Anda di halaman 1dari 4

Renungan

Yesus Disalibkan
Markus 15:22-41
Pengantar

Pada zaman Romawi, hukuman Salib merupakan hukuman yang


diberikan kepada para penjahat berat. Penyaliban adalah suatu bentuk
eksekusi yang paling keras, mengerikan dan rasa sakitnya luar biasa.
Penyaliban didahului dengan dicambuk, ditelanjangi, dihina, diludahi, dan
diolok-olok. Seseorang yang biasanya terhukum diharuskan memikul
salibnya sendiri ke tempat penyiksaan dan kematiannya. Hukuman inilah
yang diberikan pada Yesus padahal Yesus bukanlah seorang penjahat.
Yesus diperlakukan sebagai seorang pemberontak dan juga terhitung di
antara mereka, malah yang terburuk. Walaupun Yesus tidak melakukan
pelanggaran atau kesalahan seperti kedua orang penjahat, tetapi Yesus
disalibkan. Ia dicela karena perbuatan baik yang Ia lakukan dan mereka
menyalibkan Dia. Yesus tidak bersalah tetapi menerima penyaliban yang
paling mengerikan.

IsI

Saudara dan saudariku yang terkasih, Yesus dipaku dikayu salib


mengungkapkan bentuk ketaatan-Nya kepada Bapa yang mengutusnya.
Peristiwa Salib juga merupakan peristiwa pengungkapan diri Yesus sebagai
Putera Allah. Ada beberapa bukti dalam peristiwa salib yang menunjukkan
Yesus Putera Allah. Yang pertama, dalam proses penyaliban Tuhan Yesus,
banyak sekali yang menghujatnya, dan ingin mencoba-cobai Dia supaya
dapat membebaskan diriNya dari penyaliban, dan juga imam-imam kepala
bersama-sama ahli taurat, mengolok-olok Dia, mereka mengatakan bahwa
”Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan!” (markus 15:31). Tetapi walaupun Yesus sebenarnya bisa
melakukannya seperti yang mereka katakan tetapi ImanNya Kepada Tuhan
tetap Teguh, dan selalu menjalankan misinya sebagai Anak Allah untuk
menggenapi Firman Tuhan itu sendiri, karena jika Yesus tidak di salibkan
dan mati maka umat manusia di dunia ini, tetap memiliki jarak yang jauh
untuk berhubungan dengan Tuhan dan sekaligus manusia tetap orang
berdosa di hadapan Tuhan. Inilah yang membuktikan bahwa Yesus adalah
Anak Allah dan juruselamat dunia, Dia rela disalibkan untuk menebus dosa
umat manusia melalui darahnya yang tertumpah dikayu salib karena hanya
melalui darahNyalah, dosa kita akan terampuni oleh Tuhan.

Yang kedua, Setelah Yesus disalibkan, Jam dua belas Siang


kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai tiga jam
(markus 15:33). Ini adalah bukti bahwa Yesus adalah anak Allah/Utusan
Allah, pada saat yesus disalibkan ada banyak Iblis yang ingin mencobai dia
tapi Yesus tetap teguh dalam menjalankan misinya sebagai anak manusia
untuk tidak membebaskan diri dari penyaliban, dan pada saat yesus diatas
kayu salib tepatnya jam dua belas siang, kegelapan meliputi seluruh daerah
itu dan berlangsung sampai tiga jam, ini membuktikan bahwa dunia ini
sudah dikuasai oleh kegelapan dan manusiannya sudah terikat dengan
kelakuan-kelakuan yang penuh dengan dosa dan gelap iman, dan tidak
memiliki mata hati untuk melakukan yang benar sesuai dengan kehendak
Tuhan.

Sedangkan yang ketiga, saat Yesus Menyerahkan Nyawanya dan


Saat itu Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai kebawah pada jam
tiga sore(markus 15:37-38). Inilah yang membuktikan bahwa Yesus adalah
Anak Allah/Utusan Allah. Selain peristiwa yang terjadi pada jam dua belas
siang saat yesus di atas kayu salib dan kegelapan meliputi seluruh daerah
itu dan berlangsung sampai tiga jam, pembuktian dan pengakuan serta
kesaksian yang dinyatakan oleh setiap yang ada pada saat itu adalah
setelah yesus menyerahkan Nyawanya kepada Tuhan, Yesus mengatakan
“Ya Tuhan kepadamulah kuserahkan hidupku”, ketika itu tabir bait suci
terbelah dua dari atas sampai kebawah (Markus 15:38). Ini menandakan
bahwa tidak ada lagi pembatas atau pemisah hubungan kita dengan Tuhan
karena Yesus telah menyucikan kita dari belenggu dosa melalui
kematiaanNya diatas kayu salib, pengorbananNya untuk menanggung
semua dosa-dosa kita umat manusia merupakan kegenapan firman Tuhan
saat Yesus di Dunia supaya hubungan kita dengan Tuhan tidak ada jarak
pemisah dan supaya tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita
dengan Tuhan.

Kemudian yang menjadi kesaksian lagi pada saat Yesus mati diatas kayu
salib, “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia (Yesus)
melihat matinya demikian, berkatalah Ia “Sungguh orang ini adalah anak
Allah” (Markus 15:39). ini menandakan Yesus disalibkan dan mati
membuktikan bahwa Dia anak Allah.
Penutup
Para saudaraku yan terkasih dari peristiwa Salib hal yang dapat kita
jadikan sebagai pelajaran adalah sebagai berikut: Setelah kita mengetahui
bahwa Yesus adalah anak Allah yang mengorbankan diriNya disalibkan
untuk menebus Dosa-dosa kita, harus kita kita sadari bahwa kita adalah
manusia yang terbelenggu dengan dosa, patut kita sembah sujud
dihadapanNya karena pengorbanan dan kemurahan hatinya kepada setiap
kita umat yang percaya kepadanya dan maupun dunia. Melalui kegelapan
kita menjadi terang oleh darahnya yang tertumpah di kayu salib. Tidak ada
lagi jurang pemisah antara saya, anda dan kita semua untuk berhubungan
dengan Tuhan Allah. Melalui Kesaksian Kepala Pasukan dan Orang-orang
yang ada pada saat itu, kita harus mengakuinya sebagai Anak Allah dan
juruselamat dunia. Untuk itu saudaraku seiman, jangan pernah kita sia-
siakan pengorbanan Yesus kepada kita, kita harus meneladaninya di dunia
ini sebagai pengikut yang setia kepadanya, berkata yang benar sesuai
dengan kehendak tuhan, melakukan firman dan rela berkorban untuk
kemuliaan namanya, supaya kepribadian kita nampak sebagai umat
pengikut yesus yang patut diteladani dan bersaksi serta menjadi contoh di
dunia ini karena kebesaran Nama-Nya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai