PBS melindungi individu menggunakan data yang Saat seseorang di masa kecil, misalnya pernah
tersimpan di memori yang dihimpun seiring mengalami trauma karena digigit anjing, maka data
pertumbuhan dan perkembangan individu. Selanjutnya, berupa narasi kejadian dan emosinya tersimpa di
dengan menggunakan data ini sebagai parameter, PBS memori PBS. Selanjutnya, berdasar data ini, PBS akan
memindai (scan) berbagai informasi, baik yang memindai apakah ada anjing di sekitar individu dan bila
bersumber dari dalam diri maupun lingkungan. ada, PBS akan langsung mengaktifkan tanda bahaya
berupa perasaan tidak nyaman, takut, atau sensasi fisik
Data hasil pemindaian yang masuk ke PBS, dengan tertentu, atau bahkan ada suara hati yang memerintah
sangat cepat dibandingkan dengan data di memori, dan individu untuk segera menjauh dari anjing.
setelahnya PBS memberi makna: aman, berbahaya, atau
mengancam keselamatan jiwa. Berdasar makna ini, PBS Demikian pula bila seseorang pernah mengalami
menyiapkan respon adaptif yang sesuai. Semua ini perlakukan buruk, misal dimarahi oleh orang tua
terjadi dengan sangat cepat tanpa melibatkan PS. dengan suara keras, narasi kejadian dan emosinya
disimpan di memori PBS. Setelahnya, setiap kali ia
Kapasitas dan kecepatan PBS dalam memroses data mendengar suara keras, walau suara ini tidak ditujukan
sangat besar dan cepat. Menurut Zimmermann (1989) padanya, PBS memberi sinyal tanya bahaya.
jumlah maksimal informasi yang dapat disadari adalah
sekitar 40 bit/detik – sangat jauh di bawah jumlah yang Sinyal ini direspon fisik dalam bentuk aktivasi sistem
diterima oleh reseptor-reseptor (ujung-ujung saraf). saraf simpatik. Dan bila bahaya telah berlalu dan
Sementara Trincker (dalam Norrentranders, 1998:126) individu merasa aman atau nyaman, sesuai dengan
menyatakan bahwa dari semua informasi yang masuk pemaknaan PBS, ia kembali rileks. Individu menjadi
ke otak setiap detik, yang berasal dari semua sensor rileks karena sistem saraf parasimpatik, tepatnya
organ, hanya sejumlah sangat kecil disadari. Rasio ventral vagus, aktif.
antara kapasitas persepsi dan kapasitas apersepsi
adalah satu juta berbanding satu. Dengan kata lain, Dan bila berdasar penilaian PBS individu tidak mungkin
hanya satu per satu juta informasi yang dapat dilihat bisa mengatasi kondisi atau situasi yang sedang ia
oleh mata, didengar oleh telinga, dan yang berasal dari hadapi, sebagai langkah perlindungan, PBS akan
organ atau indera lainnya, yang muncul ke kesadaran membuat individu menjadi lemas, tidak mampu
dan diketahui atau disadari. Dari dua pernyataan di bergerak, bahkan pingsan. PBS juga bisa membuat
atas, dapat disimpulkan bahwa perbandingan kapasitas individu mengalami disosiasi agar tidak mengalami sakit
pemrosesan data antara PS dan PBS adalah 40 bit/detik atau penderitaan berlebih. Kondisi ini sejatinya adalah
berbanding 40.000.000 bit/detik atau 1 berbanding aktivasi saraf dorsal vagus.
1.000.000.
Dalam hipnoterapi, dilakukan induksi hipnotik dengan
Dengan kecepatan pemrosesan data yang sedemikian tujuan membuat PS menjadi rileks sehingga faktor kritis
tinggi, PBS dapat secara instan memberi makna pada PS menjadi nonaktif. Dengan demikian, terapis dapat
suatu informasi yang ia terima, dan selanjutnya berbicara langsung dengan PBS klien tanpa intervensi
mengirim sinyal ke pikiran sadar terutama melalui tiga dari PS.
dari lima jalur komunikasi utama: perasaan, sensasi
fisik, suara hati (inner talk). Dua jalur lainnya adalah Dalam kondisi hipnosis sedalam apapun, saat PS tidak
intuisi dan mimpi. lagi bekerja, PBS klien tetap aktif dan senantiasa
menjalankan fungsi proteksi pada diri individu. Ini
Para pakar hipnoterapi seperti Erickson, Boyne, sejatinya adalah proses neurosepsi yang dilakukan
Tebbetts, Kein, Churchill dan yang lainnya menyatakan sistem saraf otonom.
bahwa besarnya daya pengaruh PS dan PBS dalam
memengaruhi dan mengendalikan individu adalah 10% Hipnoterapi Klinis
dalam sistem saraf dan sangat menganggu
Teori Polivagus menyatakan bahwa sistem saraf keseimbangan serta kesejahteraan tubuh dan pikiran.
terkondisi oleh pengalaman hidup dan membentuk pola Residu ini terjadi karena individu tidak dapat
spesifik sebagai acuan pemberian makna oleh proses menyelesaikan proses melewati atau keluar dari kondisi
neurosepsi. Pengalaman traumatik mengakibatkan tak berdaya saat mengalami kejadian (Levine, 1997).
neurosepsi lebih sering memberi makna bahaya Kondisi ini hanya bisa berubah atau diubah saat emosi
terhadap isyarat atau informasi yang bersumber dari yang lekat pada memori kejadian berhasil dikeluarkan
dalam diri atau lingkungan. Kondisi ini mengakibatkan sepenuhnya dari sistem psikis individu.
saraf simpatik atau dorsal vagus lebih sering aktif.
Melalui proses hipnoterapi klinis, individu dibimbing
Sementara pengalaman positif yang dialami individu untuk dengan aman mencari, menemukan, dan
dalam proses tumbuh kembangnya membuat mengakses pengalaman traumatik masa lalu, yang
neurosepsi lebih tepat memberi makna pada isyarat mengakibatkan ia mengelamai fiksasi psikofisiologis
atau informasi yang diterima dari dalam diri atau berupa respon sistem saraf yang tidak akurat dan
lingkungan, sebagai kondisi aman atau terkendali. Hal malfungsi neurosepsi.
ini mengakibatkan individu lebih sering berada dalam
mode aktivasi ventral vagus dan mampu menjalankan Saat pengalaman traumatik ini berhasil direkonstruksi,
hidup dengan baik melalui interaksi sosial. emosi yang lekat pada memori berhasil dinetralisir dan
tuntas dikeluarkan dari sistem psikis individu, individu
Pengkondisian ulang sistem saraf yang cenderung mengalami pengalaman emosional korektif, sistem saraf
mengaktifkan saraf simpatik dan dorsal vagus dapat kembali ke kondisi homeostasis alamiah, ventral vagus
dilakukan dengan teknik tertentu (Porges dan Dana, aktif, dan neurosepsi dapat bekerja dengan benar.
2018; Dana, 2018). Teknik dimaksud adalah dengan
melatih individu mengenali kapan salah satu dari tiga
sistem sarafnya aktif, apa yang membuat sistem saraf
ini aktif, dan apa yang bisa ia lakukan untuk mengubah Referesi:
situasi ini.
Churchill, Randal. 2012. Advanced Clinical
Dengan sering berlatih mengenali dan melakukan Hypnotherapy workbook.
koreksi atas respon, individu melakukan pengkondisian
ulang pada sistem sarafnya. Hal yang sebelumnya oleh Craig, A. D. 2009a. How do you feel—now? The anterior
neurosepsi dimaknai bahaya atau mengancam insula and human awareness. Nature Reviews
keselamatan, padahal sesungguhnya tidak, akan Neuroscience, 10, 59–70.
terkoreksi sehingga bila individu bertemu dengan
isyarat atau informasi yang sama, neurosepsi memberi Dana, Deb. 2018. The Polyvagal Theory in Therapy:
makna berbeda. Engaging the Rhythm of Regulation. New York: Norton
Dari perspektif hipnoterapi klinis, pola berulang yang Gunawan, Adi W. 2012. The Miracle of MindBody
dialami individu sejatinya adalah program pikiran berisi Medicine. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
narasi kejadian dan emosi dengan intensitas tertentu,
yang tersimpan di memori PBS. Klarer, M., Arnold, M., Günther, L., Winter, C., Langhans,
W., & Meyer, U. 2014. Gut vagal afferents differentially
Berbagai kejadian traumatik dan emosi intens yang modulate innate anxiety and learned fear. Journal of
lekat padanya, tersimpan di memori, tidak hilang walau Neuroscience, 34(21), 7067–7076
telah lama berlalu. Memori ini, tidak seperti memori
pada umumnya yang akan pudar dengan sendirinya, Levine, Peter.1997. Waking the Tiger: Healing Trauma.
akan terus aktif, bahkan setelah puluhan tahun. Bagi Berkeley: North Atlantic
para individu ini, masa lalu selalu hadir di masa
sekarang, dan mengakibatkan individu kerap dalam Morris, J.S., Ohman, A., & Dolan, R.J. 1999. A subcortical
kondisi waspada berlebih. (Van der Kolk, 2014), pathway to the right amygdala mediating “unseen” fear.
Proceedings of the National Academy of Sciences USA,
Kondisi waspada, akibat aktifnya saraf simpatik, adalah 96, 1680-1685
simtom yang bersumber dari energi yang terperangkap
Norrentranders, T. 1998. The User Illusion: Cutting
Consciousness Down to Size. New York: Penguin Books
Van der kolk, Bessel. 2014. The Body Keeps the Score:
Brain, Mind, and Body in the Healing of Trauma. New
York: Penguin Books