Anda di halaman 1dari 12

Universitas Negeri Jakarta

KELOMPOK 2

Tugas 3 Kaji Aksi Program PLS


Resume BAB 1 (Materi 4,5,6)

Am

Kei

F a rr e l H er
A li s y a H

anda

sha R

Raka
ti
um es

za
an
a i r h a F il d y D a m ay ve i va

D
lli a M a n t

a
ur

to
n

a
nda
B u dia

N
Rizky
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Intan Purnama Dewi, M.Pd

01
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Topik Sub Materi (BAB 1) :


Pembahasan Materi 4 : Quo Vadis Ujian Nasional
Beberapa Catatan
Jalan Keluar
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Materi 5 : Misteri Pelaksanaan
Intan Purnama Dewi, M.Pd
Sertifikasi Guru
Tiga Implikasi
Fokus ke PBM di Kelas
Materi 6 : Disorientasi Pengelolaan Guru
Salah Arah
Mandat SBY-Boediono

02
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Materi 4 :
Quo Vadis Ujian Nasional
(RRI, 20/4/2013)
Dalam beberapa tahun
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Intan Purnama Dewi, M.Pd terakhir, penyelenggaraan
ujian nasional selalu diwarnai
persoalan, mulai dari
kebocoran soal dan kunci
jawaban, contek massal,
hingga penundaan
pelaksanaannya di
sepertiga wilayah Tanah Air.
03
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Beberapa Catatan
Dalam beberapa tahun terakhir, penyelenggaraan ujian nasional selalu diwarnai persoalan,
mulai dari kebocoran soal dan kunci jawaban, contek massal, hingga penundaan
pelaksanaannya di sepertiga wilayah Tanah Air.
Sebagai refleksi atas harapan Wapres, berikut ini beberapa catatan penyelenggaraan UN:

Pertama Kedua
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Intan Purnama Dewi, M.Pd UN sudah tak relevan lagi dilaksanakan. Pada 21 Maret 2011, Mendikbud Mohammad
Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR
melaporkan, 88,8 persen sekolah di Indonesia,
mulai dari SD hingga SMA/SMK, belum
Ketiga melewati mutu standar pelayanan minimal.
Berdasarkan data yang ada, 40,31 persen dari
UN hendak dijadikan dasar untuk
201.557 sekolah di bawah standar pelayanan
menumbuhkan sikap jujur, akhlak mulia,
minimal dan 48,89 persen pada posisi standar
budi pekerti luhur, dan karakter bangsa
pelayanan minimal. Hanya 10,15 persen
yang tangguh sebagaimana tujuan
memenuhi standar nasional pendidikan dan
pendidikan nasional, kelihatannya tak relevan
0,65 persen rintisan sekolah bertaraf
lagi dipertahankan
internasional (Kompas, 23/3/2011).

04
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Jalan Keluar
Pertama :
Perlu dipertanyakan eksistensi Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
dan perannya

Diperlukan pemikiran ulang Kedua :


