Anda di halaman 1dari 17

i

LAPORAN AKHIR PKMK JUDUL PROGRAM


Usaha Minuman Bir Pletok Varian Rasa Menggunakan Media Gerobak Sebagai Minuman Siap Saji Diusulkan oleh : M Mirza Fahmi (07/250761/PA/11339) Arif Zuhdi (07/252889/PA/11440) Rizki Kuncoro Hadi (07/252053/EK/16653) Lutviasari Nuraini (O8/269984/PA/12159) Putri Mahatma Sari (08/270795/TP/09326)

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2010

i Halaman Pengesahan 1. Judul Kegiatan : Usaha Bir Pletok Varian Rasa Dengan Media Gerobak sebagai Minuman Cepat Saji : PKM-K : Sosial Ekonomi

2. Bidang Kegiatan 3. Bidang Ilmu 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : M Mirza Fahmi b. NIM : 07/250761/PA/11339 c. Jurusan : Fisika d. Universitas : Universitas Gadjah Mada e. Alamat Rumah dan No.HP : Blunyahrejo TR II No. 919b 08561096440 5. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis : 4 Orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Bambang Murdaka Eka Jati Drs, M.Si b. NIP : 196301211989031001 c. Alamat Rumah dan No.Hp : 7. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. 10,000,000.b. Sumber Lain : 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan Yogyakarta, 11 Juni 2010 Menyetujui Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FMIPA UGM Ketua Pelaksana

Drs. Pekik Nurwantoro, M.S, Ph.D NIP. 196304221988031001 Direktur Kemahasiswaan UGM

M Mirza Fahmi NIM. 07/250761/PA/11339 Dosen Pembimbing

Drs. Haryanto, M.Si NIP. 195805021987031002

Drs. Bambang Murdaka Eka Jati, M.Si NIP. 196301211989031001

ii Kata Pengantar Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat,taufiq hidayah serta inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKM akhir ini dengan lancer. Melihat produk-produk minuman yang tengah berkembang sekarang ini, tentunya tidak heran banyak sekali minuman kemasan atau siap saji yang beredar dan memilki daya saing yang tinggi. Pada umumnya pemasaran mereka terbatas hanya pada spot atau beberapa tempat tertentu seperti minimarket atau pinggiran jalan. Bir Pletok hadir dengan modifikasi yang berbeda. Di satu sisi memilki keunggulan dalam khasiat dan di sisi lain bisa mengenalkan adanya bir yang halal dan bahkan satu-satunya bir yang bisa dikonsumsi oleh semua umur. Dalam penyususnan laporan ini, kami menyampaikan hasil dari program kerja kami yang menyangkut hasil penjualan dan beberapa kendala serta manfaat yang bisa diperoleh dengan mengembangkan usaha ini. Dari laporan ini setidaknya bisa memberikan gambaran bahwa produk lokal harus tetap dipertahankan dan diperkenalkan kepada semua pihak sehingga terlestarikannya budaya khas asal Betawi ini terlebih ketika penyampaian atau penyajiannya menggunakan metode baru dan adanya variasi rasa yang menambah nikmatnya minuman ini. Dalam pengerjaan program ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Sudjarwadi, M.Eng selaku rektor Universitas Gadjah Mada 2. Dr. Chairil Anwar selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada 3. Drs. Bambang Murdaka Eka Jati, M.S selaku dosen pembimbing Program Kreativitas Mahasiswa ini. 4. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kepercayaan, dukungan dan doa restu kepada penulis. 5. Saudara Arif Zuhdi selaku bagian operasional dari Program Kreativitas Mahasiswa ini. 6. Saudara Rizki Kuncoro Hadi selaku bagian pemasaran dari Program Kreativitas Mahasiswa ini. 7. Saudari Lutviasari Nuraini selaku bagian keuangan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini. Semoga dengan tersusunnya laporan akhir ini dapat berguna bagi pelestarian budaya yang ada di Indonesia. Penulis juga menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat berharga bagi penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan memohon maaf atas segala kekurangan yang ada.

Yogyakarta, 15 Juni 2010 Penulis

ii

iii

Usaha Bir Pletok Varian Rasa Dengan Media Gerobak Sebagai Minuman Siap Saji

Abstrak Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragaman. Baik hayati, budaya, dan lain sebagainya telah menjadikan Negara yang berpenduduk terbesar di Asia setelah Cina ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi Negara Negara lain. Begitu banyak dan beragamnya kekayaan Indonesia, sehingga pemerintah Indonesia sendiri kerepotan mendata semuanya. Pada akhirnya terjadi banyak kasus pengklaiman dan pencurian kekayaan nasional. Bir pletok merupakan salah satu kebudayaan kuliner Indonesia yang hampir hilang eksistensinya. Minuman khas betawi yang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda ini memiliki keunikan tersendiri. Dengan efek yang menghangatkan tubuh walaupun dihidangkan secara dingin serta bunyi pletok pletok yang dihasilkan jika disajikan dingin dengan menggunakan gelas bambu. Melihat potensi yang dimiliki oleh produk ini, kami mengembangkan produk ini sehingga memiliki nilai jual tinggi. Varian rasa adalah salah satu pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan rasa khas yang dimiliki serta menyesuaikan dengan lidah masyarakat. Untuk lebih mengenalkan bir pletok kepada masyarakat, penggunaan gerobak menjadi salah satu sarana pilihan untuk memasarkan sekaligus memasyarakatkan produk ini. Dengan penambahan rasa seperti susu, coklat, kopi, madu dan kombinasi minuman ini cukup disukai oleh konsumen terutama golongan usia produktif antara umur 22 40 tahun karena dipercaya mampu menambah energi. Walaupun produk tradisional, tetapi diyakini mampu menjadi komoditi pasar yang menjanjikan. Serta kelesatarian budaya kuliner indonesia pun bisa terjaga sebagaimana mestinya. Kata Kunci : Bir pletok, Minuman, Budaya, Indonesia, Betawi

iii

I.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah


Bir pletok adalah minuman tradisional yang secara spesifik berkembang di Jakarta. Bir pletok merupakan minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempah-rempah utamanya adalah jahe dan kayu secang. Jadi walaupun namanya dimulai dengan kata bir namun minuman ini tidak mengandung alkohol. Nama bir pletok digunakan karena sejarahnya dulu, minuman ini dibuat oleh nenek moyang masyarakat betawi untuk menyaingi orang Belanda yang setiap malam meminum bir untuk menghangatkan badan mereka. Karena masyarakat betawi sebagai muslim dilarang minum minuman yang beralkohol maka mereka membuat bir sendiri yang juga mampu menghangatkan badan namun dari bahan-bahan yang halal dan menyehatkan. Sedangkan kata pletok ditambahkan karena minuman yang dibuat ini apabila diminum dengan tambahan es batu dan menggunakan gelas yang terbuat dari bambu maka akan terdengar bunyi pletok..pletok dari akibat tumbukan es batu dengan gelas bambunya. Jadi, karena terbuat dari berbagai rempah-rempah dan tidak mengandung alkohol, minuman ini dapat digolongkan ke dalam minuman fungsional yang mengandung manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Beberapa manfaat yang telah terbukti secara empiris/pengalaman antara lain menurunkan gejala masuk angin, mengatasi sariawan, kelelahan dan reumatik. Saat ini, bir pletok tidak hanya menjadi kekayaan warisan yang mempunyai nilai budaya namun juga mempunyai nilai ekonomi. Minuman ini banyak diproduksi oleh wanita tani pengolah di seluruh wilayah DKI Jakarta dan diperdagangkan di banyak tempat termasuk hotel-hotel yang ada di Jakarta. Bahkan, karena minuman ini telah dinyatakan sebagai minuman khas DKI Jakarta, maka pada setiap acara-acara resmi yang diselenggarakan oleh Pemda DKI, termasuk ketika menjamu tamu asing, bir pletok biasa menjadi minuman pembuka atau minuman selamat datang.

Perumusan Masalah
Dibawah ini adalah beberapa masalah yang akan kami angkat yang tentunya akan dapat terselesaikan dalam program ini diantaranya : 1. Warisan budaya yang akan terancam hilang bila tidak dilestarikan 2. Bir pletok belum dapat menjadi komoditas yang menguntungkan sekaligus membawa nama baik daerah asalnya. 3. Pengolahan dan pemanfaatan yang belum maksimal, baik dalam hal produksi maupun pemasaran.

