Anda di halaman 1dari 4

Nama: Yohana Monica L Parapat

Nim: 22770
Kelas: STIPP B
Mata Kuliah: Pengendalian Mutu

Pendahuluan
Codex Alimentarius merupakan sebuah badan internasional yang bertujuan untuk memajukan
keselamatan, kualitas, dan perlindungan konsumen dalam hal pangan secara global. Dibentuk pada tahun
1963 oleh FAO dan WHO, istilah "Codex Alimentarius" sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti
"kode pangan".

Codex Alimentarius berusaha memperkuat standar keselamatan makanan yang ketat untuk
menghindari pencemaran dan potensi risiko kesehatan terkait dengan konsumsi makanan. Standar ini
mencakup pengaturan bahan berbahaya, proses produksi yang aman, metode preservasi yang efektif, serta
prinsip-prinsip sanitasi yang bersih dalam sektor makanan.
ISO 9001:2015 merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization dikenal juga dengan ISO yang berisikan persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi sebuah perusahaan / organisasi dalam membentuk suatu quality management system.
Dengan berpedoman pada ISO 9001:2015 sebuah organisasi / perusahaan dapat melakukan
evaluasi apakah produk (barang/jasa) dan proses yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dapat memenuhi
keinginan / persyaratan dari customer secara konsisten. Selain itu, penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 juga dapat memastikan konsistensi mutu produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan perusahaan ataupun pelanggan serta mencegah terjadi kegagalan mutu produk atau jasa
sepanjang proses produksi. Di Indonesia standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 diadopsi identik
menjadi sebuah standar sistem oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjadi SNI ISO 9001:2015.
Pembahasan
Contamination
Kontaminasi makanan terjadi ketika ada zat atau organisme yang berpotensi berbahaya secara tidak
sengaja tercampur dalam makanan. Zat atau organisme ini disebut sebagai kontaminan. Ada dua cara utama
di mana kontaminasi makanan bisa terjadi: langsung dan tidak langsung, yang juga dikenal sebagai
kontaminasi silang. Kontaminasi langsung terjadi pada makanan mentah karena kecerobohan atau
kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Kontaminasi ada terbagi jadi 3 jenis yaitu: Kontaminasi fisik, kontaminasi Biologis, Kontaminasi
Kimiawi.
Kontaminan fisik merujuk pada adanya benda-benda asing yang tidak seharusnya ada dalam
makanan dan tidak termasuk bagian dari komponen aslinya.
Kontaminasi biologis merujuk pada keberadaan organisme hidup yang menjadi sumber kontaminan
dalam makanan. Mikroorganisme seperti bakteri (seperti Clostridium perfringens, Streptokoki fecal,
Salmonella), fungi (seperti Aspergillus, Penicillium, Fusarium), parasit (seperti Entamoeba histolytica,
Taenia saginata, Trichinella spiralis), dan virus (seperti virus hepatitis A/HAV) sering menjadi penyebab
pencemaran makanan.
Kontaminasi kimia adalah ketika berbagai bahan atau unsur kimia menyebabkan pencemaran atau
kontaminasi pada bahan makanan. Proses kontaminasi bisa terjadi melalui berbagai mekanisme, seperti
larut dalam proses pengolahan makanan.
Contaminant
Kontaminan adalah substansi dalam makanan yang muncul karena proses atau persiapan makanan
dan dianggap memiliki dampak fisiologis yang merugikan atau berpotensi berbahaya bagi kesehatan
manusia. Food Processing Contaminants adalah zat yang terbentuk dalam makanan atau bahan makanan
karena perubahan kimia selama proses pengolahan. Metode pengolahan makanan yang dapat menyebabkan
kontaminan termasuk fermentasi, pengasapan, pengeringan, pemurnian, dan pemasakan pada suhu tinggi.
Establishment
Pendirian adalah manajemen yang sama di mana makanan diolah dalam sebuah tempat atau fasilitas
produksi.
Cleaning
Pembersihan merupakan tahap di mana bahan pangan dibersihkan dari materi non-pangan seperti
tanah, sisa-sisa, rumput, serta kontaminan lainnya.

Materials
Bahan adalah unsur penting dalam proses pengolahan makanan karena kualitasnya yang
baik atau buruk akan mempengaruhi hasil akhir dari proses tersebut.

Product Contact
ahan kontak pangan adalah materi atau material yang didesain untuk bersentuhan langsung dengan
makanan. Kontak dengan makanan dapat melibatkan wadah atau kemasan seperti gelas atau kaleng
minuman. Saat bersentuhan dengan makanan, molekul atau zat tertentu bisa berpindah dari bahan kontak
pangan ke dalam makanan, contohnya melalui blooming. Oleh karena itu, di beberapa negara, ada peraturan
yang mengatur bahan kontak pangan untuk memastikan keamanan makanan.
Material/ Product Specification
Spesifikasi material atau produk makanan adalah informasi yang sangat penting untuk menetapkan
kualitas dan keamanan makanan yang akan dikonsumsi.
Food Grade
Food grade adalah istilah yang merujuk pada bahan, peralatan, dan produk yang aman digunakan
dalam proses produksi, penyimpanan, dan pengolahan makanan.
Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, mikroba, dan jamur.
Clean in Place
Clean in Place (CIP) adalah program pembersihan permukaan interior peralatan dan jalur produksi
tanpa harus membongkar sistem instalasi yang terpasang dari sisa-sisa proses produksi.
Cleaning out of place
Cleaning out of place (COP) adalah program pembersihan bagian luar pada peralatan pengolahan
makanan.
Sanitizing
Sanitasi merupakan aspek penting dalam pengolahan makanan yang berfokus pada memenuhi
standar kebersihan dan keamanan pangan untuk mencegah keracunan dan penyakit pada manusia akibat
makanan.
Zoning
Zoning adalah praktik memetakan atau membagi suatu wilayah berdasarkan fungsinya. Istilah ini
sering digunakan oleh pemerintah untuk mengkategorikan suatu wilayah berdasarkan penggunaannya.
Label
Label adalah komponen dari sebuah produk yang mengandung informasi melalui teks dan gambar
yang berfungsi sebagai sumber informasi tentang produk dan penjualnya. Label biasanya mencakup
informasi seperti nama atau merek produk, bahan baku, komposisi bahan tambahan, nilai gizi, tanggal
kedaluwarsa, isi produk, dan aspek legalitas.
Product Recall
Penarikan Produk Pangan untuk Perlindungan Konsumen adalah proses dimana produsen meminta
pengembalian sebagian atau seluruh rangkaian produk karena masalah keamanan atau cacat. Ini dilakukan
untuk membatasi tanggung jawab hukum dan merawat reputasi merek. Meskipun biayanya besar bagi
perusahaan, sering kali lebih murah daripada kerusakan yang ditimbulkan pada merek dan kepercayaan
konsumen.
First In First Out (FIFO)
FIFO atau First In First Out adalah pendekatan manajemen persediaan yang memprioritaskan
penjualan produk yang masuk pertama kali sebelum produk lainnya.
FEFO (First Expired First Out)
FEFO, atau First Expired First Out, adalah pendekatan manajemen persediaan yang
memprioritaskan penjualan produk yang akan segera kadaluarsa terlebih dahulu.
Kesimpulan
ISO 9001 mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan efektivitas dalam menyelesaikan
masalah kualitas dan biaya sambil mendorong inovasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Codex
Alimentarius adalah kumpulan standar global, kode praktik, panduan, dan rekomendasi terkait dengan
makanan, produksi, dan keamanan pangan.

Anda mungkin juga menyukai