terkait peran BSNP dan potensi Penting bagi pemerintah
untuk mengembangkan untuk mempelajari
institusi lain yang lebih mandiri pengalaman Amerika Serikat
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
dan profesional dalam dengan "The No Child Left
Intan Purnama Dewi, M.Pd
menjaga mutu pendidikan. Behind Act" Ketiga :
Dibutuhkan pendekatan
Sebagai contoh bagaimana
sistemik yang lebih luas
meningkatkan standar mutu untuk mempersiapkan
pendidikan secara merata di pendidikan yang sesuai
seluruh negara. Pendekatan ini dengan tantangan abad
termasuk peningkatan ke-21
kompetensi guru,
pengembangan sistem Hal ini mencakup aspek-aspek
pengujian yang efektif, dan seperti pengembangan
kebijakan subsidi. kurikulum yang relevan,
peningkatan profesionalisme
guru, dan pemberian perhatian
khusus terhadap kesenjangan
mutu antar sekolah.
05
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2
Materi 5 : Misteri
Pelaksanaan
Sertifikasi Guru
Pada 14 Maret 2013, Bank Dunia meluncurkan
publikasi: “Spending more or Spending Better:
Improving Education Financing in Indonesia”.
Program sertifikasi guru yang diselenggarakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas beberapa tahun terakhir ternyata tidak memberi
Intan Purnama Dewi, M.Pd
dampak perbaikan terhadap mutu pendidikan
nasional.
Sebagai contoh, biaya sertifikasi mencapai Rp. 110
triliun!
Kesimpulan Bank Dunia itu diperoleh setelah
meneliti sejak 2009 di 240 SD Negeri dan 120
SMP di seluruh Indonesia, dengan melibatkan
39.531 siswa.
Hasil tes antara siswa yang diajar guru yang
bersertifikasi dan yang tidak untuk mata pelajaran
matematika, Bahasa Indonesia, serta IPA dan
bahasa Inggris diperbandingkan.
Hasilnya, tidak terdapat pengaruh program
sertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa, baik
06
di SD maupun SMP.
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2
Tiga implikasi
Publikasi bank dunia tersebut bagi tumpukan misteri yang mengingatkan pada film dokumenter
An Inconvenient Truth (2006) Yang disutradarai Davis Guggenheim. Bertolak dari temuan
Bank Dunia tersebut, kelihatannya terdapat tiga implikasi penting yang mendesak dibenahi.

Pertama : Kedua : Ketiga :


Bagaimana menghilangkan pola Bagaimana mengaitkan program Bagaimana menyelenggarakan
formalitas penyelenggaraan sertifikasi guru dengan program sertifikasi guru agar lebih
program sertifikasi guru. program pembenahan mekanisme berbasis di kelas. selama ini mereka
ini sesungguhnya tuntutan yang pengadaan dan perekrutan calon yang mengikuti PLPG Kelihatannya
diamanatkan UU Nomor 14 Tahun guru di perguruan tinggi lembaga tidak dirancang untuk mengamati
2005 tentang Guru dan Dosen, pendidikan tenaga kependidikan kompetensinya mengajar di kelas.
Dosen Pengampu : Yang mewajibkan seluruh guru di (LPTK). Akibatnya, tugas-tugas proses sertifikasi guru berjalan
Prof. Dr. Hafid Abbas
Intan Purnama Dewi, M.Pd
sertifikasi dan diharapkan tuntas penyelenggaraan sertifikasi yang terpisah dengan peningkatan mutu
sebelum 2015. dibebankan kepada sejumlah LPTK proses belajar mengajar di kelas.
Sejak 2005, guru-guru telah tak tertangani maksimal. Akibatnya, penyelenggaraan program
diseleksi untuk mengikuti program UNESCO (UIS-2009) sertifikasi guru tersebut tidak
sertifikasi berdasarkan kualifikasi menunjukkan, untuk jenjang SD berdampak pada peningkatan mutu
akademik, senioritas, dan golongan rasio guru-siswa adalah 1:16,61, secara keseluruhan.
kepangkatan, seperti harus yang berarti seorang guru hanya
berpendidikan S1 dan jumlah jam mengajar 16-17 siswa. rasio ini
mengajar 24 jam per minggu. jauh lebih rendah dibandingkan
Sejak itu, sekitar 2 juta guru telah Jepang (18.05), Inggris (18,27),
di sertifikasi, baik melalui penilaian bahkan Singapura (17,44). secara
portofolio pengalaman kerja dan internasional, rata-rata di seluruh
pelatihan yang telah diperoleh dunia rasionya adalah 1:27,7 atau
ataupun melalui pendidikan dan seorang guru dengan 27-28
latihan profesi guru (PLPG) selama siswa.
90 jam.
Akibatnya, proses pelaksanaannya
mudah terbawa ke kebiasaan
07 formalitas birokrasi yang ada.
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2
Fokus ke
PBM di kelas
Ketika membantu UNESCO sebagai
konsultan di Asia Pasifik pada 1993-
1994, ketika mengunjungi Manabo yang
berjarak sekitar 300 Km dari Manila. Bu
guru di pedesaan sana ternyata akan
memperoleh tambahan insentif jika para
guru secara nyata berinovasi
meningkatkan mutu proses belajar
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas mengajar (PBM) di kelas.
Intan Purnama Dewi, M.Pd
Pengawas atau penilik sekolah cukup
mengamati kegiatan PBM secara
berkala; Apakah terdapat persiapan yang
memadai atau tidak, Apakah ada media
belajar sebagai kreasi inovatif guru atau
tidak, dan seterusnya.
Akhirnya, meski penyelenggaraan
sertifikasi guru telah berdampak positif
terhadap peningkatan kesejahteraan
guru, yakni dapat menurunkan jumlah
guru yang kerja rangkap secara drastis
dari 33% sebelum sertifikasi ke-7%
sesudah sertifikasi
08
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2
Materi 6 : Disorientasi
Pengelolaan Guru
“Ask me my three main
priorities for government,
and I tell you: education,
education, education."
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Speechto party
Intan Purnama Dewi, M.Pd
conference, October 1996,
(Tony Blair)

09
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Salah Arah
Esensi Prioritas Politik Blair dan Obama adalah Pembenahan Pendidikan, yang sesungguhnya
berfokus pada peningkatan kompetensi profesional guru dengan jumlah dan distribusinya yang
merata. Dan kedua hal tersebut, sepertinya belum mendapat perhatian sungguh-sungguh dalam
masa kepemimpinan Presiden SBY-Boediono. Karena hal ini, kini banyak terlihat disorientasi
(salah arah) pengelolaan guru yang menuntut pembenahan secepatnya.
Beberapa Disorientasi (Salah Arah) yang terjadi:

Pertama :
Studi Bank Dunia (2013)
menunjukkan, program sertifikasi
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
guru yang diselenggarakan
Intan Purnama Dewi, M.Pd Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan selama beberapa tahun Kedua :
terakhir ternyata tak memberi Studi UNESCO (UIS-2009)
dampak perbaikan terhadap mutu menunjukkan bahwa akibat dari
pendidikan nasional. ketiadaan konsep dan mekanisme
pengelolaan dan distribusi guru yang
menyeluruh, hal ini berpengaruh pada Ketiga :
jumlah guru yang banyak tetapi tidak Disorientasi data yang menunjukan
berdampak pada peningkatan mutu bahwa setelah konversi IKIP
pendidikan. menjadi sebuah Universitas, fokus
Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) ini tak lagi
berfokus pada persiapan guru
profesional saja, tetapi juga
berorientasi ke non-kependidikan.

10
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2
Mandat SBY-Boediono
Dengan merujuk amanat UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, tampaknya kepemimpinan
SBY-Boediono 2009-2014 belum memprioritaskan pelaksanaan amanat Pasal 24 Ayat 1 UU
tersebut, yang menyebutkan:

"Pemerintah wajib Kewajiban pemerintah Kealpaan SBY-Boediono


memenuhi kebutuhan guru, untuk memperbaiki lainnya ialah Kepemimpinan
baik dalam jumlah, kualifikasi persoalan guru ini cukup beliau yang tampaknya
akademik, maupun dalam terpinggirkan dengan belum berhasil dalam
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
kompetensi secara merata prioritas baru nya untuk mengamankan Pelaksanaan
Intan Purnama Dewi, M.Pd
untuk menjamin melakukan perubahan amanat Pasal 31 Ayat 4 UUD
keberlangsungan satan kurikulum yang tingkat 1945 yang menyebutkan:
pendidikan anak usia dini urgensinya masih "Negara memprioritaskan
jalur pendidikan formal serta diperdebatkan. anggaran pendidikan
untuk menjamin sekurang-kurangnya dua
keberlangsungan puluh persen dari anggaran
pendidikan dasar dan pendapatan dan belanja
menengah yang negara serta dari anggaran
diselenggarakan oleh pendapatan dan belanja
pemerintah". daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional"
11
Universitas Negeri Jakarta
KELOMPOK 2

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hafid Abbas
Intan Purnama Dewi, M.Pd
THANK
12
YOU

Anda mungkin juga menyukai