Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 5 / Sesi 5)

Diajukan untuk Mata Kuliah


Character Building: Pancasila

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Chandra Eka Prasetia 2440088532

Farasdhia Hanum                        2440089094

Febri Ayu Safitri 2440091653

Habibi 2440090985

Kelas : DGEA

PROGRAM STUDI CHARACTER BUILDING PANCASILA


BINUS UNIVERSITY ONLINE LEARNING
JAKARTA
2020

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 5/Sesi 7)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Belakangan ini semakin banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia, terutama di kota-
kota besar, khususnya Jakarta. Kasus kejahatan yang terjadi bermacam-macam
jenisnya. Ada pelecehan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, Dari jenis yang
beraneka ragam inipun intensitasnya juga beragam. Yang mengkhawatirkan adalah
semakin lama intensitas dan frekuensinya pun semakin bertambah. Padahal pihak
berwajib senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam
mengamankan kehidupan masyarakat, tak kalah berperan para pemuka agama dan
tokoh masyarakat juga kerap menasihati agar masyarakat menjalani hidup yang baik,
tapi kondisinya tidak juga berubah, bahkan sepertinya semakin parah.

Berdasarkan deskripsi kasus di atas Jawablah pertanyaan-pertaanyaan berikut ini;

“Analisalah kasus di atas berdasarkan perspektif sila ke-2 Pancasila”.

Catatan: analisa anda harus memuat sumber bacaan yang relevan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Kasus kejahatan pada era globalisasi semakin merajalela. Pelecehan seksual,
pemerkosaan, perampokan, pembunuhan sudah menjadi bahan berita sehari-hari. Cara- cara
para kriminal melakukan kejahatan sudah semakin beragam dan hal yang menakutkan seperti
mutilasi seperti hal yang ‘lumrah’ dilakukan. Teknologi dan Pendidikan sudah berkembang
namun ironisnya rasa kemanusiaan justru semakin memudar dalam Sebagian masyarakat
Indonesia. Penyebab kejahatan yang terjadi disebabkan karena ada niat pelakunya. Pelaku
kejahatan tidak pernah memandang sosial, gender, pendidikan maupun usia dan motif
kejahatannya tidak pernah sama. Apapun alasan kejahatan tersebut tidak ada yang dapat
dibenarkan dari seluruh aspek-aspek sila Pancasila.

Pihak berwajib juga sudah melakukan upaya untuk mengurangi kasus kejahatan
namun efeknya tidak membuat tingkat kejahatan menjadi berkurang. Tokoh masyarakat juga
membuat Gerakan-gerakan untuk mengurangi tindakan kriminal namun yang terjadi justru
tokoh masyarakatnya sendiri ataupun keluarga dari tokoh masyarakat membuat Tindakan
kriminal dan dihukum lebih ringan dibandingkan rakyat biasa. Contoh kasus nyata yang
pernah terjadi adalah anak pejabat menabrak mobil hingga menghilangkan nyawa seseorang
ataupun Wakil bupati Yalimo yang mabuk menabrak seorang pengendara motor hingga
tewas. Hukuman yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat atau tokoh masyarakat biasanya
hanya 2-6 tahun penjara. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh rakyat biasa misalnya
mencuri HP atau mencuri sendal masjid bisa dikenakan hukuman penjara sebesar 6 sampai
12 tahun. Hukuman yang diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat dang melakukan tidakan
kejahatan lebih ringan dibandingkan rakyat biasa. Akibatnya masyarakat menjadi tidak
percaya kepada pihak berwajib dan tokoh masyarakat karena tindakannya tidak
mencerminkan apa yang dibicarakan. Masyarakat Indonesia selalu mempercayai bahwa
hukuman akan lebih tumpul bagi orang-orang yang lemah.

Sila kedua dalam Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki
lambang rantai yang memiliki arti tentang hubungan manusia yang saling berkaitan satu sama
lain baik laki-laki maupun perempuan dan saling membutuhkan satu sama lain. Makna dari
sila kedua ini adalah persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh masyarakat. Tidak ada
perbedaan dalam menghukum baik seorang pejabat maupun seorang tukang sampah. Sila
kedua dalam Pancasila menurut saya tidak dilaksanakan dengan baik karena banyaknya
diskriminasi terhadap suatu golongan dalam penanganan tindakan kejahatan. Ketika kita
melaporkan kehilangan barang berharga ke polisi prosedurnya tidak mudah untuk rakyat
miskin. Berdasarkan pengalaman masyarakat, Seseorang melaporkan kehilangan barang
ataupun orang polisi namun yang polisi lakukan hanya membuat surat administrasi
kehilangan. Jika tidak ada bayaran untuk menyelesaikan masalah atau mencari barang,

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


masalah akan dinyatakan selesai oleh pihak kepolisian. Hal tersebut sudah melanggar
Pancasila khususnya sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab. Pihak berwajib hanya
menentukan uang dan jabatan sebagai patokan dalam menyelesaikan masalah. Seseorang
yang memiliki Tindakan kriminal dapat bebas jika memiliki tebusan uang yang ditentukan
diluar dari denda yang ditetapkan oleh pengadilan.
Pancasila yang kedua yaitu berbunyi ''Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'' yang
memiliki arti dan pengertian bahwa Bangsa Indonesia sebagaimana yang memeluk ciptaan
Tuhan Yang maha Esa dan yang harus di junjung tinggi harkat Serta martabatnya tanpa
membeda -- bedakan Agama, Suku dan Budaya keturunan. Dengan berlandaskan nilai
tersebut dan di kembangkan dengan sikap saling mencintai antar sesama manusia,
mempunyai sikap tegang rasa dan sikap tidak semaunya terhadap orang lain apa lagi terhadap
sesama manusia. Manusia yang mempunyai sikap adil dan beradap berarti mereka menjujung
tinggi nilai - nilai yang kemanusiaan dan mengajarkan untuk saling menghormati harkat dan
martabat manusia, Dan menjamin hak - hak asasi manusia. Maka nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab, sangat banyak membawa implikasi bahwa Negara memperlakukan setiap
masyarakat dan warga negara harus memiliki dasar pengakuan. bahkan, harkat serta martabat
manusia di nilai dari kemanusiaan yang mengalir kepada martabatnya. Kata kemanusiaan
yang dilandas dasarkan dari kata manusia, yang artinya mahluk berbudi yang mempunyai
potensi pikir, rasa, karsa serta cipta, kata kemanusiaan yang di utamakan berarti sifat manusia
yang sangat merupakan esensi dan identitas manusia adalah martabat ke manusiaanya.
Adapun kata beradab yang berasal dari kata "Adab" yang berarti budaya, jadi setiap
manusia yang mepunyai adab berarti dia berbudaya. Arti ini sangat mengandung bahwa sikap
yang Hidup, keputusan, dan tindakan yang selalu berdasarkan nilai-nilai dan Budaya.
Pancasila sila kedua ini merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia sehingga bisa di
jadikan pedoman hidup bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan lahir maupun batin
dalam bermasyarakat atau beraneka ragam. Kemudian pancasila menjadi jiwa dan
keperibadian bangsa negara Indonesia sangat banyak sekali nilai - nilai yang terkandung
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab Diantaranya :
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Dari uraian makna dari Sila kedua Pancasila di atas jelas bahwa terjadinya kasus
kejahatan yang semakin masif belakangan ini terutama di kota-kota besar dikarenakan
semakin hilangnya nilai-nilai Pancasila sebagi pedoman hidup. Tindak kriminal sperti
pelecehan, pencurian, perampokan bahkan pemerkosaan sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila
terutama Sila Ke-2, kata manusia yang artinya makhluk berbudi semakin tidak relevan,
manusia tidak lagi menghargai harkat dan martabat orang lain, hak manusia untuk hidup
semakin terancam dan pembunuhan terjadi dengan begitu mudahnya dan nilai kemanusiaan
seakan sudah tidak ada lagi.
Dengan menumbuhkan kesadaran dalam diri kita serta dalam diri masyarakat untuk
mengamalkan butir-butir yang terdapat dalam sila kedua maka akan tercapailah perdamaian,
kerukuran dan keadilan dalam kehidupan masyarakat. Serta pentingnya menumbuhkan
kesadaran terhadap sila kedua ini yaitu membantu masyarakat sadar akan jaminan hukum dan
hak asasi manusia yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sisi lain, masyarakat pun
memiliki kewajiban untuk patuh dan taat terhadap ketentuan hukum dan kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah.
Sumber:

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/17/070200015/wakil-bupati-tabrak-polwan-ingat-
bahaya-berkendara-saat-mabuk

https://tirto.id/butir-butir-pengamalan-pancasila-sila-ke-2-isi-nilai-penjelasan-f4uF

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai