Anda di halaman 1dari 2

Solusi untuk kurangnya penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradab

Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :


1)    Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;

2)    Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);


3)    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;

4)    Tidak semena-mena terhadap orang lain;

5)    Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi;


mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;

6)    Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;

7)    Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara
lain :

1.      Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
2.      Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia dengan
cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3.      Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
4.      Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :

Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.

Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

    Solusi Masalah Yang Menyimpangi Sila “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
Untuk mengatasi permasalahan tersebut masyarakat harus menanamkan rasa saling
menghormati dan saling menghargai dalam segala bidang, baik perbedaan ekonomi, jabatan
maupun ras agama ataupun suku. Seharusnya masyarakat berbangga hati karena Indonesia
memiliki suku, adat istiadat, tradisi ang beragam dan letak geografis yang terbentang sangat luas.
Perbedaan tersebut adalah bukti bagaimana kita mampu bersatu hingga sekarang merdeka dan
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masalah perbedaan lagi-lagi masih belum dapat terselesaikan. Perbedaan lagi-lagi masih
menjadi kendala, anak berkebutuhan khusus dan cacat fisik masih saja mendapatkan perlakuan
diskriminasi, rasa takut yag mendasari masyarakat awam untuk medekati. Padahal jika kita
berusaha menyapa atau mendekati dengan baik maka ia juga akan berperilaku baik kepada kita.
Permasalahan selanjutnya dapat diatasi dengan adanya sikap tenggang rasa dalam suatu individu
kepada masyarakat. Selain itu biasanya ada sanksi sosial berupa gunjingan kepada orang yang
tidak ikut bergotong royong atau mementingkan kepentingan pribadi, hai ini juga dapat menjadi
cara yang ampuh untuk menciptakan masyarakat yang menerapkan sila kedua dalam kehidupan
kemasyarakatannya.

Anda mungkin juga menyukai