Setelah auditor memutuskan untuk menerima perikatan audit atas laporan keuangan perusahaan,
langkah berikutnya yang perlu ditempuh adalah merencanakan audit. Ada 8 (delapan) tahap dalam
perencanaan audit, salah satunya Memahami Klien Bisnis. Seorang auditor harus memilikia pengetahuan
maupun pemahaman yang cukup mengenai klien bisnisnya dan juga lingkungan sekitarnya agar dapat
memahami peristiwa, transaksi, dan praktik yang menurut pertimbangan auditor kemungkinan akan
berdampak kepada laporan keuangan maupun laporan audit, termasuk pada pengendalian internal
maupun eksternal untuk menilai resiko salah saji material pada laporan keuangan, baik disebabkan
karena kecurangan maupun kesalahan, dan untuk merancang sifat, waktu dna keluasaan prosedur audit
yang lebih lanjut.
Ada tiga alasan mengapa auditor harus memiliki pengetahuan yang bai katas klien bisnis dalam
industri maupun eksternal disekitarnya yaitu:
a) Risiko terkait industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis klien
dan audit yang dapat diterima dan dapat mempengaruhi auditor untuk menolak kontrak
kerja dalam industri- industry yang lebih beresiko, contohnya industri asuransi kesehatan
dan industri simpan pinjam.
b) Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua klien dibeberapa industri tertentu.
Kepemahaman atas risiko-risiko tersebut dapat membantu auditor dalam menilai relavansi
nya dnegan klien.
c) Banyak industry yang mempunyai ketentuan akuntansi khusus Dimana auditor harus
memiliki pengetahuan dalam hal tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan
kliens sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
Terkait dengan lingkungan eksternal, maka dengan memahami jenis industri klien, auditor
dengan mudah menghubungkan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhinya seperti
peraturan pemerintah, faktor musim atau cuaca, faktor pesaing, dan faktor lainnya.
Adapun beberapa hal yang bisa ditempuh auditor untuk memahami operasi bisnis klien yaitu:
1) Mengunjungi Fasilitas dan Operasi Klien. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh auditor
setelah melakukan kunjungan yaitu:
Auditor dapat mengamati secara langsung apa dan bagaimana fasilitas yang digunakan oleh
klien.
Auditor dapat melakukan wawancara langsung kepada beberapa personil yang memahami
system operasi yang dijalankan.
Auditor dapat melihat secara langsung bagaimana pengamanan fisik dan kebersihan seluruh
fasilitas aset yang dimiliki klien sehingga auditor bisa menghubungkan dengan risiko yang
kemungkinan timbul.