Fungsi:
pars compacta: kontrol motorik: Penyakit Parkinson,
pelajari respons terhadap rangsangan, "pembelajaran
spasial"
pars reticulata: pusat pemrosesan penting
EMOSI, BAHASA &
GERAK
Dosen Pembimbing:
dr. Lailan Gusti,Sp.KFR
Contoh:
Rangsangan yang menyenangkan, seperti menonton tim sepak bola
mencetak gol, mengaktifkan area otak yang dekat dengan sistem
limbik.
Wajah Takut
Emosi Bawah Sadar
Pemandangan atau suara yang
menakutkan, misalnya, masuk di
amigdala bahkan sebelum kita
menyadarinya.
Informasi sensorik dikirim ke korteks
untuk dibuat sadar, amigdala mengirim
pesan ke hipotalamus, yang memicu
perubahan yang menyiapkan tubuh
untuk terbang, berkelahi, atau tenang.
Rute ”quick and dirty" ini
memungkinkan kita mengambil tindakan
instan untuk menyelamatkan diri.
Ketika kita "mulai" pada suara keras,
kemudian bersantai menyadari bahwa
Amigdala mencatat ekspresi wajah emosional itu tidak berbahaya, kita mengalami
orang lain, dan menghasilkan reaksi bahkan kedua tahap reaksi bawah sadar dan
sebelum kita tahu bahwa kita telah melihatnya respon sadar.
Conscious and unconscious routes
Amigdala menangkap rangsangan emosional sebelum kita juga menyadarinya. Ini
memungkinkan tubuh bereaksi sangat cepat terhadap ancaman atau tidak. Stimulus emosional
diproses sepanjang rute kedua yang tidak melibatkan amigdala. Mengambil informasi melalui
area kortikal yang menghasilkan kesadaran dan respon yang lebih bijaksana.
Korteks sensorik Hippocampus
SLOW AND ACCURATE ROUTE Informasi sensorik Informasi yang disadari secara
ditransmisikan di sepanjang sadar dikodekan dalam
rute ini ke sensorik korteks hippocampus untuk membentuk
Thalamus untuk rekognisi. Lebih banyak ingatan. Hippocampus juga
Informasi sensorik informasi diekstraksi di mengumpan balik informasi yang
diarahkan ke amigdala sepanjang jalur ini, tetapi butuh tersimpan yang mengkonfirmasi
waktu lebih lama. atau memodifikasi respons awal.
untuk penilaian dan
tindakan cepat, dan juga
ke area kortikal untuk Amygdala Hipotalamus
diproses menjadi Amigdala langsung menilai Sinyal dari amigdala digunakan
kesadaran. informasi yang masuk untuk untuk memicu perubahan hormonal
konten emosional, dan yang membuat tubuh siap untuk
mengirimkan sinyal ke area lain mengambil tindakan sebagai
untuk tindakan tubuh segera. Ini respons terhadap rangsangan
beroperasi secara tidak sadar, dan emosional; respons ini termasuk
dengan demikian bertanggung kontraksi otot dan peningkatan
QUICK AND DIRTY ROUTE
jawab untuk menghasilkan denyut jantung.
kesalahan.
Merasa emosi
Emosi pada dasarnya adalah reaksi fisik bawah sadar
terhadap ancaman atau peluang.
Melihat ular, misalnya, secara otomatis mempersiapkan
tubuh untuk lari. Komponen fisiologis tidak sadar dari
emosi dihasilkan di daerah otak yang dalam sebagai
sinyal yang kemudian dikirim ke tubuh untuk
mempersiapkannya untuk tindakan.
Beberapa sinyal bergerak ke atas untuk mengaktifkan
area kortikal, dan aktivasi ini menghasilkan perasaan
emosi.
Jenis emosi yang dialami tergantung pada bagian mana
dari area kortikal yang diaktifkan.
Pengolahan emosi
Informasi tentang identifikasi dan orientasi emosi bergerak
dari thalamus, ventral striatum, dan amygdala ke rostral
(bawah) anterior cingulate cortex. Sinyal pengaturan
bergerak dari area korteks frontal dan prefrontal untuk
menemui mereka.
Languange Genes
4. Artikulasi
Gerakan lidah, mulut,
tenggorokan yang
dibutuhkan untuk
mengartikulasikan diatur
oleh kortex motorik.
1. Sebelum Bicara
Konsep kata
Kata-kata melekat pada memori 5. Fine control of
dan bertindak sebagai pegangan articulations
dimana otak dapat menangkap Cerebellum merupakan pusat
kata yang benar untuk koordinasi yang mengatur
mengekspresikan ide. timing dari ‘speech
Pencocokan kata dan ide terjadi production’ hemisfer dextra
di lobus temporal. cerebellum yang terhubung
dengan hemisfer kiri
teraktivasi saat bicara.
Gangguan Bahasa dan Bicara
Berbagai macam gangguan bicara dan bahasa yang
terjadi akibat cedera dan kecacatan
Learning disabilities; dyslexia dan gangguan bahasa
spesifik lainnya
Cedera kepala akibat trauma dapat menyebabkan
aphasia
Gagap
Gagap terjadi pada sekitar 1% dari populasi
Onset usia 2-6 tahun, pria >>> wanita
Pada gagap, terdapat banyak area dari otak yang
teraktivasi saat berbicara
Treatment: terapi wicara
Aphasia
Jenis-jenis Aphasia:
1. Production aphasia: kerusakan pada Broca’s area. Ketidakmampuan
untuk mengartikulasikan kata-kata, atau menyambungkan kata-kata
2. Conduction aphasia: kerusakan diantara Broca’s area dan Wernicke’s
area. Gangguan mengganti suara/bunyi, namun dapat bicara secara fasih
dan susunan kata komprehensif.
3. Global Aphasia:
Area kerusakan luas, defisit umum pada repetisi, pemahaman, naming,
produksi bahasa
6. Sensory aphasia:
Kerusakan pada Wernicke’s area. Ketidakmampuan untuk memahami
bahasa. Terkadang terjadi bersama dengan gangguan pemahaman umum dan
lack of awareness of own deficiency (ga sadar kalo ada gangguan)
Brain areas and Movements
Gerakan volunter dan involunter melibatkan primary
motor cortex
Gerakan volunter terpusat di lobus frontal dan
melibatkan korteks prefrontal dan dorsolateral
Gerakan involunter terpusat di lobus parietal
Mekanisme Gerak
Cerebellum
Agar tubuh dapat membuat gerakan yang kompleks,
dibutuhkan koordinasi yang tepat yang dikontrol oleh
cerebellum
Cerebellum memastikan saat otot memulai suatu
gerakan, terdapat ‘opposing set’ yang bertindak sebagai
rem, agar gerakan tersebut benar dan sesuai targetnya.
HE HIERARCHICAL
ONTROL OF
OVEMENT
Motor sequence
Gangguan Gerak
Tingkat prevalensi 1:10.000
sampai 1:13.000
Laki-laki dengan riwayat
syndrome RETT tidak
bertahan lama setelah
kelahiran
RTT ditandai oleh regresi neurologis awal yang sangat
mempengaruhi motorik, kognitif dan keterampilan komunikasi.
Sering mengarah pada mikrosefali.
Keterlambatan dalam memperoleh keterampilan baru, tidak ada
bicara, munculnya fitur autistik, gerakan tangan stereotip, kelainan
motorik lainnya termasuk tonus otot abnormal, ataksia dan
apraksia, dan seringkali gangguan kejang.
Pada Rett Syndrome terjadi perkembangan normal selama periode fetus. Hal
tersebut berhubungan dengan preservasi persepsi visual dan auditori karena
jalur untuk fungsi tersebut mengalami konstriksi selama periode fetus.
Grade gejala pada Rett Syndrome disebabkan oleh deplesi DA atau lesi pada
ganglia basalis, namun tidak berkaitan dengan keparahan gangguan Bahasa
tetapi menyebabkan degradasi pada higher cortical function (HCF).
Diagnostic
Criteria
Lesi awal pada 5HT dan NA neuron
mempengaruhi aktivitas PPN secara
langsung atau melalui gangguan
lokomosi dan menyebabkan disfungsi
neuron NS-DA. Hal tersebut
menyebabkan hipertonus dystonia dan
hilangnya perkembangan penggunaan
tangan dan gerakan stereotype.
Component: Sensory
Function: Smell
Tract: Olfactory cells of Nasal Mucosa
Cranial Nerve I: ->
Function: Chewing
Cranial Nerve V:
Trigeminal Nucleus location: Trigeminal motor Nucleus
in
Pons
Structure(s) Innervated: Muscles of Mastication
• V1. Ophthalmic
• Exits superior orbital fissure,
• Sensory to forehead, nasal cavity.
• V2. Maxillary
ranial Nerve V: • Exits foramen rotundum through wall of maxillary sinus
to inferior orbital foramina)
Trigeminal • Sensory to cheek, upper lip, teeth, nasal cavity.
• V3. Mandibular
• Exits foramen ovale to mandibular foramen to
mental foramen
• Motor to jaw muscles--Masseter, temporalis,
pterygoids& digastric
• Sensory to chin & tongue.
Component: Motor
SENSORY
Carotid body
Carotid Sinus
Pharynx
Cranial Nerve IX: Glossopharyngeal
MAJOR FUNCTIONS
Remember the
supply of the
anterior two-
thirds??? General
sensations
General and taste-IX
sensations-V3
Taste-VII
Component #1: Sensory
Nucleus location: medulla
Function: (1) chemoreceptors; (2)
pain receptors; (3)
ranial Nerve X: sensations; (4) taste
Vagus Structure(s) Innervated: (1) blood oxygen
concentration, carotid
bodies; (2) respiratory &
digestive tracts; (3) external
ear, larynx & pharynx (4)
tongue.
Component #1: Sensory
Nucleus location: medulla