks HRP
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pengislaman negeri Pasai, pengembaraan dan
kepahlawanan tokoh Tun Beraim Bapa, Kerajaan Majapahit menaklukan Pasai
■ Prof. Dr. Teuku Ibrahim Alfian (1973) yang merupakan seorang sejarawan yang
telah menerbitkan HRP dalam huruf Latin dengan judul Kronika Pasai. Sebuah
tinjauan sejarah yang pembicaraannya berpusat pada lima bagian, yaitu
pengantar atau pendahuluan, kepengarangan HRP, fakta-fakta historis, penutup
dan suntingan teks. Fakta-fakta historis yang diungkapkan, seperti adanya makam
Malik al-Saleh, makam Sultan Malik al-Zahir dan beberapa koleksi uang keping
dirham memperkuat akan cerita yang terdapat pada naskah sejarah.

■ Ahmad Adam, seorang peneliti dari Malaysia menyebutkan bahwa


kemungkinan awal penulisan HRP ditulis secara bertahap dan berlangsung sampai
akhir naskah tentang Kisah Tentara Majapahit Alah di Pulau Perca. Ia juga
mengambil referensi dari naskah-naskah yang di atas ceritakan, termasuk dari
bukunya Dr. Alfian. Ahamad Adam mengelompokan buku translaternya dalam
sepuluh bab.
Kerajaan Samudera pasai
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Adapun beberapa catatan
sejarawan yang mencatat kunjungannya dan menyaksikan sendiri Kerajaan Samudera Pasai yang begitu
maju pada masanya dengan rakyat yang makmur, di antaranya:

1. Catatan Tiongkok (tidak memisahkan nama kerajaan Samudera Pasai)


2. Catatan Marco Polo (dalam perjalanannya, ia mencatat kerajaan yang ada di Pantai Timur Pulau
Sumatera, dari selatan ke utara terdapat nama Ferlac (Perlak), Basma dan Samara (Samudera)
3. Catatan Ibnu Batutah (ia menulis dalam kitab Rihlah ila I-Masyriq (Pengembaraan ke timur),
menceritakan bahwa salah satu raja di daerah Summathrah (Sumatera) yakni Kerajaan Samuadera
menyambutnya dengan ramah. Ia mengungkapkan, bahwa pengikutnya bermadzhab Syafi'i.
4. Catatan Cina, dalam bentuk kronik Cina Sultan Zainal Abidin Malik Azh-Zhahir dikenal dengan nama cina
Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki.
5. Catatan Laksaman Laut Cheng Ho, yang ditulisnoleh pembantunya (Ma Huan dan Fei Xin). Pernah
berkunjung beberapa kali, seperti tahun 1405, 1408, 1412. Ia menulis bahwa batas wilayah Kerajaan
Samudera Pasai adalah sebelah selatan dan timur terdapat pegunungan tinggi. Sebelah timur berbatasan
dengan Kerajaan Aru Utara dengan laut dan dua kerajaan disebelah barat yaitu Kerajaan Nakur dan
Kerajaan Lide. Terus ke arah barat ada kerajaan Lamuri yang jika kesana perjalanannya menempuh jarak 3
hari 3 malam dari Pasai.
Pemerintahan Samudera pasai
Pemerintahan Samudera Pasai terbagi menjadi tiga periode karena
adanya beberapa faktor yang menyebabkan pemerintahan Kerajaan
Samudera Pasai meredup. Tiga periode tersebut di antaranya :

Periode Pertama Periode Ketiga


1. Sultan Malik al-Saleh 1. Sultan Salahuddin
2. Sultan Muhammad Malik al-Zahir
2. Sultan Abu Zaid Ahmad
3. Sultan Mahmud Malik al-Zahir
3. Sultan Mu’izudduniyah
4. Sultan Malik Mansur al-Zahir
4. Sultan Mahmud
5. Sultanah Dannir
6. Sultan Ahmad Pramada’l Perumal 5. Sultan Muhammad Syah
6. Sultan Al-Kamil bin Manshur
Periode Kedua 7. Sultan Abdullah bin Manshur
1. Sultan Zainal Abidin 8. Sultan Muhammad Syah III
9. Sultan Abdullah bin Mahmud
2. Sultanah Nahrasyiyah
10. Sultan Khoja Ahmad
3. Sultan Zainal Abidin Ra-Ubabdar
11. Sultan Zainal Abidin IV
Peninggalan Samudera pasai
1. Relief lampu (misykah) 3. Koin dirham 5. Lonceng Cakra Donya

6. Makam-makam
2. Cap Stempel Kerajaan 4. Naskah Hikayat Raja Pasai
Kesimpulan
Hikayat Raja Pasai merupakan naskah tertua dalam historiografi
Islam di Melayu dalam bentuk prosa. Fokus tulisannya
menceritakan keluarga kerajaan. Beberapa penelitian mengatakan
bahwa naskah HRP yang asli sudah sulit ditemukan, yang ada
hanyalah salinan saja.
Adanya kerajaan Samudera Pasai dilihat dari beberapa peninggalan
dan catatan para sejarawan dunia yang pernah berkunjung langsung
ke Samudera Pasai.

I am fueled by happy
thoughts and coffee.

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai