Anda di halaman 1dari 39

Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Pegawai (Study Kasus :

PT ALP)”.

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer

Disusun Oleh :

M. RIZKI HADI PULUNGAN


1914370323

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan adanya persaingan yang semakin pesat di bidang ilmu


pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi sekarang ini, maka
perkembangan dari sumber daya manusia menjadi prioritas utama bagi
perusahaan, sumber daya manusia yang terampil dan terlatih sangat dibutuhkan
untuk mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin maju, diikuti dengan
perkembangan perekonomian yang pesat menjadikan sumber daya manusia
mempunyai peranan yang sangat besar dalam kesuksesan suatu usaha yang
dijalankan maka penentuan tenaga kerja adalah suatu pernyataan tertulis yang
menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja, dan
aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya (Rakhmawati, 2010). Tujuan penerapan
teknologi informasi komputer adalah untuk mempercepat dan mempermudah
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Salah sistem informasi yang dibutuhkan
suatu organisasi pemerintah adalah sistem informasi untuk mengelola manajemen
kepegawaian. Organisasi pemerintah sering menghadapi permasalahan dalam
mengelola data pegawai dari tahap penerimaan calon pegawai sampai dengan
berakhirnya masa kerja pegawai (Nurhadi 2016).
PT Atosim Lampung Pelayaran adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa pelayanan penyebrangan. Dalam pengolahan data pegawai sudah
dilakukan secara terkomputerisasi tetapi pada pengolahan data pegawai sering
terjadi kesamaan data, tidak adanya informasi jika sudah memasuki masa pensiun,
tidak adanya laporan perpriode, dan aplikasi penyimpanan data karena data masih
disimpan dalam bentuk folder.
Menurut (Nurhadi, 2016) meneliti tentang Analisis Dan Perancangan
Sistem Informasi Pegawai Pada Kantor Wilayahkementerian Agama Provinsi
Jambi, Dalam pelaksanaan pengelolaan data pegawai pada saat ini Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi masih menggunakan sistem
informasi manajemen pegawai (SIMPEG), yang hanya mengelola data pegawai
yang sudah menjadi pegawai negeri sipil.Belum ada sistem informasi yang
mengelola data penerimaan CPNS, pendidikan dan pelatihan dan pengangkatan
2

CPNS menjadi PNS. Kesulitan dalam pengelolaan data pegawai menjadi salah
satu kendala bagian kepegawaian maka peneliti tertarik melakukan penelitian di
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, membantu merancanga
sistem informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan arsitektur enterprise
model framework zachman.Hasil penelitian ini berupa rancangan sistem
informasi penerimaan CPNS, pendidikan dan pelatihan, dan pengangkatan CPNS
menjadi PNS yang dapat membantu mengelola kepegawaian pada Kantor
Wilayah Kementeria Agama Provinsi Jambi. Danisa Zairen (2013) meneliti
tentang Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Maluku Tenggara,
Sistem baru memudahkan Badan Kepegawaian Daerah dalam melakukan
pelayanan kepagawaian yang berhubungan dengan administrasi kepagawaian.
Data sudah dalam bentuk digital, terkomputerisasi, aman, pembatasan hak akses
sehingga hasil yang sudah dibuat dalam bentuk laporan akhir dapat berguna,
akurat dan bertanggung jawab sehingga memudahkan dalam pengambilan
keputusan. Rizan Machmud (2013) meneliti tentang Peranan Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pagawai Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika (LAPASTIKA) Bollangi Kabupaten Gowa,
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi manajemen berperan positif dalam meningkatkan efektivitas
kerja pegawai, sedangkan saran yang diajukan bahwa sebaiknya pegawai
diikutkan pendidikan dan pelatihan.
Identifikasi masalah yang akan di kembangkan berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka solusi yang diusulkan dalam mengatasi masalah-masalah
yang berkaitan dengan pengolahan data pegawai pada PT Atosim Lampung
Pelayaran yaitu menggunakan metode kualitatip deskriptif, membangun sistem
menggunakan Aplikasi NeatBean, dan MySQL sebagai Aplikasi database yang
membantu memudahkan dalam proses penyimpanan data pegawai. Perancangan
pemodelan aplikasi pengolahan data pegawai pada PT Atosim Lampung
Pelayaran akan dirancang menggunakan Pemodelan Beriontasi pada Objek
(UML). Sehingga dibutuhkan sistem yang dapat membantu memudahkan dalam
proses pengolahan data pegawai lebih efektif dan efisien. Kelebihan dari aplikasi
3

pegolahan data pegawai yang akan di kembangkan yaitu dapat menilai dalam
pegolahan data pegawai baru, perhitungan nilai secara otomatis, mudah dalam
pencarian data, pengimputan data karyawan, dan terdapat informasi mengenai
data pegawai. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis
mengusulkan proposal penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Aplikasi
Pengolahan Data Pegawai (Study Kasus : PT ALP)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana membangun apliaksi pengolahan data pegawai pada PT ALP ?
2. Bagaimana meningkatkan pengolahan data pegawai oleh PT ALP ?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini masalah
yang dibahas dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem ini dibatasi pada sistem pengolahan data pegawai pada PT ALP.
2. Pengolahan data pegawai di bagian admin.
3. Metode pengembangan sistem menggunakan metode waterfall, dan
perancnagan sistem menggunakan UML.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk membangun aplikasi pengolahan data pegawai pada PT ALP
2. Untuk meningkatkan pengolahan data pegawai oleh PT ALP

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian skripsi ini adalah :


