Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yoga Agung Nugroho

NIM : 11170950000037
Kelas : B

KUKANG JAWA (Nycticebus javanicus)

(Sumber : Nature, 2019, https://www.nature.com/articles/d41586-019-03885-7)

Kukang merupakan primata dunia lama (old world monkey) yang beraktifitas pada
malam hari di pepohonan (arboreal) serta bersifat soliter. Di Indonesia, terdapat 3 jenis
kukang, yaitu kukang jawa (Nycticebus javanicus), kukang kalimantan (Nycticebus
menagensis) dan kukang sumatera (Nycticebus couang) (Angeliza, 2014; Daniati et al.,
2017))
Kukang Jawa merupakan primate endemic Jawa Barat yang terancam punah. Secara
nasional, spesies kukang dilindungi oleh UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Berdasarkan data yang tercatat pada IUCN tahun 2015,
kukang jawa berada pada kondisi kritis (Critically Endangered), serta masuk ke dalam
golongan Appendix I pada CITES (Convention on International Trade of Endangered
Species of Flora and Fauna). Maraknya perburuan dan perdagangan kukang jawa serta
deforestasi menjadi salah satu penyebab utama penurunan jumlah populasi kukang jawa.
Populasi kukang jawa di alam liar masih belum terdata secara detil karena masih
banyak individu yang diburu untuk diperjualbelikan. Menurut salah satu pihak YIARI
(Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia), dalam waktu 1 tahun kurang lebih sebanyak
1000 kukang keluar dari habitatnya karena perburuan dan perdagangan illegal. Pada tahun
2016, terdapat 550 ekor kukang diperjualbelikan di 35 grup facebook yang aktif.
Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi, Lembaga-lembaga pemerhati primata
serta pihak balai konservasi di Jawa sudah merealisasikan beberapa upaya konservasi
terhadap Kukang Jawa. Karena maraknya perdagangan Kukang yang terjadi dari awal tahun
2000 hingga 2006, terbentuklah Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) pada
tahun 2008 yang terfokus pada konservasi 3 jenis primata Indonesia, salah satunya yaitu
Kukang. Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 308 individu kukang dari jenis Kukang Sumatra,
Kukang Jawa, dan Kukang Kalimantan berada pada pusat rehabilitasi YIARI.
Hingga saat ini, sudah terdapat beberapa realisasi kegiatan lepas liar Kukang Jawa di
Indonesia serta pembebasan kukang sitaan hasil perburuan dan perdagangan illegal. Pada
tahun 2014, BKSDA Jawa Tengah berhasil mendapatkan 2 individu kukang jawa dari
perdagangan online. Hingga pada tahun 2019, tercatat kegiatan pelepasan kukang jawa ke
alam, diantaranya yaitu pelepasan kukang jawa oleh pihak Pertamina yang bekerjasama
dengan Yayasan Muka Geni dan BKSDA Garut melalui program CSR di Hutan Telaga
Bodas, Garut, Jawa Barat. Selain itu, pihak BKSDA Jawa Barat bersama dengan YIARI
dalam programnya, melepasliarkan 30 individu kukang jawa yang merupakan hasil serahan
masyarakat secara sukarela. Kukang tersebut dilepasliarkan di Kawasan hutan konservasi
Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Sebelum dilepaskan ke alam liar,
dilakukan proses habituasi selama 2 minggu dengan tujuan untuk beradaptasi dengan
lingkungan dimana kukang jawa tersebut dilepaskan.

Referensi
Angeliza, R. 2014. Perilaku Harian Kukang Jawa (Nycticebus javanicus Geoffroy 1912) di
Taman Naional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Jawa Barat. Skripsi. Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Daniati, E., Rifanjani, S., & Winarti, I. (2017). STUDI PERILAKU HARIAN KUKANG
KALIMANTAN (Nycticebus menagensis) DI PUSAT REHABILITASI SATWA
INTERNASIONAL ANIMAL RESCUE INDONESIA (IARI) KABUPATEN
KETAPANG, KALIMANTAN BARAT. Prosiding Fahutan, 5(2), 171–176.

30 Ekor Kukang Jawa Kembali Hidup Bebas di Hutan Gunung Halimun Salak,
http://ksdae.menlhk.go.id/
https://nationalgeographic.grid.id/read/131864357/upaya-pelestarian-pertamina-lepasliarkan-
kukang-jawa-kembali-ke-habitatnya?page=all
https://www.mongabay.co.id/2013/12/02/konservasi-satwa-liar-mengapa-kukang-harus-
dilindungi/
https://kukangku.id/konservasi/

Anda mungkin juga menyukai