Anda di halaman 1dari 8

NGE-TEH IN DEPOK:

History, taste, and culture

Tugas Perencanaan Pameran MICE


Dosen Pengampu:
Heri Setyawan, SE, M.Si

Disusun oleh:
Qorryna Heraliani 2005413040

PROGRAM STUDI USAHA JASA KONVENSI,


PERJALANAN INSENTIF, DAN PAMERAN (MICE)
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2022
Daftar Isi

1. Event Name.................................................................................................................................1
1.1 Event Background..................................................................................................................1
2. Event Program.............................................................................................................................4
2.1 Main Event.............................................................................................................................4
2.2 Supporting Event....................................................................................................................4
3. Venue and Timing.......................................................................................................................5
3.1 Venue.....................................................................................................................................5
3.2 Timing....................................................................................................................................5
4. Stakeholder..................................................................................................................................6
5. Audience Targeted.......................................................................................................................6

i
1. Event Name

NGE-TEH IN DEPOK adalah pameran keragaman teh Indonesia yang bersifat business-to-
business. Kata “NGE-TEH” yang bermakna meminum teh dalam bahasa non-formal yang
digunakan sehari-hari. Event ini diselenggarakan di Depok karenanya ditambahkan kata “IN
DEPOK” pada judul untuk menunjukan tempat berlangsungnya event. Tema dari event ini
adalah beragamnya produk olahan teh yang diproduksi dan dijual oleh para pelaku industri teh di
Indonesia. Selain itu, ada area khusus di dalam pameran yang berisi panel-panel tentang sejarah
teh di Indonesia dan dampaknya pada pembangunan ekonomi dan kebudayaan Indonesia.
Berdasarkan topik tersebut maka tema event dapat disimpulkan menjadi “history, taste, and
culture”. Nama resmi dari event ini adalah NGE-TEH IN DEPOK: History, taste, and
culture.

1.1 Event Background

Teh adalah minuman yang sangat umum dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebiasaan minum teh
tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia. Teh ternyata mengandung
banyak manfaat bagi kesehatan. Bagi konsumen teh, komoditas ini dianggap mempunyai
keunggulan komparatif karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya, citarasa dan aroma
yang khas, tidak menimbulkan efek tertentu bila diminum dan memberikan kesegaran setelah
meminumnya. Bagi produsen teh, komoditas ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang
dapat mendatangkan keuntungan.

Dibandingkan dengan kopi, pameran yang melibatkan teh sebagai produk utamanya masih cukup
jarang untuk ditemui. Kedai ataupun kafe kekinian yang sering kita jumpai di tiap sudut kota
cenderung lebih mengutamakan kopi sebagai produk minuman yang mereka jual. Padahal, teh
tidak kalah menarik dan enak rasanya dibanding kopi. Varian teh yang dihadirkan juga tidak
hanya satu atau dua. Banyak varian teh mulai dari yang biasa seperti es teh hingga yang populer
di kalangan anak muda seperti earl grey tea. Namun, sebagian besar masyarakat masih
mengganggap bahwa image kopi lebih modern sedangkan teh itu kuno dari cara penyajiannya,
varian rasanya, dan lain-lain.

Kurangnya popularitas teh di kalangan masyarakat Indonesia berbanding lurus dengan tingkat
konsumsi teh di Indonesia. Namun, banyaknya varian teh yang telah berinovasi di masa kini
sedikit demi sedikit mampu membuat tingkat konsumsi teh Indonesisa meningkat. Data statistik
mengenai tingkat konsumsi teh di Indonesia dapat dilihat dari grafik berikut.

1
Rata-rata konsumsi teh celup.

Rata-rata konsumsi teh bubuk.

2
Rata-rata konsumsi teh kemasan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata konsumsi teh celup per kapita dalam seminggu
sebesar 2,79 gram pada September 2021. Jumlah itu mengalami kenaikan 0,72% dibandingkan
pada Maret 2021 yang sebesar 2,77 gram. Konsumsi teh bubuk per kapita di Indonesia sebesar
0,041 ons dalam seminggu pada September 2021. Jumlah tersebut turun 0,04% dibandingkan
pada Maret 2021 yang sebesar 0,043 ons. Sementara, tingkat konsumsi teh kemasan mencapai
51,5 mililiter (ml) pada September 2021. Nilai tersebut naik 0,08% dibandingkan pada Maret
2021 yang sebesar 47,75 ml. Melihat trennya, tingkat konsumsi teh celup cenderung meningkat.
Kemudian, konsumsi teh bubuk dan teh kemasan sama-sama cenderung menurun. Lebih lanjut,
produksi teh di Indonesia mencapai 145,1 ribu ton pada 2021. Nilainya naik 13,45% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 127,9 ribu ton.

3
2. Event Program

2.1 Main Event

Main event berupa pameran dari beraga produk teh Indonesia yang dijual atau diproduksi oleh
exhibitor. Pameran teh berikut merupakan event berskala internasional yang dapat diikuti oleh
pelaku industri teh dari luar maupun dalam negeri. Namun, tentu saja pelaku industri teh lokal
lebih diutamakan. Melalui pameran ini, pelaku industri teh berkesempatan menjajaki peluang
memasarkan produknya ke mancanegara terutama dengan kehadiran buyer dari bermacam latar
belakang. Pameran teh bertujuan untuk meningkatkan popularitas industri teh, citra produk, serta
membantu pengusaha lokal dalam meningkatkan penjualan produknya dengan mementingkan
kualitas, cita rasa yang khas, dan berdaya saing internasional.

Selain pameran dari booth exhibitor pelaku industri, terdapat pula sudut khusus untuk bagian
edukasi tentang teh kepada pengunjung. Bagian/seksi tersebut akan ditempatkan panel-panel
berisi infografis tentang sejarah teh di Indonesia dan efeknya dalam pembangunan ekonomi serta
budaya Indonesia. Bagian/seksi tersebut dapat diakses secara bebas untuk pengunjung sebagai
sarana edukasi dan dibuka selama pameran inti berlangsung.

Salah satu cara mempromosikan produk olahan minuman teh adalah dengan memberikan sample
kepada pengunjung. Oleh karena itu, pameran ini menyediakan seksi “Wall of Taste”. Wall of
Taste merupakan dinding yang berisikan beragam macam varian rasa teh yang diproduksi oleh
exhibitor pelaku industri teh. Exhibitor dapat menaruh sample produk teh celup mereka sesuai
kategori varian yang terdapat pada Wall of Taste. Pengunjung dapat langsung mengambil sample
produk teh celup yang mereka inginkan dan bisa langsung menyeduhnya dengan alat dan bahan
yang disediakan penyelenggara pameran. Alat dan bahan tersebut berupa cup dan sedotan dari
bahan kertas, air panas, dan sachet gula untuk pengunjung yang memerlukannya. Tersedia pula
staff yang berjaga di area tersebut untuk membantu pengunjung membuat minuman mereka.

2.2 Supporting Event

a. Talkshow (during event)


Talkshow tersebut akan membahas perkembangan industri teh di Indonesia dan potensi
yang dimiliki teh sebagai produk penjualan. Pembicara talkshow akan menghadirkan
founder dari Indonesia Tea Institute sekaligus pakar teh, Ratna Somantri. Talkshow akan
diselenggarakan selama satu hari saat pameran berlangsung.

b. Band performance (during event)


Untuk menarik lebih banyak pengunjung datang ke pameran dan menambah nilai jual
dari event ini, penyelenggara berniat untuk menghadirkan RAN, salah satu pop band

4
paling terkenal di Indonesia dan tentunya memiliki penggemar dari berbagai kalangan
sosial serta umur. Penampilan band akan dilaksanakan satu hari selama pameran
berlangsung.

c. Workshop
Kegiatan dari workshop ini adalah Tea pairing dan Tea mixology. Peserta dapat
mengikuti workshop dengan mendaftarkan diri dan membayar sesuai harga yang
ditentukan. Peserta maksimal dari kedua workshop tersbebut dibatasi sebanyak 10 peserta
pada masing-masing workshop.

d. Photo challenge (pre-event)


Kompetisi foto dengan challenge dan tema yang ditentukan penyelenggara, yaitu “teh
sebagai teman”. Peserta dapat mendaftarkan foto mereka bersama teh sebagai teman
belajar, bekerja, atau dalam aktivitas lainnya. Pemenang dari photo challenge ini akan
diumumkan selama pameran berlangsung. Oleh karena itu, peserta challenge ini wajib
mengikuti pameran dan bagi pemenang yang disebutkan namanya namun orang tersebut
tidak hadir, maka hadiah akan hangus dan dialihkan kepada pemenang berikutnya.

3. Venue and Timing

3.1 Venue

Venue yang dipilih untuk event ini adalah Balairung Budi Utomo di Hotel Bumi Wiyata, Depok.
Hotel bintang 3 ini memiliki fasilitas yang lengkap serta lokasi yang cukup strategis. Poin plus
yang dimiliki Hotel Bumi Wiyata ialah kapasitas venue yang cukup besar dan mampu
menampung hingga 1000 orang dengan berbagai fasilitas dan area parkirnya yang luas. Venue
tersebut biasanya digunakan sebagai venue pernikahan, namun juga terlihat cocok sebagai venue
pameran.

3.2 Timing

Tanggal yang dipilih untuk penyelenggaraan event ini adalah 21 Mei 2023. United Nations
General Assembly (UNGA) atau Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis 19
Desember 2019 mengadopsi resolusi yang menetapkan 21 Mei sebagai Hari Teh Internasional
(International Tea Day), dunia ikut berpartisipasi untuk merayakan International Tea Day setiap
tahunnya. Menurut resolusi tersebut, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (21/12/2019), produksi
dan pengolahan teh merupakan sumber mata pencaharian utama bagi jutaan keluarga di negara-
negara berkembang. Selain itu, teh merupakan sarana utama penghidupan bagi jutaan keluarga
miskin yang tinggal di sejumlah negara kurang berkembang. Awalnya perayaan Hari Teh ini

5
bertujuan untuk mengangkat isu seputar para pekerja teh untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih layak. Seiring waktu, dengan meningkatnya popularitas teh menjadi minuman nomor dua
setelah air yang paling banyak dikonsumsi di dunia, makna dari perayaan teh pun menjadi lebih
beragam dan berwarna.

4. Stakeholder
1. Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5. Kementerian Perindustrian
6. Pemerintah Kota Depok
7. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
8. Indonesia Investment Coordinating Board
9. Dewan Teh Indonesia

5. Audience Targeted
1. Exhibitor: Target exhibitor dari event ini pelaku industri teh dari berbagai kalangan, baik
kecil maupun menengah di seluruh Indonesia, pemilik brand produk olahan teh, pemilik
kedai atau kafe yang menjual teh, dan lain-lain.
2. Visitor: Pengunjung bisnis dari kalangan pengusaha lokal dan internasional yang
diundang. Pengunjung umum dari semua kalangan diperbolehkan hadir dalam jam yang
telah ditentukan.
3. Media partner: Target dari media partner untuk mempublikasikan event ini adalah
media massa yang berfokus pada kegiatan event pameran dan platform pendukung
industri. Di antaranya: Event Apa Aja, SeputarEvent, EventJakarta, VenueMagz.com.
Kompas, Okezone.com, EVENTBANGET, Womantalk.com, dll. Serta platform dari
dinas perindustrian di seluruh daerah dan media internasional.
4. Sponsor: brand minuman atau produk olahan teh lokal, penyedia jasa ticketing, bank,
platform e-commerce, dan penyedia jasa ekspedisi.

Anda mungkin juga menyukai