Anda di halaman 1dari 11

JURNAL TUGAS AKHIR

“STUDI KARAKTERISTIK PERJALANAN PELAJAR SMU DI KOTA MAKASSAR

(Studi Kasus : SMAN 1 Makassar, SMAN 3 Makassar, SMAN 16 Makassar, SMKN 4

Makassar, SMKN 8 Makassar)”.

Oleh :

EVI JAYANTI
D111 08 893

JURUSAN TEKNIK FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013

0
STUDI KARAKTERISTIK PERJALANAN PELAJAR SMA DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus : SMAN 1 Makassar, SMAN 3 Makassar, SMAN 16 Makassar, SMKN 4 Makassar,
dan SMKN 8 Makassar)

Syafruddin Rauf 1, M. Isran Ramli 2 , Evi Jayanti3

ABSTRACT: ONE OF THE PLACES THAT ARE VULNERABLE TO CONGESTION AROUND


THE HIGH SCHOOL (SMA) OR VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK) AT ENTRY AND AFTER
SCHOOL HOURS. SCHOOLS GENERALLY DO NOT HAVE A PARKING LOT OR A SPECIFIC
PLACE OR TO DROP OFF PASSENGERS. THIS LED TO THE INTRODUCTION OF VEHICLES
AND PICKUP STUDENTS TO STOP OR PARK ON THE ROAD LEADING TO THE REDUCTION
OF ROAD CAPACITY. AS A RESULT, WHEN THE VOLUME OF TRAFFIC PASSING THROUGH
THE ROAD INCREASES, TRAFFIC CONGESTION. THE PURPOSE OF THIS RESEARCH IS TO
CREATE A MODEL OF THE STUDENT MOVEMENT AGAINST THE PULL OF THE
SELECTION MODE OF TRANSPORTATION USED WHEN GOING TO AND FROM SCHOOL.
THE SURVEY WAS CONDUCTED AT FIVE STATE SECONDARY SCHOOL IN MAKASSAR. THE
SURVEY RESULTS WERE ANALYZED BY LINEAR REGRESSION ANALYSIS TO OBTAIN A
MODEL OF THE MOST SIGNIFICANT MATHEMATICAL EQUATIONS.
THE ANALYSIS SHOWS THE BEST MODEL TO PREDICT MOVEMENT ATTRACTED TOWARD
HIGH SCHOOL IS Y = 2073-0250 X5 - 0532 X13 - X14 0532 + 0130 + 0056 X17 X18 WHERE:
R2 = 0.511, Y IS THE COST OF TRANSPORTATION TO SCHOOL, X5 IS OWNERSHIP CAR, X13
IS ROUND SCHOOL BY PRIVATE VEHICLE, X14 IS ROUND SCHOOL BY WAY PICKED, X17
IS THE DISTANCE BETWEEN HOME AND SCHOOL, X18 IS THE TRAVEL TIME TO SCHOOL.

KEYWORDS: MODELS PULL MOVEMENT, HIGH SCHOOL

1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
3
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA

1
PENDAHULUAN  Mengidentifikasi Untuk penentuan 2013, untuk
faktor­faktor yang jumlah sampel, SMKN 8
Semakin diambil dari 10% Makassar.
meningkatnya mempengaruhi
dari masing-masing  Hari/Tanggal :
jumlah   kendaraan tarikan populasi sekolah. Jumat/10 Mei
bermotor   pada   kota pergerakan siswa. Data primer yang 2013, untuk
besar   seperti  Menganalisis dibutuhkan adalah SMAN 3
Makassar   berpotensi karakteristik sosio- Makassar.
menimbulkan model   analisis
demografi Dalam
masalah   kemacetan regresi   tarikan menganalisis dalam
responden,
lalulintas.   Untuk pergerakan siswa. beberapa tahapan uji
menghindari masalah karakteristik
perjalanan ke statistik harus
tersebut,   perlu dilakukan agar
Lalulintas yang sekolah, dan
dilakukan model tarikan
berasal dari dan preferensi responden
perencanaan pergerakan yang
transportasi   yang menuju ke suatu terhadap
sekolah dapat dihasilkan
baik pada setiap tata pengembangan
dinyatakan absah,
guna lahan. diperkirakan dengan system angkutan
bantuan model yaitu :
umum ke sekolah.
1. Metode
Salah satu tempat tarikan pergerakan, Data primer
yang   rawan sehingga diharapkan Pengkategorian
diperoleh dengan
mengalami pada saat volume Data
melakukan survey Data yang
kemacetan   adalah   di lalulintas mencapai selama satu hari pada
sekitar   sekolah jam puncak, yaitu didapatkan dibuat
setiap sekolah. dalam suatu pola
menengah   atas pada saat jam masuk Penetapan waktu
(SMA)   atau   sekolah yang dimana pola
dan jam pulang pengambilan sampel tersebut
menengah   kejuruan sekolah, tidak dan waktu
(SMK)   pada   jam didasarkan pada
sampai terjadi pelaksanaan survey frekuensi terbesar
masuk   dan   pulang kemacetan lalulintas di lapangan untuk
sekolah.   Sekolah dari variabel data
di sekitar lokasi setiap jenis data yang yang ada.
umumnya   tidak dibutuhkan sangat
tersebut. 2. Analisis
memiliki   tempat tergantung pada
parkir   atau   maupun Normalitas Data
kesiapan rencana
tempat khusus untuk Tiap Variabel
survey. Survey
menurunkan Selanjutnya
dilaksanakan pada :
penumpang.   Hal METODOLOGI variabel data yang
 Hari/Tanggal : ada diuji
tersebut
Senin/06 Mei normalitasnya.
menyebabkan Penelitian
kendaraan   pengantar dilakukan pada lima 2013, untuk Uji normalitas
dan penjemput siswa sekolah menengah SMAN 1 adalah untuk
berhenti   atau   parkir atas negeri terpilih di Makassar. melihat apakah
di   badan   jalan Makassar yaitu :  Hari/Tanggal : nilai residual
sehingga   terjadi  SMAN 1 Selasa/07 Mei terdistribusi
pengurangan 2013, untuk normal ataun
Makassar
kapasitas   jalan. SMKN 4 tidak. Model
 SMAN 3 regresi yang baik
Akibatnya   pada   saat Makassar.
Makassar adalah memiliki
volume   lalulintas  Hari/Tanggal :
yang   melalui   jalan  SMAN 16 nilai residual yang
Rabu/08 Mei
tersebut   meningkat, Makassar terdistribusi
2013, untuk
terjadi   kemacetan  SMKN 4 normal. Uji
SMAN 16 normalitas pada
lalu lintas. Makassar
Makassar.
 SMKN 8 penelitian ini
 Hari/Tanggal : dilakukan dengan
Tujuan penelitian ini Makassar
Kamis/09 Mei
adalah :
2
metode uji model persamaan. Menurut Arikunto ditentukan pola yang
histogram. Model yang (2006) jika   jumlah akan   ditinjau.
3. Analisis didapat diuji populasi   lebih   dari Berikut   di   sajikan
Korelasi signifikansinya 100   maka
Uji korelasi dengan diambil
dilakukan untuk membandingkan jumlah samoel
mengetahui nilai p value sebesar   10­15
kekuatan terhadap α baik persen.
hubungan antara model maupun Dari   data
variabel variabelnya. Jika
jumlah
independen nilai p value < α
dengan variabel maka model populasi
dependen dan regresi dapat tersebut
sesama variabel digunakan untuk diperoleh
independen. Hasil memprediksi
tarikan jumlah sampel
uji korelasi
dinyatakan pergerakan untuk   masing­
dengan koefisien pengunjung pasar masing
korelasi dan tradisonal terong. populasi, yaitu
signifikasi hasil Selain itu data   dalam
korelasi. Untuk dilakukan uji : ChartCross
korelasi antara tanda sesuai tanda - SMAN   1 mengenai   pola
variabel yang diharapkan. MAKASSAR : perjalanan pelajar ke
independen dan sekolah   sebagai
133 orang
variabel dependen Hasil Survey berikut.
dipilih variabel Pendahuluan - SMAN   3
yang nilai MAKASSAR : Gambar 4.7 Diagram
korelasinya kuat Jumlah Populasi 145 orang Cross
(> 0,5), Data   jumlah Jenis
- SMAN   16 Kelami
sedangkan populasi   tmasing­
korelasi antara masing sekolah: MAKASSAR: n   dan
sesama variabel 154 orang Moda
- SMA Negeri 1
independen - SMKN   4 Transpo
dipilih yang tidak Makassar : rtasi
kuat (< 0,5). Nilai 980 orang MAKASSAR : Pelajar
signifikansi - SMA Negeri 3 114 orang SMAN
semua variabel - SMKN   8 1
Makassar : Makass
harus < 0,05. MAKASSAR :
4. Analisis Regresi 847 orang ar
Dari semua - SMA   Negeri 163 orang Sumber:   Pengolahan
variabel 16 Makassar : data
independen yang Permodelan Tarikan
840 orang Pergerakan
nilai korelasinya
> 0,5 dipilih nilai - SMK Negeri 4
terbesar untuk Makassar : Analisis
mewakili variabel Pengkategorian Data
1577orang Dari   kuisioner
independen. Dari
semua variabel - SMK Negeri 8  yang   diperoleh
yang terpilih Makassar : kemudian   kami
dibuat analisa 846 orang lakukan
regresi linier pengkategorian
bergandanya model   pergerakan.
untuk Estimasi Jumlah  Dari   pengolahan
menghasilkan Sampel kuisioner   kemudian

3
perempuan diantar 33
motor
SMAN laki­laki motor 29
16 MKS pribadi
perempuan pete­ 36
pete
SMKN 4 laki­laki motor 21
MKS pribadi
perempuan diantar 26
motor
SMKN 8 laki­laki motor 30
MKS pribadi
Gambar   4.11
diantar
Diagra perempuan 73
motor
m
Cross
Jenis Analisis Korelasi
Gambar 4.8 Diagram SMAN Kelami Antar Variabel
Cross 16 n   dan Setelah dilakukan
Jenis Makass Moda pengujian normalitas
Kelami ar Transpo setiap variabel
n   dan Sumber: rtasi dilanjutkan dengan
Moda Pengolahan data Pelajar analisis korelasi
Transpo SMKN antar variabel
rtasi Gambar   4.10 8 independen (X)
Pelajar Diagra Makass dengan variabel
SMAN m ar independen (X) dan
3 Cross Sumber: analisis korelasi
Makass Jenis Pengolahan data antar variabel
ar Kelami independen (X)
Sumber:   Pengolahan n   dan Dari dengan variabel
data Moda ChartCross  (Jenis dependen (Y).
Transpo Kelamin   VS   Moda Dimana variabel
Gambar 4.9 Diagram rtasi Transportasi)   diatas dependen (Y) yang
Cross Pelajar kemudian   dapat dimaksud adalah
Jenis SMKN dilihat   bahwa   moda estimasi biaya
Kelami 4 transportasi   yang transportasi ke
n   dan Makass dominan   saat   ke sekolah.
Moda ar sekolah   dan   pulang
Transpo Sumber: sekolah   adalah 1. Analisis
rtasi Pengolahan data sebagai berikut : Korelasi SMAN
Pelajar Tabel 4.1 Hasil 1 Makassar
ChartCross Jenis Tabel   4.2   Hasil
Kelamin VS Moda uji
Transportasi korela
Nama Jenis ke si
Sekolah Kelamin sekolah Data
Tarika
motor
laki­laki n
SMAN  1 pribadi
pelaja
MKS diantar
perempuan r
mobil
SMA
SMAN  3 laki­laki motor
N   1
MKS pribadi

4
Makas Data si
sar Tarika Data
n Tarika
pelaja n
r pelaja
SMA r
N   3 SMK
Makas N   4
sar Makas
Sumber : Analisa Data
sar
Pada   tabel
Sumber : Analisa Data
4.4 terlihat bahwa
variabel bebas X8
Pada tabel 4.2 dan   X15
terlihat   bahwa mempunyai
variabel   bebas   X2 koefisien   korelasi
dan   X3   mempunyai =   0,646   >   0.5
koefisien   korelasi   = berarti   hubungan
Sumber : Analisa Data
0,580   >   0.5   berarti antara   keduanya
hubungan   antara cukup tinggi. Jadi,
keduanya   cukup Pada   tabel   4.3 berdasarkan
tinggi.   Jadi, terlihat   bahwa persyaratan  hanya
Sumber : Analisa Data
berdasarkan keseluruhan   nilai salah   satu   saja   di
Pada   tabel
persyaratan   hanya kolerasi antar sesama antara   kedua
4.5 terlihat bahwa
salah   satu   saja   di variabel   bebas variabel   bebas
variabel bebas X9
antara kedua variabel berada   dibawah   0,5 tersebut   yang
dan   X13
bebas   tersebut   yang sehingga boleh   digunakan
mempunyai
boleh   digunakan keseluruhan   variabel dalam   model
koefisien   korelasi
dalam   model dapat   dimasukkan nantinya.   Dalam
=   0,516   >   0.5
nantinya.   Dalam   hal dalam permodelan. hal   ini,   variabel
berarti   hubungan
ini,   variabel   bebas bebas   X15   yang
antara   keduanya
X3   yang   tepilih tepilih   karena
3. Analisis cukup tinggi. Jadi,
karena   mempunyai mempunyai
Korelasi SMAN berdasarkan
koefisien   korelasi koefisien   korelasi
16 Makassar persyaratan hanya
yang   lebih   tinggi yang   lebih   tinggi
salah   satu   saja   di
terhadap   variabel terhadap   variabel
Tabel   4.4   Hasil antara   kedua
terikat   Y terikat   Y
uji variabel   bebas
dibandingkan dibandingkan
korela tersebut   yang
variabel   bebas   X2. variabel   bebas
si boleh   digunakan
Hal   yang   sama X8.   Hal   yang
Data dalam   model
dilakukan   untuk sama   dilakukan
Tarika nantinya.   Dalam
semua  variable  yang untuk   semua
n hal   ini,   variabel
memiliki   koefisien variable   yang
pelaja bebas   X13   yang
korelasi > 0.5. memiliki
r tepilih   karena
koefisien   korelasi
SMA mempunyai
> 0.5.
N   16 koefisien   korelasi
2. Analisis
Makas yang   lebih   tinggi
Korelasi SMAN terhadap   variabel
sar 4. Analisis
3 Makassar terikat   Y
Korelasi SMKN
4 Makassar dibandingkan
Tabel   4.3   Hasil variabel   bebas
uji X9.   Hal   yang
korela Tabel   4.5   Hasil
uji sama   dilakukan
si untuk   semua
korela
5
variable   yang yang   lebih   tinggi 3. Analisa Model
memiliki terhadap   variabel Regresi SMAN
koefisien   korelasi terikat   Y 16 Makassar
> 0.5. dibandingkan
variabel   bebas   X10. Tabel 4.8 Hasil
5. Analisis
Hal   yang   sama Perm
Korelasi SMKN dilakukan   untuk
8 Makassar odel
semua  variable   yang
an
memiliki   koefisien
Tabel   4.6   Hasil korelasi > 0.5. Tarik
uji an
korela Perg
si Sumber : Hasil Analisa erak
Data Analisis Model
SPSS an
Tarika Regresi Tarikan
Sisw
n Pengunjung Pasar 2. Analisa Model a
pelaja Variabel yang
Regresi SMAN SM
r lulus uji korelasi
3 Makassar AN
SMK dilanjutkan dengan
analisis regresi untuk 16
N   8 Tabel 4.7 Hasil
mendapatkan model Mak
Makas
terbaik. Perm assar
sar
1. Analisa Model odel
Regresi SMAN an
1 Makassar Tarik
an
Tabel 4.6 Hasil Perg
Perm erak
odel an
an Sisw
Tarik a
an SM
Sumber : Analisa Data AN Sumber : Hasil Analisa
Perg
Pada tabel 4.6 3 SPSS
erak
terlihat   bahwa Mak
variabel   bebas   X8 an 4. Analisa Model
Sisw assar
dan X10 mempunyai Regresi SMKN
koefisien   korelasi   = a 4 Makassar
0,697>   0.5   berarti SM
hubungan   antara AN Tabel 4.9 Hasil
keduanya   cukup 1 Perm
tinggi.   Jadi, Mak odel
berdasarkan assar an
persyaratan   hanya Tarik
salah   satu   saja   di
an
antara kedua variabel
bebas   tersebut   yang Perg
boleh   digunakan erak
dalam   model an
nantinya.   Dalam   hal Sumber : Hasil Analisa Sisw
ini,   variabel   bebas SPSS a
X8   yang   tepilih SM
karena   mempunyai KN
koefisien   korelasi 4

6
Mak Pembahasan Hasil memenuhi yaitu p sekolah
assar Permodelan value < α = 0,000 < dengan
0,05. kendaraan
Tingkat Signifikansi pribadi
Model (X13),
Dari hasil KESIMPULAN dipengaruhi
analisis model DAN SARAN pula   dengan
regresi tiap sekolah pulang
memiliki bentuk KESIMPULAN sekolah
model regresi. Pada dengan
model regresi SMAN Berdasarkan dijemput
1 Makassar dengan hasil   analisa   maka (X14),   juga
model analisis tahap dapat   diketahui sangat
kedua memenuhi bahwa : dipengaruhi
Sumber : Hasil Analisa
nilai signifikansi oleh   jarak
SPSS 1. Faktor­faktor rumah   ke
yaitu nilai p value <
α = 0,000 < 0,05 yang sekolah
5. Analisa Model
dengan (R2 = 0,642). mempengaruhi (X17).
Regresi SMKN
8 Makassar Model regresi tarikan   pelajar c. SMAN   16
SMAN 3 Makassar Makassar :
juga didapat dari SMA   di   Kota
Tabel 4.10 Hasil Biaya
model kedua dengan Makassar :
Perm transportasi
nilai (R2 = 0,518) a. SMAN   1 ke   sekolah
odel dan memenuhi nilai
an Makassar : (Y)     sangat
signifikansi yaitu Biaya dipengaruhi
Tarik nilai p value < α =
an transportasi oleh
0,000 < 0,05. Untuk ke   sekolah kepemilikan
Perg hasil model regresi (Y)     sangat kendaraan
erak SMAN 16 Makassar mobil   (X5),
dipengaruhi
an didapat pada model kepemilikan
oleh   pulang
Sisw tahap kedua dengan sekolah kendaraan
a nilai R2 = 0,771 dan dengan   cara motor   (X6),
SM nilai signifikannya lainnya dipengaruhi
KN memenuhi yaitu p (X15), oleh   ke
8 value < α = 0,000 < dipengaruhi sekolah
Mak 0,05. Untuk hasil pula   oleh dengan   cara
assar analisis model jarak   rumah lainnya
regresi SMKN 4 ke   sekolah (X11),
Makassar didapat (X17),   juga pulang
pada model tahap sangat sekolah
Sembilan yaitu dipengaruhi dengan   cara
dangan nilai R2 = oleh   waktu lainnya
0,514 dan nilai perjalanan (X15),   juga
signifikannya ke   sekolah sangat
memenuhi yaitu p (X18). dipengaruhi
value < α = 0,000 < oleh   waktu
0,05. Sedangkan b. SMAN   3
perjalanan
hasil analisis model Makassar : ke   sekolah
regresi SMKN 8 Biaya (X18).
Makassar didapat transportasi
pada tahap kedua ke   sekolah d. SMKN   4
Sumber : Hasil Analisa
SPSS dengan nilai R2 = (Y)     sangat Makassar :
0,550 dan nilai dipengaruhi Biaya
signifikannya oleh   pulang transportasi

7
ke   sekolah sekolah siswa   SMAN metode yang
(Y)     sangat dengan berbeda misalnya
16 Makassar Y
dipengaruhi kendaraan metode analisis
oleh   jumlah pribadi =   1,213   –
kategori.
orang (X13), 0,197X5   –  Model ini bisa
sekolah dipengaruhi 0,272X6   + dipergunakan
(X4), pula   oleh
kepemilikan pulang 0,292X11   + sebagai
kendaraan sekolah 0,164X15   + alternative
mobil   (X5), dengan pemecahan
0,066X18
dipengaruhi jemput masalah untuk
dimana   :   R2  = pengendalian
oleh   ke (X14),   juga
sekolah sangat 0,771. sekolah-sekolah
dengan dipengaruhi d. Model   tarikan terkait pada masa
diantar oleh   waktu perjalanan yang akan dating.
(X10), perjalanan
siswa SMKN 4
pulang ke   sekolah DAFTAR
sekolah (X18). Makassar   Y   = PUSTAKA
dengan ­0,094   +
kendaraan 2. Model 0,202X4   + Abidin, Abdul Malik.
pribadi 2005.Skripsi.Analisi
karakteristik 0,601X5   +
(X13), s
pulang pergerakan pelajar 0,439X10   + Model Tarikan
sekolah SMA   di   Kota 0,427X13   + Pergerakan
dengan   cara Makassar adalah : 0,353X15   – Pengunjung
lainnya Pusat
(X15), a. Model   tarikan 0,175X16   +
Perbelanjaan
berapa perjalanan 0,353X17 Global Trade
orang siswa SMAN 1 dimana   :   R2  = Center (GTC).
bersama Makassar   Y   = Universitas
0,514.
pulang Hasanuddin,
sekolah ­0,685   + e. Model   tarikan Makassar.
(X16),   juga 0,465X15   + perjalanan
sangat 0,465X17   + siswa SMKN 8 Active society
dipengaruhi Institute-Persatuan
0,089X18 Makassar   Y   =
oleh   jarak Pedagang
rumah   ke dimana   :   R2  = 1,930   – Pasar Terong
sekolah 0,642. 0,247X5   – (AcSI-
(X17). b. Model   tarikan 0,432X13   – SADAR).
e. SMKN   8 perjalanan 2009.Studi
0,405X14   +
Makassar : Etnografi
siswa SMAN 3 0,084X18 Pasar-Pasar
Biaya
transportasi Makassar   Y   = dimana   :   R2  = Lokal
ke   sekolah 1,755   – 0,550 Ditengah
(Y)     sangat Pertumbuhan
0,398X13   –
dipengaruhi SARAN Pusat
0,386X14   + Perbelanjaan
oleh  Perlunya
kepemilikan 0,175X17 Dan Toko
dilakukan studi Moderen Di
kendaraan dimana   :   R2  = lebih lanjut
mobil   (X5), Kota
0,518. tentang model Makassar.
dipengaruhi
c. Model   tarikan tarikan perjalanan Laporan
pula   dengan
perjalanan ke sekolah dengan Penelitian.
pulang
menggunakan

