Ringkasan Materi After Uts - Akuntansi PNBP Migas
Ringkasan Materi After Uts - Akuntansi PNBP Migas
1. Konsesi
Pemerintah hanya mengambil sekian % dari Gross Production sebagai penerimaan royalti. Setelah kontraktor
memperhitungkan biaya2 dan diperoleh net income,maka pemerintah akan mendapat income tax. Semua hasil lifting diku
oleh kontraktor. Kedaulatan energi dikuasai oleh kontraktor, bukan pemerintah.
3. Service Contract
Kedaulatan energi ada di tangan pemerintah karena yang mengelola adalah pemerintah sendiri. Selanjutnya pemerintah
menunjuk kontraktor untuk mengeksplorasi migas dan mereka akan dibayar oleh pemerintah dengan service fee. Seluruh
biaya ditanggung oleh pemerintah, baik ditemukan cadangan migas komersil ataupun tidak.
KARAKTERISTIK PSC
1. Semua risiko ada pada kontraktor. Negara tidak memiliki eksposure atas resiko kegagalan dalam proses eksplorasi
2. Jangka waktu kontrak 30 tahun termasuk 6-10tahun untuk eksplorasi.
3. Seluruh peralatan yang dibeli dalam rangka kontrak PSC akan menjadi milik negara
4. Adanya kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) untuk kontraktor migas
DMO: kewajiban kontraktor untuk menjual sebagian dari bagian migas kontraktor kepada
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. Pemerintah membayar
minyak dari kontraktor berdasarkan ICP, inilah yg disebut DMO fee. Minyak tersebut dijual
ke pertamina yang memiliki kilang minyak. Selisih antara harga jual ke pertamina (DMO
Gross) dan DMO fee akan diakui sebagai PNBP lainnya.
5. Prinsip Assume and discharge: pemerintah menanggung pajak2 tidak langsung apabila kontraktor berhasil menemukan
cadangan migas yang komersial
Piutang diakui pada saat diterima Laporan A01 s.d Lap A05
Lap A01: minyak yang dikirim ke kilang minyak non pertamina, dalam bentuk valas
Lap A02: minyak yang dikirim ke kilang minyak pertamina, dalam bentuk Rp. Terdiri dari minyak bagian
pemerintah plus minyak dari kontraktor dalam rangka DMO. Berapa bagian DMO dapat diketahui dari
Laporan A05.
Lifting minyak bagian negara= A01+A02-A05
Lap A03: gas ke luar negeri, dalam bentuk valas
Lap A04: gas ke dalam negeri, dalam bentuk valas
Lap A05: minyak dari bagian kontraktor dalam rangka DMO
Penyelesaian piutang:
1. disetor melalui rekening migas: belum diakui sebagai pendapatan negara
2. disetor melalui RKUN : lsg diakui sbg pendapatan negara
JURNAL
1. JURNAL PENGAKUAN PENDAPATAN LO
Piutang jangka pendek-migas xxxxxx BB Akrual
Pendapatan Migas-LO xxxxxx
Catatan:
Terdapat dana yang salah setor ke rekening migas seperti PPh migas, PPh atas pengalihan
participating interest
Under lifting kontraktor: kekurangan pengambilan minyak dan/atau gas oleh kontraktor
dibandingkan dengan haknya sesuai dengan kontrak pada periode tertentu.
Over/under lifting akan diakui pada tahun anggaran periode berikutnya. Over/under lifting
tahun 2019 akan diakui pada tahun 2020
tagihan dari K3S berupa PPN senilai 4m, pdrd senilai 2m, DMO fee 3M, SPT PBB Migas 1,5M
SOAL I
Untuk soal 1, 2, dan3 berikut ini, perhatikan data dan narasi di bawah ini
Secara periodik, Satker PNBP Migas menghitung hak-hak dan kewajiban Pemerintah dalam rangka melakukan pengakuan
variabel dalam perhitungan PNBP migas selama bulan Maret 20X2 dengan pola Production Sharing Contract (PSC) konvens
Tabel 1
Variabel Penjelasan
A Gross Revenue
B First Tranche Petroleum
C Cost Recovery
D Equity to be Split (ETS)
E Government Share
F Kewajiban Pemerintah sektor
migas
G PNBP SDA Migas
Rasio bagi hasil antara Pemerintah dengan KKKS pada PSC konvensional adalah 72% untuk Pemerintah, 28% untuk KKKS.
1. Buatlah rumusan atau formula perhitungan ETS, government share, dan PNBP SDA Migas dengan menggunakan variabe
2. Apabila kontrak PSC tersebut di atas, diamandemen menjadi PSC gross split dengan rasio bagian Pemerintah:KKKS Miga
menggunakan variabel di atas untuk menghitung ETS, government share, dan PNBP SDA Migas!
3. Berapa nilai PNBP SDA Migas yang dapat diakui sebagai pendapatan negara, baik menggunakan PSC konvensional maup
menguntungkan buat negara dari sisi APBN?
Jawab:
1 PSC konvensional (Cost Recovery)
ETS=A-B-C
Government Share=(72%*D)+(72%*B)
PNBP SDA Migas= (D*14200)-F
ETS 5,820,000.00
GS 6,408,000.00
PNBP SDA Migas 61,693,600,000.00
2 PSC Gross Split
ETS=Gross revenue 15,400,000.00
GS 122,460,800,000.00
PNBP SDA Migas 93,160,800,000.00
3 Nilai PNBP SDA Migas yang diakui sebagai pendapatan negara adalah
PSC konvensional
PNBP SDA Migas 61,693,600,000.00
SOAL 2
Selama bulan Oktober TA 2019 hasil perhitungan PNBP SDA Migas sesuai Production Sharing Contract (PSC) konvensional
Rasio bagi hasil antara Pemerintah dengan KKKS pada PSC konvensional adalah 75% untuk Pemerintah, 25% untuk KKKS. F
Diminta: hitunglah nilai X1, X2, dan X3, untuk melengkapi informasi pada tabel di atas!
Jawab:
Gross Revenue 38,626,200
FTP X1
Cost Recovery X2
ETS 19,313,100
Government share 20,278,755
Kewajiban pemerintah sektor migas X3
PNBP SDA Migas 181,856,850,000
GS = (75%*19.313.100)+(75%X1)
20,278,755 = 14.484.825+75%X1
75X1 = 5,793,930
X1 = 7,725,240
75%*ETS = 14,484,825
75%*FTP = 75%FTP
SOAL 3
Buatlah ayat jurnal transaksi berikut ini pada Satker Pengelola PNBP Migas-DJA selama bulan Juni 2019:
1 Diterima Laporan Ikhtisar Pengiriman Lifting Minyak dan Gas Bumi bulan Mei 2019 sebagai berikut:
a. Laporan A02 (lifting minyak Pertamina) dengan nilai Rp475.350.823.000
b. Laporan A03 (lifting gas ekspor) dengan nilai ekuivalen Rp328.450.800.000
Jurnal:
a. Piutang jk pendek minyak bumi 475.350.823.000
Pendapatan minyak bumi-LO
b. Piu jk pendek gas bumi 328.450.800.000
Pendaptan gas bumi-LO
5 Berdasarkan hasil penelitian oleh KPA Pengelola PNBP Migas, terdapat tagihan DMO fee tahun lalu ya
Rp120.324.000.000 dan PBB Gas Bumi tahun berjalan yg dicatat sebagai PBB Gas Bumi tahun lalu seb
Jurnal:
Mencatat reklasifikasi tagihan DMO:
Koreksi lain-lain
Beban pihak ketiga Migas-DMO Fee
Mencatat reklasifikasi tagihan PBB Gas Bumi:
Pendapatan gas bumi-LO
Koreksi lain-lain
?
ntuk Pemerintah, 28% untuk KKKS.
haring Contract (PSC) konvensional (berbasis cost recovery) adalah sebagai berikut (Tabel 1).
ntuk Pemerintah, 25% untuk KKKS. FTP dibagihasilkan antara Pemerintah dan KKKS sesuai rasio bagi hasil.
GS-Kewajiban pemerintah
50.800.000
475.350.823.000
328.450.800.000
n dari SKK Migas masing-masing ekuivalen Rp24.750.379.000 dan Rp12.342.750.000 dan underlifting
12,342,750,000
24,750,379,000
37,093,129,000
35.871.000.500
35.871.000.500
45.576.383.000
45.576.383.000
325.220.113.000
325.220.113.000
325.220.113.000
325.220.113.000
278.250.400.000
278.250.400.000
24,750,379,000
12,375,189,500
12,375,189,500
35.226.143.000
35.226.143.000
35.226.143.000
35.226.143.000
apat tagihan DMO fee tahun lalu yang terlanjur dicatat sebagai beban tahun berjalan sebesar ekuivalen
ebagai PBB Gas Bumi tahun lalu sebesar Rp50.813.500.000
120.324.000.000 beban
120.324.000.000 utang
koreksi lain2
50.813.500.000 utang
50.813.500.000
00.000 dan underlifting gas ekuivalen Rp567.327.250.000 dari transaksi tahun berjalan.
,590.225.000 dan overlifting gas ekuivalen Rp175.960.725.000 dari transaksi tahun 2018.
Gas Over/(underlifting)
(567,327,250,000) 65,520,250,000
175,960,725,000 (149,629,500,000)
65,520,250,000
65,520,250,000
149.629.500.000
149.629.500.000
Penjelasan Nilai (USD) Nilai Tukar
Gross Revenue 1,500,000,000.00 FTP/20%
First Tranche Petroleum 300,000,000.00 20%X1
Cost Recovery (900,000,000.00) CR=GR-FTP-ETS
Equity to be Split (ETS) 2,100,000,000.00 GR-FTP-CR
Government Share 1,776,000,000.00 (0,74*ETS)+(0,74*FTP)
Kewajiban Pemerintah sektor migas 440,000,000.00 kurs 14.000 ekuivalen Rp6,16t
PNBP SDA Migas 1,336,000,000.00 Kurs 14.200 18,971,200,000,000
GOI:KKKS = 74%:26%
GS = 0,74ETS+0,74FTP
USD1776juta = 0,74ETS+USD222juta
0,74ETS = 1,554,000,000
ETS = 2,100,000,000
222,000,000 = 0,74*FTP
FTP = 300,000,000
FTP = 20%*GR
300,000,000 = 0.2GR
GR = 1,500,000,000
K3S Share = 624,000,000
PPh migas 299,520,000 4,343,040,000,000
25,219,200,000,000
6,248,000,000,000
18,971,200,000,000