Anda di halaman 1dari 22

MODEL KONTRAK MIGAS

1. Konsesi
Pemerintah hanya mengambil sekian % dari Gross Production sebagai penerimaan royalti. Setelah kontraktor
memperhitungkan biaya2 dan diperoleh net income,maka pemerintah akan mendapat income tax. Semua hasil lifting diku
oleh kontraktor. Kedaulatan energi dikuasai oleh kontraktor, bukan pemerintah.

2. Production Sharing Contract/Kontrak Bagi Hasil


Pemerintah tidak mengeluarkan modal untuk eksplorasi migas. Pemerintah hanya memberi izin kepada kontraktor untuk
mengeksplorasi wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pemerintah baru akan mengganti biaya yang dikeluarkan o
kontraktor apabila ditemukan cadangan migas yang komersil (disebut cost recovery). Kenapa kontraktor mau? sebab
pemerintah memberikan insentif fiskal. Apabila kontraktor berhasil menemukan cadangan migas yang komersil, maka sela
biaya investasi akan dibayar oleh pemerintah, maka pajak2 tidak langsung seperti PPnBM, PBB, PPN, PDRD ditanggung ole
pemerintah (dalam kontrak migas disebut assume and discharge atau ditanggung dan dibebaskan). Assume and discharge
berlaku untuk kontrak yang dilakukan sampai dengan tahun 2010. Sebelum dibagi hasilkan semua hasil lifting masih menja
milik pemerintah

3. Service Contract
Kedaulatan energi ada di tangan pemerintah karena yang mengelola adalah pemerintah sendiri. Selanjutnya pemerintah
menunjuk kontraktor untuk mengeksplorasi migas dan mereka akan dibayar oleh pemerintah dengan service fee. Seluruh
biaya ditanggung oleh pemerintah, baik ditemukan cadangan migas komersil ataupun tidak.

KARAKTERISTIK PSC
1. Semua risiko ada pada kontraktor. Negara tidak memiliki eksposure atas resiko kegagalan dalam proses eksplorasi
2. Jangka waktu kontrak 30 tahun termasuk 6-10tahun untuk eksplorasi.
3. Seluruh peralatan yang dibeli dalam rangka kontrak PSC akan menjadi milik negara
4. Adanya kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) untuk kontraktor migas
DMO: kewajiban kontraktor untuk menjual sebagian dari bagian migas kontraktor kepada
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. Pemerintah membayar
minyak dari kontraktor berdasarkan ICP, inilah yg disebut DMO fee. Minyak tersebut dijual
ke pertamina yang memiliki kilang minyak. Selisih antara harga jual ke pertamina (DMO
Gross) dan DMO fee akan diakui sebagai PNBP lainnya.
5. Prinsip Assume and discharge: pemerintah menanggung pajak2 tidak langsung apabila kontraktor berhasil menemukan
cadangan migas yang komersial

PSC cost recovery vs PSC Gross Split


Bagian pemerintah Bagian pemerintah
diperoleh dari % diperoleh dari % dari
dari ETS plus % dari Gross Revenue
FTP

Perhitungan Bagian Penerimaan Migas dengan Pola PSC Cost Recovery


Gross Revenue = lifting x harga minyak
FTP = % dari gross revenue sebelum memperhitungkan cost recovery
Cost recovery = biaya2 yg dikeluarkan oleh kontraktor (%* Gross revenue)
Net operating
income/ ETS (Equity = Gross revenue-FTP-Cost Recovery
to be split)
Government Share = % dari ETS + % dari FTP
= Government Share-pajak2 dan pungutan lain yg
PNBP Migas diatur oleh pemerintah di luar kontrak

Faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan migas:


Yang menjadi variabel dalam ekonomi makro
1. Lifting: volume migas yang sudah siap jual (sdh diangkat dari sumur2 migas)
2. ICP (harga minyak mentah Indonesia)
3. Kurs
Cost recovery penting untuk menjadi informasi tapi tdk menjadi itungan dalam APBN karena
sifatnya tidak pasti
Selain cost recovery hal penting yang perlu diketahui adalah kewajiban kontraktual (pajak2
yg ditanggung pemerintah plus pungutan yang diatur oleh pemerintah)
Penerimaan migas bruto akan masuk ke rekening migas, berasal dari bagian pemerintah
Penerimaan migas netto adalah penerimaan migas yang dipindahbukukan dari rekening migas ke
RKUN yaitu penerimaan migas bruto-kewajiban kontraktual.
Penerimaan migas netto ini yang akan diakui sebagai PNBP Migas

Akuntansi Aset dan Pendapatan


Aset: Kas dan Piutang
Pendapatan: LO dan LRA

Piutang diakui pada saat diterima Laporan A01 s.d Lap A05
Lap A01: minyak yang dikirim ke kilang minyak non pertamina, dalam bentuk valas
Lap A02: minyak yang dikirim ke kilang minyak pertamina, dalam bentuk Rp. Terdiri dari minyak bagian
pemerintah plus minyak dari kontraktor dalam rangka DMO. Berapa bagian DMO dapat diketahui dari
Laporan A05.
Lifting minyak bagian negara= A01+A02-A05
Lap A03: gas ke luar negeri, dalam bentuk valas
Lap A04: gas ke dalam negeri, dalam bentuk valas
Lap A05: minyak dari bagian kontraktor dalam rangka DMO

minyak bagian pemerintah yang dikirim ke pertamina= Lap A02-Lap A05


minyak bagian pemerintah keseluruhan=(lap A02-A05)+Lap A01

Penyelesaian piutang:
1. disetor melalui rekening migas: belum diakui sebagai pendapatan negara
2. disetor melalui RKUN : lsg diakui sbg pendapatan negara

Pendapatan LO akan diakui bersamaan dengan pengakuan piutang


Pendapatan LO berasal dari lifting migas (berdasarkan Lap Pengiriman Minyak bumi dan surat tagihan
over lifting) dan non lifting migas (berdasarkan surat tagihan SKK Migas berupa tagihan denda, bonus
produksi, transfer material)
Pendapatan LRA akan diakui bersamaan dengan pemindah bukuan dari rekening migas ke RKUN dan
pada saat ada penyetoran langsung ke kas negara.

AKUNTANSI KEWAJIBAN DAN BEBAN


Kewajiban: semua tagihan yg diterima DJA dari SKK Migas
Tagihan dari SPT Migas atas PBB Migas akan menjadi pengurang pendapatan LO, karena sdh diakui
sebagai pendapatan pajak di DJP
Tagihan di luar PBB Migas, akan diakui sebagai beban Migas.
Penyelesaian Kewajiban dilakukan melalui rekening migas.

JURNAL
1. JURNAL PENGAKUAN PENDAPATAN LO
Piutang jangka pendek-migas xxxxxx BB Akrual
Pendapatan Migas-LO xxxxxx

2. JURNAL KOREKSI PIUTANG (OVERSTATED)


Tahun Anggaran Berjalan seharusnya pendapatan mig
Pendapatan Migas-LO xxxxxx BB Akrual Pendapatan Migas-LO
Piu jangka pendek Migas xxxxxx Piu jangka pendek Migas
Tahun Anggaran Yang Lalu
Koreksi Lain-lain xxxxxx BB Akrual seharusnya pendapatan mig
Piu jangka pendek Migas xxxxxx Piu jangka pendek Migas
Pendapatan Migas-LO
3. JURNAL KOREKSI PIUTANG (UNDERSTATED)
Tahun Anggaran Berjalan seharusnya pendapatan mig
Piu jangka pendek Migas xxxxxx BB Akrual koreksi lain-lain
Pendapatan Migas-LO xxxxxx Piu jangka pendek Migas
Tahun Anggaran Yang Lalu
Piu jangka pendek Migas xxxxxx BB Akrual seharusnya pendapatan mig
Koreksi Lain-lain xxxxxx Piu jangka pendek Migas
koreksi lain-lain
4. JURNAL PENGAKUAN PENDAPATAN LRA
a. Setoran Langsung ke RKUN oleh wajib bayar
Dokumen sumber: BPN yang dilengkapi NTPN
DDEL xxxxxx BB Akrual
Pendapatan Migas-LO/Piu Jk pendek Migas xxxxxx
DDEL xxxxxx BB Kas
Pendapatan Migas LRA xxxxxx
b. Pemindah bukuan dari Rek migas ke RKUN
DDEL xxxxxx BB Kas
Pendapatan Migas LRA xxxxxx
*)tidak ada pencatatan pada BB Akrual

5. JURNAL PENGAKUAN BEBAN


a. Tagihan yg tidak berkaitan dengan PBB Migas tagihan dari K3S berupa PPN
Beban pihak ketiga Migas- xxxxxx BB Akrual
Reimbursment PPN Beban pihak ketiga Migas-
Utang Pihak Ketiga Migas- xxxxxx Reimbursment PPN
Reimbursment PPN Utang Pihak Ketiga Migas-
Reimbursment PPN
Beban pihak ketiga Migas- DMO fee xxxxxx BB Akrual Beban pihak ketiga Migas-DM
fee
Utang Pihak Ketiga Migas-DMO Fee xxxxxx Utang Pihak Ketiga Migas-D
fee
Beban pihak ketiga Migas-
Beban pihak ketiga Migas-…... xxxxxx BB Akrual reimbursment pdrd
Utang pihak ketiga migas-….. xxxxxx Utang Pihak Ketiga Migas-
reimbursment pdrd
b. Tagihan yg berkaitan dengan PBB Migas
tidak diakui sebagai beban, tapi diakui sebagai pengurangan pendapatan migas Pendapatan migas LO
Tahun Anggaran Berjalan Utang pihak ketiga migas-P
Pendapatan Migas-LO xxxxxx BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx
Tahun Anggaran Yang Lalu
Koreksi Lain-lain xxxxxx BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx

6. JURNAL KOREKSI BEBAN NON PBB MIGAS (OVERSTATED)


Tahun Anggaran Berjalan
Utang Pihak ketiga migas-
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD
xxxxxx BB Akrual
Beban pihak ketiga Migas- xxxxxx
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD
Tahun Anggaran Yang Lalu
Utang Pihak ketiga migas-
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD
xxxxxx BB Akrual
Koreksi lain2 xxxxxx

7. JURNAL KOREKSI BEBAN NON PBB MIGAS (UNDERSTATED)


Tahun Anggaran Berjalan
Beban pihak ketiga Migas-
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD xxxxxx BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD
xxxxxx
Tahun Anggaran Yang Lalu
Koreksi lain2 xxxxxx BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-
Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD
xxxxxx

8. JURNAL KOREKSI BEBAN PBB MIGAS (OVERSTATED)


Tahun Anggaran Berjalan
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx
Pendapatan migas-LO xxxxxx BB Akrual

Tahun Anggaran Yang Lalu


Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx BB Akrual
Koreksi lain-lain xxxxxx

9. JURNAL KOREKSI BEBAN PBB MIGAS (UNDERSTATED)


Tahun Anggaran Berjalan
Pendapatan migas-LO xxxxxx
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx BB Akrual

Tahun Anggaran Yang Lalu


Koreksi lain-lain xxxxxx BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas xxxxxx
10. JURNAL PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan saldo dana pada rek migas yg belum
teridentifikasi atas penyelesaian piutang yang mana
DDEL xxxxxx BB Akrual
Pendapatan yang ditangguhkan xxxxxx

11. JURNAL PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA


DDEL xxxxxx BB Akrual
Pendapatan diterima di muka xxxxxx
Catatan:
Tidak ada pembukuan pada BB Kas
Pendapatan diterima di muka dapat berupa kelebihan pembayaran PNBP oleh WB dan
pembayaran ke Rek Migas yang belum dapat diidentifikasi peruntukannya tetapi sudah
dipindahbukukan ke RKUN dan diakui sebagai Pendapatan LRA

12. JURNAL ATAS KESALAHAN PENYETORAN KE REK MIGAS


DDEL xxxxxx BB Akrual
Utang Jangka Pendek Lainnya xxxxxx

Catatan:
Terdapat dana yang salah setor ke rekening migas seperti PPh migas, PPh atas pengalihan
participating interest

13. JURNAL PENYELESAIAN KEWAJIBAN MIGAS


a. Atas Kewajiban PBB TAB xxxxxx BB Akrual
Utang pihak ketiga Migas-PBB xxxxxx
DKEL
b. Atas kewajiban selain PBB
Utang pihak ketiga Migas- xxxxxx
Reimbursment PPN/DMO fee/PDRD BB Akrual
DKEL xxxxxx
Catatan:
Hanya dibukukan pada BB Akrual, transaksi pada BB Kas akan dicatat oleh BUN

TRANSAKSI OVER/UNDER LIFTING MIGAS


Over/Under Lifting dilihat dari sudut kontraktor
Over lifting kontraktor : kelebihan pengambilan minyak dan/atau gas oleh kontraktor
dibandingkan dengan haknya sesuai dengan yg diatur dalam kontrak pada periode tertentu.

Under lifting kontraktor: kekurangan pengambilan minyak dan/atau gas oleh kontraktor
dibandingkan dengan haknya sesuai dengan kontrak pada periode tertentu.
Over/under lifting akan diakui pada tahun anggaran periode berikutnya. Over/under lifting
tahun 2019 akan diakui pada tahun 2020

Over lifting akan menimbulkan piutang/pendapatan


Under lifting akan menimbulkan kewajiban/beban
Contoh:
JURNAL
1. Jurnal tagihan over/under lifting K3S A
Piutang Jangka Pendek-Migas 30,000 BB Akrual
Beban Pihak ketiga migas-under lifting K3S 40,000
Pendapatan LO-Minyak Bumi 70,000

2. Jurnal tagihan over/under lifting K3S B


Piutang Jangka Pendek-Migas 45,000 BB Akrual
Pendapatan LO-Minyak Bumi 30,000
Pendapatan LO-Gas Bumi 15,000

3. Jurnal tagihan over/under lifting K3S C


Beban Pihak ketiga migas-under lifting K3S 55,000 BB Akrual
Pendapatan LO-Minyak Bumi 45,000
Utang pihak ketiga migas-underlifting K3S 10,000

4. Jurnal tagihan over/under lifting K3S D


Beban Pihak ketiga migas-under lifting K3S 35,000 BB Akrual
Utang pihak ketiga migas-underlifting K3S 35,000
etelah kontraktor
me tax. Semua hasil lifting dikuasai

zin kepada kontraktor untuk


ganti biaya yang dikeluarkan oleh
a kontraktor mau? sebab
migas yang komersil, maka selain
BB, PPN, PDRD ditanggung oleh
baskan). Assume and discharge
emua hasil lifting masih menjadi

ndiri. Selanjutnya pemerintah akan


h dengan service fee. Seluruh

dalam proses eksplorasi

ntraktor berhasil menemukan


Berdasarkan laporan A02, minyak yang dikirim ke kilang pertamina adalah Rp5M
Berdasarkan lap A05, minyak dari bagian kontraktor dalam rangka DMO adalah Rp 2M
Berapa minyak bagian pemerintah yang dikirim ke kilang pertamina?
seharusnya pendapatan migas lo 1000, dicatat 1500 (tab)
Pendapatan Migas-LO 500
Piu jangka pendek Migas 500

seharusnya pendapatan migas lo 1000, dicatat 700 (tab)


Piu jangka pendek Migas 300
Pendapatan Migas-LO 300

seharusnya pendapatan migas lo 1000, dicatat 1200 (tayl)


koreksi lain-lain 200
Piu jangka pendek Migas 200

seharusnya pendapatan migas lo 1000, dicatat 800 (tayl)


Piu jangka pendek Migas 200
koreksi lain-lain 200

tagihan dari K3S berupa PPN senilai 4m, pdrd senilai 2m, DMO fee 3M, SPT PBB Migas 1,5M

Beban pihak ketiga Migas- 4M


Reimbursment PPN
Utang Pihak Ketiga Migas- 4M
Reimbursment PPN
Beban pihak ketiga Migas-DMO 3M
fee
Utang Pihak Ketiga Migas-DMO 3M
fee
Beban pihak ketiga Migas- 2M
reimbursment pdrd
Utang Pihak Ketiga Migas- 2M
reimbursment pdrd
Pendapatan migas LO 1,5M pendaptan migas lo = pendapatan migas bruto
Utang pihak ketiga migas-PBB Migas 1,5M
Latihan Migas

SOAL I
Untuk soal 1, 2, dan3 berikut ini, perhatikan data dan narasi di bawah ini
Secara periodik, Satker PNBP Migas menghitung hak-hak dan kewajiban Pemerintah dalam rangka melakukan pengakuan
variabel dalam perhitungan PNBP migas selama bulan Maret 20X2 dengan pola Production Sharing Contract (PSC) konvens

Tabel 1
Variabel Penjelasan
A Gross Revenue
B First Tranche Petroleum
C Cost Recovery
D Equity to be Split (ETS)
E Government Share
F Kewajiban Pemerintah sektor
migas
G PNBP SDA Migas
Rasio bagi hasil antara Pemerintah dengan KKKS pada PSC konvensional adalah 72% untuk Pemerintah, 28% untuk KKKS.

1. Buatlah rumusan atau formula perhitungan ETS, government share, dan PNBP SDA Migas dengan menggunakan variabe
2. Apabila kontrak PSC tersebut di atas, diamandemen menjadi PSC gross split dengan rasio bagian Pemerintah:KKKS Miga
menggunakan variabel di atas untuk menghitung ETS, government share, dan PNBP SDA Migas!
3. Berapa nilai PNBP SDA Migas yang dapat diakui sebagai pendapatan negara, baik menggunakan PSC konvensional maup
menguntungkan buat negara dari sisi APBN?
Jawab:
1 PSC konvensional (Cost Recovery)
ETS=A-B-C
Government Share=(72%*D)+(72%*B)
PNBP SDA Migas= (D*14200)-F
ETS 5,820,000.00
GS 6,408,000.00
PNBP SDA Migas 61,693,600,000.00
2 PSC Gross Split
ETS=Gross revenue 15,400,000.00
GS 122,460,800,000.00
PNBP SDA Migas 93,160,800,000.00

3 Nilai PNBP SDA Migas yang diakui sebagai pendapatan negara adalah
PSC konvensional
PNBP SDA Migas 61,693,600,000.00

SOAL 2
Selama bulan Oktober TA 2019 hasil perhitungan PNBP SDA Migas sesuai Production Sharing Contract (PSC) konvensional
Rasio bagi hasil antara Pemerintah dengan KKKS pada PSC konvensional adalah 75% untuk Pemerintah, 25% untuk KKKS. F
Diminta: hitunglah nilai X1, X2, dan X3, untuk melengkapi informasi pada tabel di atas!
Jawab:
Gross Revenue 38,626,200
FTP X1
Cost Recovery X2
ETS 19,313,100
Government share 20,278,755
Kewajiban pemerintah sektor migas X3
PNBP SDA Migas 181,856,850,000

GS = (75%*19.313.100)+(75%X1)
20,278,755 = 14.484.825+75%X1
75X1 = 5,793,930
X1 = 7,725,240

75%*ETS = 14,484,825
75%*FTP = 75%FTP

ETS = 38.626.200-FTP-Cost Recovery


19,313,100 = 38.626.200-7.725.240-X2
X2 = 11,587,860

PNBP SDA Migas = GS-Kewajiban pemerintah


181,856,850,000 = 20.278.755-X3
X3 = 102,045,720,000

SOAL 3
Buatlah ayat jurnal transaksi berikut ini pada Satker Pengelola PNBP Migas-DJA selama bulan Juni 2019:
1 Diterima Laporan Ikhtisar Pengiriman Lifting Minyak dan Gas Bumi bulan Mei 2019 sebagai berikut:
a. Laporan A02 (lifting minyak Pertamina) dengan nilai Rp475.350.823.000
b. Laporan A03 (lifting gas ekspor) dengan nilai ekuivalen Rp328.450.800.000
Jurnal:
a. Piutang jk pendek minyak bumi 475.350.823.000
Pendapatan minyak bumi-LO
b. Piu jk pendek gas bumi 328.450.800.000
Pendaptan gas bumi-LO

2 Diterima tagihan dari SKK Migas dan DJP sebagai berikut:


a. Tagihan DMO fee dan reimbursement PPN bulan Maret berjalan dari SKK Migas masing-masing eku
tahun 2017 ekuivalen Rp35.871.000.500.
b. Tagihan SPT PBB Minyak Bumi tahun 2019 Rp45.576.383.000
Jurnal:
a. Mencatatat beban tahun anggaran berjalan (tab)
Beban pihak ketiga Migas-Reimbursment PPN
Beban pihak ketiga Migas-DMO Fee
Utang Pihak ketiga migas-Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD

Mencatatat beban underlifting tayl


Koreksi lain-lain
Utang Pihak ketiga migas-Reimbursment PPN/DMO Fee/PDRD

b. Mencatat tagihan PBB Migas tab


Pendapatan migas-LO
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas

3 Diterima penyelesaian piutang migas sebagai berikut:


a. Piutang lifting minyak bumi bulan Mei 2019 sebesar Rp325.220.113.000 disetor ke RKUN.
b. Piutang lifting gas bumi bulan Mei 2019 sebesar ekuivalen Rp278.250.400.000 ke Rekening Migas
Jurnal:
a. BB Akrual
DDEL
Piutang migas-LO
BB Kas
DDEL
Pendapatan migas-LRA
b. BB Akrual
DDEL
Piutang migas-LO

4 Dilakukan penyelesaian kewajiban hulu migas sebagai berikut:


a. Pembayaran DMO fee sebesar setengah dari tagihan bulan Maret 2019, sisanya di-offset dengan pi
b. Pembayaran PBB Minyak Bumi Rp35.226.143.000 melalui mekanisme reklasifikasi pendapatan min
Jurnal:
a. Utang Pihak ketiga migas-DMO Fee
DKEL
Piutang Jk pendek migas
b. BB Akrual
Utang Pihak ketiga migas-PBB Migas
DKEL
BB Kas
Pendapatan minyak bumi-LRA
DKEL

5 Berdasarkan hasil penelitian oleh KPA Pengelola PNBP Migas, terdapat tagihan DMO fee tahun lalu ya
Rp120.324.000.000 dan PBB Gas Bumi tahun berjalan yg dicatat sebagai PBB Gas Bumi tahun lalu seb
Jurnal:
Mencatat reklasifikasi tagihan DMO:
Koreksi lain-lain
Beban pihak ketiga Migas-DMO Fee
Mencatat reklasifikasi tagihan PBB Gas Bumi:
Pendapatan gas bumi-LO
Koreksi lain-lain

6 Transaksi over (under) lifting:


a. Chevron mempunyai overlifting minyak ekuivalen Rp632.847.500.000 dan underlifting gas ekuivale
b. Pertamina EP mempunyai underlifting minyak ekuivalen Rp325,590.225.000 dan overlifting gas eku
Jurnal:
KKKS Minyak
Chevron 632,847,500,000
Pertamina EP (325,590,225,000)

a. Mencatat jurnal overlifting migas tab


Piutang jk pendek migas
Pendapatan migas-LO

b. Mencatat jurnal underlifting tayl


Koreksi lain-lain
Utang kepada pihak ketiga migas-underlifting
alam rangka melakukan pengakuan pendapatan PNBP Migas (earning process). Diketahui beberapa
tion Sharing Contract (PSC) konvensional (berbasis cost recovery) adalah sebagai berikut (Tabel 1).