8
Ali Muhidin, S., dan Kampus Di Kota Hasanuddin
Abdurahman, M. Universitas Makassar : Makassar.
2007. Hasanuddin (Studi Kasus
Analisis , Mall Ratu Pasra, M., dan Isran
Korelasi, Makassar). Indah Ramli, M. 2007.
Regresi, Dan Universitas Makassar). Model Tarikan
Jalur Dalam Katolik Universitas Pengunjung
Penelitian Parayangan Hasanuddin. Pusat
(Dilengkapi : Makassar. Perbelanjaan
Aplikasi Simposium Global Trade
Program VII FSTPT. Miro, F. 2005. Centre
SPSS). PerencanaanTran Makassar.
Bandung : Isran Ramli, Muh. sportasi Universitas
Penerbit Dkk. 2011. Struktur Untuk Taruma Negara
Pustaka Setia. Frekuensi Mahasiswa : Simposium X
Faktor Perencana FSTPT.
Isran Ramli, Muh. Perjalanan Dan
Dkk. 2004. Model Pada Pusat Praktisi. Pasra, M., dan Isran
Bangkitan Perbelanjaa Jakarta : Ramli, Muh. Model
Pergerakan n Di Penerbit Tarikan
Komunitas Makassar. Erlangga. Pergerakan
Perumahan Simposium Pengunjung
Ke Pasar Internasiona Muhari, Grace., Pusat
Tradisional l FSTPT dan Pujiastuti A., Perbelanjaan
(Studi XIV. Nining. Global Trade
Kasus: Pekanbaru. 2007. Center (GTC)
Penduduk Skripsi. Makassar.
Kompleks Isran Ramli, Muh. Analisis Universitas
BTN Dkk. 2012. Tarikan Hasanuddin,
Minasa Upa Kajian Pergerakan Makassar.
Ke Pasar Frekuensi Pusat
Pa’baeng- Perjalanan Perbelanjaa Sunjoyo, dkk. 2013.
Baeng). Pada n Di Kota Aplikasi SPSS Untuk
Universitas Perjalanan Makassar. Smart Riset
Katolik Berbelanja Universitas (Program IBM
Parahyanga Pada Pasar Hasanuddin, 21,0). Bandung
n : Tradisional Makassar. : Penerbit
Simposium Di Kota Alfabeta.
VII FSTPT. Makassar. Pasra, M. 2003.
Simposium Tesis Magister. Tamin, Ofyar. Z.
Isran Ramli, Internasiona Tarikan 2000. Perencanaan
Muh., dan Ali, N. l FSTPT Perjalanan Dan
2004. XV. Bekasi. Prasarana Permodelan
Studi Model Pusat Transportasi.
Tarikan Lode, Asrul., dan Perbelanjaa Bandung :
Pergerakan Habibie. 2003. n Di Kota Penerbit ITB.
Pada Pusat Skripsi. Makassar :
Kegiatan Analisis Studi Kasus Tangdilintin, Eva S.
Pendidikan Model dan Makassar 2011. Skripsi.
Dengan Karakteristik Mall Pengaruh
MetodeAnal Tarikan (Sentral) Bauran
isis Regresi Pergerakan dan Mall Promosi
(Studi Pada Pusat Ratu Indah. Terhadap Nilai
Kasus : Perbelanjaan Universitas

9
Penjualan
Semen Pada
PT. Semen
Bosowa Maros.
Universitas
Hasanuddin,
Makassar.

10

Anda mungkin juga menyukai