kerajaan Bantara yang dipimpin oleh raja yang bernama Askara. Raja Askara terkenal sebagai raja yang bijaksana. Kebijaksanaannya membuat Denville menjadi negri yang sangat makmur dan subur, sehingga masyarakatnya hidup sejahtera, tentram, aman, dan damai.
Seiring berjalannya waktu, raja mulai merasakan
beban usia yang semakin bertambah. Ia pun sadar bahwa sudah tiba waktunya untuk memilih penerus yang akan mewarisi tahta kerajaan Bantara.
Raja Askara memiliki dua anak, yaitu Jean sebagai
anak pertama dan Dean sebagai anak kedua. Keduanya memiliki sifat dan keahlian yang berbeda. Jean sangat tegas dan mahir dalam seni perang. Lalu anak yang kedua, Dean, memiliki kelembutan hati dan hubungan yang sangat baik dengan masyarakat.
Dihari pemilihan penerus kerajaan, raja memberitahu
bahwa sebelum salah satu dari mereka dilantik menjadi raja yang baru, mereka harus menyelesaikan tugas yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan masing masing anaknya untuk memimpin kerajaan.
Tugas pun diberikan kepada Jean dan Dean. Jean dan
Dean mendapatkan tugas yang sama, tetapi daerah nya berbeda. Tugasnya ialah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah yang akan mereka tuju.
Jean dan Dean bergegas untuk berangkat ke daerah
yang ditugaskan. Jean diperjalanannya tidak ditemani oleh siapapun, ia berangkat sendiri menuju daerah tempat ia ditugaskan. Sedangkan Dean, ia ditemani oleh sahabatnya untuk menyelesaikan tugas yang diebrikan raja kepada Dean. Nama dari sahabat Dean yaitu Rega.
Sudah 2 hari satu malam mereka melakukan
perjalanan. Disaat diperjalanan, Dean dan Rega tiba- tiba di jegat oleh beberapa orang yang bersenjata.
Orang yang menjegat mereka berdua berkata "Siapa
kalian berdua? Apakah kalian adalah pencuri." tanya orang orang itu dengan nada yang keras.
"Hei tenang, kami bukan pencuri. Kami merupakan
pengelana." jelas Dean.
"Ya benar, kami bukan pencuri." sambung Rega
dengan ekspresi yang panik. Setelah mendengarkan penjelasan Dean dan sahabatnya, orang orang itu tidak langsung percaya. Mereka kembali melontarkan pertanyaan masih dengan nada yang keras.
"Ahh, jika memang kalian bukan pencuri, apa tujuan
kalian kemari?" tanya orang orang dengan ketus.
"Kami merupakan pengelana yang berasal kerajaan
Bantara. Kami diutus untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di daerah ini." jelas Dean.
"Oh, jadi kalian adalah orang yang diutus dari
kerajaan Bantara untuk menyelesaikan permasalahan desa kami. Kalau begitu maafkan kami, karena telah berburuk sangka kepada kalian." Ujar salah satu warga desa. "Tidak masalah, aku mengerti kewaspadaan kalian terhadap orang asing yang akan masuk ke desa kalian." jawab Dean dengan kerendahan hatinya.
Setelah kesalahpahaman sudah terselesaikan, Dean
dan sahabatnya diantar oleh salah satu warga desa untuk menuju ke kepala desa. Sesampainya di rumah kepala desa, Dean memperkenalkan dirinya dan langsung menceritakan tujuannya berkunjung ke desa ini kepada kepala desa. Lalu Dean bertanya kepada kepala desa apa masalah yang sedang di hadapi oleh desa ini.
"Jadi, belakangan ini desa kami selalu didatangi oleh
penjahat bertopeng. Mereka juga membawa senjata tajam dan memaksa agar semua hasil panen warga desa dijual kepada mereka dengan harga yang sangat murah. Dikarenakan belum masuk musim panen, setiap kedatangan mereka hanya untuk mengancam saja. Maka dari itu semua jalur masuk ke desa kami jaga dengan ketat, ini bertujuan untuk menjaga-jaga jika penjahat itu datang lagi.” jelas kepala desa
Biasanya kapan penjahat penjahat itu datang ke desa
ini Pak?" tanya Dean.
"Mereka biasanya muncul dimalam hari, mungkin
kemunculan mereka hanya untuk mengancam lagi, tetapi mereka selalu membuat keributan yang mangakibatkan banyak warga desa menjadi ketakutan." tambah kepala desa.
Setelah mendengar penjelasan kepala desa, Dean
awalnya berpikir untuk membantu warga desa melawan penjahat dengan kekerasan juga, tetapi Dean tidak memiliki kemampuan seperti kakaknya yang mahir dalam bertarung.
Dia pun berencana untuk menyelesaikan
permasalahan dengan bernegoisasi. Awalnya Rega dan kepala desa tidak setuju dengan rencana Dean, tetapi Dean meyakinkan kepada mereka berdua bahwa permasalahan ini bukan hanya bisa di atasi dengan kekerasan tetapi juga bisa dengan jalur kedamaian.
Sesuai dugaan sebelumnya, para penjahat itu benar-
benar muncul pada malam hari. Disaat para penjahat itu sedang mulai berbuat kekacauan, Dean dan para warga muncul untuk menghentikan mereka.
"Hei kalian berhenti."
Para penjahat pun berhenti dan langsung
mengarahkan pandangan mereka ke Dean.
Dean dengan percaya diri langsung memberikan
tawaran untuk bernegoisasi. Awalnya para penjahat itu tidak tertarik kepada tawaran Dean, tetapi pada akhirnya para penjahat pun menerima tawaran negoisasi Dean karena Dean menawarkan tawaran yang menarik untuk para penjahat itu.
Selain dari itu, Jean sudah pulang dari tugasnya. Dia
menceritakan masalah desa yang dikunjunginya. Masalahnya sama dengan masalah di desa yang dikunjungi Dean. Jean mengatasinya dengan mengajarkan warga desa itu cara bertarung dan mempertahankan desanya sendiri. Lalu, warga desa itu pun dapat mengusir penjahat itu dengan tangannya sendiri.
Kembali ke desa yang dikunjungi oleh Dean.
Negosiasi pun berjalan dengan diplomat. Dean didampingi oleh Rega dan kepala desa sedangkan pemimpin pencuri dengan wakilnya.
"Apakah tujuan utama kalian menjarah desa ini? "
Ucap dean dengan serius. "Sederhana saja, setelah aku membeli hasil panen kalian dengan murah, aku akan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi" jawab penjahat itu.
"Jadi begitu, sungguh ide yang sangat licik. Kembali ke
tujuan awal, aku akan menawarkan sesuatu yang menarik kepada kalian. Bagaimana jika kalian menjadi orang yang menjaga keamanan desa ini, sebagai gantinya desa akan memberikan kalian 20% hasil dari panen. Bagaimana, apakah kalian tertarik?" Ucap Dean
"Wow, tawaran yang menarik. Baiklah kalau begitu,
aku setuju." sambung penjahat itu.
Setelah bernegoisasi, desa kembali menjadi tentram
dan aman. Lalu Dean dengan Rega kembali ke kerajaan Bantara. Sesampainya di kerajaan, ternyata Jean sudah terlebih dahulu pulang. Dean pun menemui raja dan menceritakan semuanya.
Raja sudah mendengar cerita dari kedua anaknya.
Lalu, keesokan harinya raja mengumumkan penerus kerajaan yang baru.
"Setelah mendengar cerita dari kalian, kalian
menyelesaikan masalah dengan cara kalian masing- masing. Jean dengan jalur kekuatan dan Dean dengan jalur perundingan. Jadi, aku memutuskan untuk memilih kalian berdua unutk menjadi pemimpin ini." jelas raja.
Sontak Jean dan Dean pun terkejut dengan keputusan
raja. Mereka bingung bagaimana bisa ada dua raja di satu kerajaan. "Apa-apaan ayah, mana bisa ada dua raja di satu kerajaan." ucap Jean.
"Kalian berdua memiliki keahlian yang berbeda, jadi
aku memilih kalian berdua menjadi raja adalah untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing. Karena Jean mahir dalam seni perang, maka Jean akan mengurusi masalah di pertahanan dan keamanan. Sedangkan Dean memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat dan pintar dalam bernegoisasi, maka Dean akan ku tugaskan di bidang diplomat dan hubungan masyarakat." Jelas raja dengan bijaksana.
"Baiklah ayah, kau memang adalah orang yang sangat
bijaksana" ujar Dean.
Lalu, mereka berdua memimpin kerajaan seperti yang
diharapkan oleh Raja Askara. Daerah Denville menjadi daerah yang aman dan masyarakatnya sangat bahagia dipimpin oleh dua raja.