Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI KE KAMPUS OLEH

MAHASISWA UNIVERISTAS SEMARANG


1
*Dea Nurlia, 2Silmy Alfarizi, 3Agus Muldiyanto, 4Ngudi Hari Crista
1,2,3,4
Universitas Semarang
Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang (50196)
Email; deanurlia1111@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian kali ini supaya mengetahui penggunaan moda transportasi yang paling
banyak digunakan oleh mahasiswa Universitas Semarang. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin, sampel pada penelitian ini sebanyak 60
samppel yang terdiri dari mahasiswa Universitas Semarang. Metode yang digunakan untuk
penelitian kali ini yakni metode kuantitatif. Untuk penggunaan aplikasi atau software penunjang
pengolahan data yakni menggunakan microsoft excel dan SPSS. Hasil pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear berganda didapat bahwa hanya variabel jenis kepemilikan
kendaraan pribadi, cara berkendara, pengeluaran perbulan, alasan kecepatan, alasan kenyamanan
dan alasan kesehatan merupakan variabel yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi.
Hasil uji signifikasi dan uji partial hanya variabel cara berkendara yang mempengaruhi variabel
pemilihan moda transportasi. Untuk analisis menggunakan regresi logit binery menggunakan
variabel cara berkendara (variabel yang sudah lolos uji signifikasi dan uji partial) didapat bahwa
99,99% responden/mahasiswa Universitas Semarang menggunakan kendaraan pribadi,
sedangkan sisanya 0,01% responden/mahasiswa menggunakan transportasi umum.

Kata Kunci: Moda transportasi, Mahasiswa, Uji signifikasi, Uji partial, Regresi logit
binery

Abstract
The purpose of this research is to find out the use of transportation modes that are most
widely used by Semarang University students. The sampling technique in this research was using
the Slovin formula, the samples in this research were 60 samples consisting of Semarang
University students. The method used for this research is quantitative method. For the use of
applications or software supporting data processing, namely using Microsoft Excel and SPSS.
The results of data processing using multiple linear regression analysis found that only variables
of type of private vehicle ownership, driving method, monthly expenditure, speed reasons,
comfort reasons and health reasons are variables that affect the selection of transportation modes.
The results of the significance test and partial test are only the variable of how to drive that
affects the variable of choosing the mode of transportation. For analysis using binery logit
regression using the variable of how to drive (variables that have passed the significance test and
partial test) it is found that 99.99% of respondents / students of Semarang University use private
vehicles, while the remaining 0.01% of respondents / students use public transportation.

Keywords: Mode of transportation, Student, Significance test, Partial test, Binery logit
regression
PENDAHULUAN
Semarang merupakan pusat pendidikan di Provinsi Jawa Tengah, di kawasan ini telah
berdiri banyak perguruan tinggi dan universitas dengan mahasiswa yang jumlahnya tidak sedikit,
maka akan terbentuk suatu tarikan pergerakan bagi mahasiswa yang tersebar di wilayah Kota
Semarang menuju kampus perguruan tingginya masing–masing. Pergerakan mahasiswa yang
membutuhkan sarana berupa moda transportasi dan pemilihan terhadap moda tersebut bervariasi
berdasarkan tingkat kepuasan yang telah ditawarkan pada tiap jenis moda angkutan (Saputra,
2020). Universitas Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah,
bukan hanya itu Universitas Semarang tersendiri juga banyak diminati calon mahasiswa bagi
yang tidak terterima dikampus negeri, sebab mempunyai biaya yang cukup terjangkau serta
memiliki akreditasi yang baik.
Letaknya yang cukup strategis yakni di Jl. Soekarno Hatta, RT.7/RW.7, Tlogosari Kulon,
Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, membuat kampus Universitas Semarang cukup
banyak dilewati oleh kendaraan besar seperti misalnya BRT, minibus, motor dan mobil.
Pemilihan moda transportasi tersendiri menjadi alasan masing-masing bagi mahasiswa yang
ingin berangkat menuju kampus Universitas Semarang, pemilihan moda transportasi menurut
(Gunardo, 2014) salah satunya disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi. Latar belakang
ekonomi dari masing–masing orang pun memiliki perbedaan antara satu mahasiswa yang
lainnya. Kondisi tersebut memerlukan adanya kajian terkait alasan mahasiswa memilih moda
transportasi yang digunakan serta bentuk pola perjalanan yang dilakukan setiap harinya.
Transportasi adalah suatu proses kegiatan berpindahnya barang dan manusia dari satu
tempat ke tempat yang lain (Morlok, 1995). Menurut (Azis & Asrul, 2014) transportasi
merupakan kebutuhan turunan atau kebutuhan kedua, dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Dalam pembangunan wilayah secara menyeluruh, peranan transportasi telah memberikan
dampak yang amat baik, khususnya pada hubungan antar kemudahan.Transportasi juga dijadikan
sebagai salah satu dari bagian perkembangan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Terjadi perkembangan yang signifikan terhadap jumlah permintaan transportasi disetiap
tahunnya (Prihatini & parmana, 2017).
Peningkatan jumlah mahasiswa tahun ajaran baru terutama mahasiswa yang
menggunakan kendaraan, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum tampaknya
menyumbangkan kepadatan pada ruas jalan di sekitar Universitas Semarang. Langkah awal yang
dapat dilakukan adalah dengan mengetahui seperti apa karakteristik mahasiswa dalam
melakukan pergerakan menuju kampus, terutama dalam hal pemilihan moda transportasi yang
akan digunakan. Menurut (Tamin, 1997), dalam memodelkan pemilihan moda tidaklah mudah,
walaupun yang digunakan hanya dua buah moda (pribadi atau umum). Hal tersebut muncul
karena banyak faktor yang sulit dikuantifikasi misalnya, keamanan, kenyamanan, keandalan,
atau ketersediaan mobil pada saat dibutuhkan. Hal tersebut bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai acuan dasar penentuan langkah yang tepat dalam mengurangi penggunaan kendaraan
yang digunakan mahasiswa menuju kampus.
Penelitian terkait transportasi telah banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di dunia.
Kajian terkait transportasi menjadi isu yang menarik karena keberadaannya yang semakin
meningkat setiap harinya. Adanya perjalanan–perjalanan yang dilakukan oleh masing–masing
individu akan menghasilkan adanya suatu pola perjalanan. Pola perjalanan yang dibentuk oleh
masyarakat dikaji dalam penelitian (Sugiyanto, 2008) yang mengkaji pola perjalanan penduduk
di Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Gunungpati Semarang. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, mendapatkan hasil penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan
utama bagi penduduk di daerah pinggiran, khususnya untuk golongan menengah dan golongan
ekonomi kuat.
Studi Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh mahasiswa Universitas Semarang
yang dikaji peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja karakteristik pemilihan moda
transportasi serta mengetahui faktor–faktor yang diduga mempengaruhi mahasiswa dalam
pemilihan moda transportasi menuju kampus. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif terhadap karakteristik pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa dan metode
evaluative berupa analisa korelasi variable yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi
oleh mahasiswa Universitas Semarang. Analisis model pemilihan transportasi menuju kampus
yakni jarak tempuh intensitas pergantian moda, waktu tempuh, dan biaya tempuh. Moda
transportasi merupakan variable yang mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan pemilihan
moda transportasi yang digunakan menuju kampus Universitas Semarang

METODE
Metode yang digunakan yakni menggunakan metode analisis deskriptif terhadap
karakteristik pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa dan metode evaluative berupa analisa
korelasi variable yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa Universitas
Semarang.Sedangkan untuk tahap pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara
secara langsung kepada responden, dan peneliti juga membagikan kuisioner kepada mahasiswa
yang akan dijadikan responden. Dalam pengumpulan data responden juga perlu diperhatikan
panduan pengisiannya agar responden faham dengan maksut dari pembagian kuisioner yang diisi
oleh responden, oleh saat itu penyebaran kuisioner menjelaskan bahwa responden harus
merupakan mahasiswa Universitas Semarang yang masih aktif.
Populasi pada penelitian ini adalah sesuai dengan batasan diatas maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi S1 yang aktif di Universitas Semarang yang
berjumlah 60 mahasiswa. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek maupun
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Adapun sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Untuk dapat membuat kesimpulan maka
sampel yang diambil dari populasi harus representatif. Tujuan ditetapkannya sampel adalah
untuk mempermudah proses penelitian. Sampel dapat diambil antara 10 – 25 % atau lebih
tergantung dari kemampuan meliputi waktu, tenaga, dana, sempit luasnya wilayah pengamatan
dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto., 2002).
Untuk menentukan ukuran sampel yang dapat menggambarkan dan mewakili populasi,
maka dalam penentuan ukuran sampel digunakan rumus Slovin:
N
n =
1+ Ne ²
Keterangan
n = ukuran.
N = sampel.
e = persentase kelonggaran, ketelitian, kesalahan pengambilan sampel yang masih di tolerir, e
= 0,1.
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dihasilkan jumlah sampel sebagai berikut :
N
n=
1+ Ne ²
150
n=
1+ 150(0 , 1)²
n = 60 sampel.

Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis linear
berganda. Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema
dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis. Berikut ini tabel definisi operasional pada penelitian ini.

Tabel 1.Variabel terikat dan variabel bebas


Variabel terikat (dependent) Kriteria
Moda transportasi (Y) 0. BRT, dan ojek online (mobil/motor)
1. motor, mobil, sepeda, jalan kaki
Variabel bebas (independent) Kriteria
Jenis tempat tinggal (X1) 0. bila memilih kos/kontrakan, asrama
1. bila memilih rumah orang tua/kerabat
Uang saku (X2) 0. bila memilih Rp 1.200.000 – Rp 1.500.00, dan > Rp
1.600.000

1. bila memilih Rp 0 – Rp 500.000, dan Rp 600.000 – Rp


1.100.000
Jarak tempat tinggal sekarang 0. bila memilih rentang jarak 12 – 16 km, dan > 17 km
(X3)

1. bila memilih rentang jarak 1 – 5 km, dan 6 – 11 km


Kepemilikan kendaraan pribadi 0. bila tidak memiliki kendaraan pribadi
(X4)
1. bila memiliki kendaraan pribadi
Jenis kepemilikan kendaraan 0. bila memiliki sepeda
pribadi (X5)
1. bila memiliki sepeda motor, dan mobil
Cara mengendarai kendaraan 0. bila memilih mengemudi bersama penumpang, dan
tersebut (X6) sebagai penumpang

1. bila memilih mengemudi sendiri


Pengeluaran per bulan (X7) 0. bila pengeluaran Rp 400.000 – Rp 500.000, dan Rp
600.000

1. bila pengeluaran Rp 0 – 100.000, dan Rp 200.000 – Rp


300.000
Kepemilikan SIM (X8) 0. bila tidak memiliki SIM
1. bila memiliki SIM
Jenis kepemilikan SIM (X9) 0. bila memiliki SIM A
1. bila memiliki SIM C dan SIM A & C
Pertimbangan alasan kecepatan 0. Jika jawaban tidak dipilih resonden
(X10.A)
1. Jika jawaban dipilih responden
Pertimbangan alasan murah 0. bukan pertimbangan utama
(X10.B)
1. pertimbangan utama
Pertimbangan alasan kenyamanan 0. bukan pertimbangan utama
(X10.C) 1. pertimbangan utama
Pertimbangan alasan ketersediaan 0. bukan pertimbangan utama
(X10.D)
1. pertimbangan utama
Pertimbangan alasan Kesehatan 0. bukan pertimbangan utama
(X10.E)
1. pertimbangan utama apabila jawaban dipilih
Pertimbangan alasan mudah 0. bukan pertimbangan utama
(X10.F)
1. pertimbangan utama
Pertimbangan alasan keamanan 0. bukan pertimbangan utama
(X10.G)
1. pertimbangan utama
Kegiatan bolak–balik di kampus 0. bila memilih tidak, dan terkadang sering
(X11)
1. bila memilih ya
Frekuensi perjalanan (X12) 0. 4 – 6 kali, dan > 8 kali

1. 0 – 2 kali

Waktu perjalanan (X13) 0. tidak teratur: tergantung jadwal kuliah, dan tidak teratur:
tergantung cuaca
1. teratur: berangkat pukul 08:00, pulang pukul 15:00
Sumber: hasil analisis, 2024

Setelah dilakukan analisis deskriptif, data-data tersebut dianalisis menggunakan analisis


regresi linear berganda, karena ada dua pilihan yaitu angkutan umum dan angkutan pribadi yang
berfungsi sebagai variabel terikat sedangkan variabel bebasnya meliputi jenis tempat tinggal
(X1), uang saku perbulan (X2), jarak dari tempat tinggal ke kampus (X3), kepemilikan
kendaraan pribadi (X4), jenis kepimilikan kendaraan pribadi (X5), cara berkendara (X6),
pengeluaran perbulan (X7), kepemilikan SIM (X8), jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan
alasan kecepatan (X10.A), pertimbangan alasan murah (X10.B), pertimbangan alasan
kenyamanan (X10.C), pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D), pertimbangan alasan
Kesehatan (X10.E), pertimbangan alasan mudah (X10.F), pertimbangan alasan keamanan
(X10,G), kegiatan bolak-balik ke kampus (X11), frekuensi perjalanan (X12), waktu perjalanan
(X13).
U = a + b1 X1 + b2 X2 + . . . + bn Xn
Dengan:
u = nilai utilitas moda transportasi
a = konstanta
b1 s/d bn = Parameter fungsi utilitas untuk masing-masing variabel tersebut (koefisien
regresi)
Untuk mengetahui variabel bebas (faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
moda) yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (jenis moda angkutan
mahasiswa) di Universitas Semarang maka dapat menggunakan uji-t dan uji-f. Uji koefisien
regresi secara parsial (uji-t) digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang terbentuk
variabel-variabel bebasnya secara parsial berpengaruh terhadap variable terikat Y. Sedangkan
Uji-F bertujuan mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara signifikan bersama-sama
berpengaruh terhadap variable terikat Y (Ghozali, 2016). Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah
H1 : Terdapat pengaruh Jenis tempat tinggal (X1) terhadap moda transportasi(Y).
H2 : Terdapat pengaruh uang saku perbulan (X2) terhadap moda transportasi (Y).
H3 : Terdapat pengaruh jarak tempat tinggal (X3) terhadap moda transportasi (Y).
H4 : Terdapat pengaruh kepemilikan kendaraan pribadi (X4) terhadap moda transportasi (Y).
H5 : Terdapat pengaruh jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5) terhadap moda transportasi
(Y).
H6 : Terdapat pengaruh cara berkendara (X6) terhadap moda transportasi (Y).
H7 : Terdapat pengaruh pengeluaran per bulan (X7) terhadap moda transportasi (Y).
H8 : Terdapat pengaruh Kepemilikan SIM (X8) terhadap moda transportasi (Y).
H9 : Terdapat pengaruh jenis kepemilikan SIM (X9) terhadap moda transportasi (Y).
H10 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan kecepatan (X10.A) terhadap moda transportasi
(Y).
H11 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan murah (X10.B) terhadap moda transportasi (Y).
H12 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C) terhadap moda transportasi
(Y).
H13 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D) terhadap moda transportasi
(Y).
H14 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan kesehatan (X10.E) terhadap moda transportasi
(Y).
H15 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan mudah (X10.F) terhadap moda transportasi (Y).
H16 : Terdapat pengaruh pertimbangan alasan keamanan (X10.G) terhadap moda transportasi
(Y).
H17 : Terdapat pengaruh kegiatan bolak-balik dikampus (X11) terhadap moda transportasi (Y).
H18 : Terdapat pengaruh frekuensi perjalanan (X12) terhadap moda transportasi (Y).
H19 : Terdapat pengaruh waktu memulai perjalanan (X13) terhadap moda transportasi (Y).

Model penelitian ini dengan menggunakan analisis logistik binery. Model logistik binery
berfungsi untuk memodelkan dua pilihan moda transportasi alternatif yakni moda a dan moda b.
Peluang salah satu moda untuk dipilih dipengaruhi oleh nilai kepuasan menggunakan moda a dan
b serta nilai eksponensialnya. Berikut merupakan bentuk persamaan yang digunakan:
(y )
e
P (i) = ( y)
1+ e
1
P (j) = ( y)
1+ e
Dimana:
P(i) = Peluang moda ke i (angkutan pribadi) untuk dipilih.
P(j) = Peluang moda ke j (angkutan umum) untuk dipilih.
y = Nilai dari regresi linear berganda
e = Eksponensial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identitas Responden
Berikut identitas responden pada penelitian ini, Universitas Semarang yang terdiri dari 6
fakultas berjenjang Strata 1, untuk responden terbanyak yaitu berasal dari Fakultas Teknik,
Jurusan Sipil yaitu sebanyak 13 responden atau 22% . Untuk data pengelompokan responden
berdasarkan waktu semester didapat bahwa semester 9 memiliki responden terbanyak yaitu
sebanyak 17 responden atau 28%. Dan Untuk data yang didapat berdasarkan jenis kelamin,
diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki merupakan jenis kelamin responden terbanyak yaitu
sebanyak 40 responden atau 67%. Untuk distribusi responden berdasarkan fakultas dan jurusan
dapat dilihat pada pada tabel 2.

Tabel 2.1 Distribusi identitas responden


No. Fakultas Jurusan Jumlah Persentase
(responden) responden (%)

1. Psikologi Psikologi 4 7
2. Teknologi Teknologi hasil 4 7
pertanian pertanian
3. Hukum Ilmu Hukum 4 7
4. Teknik Perencanaan 5 8
Wilayah Kota
Elektro 6 10
Sipil 13 22
5. Ekonomi Akuntansi 4 7
Manajemen 4 7
6. Teknologi Informatika 4 7
Informasi Ilmu Komunikasi 4 7
dan
Komunikasi Sistem Informasi 4 7
Pariwisata 4 7
Jumlah 60 100
Identitas responden berdasarkan semester
No. Semester Jumlah Persentase responden
(responden) (%)
1. Semester 1 0 0
2. Semester 2 0 0
3. Semester 3 1 2
4. Semester 4 6 10
5. Semester 5. 6 10
6. Semester 6. 8 13
7. Semester 7 9 15
8. Semester 8 13 22
9. Semester 9 17 28
Jumlah 60 100
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah Persentase
(responden) responden (%)
1. Laki-laki 40 67
2. Perempuan 20 33
Total 60 100
Sumber: hasil analisis, 2024

Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau
lebih variabel bebas dan variabel terikat. Perhitungan model regresi linear berganda
menggunakan Software SPSS V25.0. Dimana tiap-tiap variabel akan dianalisis dan dicari
variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap pemilihan moda secara signifikan dengan
tingkat signifikansi yang digunakan α = 0,05. Untuk variabel (Y) yaitu moda transportasi,
sedangkan variabel (X) yaitu jenis tempat tinggal (X1), uang saku perbulan (X2), jarak tempat
tinggal sekarang menuju kampus (X3), kepemilikan kendaraan pribadi (X4), jenis kepemilikan
kendaraan pribadi (X5), cara berkendara (X6), pengeluaran per bulan (X7), kepemilikan SIM
(X8), jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan alasan kecepatan (X10.A), pertimbangan alasan
murah (X10.B), pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C), pertimbangan alasan ketersediaan
(X10.D), pertimbangan alasan Kesehatan (X10.E), pertimbangan alasan mudah (X10.F),
pertimbangan alasan keamanan (X10.G), kegiatan bolak-balik ke kampus (X11), frekuensi
perjalanan (X12), waktu perjalanan (X13). Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat signifikasi
setiap variable dapat dijelaskan pada tabel 3. dibawah ini

Tabel 3. Tingkat signifikasi setiap variabel


No. Variabel Ketentuan Hasil Keterangan
signifikasi (α) signifikasi
1. Jenis tempat tinggal (X1) 0,05 0,923 Tidak signifikan

2. Uang saku perbulan (X2) 0,05 0,714 Tidak signifikan


3. Jarak tempat tinggal 0,05 0,762 Tidak signifikan
sekarang menuju kampus
(X3)
4. Kepemilikan kendaraan 0,05 - -
pribadi (X4)
5. Jenis kepemilikan 0,05 0,297 Tidak signifikan
kendaraan pribadi (X5)
6. Cara mengendarai 0,05 0,000 signifikan
kendaraan tersebut (X6)
7. Pengeluaran perbulan (X7) 0,05 0,729 Tidak signifikan
8. Kepemilikan SIM (X8) 0,05 - -
9. Jenis kepemilikan SIM (X9) 0,05 - -
10. Pertimbangan alasan 0,05 0,771 Tidak signifikan
kecepatan (X10.A)
11. Pertimbangan alasan murah 0,05 - -
(X10.B)
12. Pertimbangan alasan 0,05 0,358 Tidak signifikan
kenyamanan (X10.C)
13. Pertimbangan alasan 0,05 0,811 Tidak signifikan
ketersediaan (X10.D)
14. Pertimbangan alasan 0,05 0,106 Tidak signifikan
kesehatan (X10.E)
15. Pertimbangan alasan mudah 0,05 0,335 Tidak signifikan
(X10.F)
16. Pertimbangan alasan 0,05 0,337 Tidak signifikan
keamanan (X10.G)
17. Kegiatan bolak-balik ke 0,05 0,166 Tidak signifikan
kampus (X11)
18. Frekuensi perjalanan (X12) 0,05 - -
19. Waktu perjalanan (X13) 0,05 0,998 Tidak signifikan
Sumber: hasil analisis, 2024

Tabel 3. merupakan hasil pengolahan data menggunakan SPSS antara variabel X dan
juga variabel Y, menggunakan metode regresi linear berganda. Untuk hasil pengolahan
menggunakan metode linear berganda harus ditinjau bagian signifikasinya apabila lebih dari 0,05
maka variabel X tersebut mempengaruhi variabel Y, sedangkan apabila nilainya kurang dari 0,05
maka variabel X tersebut tidak mempengaruhi terhadap variabel Y.
Untuk hasil dari metode regresi linear berganda ini dapat diketahui variabel-variabel
yang terbukti signifikan terhadap pemilihan moda akan dipakai dan dimasukan pada analisis
berikutnya. Variabel-variabel tersebut antara lain cara berkendara (X6) yaitu nilanya 0,00,
sedangkan variabel X yang lain tidak mempengaruhi variabel Y, untuk nilai variabel X1 (0,923),
X2 (0,714), X3 (0,762), X4 (-), X5 (0,297), X7 (0,729), X8 (-), X9 (-), X10.A (0,71), X10.B (-),
X10.C (0,358), X10.D (0,811), X10.E (0,106), X10.F (0,335), X10.G (0,337), X11 (0,166), X12
(-), X13 (0,9978) dan hasil dari variabel X1 – X13 kecuali X6 nilanya lebih dari 0,05, sedangkan
untuk nilai yang (-)/tidak ada nilanya dikarenakan variabel X tersebut tidak mempunyai korelasi
terhadap variabel Y sehingga variabel X tersebut dihilangkan oleh program SPSS.
Selanjutnya pada tabel 4. akan ditampilkan nilai B yang merupakan koefisien regresi
linear berganda dari masing-masing variabel, dimana tanda (+), dan tanda (-) menunjukan
kecenderungan variabel bebas terhadap variabel terikat (pemilihan moda). Yang menjadi tolak
ukur adalah variabel bebas dengan dengan kode 1, jika nilai B positif, maka kecenderungan
variabel bergerak dari arah 0 menuju 1 pada pengklasifikasian data variabel terikat, (kode 0
menggunakan moda angkutan BRT, ojek online (mobil/motor)/angkutan umum, kode 1
menggunakan angkutan motor, mobil, sepeda, jalan kaki/angkutan pribadi). Sebaliknya jika nilai
B negatif kecenderungan variabel bergerak dari 1 menuju 0.

Tabel 4. Rekapitulasi variabel dengan nilai B


No. Variabel B Signifikasi
1. Jenis tempat tinggal (X1) - 0,017 0,923
2. Uang saku perbulan (X2) - 0,070 0,714
3. Jarak tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3) - 0,037 0,762
4. Kepemilikan kendaraan pribadi (X4) - -
5. Jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5) 0,155 0,297
6. Cara mengendarai kendaraan (X6) 0,622 0,000
7. Pengeluaran perbulan (X7) 0,060 0,729
8. Kepemilikan SIM (X8) - -
9. Jenis kepemilikan SIM (X9) - -
10. Pertimbangan alasan kecepatan (X10.A) 0,027 0,771
11. Pertimbangan alasan murah (X10.B) - -
12. Pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C) 0,082 0,358
13. Pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D) - 0,022 0,811
14. Pertimbangan alasan kesehatan (X10.E) 0,209 0,106
15. Pertimbangan alasan mudah (X10.F) - 0,082 0,335
16. Pertimbangan alasan keamanan (X10.G) - 0,084 0,337
17. Kegiatan bolak-balik ke kampus (X11) - 0,239 0,166
18. Frekuensi perjalanan (X12) - -
19. Waktu perjalanan (X13) - 0,006 0,998
Sumber: hasil analisis, 2024

Berdasarkan hasil regresi berganda pada lampiran 1 , maka diperoleh persamaan regresi
linear sebagai berikut:

Y = 0,224 – 0,017 X1 – 0,070 X2 – 0,037 X3 + 0,155 X5 + 0,622 X6 + 0,060 X7 + 0,027


X10.A + 0,082 X10.C – 0,022 X10.D + 0,209 X10.E – 0,082 X10.F – 0,084 X10.G – 0,239
X11 – 0,006 X13

Interpretasi dari persamaan linier dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Nilai konstanta dari persamaan linear sebesar 0,224 menujukan bahwa jika ke tiga belas
variabel bebas yang digunakan tidak memberikan pengaruh, maka nilai dari tingkat
pemilihan moda adalah sebesar 0,224.
2. Nilai koefisien jenis tempat tinggal yang digunakan (X1) sebesar – 0,017 dengan nilai
negatif, menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara jenis tempat tinggal yang
digunakan sekarang dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa
jika nilai variabel jenis tempat tinggal sekarang meningkat 1% maka akan menurunkan
tingkat pemilihan moda transportasi sebesar – 0,017.
3. Nilai koefisien uang saku perbulan (X2) sebesar – 0,070 dengan nilai negatif, menunjukan
hubungan yang berlawanan arah antara uang saku perbulan dengan pemilihan moda
transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel uang saku perbulan
meningkat 1% maka akan menurunkan tingkat pemilihan moda transportasi sebesar – 0,070.
4. Nilai koefisien jarak tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3) sebesar – 0,037 dengan
nilai negatif, menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara jarak tempat tinggal
sekarang menuju kampus dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan
bahwa jika nilai variabel jarak tempat tinggal sekarang menuju kampus meningkat 1% maka
akan menurunkan tingkat pemilihan moda transportasi sebesar – 0,037.
5. Nilai koefisien jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5) sebesar 0,155 dengan nilai positif,
menunjukan hubungan yang satu arah antara jenis kepemilikan kendaraan pribadi dengan
pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel jenis
kepemilikan kendaraan pribadi meningkat 1% maka akan menambah tingkat pemilihan
moda transportasi sebesar 0,155.
6. Nilai koefisien cara berkendara (X6) sebesar 0,622 dengan nilai positif, menunjukan
hubungan yang satu arah antara cara berkendara dengan pemilihan moda transportasi. Nilai
ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel cara berkendara meningkat 1% maka akan
menambah tingkat pemilihan moda transportasi sebesar 0,622.
7. Nilai koefisien pengeluaran perbulan untuk moda transportasi (X7) sebesar 0,060 dengan
nilai positif, menunjukan hubungan yang satu arah antara pengeluaran perbulan untuk moda
transportasi dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai
variabel pengeluaran perbulan untuk moda transportasi meningkat 1% maka akan
menambah tingkat pemilihan moda transportasi sebesar 0,060.
8. Nilai koefisien pertimbangan alasan kecepatan (X10.A) sebesar 0,027 dengan nilai positif,
menunjukan hubungan yang satu arah antara pertimbangan alasan kecepatan dengan
pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel
pertimbangan alasan kecepatan meningkat 1% maka akan menambah tingkat pemilihan
moda transportasi sebesar 0,027.
9. Nilai koefisien pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C) sebesar 0,082 dengan nilai
positif, menunjukan hubungan yang satu arah antara pertimbangan alasan kenyamanan
dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel
pertimbangan alasan kenyamanan meningkat 1% maka akan menambah tingkat pemilihan
moda transportasi sebesar 0,082.
10. Nilai koefisien pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D) sebesar – 0,022 dengan nilai
negatif, menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara pertimbangan alasan
ketersediaan dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika
nilai variabel pertimbangan alasan ketersediaan meningkat 1% maka akan menurunkan
tingkat pemilihan moda transportasi sebesar – 0,022.
11. Nilai koefisien pertimbangan alasan kesehatan (X10.E) sebesar 0,209 dengan nilai positif,
menunjukan hubungan yang satu arah antara pertimbangan alasan kesehatan dengan
pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel
pertimbangan alasan kesehatan meningkat 1% maka akan menambah tingkat pemilihan
moda transportasi sebesar 0,209.
12. Nilai koefisien pertimbangan alasan mudah (X10.F) sebesar – 0,082 dengan nilai negatif,
menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara pertimbangan alasan mudah dengan
pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel
pertimbangan alasan mudah meningkat 1% maka akan menurunkan tingkat pemilihan moda
transportasi sebesar – 0,082.
13. Nilai koefisien pertimbangan alasan keamanan (X10.G) sebesar – 0,084 dengan nilai
negatif, menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara pertimbangan alasan keamanan
dengan pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel
pertimbangan alasan keamanan meningkat 1% maka akan menurunkan tingkat pemilihan
moda transportasi sebesar – 0,084.
14. Nilai koefisien kegiatan bolak-balik ke kampus (X11) sebesar – 0,289 dengan nilai negatif,
menunjukan hubungan yang berlawanan arah antara kegiatan bolak-balik ke kampus dengan
pemilihan moda transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel kegiatan
bolak-balik ke kampus meningkat 1% maka akan menurunkan tingkat pemilihan moda
transportasi sebesar – 0,289.
15. Nilai koefisien waktu perjalanan (X13) sebesar – 0,006 dengan nilai negatif, menunjukan
hubungan yang berlawanan arah antara waktu perjalanan dengan pemilihan moda
transportasi. Nilai ini mengindikasikan bahwa jika nilai variabel waktu perjalanan
meningkat 1% maka akan menurunkan tingkat pemilihan moda transportasi sebesar – 0,006.

Uji Hipotesis
Adapun hipotesi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis penelitian secara simultan
Uji-f atau uji simultan ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan ialah dengan melihat besarnya nilai
probabilitas signifikan-nya. Menurut (Gozali, 2018), Apabila nilai probabilitas signifikannya <
5% maka variabel independent atau variabel bebas akan berpengaruh signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
Berdasarkan hasil anova yang dijelaskan pada lampiran 2, diperoleh F hitung pada
penelitian sebesar 6,758 sedangkan pada lampiran 5 F tabel 1,934. Maka Fhitung (6,758) lebih dari
Ftabel (1,934). Dan untuk nilai signifikan diperoleh sebesar 0,000, maka 0,000 < 0,05. Maka
diperoleh kesimpulan bahwa variabel independent yang berisi variabel jenis tempat tinggal
sekarang (X1), uang saku perbulan (X2), jarak tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3),
jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5), cara berkendara (X6), pengeluaran per bulan (X7),
pertimbangan alasan kecepatan (X10.A), pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C),
pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D), pertimbangan alasan Kesehatan (X10.E),
pertimbangan alasan mudah (X10.F), pertimbangan alasan keamanan (X10.G), kegiatan bolak-
balik ke kampus (X11), waktu perjalanan (X13) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu variabel pemilihan moda transportasi (Y). Sedangkan untuk kepemilikan
kendaraan pribadi (X4), kepemilikan SIM (X8), jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan
alasan murah (X10.B), dan frekuensi perjalanan (X12) tidak masuk kedalam salah satu variabel
yang berpengaruh terhadap moda transportasi (Y) dikarenakan variabel tersebut tidak memiliki
korelasi terhadap variabel moda transportasi (Y).

2. Uji partial (uji-t)


Uji-t atau uji parsial dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh suatu variabel
independen secara parsial terhadap variasi-variabel dependent. Dari lampiran 1, dapat diketahui
nilai thitung sebesar dan nilai signifikasi, sedangkan dari lampiran 6 untuk nilai t tabel diperoleh dari
tabel titik persentase distribusi t memiliki nilai sebesar 2,021. Sehingga didapat ada 1 variabel
yang lolos uji-t yaitu cara berkendara (X6) yang memiliki nilai t hitung = 5,869 > ttabel 2,021, dan
nilai signifikasi cara berkendara yaitu 0,000 < 0,05 . Maka dapat dinyatakan bahwa variabel cara
berkendara (X6) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel moda transportasi (Y).

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R2) merupakan sebuah koefisien yang menunjukkan
persentase pengaruh semua variabel indepndent terhadap variabel dependent. Persentase tersebut
menunjukkan seberapa besar variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.
Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independent dalam
menjelaskan variabel dependent.
Besarnya nilai Adjusted R2 yaitu antara 0 - 1 (0 < Adjusted R2 < 1) koefisien determinasi
ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independent
mempengaruhi variabel dependent. Nilai Adjusted R-Square dikatakan baik apabila nilainya >
0,5 karena nilai dari Adjusted R2 mendekati 1 , maka sebagian besar variabel independent
menjelaskan variabel dependent sedangkan ,apabila koefisien determinasi adalah 0, maka
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.Dari hasil regresi pada
lampiran 3 dapat dilihat bahwa R square sebesar 0.678 atau 67,8 %. Hal ini menunjukan bahwa
variabel independent yaitu waktu perjalanan (X13), pertimbangan alasan mudah (X10.F), uang
saku perbulan (X2), pertimbangan alasan keamanan (X10.G), pertimbangan alasan ketersediaan
(X10.D), pertimbangan alasan kecepatan (X10.A), Kegiatan bolak-balik dikampus (X11), Jarak
tempat tinggal sekarang menuju kampus (X3), Pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C), Cara
berkendara (X6), Pertimbangan alasan Kesehatan (X10.E), Pengeluaran per bulan (X7), Jenis
tempat tinggal sekarang (X1) mampu menjelaskan variabel dependen, dan sisanya sebesar 32,2%
yaitu variabel kepemilikan kendaraan pribadi (X4), jenis kepemilika kendaraan pribadi (X5),
kepemilikan SIM (X8), Jenis kepemilikan SIM (X9), pertimbangan alasan murah (X10.B),
frekuensi perjalanan (X12), waktu perjalanan (X13) tidak mampu menjelaskan oleh variabel lain
yang tidak atau tidak diperhitungkan dalam analisis penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis


Adapun kesimpulan hipotesis pada penelitian kali ini berdasarkan uji signifikasi dan juga uji
partial dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipotesis 1, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh jenis tempat tinggal sekarang (X1) terhadap
moda transportasi (Y).
2. Hipotesis 2, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh uang saku per bulan (X2) terhadap
pemilihan moda transportasi (Y).
3. Hipotesis 3, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh jarak tempat tinggal sekarang menuju
kampus (X3) terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
4. Hipotesis 4, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh kepemilikan kendaraan pribadi (X4)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
5. Hipotesis 5, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh jenis kepemilikan kendaraan pribadi (X5)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
6. Hipotesis 6, H1 diterima: terdapat pengaruh cara berkendara (X6) terhadap pemilihan moda
transportasi (Y).
7. Hipotesis 7, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pengeluaran perbulan untuk moda
transportasi (X7) terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
8. Hipotesis 8, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh kepemilikan SIM (X8) terhadap pemilihan
moda transportasi (Y).
9. Hipotesis 9, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh jenis kepemilikan SIM (X9) terhadap
pemilihan moda transportasi (Y).
10. Hipotesis 10, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan kecepatan (X10.A)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
11. Hipotesis 11, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan murah (X10.B)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
12. Hipotesis 12, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan kenyamanan (X10.C)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
13. Hipotesis 13, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan ketersediaan (X10.D)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
14. Hipotesis 14, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan kesehatan (X10.E)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
15. Hipotesis 15, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan mudah (X10.F)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
16. Hipotesis 16, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh pertimbangan alasan keamanan (X10.G)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
17. Hipotesis 17, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh kegiatan bolak-balik ke kampus (X11)
terhadap pemilihan moda transportasi (Y).
18. Hipotesis 18, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh frekuensi perjalanan (X12) terhadap
pemilihan moda transportasi (Y).
19. Hipotesis 19, H1 ditolak: tidak terdapat pengaruh waktu perjalanan (X13) terhadap
pemilihan moda transportasi (Y).

Analisis Model Logit Biner


Model pemilihan moda transportasi mahasiswa menuju kampus Universitas Semarang
yaitu antara angkutan umum dan angkutan pribadi dalam penelitian ini menggunakan model logit
biner dengan fungsi utilitas antara kedua moda dalam bentuk persamaan linear. Berikut ini
merupakan bentuk persamaan fungsi utilitas yang didapat dari hasil regresi linier variabel faktor-
faktor yang mempengaruhi pemilihan moda:

Y = 0,224 – 0,017 X1 – 0,070 X2 – 0,037 X3 + 0,155 X5 + 0,622 X6 + 0,060 X7 + 0,027


X10.A + 0,082 X10.C – 0,022 X10.D + 0,209 X10.E – 0,082 X10.F – 0,084 X10.G – 0,239
X11 – 0,006 X13

Berdasarkan hasil regresi binery logistik pada lampiran 4 diketahui bahwa terdapat satu
variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pemilihan moda yaitu cara
berkendara. Kemudian nilai koefisien satu variabel tersebut akan dimasukan kedalam persamaan
model logit biner. Dimana model logit biner berfungsi untuk memodelkan dua pilihan moda
transportasi alternatif yakni angkutan umum dan angkutan pribadi. Berikut ini merupakan bentuk
persamaan yang digunakan :
(y )
e
P(i) = ( y)
1+ e
(0,622)
2153966457,135
P(i) = (0,622)
1+ 2153966457,135
P(i) = 0,9999
1
P(j) = ( y)
1+ e
1
P(i) = (0,622)
1+ 2153966457,135
P(j) = 0,0001
Keterangan
P(i) = angkutan pribadi
P(j) = angkutan umum
e = nilai eksponensional setiap koefisien regresi (didapat dari odds ratio).

Untuk nilai e didapat dari lampiran 4 tentang variabel in the equation dengan nilai Exp
(B) variabel cara berkendara sebesar 2153966457,135

Tabel 5. Probabilitas pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa


Probabilitas pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa
No. Moda transportasi Persentase (%)
1. Angkutan pribadi 99,99
2. Angkuran umum 0,01
Jumlah 100
Sumber: Hasil analisis, 2024

Berdasarkan tabel 5. tentang probabilitas pemilihan moda transportasi oleh mahasiswa,


diperoleh hasil probabilitas mahasiswa memilih angkutan pribadi sebagai sarana menuju
kampus sebanyak 99,99%. Sedangkan untuk probabilitas mahasiswa memilih angkutan
umum sebagai sarana menuju kampus sebanyak 0,01%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Untuk kesimpulan dari hasil pembahasan penelitian kali ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Setelah dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda didapat bahwa hanya variabel
jenis kepemilikan kendaraan pribadi (0,155), cara berkendara (0,622), pengeluaran per bulan
(0,060), pertimbangan alasan kecepatan (0,027), pertimbangan alasan kenyamanan (0,082),
dan pertimbangan alasan kesehatan (0,209) yang mempengaruhi terhadap variabel moda
transportasi karna memiliki nilai B positif.
2. Setelah diuji menggunakan uji signifikasi dan uji parsial hanya variabel cara berkendara yang
mempengaruhi variabel moda transportasi.
3. Lalu setelah di analisis menggunakan metode regresi logit binery didapatkan hasil
probabilitas mahasiswa memilih angkutan pribadi sebagai sarana menuju kampus sebanyak
99,99%. Sedangkan untuk probabilitas mahasiswa memilih angkutan umum sebagai sarana
menuju kampus sebanyak 0,01%.

Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian pemilihan moda
transportasi yang dipergunakan oleh mahasiswa untuk mencapai kampus Universitas Semarang
antara lain :
1. Supaya pihak kampus lebih gencar menggerakan mahasiswa supaya menggunakan angkutan
umum atau dengan membonceng temannya yang berada dalam satu kampus supaya
mengurangi penggunaan moda transportasi kendaraan pribadi berupa motor.
2. Memperbanyak jumlah sampel penelitian, sehingga dari data yang akan diteliti bisa
representative dan proposional.

DAFTAR PUSTTAKA
Adisasmita, S. A. (2011).Transportasi dan Pengembangan Wilayah (Hal. 197 Hlm).
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Amiruddin, M. (2019). Pola Komunikasi Driver Ojek Online Grabbike Pada Pelayanan
Customer di Kota Malang. Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 26 - 49.
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto., S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan pratek. -: PT Rineka Cipta.
Azis, & Asrul. (2014). Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi (hal. 273).Yogyakarta:
Deepublish.
Ditjen Hubdat. (2001). Panduan Pengumpulan Data Angkutan Umum Perkotaan. Jakarta:
Direktorat Bina Soistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota.
Ditjen, H. (2002). Pedoman Teknis Penyelenggraan Angkutan Penumpang Umum Diwilayah
Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta: Ditjen Hubdat.
Djoko Setijowarno, R. B. (2003). Pengantar rekayasa dasar transportasi. Bandung: Jurusan
Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata,.
Ferdiansyah, R. (2009). Kemungkinan Peralihan Penggunaan Moda Angkutan Pribadi ke Moda
Angkutan Umum Perjalanan Depok-Jakarta. Perencanaan Wilayah dan Kota, 183-198.
Fidel Milo, W. H. (2005). Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi
. Jakarta: Erlangga.
Gozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 . Semarang:
Universitas Diponegoro.
Gunardo, R. (2014). Geografi Transportasi. Dalam R. Gunardo, Geografi Transportasi (Hal.
216). Yogyakarta: Yogyakarta : Ombak, 2014 .
Ismiyati & Sugiono, S. (2017). Wajah Transportasi Perkotaan Pada Kota-Kota Menuju Kota
Semarang (Studi kasus : Semarang Metropolitan). Jurnal Teknik Sipil UBL, 1099-1117.
Lestari, R. D. (2022, 12 30). https://warta.usm.ac.id/yuk-kenal-dan-tahu-lebih-dekat-tentang-
universitas-semarang/.
Morlok, E. K. (1995). PengantaR Teknik dan Perencanaan Transportasi. Dalam E. K. Morlok,
Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.
Mulyono, T. (2015). Jenis Pergerakan dan Moda Transportasi (Hal. 14). Jakarta: Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Nasution, M. N. (1996). Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Prihatini, & Parmana. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Angkutan
Umum Bis Damri Cabang Bandung (Studi Kasus Trayek 09 Cicaheum - Leuwipanjang).
Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.
Rachmita, F. (2019). Panduan Reformasi Angkutan Umum di Indonesia. Jakarta: ITDP
Indonesia.
Saputra, I. (2020). Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus Oleh Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Seminar Nasional 'Transit City Development".
Sugiyanto, B. (2008). Analisis Pola Perjalanan Transportasi Penduduk Daerah Pinggiran. Teknik
Sipil & Perencanaan, 57-74.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, P. D. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Memberikan Deskripsi,
Eksplanasi, Prediksi, Inovasi, dan juga Dasar-Dasar Teoritis Bagi Pengembangan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya .
Tamin, O. Z. (1997). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan & Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Taylor Dalam Setyowati, D. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Terhadap Resiliensi
Pada Mahasiswa Bidikmisi Dengan Mediasi EfikasI Diri. Jurnal Sains Psikologi, 68-74.
Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai