Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi

ISSN:2579-8332

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL


PUSTAKAWAN DENGAN PEMUSTAKA
PADA LAYANAN SIRKULASIPERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Shinta Nofita Sari1, M.Rinaldo Marajari2


1
Shintanofitas@gmail.com, 2Rinaldo@staff.uma.ac.id

Prgram Studi Ilmu Perpustakaan


Universitas Sari Mutiara Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sari Mutiara


Indonesia/USM-Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat
mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal pustakawan dengan pemustaka
pada layanan sirkulasi Perpustakaan USM-Indonesia. Metode penelitian yang
dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada
penelitian ini yaitu pemustaka di Perpustakaan USM-Indonesia. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pada layanan sirkulasi keterbukaan
(openness) komunikasi interpersonal oleh pustakawan kepada pemustaka tidak
terjalin dengan baik, 2) Pustakawan tidak memiliki rasa empati terhadap
pemustaka dengan kondisi yang di alami oleh pemustaka yang menghilangkan
koleksi perpustakaan, 3) Pustakawan jarang memberikan support mengenai
masalah yang dihadapi pemustaka baik masalah di perpustakaan maupun
akademik, 4)Perilaku positif yang terjadi saat komunikasi interpersonal antara
pustakawan tidak terlaksana dengan baik. Apabila pemustaka hendak meminjam
koleksi atau mengembalikan koleksi, pemustaka harus bersabar menunggu karena
pustakawan jarang berada atau duduk di bagian layanan sirkulasi, sehingga
kegiatan peminjaman dan pengembalian tidak berjalan dengan efektif, 5) Tidak
ada kesamaan dalam komunikasi interpersonal, karena pemustaka merasa takut
dan segan kepada pustakawan sehingga jarang terjadinya komunikasi antar
pribadi.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Layanan Sirkulasi

A. PENDAHULUAN komunikasi maka interaksi antara


Komunikasi merupakan seseorang dengan orang lain tidak
peranan penting dalam melakukan berlangsung dengan baik.
berbagai aktivitas, tanpa adanya Komunikasi merupakan hal yang

36
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

dilakukan oleh sesorang didalam Komunikasi antara


kehidupan sehari-hari, termasuk pemustaka dengan pustakawan
komunikasi di lingkungan tersebut termasuk kedalam
universitas. Salah satukomunikasi di komunikasi interpersonal.
lingkungan universitas Komunikasi interpersonal yaitu
yaitukomunikasi di perpustakaan. proses pertukaran informasi oleh
Komunikasi merupakan salah satu seseorang dengan orang lain dimana
aktivitas dalam kehidupan umat dapat langsung diketehaui responya
manusia yang sangat fundamental.1 oleh orang tersebut tanpa adanya
Komunikasi merupakan perantara.2 Menurut Agus
bagian perananan penting di mendefinisikan komunikasi
perpustakaan. Hal tersebut mudah interpersonal sebagai proses
dimengerti atau dipahami karena pertukaran informasi di antara
komunikasi yang tidak baik akan seseorang dengan orang lain paling
mempengaruhi pekerjaan, sedikit satu orrang atau dua orang
dampaknya seperti konflik yang dapat diketahui balikannya
pustakawan dengan pustakawan, (komunikasi secara langsung).3
pustakawan dengan pemustaka, dll. Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi di disebut juga dengan komunikasi
perpustakaan salah satunya yaitu antar pribadi. Secara umum,
komunikasi pemustaka dengan komunikasi interpersonal frekuensi
pustakawan. Komunikasi tersebut terjadinya cukup tinggi, karena
sangat berperan penting karena komunikasi tersebut mudah untuk
menyangkut informasi-informasi dilakukan. Perpustakaan Universitas
yang dibutuhkan oleh pemustaka Sari Mutiara Indonesia/ USM-
mengenai hal-hal yang ada di Indonesia memberikan pelayanan
perpustakaan dan hal yang berkaitan kepada pemustaka, layanan yang ada
dengan ilmu pengetahuan. di perpustakaan yaitu layanan
sirkulasi (layanan peminjaman,

2
Arni, Muhammad. (2007).
Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi
1 Aksara.
Cangara, Hafied. (2016).
3
Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Suranto Aw. (2011). Komunikaasi
Rajawali Pers. Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

37
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

pengembalian, perpanjangan layanan yang prima kepada


koleksi), penyerahan CD untuk pemustaka.
bebas pustaka, layanan digitalisasi,
layanan referensi dan lain-lain. B. TINJAUAN TEORITIS
Memberikan layanan, pasti akan 1. Pustakawan
melibatkan komunikasi interpersonal Pustakawan merupakan
antara pemustaka dengan seseorang yang bekerja di
pustakawan. Pada penulisan ini akan perpustakaan dan berlatar belakang
mengamati mengenai komunikasi pendidikan Ilmu Perpustakaan.
interpesonal pada layanan sirkulasi di Pustakawan yaitu seseorang yang
Perpustakaan USM-Indonesia. melaksanakan kegiatan
Berdasarkan pengamatan perpustakaan dengan jalan
awal di Perpustakaan USM- memberikan pelayanan kepada
Indonesia sering terjadinya masyarakat sesuai dengan tugas dan
komunikasi interpersonal anatara lembaga induknyaberdasarkan ilmu
pustakawan dengan pemustaka. pengethuan, dokumentasi dan
Komunikasi yang paling sering informasi yang dimilikinya melalui
terjadi di Perpustakaan USM- pendidikan.4
Indonesia yaitu pada layanan Menurut MENPAN
sirkulasi. Pada layanan sirkulasi, Nomor:132/KEP/M.PAN/12/2016
komunikasi yang berlangsung antara menyebutkan bahwa pustakawan
pemustaka dengan pustakawan yang yaitu pegawai negeri sipil yang
terjadi tidak efektif. Hal tersebut diberikan tugas, tanggung jawab dan
dapat dilihat dari kurangnya sikap wewenang dan hak secara penuh
pustakawan dalam memberikan oleh pejabat dalam melakukan
keterbukaan informasi, kurang kegiatan kepustakawanan pada unit
empati, kurang memiliki sikap perpustakaan, dokumentasi dan
suportif, kurang memiliki sikap
positif dan tidak melakukan
kesetaraan dalam berkomunikasi 4
Suhernik. (2006). Superior dan
interpersonal. Hal tersebut membuat Layanan Prima Sebagai bentuk Layanan
Berkualitas bagi Pustakawan Profesional,
perpustakaan USM-Indonesia pada “Buletin Media Informasi dan Komunikasi
Kepustakawanan. Volume 1, Nomor 2. Juli-
layanan sirkulasi tidak memberikan Desember. Surabaya: Universitas Airlangga.

38
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

informasi di instansi pemerintah atau dan prasarana dll.6Sutarno


unit lainnya.5 mengemukakan bahwa pemustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa adalah seorang pengguna
Indonesia Kontemporer pustakawan perpustakaan baik pribadi,
yaitu orang yang berkecimpung di perkelompok yang menggunakan
bidang perpustakaan atau ahli fasilitas perpustakaan baik terdaftar
perpustakaan. Dari berbagai sebagai anggota maupun tidak
pernyataan di atas maka dapat anggota perpustakaan.7
disimpulkan bahwa pustakawan yaitu Sulistyo juga menyatakan
seseorang yang bekerja dan ahli di bahwa pemustaka merupakan
perpustakaan yang berlatar belakang pengguna perpustakaan yang ditemui
pendidikan perpustakaan. apabila orang tersebut memerlukan
2. Pemustaka data primer atau menghendaki
Berkaitan dengan pengertian penelusuran bibliografi atau
pemustaka, menurut Undang-Undang informasi.8Menurut Suwarno
Perpustakaan Pasal 1 Tahun 2014 pemustaka merupakan pengguna
pemustaka yaitu pengguna fasilitas yang telah disediakan oleh
perpustakaan dalam bentuk perpustakaan sehingga dapat
perseorangan, dalam bentuk dimanfaatkan dalam bentuk koleksi
kelompok, masyarakat, bahkan maupun yang lainnya. Pada
lembaga yang memanfaatkan perpustakaan, hendaknya dapat
fasilitas layanan yang tersedia di memberikan layanan yang prima
perpustakaan. kepada pemustaka, sehingga
Pemustaka merupakan istilah pemustaka merasa puas.
pengguna atau pemakai di Pemustaka di Perpustakaan
perpustakaan dalam bidang ilmu USM-Indonesia yaitu mahasiswa,
perpustakaan. Menurut Wiji Suwarno dosen, pegawai dan mahasiswa dari
pemustaka yaitu seseorang yang
memanfaatkan dan menggunakan 6
Suwarno, Wiji. (2009). Psikologi
Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.
fasilitas yang ada di perpustakaan 7
Sutarno Ns. (2008). Kamus
baik dalam bentuk koleksi, sarana Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Jala
Permata.
8
Sulistyo Basuki. (1994).
5 Periodesasi Perpustakaa Indonesia.
MENPAN
Nomor:132/KEP/M.PAN/12/2016 Bandung: Remaja Rosdakarya

39
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

universitas lain. Dari beberapa peminjaman, pengembalian, dan


pernyataan di atas maka dapat perpanjangan koleksi.10
disimpulkan bahwa pemustaka yaitu Layanan sirkulasi juga
pengguna yang memanfaatkan merupakan salah satu jenis jasa
fasilitas perpustakaan dalam mencari perpustakaan yang pertama kali
informasi baik personal maupun berhubungan langsung dengan
berkelompok. Tanpa adanya pemustaka atau pengguna
pemustaka, perpustakaan tidak akan perpustakaan.11
berarti apa apa, karena hubungan Sistem pelayanan sirkulasi
perpustakaan dengan pemustaka pada perpustakaan umumnya dapat
saling berkaitan satu sama lain. dilakukan menggunakan dua cara
Perpustakaan di bangun untuk yaitu sistem layanan terbuka dan
memberikan layanan kepada sistem layanan tertutup. Sistem
pemustaka, pemustaka juga layanan terbuka merupakan cara
merupakan sebagai pemanfaat dari yang dapat membantu pengguna
fasilitas dan informasi yang dalam mencari informasi yang
disediakan oleh perpustakaan. dibutuhkan secara langsung ke rak.
Sedangkan sistem layanan tertutup
3. Layanan Sirkulasi yaitu layanan yang tidak
Kata sirkulasi berasal dari memungkinkan pemustaka atau
bahasa inggris yaitu circulation yang pengguna mengambil sendiri bahan
artinya peredaran atau perpustakan. pustaka yang dibutuhkannya.12
Dalam bidang ilmu perpustakaan, Dari pengertian di atas maka
sirkulasi disebut sebagai tempat dapat disimpulkan bahwa layanan
peminjaman dan pengembalian
bahanpustaka.9Layanan sirkulasi 10
Rahayuningsih. (2007).
Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta:
yaitu layanan yang diberikan kepada Graha Ilmu.
11
Qalyubi, dkk. (2003). Dasar-
pemustaka dalam melakukan Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Adab UIN Sunan
Kalijaga.
12
Irawati, Devi. Hubungan antara
sistem pelayana informasi dengan dengan
kepuasaan pemustaka taman baca
9
Lasa, Hs. (1993). Jenis Pelayanan masyarakat (TBM) Taman Flora Surabaya.
Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Fakultas Pendidikan Univeristas Negeri
Mada University Press. Surabaya

40
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

sirkulasi yaitu layanan yang 3) Dapat meningkatkan kualitas


memberikan pelayanan kepada hubungan antar pribadi.
pemustaka dalam bentuk Komunikasi interpersonal
pengembalian, peminjaman dan merupakan salah satu aktivitas yang
perpanjangan bahan pustaka. dilakukan oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari dan juga
4. Efektivitas Komunikasi termasuk cara dalam menerima dan
Interpersonal meyalurkan pemikiran, gagasan,
Komunikasi interpersonal informasi, persaan dan bahkan
dikatakan efektif yaitu pesan yang emosional seseorang.14 Komunikasi
diterima dapat dipahami dan interpersonal merupakan komunikasi
dimengerti oleh si pemberi atau yang memiliki efek besar dalam hal
pengirim pesan. Pesan tersebut mempengaruhi orang lain terutama
dilakukan tindak lanjut agar perilkau perindividu. Hal tersebut terjadi dari
atau perbuatan secara natural terjadi seseorang yang secara langsung ikut
sehingga dapat memberikan dalam komunikasi tersebut dan
hubungan yang baik antar pribadi langsung berjumpa tidak ada jarak
dan tidak terjadinya hambatan.13 yang memisahkan antara komunikan
Komunikasi interpersonal dapat dengan komunikator.
dikatakan efektif apabila memenuhi Fungsi komunikasi
3 syarat utama yaitu: interpersonal yang efektif dapat
memberikan kepuasan terhadap
1) Pesan yang diberikan oleh si seseorang. Komunikasi interpersonal
pengirim dapat diterima dan tersebut di anggap efektif apabila
dipahami secara langsung oleh seseorang dapat mengerti dan
komunikan; memahami pesan yang disampaikan
2) Pesan yang di terima dapat dengan benar, dan juga memberikan
dilakukan tindak lanjut secara respon sesuai dengan yang di
sukarela; inginkan si pengirim pesan.15
Komunikasi interpersonal yang
efektif akan dapat mengantarkan
13
Hardjana. (2003). Komunikasi
14
Intrapersonal & Interpersonal. Kanisius: Ibid., Suranto Aw
15
Jakarta. Ibid.,

41
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

kepada suatu tujuan yang hendak di Sikap keterbukaan dalam


capai. Sebaliknya apabila komunikasi antarpribadi
komunikasi interpersonal itu tidak ditunjukkan melalui 2 aspek
berlangsung dengan baik maka hasil pertama yaitu harus terbuka pada
yang diterima biasa saja dan tidak orang-orang yang berinteraksi
efektif. dengan kita, kedua yaitu untuk
dapat memberikan tanggapan
Adapun 5 efektivitas komunikasi kepada orang lain dengan jujur
interpersonal yaitu: dan terus terang tentang segala
sesuatu yang dikatakannya.
2) Empati
Empati merupakan kemampuan
dalam diri seseorang untuk
dapat menempatkan dirinya
sendiri pada peranan orang lain.
3) Perilaku Suportif
Gambar. 1 Efektivitas Komunikasi Perilaku suportif merupakan
Interpersonal
peran seseorang dalam

Efektivitas komunikasi menghadapi suatu masalah dan

interpersonal akan membantu tidak bersikap bertahan. Perilaku

interaksi menjadi lebih terbuka, jujur suportif terdiri dari 3 bagian

dan memuaskan. Pendekatan yang penting dalam efektifitas

efektivitas komunikasi interpersonal komunikasi interpersonal yaitu:

berasal dari psikologi humanistik a) Deskriptif

yang dinyatakan oleh Abraham Maksudnya suasana akan

Maslow, Gordon Allport dan Carl menimbulkan sikap saling

Rogers. Adapan efektivitasnya suportif.

komunikasi interpersonal yaitu:16 b) Spontanitas

1) Keterbukaan Maksudnya spontanitas yaitu


seseorang yang terbuka dan
berterus terang atau apa
16
Sendjaja, Djuarsa. (2013). adanya mengenai hal yang
Pengantar Ilmu Komunikasi Ed 2,
Tanggerang Selatan, Universitas Terbuka dipikirkannya.

42
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

c) Profesionalisme penting kepada seseorang


Profesionalisme maksudnya tersebut. Keterbukaan juga
yaitu seseorang yang merupakan kesediaan dalam
memiliki pemikiran dan sikap membuka diri dan
terbuka sehingga memiliki menyampaikan informasi yang
kemauan dalam biasanya di tutupi asalakan tidak
mendengarkan pandangan bertentangan dengan asas
yang berbeda. kepatuhan. Sikap keterbukaan
4) Perilaku Positif ditandai dengan sikap yang jujur
Perilaku positif maksudnya yaitu dalam memberikan respon
komunikasi yang bersifat terhadap komunikasi tersebut.
menunjukkan sifat dan perkataan 2. Empati (emphaty)
yang positif. Empaty merupakan kemampuan
5) Kesamaan seseorang dalam merasakan
Kesamaan dalam komunikasi keadaan orang lain terjadi pada
interpersonal meliputi dua hal dirinya dan dapat memahami
yang berbeda yaitu kesamaan seseuatu yang dialami orang lain.
dalam bidang pengalaman di Sikap empati yang dimiliki
antara para pelaku, selanjutnya seseorang dapat memberikan
kesamaan dalam percakapan di motivasi dan pengalaman dari
antara para pelaku komunikasi. diri orang tersebut kepada orang
lain. Empati akan menajdi filter
Adapun menurut Devito (1997) untuk dapat memahami esensi
menyatakan adanya 5 sikap positif dari setiap keadaan di sekitar
yang perlu diperhatikan dan kita.
dipertimbangkan dalam 3. Sikap mendukung
merencanakan komunikasi (supportiveness)
interpersonal yaitu: Hubungan interpersonal yang
1. Keterbukaan (openness) efektif merupakan hubungan
Keterbukaan merupakan sikap yang terjadi dengan adanya sikap
yang dapat menerima masukan mendukung. Respon yang efektif
dari seseorang dan dapat merupukan respon yang bersikap
menyampaiakn informasi yang lugas atau spontan.

43
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

memiliki kepentingan yang sama


4. Sikap Positif (positiviness) sama berharga dan saling
Sikap positif dapat di lihat dalam memerlukan. Kesetaraan dalam
bentuk perilaku seseorang yang komunikasi interpersonal yaitu
baik. Komunikasi interpersonal suatu pengakuan atau kesadaran
dalam bentuk sikap positif dapat dalam menempatkan diri setara
memiliki pemikiran yang positif dengan lawan komunikasi
dan perasaan positif bukan tersebut. Adapun indikator
berprasangka buruk dan curiga. kesetaraan yaitu:
Perilaku sikap postif dalam 1) Dapat menempatkan diri
komunikasi interpersonal setara dengan orang lain
tindakan yang dilakukan adalah 2) Menyadari adanya
yang relevan sesuai dengan kepentingan yang berbeda
tujuan komunikasi interpersonal 3) Mengakui pentingnya
yaitu secara nyata dalam kehadiran dari orang lain
melakukan kegiatan untuk 4) Tidak memaksakan kehendak
menjalin kerjasama. Sikap postif kepada orang lain
dapat ditunjukkan dala berbagai 5) Dapat menjalin komunikasi
macam sikap antara lain: dua arah
1) Menghargai orang lain 6) Saling memerlukan
2) Berfikiran postif kepada 7) Sarana komunikasi terjalin
orang lain dengan akrab dan nyaman
3) Tidak mencurigai orang lain
4) Meyakini kepentingan Berdasarkan pernyataan di atas
terhadap orang lain maka dapat disimpulkan bahwa
5) Memberikan penghargaan efektifitas komunikasi interpersonal
dan pujian kepada orang lain dapat terjalin dengan baik harus
6) Bekerjasama dalam menjalin dapat menerapkan 5 sikap positif
komitmen dengan orang lain. dalam berkomunikasi interpersonal
5. Kesetaraan (requality) yaitu keterbukaan, empati, sikap
Kesetaraan merupakan mendukung, sikap positif dan
pengakuan dari berbagai pihak kesetaraan. Apabila salah satu sikap
(kedua belah pihak) dalam positif tersebut tidak ada dalam

44
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

berkomunikasi interepersonal, maka Pada layanan sirkulasi di


komunikasi tersebut tidak akan Perpustakaan Universitas Sari
terlaksana dengan baik dan tidak Mutiara Indonesia, keterbukaan
efektif. (openness) komunikasi
interpersonal oleh pustakawan
C. METODE PENELITIAN kepada pemustaka tidak terjalin
Metode penelitian pada dengan baik. Pada bagian
penulisan ini yaitu deskriptif layanan sirkulasi terdapat 2 orang
kualitatif. Metode penelitian ini yang bertugas dalam melayanai
disebut juga dengan penelitian pemustaka, akan tetapi petugas
naturalistik karena penelitiannya tersebut tidak berlatar belakang
dilakukan pada kondisi yang alamiah pendidikan perpustakaan.
(natural setting).17 Penelitian ini Pustakawan tidak dapat
dilakukan di Perpustakaan memberikan informasi secara
Universitas Sari Mutiara Indonesia. terbuka mengenai hal-hal yang di
Penulis mengamati bagaimana pertanyakan oleh pemustaka.
komunikasi interpersonal antara Bahkan pemustaka merasa
pustakawan dengan pemustaka kurang berinteraksi dengan
secara langsung. pustakawan di bagian layanan
sirkulasi.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 2) Empati
Berdasarkan hasil Hasil wawancara dari salah satu
pengamatan penulis dan hasil pemustaka yang menghilangkan
wawancara dengan beberapa koleksi perpustakaan,
pemustaka adapun efektivitas pustakawan menegur dengan
komunikasi interpersonal di bagian nada yang tinggi sehingga
layanan sirkulasi Perpustakaan pemustaka merasa ketakutan dan
Universitas sari Mutiara Indonesia cemas. Pustakawan tidak
yaitu: memiliki rasa empati terhadap
1) Keterbukaan pemustaka tersebut dengan
kondisi yang di alami oleh
17
Sugiyono, 2010. Metode pemustaka. Sebaiknya sikap
penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta). pustakawan tidak perlu bernada

45
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

tinggi untuk menegur pemustaka koleksi, pemustaka harus


yang menghilangkan koleksi, bersabar menunggu karena
cukup dengan menasehati dengan pustakawan jarang berada atau
baik dan memproses sesuai duduk di bagian layanan
dengan aturan dan prosedur yang sirkulasi, sehingga kegiatan
ada di perpustakaan. peminjaman dan pengembalian
3) Perilaku Suportif tidak berjalan dengan efektif.
Perilaku suportif dalam Perilaku yang seperti ini perlu di
komunikasi interpersonal perbaiki oleh pustakawan, agar
pustakawan dengan pemustaka dalam proses pada layanan
tidak juga tidak terjalin dengan sirkulasi dapat terlaksana
baik. Pustakawan jarang dengan lancar.
memberikan suport kepada 5) Kesamaan
pemustaka mengenai masalah Tidak ada kesamaan dalam
yang dihadapi pemustaka yaitu komunikasi interpersonal,
masalah di bagian perpustakaan karena pemustaka merasa takut
maupun masalah dilingkungan dan segan kepada pustakawan
kampus. Sebagai contoh, sehingga jarang terjadinya
mahasiswa yang terlambat komunikasi antar pribadi.
membayar buku karena alasan Kesamaan dalam bidang
tertentu, pustakawan dibagian keilmuaan juga tidak ada,
layanan sirkulasi tidak karena di Universitas Sari
memberikan suport kepada Mutiara Indonesia memiliki
pemustaka, akan tetapi memberi jurusan Ilmu Perpustakaan
tahu secara keras agar segera sedangkan pada layanan
dilunasi uang denda. sirkulasi Perpustakaan
4) Perilaku Positif Universitas Sari Mutiara
Perilaku positif yang terjadi saat Indonesia tidak berlatar
komunikasi interpersonal belakang pendidikan
anatara pustakawan tidak perpustakaan.
terlaksana dengan baik. Apabila
pemustaka hendak meminjam
koleksi atau mengembalikan

46
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

E. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Komunikasi interpersonal Cangara, Hafied. (2016). Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali
pustakawan dengan pemustaka di
Pers.
bagian layanan sirkulasi di
Lasa, Hs. (1993). Jenis Pelayanan
Perpustakaan Universitas Sari
Informasi Perpustakaan.
Mutiara Indonesia tidak berjalan Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
dengan baik. Adanya ketidak
terbukaan informasi dan ketakutan Muhammad Arni. (2007).
Komunikasi Organisasi. Jakarta:
pemustaka dalam berinteraksi pada
Bumi Aksara.
layanan sirkulasi karena respon yang
Hardjana. (2003). Komunikasi
kurang baik dari pustakawan.
Intrapersonal & Interpersonal.
Pustakawan pada layanan Kanisius: Jakarta.
sirkulasitidak berlatar belakang
Irawati, Devi. Hubungan antara
pendidikan perpustakaan, sehingga sistem pelayana informasi
dengan dengan kepuasaan
jarang memberikan informasi
pemustaka taman baca
berkaitan kebutuhan pemustaka. masyarakat (TBM) Taman
Flora Surabaya. Fakultas
Sarannya yaitu supaya
Pendidikan Univeristas
pustakawan lebih memahami apa itu Negeri Surabaya
komunikasi interpersonal sehingga
Qalyubi, dkk. (2003). Dasar-Dasar
dapat berkomunikasi dan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Yogyakarta:
memberikan informasi berkaitan
Jurusan Ilmu Perpustakaan
dengan layanan sirkulasi secara baik dan Informasi Fakultas Adab
UIN Sunan Kalijaga.
dan efektif kepada pemustaka.
Efektivitas komunikasi interpersonal Rahayuningsih. (2007). Pengelolaan
Perpustakaan. Yogyakarta:
harus dapat dipahami oleh
Graha Ilmu
pustakawan karena selalu Sendjaja, Djuarsa. (2013). Pengantar
Ilmu Komunikasi Ed 2.
berinteraksi dengan pemustaka.
Tanggerang Selatan:
Selanjutnya di bagian layanan Universitas Terbuka
sirkulasi haruslah tamatan
Sugiyono. (2010) . Metode penelitian
pendidikan bidang ilmu Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
perpustakaan.
Suhernik. 2006. Superior dan
Layanan Prima Sebagai

47
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
ISSN:2579-8332

bentuk Layanan Berkualitas


bagi Pustakawan Profesional,
“Buletin Media Informasi dan
Komunikasi Kepustakawanan.
Volume 1, Nomor 2. Juli-
Desember. Surabaya:
Universitas Airlangga

Sulistyo Basuki. (1994). Periodesasi


Perpustakaa Indonesia.
Bandung: Remaja
Rosdakarya

Suranto Aw. (2011). Komunikaasi


Interpersonal. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Sutarno Ns. (2008). Kamus


Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta: Jala Permata.

Suwarno, Wiji. (2009). Psikologi


Perpustakaan. Jakarta:
Sagung Seto.

Undang-Undang Perpustakaan Pasal


1 Tahun 2014

MENPAN
Nomor:132/KEP/M.PAN/12/2016
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer

48

Anda mungkin juga menyukai