Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 4/Sesi 5)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Belakangan ini semakin banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia, terutama di kota-
kota besar, khususnya Jakarta. Kasus kejahatan yang terjadi bermacam-macam
jenisnya. Ada pelecehan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, Dari jenis yang
beraneka ragam inipun intensitasnya juga beragam. Yang mengkhawatirkan adalah
semakin lama intensitas dan frekuensinya pun semakin bertambah. Padahal pihak
berwajib senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam
mengamankan kehidupan masyarakat, tak kalah berperan para pemuka agama dan
tokoh masyarakat juga kerap menasihati agar masyarakat menjalani hidup yang baik,
tapi kondisinya tidak juga berubah, bahkan sepertinya semakin parah.

Berdasarkan deskripsi kasus di atas Jawablah pertanyaan-pertaanyaan berikut ini;

“Analisalah kasus di atas berdasarkan perspektif Kemanusiaan yang Berkeadilan dan


Berkeadaban”.

Catatan: analisa anda harus memuat sumber bacaan yang relevan.

Character Building: Pancasila


Sila kedua, “kemanusiaan yang adil dan beradab”, tidak hanya harus menjadi bagian
dari cita-cita dasar suatu bangsa, tetapi juga menjadi acuan dan pedoman bagi
tindakan seluruh warga negara dalam menghadapi segala situasi.

Tragedi peristiwa kriminal di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, terutama


disebabkan lemahnya penegakan hukum di Indonesia.Bahkan, bukan tidak mungkin
ada oknum polisi yang berselingkuh dengan pelaku kejahatan tersebut.Akibatnya
Indonesia yang sudah ada Pancasila masih labil dan labil secara moral, apalagi di sini
kurang adanya keikhlasan dalam penerapan Pancasila berupa penegakan hukum yang
berkeadilan, serta tidak adanya keadilan dan kesusilaan masyarakat.sering kali hilang.

Permasalahan ini begitu mendasar sehingga harus segera diselesaikan jika kita
menginginkan masa depan yang lebih adil dan beradab serta tidak menginginkan
peningkatan intensitas dan frekuensi tindak pidana. Tentu saja, selain mempunyai
hubungan dengan Tuhan, seseorang juga mempunyai hubungan dengan orang lain.

Hubungan dengan orang lain ini dapat digambarkan dalam istilah negatif atau
negatif. Yang pertama bukanlah materialisme.Sebab, masyarakat yang hidup dengan
kemanusiaan yang beradab tidak boleh memandang orang lain sebagai objek.Hal ini
juga berlaku pada kasus pemerkosaan.Beberapa orang biadab sering kali melihat
orang lain bukan sebagai subjek, tetapi sebagai objek pemenuhan keinginannya,
sahabat yang tidak hanya memiliki tubuh tetapi juga jiwa.

Hubungan etis yang dijelaskan dalam cara negatif kedua bukanlah


pragmatisme.Karena masyarakat yang hidup dengan kemanusiaan yang beradab tidak
boleh memandang manusia dari segi kebermanfaatan atau kegunaannya.Tentu saja
setiap orang dalam hidup ini bermanfaat bagi orang disekitarnya, namun bertindak
dengan memanfaatkan orang lain adalah tindakan yang tidak beradab dan pada
akhirnya berujung pada kerugian.

Ketiga, ini bukanlah spiritualisme. Hal ini juga berlaku bagi pihak berwenang dan
pemimpin agama.Ketika menangani masalah pelecehan, perampokan, dan
pemerkosaan, pihak berwenang dan pemimpin agama bertindak otoriter dan tidak
demokratis dalam mengambil keputusan hanya karena mereka merasa bahwa mereka
adalah perwujudan Yang Mahakuasa.Seluruh korban harus diyakinkan dan seluruh
tersangka harus mendapat hukuman yang setimpal sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Ketiga relasi etis yang digambarkan dengan negasi sebenarnya dapat digunakan untuk
menggambarkan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat, penegak
hukum, dan pemuka agama untuk menghasilkan kehidupan yang lebih adil dan
beradab, Masu.Hal ini dapat mengurangi intensitas dan frekuensi kejahatan.

Character Building: Pancasila


Di bawah ini adalah contoh tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat, penegak
hukum, dan pemuka agama untuk membangun kehidupan yang lebih adil dan
beradab.

 Masyarakat Mengakui adanya persamaan hak dan tanggung jawab antar


manusia dan pengakuan persamaan di depan hukum.
 Jangan kejam terhadap orang lain. Akal inilah yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya.Sebagai manusia yang rasional dan beradab, kita
perlu memanusiakan manusia.
 Kita menghormati dan menghormati perbedaan dan bertindak adil, tanpa
memandang ras, suku, agama, atau status sosial.
 Saling berempati, saling mencintai, dan saling menghargai bahkan lingkungan.
 Toleransi dapat mendorong terbentuknya sikap toleran dalam segala hubungan
sosial yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok masyarakat.

Memelihara integritas melalui legitimasi moral dan sosial.Tidak ada perlakuan


hukum yang diskriminatif antara mereka yang mempunyai kekuasaan dan kekayaan
dengan mereka yang tidak mempunyai kekuasaan dan kekayaan. Mewujudkan
keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Artinya masyarakat Indonesia
memperjuangkan keadilan dan peradaban yang tidak pasif. Keadilan harus ditegakkan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketidakadilan apa pun harus dikoreksi dan
dituntut secara tegas.

Contohnya seperti Pemuka Agama Menghormati dan menghargai umat beragama


lain. Dengan tidak merendahkan atau menjelek-jelekkan agama lain.Menghormati
hak-hak pemeluk agama lain.

Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai