(Minggu 5/ Sesi 7)
DISUSUN OLEH :
GROUP-6
CHARACTER BUILDING: PANCASILA D3-S1 (DUEA)
Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.
Jenis kejahatan sekarang ini semakin beraneka ragam, tidak hanya kejahatan
konvensional seperti pencurian, penipuan, perampokan, kekerasan rumah tangga,
pembunuhan, penyalahgunaan narkotika atau kejahatan susila, tetapi juga semakin banyak
kejahatan internet atau cyber-crime.
Angka kejahatan di Indonesia sendiri bersifat fluktuatif, menurut data BPS (Badan
Pusat Statistik) yang bersumber dari Mabes POLRI disebutkan selama periode tahun 2017-
2019, jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas di Indonesia cenderung menurun.
Data Polri memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada 2017 sebanyak
336.652 kejadian, menurun menjadi sebanyak 294.281 kejadian pada tahun 2018 dan menurun
pada tahun 2019 menjadi 269.324 kejadian. Namun pada tahun 2020 dimana terjadinya
pandemi Covid-19 di dunia sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia tak terkecuali
Indonesia yang semakin terpuruk. Dampak dari pandemi Covid-19 kemudian memicu potensi
peningkatan tindakan kriminal karena desakan kebutuhan ekonomi.
Meskipun BPS belum merilis data statistik kejahatan tahun 2020 dan 2021, tapi
diprediksi akan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Data Kepolisian RI menunjukkan
terjadi kenaikan angka kriminalitas pada pekan ke-24 tahun 2020 dibandingkan pekan
sebelumnya. Pada minggu ke-23 dan minggu ke-24 di tahun 2020 mengalami kenaikan
Kejahatan masih menjadi ancaman terbesar bagi rasa aman manusia untuk
berkehidupan dalam perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai-nilai kemasyarakatan. Rasa
aman juga merupakan salah satu hak asasi manusia, sehingga baik pemerintah maupun
masyarakat itu sendiri harus saling berkerja sama untuk mengurangi jumlah kejahatan di
Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai ideologi Pancasila yang dapat dijadikan pedoman
dalam bermasyarakat dan mencegah terjadinya penyimpangan.
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengandung
pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak
dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan keturunan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.
Nilai kemanusiaan berupa penghormatan harkat, martabat dan hak asasi manusia
(HAM) juga sangat penting diinternalisasikan dalam tindak kejahatan. Artinya dalam
melakukan suatu tidakan apapun di masyarakat termasuk aktifitas kejahatan sudah sangat jelas
jangan sampai bertentangan dengan hal-hal yang berkenaan dengan kemanusiaan. Lebih dalam
lagi, pandangan ketuhanan sebagaimana disebutkan sebelumnya juga berimplikasi pada
pemaknaan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Semangat ketuhanan mendorong
tumbuhnya kesadaran dalam diri individu untuk mengangkat harkat manusia Indonesia yang
adil dan beradab. Adil terhadap diri sendiri, sesama dan lingkungan contohnya seperti dalam
melakukan aktifitas di masyarakat tidak merusak lingkungan, tidak merugikan pihak lain dll.
Sifat adil yang demikian akan mengantarkan suatu masyarakat menjadi beradab.
Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah sebagai
berikut: Menempatkan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan dengan segala martabat dan
hak asasinya; memperlakukan sesama manusia secara adil dan beradab seperti memperlakukan
dirinya sendiri; memperlakukan sesama manusia sebagai manusia pribadi dan manusia sosial
secara seimbang.
Kesimpulan
Tindak kejahatan yang marak dan berkembang saat ini sangat berbahaya apabila
dibiarkan dapat mengancam keselamatan individu, masyarakat, bangsa dan negara. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya rasa mencintai sebagai sesama warga negara serta makhluk
Tuhan yang beragama dan berkeyakinan, menurunnya nilai-nilai kemanusiaan, kurangnya rasa
kebersamaan, kurangnya persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, ras dan lain sebagianya.
Untuk itu diperlukan penanaman nilai pancasila khususnya sila kedua, dalam mencegah
dan memberantas kejahatan, dengan cara mengembangkan tata nilai kehidupan “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” di dalam diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Secara mendasar
dengan adanya unsur keyakinan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang tepat dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan kejahatan untuk bangsa Indonesia.
https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=MGYyZGZjNDY3NjEyODFm
NjhmMTFhZmIx&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzI
wMjAvMTEvMTcvMGYyZGZjNDY3NjEyODFmNjhmMTFhZmIxL3N0YXRpc3Rpay1rc
mltaW5hbC0yMDIwLmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMS0xMC0wMiAyMTo1Mzo
zNg%3D%3D
Analisis Kasus Kejahatan di Indonesia Berdasarkan Perspektif Sila Ke-2 Pancasila Kejahatan
di Indonesia: Angka Kriminalitas Naik Tahun 2020
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/analisis-kasus-kejahatan-di-indonesia-
berdasarkan-perspektif-sila-ke-2-pancasila-kejahatan-di-indonesia-angka-kriminalitas-naik-
tahun-2020/
https://mediaindonesia.com/megapolitan/321027/polri-sebut-angka-kriminalitas-naik-3845
https://republika.co.id/berita/pj6mat440/sila-kedua-pancasila-sedang-mati-suri
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5647287/nilai-yang-terkandung-dalam-sila-kedua-
pancasila-begini-penjelasannya
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/supremasihukum/article/download/8685/6123