Nilai (USD) Nilai Tukar


15,400,000.00 1USD=Rp14.200
3,080,000.00
6,500,000.00
?
?
ekuivalen Rp29.300.000 29,300,000,000.00

?
ntuk Pemerintah, 28% untuk KKKS.

Migas dengan menggunakan variabel pada tabel di atas!


rasio bagian Pemerintah:KKKS Migas adalah 56%:44%, buatlah rumusan atau formula dengan
A Migas!
enggunakan PSC konvensional maupun PSC gross split (dalam Rupiah)? Manakah yang lebih

PSC Gross Split


93,160,800,000.00

haring Contract (PSC) konvensional (berbasis cost recovery) adalah sebagai berikut (Tabel 1).
ntuk Pemerintah, 25% untuk KKKS. FTP dibagihasilkan antara Pemerintah dan KKKS sesuai rasio bagi hasil.

GS-Kewajiban pemerintah

bulan Juni 2019:


i bulan Mei 2019 sebagai berikut:

50.800.000

475.350.823.000

328.450.800.000

n dari SKK Migas masing-masing ekuivalen Rp24.750.379.000 dan Rp12.342.750.000 dan underlifting

12,342,750,000
24,750,379,000
37,093,129,000

35.871.000.500
35.871.000.500

45.576.383.000
45.576.383.000

.113.000 disetor ke RKUN.


78.250.400.000 ke Rekening Migas

325.220.113.000
325.220.113.000

325.220.113.000
325.220.113.000

278.250.400.000
278.250.400.000

ret 2019, sisanya di-offset dengan piutang minyak bumi.


anisme reklasifikasi pendapatan minyak bumi.

24,750,379,000
12,375,189,500
12,375,189,500

35.226.143.000
35.226.143.000

35.226.143.000
35.226.143.000

apat tagihan DMO fee tahun lalu yang terlanjur dicatat sebagai beban tahun berjalan sebesar ekuivalen
ebagai PBB Gas Bumi tahun lalu sebesar Rp50.813.500.000

120.324.000.000 beban
120.324.000.000 utang
koreksi lain2
50.813.500.000 utang
50.813.500.000

00.000 dan underlifting gas ekuivalen Rp567.327.250.000 dari transaksi tahun berjalan.
,590.225.000 dan overlifting gas ekuivalen Rp175.960.725.000 dari transaksi tahun 2018.
Gas Over/(underlifting)
(567,327,250,000) 65,520,250,000
175,960,725,000 (149,629,500,000)

65,520,250,000
65,520,250,000

149.629.500.000
149.629.500.000
Penjelasan Nilai (USD) Nilai Tukar
Gross Revenue 1,500,000,000.00 FTP/20%
First Tranche Petroleum 300,000,000.00 20%X1
Cost Recovery (900,000,000.00) CR=GR-FTP-ETS
Equity to be Split (ETS) 2,100,000,000.00 GR-FTP-CR
Government Share 1,776,000,000.00 (0,74*ETS)+(0,74*FTP)
Kewajiban Pemerintah sektor migas 440,000,000.00 kurs 14.000 ekuivalen Rp6,16t
PNBP SDA Migas 1,336,000,000.00 Kurs 14.200 18,971,200,000,000
GOI:KKKS = 74%:26%
GS = 0,74ETS+0,74FTP
USD1776juta = 0,74ETS+USD222juta
0,74ETS = 1,554,000,000
ETS = 2,100,000,000
222,000,000 = 0,74*FTP
FTP = 300,000,000
FTP = 20%*GR
300,000,000 = 0.2GR
GR = 1,500,000,000
K3S Share = 624,000,000
PPh migas 299,520,000 4,343,040,000,000
25,219,200,000,000
6,248,000,000,000
18,971,200,000,000

Anda mungkin juga menyukai