Tujuan
1. 2. Melestarikan salah satu warisan budaya indonesia serta menjadikan sebuah komoditas baru yang menguntungkan Menjadi pesaing kompetitif dipasar lokal, nasional hingga multinasional

Luaran Yang Diharapkan


1. 2. 3. Lestarinya salah satu warisan budaya kuliner Indonesia Membawa nama baik daerah asalnya Pengolahan dan pemanfaatan dapat berjalan maksimal, baik dari segi produksi dan pemasaran sehingga dapat menjadi komoditas menguntungkan.

Kegunaan
1. Dapat menjadi alternatif pilihan terbaik minuman sehat dimana akhir akhir ini banyak minuman sehat yang pada kenyataannya tidak sehat.

2 2. 3. Para konsumen dapat merasakan langsung efek sehat dari minuman ini tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Masyarakat dapat mengenal salah satu warisan budaya kuliner ini.

II.

Gambaran Umum Rencana Usaha

Konsep Bisnis
Produk yang akan kami tawarkan adalah bir pletok. Apakah itu bir pletok ? Bir pletok adalah minuman tradisional yang secara spesifik berkembang di Jakarta. Bir pletok merupakan minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempah-rempah utamanya adalah jahe dan kayu secang. Jadi walaupun namanya dimulai dengan kata bir na mun minuman ini tidak mengandung alkohol. Nama bir pletok digunakan karena sejarahnya dulu, minuman ini dibuat oleh nenek moyang masyarakat betawi untuk menyaingi orang Belanda yang setiap malam meminum bir untuk menghangatkan badan mereka. Karena masyarakat betawi sebagai muslim dilarang minum minuman yang beralkohol maka mereka membuat bir sendiri yang juga mampu menghangatkan badan namun dari bahan-bahan yang halal dan menyehatkan. Sedangkan kata pletok ditambahkan karena minuman yang dibuat ini apabil a diminum dengan tambahan es batu dan menggunakan gelas yang terbuat dari bambu maka akan terdengar bunyi pletok..pletok dari akibat tumbukan es batu dengan gelas bambunya. Jadi, karena terbuat dari berbagai rempah-rempah dan tidak mengandung alkohol, minuman ini dapat digolongkan ke dalam minuman fungsional yang mengandung manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Kemudian siapakah konsumen yang akan menjadi target pasar kita ? para calon konsumen kita itu adalah masyarakat umum. Mulai dari kalangan remaja berkisar antara umur 15 18 tahun, dewasa berkisar antara umur 19 40 tahun, tua berkisar antara umur 41 54, dan lansia berkisar antara umur 55 tahun ke atas. Keunggulan dari minuman ini sendiri adalah merupakan salah satu warisan budaya betawi, memiliki beberapa khasiat yang secara empiris telah terbukti antara lain menurunkan gejala masuk angin, mengatasi sariawan, kelelahan dan reumatik, harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, dan dapat dibuat varian rasanya. Komposisi rempah rempah yang biasa itu hanya ada 6 jenis, kini kami menambahkan 6 jenis rempah rempah yang baru untuk dapat menguatkan rasanya. Juga beberapa ekstensi rasa yang baru seperti susu, kopi, coklat, madu, dan kombinasi.

Analisis Industri
Kondisi pasar minuman saat ini sedang menuju peningkatan yang signifikan terutama dipangsa minuman kesehatan. Minuman kesehatan adalah industri dengan pangsa pasar yang besar dan terus berkembang. Berbagai merek minuman kesehatan beredar di pasaran dengan berbagai ragam bentuk, kemasan, rasa dan atribut lainnya. Karena mempunyai pangsa pasar yang besar, persaingan antar produsen sangat kompetitif. Pasar selalu diramaikan dengan munculnya para pemain baru yang mencoba mengambil bagian pangsa pasar yang ada. "Pasar
minuman teh dan sari buah mengalami pertumbuhan pasar yang luar biasa, hal ini terjadi di semua kota di Indonesia, perusahaan multinasional juga banyak `bermain` di pasar minuman botol," kata Manajer Pemasaran Divisi Minuman Garuda Food Group, Martinus Rezal.

Analisis Pasar
Kondisi pasar minuman saat ini sangatlah baik sekali terutama minuman kesehatan, karena masyarakat pun sudah cukup sadar dengan kesehatan dan mulai memilih milih alternatif makanan atau minuman kesehatan yang baik. Sekarang banyak sekali produsen minuman berskala kecil hingga multinasional beralih ke sektor minuman kesehatan, tetapi banyak juga

3 yang mengecewakan konsumen akibat dari label yang bertuliskan minuman kesehatan tetapi terkontaminasi oleh bahan bahan kimia yang dirasa cukup berbahaya.

Analisis Konsumen
Untuk kalangan remaja sendiri bisa kita lihat mereka hampir tidak pilih pilih terkait dengan apa yang mereka konsumsi dan ini sangatlah tidak bagus untuk tumbuh kembang mereka karena sangatlah rentan sekali terkena penyakit degenarasi dan lain sebagainya. Sedangkan kalangan dewasa, sangatlah pilih pilih dengan apa yang mereka konsumsi karena sudah cukup sadar dengan kesehatan. Golongan tua dan manula biasannya mencari sesuatu yang dikonsumsi mempunyai efek langsung ke tubuh, biasanya untuk mengobati penyakit penyakit ringan yang dirasakan seperti masuk angin, reumatik dan lain sebagainya.

Analisis Kompetitor
Pada tataran lokal yaitu para penjual minuman tradisional keliling seperti penjual wedang jahe, sekoteng, bajigur, dan lain sebagainya memiliki kelebihan bahwa mereka sudah cukup dikenal masyarakat luas sebagai minuman tradisional yang dijual dimana mana dengan harga yang cukup terjangkau. Kekurangannya adalah pemasarannya cukup monoton dengan penikmat dari kalangan tua dan manula sehingga tidak bisa meluas ke kalangan yang lainnya dan sifatnya musiman, dalam artian misalnya musim hujan akan ada lonjakan pembeli sedangkan dalam musim lain tidak. Pada tataran menengah yaitu penjual jus siap saji, teh siap saji, kopi siap saji, dan lain sebagainya memiliki kelebihan bahwa mereka penjual minuman sehat yang praktis yang disukai muda mudi dan kalangan dewasa yang lebih mementingkan kepraktisan dengan harga yang terjangkau. Kekurangannya adalah pada dasarnya minuman minuman tersebut adalah minuman penyegar sesaat dan tidak punya efek khusus yang bisa dirasakan langsung oleh tubuh, juga ada beberapa memiliki bahan bahan kimia yang tidak dibutuhkan tubuh sehingga bisa menjadi racun yang mengendap dan candu. Untuk peluang bir pletok sendiri sangatlah potensial dimana minuman ini adalah minuman herbal dan warisan budaya. Meskipun begitu, tetapi dapat disulap menjadi minuman dengan gaya yang modern tanpa menghilangkan rasa khas dan khasiat yang dimiliki. Varian rasa yang banyak bisa menambah daya tarik tersendiri bagi konsumen yang cepat bosan dengan produk produk minuman herbal dengan rasa yang itu itu saja. Dengan menggunakan gerobak yang sudah didesain secara modern dan apik yang dapat mengenalkan minuman ini ke masyarakat luas dapat menjadi keunggulan tersendiri dalam pengenalan awalnya, sekaligus dapat mengubah anggapan negatif bahwa minuman yang berjenis bir adalah minuman yang beralkohol.

Rencana pemasaran
Bir pletok merupakan minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempahrempah utamanya adalah jahe dan kayu secang. Untuk harganya sendiri dapat dijual dengan harga satuan Rp. 4,000.00 sesuai dengan harga pasar supaya harga dapat bersaing secara kompetitif dengan produk lain. Harga demikian ini sudah terjangkau bagi semua kalangan kelas ekonomi baik dari menengah maupun ekonmi bawah. Bir pletok ini menyesuaikan hampir semua kalangan dan bukan produk musiman. Untuk daerah operasi pemasaran karena untuk pengenalan awal kami menggunakan gerobak sebagai media penjualan maka menentukkan daerah operasi sekitar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pembuka. Adapun wilayah wilayah yang cukup strategis untuk dijadikan daerah operasi kita, yaitu : 1. Jalan Malioboro, merupakan daerah pusat perbelanjaan dan tujuan wisata para turis domestik dan luar negeri dimana hampir setiap hari selalu ramai pengunjung. Hampir

4 ribuan orang dari semua kalangan berkumpul disitu baik sekedar kumpul kumpul, berbelanja atau berwisata.

