(Minggu 5 / Sesi 5)
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Habibi 2440090985
Kelas : DGEA
(Minggu 5/Sesi 7)
Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.
Belakangan ini semakin banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia, terutama di kota-
kota besar, khususnya Jakarta. Kasus kejahatan yang terjadi bermacam-macam
jenisnya. Ada pelecehan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, Dari jenis yang
beraneka ragam inipun intensitasnya juga beragam. Yang mengkhawatirkan adalah
semakin lama intensitas dan frekuensinya pun semakin bertambah. Padahal pihak
berwajib senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam
mengamankan kehidupan masyarakat, tak kalah berperan para pemuka agama dan
tokoh masyarakat juga kerap menasihati agar masyarakat menjalani hidup yang baik,
tapi kondisinya tidak juga berubah, bahkan sepertinya semakin parah.
Pihak berwajib juga sudah melakukan upaya untuk mengurangi kasus kejahatan
namun efeknya tidak membuat tingkat kejahatan menjadi berkurang. Tokoh masyarakat juga
membuat Gerakan-gerakan untuk mengurangi tindakan kriminal namun yang terjadi justru
tokoh masyarakatnya sendiri ataupun keluarga dari tokoh masyarakat membuat Tindakan
kriminal dan dihukum lebih ringan dibandingkan rakyat biasa. Contoh kasus nyata yang
pernah terjadi adalah anak pejabat menabrak mobil hingga menghilangkan nyawa seseorang
ataupun Wakil bupati Yalimo yang mabuk menabrak seorang pengendara motor hingga
tewas. Hukuman yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat atau tokoh masyarakat biasanya
hanya 2-6 tahun penjara. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh rakyat biasa misalnya
mencuri HP atau mencuri sendal masjid bisa dikenakan hukuman penjara sebesar 6 sampai
12 tahun. Hukuman yang diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat dang melakukan tidakan
kejahatan lebih ringan dibandingkan rakyat biasa. Akibatnya masyarakat menjadi tidak
percaya kepada pihak berwajib dan tokoh masyarakat karena tindakannya tidak
mencerminkan apa yang dibicarakan. Masyarakat Indonesia selalu mempercayai bahwa
hukuman akan lebih tumpul bagi orang-orang yang lemah.
Sila kedua dalam Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki
lambang rantai yang memiliki arti tentang hubungan manusia yang saling berkaitan satu sama
lain baik laki-laki maupun perempuan dan saling membutuhkan satu sama lain. Makna dari
sila kedua ini adalah persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh masyarakat. Tidak ada
perbedaan dalam menghukum baik seorang pejabat maupun seorang tukang sampah. Sila
kedua dalam Pancasila menurut saya tidak dilaksanakan dengan baik karena banyaknya
diskriminasi terhadap suatu golongan dalam penanganan tindakan kejahatan. Ketika kita
melaporkan kehilangan barang berharga ke polisi prosedurnya tidak mudah untuk rakyat
miskin. Berdasarkan pengalaman masyarakat, Seseorang melaporkan kehilangan barang
ataupun orang polisi namun yang polisi lakukan hanya membuat surat administrasi
kehilangan. Jika tidak ada bayaran untuk menyelesaikan masalah atau mencari barang,
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/17/070200015/wakil-bupati-tabrak-polwan-ingat-
bahaya-berkendara-saat-mabuk
https://tirto.id/butir-butir-pengamalan-pancasila-sila-ke-2-isi-nilai-penjelasan-f4uF