1. Bagi Penulis meningkatkan wawasan berpikir ilmiah dan kemampuan
menganalisis suatu masalah khususnya dalam hal terkait dengan sistem
pengolahan data pegawai pada lingkungan kerja.
4

2. Bagi PT ALP dapat dijadikan bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk
membuat keputusan dalam pengolahan data pegawai.
3. Bagi Perguruan Tinggi diharapkan dapat menambah informasi dan referensi
bagi mahasiswa.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori tentang uraian teori dasar yang mendukung
pembahasan yaitu definisi tentang Aplikasi Pengolahan Data Pegawai, Waterfall,
UML, Neatbean, dan MySQL. Materi yang diambil dapat merupakan pengertian
dasar teori dari masalah yang sedang dikaji dan disusun sendiri oleh penulis
sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang rancangan sistem terhadap masalah penentuan
tenaga kerja, Metodologi penelitian, Waterfall, flowchart sistem yang berjalan,
UML, dan jadwal penelitian.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan tentang hasil implementasi sistem yang dibuat.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan dan saran dari laporan yang penulis buat.
Simpulan dan saran dinyatakan secara terpisah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Penelitian terdahulu tentang sistem pengolahan data pegawai dapat dilihat
pada table 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
N Nama Judul Identifikasi Metode Hasil
o (Tahun) Masalah
1 Agustinu Analisis Dan Kesulitan Metodolo Hasil
Perancangan dalam gi EAP penelitian ini
s
Sistem pengelolaan berupa
Ferianto Informasi data pegawai rancangan
Pegawai Pada menjadi sistem
(2016)
Kantor Wilayah salah satu informasi
Kementerian kendala penerimaan
Agama Provinsi bagian CPNS,
Jambi kepegawaian pendidikan dan
maka peneliti pelatihan, dan
tertarik pengangkatan
melakukan CPNS menjadi
penelitian di PNS
Kantor yang dapat
Wilayah membantu
Kementerian mengelola
Agama kepegawaian
Provinsi pada Kantor
Jambi, Wilayah
membantu Kementeria
merancanga Agama
sistem Provinsi Jambi.
informasi
yang
dibutuhkan
dengan
menggunakan
arsitektur
enterprise
model
framework
zachman.
2 Danisa Analisis Dan pengelolaan metode Hasil
Zairen Perancangan informasi observas, penelitian
6

(2013), Sistem dipandang wawanca adalah Analisis


Informasi penting demi ra dan Pelaksanaan
Manajemen kelancaran kepustak Sistem
Kepegawaian sebuah aan. Informasi
(Simpeg) Pada organisasi Manajemen
Badan pemerintahan. Kepegawaian
Kepegawaian Beragam (SIMPEG)
Daerah persoalan pada Biro
Kabupaten yang timbul Kepegawaian
Maluku ketika Departemen
Tenggara tidak Dalam Negeri
didukung
sistem
infomasi
adalah data
PNS
yang tidak up
to date,
sehingga
jumlah PNS
tidak
diketahui
secara pasti,
data yang ada
berbeda,
penyelesaian
data pegawai
yang lambat
dan berbelit –
belit
memerlukan
banyak waktu.
De
3 Rizan Peranan kebanyakan Koefisien hasil analisis
Machmu Penerapan terjadi pada Korelasi yang
d (2013) Sistem tingkat Rank telah dilakukan
Informasi keputusan Spearma penulis dapat
Manajemen strategis dan n disimpulkan
Terhadap taktis. bahwa sistem
Efektivitas Perencanaan informasi
Kerja Pagawai banyak manajemen
Lembaga bergantung berperan
Pemasyarakatan pada positif dalam
Narkotika peramalan dan meningkatkan
(Lapastika) dan informasi efektivitas
Bollangi dari luar. kerja pegawai,
Kabupaten sedangkan
Gowa saran yang
7

diajukan
bahwa
sebaiknya
pegawai
diikutkan
pendidikan
dan pelatihan.
4 Meuthia Rancang cara metode hasil dari
Rachma Bangun Sistem penangananny the open penelitian ini
niah Informasi a yang group mampu
et al Manajemen manual. architectu mempercepat
(2011), Kepegawaian sehingga re layanan
Dengan Metode memerlukan framewor informasi
The Open waktu yang k kepegawaian.
Group cukup (TOGAF Diantaranya
Architecture lama serta ) proses
Framework sering pengusulan
{Toga F) mengalami kenaikan
kesulitan pangkat (KP)
untuk dapat
memantaunya dipercepat
hingga 66,67%
yaitu dari 11 -
12 bulan
menjadi 4- 3
bulan.
5 Rokhma Rancang untuk Metode membantu
d Bangun Sistem pencarian data Deskripti PKIS Sekar
Fadhlul Informasi informasi f Tanjung dalam
Wafi Kepegawaian pegawai, mengelola
(2013) (Studi Kasus pembuatan seluruh data
Pkis Sekar laporan serta yang ada dan
Tanjung untuk evaluasi dapat
Pasuruan) pegawai menampilakan
masih laporan kepada
dilakukan General
secara Manager atau
manual. De supervisor.

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka perbedaan antara penelitian


terdahulu dengan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu analisis sistem berjalan.
2. Metode pengembangan sistem menggunakan waterfall, dan metode
perancangan sistem menggunakan UML, dan implementasi sistem
menggunakan aplikasi Dreamwever dan MySQL sebagai database.
8

2.2. Perancangan
Menurut (Yuhefizar, 2012) berpendapat bahwa:

”Perancangan merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi


kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.

Menurut (Yudhi, 2012),

“Perancangan adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk


melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.”

maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan dalam


memberikan penyampaian terkait hasil analisis yang akan di terapkan dengan
sketsa perancangan dari sistem yang akan dibangun.

2.3. Aplikasi
Menurut (Pressman, 2012), “aplikasi atau perangkat lunak aplikasi adalah
program-program mandiri yang menjawab kebutuhan bisnis yang terinci”.
Menurut (Yasin, 2012), “program aplikasi adalah komponen yang berguna
melakukan pengolahan data maupun kegiatan–kegiatan seperti kegiatan
pembuatan dokumen atau pengolahan data”.
Berdasarkan definisi para ahli yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
aplikasi adalah suatu program komputer yang dapat digunakan oleh manusia
dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas–tugas, seperti membuat dokumen,
mengolah data, dll.

2.4. Pemograman Berbasis Objek


2.4.1. Konsep Dasar Berbasis Objek
Menurut Rosa, A.S (2011) Konsep Object Oriented

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang
metodologi berorientasi objek:

1. Kelas (Class)
Kelas adalah kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama
9

sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut0, kelakukan (operasi/metode),


hubungan (relationship) dan arti.
2. Objek (Object)
Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti
benda, manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status, atau
hal-hal lain yng bersifat abstrak.
3. Metode (Method)
Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hamper sama dengan
fungsi atau prosedur pada metodolgi structural. Sebuah kelas boleh
memiliki lebih dari satu metode atau operasi.
4. Atribut (attribute)
Atribut dari sebuah kelas adalah variable global yang dimiliki sebuah
kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki
oleh objek dalam kelas objek. Atribut dipunyai secara individual oleh
sebuah objek, misalnya berat,jenis, nama, dan sebagainya.
5. Abstraksi (abstraction)
Prinsip untuk mempersentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu
bentuk model sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak
sesuai dengan permasalahan.
6. Enkapsulasi (encapsulation)
Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai
objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain
tidak mengetahui cara kerjanya.
7. Pewarisan (inheritance)
Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau
seuruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.
8. Antarmuka (interface)
Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi hanya atribut
kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi.
9. Reusabilily
Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu
permasalahan pada permasalahan lainya yang melibatkan objek tersebut.
10

10. Generalisasi dan Spesialisasi


Menunjukan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas
dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi)
adalah kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah
mobil,motor, dan kereta.
11. Komunikasi Antar Objek
Komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim
dan satu objek keobjek lainnya.
12. Polimorfisme (Polymorphism)
Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda
dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.
13. Package
Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat
digunakanuntuk mengelompokan kelas-kelas sehingga memungkinkan
beberapa kelas yang bernama sama disimpan dalam package yang
berbeda.

2.4.2. Pemodelan
Pemdelan adalah metode untuk menggabungkan data dengan fungsi.
Dalam konsep ini data dan fungsi digabung menjadi satu kesatuan yaitu kelas.
(A.S & Shalahuddin, 2104).

2.4.3. Diagram Unified Modeling Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek. (A.S & Shalahuddin, 2104).
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML
tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataanya UML paling
banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
11

UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam tiga


kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

UML DIAGRAM

Struktur Behavior Intractions


Diagram Diagrams Diagrams

Class Diagram Use Case Sequence


Diagram Diagram
Objek Diagram
Activity Comunication
Component Diagram Diagram
Diagram
State Machine Timing
Composite Diagram Diagram
Structure Diagram
Interaction
Package Diagram Diagram
Diagram

Deployment
Diagram

Gambar 2.1. Diagram UML


Sumber : (A.S & Shalahuddin, 2104).
Berikut ini merupakan penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

1. Struktur diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan suatu struktur statiis dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
3. Interactions diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antarsubsistem pada suatu sistem.
Dalam penelitian penulis menggunakan 4 diagram, karena dari gambar
diatas Class Diagram yang mewakili Stucture Diagram, Use Case Diagram dan
12

Activity Diagram mewakili Behavior Diagram dan Sequence Diagram mewakili


Interaction Diagram.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang masing-masing diagram yang ada


pada UML (Unified Modeling Language) :

1. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Berikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas
Tabel 2.1 Simbol Class Diagram

Deskripsi
Simbol
Kelas Kelas pada stuktur sistem
nama_kelas
+atribut
+operasi()

Antarmuka/ Interface Sama dengan konsep interface dalam


pemrograman berorientasi objek
nama_interface

Asosiasi/ association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi


biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi berarah/ directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
association digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya
disertai dengan multiplicity
Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum khusus)
13

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan


Kebergantungan/ dependecy
antar kelas

Agregasi/ agregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian


(whole-part)

Sumber: (A.S & Shalahuddin, 2104).

2. Object Diagram
Object Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penanaman objek
dan jalannya dalam sistem. Dalam diagram objek harus dipastikan semua
kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya,
karena jika tidak maka pendefinisian kelas itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Component Diagram
Dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan
komponene dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen
sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.
4. Composite Structure Diagram
Composite Structure Diagram ini baru mulai ada pada UML versi 2.0,
pada versi 1.x diagram ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun
mendeskripsikan pada saat berjalan dari instance yang saling terhubung.

5. Package diagram
Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang
saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat
dikelompokkan dalam Package diagram.

6. Deployment Diagram
Diagram ini memperlihatkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi
aplikasi.
14

7. Use Case Diagram


Use case diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada
diagram use case :
Tabel 2.2 Simbol Diagram Usecase

Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-


unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor,
nama use
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja
case
di awal frase nama use case
Aktor/ actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya
nama aktor dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.

Asosiasi/ asociation Komunikasi antara aktor dan use case yang


berpatisipasi pada use case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor
Ekstensi/ extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau
<<extend>> tanpa use case tmbahan itu; mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi objek;
biasanya use case tambahan memiliki nama depan
yang sama dengan use case yang ditambahkan.
15

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-


Generalisasi/
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang
generalization
satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya

Menggunakan/ Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana


Include/ uses use case yang ditambahkan memerlukan use case ini
<<include>> untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini

8. Activity DiagramSumber: (A.S & Shalahuddin, 2104).


Activity diagram atau Diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal aktivitas sistem,sebuah diagram


Status awal
aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
Aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan/ decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan


aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/ join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu


aktivitas digabungkan menjadi satu
16

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah


diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang


nama swimlane
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi

Sumber: (A.S & Shalahuddin, 2104).

9. State Machine Diagram


Digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari
sebuah mesin atau sistem. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf
berarah. Diagram ini cocok digunakn untuk menggambarkan alur interaksi
pengguna dengan sistem.
10. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Berikut adalah simbol-
simbol yang ada pada diagram sekuen:
Tabel 4 Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor Orang, proses atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat di luar sistem informasi yang akan
nama aktor dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
Atau nama aktor tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
tanpa waktu aktif aktor
17

Garis hidup/ lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan


nama objek : nama kelas

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi pesan

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek lain,


<<create>> arah panah objek yang dibuat
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
1 : nama_metode() operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri

1 : nama_metode()
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
1 : Masukkan data/masukkan/informasi ke objek lainnya,
arah panah mengarah pada objek yang dikirimi
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
1 : keluaran menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
<<destroy>> objek lain, arah panah mengarah pada objek
yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka
ada destroy

Sumber : Rosa, A.S, 2011: 138-139


18

11. Communication Diagram


Pada UML versi 2.x menyederhanakan dari diagram kaloborasi pada UML
1.x jadi diagram kaloborasi tidak muncul lagi pada UML versi 2.x. diagram
komunikasi menggambarkan interaksi antar objek dalam bentuk urutan
pengiriman pesan. Diagram komunikasi mempersentasikan informasi yang
diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk
mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis
dari suatu sistem.
12. Timing Diagram
Merupakan diagram yang focus pada penggambaran terkait batasan waktu.
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam
periode waktu tertentu. Timing Diagram biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan operasi dari alat digital karena penggambaran secara visual
akan lebih mudah dipahami dari pada kata-kata .

13. Interaction Overview Diagram


Diagram ini mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk
menggambarkan sekumpulan urutan aktifitas. Diagram ini adalah bentuk
aktifitas diagram yang setiap titik mempersentasikan diagram interaksi.
Interaksi diagram dapat meliputi diagram skuen, diagram komunikasi,
Interaction Overview Diagram, dan timing diagram.

2.5. Pengertian Pengolahan Data


Menurut Jogiyanto (2010:9) adalah:
“Pengolahan data adalah susunan atau kumpulan dari hasil kegiatan data
produksi dari pikiran dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan, sehingga
dapat menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.”
Menurut Kristanto (2008:7) adalah:
“Pengolahan data adalah waktu yang di gunakan untuk mengambarkan
bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.
19

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pengolahan


data adalah susunan atau kumpulan dari hasil kegiatan yang di gunakan untuk
mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan

Menurut Kristanto (2008:10) tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam


pengolahan data produksi briket adalah:
a. Input Data
Input data meliputi : mencatat atau mengentrikan transaksi ke sebuah pengolahan
data produksi, melakukan pengkodean data produksi ke dalam bentuk lain dan
menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan dalam sistem
produksi briket.
b. Transformasi data produksi briket yang terdiri dari:
1. Calculating
Merupakan operasi aritmatika terhadap data produksi briketfield yang
dimasukkan dan perhitungan data produksi briket.
2. Classifying data produksi briket
Classifying dataproduksi briket dikelompokkan ke dalam group-group tertentu
seperti mengkategorikan data produksi briket ke dalam suatu group berdasarkan
karakteristik, kriteria dan keinginan oleh perusahaan.
3. Summarizing
Merupakan menjumlahkan atau mengakumulasikan data produksi.
c. Output
Merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data produksi briket
kealat output seperti monitor dan printer sebagai informasi. Output data terdiri
dari:
1. Display Result
Display Result digunakan untuk menampilkan informasi data produksi briket yang
dibutuhkan admin melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing
Reproducing merupakan penyimpanan data produksi briket yang digunakan
untuk pemakai lain yang membutuhkan.
20

3. Telecummunicaitng
Telecommunicating merupakan penyimpanan data produksi briket secara
elektronik melalui saluran komunikasi.

2.5.1. Siklus Pengolahan Data


Suatu proses pengolahan databriket terdiri dari tiga tahapan dasar yang
disebut dengan siklus pengolahan dataproduksi briket (data processing cycle),
yaitu input, processing, dan output.

input processing output

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data


sumber :Kristanto (2008:7)

Keterangan:

1. Input: tahap ini merupakan proses pengolahan data produksi


briketmemasukkan data produksi briketke dalam proses Komputer lewat alat
input (input device).
2. Processing: tahap ini merupakan pengolahan dari data produksi briketyang
sudah ada dimasukkan yang dilakukan oleh pemroses (processing device),
yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan,
mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.
3. Output: tahap ini merupakan proses produksi briketmenghasilkan output dari
hasil pengolahan data produksi briketke alat output (output device) yaitu
berupa informasi.

2.5.2. Alat Pengolahan Data


menurut Kristanto (2008:8), ada beberapa jenis alat pengolahan dataproduksi
briket atau alat pemroses dalam sistem informasi, diantaranya adalah:
21

1. Otak
Otak manusia memiliki dua macam memori yaitu memori jangka panjang dan
memori jangka pendek. Memori jangka pendek digunakan pada saat kita
bekerja atu diskusi, dalam pengolahan produksi briket maka yang melakukan
dan berfikir dalam pengolahan data produksi briket adalah bagian admin.

2. Manual
Alat pengolahan data secara manual dimulai dengan penggunaan pen atau ink
dan abacus (shipoa) dan akan dicacatat kedalam lembar produksi briket.

3. Mekanik
Alat pengolahan mekanik memberikan hasil pengolahan produksi briketyang
lebih cepat dan lebih rapi. Ada dua macam alat mekanik dalam pengolahan
data produksi briketyang membantu manusia dalam menghasilkan suatu
informasi, yaitu mesin tik dan mesin penjumlah.

4. Elektrik
Peralatan elektrik adalah alat pengolahan dataproduksi briket yang digerakkan
oleh listrik, misalnya mesin tik elektrik.

5. Elektronik
Alat pengolah elektronik memberikan kecepatan dan efisiensi pengolahan data
produksi briket. Pengolahan dataproduksi briket yang menggunakan peralatan
elektronik dibuat dengan electronic data processing, misalnya komputer.

2.6. Metode Kualitatif Deskritif


Penelitian kualitatif merupakan bentuk metodologis yang memberikan
protokol tata laksana pendekatan subjektif. Penelitian kualitatif berusaha
menjelaskan fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang kerangka pelaku atau
subjek penelitian. Makna tentang obyek yang diamati dalam penelitian kualitatif
dibawa oleh para informan kepada peneliti. Menurut pendapat Thomas R. Lindlof
(1995), perbedaan pokok penelitian kualitatif dengan kuantitatif bahwa dalam
penelitian kualitatif seorang peneliti memelihara bentuk dan isi dari tindakan atau
perilaku informan untuk menganalisis kualitas informasinya, dari pada dijadikan
22

ke dalam matematika dan transformasi formal lainnya. John W. Creswell (1998)


membuat sebuah batasan yang lebih ringkas dengan menyebutkan bahwa
penelitian kualitatif adalah sebuah proses penyelidikan dan pemahaman
berdasarkan perbedaan tradisi-tradisi metodologis pada penelitian yang
menjelaskan permasalahan sosial atau manusia. Penelitian kualitatif ditunjukkan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun
kelompok. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjelaskan gambaran setting
penelitian, analisis kata-kata, laporan secara detail menurut sudut pandang
informan.
Menurut (Creswell, 1998), berdasarkan pendapat Bogdan, Biklen, Eisner
dan Meriam menyebutkan bahwa sebuah penelitian dikatakan sebagai penelitian
kualitatif jika menunjukkan ciri-ciri; (1) Penelitian dilakukan dalam setting
alamiah (field focused) di mana sumber data di gali atau didapatkan. Peneliti tidak
berusaha melakukan intervensi terhadap subjek-subjek penelitian, seperti
mempengaruhi opini dan memaksa sumber berpendapat, (2) Peneliti adalah key
instrument dalam pengumpulan data, yang berusaha membangun validitas data
melalui berbagai upaya pendekatan terhadap subjek penelitian, (3) Kumpulan data
sebagai kata-kata atau gambar, (4) Hasil penelitian harus menjelaskan tentang
proses dari pada produk, (5) Analisis data secara induktif, analisis ini lebih
merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah
dikumpulkan, kemudian dikelompok-kelompokkan, (6) Fokus pada perspektif
partisipan, dan (7) Memiliki kemampuan penyajian secara persuasif dengan
menyajikan alasan-alasan atau argumen yang berguna.
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei
kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan
informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam
dan grup fokus (Anonim, 2010). Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
23

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan


pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan
teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam
penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Tujuan penelitian kualitatif tidak semata-mata mencari kebenaran, tetapi
lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitarnya nilai dari teknik
pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang
diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Karenanya
dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang
diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Sebagaimana dikatakan (Patton,
1998), dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila
dibandingkan dengan satu pendekatan.

2.6.1. Karakteristis penelitian kualitatif

Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Sugiyono, 2009) mengemukakan karakteristis


penelitian kualitatif, yaitu :
1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen),
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka-angka.
3. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan pada proses dari pada produk atau
outcome.
4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (dibalik data yang diamati).
Selanjutnya Erickson dalam Susan Stainback (2003) dalam Sugiyono (2009)
menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif adalah :
1. Dilakukan secara intensif, dan peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan.
2. Mencatat secara hati-hati apa yang terjadi.
24

3. Melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di


lapangan.
4. Membuat laporan penelitian secara mendetail.

2.7. Analisis PIECES


Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap
kinerja, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan atau juga sering disebut
dengan analisa pieces. Menurut (Hanif, 2007), adapun pengertian dari analisis
pieces sebagai berikut :

1. Analisis Kinerja Sistem (Performance)


Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas
dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur
dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk
menyesuaikan perpindahaan pekerjaan (response time).
2. Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.
3. Analisis Ekonomi (Economy)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi
peningkatan terhadap kebutuhan ekonomi mempengaruhi pengendalian
biaya dan peningkatan manfaat.
4. Analisis Pengendalian (Control)
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa
berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian
data yang diproses.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi behubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak
biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan.
6. Analisis Pelayanan (Service)
25

Pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih


merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen
(marketing) user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari
suatu sistem informasi.

Tabel 2.2. Analisis PIECES

Analisis Sistem Lama Usulan Sistem Baru

Performance

Information

.
Ekonomi

Control

.
Eficience

Service

Sumber : Hanif al fatta (2007)

2.8. Pengembangan Sistem Waterfall


Dalam pengembanganya Sistem pengiriman menggunakan pemodelan
waterfall atau air terjun. Karena kebutuhan akan sistem sudah pasti atau jelas,
sehingga digunakan model waterfall agar sistem dapat diselesaikan dengan
standar waktu yang jelas/pasti dan kebutuhan informasi yang sesuai dengan user
Siklus pengembangan sistem menggunakan model waterfall sebagai berikut :
26

system
enginerring

Requirements
analysis

Desain

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 2.1Ilustrasi model Waterfall


Sumber : Jogiyanto (2014)
A. Tahapan – Tahapan Dalam Proses Waterfall
Menurut (Jogiyanto, 2014), terdapat tahapan dalam proses waterfall yaitu:

1. Rekayasa perangkat lunak (system enginerring), melakukan pengumpulan data


dan penetapan kebutuhan semua elemen system

2. Requirements analysis, melakukan analisis terhadap permasalahan yang


dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performsi dan
interfacing.

3. Design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak, fungi dan


Interfacing.

4. Coding (implementasi), pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain


ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan
menggunakan bahasa pemprograman tertentu.

5. Testing (pengujian), kegiatan untuk melakukan pengetesan program yang sudah


dibuat apakah udah benar atau belum di uji dengan cara manual. Jika testing
sudah benar maka program boleh digunakan.

6. Maintenance (perawatan), menangani perangkat lunak yang sudah selesai


supaya dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat
menyebabkan kerusakan.
27

2.9. Pengertian SQL


Menurut A.S. Rosa dan Shalahuddin. M(2014:46):
“SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk
mengelola data pada Relation DBMS (Database Management System).”

Menurut Muhammad Sadeli (2014:10)

“MySQL merupakan Database yang menghubungkan script php


menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan php.
MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah anda dalam
mengakses database dengan kata sandi untuk mengizinkan proses yang bisa
anda lakukan.”

2.9.1. Manajemen Database MySQL dengan SQLyog

SQLyog merupakan tool untuk manajemen database MySQL yang


memiliki tampilan grafis. Untuk dapat menggunakan SQLyog, database
server MySQL harus dalam keadaan aktif. Jika server yang akan
dihubungkan tidak aktif, maka server harus dijalankan terlebih dahulu.
Ketika SQLyog dipanggil, maka akan muncul jendela untuk koneksi ke
MySQL server seperti gambar berikut:

Gambar login koneksi SQLyog

Berikut informasi yang harus diisi untuk melakukan koneksi database server
MySQL:
28

1. MySQL Host Address diisi dengan nama host atau IP address dari MySQL
server yang akan dihubungkan. Nilai defaultnya adalah localhost.
2. Username diisi dengan nama pemakai untuk melakukan koneksi ke MySQL
server. Nama pemakai yang dimasukkan adalah nama pemakai MySQL,
bukan nama pemakai FTP atau Web Server. User defaultnya adalah root.
3. Password diisi dengan password untuk nama pemakai MySQL.
4. Port diisi dengan nomor port TCP/IP untuk melakukan koneksi ke MySQL
server. Nomor port defaultnya adalah 3306.
Setelah koneksi ke database server MySQL berhasil, maka akan mucul jendela
utama SQLyog seperti gambar berikut :

Gambar Jendela Utama SQLyog

Jendela utama SQLyog dibagi menjadi 3 panel, yaitu object browser, SQL
window, dan result window:

1. Object browser menampilkan secara detail semua database, tabel, kolom, dan
indeks yang terdapat pada MySQL server.
2. SQL Window merupakan jendela tempat mengetikkan perintah SQL yang
ingin dieksekusi.
3. Result window menampilkan hasil query yang dieksekusi. Jendela ini juga
menampilkan informasi tentang database, tabel, kolom, dan indeks yang
dipilih pada object browser.

2.9.2. Pengenalan Java


Menurut (Taufik, 2011)
29

Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan


kepada Object Oriented Programming. Java diciptakan setelah C++ dan didesain
sedemikian sehingga ukurannya kecil, sederhana, dan portable (dapat dipindah-
pindahkan di antara bermacam platform dan sistem operasi). Program yang
dihasilkan dengan bahasa Java dapat berupa applet (aplikasi kecil yang jalan di
atas web browser) maupun berupa aplikasi mandiri yang dijalankan dengan
program Java Interpreter. Contoh program yang ditulis dengan bahasa Java
adalah HotJava yang berupa sebuah web browser.

Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang ‘platform independence’,


artinya Java – baik source program maupun hasil kompilasinya – sama sekali
tidak bergantung kepada sistem operasi dan platform yang digunakan. Source
code sebuah aplikasi dengan bahasa Java yang ditulis di atas sistem Windows NT
misalnya, dengan gampang dapat dipindahkan ke sistem operasi UNIX tanpa
harus mengedit satu baris kode-pun. Ini tentunya merupakan satu nilai tambah
tersendiri. Bandingkan dengan bahasa C/C++ misalnya, jika kita bekerja pada
UNIX FreeBSD dan ingin memindahkannya pada HP UNIX, kita terkadang harus
juga mengedit source code-nya sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun
keduanya masih berada dalam keluarga UNIX.
30

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodelogi Penelitian

Pada bab ini menjelaskan bahwa metodologi diperlukan sebagai panduan


dalam proses pengerjaan proposal skripsi agar tahapan pengerjaan proposal
skripsi dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Berikut tahapan penelitian
dalam system pengolahan data pegawai adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah Penelitian


31

3.2. Analisis Kebutuhan


Pada tahap metodologi ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode
kualitatif bertujuan untuk meneliti isu-isu dengan segala kerumitannya dan
berfokus pada pemahamannya terhadap kejadian-kejadian dari frame subjek
yang dijadikan sebagai acuan dengan penekanan pada proses (Cresswell W Jhon,
2007). Pengidentifikasian permasalah pada penelitian ini dengan menggunakan
pendekatan studi kasus, mengingat penelitian ini bertujuan untuk menganalisis,
memahami dan mendeskripsikan keterkaitan antara kematangan manajemen
pengolahan data pegawai, Strategi pengidentifikasian permasalahan dipilih untuk
menjelaskan pengalaman karyawan untuk mengetahui keterkaitan dalam penilaian
untuk tenaga kerja, serta kinerja perusahaan yang melibatkan pengolahan data
pegawai.

3.3. Studi Literatur


Studi literatur pada penelitian ini bersumber dari buku, media, pakar
ataupun dari hasil penelitian orang lain. Pemahaman terhadap literatur bertujuan
untuk menyusun dasar teori terkait yang digunakan dalam melakukan penelitian
mengenai keterkaitan dalam pengolahan data pegawai. Literatur yang didapatkan
dapat membantu peneliti mulai dari merumuskan permasalahan hingga
penyusunan buku tugas akhir.

3.4. Rancangan Penelitian Kualitatif


Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan penilaian dan penentuan
tenaga kerja. Untuk dapat mencapai tujuan penelitian ini, maka digunakan metode
penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif yang cocok adalah studi
kasus. Penelitian studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu
fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event,
proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara
terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
selama periode tertentu. Sebagai penelitian studi kasus maka langkah yang akan
ditempuh adalah melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan obyek
penelitian. Penelitian dilakukan sampai tingkat kejenuhan data dan selama itu pula
32

dilakukan kategorisasi berdasarkan kategori-kategori yang telah ditentukan, untuk


menemukan konsepsi data mengenai penentuan tenaga kerja. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, berikut adalah alasan yang dijadikan acuan bahwa
penelitian yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif:
Pertama, penelitian kualitatif tidak sepenuhnya terbebas dari angka. Pada
penelitian ini hasil dari analisis penentuan tenaga kerja akan berupa angka.
Namun, angka yang muncul merupakan angka murni bukan angka hasil
modifikasi atau manipulasi seperti hasil dari perhitungan pada SEM-GESCA.
Perhitungan pada penelitian ini bertujuan untuk menstrukturkan data atau
informasi kualitatif yang didapatkan dari informan. Kedua, key person pada
penelitian ini adalah orang yang sama karena penelitian kualitatif ingin meninjau
dan mendalami konsistensi informasi yang diberikan oleh informan.
Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini dilakukan melalui dua
tahap. Tahap pertama yaitu melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh data
dan informasi serta literatur yang berhubungan dengan penelitian. Dari tahap ini
akan diperoleh gambaran tentang penentuan tenaga kerja. Tahap kedua yaitu
melakukan eksplorasi terhadap obyek yang diteliti. Studi eksplorasi ini bertujuan
menggali dan mengidentifikasi pengolahan data pegawai.
Cresswell W Jhon (2007) menjelaskan proses penelitian studi kasus,
sebagai berikut:
1. Tahapan pertama yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menentukan
apakah pendekatan penelitian kasus yang dipergunakan telah sesuai dengan
masalah penelitiannya. Penelitian studi kasus menjadi pendekatan yang baik jika
penelitian ini mampu menentukan secara jelas batasan-batasan kasusnya, dan
memiliki pemahaman yang mendalam terhadap kasus yang terjadi yaitu
pengolahan data pegawai.
2. Peneliti mengidentifikasi kasus yang diteliti. Kasus penelitian ini dapat
diungkap melalui informan yang telah ditentukan pada penelitian dan memenuhi
kriteria sebagai informan penelitian. Untuk melakukan penelitian studi
kasus,Cresswell (2007) menyarankan penelitinya untuk mempertimbangkan
kasus-kasus yang berpotensi sangat baik dan bermanfaat. Kasus tersebut dapat
berjenis tunggal atau kolektif, banyak lokasi atau lokasi tunggal, terfokus pada
33

kasusnya itu sendiri atau pada isu yang ingin diteliti (intrinsic atau instrumental).
Cresswell (2007) juga menyarankan bahwa untuk menentukan kasus dapat
mempertimbangkan berbagai alasan atau tujuan.
3. Melakukan analisis terhadap kasus. Analisis kasus dapat dilakukan dalam 2
(dua) jenis, yaitu analisis holistik (holistic) terhadap kasus yaitu analisis
keseluruhan kasus, atau analisis terhadap aspek tertentu atau khusus dari kasus
(embedded). Pada penelitian ini peneliti menekankan fokus terhadap kasusnya,
kemudian mengangkat permasalahan secara holistik yaitu penilaian tenga kerja.
4. Sebagai tahapan akhir analisis interpretatif, peneliti melaporkan makna-makna
yang dapat dipelajari, baik pembelajaran terhadap isu yang berada dibalik kasus
yang dilakukan melalui penelitian kasus instrumental (Instrumental Case
Research), maupun pembelajaran dari kondisi yang unik atau jarang yang
dilakukan elalui penelitian studi kasus mendalam (intrinsic case study research).
Penelitian ini akan mengungkapkan makna dalam proses wawancara
mendalam, observasi dan dokumen yang menunjang dalam penentuan tenaga
kerja tahapan ini disebut sebagai tahapan untuk menggali pembelajaran terbaik
yang dapat diambil dari kasus yang diteliti.

3.4.1. Setting Lokasi Penelitian


Pada penelitian ini, lokasi yang digunakan sebagai adalah PT Atosim
Lampung Pelayaran yang beralamatkan di Jl. Yos Sudarso No. 88 J, Garuntang
Bandar Lampung.

3.4.2. Setting Informan Penelitian


Pada penelitian ini, penentuan informan penelitian berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan, antara lain:
1. Informan merupakan orang yang mengelola system
2. Informan merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap
penilaian.
Berdasarkan kriteria informan yang telah ditentukan, maka informan yang
dipilih pada penelitian ini adalah admin sebagai pihak yang memiliki tanggung
jawab terhadap pengolahan data pegawai.
34

3.5. Metode Pengumpulan Data


Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara (Interview)
Pengumpulan data dengan metode interview yaitu metode pengumpulan data
dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak bagian oprasional
khususnya dengan melakukan pertanyaan seputar sistem yang berjalan mengenai
proses sistem pengolahan data pegawai pada PT ALP.

2. Pengamatan (Observation)
Pengumpulan data dengan mengamatai atau observation yaitu metode
pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara langsung.
Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem dan mengamati
secara langsung seputar sistem yang berjalan.

3. Studi Pustaka (Library Research)


Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui sumber-sumber
bacaan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan, sehingga penulis dapat
menganalisa data yang akan disusun dalam menunjang penelitian.

4. Dokumentasi (Documment)

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca, mencatat,


mengutip, dan mengumpulkan data-data secara teoritis dari buku-buku dan
Internet sebagai landasan penyusunan penelitian. Peneliti meminjam buku di
perpustakaan, mencari data dari internet juga dilakukan untuk referensi laporan
ini, dimana teori tersebut diletakkan pada landasan teori.
35

3.5.1. Analisis PIECES


Analisis PIECES digunakan untuk mengkategorikan permasalahan yang
ditemukan sesuai dengan apa yang ditemukan pada saat pengumpulan data.
Berikut ini penjelasan analisis Pieces:

Tabel 3.1 Analisis PIECES

Analisis Sistem Lama Usulan Sistem Baru

Belum terdapat sistem dan Akan dibuat sistem penerimaan


pengolahan data sudah karyawan secara
menggunakan aplikasi terkomputerisasi dan diharapkan
Performance
Microsoft Excel dapat membantu perusahaan
dalam melakukan pengolahan
data pegawai
Tidak adanya pemberitahuan Sistem yang akan dibuat dapat
Information atau informasi jika data menampilkan informasi jika
terhapus atau sama. terjadi kesamaan data atau data
terhapus.
biaya yang dikeluarkan Berkurangnya pembelian ATK
terlalu tinggi untuk sehingga biaya pengeluaran
Ekonomi pembelian ATK setiap dapat berkurang
bulannya.

Tidak adanya keamanan Akan dibuat hak akses dalam


data, Data dapat diedit oleh pengolahan data sehingga data
Control pihak lain dan data memiliki dapat diakses oleh pihak yang
potensi dapat disalah berkewajiban dan mengurangi
gunakan. potensi dalam penyalahgunaan
data.
36

Tabel 3.1 Analisis PIECES (Lanjutan)


data yang disalin secara Akan dibuat sistem yang dapat
berlebihan yaitu data mendata tanpa adanya
Eficiency diulang kembali didalam perulangan inputan.
penginputan setiap
bulannya.
Sistem yang berjalan tidak Sistem akan menghasilkan data
Service menghasilkan data yang yang akurat
akurat
Sumber : Hanif al fatta (2007)

3.5.2. Analisis Sistem Berjalan


Proses yang berjalan pada pengembangan aplikasi pengolahan data pegawai
pada PT ALP yaitu:
1. Dimulai dari karyawan memberikan data diri dan identitas pegawai kepaa
bagian Admin
2. Bagian admin melakukan pencatatan data pegawai dan melakukan
pencetakan laporan pegawai
3. Pimpinan melakukan pemeriksan dan otorisasi dikembalikan lagi kepada
bagian Admin.selesai
37

Bagan Alur Dokumen

Gambar 3.2 Bagan Alur Dokumen


38

3.6. Coding
Melakukan pengkodean sistem menggunakan bahasa pemograman PBO dan
aplikasi Neatbean dan MySQL

3.7. Penjadwalan
Penelitian ini mulai pada minggu pertama bulan Juni sampai September 2017
Jadwal selengkapnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Penjadwalan.

Kegiatan Juni Juli Agustus September


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penelitian
Identifikasi Masalah
Study Kepustakaan
Analisis sistem berjalan
Disen use case
Disen Diagram
Disain Class Diagram
Konsultasi Bimbingan
Seminar Proposal

Pengkodean
Aplikasi NeatBean
Konsultasi Bimbingan
Seminar Skripsi

Keterangan :

Sudah dilaksanakan

Belum dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai