mutu pelayanan
kebidanan (Quality
Assurance)
Fijri Rachmawati, S.ST.,M.Keb
PENILAIA
N???
Penilaian adalah proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
penilaian ini dilakukan pada tahap akhir (summative evaluation) sehingga
perhatian hendaknya lebih ditujukan pada unsur keluaran (output) dari program
menjaga mutu.
Penilaian dapat ditemukan pada setiap tahap pelaksanaan program dan
secara umum penilian dapat dibedakan atas tiga jenis.
n
aa
al
an
aw
s
ak
p
r
ha
hi
pe
ta
ak
p
a
ha
p
d
ha
pa
ta
ta
n
n
ia
ia
n
ia
ila
la
la
ni
n
ni
Pe
Pe
Pe
1 2
3
4
Lanjutan…..
Penilaian pada tahap awal Penilian pada tahap Penilaian pada tahap
program: pelaksanaan program: akhir program:
penilaian pada saat penilaian pada saat program penilaian yang dilakukan
merencanakan suatu progra sedang dilaksanakan pada saat program telah
(formative evaluation). (promotive evaluation). selesai dilaksanakan
Tujuannya untuk meyakinkan Tujuannya untuk mengukur (summative evaluation).
bahwa rencana yang disusun apakah program yang Tujuannya secara umum
benar-benar telah sesuai dengan sedang dilaksanakan telah dapat dibedakan atas dua
masalah yang ditemukan (dapat sesuai dengan rencana atau macam yakni untuk
menyelesaikan masalah tidak, atau apakah terjadi mengukur keluaran
tersebut.. Penilaianya yaitu penyimpangan- (output) serta untuk
mengukur kesesuain program penyimpangan yang dapat mengukur dampak (impact)
dengan masalah dan / merugikan pencapaian yang dihasilkan.. penilaian
kebutuhan masyarakat dan tujuan dari program keluaran lebih mudah
disebut dengan studi penjajakan tersebut.. penilaian pada daripada penilaian dampak
kebutuhan (need assessment tahap pelaksanaan program karena pada penilaian
study) yaitu pemantauan dampak diperlukan waktu
(monitoring) dan penilaian yang lama.
berkala (periodical
evaluation).
5
Ruang lingkup penilaian dibedakan atas empat
kelompok yaitu:
Teknik
Teknik Teknik dokumenta
observasi wawancara si
Teknik observasi
10
Kelemahan teknik observasi
1. Tidak selalu memungkinkan untuk mengamati suatu
kejadian yang spontan, harus ada persiapan
2. Tidak bisa menentukan ukuran kuantitas terhadap
variabel yang ada karena hanya dapat menghitung
variabel yang kelihatan
3. Sulit mendapatkan data terutama yang sifatnya rahasia
dan memerlukan waktu yang lama
4. Apanila sasaran penilainn mengetahui bahwa mereka
sedang diamati, mereka akan dengan sengaja
menimbulkan kesan menyenangkan atau tidak
menyenangkan, jadi sifatnya dibuat-buat
5. Subjektifitas dari observer tidak dapat dihindari
Instrumen penilaian mutu dengan observasi
Dokumen
White sumber resmi Dokumen
Black sumber tidak resmi
merupakan dokumen yang merupakan dokumen yang
Is the color of milk
dibuat/dikeluarkan and fresh
oleh lembaga Is the color of ebony
dibuat/dikeluarkan and of
oleh individu tidak
snow,
atau the color
perorangan atas produced
nama by outer
atas space.
nama It has
lembaga. Adabeen the
dua bentuk
lembaga. Ada dua bentuk yaitu yaitu sumber tak resmi formal dan
the combination of all the symbolic color of elegance,
sumber resmi normal dan sumber sumber tak resmi informal.
colors
resmi of the visible
informal. solemnity and authority.
spectrum.
Penilaian mutu dengan dokumen
Action
Planning (rencana)
(Bertindak)
5. Waktu 6. Pelaksana
Ada baiknya uraian waktu ini dikaitkan Jika personalia tersebut lebih dari satu orang,
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka harus dilengkapi dengan uraian tugas dan
sehingga membentuk suatu bagan. tanggung jawab masing-masing.
27
MENDESAIN MUTU/QUALITY
ASSURANCE
Langkah 1: Merencanakan Quality Assurance (Planning For Quality
Assurance)
Pertama kali menyiapkan organisasi pelaksana quality assurance. Kemudian
memulai perencanaan dengan meninjau cakupan pelayanan yang dimaksud
pelayanan kesehatan, apa dan sejauh mana yang dituju atau goalnya.
Bila telah ditetapkan harus dimulai, maka tim harus berorientasi kuat pada
pendekatan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tim harus meneliti fokus pada
outcome yang diinginkan. Perencanaan yang strategis akan memulai dengan
mendefinisikan misi organisasi. Langkah berikutnya memperkirakan peluang yang
positif kendala lingkungan eksternal dan internal. Rencana strategis harus
menghasilkan visi yang jelas dari organisasi, apa yang dikerjakan untuk mencapai
misi sesuai dengan lingkungan organisasi, serta dapat menetapkan prioritas quality
Lanjutan……
Tujuan dari penetapan masalah operasional adalah untuk memperjelas masalah yang
dimaksud. Masalah harus dapat diukur sehingga dapat dilakukan pemecahan masalah secara
pasti. Bila terjadi perbedaan statemen permasalahan, bisa menyebabkan terjadinya konflik
dan hilangnya fokus dan motivasi. Harus dihindari adanya ungkapan “menyalahkan” atau
ungkapan “solusi”.
Model 4 W + 1 H (What, Why, Where, When + How) bisa digunakan untuk menyusun
permasalahan jadi lebih pasti dan terukur.
Menetapkan batasan-batasan masalah Masalah harus dibatasi agar mengenai
sasaran dan tidak melebar ka arah yang tidak penting atau yang tidak menjadi
prioritas. Batasan masalah tersebut adalah proses kegiatan pelayanan kesehatan itu
sendiri, dari mana memulainya dan di mana mengakhirinya. Ruang lingkupnya,
fasilitas tertentu, pelayanan klinik, lokasi geografi, ukuran spesifik dari mutu, waktu,
1 Rumah sakit kekurangan tenaga Pernyataan masalah hanya Bidan RS kelebihan beban, saat ini tiap
bidan secara kualitatif, tidak bisa bisan melayani ± 10 persalinan setiap hari
diukur
2 Peralatan kedokteran bagian Pernyataan masalah hanya Peralatan bedah thorax yang tersedia
bedah kurang memenuhi syarat secara kulitatif, dan tidak sudah tua (th. 1980) perlu diperbaharui
umum, kurang spesifik, tidak agar kapasitasnya dapat lebih efisien
bisa diukur (output/input, dapat diukur)
3 Kerjasama puskesmas lemah Pernyataan maslaah sudah Anggota tim masih membuat perencanaan
memerlukan kepemimpinan terisi solus kerja sendiri-sendiri, tidak ada pertemuan
efektif i koordinasi, pemimpin tidak melaksanakan
fungsinya (ketiga hal tersebut dapat di ukur
frekuensi dan persentase).
4 Dokternya kurang profesional Pernyataan masalah bersifat Dalam melakukan pemeriksaan dan
umum, kualitatif, tidak bisa pengobatan pasien, dokter kurang
diukur. memperhatikan standard operating
procedure (SOP) terapi (dapat diobservasi
dan dinilai).
Langkah 7: Memilih Tim (Identifikasi Siapa yang Seharusnya Bekerja)
Sriyanti, Cut. 2016. Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. Kemenkes RI
THANK YOU
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).