Abstrak
Tujuan penelitian kali ini supaya mengetahui penggunaan moda transportasi yang paling
banyak digunakan oleh mahasiswa Universitas Semarang. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin, sampel pada penelitian ini sebanyak 60
samppel yang terdiri dari mahasiswa Universitas Semarang. Metode yang digunakan untuk
penelitian kali ini yakni metode kuantitatif. Untuk penggunaan aplikasi atau software penunjang
pengolahan data yakni menggunakan microsoft excel dan SPSS. Hasil pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear berganda didapat bahwa hanya variabel jenis kepemilikan
kendaraan pribadi, cara berkendara, pengeluaran perbulan, alasan kecepatan, alasan kenyamanan
dan alasan kesehatan merupakan variabel yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi.
Hasil uji signifikasi dan uji partial hanya variabel cara berkendara yang mempengaruhi variabel
pemilihan moda transportasi. Untuk analisis menggunakan regresi logit binery menggunakan
variabel cara berkendara (variabel yang sudah lolos uji signifikasi dan uji partial) didapat bahwa
99,99% responden/mahasiswa Universitas Semarang menggunakan kendaraan pribadi,
sedangkan sisanya 0,01% responden/mahasiswa menggunakan transportasi umum.
Kata Kunci: Moda transportasi, Mahasiswa, Uji signifikasi, Uji partial, Regresi logit
binery
Abstract
The purpose of this research is to find out the use of transportation modes that are most
widely used by Semarang University students. The sampling technique in this research was using
the Slovin formula, the samples in this research were 60 samples consisting of Semarang
University students. The method used for this research is quantitative method. For the use of
applications or software supporting data processing, namely using Microsoft Excel and SPSS.
The results of data processing using multiple linear regression analysis found that only variables
of type of private vehicle ownership, driving method, monthly expenditure, speed reasons,
comfort reasons and health reasons are variables that affect the selection of transportation modes.
The results of the significance test and partial test are only the variable of how to drive that
affects the variable of choosing the mode of transportation. For analysis using binery logit
regression using the variable of how to drive (variables that have passed the significance test and
partial test) it is found that 99.99% of respondents / students of Semarang University use private
vehicles, while the remaining 0.01% of respondents / students use public transportation.
Keywords: Mode of transportation, Student, Significance test, Partial test, Binery logit
regression
PENDAHULUAN
Semarang merupakan pusat pendidikan di Provinsi Jawa Tengah, di kawasan ini telah
berdiri banyak perguruan tinggi dan universitas dengan mahasiswa yang jumlahnya tidak sedikit,
maka akan terbentuk suatu tarikan pergerakan bagi mahasiswa yang tersebar di wilayah Kota
Semarang menuju kampus perguruan tingginya masing–masing. Pergerakan mahasiswa yang
membutuhkan sarana berupa moda transportasi dan pemilihan terhadap moda tersebut bervariasi
berdasarkan tingkat kepuasan yang telah ditawarkan pada tiap jenis moda angkutan (Saputra,
2020). Universitas Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah,
bukan hanya itu Universitas Semarang tersendiri juga banyak diminati calon mahasiswa bagi
yang tidak terterima dikampus negeri, sebab mempunyai biaya yang cukup terjangkau serta
memiliki akreditasi yang baik.
Letaknya yang cukup strategis yakni di Jl. Soekarno Hatta, RT.7/RW.7, Tlogosari Kulon,
Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, membuat kampus Universitas Semarang cukup
banyak dilewati oleh kendaraan besar seperti misalnya BRT, minibus, motor dan mobil.
Pemilihan moda transportasi tersendiri menjadi alasan masing-masing bagi mahasiswa yang
ingin berangkat menuju kampus Universitas Semarang, pemilihan moda transportasi menurut
(Gunardo, 2014) salah satunya disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi. Latar belakang
ekonomi dari masing–masing orang pun memiliki perbedaan antara satu mahasiswa yang
lainnya. Kondisi tersebut memerlukan adanya kajian terkait alasan mahasiswa memilih moda
transportasi yang digunakan serta bentuk pola perjalanan yang dilakukan setiap harinya.
Transportasi adalah suatu proses kegiatan berpindahnya barang dan manusia dari satu
tempat ke tempat yang lain (Morlok, 1995). Menurut (Azis & Asrul, 2014) transportasi
merupakan kebutuhan turunan atau kebutuhan kedua, dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Dalam pembangunan wilayah secara menyeluruh, peranan transportasi telah memberikan
dampak yang amat baik, khususnya pada hubungan antar kemudahan.Transportasi juga dijadikan
sebagai salah satu dari bagian perkembangan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Terjadi perkembangan yang signifikan terhadap jumlah permintaan transportasi disetiap
tahunnya (Prihatini & parmana, 2017).
Peningkatan jumlah mahasiswa tahun ajaran baru terutama mahasiswa yang
menggunakan kendaraan, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum tampaknya
menyumbangkan kepadatan pada ruas jalan di sekitar Universitas Semarang. Langkah awal yang
dapat dilakukan adalah dengan mengetahui seperti apa karakteristik mahasiswa dalam
melakukan pergerakan menuju kampus, terutama dalam hal pemilihan moda transportasi yang
akan digunakan. Menurut (Tamin, 1997), dalam memodelkan pemilihan moda tidaklah mudah,
walaupun yang digunakan hanya dua buah moda (pribadi atau umum). Hal tersebut muncul
karena banyak faktor yang sulit dikuantifikasi misalnya, keamanan, kenyamanan, keandalan,
atau ketersediaan mobil pada saat dibutuhkan. Hal tersebut bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai acuan dasar penentuan langkah yang tepat dalam mengurangi penggunaan kendaraan
yang digunakan mahasiswa menuju kampus.
Penelitian terkait transportasi telah banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di dunia.
Kajian terkait transportasi menjadi isu yang menarik karena keberadaannya yang semakin
meningkat setiap harinya. Adanya perjalanan–perjalanan yang dilakukan oleh masing–masing
individu akan menghasilkan adanya suatu pola perjalanan. Pola perjalanan yang dibentuk oleh
masyarakat dikaji dalam penelitian (Sugiyanto, 2008) yang mengkaji pola perjalanan penduduk
di Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Gunungpati Semarang. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, mendapatkan hasil penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan
utama bagi penduduk di daerah pinggiran, khususnya untuk golongan menengah dan golongan
ekonomi kuat.
Studi Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh mahasiswa Universitas Semarang
yang dikaji peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja karakteristik pemilihan moda
transportasi serta mengetahui faktor–faktor yang diduga mempengaruhi mahasiswa dalam
pemilihan moda transportasi menuju kampus. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif terhadap karakteristik pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa dan metode
evaluative berupa analisa korelasi variable yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi
oleh mahasiswa Universitas Semarang. Analisis model pemilihan transportasi menuju kampus
yakni jarak tempuh intensitas pergantian moda, waktu tempuh, dan biaya tempuh. Moda
transportasi merupakan variable yang mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan pemilihan
moda transportasi yang digunakan menuju kampus Universitas Semarang
METODE
Metode yang digunakan yakni menggunakan metode analisis deskriptif terhadap
karakteristik pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa dan metode evaluative berupa analisa
korelasi variable yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa Universitas
Semarang.Sedangkan untuk tahap pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara
secara langsung kepada responden, dan peneliti juga membagikan kuisioner kepada mahasiswa
yang akan dijadikan responden. Dalam pengumpulan data responden juga perlu diperhatikan
panduan pengisiannya agar responden faham dengan maksut dari pembagian kuisioner yang diisi
oleh responden, oleh saat itu penyebaran kuisioner menjelaskan bahwa responden harus
merupakan mahasiswa Universitas Semarang yang masih aktif.
Populasi pada penelitian ini adalah sesuai dengan batasan diatas maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi S1 yang aktif di Universitas Semarang yang
berjumlah 60 mahasiswa. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek maupun
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Adapun sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Untuk dapat membuat kesimpulan maka
sampel yang diambil dari populasi harus representatif. Tujuan ditetapkannya sampel adalah
untuk mempermudah proses penelitian. Sampel dapat diambil antara 10 – 25 % atau lebih
tergantung dari kemampuan meliputi waktu, tenaga, dana, sempit luasnya wilayah pengamatan
dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto., 2002).
Untuk menentukan ukuran sampel yang dapat menggambarkan dan mewakili populasi,
maka dalam penentuan ukuran sampel digunakan rumus Slovin:
N
n =
1+ Ne ²
Keterangan
n = ukuran.
N = sampel.
e = persentase kelonggaran, ketelitian, kesalahan pengambilan sampel yang masih di tolerir, e
= 0,1.
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dihasilkan jumlah sampel sebagai berikut :
N
n=
1+ Ne ²
150
n=
1+ 150(0 , 1)²
n = 60 sampel.
Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis linear
berganda. Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema
dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis. Berikut ini tabel definisi operasional pada penelitian ini.
1. 0 – 2 kali
Waktu perjalanan (X13) 0. tidak teratur: tergantung jadwal kuliah, dan tidak teratur:
tergantung cuaca
1. teratur: berangkat pukul 08:00, pulang pukul 15:00
Sumber: hasil analisis, 2024
Model penelitian ini dengan menggunakan analisis logistik binery. Model logistik binery
berfungsi untuk memodelkan dua pilihan moda transportasi alternatif yakni moda a dan moda b.
Peluang salah satu moda untuk dipilih dipengaruhi oleh nilai kepuasan menggunakan moda a dan
b serta nilai eksponensialnya. Berikut merupakan bentuk persamaan yang digunakan:
(y )
e
P (i) = ( y)
1+ e
1
P (j) = ( y)
1+ e
Dimana:
P(i) = Peluang moda ke i (angkutan pribadi) untuk dipilih.
P(j) = Peluang moda ke j (angkutan umum) untuk dipilih.
y = Nilai dari regresi linear berganda
e = Eksponensial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identitas Responden
Berikut identitas responden pada penelitian ini, Universitas Semarang yang terdiri dari 6
fakultas berjenjang Strata 1, untuk responden terbanyak yaitu berasal dari Fakultas Teknik,
Jurusan Sipil yaitu sebanyak 13 responden atau 22% . Untuk data pengelompokan responden
berdasarkan waktu semester didapat bahwa semester 9 memiliki responden terbanyak yaitu
sebanyak 17 responden atau 28%. Dan Untuk data yang didapat berdasarkan jenis kelamin,
diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki merupakan jenis kelamin responden terbanyak yaitu
sebanyak 40 responden atau 67%. Untuk distribusi responden berdasarkan fakultas dan jurusan
dapat dilihat pada pada tabel 2.
1. Psikologi Psikologi 4 7
2. Teknologi Teknologi hasil 4 7
pertanian pertanian
3. Hukum Ilmu Hukum 4 7
4. Teknik Perencanaan 5 8
Wilayah Kota
Elektro 6 10
Sipil 13 22
5. Ekonomi Akuntansi 4 7
Manajemen 4 7
6. Teknologi Informatika 4 7
Informasi Ilmu Komunikasi 4 7
dan
Komunikasi Sistem Informasi 4 7
Pariwisata 4 7
Jumlah 60 100
Identitas responden berdasarkan semester
No. Semester Jumlah Persentase responden
(responden) (%)
1. Semester 1 0 0
2. Semester 2 0 0
3. Semester 3 1 2
4. Semester 4 6 10
5. Semester 5. 6 10
6. Semester 6. 8 13
7. Semester 7 9 15
8. Semester 8 13 22
9. Semester 9 17 28
Jumlah 60 100
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah Persentase
(responden) responden (%)
1. Laki-laki 40 67
2. Perempuan 20 33
Total 60 100
Sumber: hasil analisis, 2024
Tabel 3. merupakan hasil pengolahan data menggunakan SPSS antara variabel X dan
juga variabel Y, menggunakan metode regresi linear berganda. Untuk hasil pengolahan
menggunakan metode linear berganda harus ditinjau bagian signifikasinya apabila lebih dari 0,05
maka variabel X tersebut mempengaruhi variabel Y, sedangkan apabila nilainya kurang dari 0,05
maka variabel X tersebut tidak mempengaruhi terhadap variabel Y.
Untuk hasil dari metode regresi linear berganda ini dapat diketahui variabel-variabel
yang terbukti signifikan terhadap pemilihan moda akan dipakai dan dimasukan pada analisis
berikutnya. Variabel-variabel tersebut antara lain cara berkendara (X6) yaitu nilanya 0,00,
sedangkan variabel X yang lain tidak mempengaruhi variabel Y, untuk nilai variabel X1 (0,923),
X2 (0,714), X3 (0,762), X4 (-), X5 (0,297), X7 (0,729), X8 (-), X9 (-), X10.A (0,71), X10.B (-),
X10.C (0,358), X10.D (0,811), X10.E (0,106), X10.F (0,335), X10.G (0,337), X11 (0,166), X12
(-), X13 (0,9978) dan hasil dari variabel X1 – X13 kecuali X6 nilanya lebih dari 0,05, sedangkan
untuk nilai yang (-)/tidak ada nilanya dikarenakan variabel X tersebut tidak mempunyai korelasi
terhadap variabel Y sehingga variabel X tersebut dihilangkan oleh program SPSS.
Selanjutnya pada tabel 4. akan ditampilkan nilai B yang merupakan koefisien regresi
linear berganda dari masing-masing variabel, dimana tanda (+), dan tanda (-) menunjukan
kecenderungan variabel bebas terhadap variabel terikat (pemilihan moda). Yang menjadi tolak
ukur adalah variabel bebas dengan dengan kode 1, jika nilai B positif, maka kecenderungan
variabel bergerak dari arah 0 menuju 1 pada pengklasifikasian data variabel terikat, (kode 0
menggunakan moda angkutan BRT, ojek online (mobil/motor)/angkutan umum, kode 1
menggunakan angkutan motor, mobil, sepeda, jalan kaki/angkutan pribadi). Sebaliknya jika nilai
B negatif kecenderungan variabel bergerak dari 1 menuju 0.
Berdasarkan hasil regresi berganda pada lampiran 1 , maka diperoleh persamaan regresi
linear sebagai berikut:
Uji Hipotesis
Adapun hipotesi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis penelitian secara simultan
Uji-f atau uji simultan ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan ialah dengan melihat besarnya nilai
probabilitas signifikan-nya. Menurut (Gozali, 2018), Apabila nilai probabilitas signifikannya <
5% maka variabel independent atau variabel bebas akan berpengaruh signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
Berdasarkan hasil anova yang dijelaskan pada lampiran 2, diperoleh F hitung pada
penelitian sebesar 6,758 sedangkan pada lampiran 5 F tabel 1,934. Maka Fhitung (6,758) lebih dari
Ftabel (1,934). Dan untuk nilai signifikan diperoleh sebesar 0,000, maka 0,000 < 0,05. Maka
diperoleh kesimpulan bahwa variabel independent yang berisi variabel jenis tempat tinggal
sekarang (X1), uang saku perbulan (X2), jarak tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3),
jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5), cara berkendara (X6), pengeluaran per bulan (X7),
pertimbangan alasan kecepatan (X10.A), pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C),
pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D), pertimbangan alasan Kesehatan (X10.E),
pertimbangan alasan mudah (X10.F), pertimbangan alasan keamanan (X10.G), kegiatan bolak-
balik ke kampus (X11), waktu perjalanan (X13) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu variabel pemilihan moda transportasi (Y). Sedangkan untuk kepemilikan
kendaraan pribadi (X4), kepemilikan SIM (X8), jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan
alasan murah (X10.B), dan frekuensi perjalanan (X12) tidak masuk kedalam salah satu variabel
yang berpengaruh terhadap moda transportasi (Y) dikarenakan variabel tersebut tidak memiliki
korelasi terhadap variabel moda transportasi (Y).
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R2) merupakan sebuah koefisien yang menunjukkan
persentase pengaruh semua variabel indepndent terhadap variabel dependent. Persentase tersebut
menunjukkan seberapa besar variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.
Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independent dalam
menjelaskan variabel dependent.
Besarnya nilai Adjusted R2 yaitu antara 0 - 1 (0 < Adjusted R2 < 1) koefisien determinasi
ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independent
mempengaruhi variabel dependent. Nilai Adjusted R-Square dikatakan baik apabila nilainya >
0,5 karena nilai dari Adjusted R2 mendekati 1 , maka sebagian besar variabel independent
menjelaskan variabel dependent sedangkan ,apabila koefisien determinasi adalah 0, maka
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.Dari hasil regresi pada
lampiran 3 dapat dilihat bahwa R square sebesar 0.678 atau 67,8 %. Hal ini menunjukan bahwa
variabel independent yaitu waktu perjalanan (X13), pertimbangan alasan mudah (X10.F), uang
saku perbulan (X2), pertimbangan alasan keamanan (X10.G), pertimbangan alasan ketersediaan
(X10.D), pertimbangan alasan kecepatan (X10.A), Kegiatan bolak-balik dikampus (X11), Jarak
tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3), Pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C), Cara
berkendara (X6), Pertimbangan alasan Kesehatan (X10.E), Pengeluaran per bulan (X7), Jenis
tempat tinggal sekarang (X1) mampu menjelaskan variabel dependen, dan sisanya sebesar 32,2%
yaitu variabel kepemilikan kendaraan pribadi (X4), jenis kepemilika kendaraan pribadi (X5),
kepemilikan SIM (X8), Jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan alasan murah (X10.B),
frekuensi perjalanan (X12), waktu perjalanan (X13) tidak mampu menjelaskan oleh variabel lain
yang tidak atau tidak diperhitungkan dalam analisis penelitian ini.
Berdasarkan hasil regresi binery logistik pada lampiran 4 diketahui bahwa terdapat satu
variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pemilihan moda yaitu cara
berkendara. Kemudian nilai koefisien satu variabel tersebut akan dimasukan kedalam persamaan
model logit biner. Dimana model logit biner berfungsi untuk memodelkan dua pilihan moda
transportasi alternatif yakni angkutan umum dan angkutan pribadi. Berikut ini merupakan bentuk
persamaan yang digunakan :
(y )
e
P(i) = ( y)
1+ e
(0,622)
2153966457,135
P(i) = (0,622)
1+ 2153966457,135
P(i) = 0,9999
1
P(j) = ( y)
1+ e
1
P(i) = (0,622)
1+ 2153966457,135
P(j) = 0,0001
Keterangan
P(i) = angkutan pribadi
P(j) = angkutan umum
e = nilai eksponensional setiap koefisien regresi (didapat dari odds ratio).
Untuk nilai e didapat dari lampiran 4 tentang variabel in the equation dengan nilai Exp
(B) variabel cara berkendara sebesar 2153966457,135
Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian pemilihan moda
transportasi yang dipergunakan oleh mahasiswa untuk mencapai kampus Universitas Semarang
antara lain :
1. Supaya pihak kampus lebih gencar menggerakan mahasiswa supaya menggunakan angkutan
umum atau dengan membonceng temannya yang berada dalam satu kampus supaya
mengurangi penggunaan moda transportasi kendaraan pribadi berupa motor.
2. Memperbanyak jumlah sampel penelitian, sehingga dari data yang akan diteliti bisa
representative dan proposional.
DAFTAR PUSTTAKA
Adisasmita, S. A. (2011).Transportasi dan Pengembangan Wilayah (Hal. 197 Hlm).
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Amiruddin, M. (2019). Pola Komunikasi Driver Ojek Online Grabbike Pada Pelayanan
Customer di Kota Malang. Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 26 - 49.
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto., S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan pratek. -: PT Rineka Cipta.
Azis, & Asrul. (2014). Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi (hal. 273).Yogyakarta:
Deepublish.
Ditjen Hubdat. (2001). Panduan Pengumpulan Data Angkutan Umum Perkotaan. Jakarta:
Direktorat Bina Soistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota.
Ditjen, H. (2002). Pedoman Teknis Penyelenggraan Angkutan Penumpang Umum Diwilayah
Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta: Ditjen Hubdat.
Djoko Setijowarno, R. B. (2003). Pengantar rekayasa dasar transportasi. Bandung: Jurusan
Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata,.
Ferdiansyah, R. (2009). Kemungkinan Peralihan Penggunaan Moda Angkutan Pribadi ke Moda
Angkutan Umum Perjalanan Depok-Jakarta. Perencanaan Wilayah dan Kota, 183-198.
Fidel Milo, W. H. (2005). Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi
. Jakarta: Erlangga.
Gozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 . Semarang:
Universitas Diponegoro.
Gunardo, R. (2014). Geografi Transportasi. Dalam R. Gunardo, Geografi Transportasi (Hal.
216). Yogyakarta: Yogyakarta : Ombak, 2014 .
Ismiyati & Sugiono, S. (2017). Wajah Transportasi Perkotaan Pada Kota-Kota Menuju Kota
Semarang (Studi kasus : Semarang Metropolitan). Jurnal Teknik Sipil UBL, 1099-1117.
Lestari, R. D. (2022, 12 30). https://warta.usm.ac.id/yuk-kenal-dan-tahu-lebih-dekat-tentang-
universitas-semarang/.
Morlok, E. K. (1995). PengantaR Teknik dan Perencanaan Transportasi. Dalam E. K. Morlok,
Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.
Mulyono, T. (2015). Jenis Pergerakan dan Moda Transportasi (Hal. 14). Jakarta: Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Nasution, M. N. (1996). Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Prihatini, & Parmana. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Angkutan
Umum Bis Damri Cabang Bandung (Studi Kasus Trayek 09 Cicaheum - Leuwipanjang).
Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.
Rachmita, F. (2019). Panduan Reformasi Angkutan Umum di Indonesia. Jakarta: ITDP
Indonesia.
Saputra, I. (2020). Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus Oleh Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Seminar Nasional 'Transit City Development".
Sugiyanto, B. (2008). Analisis Pola Perjalanan Transportasi Penduduk Daerah Pinggiran. Teknik
Sipil & Perencanaan, 57-74.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, P. D. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Memberikan Deskripsi,
Eksplanasi, Prediksi, Inovasi, dan juga Dasar-Dasar Teoritis Bagi Pengembangan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya .
Tamin, O. Z. (1997). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan & Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Taylor Dalam Setyowati, D. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Terhadap Resiliensi
Pada Mahasiswa Bidikmisi Dengan Mediasi EfikasI Diri. Jurnal Sains Psikologi, 68-74.
Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB.