KORTEKS PREFRONTAL
oleh:
Nabil Hakim
21711029
Kelompok Tutorial 7
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
PENDAHULUAN
Selain emosi, sistem limbik juga berperan dalam regulasi memori. Regulasi
memori diatur oleh struktur otak bernama hippocampus. Jalur terbentuknya memori di otak
dikemukakan oleh James Papez pada tahun 1937, yang kemudian jalur tersebut disebut
sebagai Sirkuit Papez. Sirkuit Papez ini menjelaskan bagaimana memori jangka pendek
disimpan menjadi memori jangka panjang dan sedikit memengaruhi emosi. Pertama,
stimulus yang berhasil ditangkap kemudian akan masuk ke hippocampus bagian subiculum.
Dari hippocampus, kemudian akan dibawa ke badan mamilari di hypothalamus melalui
fornix. Hypothalamus kemudian menyalurkan informasinya kepada thalamus untuk
selanjutnya disimpan di gyrus cinguli. Ketika informasi yang telah disimpan kemudian
dipanggil kembali, terdapat dua kemungkinan. Pertama, informasi tersebut dapat kembali
ke hippocampus melalui gyrus hippocampal untuk hanya di recall. Kedua, informasi
tersebut bisa digunakan untuk memengaruhi emosi, dengan cara diteruskan menuju korteks
prefrontal, yang selanjutnya dapat digunakan untuk bahan pertimbangan otak untuk
menentukan keputusan. Keputusan tersebut dapat dibawa ke amygdala dan menentukan
perubahan emosi manusia. (Crossman & Neary, 2015)
PENUTUP
Manusia dapat merasakan panas, dingin, terang, gelap, ingat, lupa, seram, marah
karena adanya stimulus yang yang dipersepsikan otak. Otak memiliki sistem regulasi emosi
dan memori yang disebut sebagai sistem limbik. Sistem limbik utamanya terdiri atas
amygdala, hippocampus, hypothalamus dan korteks serebri. Amygdala utamanya mengatur
emosi, sedangkan hippocampus mengatur memori. Korteks prefrontal berperan dalam
mengambil keputusan untuk merespon emosi dan memori. Regulasi emosi terdiri dari jalur
cepat yang merupakan respon emosional instan dan jalur lambat yang merupakan respon
lanjutan dengan asosiasi korteks prefrontal.
DAFTAR PUSTAKA