“STUDI KARAKTERISTIK PERJALANAN PELAJAR SMU DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus : SMAN 1 Makassar, SMAN 3 Makassar, SMAN 16 Makassar, SMKN 4
Makassar, SMKN 8 Makassar)”.
Oleh :
EVI JAYANTI
D111 08 893
0
STUDI KARAKTERISTIK PERJALANAN PELAJAR SMA DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus : SMAN 1 Makassar, SMAN 3 Makassar, SMAN 16 Makassar, SMKN 4 Makassar,
dan SMKN 8 Makassar)
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
3
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
1
PENDAHULUAN Mengidentifikasi Untuk penentuan 2013, untuk
faktorfaktor yang jumlah sampel, SMKN 8
Semakin diambil dari 10% Makassar.
meningkatnya mempengaruhi
dari masing-masing Hari/Tanggal :
jumlah kendaraan tarikan populasi sekolah. Jumat/10 Mei
bermotor pada kota pergerakan siswa. Data primer yang 2013, untuk
besar seperti Menganalisis dibutuhkan adalah SMAN 3
Makassar berpotensi karakteristik sosio- Makassar.
menimbulkan model analisis
demografi Dalam
masalah kemacetan regresi tarikan menganalisis dalam
responden,
lalulintas. Untuk pergerakan siswa. beberapa tahapan uji
menghindari masalah karakteristik
perjalanan ke statistik harus
tersebut, perlu dilakukan agar
Lalulintas yang sekolah, dan
dilakukan model tarikan
berasal dari dan preferensi responden
perencanaan pergerakan yang
transportasi yang menuju ke suatu terhadap
sekolah dapat dihasilkan
baik pada setiap tata pengembangan
dinyatakan absah,
guna lahan. diperkirakan dengan system angkutan
bantuan model yaitu :
umum ke sekolah.
1. Metode
Salah satu tempat tarikan pergerakan, Data primer
yang rawan sehingga diharapkan Pengkategorian
diperoleh dengan
mengalami pada saat volume Data
melakukan survey Data yang
kemacetan adalah di lalulintas mencapai selama satu hari pada
sekitar sekolah jam puncak, yaitu didapatkan dibuat
setiap sekolah. dalam suatu pola
menengah atas pada saat jam masuk Penetapan waktu
(SMA) atau sekolah yang dimana pola
dan jam pulang pengambilan sampel tersebut
menengah kejuruan sekolah, tidak dan waktu
(SMK) pada jam didasarkan pada
sampai terjadi pelaksanaan survey frekuensi terbesar
masuk dan pulang kemacetan lalulintas di lapangan untuk
sekolah. Sekolah dari variabel data
di sekitar lokasi setiap jenis data yang yang ada.
umumnya tidak dibutuhkan sangat
tersebut. 2. Analisis
memiliki tempat tergantung pada
parkir atau maupun Normalitas Data
kesiapan rencana
tempat khusus untuk Tiap Variabel
survey. Survey
menurunkan Selanjutnya
dilaksanakan pada :
penumpang. Hal METODOLOGI variabel data yang
Hari/Tanggal : ada diuji
tersebut
Senin/06 Mei normalitasnya.
menyebabkan Penelitian
kendaraan pengantar dilakukan pada lima 2013, untuk Uji normalitas
dan penjemput siswa sekolah menengah SMAN 1 adalah untuk
berhenti atau parkir atas negeri terpilih di Makassar. melihat apakah
di badan jalan Makassar yaitu : Hari/Tanggal : nilai residual
sehingga terjadi SMAN 1 Selasa/07 Mei terdistribusi
pengurangan 2013, untuk normal ataun
Makassar
kapasitas jalan. SMKN 4 tidak. Model
SMAN 3 regresi yang baik
Akibatnya pada saat Makassar.
Makassar adalah memiliki
volume lalulintas Hari/Tanggal :
yang melalui jalan SMAN 16 nilai residual yang
Rabu/08 Mei
tersebut meningkat, Makassar terdistribusi
2013, untuk
terjadi kemacetan SMKN 4 normal. Uji
SMAN 16 normalitas pada
lalu lintas. Makassar
Makassar.
SMKN 8 penelitian ini
Hari/Tanggal : dilakukan dengan
Tujuan penelitian ini Makassar
Kamis/09 Mei
adalah :
2
metode uji model persamaan. Menurut Arikunto ditentukan pola yang
histogram. Model yang (2006) jika jumlah akan ditinjau.
3. Analisis didapat diuji populasi lebih dari Berikut di sajikan
Korelasi signifikansinya 100 maka
Uji korelasi dengan diambil
dilakukan untuk membandingkan jumlah samoel
mengetahui nilai p value sebesar 1015
kekuatan terhadap α baik persen.
hubungan antara model maupun Dari data
variabel variabelnya. Jika
jumlah
independen nilai p value < α
dengan variabel maka model populasi
dependen dan regresi dapat tersebut
sesama variabel digunakan untuk diperoleh
independen. Hasil memprediksi
tarikan jumlah sampel
uji korelasi
dinyatakan pergerakan untuk masing
dengan koefisien pengunjung pasar masing
korelasi dan tradisonal terong. populasi, yaitu
signifikasi hasil Selain itu data dalam
korelasi. Untuk dilakukan uji : ChartCross
korelasi antara tanda sesuai tanda - SMAN 1 mengenai pola
variabel yang diharapkan. MAKASSAR : perjalanan pelajar ke
independen dan sekolah sebagai
133 orang
variabel dependen Hasil Survey berikut.
dipilih variabel Pendahuluan - SMAN 3
yang nilai MAKASSAR : Gambar 4.7 Diagram
korelasinya kuat Jumlah Populasi 145 orang Cross
(> 0,5), Data jumlah Jenis
- SMAN 16 Kelami
sedangkan populasi tmasing
korelasi antara masing sekolah: MAKASSAR: n dan
sesama variabel 154 orang Moda
- SMA Negeri 1
independen - SMKN 4 Transpo
dipilih yang tidak Makassar : rtasi
kuat (< 0,5). Nilai 980 orang MAKASSAR : Pelajar
signifikansi - SMA Negeri 3 114 orang SMAN
semua variabel - SMKN 8 1
Makassar : Makass
harus < 0,05. MAKASSAR :
4. Analisis Regresi 847 orang ar
Dari semua - SMA Negeri 163 orang Sumber: Pengolahan
variabel 16 Makassar : data
independen yang Permodelan Tarikan
840 orang Pergerakan
nilai korelasinya
> 0,5 dipilih nilai - SMK Negeri 4
terbesar untuk Makassar : Analisis
mewakili variabel Pengkategorian Data
1577orang Dari kuisioner
independen. Dari
semua variabel - SMK Negeri 8 yang diperoleh
yang terpilih Makassar : kemudian kami
dibuat analisa 846 orang lakukan
regresi linier pengkategorian
bergandanya model pergerakan.
untuk Estimasi Jumlah Dari pengolahan
menghasilkan Sampel kuisioner kemudian
3
perempuan diantar 33
motor
SMAN lakilaki motor 29
16 MKS pribadi
perempuan pete 36
pete
SMKN 4 lakilaki motor 21
MKS pribadi
perempuan diantar 26
motor
SMKN 8 lakilaki motor 30
MKS pribadi
Gambar 4.11
diantar
Diagra perempuan 73
motor
m
Cross
Jenis Analisis Korelasi
Gambar 4.8 Diagram SMAN Kelami Antar Variabel
Cross 16 n dan Setelah dilakukan
Jenis Makass Moda pengujian normalitas
Kelami ar Transpo setiap variabel
n dan Sumber: rtasi dilanjutkan dengan
Moda Pengolahan data Pelajar analisis korelasi
Transpo SMKN antar variabel
rtasi Gambar 4.10 8 independen (X)
Pelajar Diagra Makass dengan variabel
SMAN m ar independen (X) dan
3 Cross Sumber: analisis korelasi
Makass Jenis Pengolahan data antar variabel
ar Kelami independen (X)
Sumber: Pengolahan n dan Dari dengan variabel
data Moda ChartCross (Jenis dependen (Y).
Transpo Kelamin VS Moda Dimana variabel
Gambar 4.9 Diagram rtasi Transportasi) diatas dependen (Y) yang
Cross Pelajar kemudian dapat dimaksud adalah
Jenis SMKN dilihat bahwa moda estimasi biaya
Kelami 4 transportasi yang transportasi ke
n dan Makass dominan saat ke sekolah.
Moda ar sekolah dan pulang
Transpo Sumber: sekolah adalah 1. Analisis
rtasi Pengolahan data sebagai berikut : Korelasi SMAN
Pelajar Tabel 4.1 Hasil 1 Makassar
ChartCross Jenis Tabel 4.2 Hasil
Kelamin VS Moda uji
Transportasi korela
Nama Jenis ke si
Sekolah Kelamin sekolah Data
Tarika
motor
lakilaki n
SMAN 1 pribadi
pelaja
MKS diantar
perempuan r
mobil
SMA
SMAN 3 lakilaki motor
N 1
MKS pribadi
4
Makas Data si
sar Tarika Data
n Tarika
pelaja n
r pelaja
SMA r
N 3 SMK
Makas N 4
sar Makas
Sumber : Analisa Data
sar
Pada tabel
Sumber : Analisa Data
4.4 terlihat bahwa
variabel bebas X8
Pada tabel 4.2 dan X15
terlihat bahwa mempunyai
variabel bebas X2 koefisien korelasi
dan X3 mempunyai = 0,646 > 0.5
koefisien korelasi = berarti hubungan
Sumber : Analisa Data
0,580 > 0.5 berarti antara keduanya
hubungan antara cukup tinggi. Jadi,
keduanya cukup Pada tabel 4.3 berdasarkan
tinggi. Jadi, terlihat bahwa persyaratan hanya
Sumber : Analisa Data
berdasarkan keseluruhan nilai salah satu saja di
Pada tabel
persyaratan hanya kolerasi antar sesama antara kedua
4.5 terlihat bahwa
salah satu saja di variabel bebas variabel bebas
variabel bebas X9
antara kedua variabel berada dibawah 0,5 tersebut yang
dan X13
bebas tersebut yang sehingga boleh digunakan
mempunyai
boleh digunakan keseluruhan variabel dalam model
koefisien korelasi
dalam model dapat dimasukkan nantinya. Dalam
= 0,516 > 0.5
nantinya. Dalam hal dalam permodelan. hal ini, variabel
berarti hubungan
ini, variabel bebas bebas X15 yang
antara keduanya
X3 yang tepilih tepilih karena
3. Analisis cukup tinggi. Jadi,
karena mempunyai mempunyai
Korelasi SMAN berdasarkan
koefisien korelasi koefisien korelasi
16 Makassar persyaratan hanya
yang lebih tinggi yang lebih tinggi
salah satu saja di
terhadap variabel terhadap variabel
Tabel 4.4 Hasil antara kedua
terikat Y terikat Y
uji variabel bebas
dibandingkan dibandingkan
korela tersebut yang
variabel bebas X2. variabel bebas
si boleh digunakan
Hal yang sama X8. Hal yang
Data dalam model
dilakukan untuk sama dilakukan
Tarika nantinya. Dalam
semua variable yang untuk semua
n hal ini, variabel
memiliki koefisien variable yang
pelaja bebas X13 yang
korelasi > 0.5. memiliki
r tepilih karena
koefisien korelasi
SMA mempunyai
> 0.5.
N 16 koefisien korelasi
2. Analisis
Makas yang lebih tinggi
Korelasi SMAN terhadap variabel
sar 4. Analisis
3 Makassar terikat Y
Korelasi SMKN
4 Makassar dibandingkan
Tabel 4.3 Hasil variabel bebas
uji X9. Hal yang
korela Tabel 4.5 Hasil
uji sama dilakukan
si untuk semua
korela
5
variable yang yang lebih tinggi 3. Analisa Model
memiliki terhadap variabel Regresi SMAN
koefisien korelasi terikat Y 16 Makassar
> 0.5. dibandingkan
variabel bebas X10. Tabel 4.8 Hasil
5. Analisis
Hal yang sama Perm
Korelasi SMKN dilakukan untuk
8 Makassar odel
semua variable yang
an
memiliki koefisien
Tabel 4.6 Hasil korelasi > 0.5. Tarik
uji an
korela Perg
si Sumber : Hasil Analisa erak
Data Analisis Model
SPSS an
Tarika Regresi Tarikan
Sisw
n Pengunjung Pasar 2. Analisa Model a
pelaja Variabel yang
Regresi SMAN SM
r lulus uji korelasi
3 Makassar AN
SMK dilanjutkan dengan
analisis regresi untuk 16
N 8 Tabel 4.7 Hasil
mendapatkan model Mak
Makas
terbaik. Perm assar
sar
1. Analisa Model odel
Regresi SMAN an
1 Makassar Tarik
an
Tabel 4.6 Hasil Perg
Perm erak
odel an
an Sisw
Tarik a
an SM
Sumber : Analisa Data AN Sumber : Hasil Analisa
Perg
Pada tabel 4.6 3 SPSS
erak
terlihat bahwa Mak
variabel bebas X8 an 4. Analisa Model
Sisw assar
dan X10 mempunyai Regresi SMKN
koefisien korelasi = a 4 Makassar
0,697> 0.5 berarti SM
hubungan antara AN Tabel 4.9 Hasil
keduanya cukup 1 Perm
tinggi. Jadi, Mak odel
berdasarkan assar an
persyaratan hanya Tarik
salah satu saja di
an
antara kedua variabel
bebas tersebut yang Perg
boleh digunakan erak
dalam model an
nantinya. Dalam hal Sumber : Hasil Analisa Sisw
ini, variabel bebas SPSS a
X8 yang tepilih SM
karena mempunyai KN
koefisien korelasi 4
6
Mak Pembahasan Hasil memenuhi yaitu p sekolah
assar Permodelan value < α = 0,000 < dengan
0,05. kendaraan
Tingkat Signifikansi pribadi
Model (X13),
Dari hasil KESIMPULAN dipengaruhi
analisis model DAN SARAN pula dengan
regresi tiap sekolah pulang
memiliki bentuk KESIMPULAN sekolah
model regresi. Pada dengan
model regresi SMAN Berdasarkan dijemput
1 Makassar dengan hasil analisa maka (X14), juga
model analisis tahap dapat diketahui sangat
kedua memenuhi bahwa : dipengaruhi
Sumber : Hasil Analisa
nilai signifikansi oleh jarak
SPSS 1. Faktorfaktor rumah ke
yaitu nilai p value <
α = 0,000 < 0,05 yang sekolah
5. Analisa Model
dengan (R2 = 0,642). mempengaruhi (X17).
