Kelompok 1
AHMAD HABIBI (857624558)
ADENIA SEKAR AJI (857624723)
AILSA AINUN MAHYA (857622619)
UT PURWOKERTO M
POKJAR KRAMAT KAB. TEGAL
MASA REG. 2023.2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Pemberantasan Buta
Aksara". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasiuntukpembaca.
2
DAFTAR ISI
3
PENDAHULUAN
4
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan dan dinilai mampu mendorong
percepatan penuntasan buta aksara di Indonesia dengan capaian angka melek aksara untuk
usia 15-59 tahun di atas 98 persen adalah sebagai berikut.
• Langkah pertama, pemutakhiran data buta aksara bekerjasama dengan Badan Pusat
Statistik (BPS)
• Langkah kedua, peningkatan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran
keaksaraan dengan fokus utama pada daerah tertinggi persentase buta aksaranya
• Langkah ketiga, Kemendikbudristek mengembangkan jejaring dan sinergi
kemitraan lintas sektor dalam penuntasan buta aksara dan pemeliharaan
kemampuan keberaksaraan warga masyarakat
Tujuan dari Program ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat
setelah diberikan pembelajaran pemberantasan buta aksara. Pendekatan dalam pelaksanaan
secara deskriptif kualitatif dengan subyek adalah warga masyarakat. Teknik pengumpulan
dan analisis data dilakukan dengan metode pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa program pemberantasan buta aksara secara
keseluruhan berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini di lihat dari peningkatan
pengetahuan masyarakat baik dalam aspek membaca, menulis dan berhitung. Pencapaian
ini bisa dilihat pada persentase ketercapaian masyarakat mencakup aspek membaca 90%,
menulis 93% dan berhitung 80% terhadap keterlaksanaan program dengan tingkat
kehadiran warga belajar tergolong cukup tinggi yakni 67%, hal terbukti dari keikutsertaan
warga belajar ketika pelaksanaan pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh yaitu terdapat
peningkatan kemampuan membaca, menulis dan berhitung masyarakat setelah diberikan
pendampingan selama pelaksanaan KKN PPM. Maka dari pemerintah daerah perlu terus
melakukan pendampingan yang lebih intensif untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui berbagai pendekatan, sehingga berdampak pada peningkatan kehidupan sosial
masyarakat itu sendiri.
5
III. HAMBATAN-HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Ada beberapa hambatan yang dapat menghambat kegiatan pemberantasan buta aksara,
termasuk:
6
IV. GAGASAN ATAU IDE KEBEERHASILAN KEGIATAN
Kegiatan pemberantasan buta aksara Ini mungkin bisa dimulai Dari lingkung terdekat Kita,
yaitu di lingkungan keluarga. Untuk memutus adanya buta aksara di lingkungan keluarga
dibutuhkan beberapa Hal, misalnya data kualitas Dan kuantitas keluarga, bahan dan metode
pembelajaran, serta tutor pelaksana. Secara teknis pelaksanaan strategi ini diawali dengan
adanya data akurat keluarga (data keluarga yang mampu calistung). Disini mereka yang mampu
calistung dijadikan sebagai tutor pelaksana dalam lingkup keluarga untuk anggota keluarga
yang masih buta aksara. Sehingga, mereka yang awalnya masih buta aksara terbantu oleh
adanya tutor dalam keluarga. Semakin banyak tutor, Maka akan semakin banyak pula anggota
keluarga yang mampu memutus adanya buta aksara
Penelitian ini, mungkin saja, memiliki perbedaan daripada kajian kelembagaan pendidikan
secara umum. Penelitian ini lebih fokus pada aspek kelembagaan sosial yang berperan untuk
memberantas buta aksara di masyarakat. Sebagaimana diketahui, pemerintah sedang
menggalakkan program penghilangan buta aksara (illiteracy). Sebuah program yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang tertinggal. Sebagaimana
disiplin ilmu penulis, penelitian ini berbasis pada pandangan manajerialisme sekolah atau
lembaga pendidikan non-formal yang ada di masyarakat. Hasil peneliian ini menunjukkan
bahwa sistem manajerial yang diselenggarakan berdasarkan regulasi dan mikanisme yang
sudah ditentukan oleh pemerintah, baik skala nasional ataupun provinsi.
7
V. DAFTAR PUSTAKA
Sumber : ( https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/strategi-kemendikbudristek-
tuntaskan-buta-aksara-tunjukkan-hasil-positif)
Sumber: https://www.kompas.id/baca/utama/2019/11/22/buta-aksara-si-penerus-bangsa
Sumber: https://jurnalakrab.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalakrab/article/view/408