u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 341 PK/Pdt/2017
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu berikut dalam perkara :
1. PT. KERETA API (Persero) DIVISI REGIONAL I
In
A
SUMATERA UTARA-ACEH, berkedudukan di Jalan Prof.
H.M. Yamin, S.H., Nomor 14, Medan;
ah
lik
Kemerdekaan Nomor 1, Bandung;
Keduanya diwakili oleh Dody Budiawan, selaku Direktur Aset
am
ub
Tanah dan Bangunan PT Kereta Api Indonesia (Persero), dalam
hal ini memberi kuasa kepada M. Yunan Lubis, S.H., M.H., dan
ep
kawan, Para Advokat pada Kantor Hukum Lubis & Lubis Law
k
si
Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
I, II/ Tergugat I, II/Terbanding I, II;
ne
ng
L a w a n:
SULTAN DELI dalam hal ini diwakili oleh PEMANGKU
do
gu
lik
ub
Penggugat/Pembanding;
ah
D a n:
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
R
III/Tergugat III/Terbanding III;
si
Mahkamah Agung tersebut;
ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I, II/ Tergugat I, II/Terbanding I, II
do
gu telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah
Agung Nomor 2113 K/Pdt/2013 tanggal 23 Desember 2013 yang telah
In
A
berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan
Kembali dahulu Termohon Kasasi/Penggugat/ Pembanding dan Turut Termohon
ah
lik
posita gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah Sultan Deli Ke-XIV yang diangkat/dinobatkan/
am
ub
ditabalkan di Istana Maimun pada tanggal 22 Juli 2005 bertepatan dengan 15
hari bulan Jumadil Akhir 1426 H sebagaimana tersebut dalam Surat Cindra
ep
Tabalan oleh Datuk Empat Suku, yakni:
k
a. Kepala Urung Sepuluh Dua Kuta, meliputi daerah Hamparan Perak dan
ah
sekitarnya;
R
si
b. Kepala Urung Serbanyaman, meliputi daerah Sunggal dan sekitarnya;
c. Kepala Urung Suka Piring, meliputi Kota Medan Lama, Kampung Baru
ne
ng
dan sekitarnya;
d. Kepala Urung Senembah, meliputi daerah Patumbak dan sekitarnya;
do
gu
berwenang sebagai Kepala Adat dan Agama dilingkungan Masyarakat Adat Deli,
seperti sebagai Kepala Adat, Penggugat berwenang mengatur peruntukan
ah
lik
ub
sekitar tahun 1800-an, oleh Sultan Deli yang bertindak untuk dan atas nama
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa salah satu akte van concessie yang ditandatangani oleh Sultan Deli
R
dengan Perusahaan Belanda adalah akte van concessie mabar deli toewa
si
contract tanggal 11 Juni 1870 dan disempurnakan pada tanggal 7 November
ne
ng
1874, perjanjian mana merupakan kelanjutan dari kontrak yang sebelumnya
antara Sultan Deli, Mahmud Perkasa Alam, dengan Van Mach pada tanggal
12 Desember 1966, Nienhuijs dan Ferdinand Heinrich Friedrichs pada
do
gu tanggal 21 Januari 1868 dan Michalssky pada tanggal 4 Desember 1869 dan
saat itu Sultan Deli memberikan Kuasa kepada Onderneming Belanda i.c.
In
A
Kongsi Deli Maatschaappij guna memanfaatkan tanah-tanah tersebut untuk
perkebunan selama 75 atau 90 tahun yang mulai berlaku sejak perjanjian
ah
lik
concessie tersebut telah berakhir pada tanggal 7 November 1964;
5. Bahwa dalam mendukung kegiatan Perusahaan Perkebunan Belanda
am
ub
tersebut pihak Onderneming Belanda (Deli Maatchappij), membentuk Unit
Usaha Angkutan Kereta Api dengan nama Perusahaan Nv. Deli Spoorweg
ep
Maatschappij (Nv. DSM), lalu disepakati kemudian oleh Penggugat dengan
k
si
Mashappij (yaitu tanah dengan pinjam pakai untuk rel jalan kereta api,
pertapakan kantor dan perumahan karyawan) yang dituangkan dalam suatu
ne
ng
do
gu
lik
oleh Nv. Deli Spoorweg Maatschappij (Nv. DSM) jika tidak diperuntukkan
lagi guna untuk peruntukan perkeretaapian baik untuk perkantoran
m
ub
kereta api maupun jalur rel kereta api maka akan dikembalikan kepada
Sultan Deli selaku pemegang hak atas nama Masyarakat Adat Deli, dan
ka
ng
pada ketika itu kepada Pemerintah Belanda adalah NV. Deli Spoorweg
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Maatchappij selaku pihak yang menyewa tanah-tanah adat Kesultanan
R
Deli tersebut;
si
c. Dalam pengoperasian perkeretaapian NV. Deli Spoorweg Maatschappij
ne
ng
Keluarga Besar Kesultanan Deli juga mendapatkan fasilitas-fasilitas
khusus seperti tidak membayar (gratis) jika berpergian menggunakan
jasa kereta api, mendapatkan bea siswa dan (hal itu berlangsung tidak
do
gu hanya pada masa pemerintahan Belanda tetapi juga ketika Indonesia
telah merdekapun keistimewaan-keistimewaan perolehan fasilitas-
In
A
fasilitas itu masih diperoleh keluarga Besar Kesultanan Deli) sampai
pada sekitar tahun 1946, dan setelah itu tidak lagi diberikan;
ah
lik
pakaikan kepada Deli Spoorweg Matchappij hanyalah berstatus sebagai
pinjaman dan bukan sebagai pemilik sebab hak yang diberikan kepada
am
ub
Deli Spoorweg Maatschappij adalah Hak Eigendom Verponding yaitu hak
pakai atas tanah di atas hak orang lain;
ep
7. Bahwa setelah Indonesia Merdeka maka seluruh perusahaan-perusahaan Asing
k
si
undang-undang tersebut dijelaskan yang dinasionalisasi adalah perusahaan-
perusahaan Belanda atau perusahaan sesuatu milik Badan Hukum bukan tanah-
ne
ng
do
gu
lik
ub
saat ini menjadi PT. Kereta Api (Persero) i.c. Tergugat I dan II;
9. Bahwa seiring dengan proses nasionalisasi pengambil alihan NV. Deli
ka
dengan Nv. Deli Spoorweg Maatschappij (NV. DSM) juga berikut diambil alih
R
dan dikuasai oleh Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) saat itu dan
es
sekarang menjadi PT. Kereta Api (persero) ic. Tergugat I dan II, tanpa terlebih
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum tetap melekat pada tanah/lahan tersebut sesuai dengan asas hukum
R
perdata tentang hak-hak yang mengenal asas Zaaksgevol (droit de suit) yakni
si
hak keperdataan tetap melekat dan mengikuti dimana benda itu berada;
ne
ng
10. Bahwa hak adat/ulayat tetap ada selama masyarakat pemilik dan pendukung hak
tersebut masih ada, oleh karena Masyarakat Adat Deli merupakan salah satu suku
bangsa yang menghiasi khasanah kemajemukan bangsa Indonesia yang masih
do
gu tetap memelihara adat dan budayanya dengan segala pranata sosialnya;
11. Bahwa tanah consessie Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) sebagaimana
In
A
dimaksud dalam consessie Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) telah berakhir
pada tahun 2002, sekalipun consessie tersebut telah berakhir, namun tanah-
ah
lik
consessie Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) harus dikembalikan Tergugat I
dan II kepada Penggugat;
am
ub
12. Bahwa sebelumnya NV. Deli Spoorweg Maatschappij (NV. DSM) yang pada
saat itu sebagai Administrateurnya Ir. A. Baron Van Styrum telah pernah
ep
mengembalikan sebagian tanah Penggugat, yang termasuk tanah yang
k
(NV. DSM);
R
si
13. Bahwa penyerahan tanah yang dilakukan Ir. A. Baron Van Styrum sebagai
Administrateur NV. Deli Spoorweg Maatchappij (NV. DSM) pada Penggugat
ne
ng
do
gu
atau PT. Kereta Api (Persero) .c. Tergugat I dan II hanyalah berstatus sebagai
peminjam dan bukan sebagai pemilik hak atas tanahnya;
14. Bahwa setelah Indonesia merdeka juga NV. Deli Spoorweg Maatschappij (NV.
In
A
lik
ub
toewa eks consessie Penggugat dengan NV. Deli Spoorweg Maatschappij (NV.
DSM) sekarang PT. Kereta Api (Persero) ic. Tergugat I dan II tersebut yang tidak
ka
dikembalikan pada Penggugat yakni sebidang tanah seluas lebih kurang 4 (empat)
ep
hektar yang terletak di Jalan Bundar, Kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru,
ah
Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, berbatas sebelah Utara, Timur, Barat dan
R
16. Bahwa saat ini tanah tersebut diatas sudah tidak lagi digunakan untuk
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dituangkan dakam hak Eigendom Verp Nomor 33 Seb dan No. 9 masing-
R
masing tertulis atas nama Het Government Van Ned. Indie, dimana NV. Deli
si
Spoorweg Maatschappij (NV. DSM) dan sesuai dengan Perjanjian Kontrak
ne
ng
tanggal 1 Maret 1912 Tergugat I, II dan III berkewajiban untuk mengembalikan
tanah tersebut karena telah habis masa kontraknya, dan apabila tidak lagi
digunakan sesuai dengan peruntukannya, kepada Penggugat;
do
gu 17. Bahwa meskipun masa waktu pemakaian tanah objek perkara telah berakhir pada
tahun 2002 dan peruntukannya juga tidak untuk kepentigan NV. Deli Spoorweg
In
A
Maatschappij (NV. DSM) sekarang PT. Kereta Api (Persero), Tergugat I, II dan III
tidak juga mengembalikan tanah tersebut kepada Penggugat, maka Perbuatan
ah
lik
janji) yang mengakibatkan Penggugat dirugikan;
18. Bahwa Penggugat sebagai yang berhak atas tanah terperkara telah
am
ub
memperingatkan Tergugat I, II dan III akan tetapi Tergugat-Tergugat tidak
meresponnya, karena itu sudah sulit diharapkan penyelesaian konflik diluar
ep
pengadilan, harapan Penggugat Pengadilanlah yang dapat menyelesaikan
k
permasalahan ini;
ah
19. Bahwa secara hukum perbuatan Tergugat I, II dan III yang tidak
R
si
mengembalikan tanah tersebut kepada Penggugat, adalah perbuatan
wanprestasi yang mengakibatkan Penggugat dirugikan, sebagai berikut:
ne
ng
a. Kerugian materiil:
Harga tanah terperkara ± Rp3.000.000,00/m² x 4 Ha =
do
gu
lik
ub
20. Bahwa dengan demikian jumlah seluruh kerugian materil dan moril Penggugat
ep
21. Bahwa untuk menjamin efektifitas gugatan Penggugat tidak hampa adanya
R
maka, adalah wajar dan beralasan hukum untuk meletakkan Sita Jaminan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
22. Bahwa Penggugat menaruh sangka pada Tergugat-Tergugat tidak dengan
R
sukarela memenuhi putusan Pengadilan ini, oleh karena itu maka dimohonkan
si
agar Tergugat-Tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
ne
ng
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) perhari untuk setiap keterlambatan
Para Tergugat-Tergugat memenuhi/melaksanakan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
do
gu 23. Bahwa oleh karena alas hak Penggugat atas tanah terperkara didukung
authentik maka adalah wajar apabila dimohonkan agar pengadilan
In
A
menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta meskipun ada
perlawanan, (uit voorbaar bij voerraad);
ah
lik
Pengadilan Negeri Medan agar memberikan putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
am
ub
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I, II dan III sebagai perbuatan wanprestasi
ep
(cidera janji);
k
si
hak kelola Penggugat;
5. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk mengosongkan tanah terperkara dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
upaya hukum meskipun ada verzet, banding ataupun kasasi (uitvoerbaar bij
ep
voorraad);
ah
9. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat-
R
Tergugat;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat, Tergugat I, II
R
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
si
Gugatan Error In Persona:
ne
ng
a. Bahwa Penggugat tidak mempunyai hak untuk menggugat (diskualifikasi in person):
Bahwa berdasarkan gugatan yang diajukan Penggugat gugatan didasarkan
kepada perjanjian yang dibuat oleh Sultan Deli dengan perusahaan Belanda
do
gu pada tanggal 11 Juni 1870 yang disempurnakan tanggal 7 November 1874
yang disebut Akte Concessie Mabar Deli Toewa Contract dan perjanjian antara
In
A
Sultan Deli dengan NV. Deli Spoorweg Maatschappij (NV.DSM) pada tanggal 1
Maret 1912 yang disebut Conseesie Deli Spoorweg Maatschappij (DSM);
ah
lik
berkedudukan sebagai raja yang memerintah di Kerajaan Deli yang memiliki
kedaulatan sebagai suatu kerajaan/Negara. Tanah-tanah yang diperjanjikan
am
ub
dalam kedua perjanjian tersebut merupakan tanah Kerajaan Deli. Seiring
dengan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Kerajaan Deli yang
ep
memiliki pemerintahan dan kedaulatan sebagai suatu negara menjadi hapus
k
si
Oleh karena tanah terperkara dikuasai oleh Deli Spoorweg Maatschappij
(DSM) maka berdasarkan Undang Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang
ne
ng
do
gu
Bahwa oleh karena Penggugat hanya sebagai kepala Adat dan Agama
dilingkungan masyarakat Adat Deli sebagaimana disebutkan dalam gugatan,
ah
lik
ub
tindakan untuk dan atas nama masyarakat Adat Deli merupakan tindakan
ep
Bahwa berdasarkan Pasal 1340 BW, perjanjian yang dibuat oleh Sultan Deli
M
ng
baik Akte Concessie Mabar Deli Toewa Contract maupun Conseesie Deli
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Spoorweg Maatschappij (DSM) hanya mengikat kepada Sultan Deli dengan
R
NV. Spoorweg Maatschappij (DSM) saja sedangkan Tergugat I dan II tidak
si
ikut dalam perjanjian tersebut. Adanya tanah terperkara dibawah penguasaan
ne
ng
dan menjadi milik Tergugat II karena berdasarkan peraturan perundang
undangan yang dibuat oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia;
Dengan demikian Tergugat I dan II tidak dapat ditarik sebagai Tergugat dalam
do
gu perkara ini;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas gugatan haruslah dinyatakan tidak
In
A
dapat diterima;
2. Gugatan Obscuur Libel:
ah
lik
Bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan Tergugat I, II dan III
melakukan wanprestasi akan tetapi yang terjadi in concreto secara realistis
am
ub
adalah perbuatan melawan hukum.
Hal tersebut dapat dilihat dari poin 9 hal 4 posita gugatan yang menyatakan
ep
sebagai berikut:
k
si
menjadi objek consessie antara Kesultanan Deli dengan NV. Deli Spoorweg
Maatschappij (DSM) juga berikut diambil alih dan dikuasai oleh Perusahaan
ne
ng
Negara Kereta Api (PNKA) saat itu dan sekarang menjadi PT. Kereta Api
(Persero) ic. Tergugat I dan II tanpa terlebih dahulu menyelesaikan hak-hak
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
R
1. Gugatan Error in Persona:
si
Bahwa berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1338 KUHPer
ne
ng
disebutkan bahwa "semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya", dengan ada ketentuan
tersebut, maka akte van concessie yang dijadikan dasar oleh Penggugat untuk
do
gu menggugat hanya berlaku kepada para pihak yang. ikut dalam perjanjian (dalam
hal ini akte van concessie). Oleh karena itu, tidak tepat apabila Penggugat
In
A
menggugat Tergugat III didasarkan atas wanprestasi terhadap sebuah perjanjian
yang Tergugat III bukan sebagai pihak dalam perjanjian dimaksud;
ah
Oleh karena itu, gugatan yang diajukan Penggugat tidak memenuhi syarat dan
lik
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) serta Tergugat III
tidak dapat dijadikan pihak dalam perkara a quo, sehingga Tergugat III harus
am
ub
dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo.
2. Gugatan Tidak Jelas dan Kabur (obscuur libel):
ep
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah tidak jelas dan kabur,
k
si
- Angka 5 yang menyatakan bahwa menghukum Tergugat III untuk
mengosongkan tanah terperkara dan mengembalikannya kepada Penggugat
ne
ng
dalam keadaan baik dan kosong tanpa dibebani satu hak apapun juga;
- Angka 6 yang menyatakan bahwa menghukum Tergugat III secara tanggung
do
gu
lik
(sepuluh juta rupiah) setiap hari, setiap keterlambatan Tergugat III lalai
melaksanakan isi putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
m
ub
Petitum tersebut tidak beralasan karena Tergugat III bukan pihak dalam
perjanjian, sehingga tidak pernah melakukan wanprestasi. Oleh karena itu,
ka
tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) serta Tergugat III tidak dapat
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1959 tentang Pokok-
R
Pokok Pelaksanaan Undang Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda (PP
si
Nomor 2/1959) bahwa proses nasionalisasi perusahaan Belanda dilakukan
ne
ng
melalui Badan/Panitia Penampung Perusahaan Badan Nasionalisasi
Perusahaan Belanda, disamping itu, dalam PP Nomor 2/1959 diatur
pembentukan panitia penetapan ganti kerugian yang terdiri dari wakil
do
gu Kementerian Kehakiman dan Wakil Kementerian Keuangan;
Atas uraian tersebut, maka gugatan ini menjadi tidak sempurna karena tidak
In
A
memasukkan pihak-pihak sebagaimana disebutkan dalam PP Nomor 2/1959,
sehingga gugatan ini harus dinyatakan tidak dapat diterima (lihat Yurisprudensi
ah
Mahkamah Agung Nomor 1424 K/Sip/1975 tanggal 8 Juni 1976 yang menyatakan
lik
bahwa tidak dapat diterima gugatan ini adalah karena ada kesalahan formil
mengenai pihak yang seharusnya digugat akan tetapi belum digugat”);
am
ub
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
371/Pdt.G/2010/PN.Mdn. tanggal 6 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
ep
Dalam Eksepsi:
k
seluruhnya;
R
si
Dalam Pokok Perkara:
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ne
ng
do
gu
diwakili oleh Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Al’haj gelar
Tengku Rajamuda Deli, semula sebagai Penggugat;
ah
lik
ub
Dalam Eksepsi:
ep
- Menyatakan Eksepsi Tergugat I, II, dan III/Para Terbanding tidak dapat diterima;
ah
ng
perbuatan wanprestasi;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan bahwa tanah sengketa adalah tanah persekutuan masyarakat
R
adat Deli, yang penguasaan dan peruntukannya berada dibawah kekuasaan
si
dan hak kelola Penggugat/Pembanding;
ne
ng
4. Menghukum Tergugat I, II, dan III/Para Terbanding supaya mengosongkan
tanah sengketa dan menyerahkannya kepada Penggugat/Pembanding dalam
keadaan baik dan kosong tanpa dibebani satu hak apapun juga;
do
gu 5. Menghukum Tergugat I, II, dan III/Para Terbanding secara tanggung renteng
membayar ganti rugi secara materiil kepada Penggugat/Pembanding sebesar
In
A
Rp500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah) terhitung sejak tahun 2002 sampai
dengan tanah sengketa dikosongkan dan diserahkan kepada Penggugat/
ah
Pembanding;
lik
6. Menghukum Tergugat I, II, dan III/Para Terbanding secara tanggung renteng
supaya membayar uang paksa sebesar Rp1.000.000.00 (satu juta rupiah)
am
ub
setiap hari keterlambatan mengosongkan dan menyerahkan tanah sengketa
kepada Penggugat/Pembanding terhitung sejak putusan perkara ini
ep
berkekuatan hukum tetap;
k
supaya membayar biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan, yang untuk
R
si
pengadilan tingkat banding ditetapkan sebesar Rp150.000.00 (seratus lima
puluh ribu rupiah);
ne
ng
do
gu
lik
(BUMN) tersebut;
2. Menghukum Para Pemohon Kasasi/Tergugat I, II, III/Para Terbanding untuk
m
ub
hukum tetap tersebut, yaitu Putusan Mahkamah Agung Nomor 2113 K/PDT/2013
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 19 Juli 2016
R
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor
si
18/PK/PM/PDT/2016/PN/Mdn. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
ne
ng
Medan, permohonan mana disertai dengan memori peninjauan kembali yang
memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut
pada tanggal itu juga;
do
gu Bahwa memori peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan
Kembali dahulu Pemohon Kasasi I, II/ Tergugat I, II/ Terbanding I, II tersebut telah
In
A
diberitahukan kepada Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi/Penggugat/Pembanding pada tanggal 13 Desember 2016;
ah
lik
Kasasi/Penggugat/Pembanding mengajukan tanggapan memori peninjauan
kembali di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 19 Desember 2016;
am
ub
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
ep
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh
k
si
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I, II/ Tergugat I, II/ Terbanding I, II
dalam memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:
ne
ng
do
gu
huruf “b” Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, yang
ah
lik
ub
“b” apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bukti PK-01:Kontrak Politik (Contract Tussen) antara Pemerintah Hindia
R
Belanda dan Zelfbestuur (Swapraja) “DELI” tanggal 16 Juni 1938.
si
(Terlampir Kontrak Politik tsb dan Terjemahannya);
ne
ng
Ini membuktikan bahwa Kesultanan Deli pada zaman Hindia
Belanda adalah Kerajaan yang mempunyai pemerintahan sendiri
(Swapraja/Zelfbestuur) di bawah Pemerintahan Hindia Belanda.
do
gu Jadi bukan Masyarakat Hukum Adat sebagaimana didalilkan oleh
Penggugat (Sultan Deli) di dalam surat gugatan;
In
A
Jadi status hukum Sultan Deli sebagai Kepala Adat yang diangkat
secara adat pada tanggal 22 Juli 2005 (Cq. Penggugat Perkara
ah
lik
Kepala Pemerintah Swapraja yang diangkat berdasarkan kontrak
politik tanggal 16 Juni 1938 (yang diatasnamakan oleh Penggugat
am
ub
perkara a quo);
Bukti PK-02 : Peraturan Swapraja (Zelfbestuur Regellen) 1938.
ep
Peraturan Swapraja 1938 ini adalah dasar hukum yang harus ditaati
k
si
satunya adalah Kesultanan Deli). Sultan atau Raja tidak diangkat oleh
Kepala Adat seperti halnya pengangkatan Penggugat dalam perkara
ne
ng
do
gu
Jadi status hukum Sultan Deli sebagai Kepala Adat yang diangkat
secara adat pada tanggal 22 Juli 2005 (Cq. Penggugat Perkara a
quo), tidak sama dengan status hukum Sultan Deli sebagai
In
A
lik
perkara a quo);
Bukti PK-03: Peraturan Swapraja (Zelfbestuur Regellen) 1927,
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jadi status hukum Sultan Deli sebagai Kepala Adat yang diangkat
R
secara adat pada tanggal 22 Juli 2005 (Cq. Penggugat Perkara a quo),
si
tidak sama dengan status hukum Sultan Deli sebagai Kepala
ne
ng
Pemerintah Swapraja yang diangkat berdasarkan kontrak politik tanggal
16 Juni 1938 (yang diatasnamakan oleh Penggugat perkara a quo);
B. Novum Kelompok B terdiri dari Bukti PK – 04, 05, 06 dan 07 sbb:
do
gu Bukti PK-04 :Definisi Swapraja, Menurut Prof. Boedi Harsono adalah:
“Swapraja adalah suatu wilayah pemerintahan yang merupakan
In
A
bagian dari Hindia Belanda, yang kepala wilayahnya (dengan
sebutan Sultan, Sunan, Raja dan sebagainya) berdasarkan
ah
lik
menyelenggarakan pemerintahan sendiri (dalam indische
staatsregeling 1855 Pasal 21 disebut : zelfbestuur) di wilayah
am
ub
yang bersangkutan, masing-masing berdasarkan perjanjian
tersebut serta adat istiadat daerahnya masing-masing yang
ep
beraneka ragam”;
k
si
zelfbestuur karena terikat Kontrak Politik dengan pemerintah
Hindia Belanda. Jadi Sultan Deli pada zaman Hindia Belanda
ne
ng
do
gu
Swapraja atau bekas Swapraja yang masih ada, pada waktu mulai
berlakunya undang-undang ini hapus dan beralih kepada Negara”
ah
lik
ub
Novum ini lebih mempertegas lagi bahwa sejak UUPA berlaku, maka
ep
Bukti PK-07 :Surat BPN kepada Sultan Kasepuhan Cirebon Nomor 400-1581
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasepuhan Cirebon yang sudah hapus sesuai dengan penjelasan
R
BPN dalam Surat yang menjadi Bukti Novum ini. Hal yang sama
si
berlaku juga terhadap tanah-tanah Kesultanan Deli;
ne
ng
C. Novum Kelompok C, terdiri dari Bukti PK – 08, dan 09 sbb :
Bukti PK-08 Bukti Penggugat P-12, (yang disampaikan Penggugat di tingkat
Pengadilan Negeri). Bukti cacat hukum karena antara judul dan
do
gu isinya tidak sama. Padahal bukti ini adalah dasar hukum Hakim
Banding untuk menyatakan Tergugat/Terbanding PT Kereta Api
In
A
(Persero) melakukan wanprestasi.,
Bukti P-12 ini yang dijadikan oleh Judex Facti (Pengadilan
ah
lik
melakukan wanprestasi. Padahal seharusnya Bukti P-12 ini
harus dikesampingkan, karena selain tidak ada aslinya, juga
am
ub
cacat hukum disebabkan antara Judul Bukti dan Isinya tidak
sama. Judul Bukti P-12 adalah “Acta van Concessie Mabar Deli
ep
Toewa Contract” sedangkan Isinya adalah Catatan mengenai
k
si
Bukti PK-09 Anggaran Dasar N.V. DSM,
ne
ng
do
gu
didalilkan dalam surat gugatan, karena DSM baru “lahir” tahun 1883;
D. Novum Kelompok D terdiri dari Bukti PK – 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 sbb :
ah
lik
ub
(Nomor 57);
ka
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Novum ini membuktikan bahwa Grondkaart diakui oleh Pemerintah
R
sebagai Bukti Pemilikan PERUMKA (sekarang PT KAI) atas tanah-
si
tanah yang berasal dari nasionalisasi. Hal ini ditegaskan dalam surat
ne
ng
Menteri Keuangan kepada Menteri Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Nomor S-11/mk.16/1994 tanggal 24
Januari 1995;
do
gu Bukti PK-12 Overzichkaart Emplacement (Syasiun) Pulu Brayan,
Novum ini membuktikan bahwa stasiun (emplacement) tersebut milik
In
A
NV. DSM termasuk tanah objek sengketa (distabilo hijau) yang
terdapat di tengah emplacement tersebut;
ah
lik
Membuktikan bahwa stasiun (emplacement) tersebut milik NV. DSM
termasuk Tanah Objek Sengketa (distabilo hijau);
am
ub
Bukti PK-13 Jaringan Pipa Air (Water –Leidingen) Emplacement (Syasiun) Pulu
Brayan’
ep
Membuktikan bahwa stasiun (emplacement) tersebut milik NV.
k
si
Bukti PK-14 Peta Selokan Dan Jalan Emplacement (Syasiun) Pulu Brayan,
Membuktikan bahwa stasiun (emplacement) tersebut milik NV.
ne
ng
do
gu
Bukti PK-15 Peta Selokan Dan Jalan (Slooten En Wegen) Emplacement Pulu
Brayan,
Novum ini membuktikan bahwa tanah Objek Sengketa (di stabilo
In
A
hijau) adalah milik N.V. DSM dan berada di dalan area tanah milik
NV. DSM di Stasiun (Emplacement) Pulu Brayan;
ah
lik
Bukti PK-16 Peta Tanah Pt. Kai Di Emplacement (Stasiun) Pulu Brayan (Tanda
Kuning) Tahun 2016;
m
ub
ini.
R
E. Novum Kelompok E, terdiri dari Bukti PK –17, 18, 19, 20, dan 21 sbb:
es
ng
Kereta Api (N.V. DSM), PP Nomor 2 Tahun 1959 bahwa yang dinasionalisai
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
meliputi semua kekayaan, dan Undang Undang Nomor 86 Tahun 1958
R
tentang Nasionalisai;
si
Membuktikan proses nasionalisasi perusahaan Kereta Api Belanda NV.
ne
ng
Delispoorweg Maatschappij telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Bukti PK-18 Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor Sk. 8/Kqa/1963
do
gu Membuktikan bahwa tanah-tanah atau kekayaan perusahaan
Belanda yang dinasionalisasi termasuk perusahaan kereta api NV.
In
A
DSM telah beralih kepada Perusahaan Negara Kereta Api yang
sekarang bernama PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
ah
Bukti PK-19 Laporan Akuntansi NV. DSM Tahun 1969 berisi pembayaran ganti
lik
rugi nasionalisasi NV. DSM
Membuktikan bahwa proses nasionalisasi perusahaan kereta api NV.
am
ub
DSM telah selesai dilaksanakan, termasuk pembayaran ganti rugi
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
ep
Bukti PK-20 Peralihan Bentuk Perusahaan Kereta Api Indonesia hingga sekarang
k
si
adalah PT. Kereta Api Indonesia (Persero), namun tetap 100%
merupakan perusahaan milik negara. Perubahan nama telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1559
ah
secara jelas letak/batas batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
V. Bahwa dari Bukti-bukti Baru atau Novum tersebut ditemukan fakta-fakta
R
hukum sebagai berikut:
si
1. Bahwa dari Novum Kelompok A (Bukti PK – 01, 02, dan 03) ditemukan
ne
ng
fakta hukum : “Bahwa Penggugat (sekarang Termohon PK CQ. Sultan Deli
XIV) tidak mempunyai legal standing untuk melakukan gugatan”, dengan
alasan sbb:
do
gu 1.1. Bahwa Penggugat (Termohon PK/Termohon Kasasi/Pembanding)
adalah orang yang menamakan dirinya Sultan Deli XIV yang
In
A
diangkat/dinobatkan/ditabalkan sebagai Kepala Adat dari Masyarakat
Adat Deli di Istana Maimun pada tanggal 22 Juli 2005 bertepatan
ah
dengan 15 hari bulan Jumadil Akhir 1426 H oleh Datuk Empat Suku,
lik
yaitu sebagaimana tersebut dalam Surat Cindra Tabalan oleh Datuk
Empat Suku, yakni:
am
ub
a.Kepala Urung Sepuluh Dua Kuta, meliputi Daerah Hamparan Perak
dan sekitarnya;
ep
b.Kepala Urung Serbanyaman, meliputi Daerah Sunggal dan
k
sekitarnya;
ah
si
Baru dan sekutarnya;
d.Kepala Urung Senembah, meliputi Daerah Patumbak dan sekitarnya;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Termohon PK cq. Sultan Deli XIV selaku Kepala Adat Dari Persekutuan
R
Gugatan tersebut, tidak sama dengan status hukum Sultan Deli pada
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukum Sultan Deli pada zaman Hindia Belanda itu adalah sebagai Kepala
R
Pemerintahan Swapraja (Zelfbestuur) yang diangkat oleh Pemerintah
si
Hindia Belanda berdasarkan Kontrak Politik tanggal 16 Juni 1938 yang
ne
ng
dibuat berdasarkan Peraturan Swapraja tahun 1938 yang menggantikan
Peraturan Swapraja tahun 1927(vide : Bukti PK – 01, 02 dan 03);
1.4. Bahwa antara Sultan Deli sebagai Kepala Adat yang diangkat pada tahun 2005
do
gu cq. Penggugat dan Sultan Deli sebagai Kepala Pemerintahan Swapraja yang
diangkat berdasarkan Kontrak Pilitik tanggal 16 Juni 1938, adalah dua subjek
In
A
hukum yang berbeda. Yang pertama adalah Sultan Deli sebagai Kepala Adat
dari Persekutuan Masyarakat Adat Deli dan yang kedua adalah Sultan Deli
ah
lik
Kepala Adat tidak sama dengan Sultan Deli sebagai Kepala Pemerintahan
Swapraja. Oleh karena itu Sultan Deli sebagai Kepala Adat :Deli” tidak
am
ub
mempunyai legal standing mengatasnamakan Sultan Deli sebagai Kepala
Pemerintahan Swapraja “Deli”;
ep
1.5. Bahwa lebih tegasnya dapat dirumuskan bahwa status hukum Sultan Deli
k
Sebagai Kepala Adat yang diangkat secara adat pada tanggal 22 Juli
ah
2005 (Cq. Penggugat perkara a quo), tidak sama dengan status hukum
R
si
Sultan Deli sebagai Kepala Pemerintah Swapraja yang diangkat
berdasarkan kontrak politik tanggal 16 Juni 1938 (yang diatasnamakan oleh
ne
ng
do
gu
Persekutuan Hukum Masyarakat Adat Deli yang baru lahir (muncul) pada
tanggal 22 Juli 2005, sedangkan status hukum Kesultanan Deli yang
ah
lik
ub
16 Juni 1938;
1.7. Bahwa berdasarkan Novum “Kelompok A” tersebut (Bukti PK-01, Bukti PK-
ka
02 dan Bukti PK-03), maka menurut hukum Penggugat Sultan Deli yang
ep
dalam hal ini diwakili oleh Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman
ah
Delikhan Al-Haj, Gelar Tengku Raja Muda Deli, tidak mempunyai legal
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Medan Nomor 433/Pdt/2011/PT.Mdn tanggal 13 Januari 2012 harus
R
dibatalkan;
si
2. Bahwa dari Novum Kelompok B (Bukti PK-04, 05, 06 dan 07), ditemukan fakta
ne
ng
hukum : “Bahwa hak dan wewenang Kesultanan Deli atas tanah sudah hapus
sejak berlakunya UUPA Nomor 5 Tahun 1960”, dengan alasan sbb:
2.1. Bahwa Diktum Keempat Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun
do
gu 1960 (UUPA), mengatur mengenai tanah-tanah Kerajaan/Kesultanan yang
mempunyai Pemerintahan Sendiri (Swapraja) berdasarkan Kontrak Politik
In
A
dengan Pemerintah Hindia Belanda sebagai berikut : “Hak-hak dan
wenangan-wenangan atas bumi dan air dari Swapraja atau bekas
ah
lik
ini hapus dan beralih kepada Negara”(vide : Bukti PK -05) ;
2.2. Bahwa sesuai dengan fakta hukum dari Novum Kelompok “A” di atas (Bukti
am
ub
PK-01,02 dan 03) terbukti bahwa Kesultanan Deli pada zaman Hindia
Belanda adalah Swapraja atau Zelf Bestuur karena mempunyai
ep
Pemerintahan Sendiri (Swapraja) yang diberikan oleh Pemerintah Hindia
k
Belanda berdasarkan Kontrak Politik tanggal 16 Juni 1938 (vide : Bukti PK-
ah
01). Bahwa fakta ini sejalan dengan Definisi Swapraja dari Prof. Boedi
R
si
Harsono yang berbunyi sebagai berikut : “Swapraja adalah suatu wilayah
pemerintahan yang merupakan bagian dari Hindia Belanda, yang kepala
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bukti PK-04 (Definisi Swapraja), maka terbukti bahwa Kesultanan Deli yang
ada pada zaman Hindia Belanda adalah Kesultanan yang merupakan
ka
Bukti PK-01);
es
2.4. Bahwa oleh karena Kesultanan Deli adalah Swapraja, maka tanah-tanah
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.5. Bahwa sesuai dengan ketentuan pada Diktum Keempat dari Undang
R
Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 (vide : Bukti PK 05) ,
si
tanah-tanah Swapraja dan bekas Swapraja telah hapus dan beralih menjadi
ne
ng
Tanah Negara sejak berlakunya UUPA tanggal 24 September 1960.
Selengkapnya Diktum Keempat UUPA itu berbunyi sebagai berikut:
“Hak-hak dan wenangan-wenangan atas bumi dan air dari Swapraja atau
do
gu bekas Swapraja yang masih ada, pada waktu mulai berlakunya undang-
undang ini hapus dan beralih kepada Negara”(vide : Bukti PK -05);
In
A
2.6. Bahwa penegasan lebih lanjut mengenai hapusnya tanah-tanah Swapraja
itu, telah ditegaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 224
ah
lik
Kerugian, yang antara lain ditegaskan dalam Penjelasan Pasal 1 huruf c
yang berbunyi : “yang dimaksudkan dengan Tanah Swapraja dan bekas
am
ub
Swapraja yang telah beralih kepada Negara sebagai dimaksud dalam
diktum Keempat huruf A Undang Undang Pokok Agraria” adalah selain
ep
domein Swapraja dan bekas Swapraja, yang dengan berlakunya Undang
k
Undang Pokok Agraria menjadi hapus dan beralih kepada Negara, juga
ah
si
diusahakan dengan cara persewaan, bagi-hasil dan lain sebagainya
ataupun diperuntukkan tanah jabatan dan lain-lainnya”. (vide : Bukti PK
ne
ng
Novum – 06);
2.7. Bahwa ketentuan mengenai hapusnya Tanah Swapraja dan Bekas Swapraja
do
gu
lik
demi hukum telah hapus dan beralih menjadi Tanah Negara sejak
berlakunya Undang Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960
m
ub
Juni 1938, demi hukum telah hapus dan beralih menjadi Tanah Negara
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sejak berlakunya Undang Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun
R
1960 pada tanggal 24 September 1960;
si
2.9. Bahwa sesuai dengan Penjelasan Pasal 1 huruf C Peraturan Pemerintah
ne
ng
Nomor 224 Tahun 1961 (Bukti PK-06), ditegaskan bahwa Tanah Swapraja
yang telah hapus berdasarkan Diktum Keempat UUPA itu tidak hanya Tanah
Swapraja yang menjadi domein Swapraja, akan tetapi juga termasuk tanah-
do
gu tanah yang benar-benar dimiliki oleh Swapraja baik yang diusahakan dengan
cara persewaan, bagi hasil dan lain sebagainya. Bunyi lengkap dari
In
A
Penjelasan Pasal 1 huruf C Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961
itu adalah sebagai berikut : “Yang dimaksudkan dengan Tanah Swapraja dan
ah
bekas Swapraja yang telah beralih kepada Negara sebagai dimaksud dalam
lik
diktum Keempat huruf A Undang Undang Pokok Agraria” adalah selain
domein Swapraja dan bekas Swapraja, yang dengan berlakunya Undang
am
ub
Undang Pokok Agraria menjadi hapus dan beralih kepada Negara, juga
tanah-tanah yang benar-benar dimiliki oleh Swapraja, yaitu baik yang
ep
diusahakan dengan cara persewaan, bagi-hasil dan lain sebagainya ataupun
k
si
telah hapus dan beralih menjadi Tanah Negara, maka gugatan Penggugat
dalan perkara a quo menjadi kehilangan objek gugatan yang
ne
ng
do
gu
hukum sudah hapus dan beralih kepada Negara, maka gugatan Penggugat
Sultan Deli yang dalam hal ini diwakili oleh Pemangku Sultan Deli Tengku
Hamdy Osman Delikhan AL-HAJ, gelar Tengku Raja Muda Deli harus
In
A
dinyatakan ditolak;
3. Bahwa dari “Novum Kelompok C” (Bukti PK-08 dan 09), ditemukan fakta
ah
lik
hukum : “Bahwa Bukti Penggugat yang dijadikan dasar oleh Judex Facti
Pengadilan Tinggi untuk menyatakan bahwa Tergugat Cq. PT. KAI (Persero)
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Bukti Penggugat adalah Bukti P-12 yaitu Acta Van Concessie
R
Mabar-Deli Toewa Contract. Dan setelah diteliti ulang pada berkas
si
Pengadilan Negeri Medan, ditemukan fakta bahwa Bukti P-12 itu
ne
ng
terdapat cacat hukum yang amat janggal, karena kandungan atau isi dari
Bukti tersebut sama sekali bukan Perjanjian (vide : Bukti PK – 08);
3.2. Bahwa judul pada cover (sampul) berbeda dengan isinya. Pada Bukti P-
do
gu 12 diberi Judul “Acta Van Concessie Mabar-Deli Toewa Contract”,
sedangkan isinya sama sekali tidak ada mengenai isi kontrak. Yang ada
In
A
pada isinya adalah mengenai catatan atau agenda surat-surat gubernur
(lihat Bukti P-12 tersebut pada Bukti PK -08 beserta Terjemahannya);
ah
lik
sebagaimna disebutkan di dalam Surat gugatan bahwa “Acta Van
Concessie Mabar-Deli Toewa Contract” dibuat tanggal 11 Juni 1870
am
ub
(tidak ada buktinya), dan itulah yang dilanggar oleh Tergugat sehingga
Tergugat dinyatakan wanprestasi. Pernyataan tersebut tidak masuk
ep
logika hukum yang sehat, karena Tergugat yang semula bernama NV.
k
si
1870. Dengan demikian jelas tidak ada Kontrak yang dilanggar oleh DSM
yang sekarang telah dinasionalisasi menjadi Perusahaan Kereta Api
ne
ng
do
gu
lik
itu cacat hukum karena hanya pada Judul Bukti saja tertulis “Acta Van
Concessie Mabar-Deli Toewa Contract”, sedangkan isi di dalam Bukti P-
m
ub
diterjemahkan, ternyata kandungan atau isi dari Bukti P-12 itu bukan
ep
3.5. Bahwa Bukti Penggugat yang diberi Tanda Bukti P-12 sebagaimana
R
dapat dilihat pada Bukti PK-08, ternyata hanya fotocopy, tidak ada
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3.6. Bahwa dengan demikian terbukti secara hukum bahwa tidak benar
R
Tergugat (sekarang Pemohon PK) melakukan wanprestasi sebagaimana
si
dinyatakan oleh putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan Nomor
ne
ng
433/PDT/2011/PT.MDN. Putusan Judex Fcati Pengadilan Tinggi Medan
a quo yang menyatakan bahwa Tergugat I dan II melakukan wanprestasi
tidak menyebutkan secara jelas dan tegas mengenai perjanjian yang
do
gu mana yang dilanggar oleh Tergugat (sekarang Pemohon PK). Oleh
karena putusan Judex Fcati Pengadilan Tinggi Medan itu tidak
In
A
menyebutkan secara jelas dan tegas perjanjian yang mana yang
dilanggar oleh Tergugat (sekarang Pemohon PK) sehingga
ah
lik
wanprestasi, maka putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan itu
harus dibatalkan;
am
ub
3.7. Bahwa putusan Judex Fcati Pengadilan Tinggi Medan itu telah dikuatkan
oleh putusan Judex Juris (Kasasi Mahkamah Agung) Nomor
ep
2113/PDT/2013 dengan “dissenting opinion” dari salah satu anggota
k
si
Tinggi Medan yang membatalkan putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri Medan telah salah menerapkan hukum, Penggugat tidak dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atas kekayaan N.V. Deli Spoorweg-Maatschappij menjadi milik Negara,
R
karena Kesultanan Deli tidak lagi berkedudukan sebagai negara”;
si
3.8. Bahwa oleh karena putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan Nomor
ne
ng
433/PDT/2011/PT.MDN harus dibatalkan karena tidak menyebutkan
secara jelas dan tegas perjanjian yang mana yang dilanggar oleh
do
gu Tergugat (sekarang Pemohon PK) sehingga menyebabkan Tergugat
(sekarang Pemohon PK) dinyatakan wanprestasi, maka menurut hukum
putusan Judex Juris (putusan kasasi Mahkamah Agung) No.
In
A
2113/PDT/2013 yang menguatkan putusan putusan Judex Facti
Pengadilan Tinggi Medan Nomor 433/PDT/2011/PT.MDN. itu juga harus
ah
lik
dibatalkan;
4. Bahwa dari “Novum Kelompok D” (Bukti PK-10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16),
ditemukan fakta hukum : “Bahwa Tanah Emplacement Pulu Brayan Adalah
am
ub
Milik NV. DSM yang telah dinasionalisasi menjadi Kereta Api Indonesia”,
dengan alasan sebagai berikut:
ep
k
R
Sumatera Utara tempatnya beroperasi. Bukti kepemilikan DSM atas
si
Stasiun-Stasiun (Emplacement-emplacement) tersebut dilengkapi dengan
ne
gambar dari masing-masing stasiun atau emplacement. Salah satu
ng
do
gu
4.2. Bahwa didalam Emplacement Pulu Brayan terdapat beberapa bidang tanah
yang digunakan oleh PT KAI untuk menunjang kegiatan perkeretaapian,
In
sebagai berikut:
A
lik
3. Lapangan Bengkel;
4. Komplek A Perumahan PT. KAI;
m
ub
4.3. Bahwa Peta Stasiun (emplacement) Pula Brayan milik NV. DSM yang
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(sembilan) bidang tanah tersebut (warna kuning) dapat dilihat pada Peta
R
berikut ini:
si
Bahwa Peta Stasiun (emplacement) Pula Brayan milik NV. DSM yang setelah
dinasionalisasi menjadi milik PT KAI yang didalamnya terdapat 9 (sembilan) bidang
ne
ng
tanah tersebut (warna kuning) dapat dilihat pada Peta berikut ini :
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
4.4. Bahwa pada zaman Hindia Belanda, Bukti Kepemilikan NV. DSM atas
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Belanda tidak disertipikatkan, tapi cukup dengan Gambar bidang tanah
R
(Grondkaart). Hal itu ditegaskan dalam Surat Menteri Keuangan No. S-
si
11/mk.16/1994 tanggal 24 Januari 1995 yang menyatakan bahwa Tanah-
ne
ng
tanah yang diuraikan dalam grondkaart pada dasarnya adalah merupakan
kekayaan Negara yang dipisahkan sebagai Aktiva Tetap Perumka
(Perusahaan Umum Kereta Api) (Bukti PK-11);
do
gu 4.5. Bahwa Novum lainnya yang membuktikan bahwa stasiun (emplacement)
Pulu Brayan adalah milik NV. DSM yang didalamnya termasuk Tanah
In
A
Jalan Bundar (objek sengketa) adalah Overzichtkaart Nomor 875
(Bukti PK-12);
ah
lik
Pulu Brayan milik NV. DSM (sekarang setelah nasionalisasi menjadi
milik PT. KAI), adalah Grondkaart Emplacement (stasiun) Pulu Barayan
am
ub
tanggal 20 Juni 1932, dimana Tanah Objek Sengketa (distabilo hijau)
merupakan bagian dari Stasiun (Emplacement) Pulo Brayan tersebut
ep
(vide : Bukti PK -13);
k
Brayan) termasuk tanah objek sengketa (distabilo hijau) adalah milik NV.
R
si
DSM (sekarang setelah nasionalisasi menjadi milik PT. KAI), dapat dilihat
dari Peta jaringan pipa air emplacement Pulu Barayan sesuai dengan
ne
ng
do
gu
Pulu Brayan) termasuk tanah objek sengketa (distabilo hijau) adalah milik
NV. DSM (sekarang setelah nasionalisasi menjadi milik PT. KAI),
berdasarkan Peta Jaringan Selokan dan Jalan Emplacement Pulu Brayan
In
A
lik
ub
4.10. Bahwa dari uraian dan fakta-fakta di atas telah terbukti secara jelas
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Stasiun (emplacement) Pulu Brayan dan tanah objek sengketa merupakan
R
bagian dari Stasiun (Emplacement) Pulu Brayan tersebut;
si
4.11. Bahwa oleh karena tanah objek sengketa telah terbukti merupakan bagian
ne
ng
dari Stasiun (Emplacement) Pulu Brayan dan telah terbukti pula bahwa
Stasiun (Emplasemen Pulu Brayan adalah milik NV. DSM, maka gugatan
Penggugat (sekarang Termohon PK) terhadap Tanah Objek Sengketa
do
gu tersebut harus ditolak;
5. Bahwa oleh karena tanah objek sengketa telah terbukti merupakan bagian dari
In
A
Stasiun (Emplacement) Pulu Brayan dan telah terbukti pula bahwa Stasiun
(Emplasemen Pulu Brayan adalah milik NV. DSM, maka gugatan Penggugat
ah
(sekarang Termohon PK) terhadap Tanah Objek Sengketa tersebut harus ditolak;
lik
5.1. Bahwa Perusahaan kereta api Belanda N.V. Delispoorweg Maatschappij
(DSM) dinasionalisasi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
am
ub
1959. Nasionalisasi tersebut meliputi seluruh harta kekayaan dan harta
cadangan, baik yang berwujud barang tetap atau barang bergerak yang
ep
merupakan hak atau piutang sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 2 PP
k
si
5.2. Bahwa mengenai kekayaan berupa tanah dari perusaan Belanda yang
dikenakan nasionalisasi ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian
ne
ng
do
gu
lik
V.3. Bahwa sebagai tindak lanjut dari Nasionalisasi perusahaan kereta api N.V.
DSM tersebut, Pemerintah Indonesia membayar ganti rugi kepada DSM
m
ub
V.4. Bahwa oleh karena NV. DSM telah dinasionalisasi menjadi Perusahaan
ah
Kereta Api Indonesia, maka seluruh kekayaan NV. DSM telah beralih
R
V.5. Bahwa Perusahaan Kereta Api Indonesia pada saat nasionalisasi DSM
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kemudian pada tahun 1963 dialihkan bentuknya menjadi Perusahan
R
Negara Kereta Api (PNKA) berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 1963.
si
Selanjutnya dialihkan lagi bentuknya menjadi Perusahaan Jawatan
ne
ng
(Perjan) atau PJKA berdasarkan PP Nomor 61 Tahun 1971. Setelah itu
dialihkan lagi bentuknya menjadi Perusahaan Umum (Perumka) dengan
PP Nomor 57 Tahun 1990. Dan terakhir dialihkan lagi bentuknya menjadi
do
gu Perusahaan Perseroan (Persero) dengan PP Nomor 19 Tahun 1998 yang
sekarang bernama PT Kereta Api Indonesia (Persero) disingkat PT KAI
In
A
(Persero) (vide : Bukti PK -20);
V.6. Bahwa oleh karena seluruh kekayaan NV. DSM telah menjadi kekayaan
ah
lik
kekayaan atau aset NV. DSM termasuk tanak Objek Sengketa yang
merupakan bagian dari Stasiun (empacement) Pulu Brayan tercatat
am
ub
sebagai Aset Tanah Perumka (sekarang PT KAI Divisi Regional Sumatera
Utara). (vide : Bukti PK -21) ;
ep
V.7. Bahwa oleh karena telah terbukti bahwa Tanah Objek Sengketa adalah
k
si
VI. Bahwa oleh karena pertimbangan hukum putusan Judex Facti Pengadilan
Tinggi Medan Nomor 433/Pdt/2011/PT.Mdn telah salah menerapkan hukum
ne
ng
karena tidak menyebutkan secara jelas dan tegas mengenai Perjanjian yang
mana yang dilanggar oleh Tergugat/Terbanding/Pemohon Kasasi/Termohon
do
gu
VII. Bahwa oleh karena putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Nomor
433/Pdt/2011/PT.Mdn harus dibatalkan karena salah menerapkan hukum,
ah
lik
ub
Deli selaku pemerintahan Swapraja pada zaman Hindia Belanda. Padahal dari
es
Bukti Baru atau Novum yang ditemukan, terbukti bahwa Sultan Deli yang
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diangkat/dinobatkan/ditabalkan sebagai Kepala Adat baru pada tahun 2005
R
tanggal 22 Juli, sedangkan Sultan Deli yang diatasnamakannya adalah Kepala
si
Kerajaan yang diangkat oleh Pemerintah Hindia Belanda memegang
ne
ng
pemerintahan sendiri (Swapraja) berdasarkan Perjanjian Politik tahun 1938.
Sehingga Subjek Hukum Sultan Deli sebagai Kepala Adat tidak sama dengan
Sultan Deli sebagai Kepala Pemerintahan Swapraja pada zaman Hindia
do
gu Belanda. Maka oleh karena itu putusan Judex Juris Kasasi Mahkamah Agung
Nomor 2113 K/PDT/2013 harus dibatalkan;
In
A
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:
ah
Bahwa Judex Juris menolak Kasasi atas putusan Judex Facti Pengadilan
lik
Tinggi untuk mengabulkan gugatan sudah tepat dan benar;
Bahwa masyarakat adat Kesultanan Deli masih diakui keberadaannya
am
ub
sebagai pendukung hak dan kewajiban sebagai subjek hukum yang sah;
Bahwa objek sengketa adalah milik Penggugat yang disewa oleh
ep
Perusahaan Kereta Api Belanda hingga tahun 2002;
k
Bahwa sebelum berakhir hak sewa, perusahaan Kereta Api Belanda telah
ah
berakhir;
R
si
Bahwa objek sengketa bukan asset Kereta Api Belanda tetapi hak sewa
maka harus kembali kepada pihak yang menyewakan yaitu Penggugat;
ne
ng
do
gu
lik
telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Judex Juris yang telah
menolak kasasi atas putusan Judex Facti/Pengadilan Tinggi untuk mengabulkan
m
ub
gugatan;
peninjauan kembali yang diajukan oleh Para Pemohon Peninjauan Kembali: PT.
ep
Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I, II/ Tergugat I, II/
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemohon Kasasi I, II/ Tergugat I, II/ Terbanding I, II dihukum untuk membayar
R
biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;
si
Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
ne
ng
Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang
do
gu Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
In
A
M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan
ah
lik
UTARA-ACEH, 2. PT KERETA API (Persero), tersebut;
2. Menghukum Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
am
ub
I, II/ Tergugat I, II/ Terbanding I, II untuk membayar biaya perkara dalam
pemeriksaan peninjauan kembali ini sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta
ep
lima ratus ribu rupiah);
k
si
M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, Dr. Yakup Ginting, S.H., C.N., M.Kn., dan H. Panji Widagdo, S.H.,
ne
ng
do
gu
Hakim Anggota tersebut dan Rafmiwan Murianeti, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.
In
A
lik
ttd. ttd.
m
ub
Dr. Yakup Ginting, S.H., C.N., M.Kn. H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum.
ka
ep
ttd.
ah
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Panitera Pengganti,
si
ttd.
ne
ng
Rafmiwan Murianeti, S.H., M.H.
do
gu Biaya-biaya:
1. Redaksi …………..Rp 5.000,00
In
A
2. Meterai ………….. Rp 6.000,00
3. Administrasi PK… Rp2.489.000,00
Jumlah …………. Rp2.500.000,00
ah
lik
am
ub
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata
ep
k
ah
R
Dr. PRIM HARYADI, S.H., M.H.,
si
1963 0325 1988 031 001
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34