Regresi SMKN
8 Makassar Model regresi tarikan pelajar c. SMAN 16
SMAN 3 Makassar Makassar :
juga didapat dari SMA di Kota
Tabel 4.10 Hasil Biaya
model kedua dengan Makassar :
Perm transportasi
nilai (R2 = 0,518) a. SMAN 1 ke sekolah
odel dan memenuhi nilai
an Makassar : (Y) sangat
signifikansi yaitu Biaya dipengaruhi
Tarik nilai p value < α =
an transportasi oleh
0,000 < 0,05. Untuk ke sekolah kepemilikan
Perg hasil model regresi (Y) sangat kendaraan
erak SMAN 16 Makassar mobil (X5),
dipengaruhi
an didapat pada model kepemilikan
oleh pulang
Sisw tahap kedua dengan sekolah kendaraan
a nilai R2 = 0,771 dan dengan cara motor (X6),
SM nilai signifikannya lainnya dipengaruhi
KN memenuhi yaitu p (X15), oleh ke
8 value < α = 0,000 < dipengaruhi sekolah
Mak 0,05. Untuk hasil pula oleh dengan cara
assar analisis model jarak rumah lainnya
regresi SMKN 4 ke sekolah (X11),
Makassar didapat (X17), juga pulang
pada model tahap sangat sekolah
Sembilan yaitu dipengaruhi dengan cara
dangan nilai R2 = oleh waktu lainnya
0,514 dan nilai perjalanan (X15), juga
signifikannya ke sekolah sangat
memenuhi yaitu p (X18). dipengaruhi
value < α = 0,000 < oleh waktu
0,05. Sedangkan b. SMAN 3
perjalanan
hasil analisis model Makassar : ke sekolah
regresi SMKN 8 Biaya (X18).
Makassar didapat transportasi
pada tahap kedua ke sekolah d. SMKN 4
Sumber : Hasil Analisa
SPSS dengan nilai R2 = (Y) sangat Makassar :
0,550 dan nilai dipengaruhi Biaya
signifikannya oleh pulang transportasi
7
ke sekolah sekolah siswa SMAN metode yang
(Y) sangat dengan berbeda misalnya
16 Makassar Y
dipengaruhi kendaraan metode analisis
oleh jumlah pribadi = 1,213 –
kategori.
orang (X13), 0,197X5 – Model ini bisa
sekolah dipengaruhi 0,272X6 + dipergunakan
(X4), pula oleh
kepemilikan pulang 0,292X11 + sebagai
kendaraan sekolah 0,164X15 + alternative
mobil (X5), dengan pemecahan
0,066X18
dipengaruhi jemput masalah untuk
dimana : R2 = pengendalian
oleh ke (X14), juga
sekolah sangat 0,771. sekolah-sekolah
dengan dipengaruhi d. Model tarikan terkait pada masa
diantar oleh waktu perjalanan yang akan dating.
(X10), perjalanan
siswa SMKN 4
pulang ke sekolah DAFTAR
sekolah (X18). Makassar Y = PUSTAKA
dengan 0,094 +
kendaraan 2. Model 0,202X4 + Abidin, Abdul Malik.
pribadi 2005.Skripsi.Analisi
karakteristik 0,601X5 +
(X13), s
pulang pergerakan pelajar 0,439X10 + Model Tarikan
sekolah SMA di Kota 0,427X13 + Pergerakan
dengan cara Makassar adalah : 0,353X15 – Pengunjung
lainnya Pusat
(X15), a. Model tarikan 0,175X16 +
Perbelanjaan
berapa perjalanan 0,353X17 Global Trade
orang siswa SMAN 1 dimana : R2 = Center (GTC).
bersama Makassar Y = Universitas
0,514.
pulang Hasanuddin,
sekolah 0,685 + e. Model tarikan Makassar.
(X16), juga 0,465X15 + perjalanan
sangat 0,465X17 + siswa SMKN 8 Active society
dipengaruhi Institute-Persatuan
0,089X18 Makassar Y =
oleh jarak Pedagang
rumah ke dimana : R2 = 1,930 – Pasar Terong
sekolah 0,642. 0,247X5 – (AcSI-
(X17). b. Model tarikan 0,432X13 – SADAR).
e. SMKN 8 perjalanan 2009.Studi
0,405X14 +
Makassar : Etnografi
siswa SMAN 3 0,084X18 Pasar-Pasar
Biaya
transportasi Makassar Y = dimana : R2 = Lokal
ke sekolah 1,755 – 0,550 Ditengah
(Y) sangat Pertumbuhan
0,398X13 –
dipengaruhi SARAN Pusat
0,386X14 + Perbelanjaan
oleh Perlunya
kepemilikan 0,175X17 Dan Toko
dilakukan studi Moderen Di
kendaraan dimana : R2 = lebih lanjut
mobil (X5), Kota
0,518. tentang model Makassar.
dipengaruhi
c. Model tarikan tarikan perjalanan Laporan
pula dengan
perjalanan ke sekolah dengan Penelitian.
pulang
menggunakan
8
Ali Muhidin, S., dan Kampus Di Kota Hasanuddin
Abdurahman, M. Universitas Makassar : Makassar.
2007. Hasanuddin (Studi Kasus
Analisis , Mall Ratu Pasra, M., dan Isran
Korelasi, Makassar). Indah Ramli, M. 2007.
Regresi, Dan Universitas Makassar). Model Tarikan
Jalur Dalam Katolik Universitas Pengunjung
Penelitian Parayangan Hasanuddin. Pusat
(Dilengkapi : Makassar. Perbelanjaan
Aplikasi Simposium Global Trade
Program VII FSTPT. Miro, F. 2005. Centre
SPSS). PerencanaanTran Makassar.
Bandung : Isran Ramli, Muh. sportasi Universitas
Penerbit Dkk. 2011. Struktur Untuk Taruma Negara
Pustaka Setia. Frekuensi Mahasiswa : Simposium X
Faktor Perencana FSTPT.
Isran Ramli, Muh. Perjalanan Dan
Dkk. 2004. Model Pada Pusat Praktisi. Pasra, M., dan Isran
Bangkitan Perbelanjaa Jakarta : Ramli, Muh. Model
Pergerakan n Di Penerbit Tarikan
Komunitas Makassar. Erlangga. Pergerakan
Perumahan Simposium Pengunjung
Ke Pasar Internasiona Muhari, Grace., Pusat
Tradisional l FSTPT dan Pujiastuti A., Perbelanjaan
(Studi XIV. Nining. Global Trade
Kasus: Pekanbaru. 2007. Center (GTC)
Penduduk Skripsi. Makassar.
Kompleks Isran Ramli, Muh. Analisis Universitas
BTN Dkk. 2012. Tarikan Hasanuddin,
Minasa Upa Kajian Pergerakan Makassar.
Ke Pasar Frekuensi Pusat
Pa’baeng- Perjalanan Perbelanjaa Sunjoyo, dkk. 2013.
Baeng). Pada n Di Kota Aplikasi SPSS Untuk
Universitas Perjalanan Makassar. Smart Riset
Katolik Berbelanja Universitas (Program IBM
Parahyanga Pada Pasar Hasanuddin, 21,0). Bandung
n : Tradisional Makassar. : Penerbit
Simposium Di Kota Alfabeta.
VII FSTPT. Makassar. Pasra, M. 2003.
Simposium Tesis Magister. Tamin, Ofyar. Z.
Isran Ramli, Internasiona Tarikan 2000. Perencanaan
Muh., dan Ali, N. l FSTPT Perjalanan Dan
2004. XV. Bekasi. Prasarana Permodelan
Studi Model Pusat Transportasi.
Tarikan Lode, Asrul., dan Perbelanjaa Bandung :
Pergerakan Habibie. 2003. n Di Kota Penerbit ITB.
Pada Pusat Skripsi. Makassar :
Kegiatan Analisis Studi Kasus Tangdilintin, Eva S.
Pendidikan Model dan Makassar 2011. Skripsi.
Dengan Karakteristik Mall Pengaruh
MetodeAnal Tarikan (Sentral) Bauran
isis Regresi Pergerakan dan Mall Promosi
(Studi Pada Pusat Ratu Indah. Terhadap Nilai
Kasus : Perbelanjaan Universitas
9
Penjualan
Semen Pada
PT. Semen
Bosowa Maros.
Universitas
Hasanuddin,
Makassar.
10