Anda di halaman 1dari 13

ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal.

37-49 37

NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM


(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV
PADA FILM HABIBIE & AINUN)

Azis Maulana1, Catur Nugroho1


1
Universitas Telkom
ABSTRAK

Sebagai sebuah karya seni, film merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur, di antaranya teater, seni musik,
seni rupa, seni suara, dan teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasi. Penyampaian pesan film
untuk penonton dapat dilihat dari sudut pandang narasi yang digunakan. Hal ini dikarenakan narasi berkaitan dengan
cara bercerita, cara sebuah fakta dalam film disajikan atau diceritakan kepada penonton. Tzvetan Todorov memiliki
teori narasi yang mengatakan bahwa sebuah film atau cerita memiliki bagian. Film Habibie & Ainun menjadi film
yang paling banyak ditonton di antara film-film sejenis yang ada di Indonesia. Jumlah penonton bioskop film Habibie
& Ainun hingga saat ini telah mencapai 4,5 juta penonton dan menduduki peringkat ketiga untuk film dengan jumlah
penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip nasionalisme
dalam narasi cerita film Habibie & Ainun dilihat dari analisis narasi pada bagian cerita awal, tengah dan akhir film.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa film Habibie & Ainun merupakan film yang mengandung prinsip nasionalisme. Prinsip nasionalisme yang
terlihat dalam narasi cerita awal yaitu prinsip kepribadian dan prestasi. Pada narasi cerita tengah terdapat semua
prinsip nasionalisme yaitu kesatuan, kepribadian, kesamaan, kebebasan dan prestasi. Terakhir, prinsip nasionalisme
pada narasi cerita meliputi prinsip persatuan dan kepribadian.

Kata-kata Kunci: Film, Cerita, Naratif, Nasionalisme, Todorov.

NATIONALISM IN NARRATIVE OF A FILM STORY


(ANALYSIS OF TZVETAN TODOROV’S NARRATIVE
IN HABIBIE & AINUN FILM)
ABSTRACT

As an artwork, film is a result of various elements creative process including theatre, musical art, visual art, sound
art and technology with the power of pictures as its visualisation form. The delivering of a film message to viewers
can be seen from the point of view of the narrative used. This is due to narrative has a relation to the way of
storytelling, how delivering or telling facts in a film to viewers. Tzvetan Todorov has a theory saying a film or story
has stages of structures. Habibie & Ainun is a film with the most viewers among the same kinds of films in Indonesia.
The number of Habibie & Ainun viewer has reached 4. 5 million to the present time and the film got the third rank as
a film with highest viewer of all time in Indonesia. This research has an objective to recognise how the nationalism
principles in the narrative of Habibie & Ainun viewed by narrative analysis on the beginning, middle and end part of
the film. The used-method of this research was quantitative method with paradigm of constructivism. The result of the
present research indicates that Habibie & Ainun contains of nationalism principles. The nationalism principles viewed
in the beginning narrative are personality and achievement. In the middle narrative, the film contain of all nationalism
principles, namely: unity, personality, similarity, freedom and achievement. In the last part, nationalism principles in
the narrative comprise of unity and personality.

Keywords: Film, Story, Narrative, Nationalism, Todorov.

___
Korespondensi: Azis Maulana. Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi, Sukapura, Dayeuhkolot,
Bandung 40257. Email: maulanazis30@gmail.com
38 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
PENDAHULUAN rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga
berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang
Film merupakan salah satu bentuk
(Estabook dalam Senova, 2016). Fungsi
komunikasi massa yang cukup populer di
mendidik juga merupakan salah satu fungsi
Indonesia saat ini. Memasuki kuartal ketiga
penting yang menjadi perhatian bagi
tahun 2016, jumlah film Indonesia yang sudah
masyarakat. Penilaian terhadap sebuah
beredar hingga saat ini di mencapai 80 film.
informasi yang disebarkan dari media massa
Sebanyak 10 film telah ditonton oleh lebih dari
ditentukan oleh seberapa besar tingkat edukasi
500 ribu penonton. Bahkan 7 dari 10 film
yang disampaikan.
tersebut berhasil menembus angka satu juta
Nasionalisme adalah sebuah keinginan
penonton. Sebanyak 10 film telah ditonton oleh
individu untuk mengabdi pada negara tempat ia
lebih dari 500 ribu penonton. Bahkan 7 dari 10
lahir. Nasionalisme sendiri memiliki enam
film tersebut berhasil menembus angka satu juta
prinsip yang diyakini jika prinsip tersebut
penonton (Film Indonesia, 2016). Sebagai
bersatu padu maka setiap hak warga negara bisa
sebuah karya seni, film merupakan hasil dari
tercapai yakni, (1) hasrat untuk mencapai
proses kreatif berbagai unsur yang diantaranya
sebuah kesatuan (2) hasrat untuk mencapai
adalah teater, seni musik, seni rupa, seni suara,
sebuah kemerdekaan (3) hasrat untuk mencapai
serta teknologi dengan kekuatan gambar
keaslian. (4) hasrat untuk mencapai sebuah
sebagai bentuk visualisasinya. Film selain
kehormatan bangsa (5) adanya persamaan RAS
sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi
(6) keinginan dan tekad bersama untuk
penciptanya, juga sebagai alat komunikator
melepaskan diri dari belenggu penindasan
yang efektif. Sebuah film dapat menghibur,
(Hertz, 1944). Indonesia sendiri merupakan
merangsang pemikiran, mendidik, melibatkan
sebuah negara yang merdeka dengan
perasaan dan memberikan dorongan bagi para
perjuangannya sendiri. Jiwa nasionalisme bagi
penontonnya, terlebih film juga bisa
seluruh masyarakat Indonesia sangat tinggi
memberikan efek-efek negatif bagi
karena untuk merdeka dan mempertahankan
penontonnya di kehidupan sehari-hari. Sebuah
kemerdekaan dari para penjajah harus dilalui
film yang merupakan salah satu media massa ini
dengan perjuangan yang berat.
memiliki tiga fungsi utama yakni, (1) memberi
Penyampaian suatu pesan kepada para
informasi (to inform), (2) mendidik (to educate),
penonton, dilakukan oleh pembuat film dengan
dan (3) menghibur (to entertain). Selain ketiga
berbagai macam cara. Penggambaran bisa
fungsi utama tersebut, tiga fungsi lainnya dari
bersifat kronologis, tematis atau dialetik.
sebuah media massa yakni, (4) mempengaruhi
Dikemas sedemikian rupa agar pesan yang
(to influence), membimbing (to guide), dan
dimaksud dengan mudah tersampaikan.
mengeritik (to critic) (Effendi, 1986). Pada
Penyampaian pesan film untuk penonton bisa
hakikatnya informasi diartikan sebagai suatu
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 39
dilihat dari sudut pandang narasi yang BJ Habibie sehingga hal-hal yang terjadi di
digunakan. Hal ini dikarenakan narasi berkaitan dalam film berdasarkan kejadian nyata. Film
dengan cara bercerita, bagaimana sebuah fakta Habibie & Ainun menggambarkan sebuah
dalam film disajikan atau diceritakan kepada nasionalisme melalui adegan-adegan yang di
penonton. Tzvetan Todorov memiliki teori tampilkan dalam film tersebut.
narasi yang mengatakan bahwa sebuah film atau Komunikasi Media dan Khalayak
cerita memiliki bagian. Bagian tersebut antara Komunikasi massa adalah proses
lain bagian awal, tengah dan bagian akhir. penyampaian pesan melalui media massa,
Penelitian ini ingin mengkaji bagaimana sebuah dimana pesan tersebut bisa menjangkau semua
nasionalisme dalam film digambarkan orang yang menggunakan media tersebut
berdasakan bagian-bagian yang ada dalam film (Effendy, 2008: 50). Secara sederhana,
tersebut (Eryanto, 2014). komunikasi massa merupakan proses
Indonesia memiliki daftar-daftar film komunikasi dilakukan secara serentak, dengan
seperti film seperti Sang Pencerah, Darah melalui media massa. Terdapat perbedaan
Garuda, Tendangan Dari Langit, Soegija, dalam komunikasi massa yang begitu signifikan
Habibie & Ainun, 5cm dan Soekarno: dari jenis-jenis komunikasi lainnya. Perbedaan
Indonesia Merdeka, merupakan film-film yang signifikan tersebut terletak pada umpan
Indonesia yang mengandung unsur balik. Adapun komunikasi massa memiliki
nasionalisme didalamnya. Diantara film-film fungsi informasi, pendidikan dan
tersebut, film Habibie Ainun menjadi yang mempengaruhi. Komunikasi massa tidak akan
paling banyak di tonton. Jumlah penonton terjadi jika tidak ada media yang menjadi
bioskop film Habibie & Ainun hingga saat ini perantara antara komunikator dan
telah mencapai 4,5 juta penonton dan komunikannya. Maka dari itu, komunikasi
menduduki peringkat ketiga film dengan memiliki media sebagai perantaranya. Dalam
jumlah penonton terbanyak sepanjang masa di kerangka behaviorisme, media massa adalah
Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa faktor lingkungan yang mengubah perilaku
ketertarikan terhadap film Habibe & Ainun khalayak melalui proses pelaziman klasik,
tersebut sangat tinggi dibandingkan film-film pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar
sejenis lainnya. Melalui penelitian mengenai sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai
film Habibie & Ainun diharapkan bisa kepala kosong yang siap untuk menampung
menggugah jiwa nasionalisme yang ada seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan
didalam diri. Sesuai dengan fungsi yang kepadanya (Rakhmat, 2011: 200). Media massa
dimiliki oleh media massa bahwa sebuah digunakan untuk menjadi perantara antara
media massa termasuk film memiliki fungsi komunikator dan khalayak luas, untuk
informatif, edukatif dan hiburan. Terlebih film memberikan informasi secara serentak.
ini merupakan sebuah kisah nyata dari seorang Media Massa Populer
40 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
Film disebut sebagai sebuah media massa merupakan salah satu hal yang monumental dari
populer saat ini karena sebuah film merupakan jumlah penontonnya. Jumlah penonton film
sebuah penggabungan antara penglihatan dan tersebut mencapai 699. 282 mengalahkan semua
pendengaran dimana pesan pesan yang film-film yang tayang pada masa yang sama.
disampaikan bisa diserap melalui suara yang Film ini juga menjadi salah satu pionir tentang
disertai penggambaran adegan. Dalam (Sobur, film yang bertemakan patriotisme dan
2014: 127) menjelaskan bahwa film bisa nasionalisme. Indonesia sendiri memiliki
mempengaruhi khalayak atau penontonnya sejarah panjang tentang perfilman salah satunya
karena kemampuan dan kekuatannya dalam film yang bertemakan nasionalisme. Hal ini di
menjangkau segmen sosial. Isi pesan dari dasari dari sejarah bangsa Indonesia sendiri
sebuah film dapat mempengaruhi dan yang dulunya pernah dijajah dan merdeka
membentuk sebuah masyarakat dari apa yang karena usahanya sendiri (Sutadi, 2009).
diceritakan dalam film tersebut namun tidak Pada prinsipnya, jiwa nasionalisme
bisa berlaku sebaliknya. Sedangkan menurut adalah jiwa patriotism. Keduanya muncul dari
Himawan Pratista (2008: 1) sebuah rasa cinta. Hanya saja arahnya yang berbeda.
film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif Jika patriotism lebih terarah kepada tanah air,
dan unsur sinematik. Unsur naratif meiliki nasionalisme lebih terarah kepada sesama
hubungan dengan aspek cerita atau tema film. bangsa. Kedua hal tersebut sama-sama
Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari merasakan rasa sepenanggungan terhadap
unsur naratif dan setiap cerita pasti memiliki kelangsung hidup tanah air dan bangsanya
unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, (Abdulgani, 1998: 121). Meskipun manifestasi
lokasi, waktu, serta lainnya-lainnya. Seluruh ideologi nasionalisme dalam proses sejarah
elemen tersebut membentuk unsur naratif secara menunjukan berbagai variasi, namun pada
keseluruhan. Aspek kausalitas bersama unsur hakikatnya nasionalisme memuat beberapa
ruang dan waktu merupakan elemen-elemen prinsip, antara lain: 1) Kesatuan (unity), yaitu
pokok pembentuk suatu narasi. memiliki sifat kekeluargaan dan jiwa gotong
Nasionalisme Dalam Film Indonesia royong dalam membangun kesejahteraan
Tahun 1980an merupakan era dimana masyarakat. 2) Kebebasan (liberty, freedom),
sebuah film Indonesia meningkat begitu pesat yaitu keleluasan sebagai warga negara dalam
dari tahun-tahun sebelumnya. Tercatat lebih memilih haknya (tanpa adanya berbagai
dari 700 film hasil produksi yang sebelumnya paksaan dari pihak masyarakat atau
berjumlah 604 film. Segala tema film masuk ke pemerintah), 3) Kesamaan (equality), memiliki
jajaran bioskop hingga jumlah penonton yang keselarasan dan adil dalam kedudukan hukum,
juga membludak. Namun, dari semua tema film hak dan kewajiban, 4) Kepribadian
tersebut, film pengkhianatan G30SPKI (personality) atau identitas (identity), yaitu
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 41
memiliki rasa bangga terhadap kepribadian dan membantu kita mengetahui kekuatan dan nilai
identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sosial yang dominan dalam masyarakat (Jacobs,
sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya; 5) 2007). Lalu yang ketiga, sebuah narasi
Prestasi (archivement), yaitu cita-cita untuk memungkinakan seseorang untuk menyelidiki
mewujudkan kesejahteraan dari bangsanya hal-hal yang tersembunyi yang terdapat dalam
(Kartodirdjo, 1992:16). cerita. Peristiwa-peristiwa yang disajikan dalam
Analisis Narasi Dalam Film bentuk cerita dan dalam cerita tersebut
Narasi terdiri atas empat macam jenis: (1) sebenarnya ada nilai-nilai dan ideology yang
narasi menurut Todorov, yang memiliki alur ingin di tonjolkan oleh pembuat cerita. Terakhir
awal, tengah dan akhir, (2) menurut Propp, adalah bagaimana sebuah narasi bisa
suatu cerita yang memiliki karakter tokoh, (3) merefleksikan kontiunitas dan perubahan
menurut Levis-Strauss, cerita yang memiliki komunikasi (Frank, 2002) Hal tersebut
sifat-sifat berlawanan, (4) dan narasi Joseph menjelaskan bahwa ada beberapa cerita yang
Campbell, narasi cerita yang terkait dengan sama diceritakan dengan narasi yang berbeda
mitos (Branston dan Stafford 2003: 56-57). dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan narasi
Keempat macam narasi tersebut bisa tersebut menggambarkan kontiunitas atau
menjelaskan mengenai pesan apa yang perubahan-perubahan nilai yang terjadi di
disampaikan dalam sebuah cerita. Narasi dalam masyarakat. Dalam menyampaikan
merupakan sebuah cara bagaimana sebuah sebuah cerita, penulis tentu saja secara sadar
cerita yang disampaikan melalui media bisa menuliskan tahapan bagaimana cerita tersebut
dimengerti orang banyak. Narasi sendiri tidak akan disampaikan. Susunan tersebut meliputi
berkaitan dengan fakta dan fiksi. Narasi hanya struktur-struktur tertentu yang bisa membuat
berkaitan dengan cara bercerita, bagaiamana pembaca ataupun penonton menjadi tertarik.
sebuah fakta disajikan dan diceritakan kepada Tzvetan Todorov mengemukakan bahwa
khalayak. Penggunaan analisis narasi memiliki seorang penulis disadari atau tidak menyusun
beberapa kelebihan diantaranya, bagaimana teks atau cerita ke dalam tahapan struktur cerita
sebuah pengetahuan, makna dan nilai tersebut (Eryanto, 2014).
diproduksi dan disebarkan dalam masyarakat. Analisis Narasi Tzvetan Todorov
Sebuah cerita akan mudah di mengerti dan Tzvetan Todorov mengemukakan bahwa
menarik tergantung dari pembawaan cerita seorang penulis disadari atau tidak menyusun
tersebut. Apakah cerita tersebut akan memiliki teks atau cerita ke dalam tahapan struktur
cerita yang sulit ditebak atau sebaliknya. Kedua, cerita tersebut. Menurut Todorov, sebauh
kelebihan penggunaan analisis narasi akan narasi memiliki struktur dari awal hingga
memperlihatkan kepada pembaca atau penonton akhir. Dimulai dari adanya keseimbangan yang
bagaimana situasi sosial politik diceritakan kemudian terganggu oleh adanya masalah-
dalam pandangan tertentu yang dapat masalah yang timbul dalam cerita. Alur
42 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
ditandai oleh puncak atau klimaks dari yang terjadi dalam narasi yang dikemukakan
perbuatan dramatis dalam rentang laju narasi. Tzvetan Todorov sebelumnya. Maka peneliti
(Eryanto, 2014) melihat film Habibie & Ainun memiliki
kesesuaian terhadap teori yang di kemukakan
oleh Tzvetan Todorov mengenai struktur narasi.
Gambar 1 Pada film Habibie & Ainun ini juga peneliti
Struktur narasi (Eryanto, 2014)
memiliki fokus penelitian mengenai
nasionalisme pada narasi cerita awal, tengah
METODE PENELITIAN
dan akhir cerita. Peneliti telah memaparkan
Penelitian ini merupakan penelitian
pada analisis penelitian melalui sub-sub bab
kualitatif dengan menggunakan metode
sebelumnya, agar dapat mudah dipahami.
penelitian deskriptif. Penelitian ini
Nasionalisme yang terlihat pada narasi
menggunakan pendekatan kualitatif karena
awal film adalah prinsip nasionalisme
pendekatan atau metode ini merupakan sebuah
kepribadian dan presetasi. Prinsip kepribadian
metode penelitian yang naturalistik karena
ditunjukan oleh sikap Habibie yang sedang sakit
penilaiannya dilakukan pada kondisi alamiah
namun mempunyai keinginan untuk
(natural setting) (Sugiyono, 2007: 8). Dalam
membangun bangsanya. Habibie menulis
penelitian ini, peneliti menggunakan paradigna
sumpah dan janjinya untuk Indonesia. Hal
konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme.
tersebut merupakan sebuah tanggung jawab
Konstruktivisme memiliki asumsi individu-
Habibie karena ia sebagai orang Indonesia yang
individu selalu berusaha memahami dunia
berkuliah di Jerman harus kembali dan
dimana mereka hidup dan bekerja.
membangun bangsanya sendiri.
Pada narasi cerita awal film Habibie &
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ainun terdapat unsur kepribadian yang terjadi
Berdasarkan uraian penelitian diatas,
dalam film. Unsur kepribadian terjadi pada alur
dapat dilihat bahwa terdapat beberapa fase yang
awal film berupa keinginan dan perjuangan
menandai narasi cerita dalam film. Tzvetan
Habibie melawan sakitnya untuk membangun
Todorov mengemukakan bahwa struktur narasi
Indonesia. Ketika sedang sakit Habibie
terbagi menjadi tiga alur dengan ditandai oleh
menuliskan sebuah surat yang berisi sumpah
fase ekuilibrium – kekacauan - ekuilibrium.
dan janjinya untuk Indonesia.
Lalu teori tersebut berkembang dengan
modifikasi dari para ahli yaitu Nick Lacey dan
Gillespie (Eryanto, 2014). Modifikasi teori
tersebut mengemukakan indikator-indikator
antara proses menuju atau akhir dari kekacauan
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 43
Scene menit 00. 20. 00 – 00. 21. 13 Scene menit 00:37:59 – 00:38:30

Habibie : “Sumpahku. Anggota Tim : “Lihat, sekarang materinya


Terlentang. Jatuh. Perih. Kesal. terlihat kembali seperti
Ibu Pertiwi. Engkau pegangan. semula”
Dalam perjalanan. Habibie : “Ya, tentu saja. Karena semua
Janji pusaka dan sakti. Tanah tumpah tekanan masih dalam daerah
darahku. elastisitasnya”
Makmur dan Suci. Hancur badan. Anggota Tim : “Selamat”
Tetap berjalan. Jiwa besar dan suci. Anggota Tim : “Aku tidak menyangka dia
Membawa aku, padamu” sejenius ini”

Hal ini merupakan sebuah kepribadian Nasionalisme di dalam narasi cerita


tentang seseorang yang merasa bertanggung tengah film Habibie & Ainun meliputi
jawab untuk sembuh agar bisa berbuat sesuatu keseluruhan prinsip yaitu kesatuan,
kepada bangsanya. Habibie menuliskan janji kepribadian, kesamaan, kebebasan dan prestasi.
diselembar kertas tersebut sambil meneteskan Prinsip kesatuan ditunjukan dari pidato Habibie
air mata. Pada narasi cerita awal film Habibie & didepan audiens saat merencanakan proyek
Ainun terdapat unsur prestasi. Hal ini pesawat terbangnya. Pidato Habibie
ditunjukan dari kesuksesan Habibie menunjukan bahwa ia memiliki prinsip
menyelesaikan proyek rangkaian kereta apinya kesatuan. Kesatuan akan bangsa Indonesia
sekaligus menyelesaikan gelar S3. Habibie melalui presentasi mengenai industry strategis
mendapat pengkuan dari para tim yang berada yang ingin ia buat. Industri strategis seperti
di Jerman. pesawat, kereta api dan kapal container akan
Prinsip yang kedua ialah prestasi yang membuat orang-orang dengan mudah sehingga
ditunjukan dari capaian Habibie atas proyek tercapainya kesatuan di Indonesia.
rangkaian kereta apinya. Kesuksesan proyek Prinsip kesatuan pada alur tengah film
rangkaian kereta api membuat Habibie juga ditunjukan dari pidato Habibie dalam
memperoleh gelar doktor sekaligus mendapat mempresentasikan rencana proyek pesawat
pengakuan di Jerman. Prestasi yang ia capai terbangnya. Habibie dipanggil ke Indonesia
merupakan sebuah awal dari janji dia untuk untuk mewujudkan mimpinya membuat
membangun Indonesia. pesawat padahal sebelumnya Habibie sempat di
tolak karena industri Indonesia dianggap belum
44 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
perlu. Habibie memberikan presentasi
dihadapan audiens yang merupakan timnya. Scene menit 00:46:46 – 00:47:25
Scene menit 00:48:12 – 00:48:55

Habibie : “Saya harus kembali ke Indonesia


dan membangun sebuah rencana
Habibie : “Kita harus mengembangkan industri
strategis. Itu penting. Pesawat pekerjaan. Butuh waktu yang lama.
terbang, untuk menghubungkan antar Dan harus meninggalkan kamu”
pulau di Indonesia sebagai alat
Ainun : “Bukan meninggalkan. . ”
transportasi. Lalu kita juga
Habibie : “Ya tapi kamu akan repot
membutuhkan kereta api. Kapal-
mengurusi anak-anak. Saya gamau
kapal besar untuk perdagangan dan
ganggu pekerjaan kamu”
container serta menyalurkan barang-
Ainun : “Indonesia memanggilmu, pah.
barang antar pulau. Ini semua,
Bersyukurlah. Ini amanah yang
merupakan buatan anak bangsa
besar.
Indonesia. Kita manfaatkan mereka
Habibie : “Ya, ini saatnya”
kita buka potensi mereka, sebagai
generasi muda, meningkatkan
Prinsip ketiga yang muncul adalah prinsip
kualitas hidup rakyat Indonesia.”
kesamaan pada narasi cerita tengah film. Hal
Kesatuan akan bangsa Indonesia melalui tersebut ditunjukan dari dialog antar Habibie
presentasi mengenai industry strategis yang dan pengusaha Suhadi. Hal ini sebagai bentuk
ingin ia buat. Industri strategis seperti pesawat, adanya kesamaan bahwa setiap orang yang
kereta api dan kapal container akan membuat ingin mengikuti proyek harus mengajukan
orang-orang dengan mudah sehingga proposal atau mengikuti tender.
tercapainya kesatuan di Indonesia. Scene menit 01:00:39 – 01:01:06
Prinsip kepribadian dalam narasi cerita
tengah film Habibie & Ainun ditunjukan dari
sikap Ainun yang mengizinkan suaminya untuk
memenuhi panggilan negara. Habibie yang
ketika itu dipanggil ke Indonesia untuk
membuat pesawat, dengan rasa sedih harus
meninggalkan Ainun di Jerman bersama kedua
anaknya.
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 45
Habibie : “Ini (jam tangan) waktu itu ada yang industri penerbangan di Indonesia agar ia bisa
tertinggal. ” pulang untuk mengabdi pada Indonesia.
Suhadi : “Oh, ini tidak tertinggal. Ini memang
buat Bapak. ”
Scene menit 00:39:23 – 00:39:50
Habibie : “Saya tidak bisa terima. ”
Suhadi : “Kenapa tidak? Oh maafkan.
Memang ini belum, ga seberapa. ”
Habibie : “Pak Hadi begini, kalo Anda mau
mengikuti sesuatu, anda bisa
mengajukan saya proposal. Kalo
anda mau ikut proyek, anda bisa
mengikuti tender. ”

Scene menit 01:03:56 – 01:04:17


Habibie : “Kepada Yang Terhormat. Pengurus
Komando Industri Pesawat Terbang
di Indonesia.
Saya B. J Habibie telah
menyelesaikan pendidikan S3. Saya
ingin kembali ke Indonesia dan
mengabdikan diri saya membuat
pesawat terbang untuk Indonesia”

Suhadi : Jujur kedatangan saya kesini Lalu adanya prinsip nasionalisme yang
sebenernya saya ingin menawarkan terakhir pada alur tengah film ini adalah
sebuah kerjasama. Kerjasama
prestasi. Prestasi tersebut ditunjukan oleh
pengadaan bahan pesawat terbang
untuk IPTN. Saya bisa melihat bahwa Habibie dan anak-anak bangsa Indonesia
program bapak ini akan sukses dan pembuat pesawat. Pesawat yang mereka telah
menyumbang pembangunan bangsa
selesai dan sukses pada penerbangan
Indonesia. ”
Habibie : “Tapi saya sudah pernah bilang sama perdananya. Terlebih pesawat itu merupakan
anda, kalo anda mau, anda bisa ikut pesawat yang dibuatkan untuk Indonesia sendiri
tender. ” dan dibuat oleh anak-anak bangsa sendiri.
Prinsip nasionalisme prestasi atau
Keempat, di dalam narasi cerita tengah
penghargaan bagi seseorang untuk bangsanya.
film Habibie & Ainun ini adalah prinsip
Hal tersebut ditunjukan ketika wawancara
kebebasan. Hal ini ditunjukan dari ide Habibie
Habibie dengan media dalam prestasi Indonesia
untuk menyurati industri penerbangan
yang sedang membuat pesawat terbangnya
Indonesia agar ia bisa pulang untuk membuat
sendiri. Prestasi lainnya juga ketika pemberitaan
pesawat untuk Indonesia. Habibie yang ingin
mengenai penerbangan perdana pesawat N250
mengabdikan diri untuk membuat pesawat bagi
buatan Habibie. Penerbangan perdana pesawat
Indonesia. Habibie menuliskan surat untuk
N250 berhasil dan sukses yang membuat
46 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
Habibie menjadi orang pertama yang membuat Nasionalisme dalam narasi cerita akhir
pesawat bagi Indonesia. film Habibie Ainun meliputi prinsip kesatuan
Scene menit 01:05:37 – 01:05:54 dan kepribadian. Prinsip kesatuan dalam alur
akhir ini di tunjukan dalam percakapan antara
Habibie dengan Ainun di hangar tempat
pesawat N250. Habibie mengatakan bahwa
pesawat ini nantinya akan bisa menghubungkan
dan manyatukan pulau-pulau di Indonesia.
Pada narasi cerita akhir cerita film
Habibie & Ainun terdapat prinsip nasionalisme
Wartawan : “Jadi Indonesia sudah bisa bikin yang terkandung yaitu prinsip kesatuan. Prinsip
pesawat sendiri ya Pak?”
ini ditunjukan oleh dialog Habibie dengan
Habibie : “Ya ini begini ya. Ini bukan
sekedar lagi kami bisa membuat Ainun tentang manfaat pesawat yang ia buat
sendiri. Ini sudah mampu untuk untuk masa depan Indonesia.
membuat pesawat sendiri. Ini kan
Scene menit 01:28:43 – 01:29:
sudah menjadi bukti. Yang paling
penting adalah anda bisa lihat
sendiri ini, dikerjakan oleh anak-
anak bangsa Indonesia”

Scene menit 01:10:49 – 01:11:35

Habibie : “17 ribu pulau Ainun. 17 ribu. Kamu


bisa bayangkan bagaimana kalau
pesawat ini kemudian
menghubungkan seluruh bagian
Indonesia. Murah, aman, akan
VO berita : “Terbayar sudah kerja keras anak- banyak infrastruktur yang bisa
anak bangsa kita menyaksikan berkembang, ekonomi yang mekar,
penerbangan pesawat N250 ini. bangsa ini bisa menjadi bangsa yang
Sekarang bangsa Indonesia mandiri. Tapi mereka tidak pernah
mempunyai pesawat terbang percaya.
sendiri. Kita sudah bisa
membuktikan pada dunia bahwa Selanjutnya prinsip nasionalisme yang
anak-anak bangsa Indonesia sudah terjadi di dalam alur akhir adalah prinsip
mampu membuat pesawat sendiri” kepribadian. Hal ini ditunjukan dari sikap
Habibie yang teguh akan pendiriannya. Habibie
rela untuk tidak tidur karena tanggung jawabnya
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 47
sebagai presiden. Pada tahun 1999 merupakan prestasi. Prinsip kepribadian ditunjukan dari
tahun yang berat bagi Indonesia karena pada sikap seorang Habibie yang berjuang melawan
saat itu Timor Timur melepaskan diri dari sakit namun bersumpah dan tetap berjanji untuk
Indonesia. Sehingga Habibie mengerahkan membangun Indonesia. Habibie menuliskan
seluruh tenaga dan pikirannya untuk sebuah sumpah dan janjinya disebuah kertas
menyelesaikan masalah yang terjadi. hingga Habibie meneteskan air mata. Prinsip
Pada narasi cerita akhir film Habibie & prestasi pada narasi cerita alur awal, ditunjukan
Ainun terdapat prinsip kepribadian. Hal ini dari kesungguhan Habibie dalam mengerjakan
ditunjukan oleh sikap Habibie yang selalu tidur proyek yang akan membawa dia meraih gelar
larut malam untuk mengerjakan pekerjaannya. doktor. Kesuksesan proyeknya tersebut
Scene menit 01:23:27 – 01:25:33 membuat Habibie di akui di Jerman. Dengan
gelar tersebut Habibie akan lebih mudah untuk
kembali ke Indonesia dan membangun
Indonesia.
Berdasarkan narasi cerita tengah film,
film Habibie & Ainun mengandung seluruh
prinsip nasionalisme yaitu kesatuan,
kepribadian, kesamaan, kebebasan dan prestasi.
Habibie : “Saya harus buat analisa penting.
Prinsip kesatuan ditunjukan dari pidato Habibie
Kamu bisa tidur lebih dulu”
Ainun : “Pah. . pah!” saat akan mempresentasikan rencana pekerjaan
Habibie : “Sebentar mah” pesawat terbangnya. Dalam pidato tersebut
Ainun : “Du bist nie Superman” Habibie menyampaikan mengenai manfaat
Habibie : ”Ya tapi ini harus segera saya
industri strategis yaitu untuk menghubungkan
selesaikan, tidak bisa ditunda lagi.
Saya harus segera temukan dan menyatukan pulau-pulau di Indonesia.
solusinya” Prinsip kedua yaitu prinsip kesamaan
ditunjukan dari percakapan antara Habibie dan
SIMPULAN
pengusaha Suhadi. Habibie mengatakan kepada
Film Habibie & Ainun merupakan Suhadi bahwa jika ingin mengikuti proyek,
sebuah film yang mengandung prinsip Suhadi bisa mengajukan proposal seperti yang
nasionalisme yang dikemukakan menurut lain. Prinsip ketiga yaitu prinsip kepribadian
Sartono Kartodirjo. Prinsip nasionalisme yang ditunjukan oleh sikap Habibie yang
tersebut antara lain kesatuan, kebebasan, menolak uang suap dari pengusaha Suhadi.
kesamaan, kepribadian dan prestasi. Pada saat itu Habibie menolak hadiah berupa
Berdasarkan narasi cerita awal film, film uang satu koper yang diberikan oleh Suhadi.
Habibie & Ainun mengandung prinsip Prinsip selanjutnya ialah prinsip kebebasan,
nasionalisme yaitu prinsip kepribadian dan Habibie menuliskan surat untuk pemerintah
48 NASIONALISME DALAM NARASI CERITA FILM
(ANALISIS NARASI TZVETAN TODOROV PADA FILM HABIBIE & AINUN)
Indonesia bahwa ia siap untuk mengabdikan gambaran dari realita sosial yang ada di
dirinya membangun Indonesia. Habibie masyarakat sehingga diharapkan dengan mudah
melakukan kebebasan berpendapat dengan mengkaitkan antara fakta dan teori yang ada.
menuliskan surat kepada pemerintah. Prinsip Pada bidang Praktis, film yang mengandung dan
yang terakhir yang ada dalam narasi cerita bertemakan nasionalisme seperti film Habibie
tengah film yaitu prestasi. Prestasi ditorehkan & Ainun merupakan sebuah film yang cukup
Habibie dan anak-anak bangsa lainnya saat menarik karena selain bisa membuat penonton
berhasil dan sukses membuat pesawat terbang. terhibur, film ini juga bisa meningkatkan
Berdasarkan narasi cerita akhir film, film nasionalisme yang ada di dalam diri. Struktur
Habibie & Ainun mengandung prinsip narasi yang digunakan juga menunjukan bahwa
nasionalisme yaitu prinsip kesatuan dan film Habibie & Ainun memiliki narasi yang
kepribadian. Prinsip kesatuan ditunjukan dari cenderung sama bagimana keteraturan awal
percakapan Habibie dengan Ainun di hangar pada narasi akan kembali juga ke dalam
pesawat IPTN Bandung. Habibie mengatakan keteraturan awal. Untuk para sineas perfilman,
hal yang sama sewaktu ia berpidato saat film Habibie & Ainun bisa menjadi contoh
merencanakan proyek pesawat terbangnya. bagaimana sebuah film bisa menghibur dan
Bahwa pesawat ini nantinya bisa memberi manfaat yang bisa mencerahkan bagi
mempersatukan Indonesia, dan Indonesia akan penontonnya.
menjadi bangsa yang mandiri. Lalu, prinsip
kepribadian ditunjukan oleh sikap Habibie yang DAFTAR PUSTAKA
tidak tidur demi mengerjakan pekerjaannya Abdulgani, Roeslan. 2002. Nasionalisme Asia.
sebagai presiden. Habibie bekerja semalam Jakarta: Prapantja
suntuk untuk menganalisis masalah yang terjadi Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika
pada saat itu. Komunikasi. Bandung: Penerbit Remadja
Adapun saran dari peneliti, diharapkan Karya
peneliti selanjutnya untuk terus mengkaji Eriyanto. 2014. Analisis Naratif: Dasar-dasar
penelitian tentang analisis pada media massa dan penerapannya dalam Analisis Teks
khususnya film baik menggunakan metode Berita Media. Jakarta: Kencana Prenada
analisis narasi maupun analisis lainnya untuk Media Group.
menambah referensi bagi penelitian bagi studi Frederick Hertz, 2004. Nationality In History
media. Penggunaan film sebagai media and Politics (1944). City Central Library,
penelitian dikarenakan sebuah film merupakan Hyderabad, No. 82869
sebuah perpaduan audio visual yang mudah Film Indonesia. 2016. Data Penonton. Diakses
dimengerti dan menarik untuk menyampaikan dari situs
sebuah informasi. Film juga merupakan sebuah
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 37-49 49
http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2 Senova, Annisa. 2012. Literasi Media
016. Pada tanggal 27 September 2016. Sebagai Strategi Komunikasi Tim
Gill Branston and Roy Stafford. 2003, The Sukses Relawan Pemenangan
Media Student’s Book Pemilihan Presiden Jokowi Jk Di
Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi
Sosial dalam Metodologi Penelitian 4. 2. Diakses dari
Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/vi
Utama. ew/7411
Pratista, Himawan, 2008. Memahami Film. Sobur, Alex. 2014. Ensiklopedia Komunikasi.
Yogyakarta: Homerian Pustaka. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Komunikasi. Bandung: Remaja Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya Sutadi, Heru. 2009. Sejarah Perkembangan
Film Indonesia. Diakses dari
http://herusutadi.blogdetik.com/2009/10/
12/sejarah-perkembangan-film-
indonesia/. Pada tanggal 27 September
2016

Anda mungkin juga menyukai