Anda di halaman 1dari 3

MEMANDANG KEPADA ALLAH

(Bilangan 21:4-9)
Pendahuluan:
- Ular tembaga yang ditinggikan di atas sebuah tiang merupakan tipologi atau gambaran
dari peristiwa salib yaitu peristiwa ketika Yesus Kristus ditinggikan di atas kayu salib.
- Ketika bangsa Israel berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk
mengelilingi tanah Edom, mereka tidak dapat lagi menahan diri sehingga mereka mulai
berkata-kata melawan Allah dan Musa (Bil. 21:4-5).
- Padahal Allah telah menyertai mereka berperang melawan raja negeri Arad (Bil. 21:1-3).
- Atas kesalahan tersebut, Allah menghukum mereka sehingga mereka melihat bahwa
mereka sungguh-sungguh sepenuhnya bergantung kepada Allah dan mereka harus
memandang kepada Allah.
- Kehidupan semua orang sama seperti yang dialami oleh bangsa Israel tersebut sehingga
harus memandang kepada Allah.
- Mengapa harus memandang kepada Allah?
I. Supaya Memperoleh Pengampunan (4-7)
- Ketika bangsa itu berkata-kata melawan Allah dan Musa, mereka telah berbuat dosa
- Akibat dari dosa itu, TUHAN menghukum mereka dengan cara menyuruh ular tedung
ke antara bangsa itu yang memagut mereka sehingga banyak di antara mereka yang
mati.
- Saat TUHAN menghukum mereka, saat itu jugalah mereka menyadari bahwa mereka
telah melakukan dosa. Saat mereka dalam penderitaan dan merasa terancam akibat
hukuman atas dosa mereka, akhirnya mereka menyadari bahwa mereka harus datang
kepada Allah, memandang kepada Allah, memohon pengampunan dari Allah.
- Karena itu mereka datang mendapatkan Musa memohon kepada Musa agar ia berdoa
kepada TUHAN supaya ular tedung itu dijauhkan dari mereka. Lalu Musa pun berdoa
untuk bangsa itu
- Saat Musa datang kepada TUHAN berdoa membawa permohonan bangsa Israel,
TUHAN menjawab doanya, tetapi TUHAN tidak menjauhkan ular tedung itu dari
mereka namun TUHAN memberikan sebuah jalan keluar dari penderitaan yang mereka
alami karena hukuman itu.
- TUHAN memberikan jalan keluar denan cara menyuruh Musa membuat ular tembaga
dan menaruhnya pada sebuah tiang agar ketika mereka dipagut oleh ular dan mereka
memandang kepada ular tembaga itu, mereka akan tetap hidup.
- Seperti bangsa Israel yang berbuat dosa karena melawan Allah, demikian juga kita telah
berbuat dosa.
- Firman Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
- Bahkan firman Tuhan
- Allah tidak menjauhkan dosa itu dari manusia, dosa tidak dapat dijauhkan dari manusia
karena dosa telah menjadi natur dari manusia (Kejadian 6:5)
- Tetapi Allah memberikan jalan keluar dari dosa yang membelenggu manusia yakni
dengan karya salib dalam Yesus Kristus agar ketika kita memandang kepada-Nya,
percaya kepada-Nya, dosa kita diampuni.
II. Supaya Memperoleh Hidup (8-9)
- Saat mereka terpagut oleh ular tedung itu, tentulah mereka akan mati binasa karena bisa
ular tersebut. Ini merupakan hukuman dari dosa yang mereka lakukan.
- Agar mereka tetap hidup, mereka harus memandang kepada ular tembaga yang dibuat
dan ditinggikan oleh Musa atas perintah TUHAN.
- Bukan ular tembaga itu yang menyembuhkan mereka, bukan ular tembaga itu yang
menyelamatkan mereka dari kematian, tetapi TUHAN-lah yang menyembuhkan
mereka, TUHAN-lah yang menyelamatkan mereka, asalkan mereka mau mengimani
dan menaati perintah TUHAN tersebut yakni mereka harus datang memandang ular
tembaga tersebut.
- Penekanannya di sini adalah iman dan ketaatan kepada TUHAN.
- Seperti bangsa Israel yang pasti akan mati binasa ketika dipagut oleh ular tedung itu,
demikian juga manusia akan mati binasa karena hukuman dosa.
- Roma 6:23a (sebab upah dosa ialah maut).
- Hukuman dosa bukan hanya sebatas penderitaan seperti yang dialami oleh bangsa Israel
ketika TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke tengah-tengah mereka, tetapi hukuman
dosa yang sebenarnya adalah maut, hidup selama-lamanya dalam api neraka.
- Seperti bangsa Israel yang akan tetap hidup ketika mereka mau mengimani dan menaati
perintah Tuhan untuk memandang kepada ular tembaga yang dibuat dan ditinggikan
oleh Musa, demikian juga kita akan tetap hidup ketika kita mengimani dan datang
memandang kepada Allah.
- Memandang kepada Allah artinya mengimani/percaya kepada Yesus Kristus sehingga
kita beroleh hidup. Hidup yang dimaksudkan bukan lagi hidup di dunia ini tetapi hidup
yang kekal (Yohanes 3:16)
Aplikasi:
- Seperti bangsa Israel yang telah berdosa dengan berkata-kata melawan Allah dan Musa
dan terancam binasa, demikian juga kita telah berdosa (Roma 3:23) dan akan binasa dalam
dosa kita (Roma 6:23a).
- Seperti Musa meninggikan ular tembaga di padang gurun, demikian pula Yesus Kristus
ditinggikan di atas kayu salib (Yohanes 3:14-15).
- Seperti bangsa Israel yang akan tetap hidup ketika mereka memandang kepada ular
tembaga yang ditinggikan oleh Musa, demikian juga kita akan beroleh hidup kekal ketika
kita memandang kepada Allah, yakni memandang kepada Yesus Kristus yang telah
ditinggikan di atas kayu salib.
- Mungkin selama ini kita hanya fokus terhadap hal-hal yang bersifat materi ketika kita
datang kepada Tuhan, tetapi hari ini kita melihat bahwa ada hal yang paling urgent, hal
yang paling utama sehingga kita harus datang memandang kepada Allah yaitu supaya kita
memperoleh pengampunan dari dosa dan supaya kita memperoleh hidup kekal sehingga
kita tidak akan mati binasa dalam dosa kita.
- Kita harus menyadari bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada Allah.
- Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, maka saat itulah manusia sungguh-sungguh
bergantung sepenuhnya kepada Allah untuk memperoleh keselamatan (pengampunan dosa
dan hidup kekal)
- Karena itu, sebagai orang-orang yang sungguh-sungguh menyadari bahwa kita semua
adalah orang-orang berdosa yang akan binasa dalam dosa itu, mari kita sungguh-sungguh
memandang kepada Allah, imani karya salib, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan juruselamat sehingga kita beroleh pengampunan dan beroleh hidup yang kekal.

Anda mungkin juga menyukai