Gambar 1. Malioboro 2. Kampus Universitas Gadjah Mada merupakan daerah pemasaran yang potensial. Setiap tahunnya, kampus tertua di Indonesia menerima lebih dari 10,000 mahasiswa baik S1, D3 dan pascasarjana. Setiap hari minggu pagi, di kawasan masjid kampus UGM dan lembah UGM ada event yang biasa dikenal dengan sunday morning (sunmor), ini hampir seperti pasar kaget pada pagi hari dan pengunjungnya ribuan orang setiap minggunya.

Gambar 2. Universitas Gadjah Mada Untuk promosi yang akan kami usahakan adalah propaganda bir pletok lewat brosur atau leaflet, mengikuti pameran kuliner, modifikasi gerobak sehingga lebih eye catching dan komunikatif ( contohnya dengan menghias gerobak dan menambah speaker dan microphone didukung karyawan yang komunikatif ), dan propaganda via online melalui situs jejaring sosial dan mailing list.

Rencana Pengembangan
Jangka Pendek Memiliki beberapa gerobak yang tersebar diseluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbanyak lokasi produksi, pengembangan teknologi mutu dan percepatan produksi, serta pengembangan varian rasa dari bir pletok. Jangka Menengah Memiliki franchise yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia serta mematenkan produk dan memiliki merk dagang sendiri Jangka Panjang Memiliki beberapa outlet diluar negeri, seperti eropa dan wilayah amerika utara karena kebutuhan akan rempah telah menjadi komoditas ekspor negara negara diwilayah tersebut.

Rencana Keuangan
Asumsi Harga : Rp. 4,000.00/Cup Asumsi Penjualan Harian

5 50 Cup / hari / gerobak = Rp. 200,000.00 / hari / gerobak Asumsi Penjualan Bulanan 1500 Cup / bulan / gerobak = Rp. 6,000,000.00 / bulan / gerobak Asumsi Penjualan Tahunan 18000 cup / tahun / gerobak = Rp. 72,000,000.00 / tahun / gerobak Produk 6 Bulan 12 Bulan 18 Bulan Bir Pletok Susu Rp. 20,000,000.- Rp. 20,400,000.- Rp. 20,400,000.Bir Pletok Rp. 12,000,000.- Rp. 12,000,000.- Rp. 12,240,000.Coklat Bir Pletok Kopi Rp. 16,000,000.- Rp. 16,320,000.- Rp. 16,326,400.Bir Pletok Rp. 14,000,000.- Rp. 14,000,000.- Rp. 14,280,000.Madu

24 Bulan Rp. 20,408,000.Rp. 12,244,800.Rp. 16,326,400.Rp. 14,280,000.-

III. Metode Pendekatan


Survei Pasar pada tahapan awal ini kami mencoba melakukan berbagai survey terhadap penjual minuman di berbagai lokasi di beberapa tempat strategis yang seringkali menjadi tempat lalu lalang orang. Untuk bir pletok ini ternyata merupakan produk yang jarang ditemukan dan merupakan suatu produk yang baru di pasaran dengan tambahan nilai yaitu suatu produk yang sebenarnya menjadi produk ciri khas betawi yang belum adad di Yogyakarta yang mana menjadi lahan kerja bagi kami. Sehingga dengan masih sedikitnya penjaualan bir pletok ini kami menilaik ini adalah kesempatan yang bagus untuk memulai penjualan bir pletok di beberapa lokasi yang strategis di Yogyakarta. Operasi: Bahan bahan: 1,5 liter air 350 gram gula pasir 250 gram jahe, kupas, iris dan memarkan 30 gram kayu secang serut 3 lembar daun jeruk purut 3 batang serai, memarkan 10 biji cengkih 10 cm kayu manis 1 biji pala, memarkan 3 lembar daun pandan, sobek-sobek 3 butir kapulaga es batu secukupnya Cara membuatnya: 1. Jahe dicuci, dikupas kemudian diiris tipis-tipis. Rebus dengan air. Jika sudah bergolak, diaduk-aduk, kemudian angkat jahenya. 2. Setelah jahe diangkat, masukkan kayu secang, daun jeruk purut, serat, cengkih, kayu manis, pala, daun pandan dan kapulaga, masak sampai beraroma, lalu angkat dan saring. 3. Masukkan gula pasir, kecilkan api, rebus kembali 15 menit, angkat, hilangkan uap panasnya 4. Tuang ke dalam gelas dan kocok-kocok sampai berbunyi (Pletok-Pletok) 5. Hidangkan panas atau dingin

Pemasaran: Pemasaran dari produk ini terdiri dari 2 macam yaitu: 1. Pemakaian gerobak berjalan Sasaran : gerobak ini dipasarkan dengan cara mengunjungi/ menempati beberpaa tempat tempat strategis di berbagai titik di daerah DIY. Di samping itu juga akan memasarkan produk baru ini ke universitas universitas baik negeri maupaun swasta yang menempatkan posisinya di dekat kantin ataupun tempat lain yang mendukung lancarnya penjualan. 2. Gerobak stand by Gerobak ini menetap pada satu tempat yang divariasikan dengan produk dari pihak kerjasama untuk lokasi penjualan. Di tempat ini tentunya merupaka tempat nongkrong bagi beberapa orang di semua kalangan dengan prioritas usia remaja sampai tua. 3. Menerima pemesanan Produksi dari bir yang kadang diperlukan untuk pesta bagi sebagian orang menjadi peluang yyang cukup menarik. Dengan metode sebar pamflet maka disini setiap orang maupun organisasi bisa membeli produk ini dalam jumlah yang cukup besra dengan memesannya terlebih dahulu denagn pemberian bonus yang cukup menguntungkan dari pembeli sehingga akan menarik minat bagi beberapa pembeli lain dan menambaha kepercayaan konsumen bagi penikmat bir ini

IV. Pelaksanaan Program


Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Malioboro dan Kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Waktu Tanggal 1 April 2010 Tahapan Pelaksanaan

Agenda
Persiapan - Pembuatan gerobak - Pencarian karyawan - Belanja bahan baku dan alat - Pembuatan media promosi Pemasaran - Promosi via online - Operasi Wilayah I - Operasi Wilayah II

Bulan Pengerjaan 3 4

7 Evaluasi - Analisa laba & rugi - Evaluasi bisnis plan - Laporan pertanggungja waban Instrumen Pelaksanaan Direktur Utama M Mirza Fahmi

Direktur Keuangan Lutviasari Nuraini

Direktur Pemasaran Rizki Kuncoro Hadi

Direktur Operasional Arif Zuhdi

Direktur Pengembangan Putri Mahatma Sari

Rancangan dan Realisasi Biaya Rancangan Awal Biaya Jenis Pengeluaran Bahan Baku Secang Air Gula Pasir Jahe Daun jeruk purut Serai Cengkih Kayu manis Pala Kapulaga Es batu Daun pandan

Qty 50 Kg 20 Gallon 100 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 10 Karung 50 kg

Harga Satuan Rp. 4,000.-/Kg Rp. 12,000.-/Gallon Rp. 6,000.-/Kg Rp. 5,000.-/Kg Rp. 3,000.-/Kg Rp. 3,000.-/Kg Rp. 7,000.-/Kg Rp. 6,000.-/Kg Rp. 6,000.-/Kg Rp. 5,000.-/Kg Rp. 10,000.-/Karung Rp. 3,000.-/Kg

Total Rp. 200,000.Rp. 240,000.Rp. 600,000.Rp. 250,000.Rp. 150,000.Rp. 150,000.Rp. 350,000.Rp. 300,000.Rp. 300,000.Rp. 250,000.Rp. 100,000.Rp. 150,000.-

8 Operasional Karyawan Gerobak Alat masak - Saringan - Centong - Panci - Kompor Gas Alat pendukung - Gelas plastik - Centong plastik - LPG Sewa tempat Promosi Leaflet Brosur Sewa Domain Biaya Tak Terduga TOTAL Realisasi Biaya PEMASUKAN DIKTI (80%) PENJUALAN 5.600.000 590.000 6.190.000

4 Orang 2 Unit 2 Unit 4 Unit 2 Unit 2 Unit 100 Unit 2 Unit 4 Unit 1 Unit x 6 Bulan

Rp. 500,000.-/Orang Rp. 800,000.-/Buah Rp. 8,000.-/Unit Rp. 10,000.-/Unit Rp. 50,000.-/Unit Rp. 500,000.-/Unit Rp. 1,000.-/Unit Rp. 8,000.-/Unit Rp. 60,000.-/12 Kg Rp. 125,000.-/Bulan

Rp. 2,000,000.Rp. 1,600,000.Rp. 16,000.Rp. 40,000.Rp. 100,000.Rp. 1,000,000.Rp. 100,000.Rp. 16,000.Rp. 240,000.Rp. 750,000.Rp. 150,000.Rp. 50,000.Rp. 600,000.-

1 Rim 1 Rim 1 Buah x 6 Bulan

Rp. 100,000.-/Bulan Rp. 298,000.Rp. 10,000,000.-

PENGELUARAN Investasi Administrasi Promosi Operasional - Bahan Baku - Bahan Penolong - Bahan Habis Pakai Transportasi 3.750.650 184.900 614.000 261.000 284.950 153.550 69.000 5.318.050 871.950

KETERANGAN Dikarenakan dana yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan maka ada beberapa yang dihilangkan dan dikurangi kuotanya. Untuk bahan habis pakai ada yang mengalami kenaikan seperti gula pasir.

Saldo

V.

Hasil dan Pembahasan


Pada awal mula ketika kami mendapat kabar bahwa program kami disetujui dan diberikan hibah dari DIKTI maka langsung saja kami melakukan pertemuan untuk membahas langkah langkah strategis yang akan dilakukan untuk merealisasikan program kami. Selama kurang lebih 2 3 bulan kami hanya melakukan perencanaan saja dan belum ada realisasi pemasaran. Hal ini terkait tentang beberapa hambatan yang kami alami, diantaranya manajemen diri terhadap waktu yang dirasa kurang disiplin yang menjadi faktor utama permasalahan kami, sehingga pemasaran pun tertunda yang seharusnya bisa dilaksanakan pada pertengahan bulan ke-2 yaitu Februari tetapi baru bisa terlaksana pemasaran pada awal bulan ke-4 yaitu April dan berakhir sementara pada pertengahan bulan ke-6 yaitu Juni. Pemasaran hanya kami realisasikan di Kampus FMIPA UGM selama 2 minggu dikarenakan kekurangan sumber daya manusia, juga dikarenakan malioboro merupakan tempat pemasaran yang rawan premanisme setelah kami melakukan survei pasar disana. Dan seterusnya program kewirausahaan ini dilaksanakan dengan berpartisipasi dalam agenda agenda bazar, pameran makanan dan acara mahasiswa lainnya. Berikut adalah hasil dari realisasi program yang kami laksanakan, diantaranya : 1. Logo merk bir pletok

2. Gerobak bir pletok

3. Grafik hasil penjualan di kampus FMIPA UGM Tanggal 1 -13 April 2010
Jumlah Cup Terjual 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penjualan Hari Ke-

4. Grafik hasil penjualan di Bazar Hijau FEB UGM tanggal 22 April 2010

10
Jumlah Cup Terjual 10 8 6 4 2 0

BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK ORIGINAL SUSU KOPI MADU COKLAT KOMBINASI

5. Grafik hasil penjualan di Pameran Makanan dan Minuman Sehat Tanpa Zat Berbahaya, Karang Asem tanggal 24 April 2010
Jumlah Cup Terjual 15 10 5 0 BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK BIR PLETOK ORIGINAL SUSU KOPI MADU COKLAT KOMBINASI

6. Grafik hasil penjualan di acara Food For Nation tanggal 15 16 Mei 2010
Jumlah Cup Terjual 15 10 5 0 BIR PLETOK ORIGINAL BIR PLETOK SUSU BIR PLETOK MADU BIR PLETOK COKLAT BIR PLETOK KOMBINASI

7. Grafik hasil penjualan di acara Poultry Week Fakultas Peternakan UGM


Jumlah Cup Terjual 8 6 4 2 0 Bir Pletok Original Bir Pletok Susu Bir Pletok Coklat Bir Pletok Kopi Bir Pletok Madu Bir Pletok Kombinasi

VI. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan - Bir pletok merupakan salah satu budaya kuliner yang dapat dilestarikan keberadaannya dengan memperkenalkan secara masif ke masyarakat. - Produk ini mampu menjadi pesaing kompetitif di pasar nasional maupun multinasional dengan memberikan inovasi penjualan dan pemasaran yang baik. Saran - Dengan manajemen yang baik, disarankan produk ini bisa di pasarkan kembali demi melestarikan budaya kuliner bangsa.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai