Anda di halaman 1dari 2

Understanding of business client

Setelah auditor memutuskan untuk menerima perikatan audit atas laporan keuangan perusahaan,
langkah berikutnya yang perlu ditempuh adalah merencanakan audit. Ada 8 (delapan) tahap dalam
perencanaan audit, salah satunya Memahami Klien Bisnis. Seorang auditor harus memilikia pengetahuan
maupun pemahaman yang cukup mengenai klien bisnisnya dan juga lingkungan sekitarnya agar dapat
memahami peristiwa, transaksi, dan praktik yang menurut pertimbangan auditor kemungkinan akan
berdampak kepada laporan keuangan maupun laporan audit, termasuk pada pengendalian internal
maupun eksternal untuk menilai resiko salah saji material pada laporan keuangan, baik disebabkan
karena kecurangan maupun kesalahan, dan untuk merancang sifat, waktu dna keluasaan prosedur audit
yang lebih lanjut.

1) Industri dan lingkungan eksternal


Jenis-jenis industri seperti industri textile, industri semen, industri kertas, industri besi dan baja,
industri perkapalan, industri pesawat terbang, dan jenis industri lainnya. Pemahaman jenis
industri klien perlu dilakukan karena ada hubungannya dengan risiko baik terhadap risiko bisnis
klien maupun terhadap risiko audit yang dapat diterima oleh auditor. Pada umumnya semua
industri memiliki risiko namun ada beberapa industri yang lebih berisiko seperti industri asuransi
kesehatan dan industri simpan pinjam.

Ada tiga alasan mengapa auditor harus memiliki pengetahuan yang bai katas klien bisnis dalam
industri maupun eksternal disekitarnya yaitu:
a) Risiko terkait industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis klien
dan audit yang dapat diterima dan dapat mempengaruhi auditor untuk menolak kontrak
kerja dalam industri- industry yang lebih beresiko, contohnya industri asuransi kesehatan
dan industri simpan pinjam.
b) Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua klien dibeberapa industri tertentu.
Kepemahaman atas risiko-risiko tersebut dapat membantu auditor dalam menilai relavansi
nya dnegan klien.
c) Banyak industry yang mempunyai ketentuan akuntansi khusus Dimana auditor harus
memiliki pengetahuan dalam hal tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan
kliens sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Terkait dengan lingkungan eksternal, maka dengan memahami jenis industri klien, auditor
dengan mudah menghubungkan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhinya seperti
peraturan pemerintah, faktor musim atau cuaca, faktor pesaing, dan faktor lainnya.

2) Operasi Bisnis Klien.


Untuk mengetahui mengenai operasi bisnis klien, auditor dapat mempelajari kertas audit pada
tahun-tahun sebelumnya. Informasi yang perlu didapatkan auditor dapat berupa sifat dari
sumber pendapatan utama klien, pelanggan utama, pemasok utama, sumber pembiayaan,
produk atau jasa, pasar, bagaimana pelaksanaan operasi, jenis usahanya apakah persekutuan,
usaha patungan, dan aktivitas outsourcing, bagaimana penyerahan produk dan jasanya. Penting
bagi auditor untuk memahami produk dan jasa, pasar, pelanggan dan persaingan entitas. Titik
awal yang biasanya ditempuh adalah pengidentifikasian produk dan jasa entitas. Pemahaman
mengenai produk organisasi mensyaratkan auditor untuk memperoleh pemahaman mengenai
keseluruhann pasar bagi produk. Sebagai contoh, jika klien memiliki market share yang besar,
maka lebih mungkin klien akan mampu memperoleh marjin laba yang signifikan atas produk
tersebut. Auditor biasanya menilai pangsa pasar (market share) dengan membandingkan
penjualan klien terhadap estimasi total penjualan industri bagi produk dan jasa klien serta
produk dan jasa pesaing. Sebagai akibatnya, penting bagi auditor untuk memahami pangsa pasar
klien dan rencana untuk mempertahankan atau menumbuhkan pangsa pasar. Akhirnya, auditor
perlu memahami siapa pelanggan klien dan kondisi persaingan untuk pelanggan tersebut. Jika
klien merupakan produsen yang mendistribusikan produknya pada agen atau peritel, penting
juga untuk memahami kemampuan organisasi untuk menarik konsumen utama bagi produk.

Adapun beberapa hal yang bisa ditempuh auditor untuk memahami operasi bisnis klien yaitu:
1) Mengunjungi Fasilitas dan Operasi Klien. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh auditor
setelah melakukan kunjungan yaitu:
 Auditor dapat mengamati secara langsung apa dan bagaimana fasilitas yang digunakan oleh
klien.
 Auditor dapat melakukan wawancara langsung kepada beberapa personil yang memahami
system operasi yang dijalankan.
 Auditor dapat melihat secara langsung bagaimana pengamanan fisik dan kebersihan seluruh
fasilitas aset yang dimiliki klien sehingga auditor bisa menghubungkan dengan risiko yang
kemungkinan timbul.

3) Melakukan Identifikasi Pihak Yang Terkait.


Cara ini dapat membantu auditor untuk mengetahui pihak-pihak yang terafiliasi dengan
perusahaan klien, pihak yang dapat mempengaruhi manajemen atau mempengaruhi keputusan
terkait operasional klien. Auditor juga perlu mengetahui pihak-pihak yang mempunyai kendali
atau pengaruh terhadap pengambilan keputusan entitas baik secara langsung atau tidak
langsung melalui perantara atau lebih, selain itu auditor juga perlu mengetahui rekan atau usaha
patungan dari badan usaha klien, personil manajemen yang menjadi kunci dari entitas atau
induknya, dan anggota-anggota dekat keluarga dari suatu individu yang mungkin diharapkan
untuk mempengaruhi atau dipengaruhi oleh individu ketika berhadapan dengan entitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai