Disusun Oleh :
1. Ferlynda El Haq (1102422002)
2. Rahmat Abdilah (1102422003)
3. Satria Ridho Damara (1102422012)
4. Nabila Nur Rizqi L. (1102422019)
5. Handayani Agustina (1102422022)
6. Ester Theresia Manurung (1102422024)
objectives
↓
Selecting Learning experience
↓
Organizing Learning Experience
↓
Evaluation
d. Evaluasi
Proses evaluasi merupakan langkah untuk mendapatkan informasi tentang
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan evaluasi kita dapat
menentukan apakah kurikulum yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai oleh sekolah atau belum. Di dalam model Objectives Tyler
memandang evaluasi kurikulum sebagai pengukuran performa / penampilan
siswa terhadap tujuan perilaku yang sudah dirumuskan sebelumnya. Terdapat
dua aspek yang perlu diperhatikan dalam evaluasi.
1. Evaluasi harus mampu menilai apakah telah terjadi perubahan tingkah laku
siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dibuat.
2. Evaluasi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam suatu
waktu tertentu. Karena penilaian suatu program tidak mungkin hanya
mengandalkan hasil tes siswa di akhir proses pembelajaran. Penilaian
dilakukan dengan membandingkan hasil antara penilaian awal sebelum
melakukan program dan sesudah melakukan program. Dari perbandingan
inilah nantinya akan terlihat ada atau tidaknya perubahan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan.
3.1 Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah proses yang kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk cara berpikir, sistem nilai (baik nilai moral, keagamaan, politik,
budaya, dan sosial), proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan
masyarakat, serta arah program pendidikan. Model pengembangan kurikulum adalah suatu
metode atau prosedur yang digunakan dalam perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus memiliki kemampuan
untuk menggambarkan suatu sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi
berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai dengan baik (Ramdhan 2019, 46).
Model Tyler dalam pengembangan kurikulum, yang merupakan pendekatan sistematis
dan linier terhadap pengembangan kurikulum yang menekankan pada pendefinisian
tujuan, mengidentifikasi pengalaman belajar yang sesuai, mengorganisasikan
pengalaman-pengalaman tersebut ke dalam urutan yang logis, dan menilai efektivitas
kurikulum dalam mencapai tujuan.
Hilda taba mengungkapkan pendekatannya untuk proses pengembangan kurikulum.
Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler. Modifikasi tersebut penekanannya
terutama pada pemusatan perhatian guru. Taba mempercayai bahwa guru merupakan
faktor utama dalam usaha pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum yang
dilakukan guru dan memposisikan guru sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum
merupakan karakteristik dalam model pengembangan Taba.
DAFTAR PUSTAKA